42
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan Setting Penelitian
Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas, penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Hasil Belajar mata pelajaran IPA dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini berdasarkan model spiral menurut Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Kasihani Kasbolah (2001 : 63) dimana terdapat 3 tahapan rencana tindakan yang meliputi : Perencanaan (planning), Tindakan (action) dan Pengamatan (observing), dan Refleksi (reflection). Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Mukiran 04 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berada di pinggir jalan utama Mukiran sehingga jarak yang ditempuh oleh anak lingkungan sekitar tidak terlalu jauh, alasan memilih lokasi ini dengan beberapa pertimbangan yaitu relasi yang cukup baik antara peneliti dengan pihak sekolah, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sesuai dengan target peneliti, serta jarak antara tempat tinggal peneliti dengan tempat penelitian yang cukup dekat.
3.2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 27 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki – laki dan 19 siswa perempuan. Siswa SD Negeri Mukiran 04 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang berasal dari latar belakang keluarga yang beragam dengan mata pencaharian yang beragam pula, mayoritas mata pencaharian dari keluarganya yaitu sebagai petani dan karyawan pabrik, tempat daerah tinggal siswa pun beragam pula yaitu dari berbagai daerah desa Mukiran. Berbagai ragam latar belakang ini juga mengalami perbedaan pada karakteristik siswa. Terdapat siswa yang
43 sudah mempunyai kesadaran dalam belajar, namun masih banyak juga siswa yang belum mempunyai kesadaran belajar yang tinggi. Faktor yang menyebabkan Hasil Belajar siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04 yang masih rendah karena beberapa permasalahan, antara lain guru yang masih kurang berinovasi dalam model pembelajaran serta guru masih menerapkan sistem pembelajaran pada metode ceramah yang masih berpusat pada guru (teacher centered) dan guru belum menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa, pada hal ini akan mengakibatkan siswa kurang bersungguh – sungguh dalam belajar serta siswa akan merasa bosan dalam pembelajaran.
Peran dalam keluarga pun dalam membimbing anak nya untuk belajar dirumah pun juga masih kurang, sebab sebagian dari pihak keluarga pun dalam hal pendekatan terhadap sang anak masih kurang, dari kedua orang tuanya masing – masing sibuk kerja di pabrik dan di sawah yang mana memiliki taraf pendidikan yang rendah pula. Sehingga pada saat di rumah siswa kurang mendapatkan tambahan pelajaran, jadi siswa hanya mengandalkan pembelajaran yang ada di sekolah. Hal ini dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa, karena tidak adanya dukungan dan perhatian dari keluarga terhadap siswa di rumah, tentu ini menyebabkan siswa menjadi malas dalam belajar. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016.
Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama beberapa bulan yaitu dimulai dari bulan November sampai selesai, namun dalam hal penelitian diadakan dua bulan pada semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada bulan November peneliti melakukan persiapan, dimulai dari meminta izin pelaksanaan penelitian sampai penelitian yang menjadi sebuah laporan pertanggungjawaban terhadap penelitian yang telah dilakukan.
44 3.3. Variabel Operasional
3.3.1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas (X) adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi (Jonathan Sarwono, 2006: 38).
1. Variabel Bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi terhadap suatu gejala, yang menjadi variabel bebas ini adalah :
X : Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT).
Numbered Heads Together (NHT) adalah model pembelajaran kooperatif dimana terdapat penomoran siswa dalam kelompok untuk bekerja sama dalam menyelesaikan soal.
3.3.2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi/ respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
2. Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh sesuatu gejala, dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah :
Y : Hasil Belajar mata pelajaran IPA.
Hasil Belajar adalah sikap atau tingkah laku yang merupakan perubahan yang relatif bersifat tetap sebagai akibat dari proses belajar, salah satu hasil belajar adalah ranah kognitif dimana ranah kognitif nya adalah Hasil Belajar IPA siswa. Siswa yang telah belajar akan mendapatkan pengatahuan yang lebih banyak yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar tersebut dapat menunjukkan perubahan yang positif yaitu menuju kearah yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dari siswa.
3.3.3. Hubungan Antara Variabel
Variabel bebas (X) mempengaruhi variabel (Y). Dalam suatu penelitian tindakan kelas ini Mode pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
45
(NHT).mempengaruhi hasil belajar IPA dengan pokok bahasan memahami hubungan
antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses pada siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04 Kecamatan Kaiwungu Kabupaten Semarang semester I tahun ajaran 2015/2016.
3.4. Rencana Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas direncanakan dengan dua siklus (Suharsimi Arikunto, 2010: 17) satu siklus terdiri dari 3 tahapan yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan dan observasi, (3) Refleksi.
Adapun kegiatan alur penelitian yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Siklus I
Siklus II
46 Keterangan :
Tahap 1 : Perencanaan
Dalam tahap ini kegiatan dilakukan menyusun rancangan tindakan. Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan penelitian. Perencanaan ini di persiapkan peneliti sebelum melakukan tindakan. Kegiatan pada tahap ini seperti mengidentifikasi suatu masalah, menyusun scenario pembelajaran, membuat instrument pengamatan dan menyediakan alat peraga.
Tahap 2 : Tindakan dan pengamatan
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan dilakukan secara bersamaan, tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan rancangan yang telah dibuat, namun harus dilakukan secara wajar dan tidak dibuat – buat. Selanjutnya observer mengamati kegiatan selama proses berlangsung, dibagian ini observer mengisi lembar pengamatan yang telah disiapkan sesuai kondisi yang dihadapi dalam pembelajaran.
Tahap 3 : Refleksi
Tahap selanjutnya adalah refleksi merupakan kegaiatan untuk mengevaluasi hasil perubahan dari tindakan yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini dilakukan setelah selesai melakukan tindakan, kemudian peneliti dan pengamat mendiskusikan implementasikan rancangan tindakan. Dalam kegiatan ini untuk mengetahui kendala yang ditemukan untuk diperbaiki pada pada pertemuan selanjutnya.
3.4.1. Siklus I
Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 2 pertemuan. Pada siklus I materi yang diajarkan adalah tentang sifat – sifat bahan dari benda, pada pertemuan pertama rencana yang disusun ialah menggali informasi tentang sifat – sifat bahan dari benda beserta memberikan contohnya, perubahan sifat bahan dari benda. Pada pertemuan kedua membahas tentang hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya dan melakukan kesimpulan dan diakhiri evaluasi akhir siklus.
47 1. Perencanaan
Tahapan ini meliputi :
a. Persiapan dengan meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Mukiran 04 dan guru kelas V untuk izin melaksanakan observasi.
b. Mengidentifikasi permasalahan yang menjadi penyebab rendahnya Hasil Belajar mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04.
c. Merancang RPP pada siklus I dan siklus II dan RPP yang dibuat berorientasi pada sintaks atau langkah – langkah model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
(NHT) sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Mukiran
04 pada mata pelajaran IPA.
d. Merancang scenario pembelajaran sesuai dengan langkah – langkah model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), diharapkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04 dapat meningkat dan memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah.yakni 65.
e. Merencanakan siswa yang akan dibagi menjadi 7 kelompok heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa yang terdiri dari laki – laki dan perempuan serta dalam kelompok terdapat kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang berbeda – beda, sehingga semua siswa diwajibkan saling menghargai dan melatih dalam kerjasama dalam kelompok.
f. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran yang disiapkan sebelum pelajaran dimulai sebagai media pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran.
g. Mempersiapkan lembar observasi sebagai pedoman pengamatan sikap guru dan respon siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04 dengan langkah – langkah model pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together (NHT), pengamatan atau observasi akan dilakukan oleh
observer yakni teman sejawat dari guru kelas V yang bertugas mengamati selama proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran.
h. Mempersiapkan alat evaluasi sebagai alat mengukur kompetensi siswa yang berkaitan dengan materi yang disampaikan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada mata pelajaran IPA.
48 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Penelitian Tindakan Kelas merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ada, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT). Pelaksanaan ada 2 siklus, pada setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan , setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Langkah – langkah yang digunakan ialah model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) sebagai berikut :
a. Pertemuan Pertama (2 x 35)
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Mengajak semua siswa berdoa menurut agama masing – masing.
2. Mengaitkan pembelajaran yang dilakukan dalam kehidupan sehari – hari siswa atau pembelajaran sebelumnya.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa untuk menjawab permasalahan dalam pembelajaran yang akan disampaikan.
5. Memfasilitasi siswa untuk membentuk kelompok yang heterogen dan penomerannya yang sudah diatur oleh guru. (7 kelompok = 4 orang)
6. Guru menjelaskan maksud tujuan dari penomeran dalam kelompok. b. Kegiatan Inti (55 menit)
Eksplorasi
1. Di dalam kelompok siswa mengamati powerpoint yang ditunjukan oleh guru, terkait sifat dari jenis bahan penyusunnya (gmbar jas hujan dan kertas).
2. Bersama siswa bertanya jawab tentang apa sifat bahan yang digunakan dalam membuat jas hujan, baju, jaket dan layang – layang.
3. Memanggil salah satu nomer siswa untuk menjawab dengan semampunya. 4. Memanggil nomer lain untuk meluruskan, atau melengkapi jawaban yang
telah dijawab oleh teman yang sudah ditunjuk.
5. Guru menyimpulkan jawaban siswa dan mengaitkan bahwa itu salah satu sifat bahan dengan penyusunnya.
49 6. Setelah menjelaskan, guru meminta siswa mengerjakan lembar kerja siswa
secara kelompok. Elaborasi
1. Kemudian di dalam kelompok siswa berdiskusi untuk menyelesaikan lembar kerja.
2. Ketua kelompok memastikan semua anggota terlibat dalam diskusi. 3. Guru mengawasi dan memastikan semua siswa bekerja dalam kelompok. 4. Setelah semua kelompok selesai, guru memanggil nomer anak untuk
melaporkan hasil diskusi yang sudah dilakukan.
5. Selanjutnya guru memanggil nomer siswa lagi untuk meluruskan dan menyimpulkannya.
Konfirmasi
1. Guru memberikan kata – kata pujian kepada siswa karena sudah menjawab dengan tepat.
2. Guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (Untuk mengetahui hasil ketercapainya materi).
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif dalam kelompok aktif di dalam kelompok dan memberikan penghargaan, dalam bentuk pujian atau penghargaan lain yang relevan.
c. Kegiatan Penutup (5 menit)
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan/ rangkuman hasil belajar.
2. Dengan bimbingan oleh guru siswa dapat merefleksikan kegiatan pembelajaran tentang sifat bahan dari benda.
3. Guru membimbing siswa melakukan tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya.
4. Guru mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
50 3. Refleksi
Refleksi yang dilakukan oleh guru dan boleh berdiskusi dengan observer dalam memproses data yang di dapat saat dilakukan pengamatan pertama pada kegiatan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT). Diharapkan pada pertemuan pertama mendapatkan masukan kelebihan dan kekurangan sehingga pembelajaran selanjutnya dapat terlaksana dengan baik.
b. Pertemuan Kedua (2 x 35 menit) a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Mengajak semua siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing.
2. Mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari – hari yang akan dilakukan atau pembelajaran sebelumnya.
3. Menyempaikan tujuan pembelajaran.
4. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa untuk menjawab permasalahan dalam pembelajaran yang akan disampaikan.
5. Memfasilitasi siswa dalam membentuk kelompok heterogen dan penomeran yang sudah diatur oleh guru.
b. Kegiatan inti (55 menit) Eksplorasi
1. Didalam tiap kelompok siswa diminta untuk mengamati proses pembelajaran yang telah disediakan oleh guru, terkait hubungan antara sifst bahan dengan penyusunnya.
2. Bersama guru, siswa bertanya jawab tentang sifat dari bahan penyusun serat. 3. Bersama guru, siswa bertanya jawab tentang jenis benda berdasarkan struktur bahan penyusunnya, misal bahan tali temali dan berbagai jenis kertas.
4. Memanggil salah satu nomer siswa digunakan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
51 6. Guru menyimpulkan jawaban dari siswa.
7. Selanjutnya guru menjelaskan materi tentang hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya.
8. Melalui bimbingan guru, siswa saling tanya jawab tentang gambar yang disediakan.
9. Melalui bimbingan guru, siswa diminta untuk memberikan kesimpulan tentang hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya.
Elaborasi
1. Dalam kelompok siswa melakukan diskusi untuk menyelesaikan lembar kerja yang telah diberikan oleh guru.
2. Ketua kelompok untuk memastikan anggotanya semua dapat terlibat dalam proses pembelajaran.
3. Guru mengawasi dan memastikan kepada semua siswa dalam bekerja kelompok.
4. Setelah semua kelompok selesai guru memanggil nomer anak untuk melaporkan kegaiatan yang sudah dilakukan.
5. Selanjutnya guru memanggil nomer siswa yang lain untuk meluruskan jawaban dan menyimpulkannya.
Konfirmasi
1. Guru memfasilitasi siswa mengerjakan lembar evaluasi pada siklus pertama. 2. Guru memberikan penghargaan, baik dalam hal kata – kata pujian ataupun
yang lainnya, karena sebagai penyemangat dalam hal menjawab pertanyaan. 3. Guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari.
4. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk yang belum berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
c. Kegiatan Penutup (5 menit)
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan/rangkuman hasil belajar.
2. Dengan bimbingan guru, siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran tentang hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya.
52 3. Guru membimbing siswa untuk melakukan tindak lanjut untuk pertemuan
selanjutnya.
4. Guru mengajak semua siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
3. Refleksi
Guru kelas melakukan refleksi kepada peneliti dimana terdapat kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together. Hal ini perlu diperhatikan dalam kegiatan refleksi yaitu melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model embelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together, apabila pada siklus I belum bisa membuahkan hasil dengan adanya peningkatan, maka perlu adanya tindak lanjut pada Siklus ke II sebagai penyempurnaan pada siklus I.
3.4.2. Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi yang diidentifikasi pada proses siklus I serta diskusi dengan observer, maka peneliti menyusun rencana pembelajaran siklus II dengan langkah – langkah :
1. Perencanaan
a. Permasalahan yang ada di siklus I dapat dirumuskan.
b. Merancangkan kembali instrument penelitian meliputi RPP,lembar observasi, soal evaluasi.
2. Pelaksanaan dan Observasi
Kegiatan pembelajaran pada siklus II terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada siklus II materi yang diajarkan adalah sifat benda. Siklus II ini dibuat untuk memperbaiki pada siklus I, adapun kekurangan di siklus I pada siklus ini diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :
a. Pertemuan Pertama (2 x 35 menit) a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
53 1. Mengajak siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing. 2. Mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari – hari.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
5. Memfasilitasi siswa dalam membentuk kelompok yang heterogen. b. Kegiatan Inti (55 menit)
Eksplorasi
1. Didalam kelompok siswa diminta untuk mengamati proses pembelajaran yang telah disediakan oleh guru, terkait peristiwa perubahan sifat benda. 2. Bersama siswa bertanya jawab tentang proses pembuatan batu bata dan
perubahan dari sifat – sifat benda.
3. Memanggil salah satu nomer untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
4. Memanggil nomer yang lain untuk meluruskan jawaban dari jawaban yang pertama dan melengkapinya.
5. Guru menyimpukan jawaban siswa dan mengaitkan bahwa itu perubahan dari sifat – sifat benda.
6. Selanjutnya guru menjelaskan materi tentang perubahan dari sifat – sifat benda.
7. Setelah menjelaskan, guru meminta siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa secara berkelompok yang disediakan oleh guru.
Elaborasi
1. Kemudian di dalam kelompok siswa melakukan diskusi untuk menyelesaikan lembar kerja siswa.
2. Ketua kelompok memastikan semua anggota terbat aktif dalam proses pembelajaran dan diskusi.
3. Guru mengawasi dan memastikan semua bekerja sama dalam kelompok. 4. Setelah semua kelompok selesai guru memanggil nomer anak untuk
54 5. Selanjutnya guru memanggil nomer siswa yang lain untuk meluruskan dan
menyimpulkan jawaban. Konfirmasi
1. Guru memberikan kata – kata pujian karena sudah menjawab dengan tepat. 2. Guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari.
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa menurut kepercayaan masing – masing yang menandakan untuk mengakhiri proses pembelajaran.
c. Kegiatan Penutup (5 menit)
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan/rangkuman hasil belajar.
2. Dengan bimbingan guru, siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran tentang perubahan sifat – sifat benda.
3. Guru membimbing siswa untuk melakukan tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya.
4. Guru mengajak semua siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
3. Refleksi
Refleksi pada pertemuan pertama di siklus II dengan melihat data yang ada kemudian dianalisisdari segala informasi yang diperoleh dari pengamatan. Kegiatan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) yang belum terlaksana dengan baik pada pertemuan pertama dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan dan sebagai acuan pada pertemuan kedua di siklus ke II. b. Pertemuan Kedua (2 x 35 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Mengajak siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing. 2. Mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari – hari.
55 4. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dalam menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh guru.
5. Memfasilitasi siswa dalam membentuk kelompok yang heterogen.
b. Kegiatan Inti (55 menit) Eksplorasi
1. Didalam kelompok siswa diminta untuk mengamati proses pembelajaran yang telah disediakan oleh guru, terkait faktor penyebab perubahan sifat benda dan macam – macam benda.
2. Bersama siswa bertanya jawab tentang penyebutan faktor penyebab perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan macam – macam perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap.
3. Memanggil salah satu nomer untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
4. Memanggil nomer yang lain untuk meluruskan jawaban dari jawaban yang pertama dan melengkapinya.
5. Guru menyimpukan jawaban siswa dan mengaitkan bahwa itu faktor penyebab perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan macam – macam perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap.
6. Selanjutnya guru menjelaskan materi tentang faktor penyebab perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan macam – macam perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap.
7. Setelah menjelaskan, guru meminta siswa untuk mengamati gambar faktor penyebab perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan macam – macam perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap.
8. Bersama guru, siswa saling tanya jawab tentang gambar tersebut.
9. Melalui bimbingn guru, siswa diminta untuk memberikan kesimpulan tentang faktor penyebab perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan macam – macam perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap.
56 Elaborasi
1. Kemudian di dalam kelompok siswa melakukan diskusi untuk menyelesaikan lembar kerja siswa.
2. Ketua kelompok memastikan semua anggota terbat aktif dalam proses pembelajaran dan diskusi.
3. Guru mengawasi dan memastikan semua bekerja sama dalam kelompok. 4. Setelah semua kelompok selesai guru memanggil nomer anak untuk
melaporkan kegiatan yang sudah dilakukan.
5. Selanjutnya guru memanggil nomer siswa yang lain untuk meluruskan dan menyimpulkan jawaban.
Konfirmasi
1. Guru memfasilitasi lembar kerja evaluasi pada siklus ke II
2. Guru memberikan kata – kata pujian karena sudah menjawab dengan tepat. 3. Guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari.
4. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
5. Guru mengajak siswa untuk berdoa menurut kepercayaan masing – masing yang menandakan untuk mengakhiri proses pembelajaran.
c. Kegiatan Penutup (5 menit)
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan/rangkuman hasil belajar.
2. Dengan bimbingan guru, siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran tentang perubahan sifat – sifat benda.
3. Guru membimbing siswa untuk melakukan tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya.
4. Guru mengajak semua siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
57 3. Refleksi
Kegiatan refleksi yang dilakukan pada akhir pertemuan melihat kelebihan dan kekurangan yang ada dari pelaksanaan pembelajaran model kooperatif tipe numbered heads together selama kegiatan pembelajaran siklus II berlangsung. Karena ini pertemuan terakhir dan siklus terakhir, maka guru kelas melakukan refleksi bahwa pada pertemuan yang terakhir ini telah meningkatkan hasil belajar.
3.5. Instrument Penelitian dan Teknik Pengumpulan data
Sub judul ini akan menguraikan mengenai Sub judul ini yang akan menguraikan mengenai teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian. Teknik pengumpulan data akan memaparkan mengenai cara yang dilakukan peneliti untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Negeri Mukiran 04 dengan model yang digunakan. Selanjutnya pada bahasan instrumen pengumpulan data akan membahas berkaitan dengan lembar observasi guru dan siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar mata pelajaran IPA. Mendapatkan data pada Penelitian Tindakan Kelas diperlukan teknik dan alat pengumpulan data. Penggunaan teknik pengumpulan data yang tepat maka memudahkan saat melakukan penelitian, sedangkan menggunakan alat pengumpulan data yang benar maka akan diperoleh data yang akurat yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh peneliti.Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan.
Teknik pengumpulan data terdapat 2 macam, yaitu 1. Soal Tes
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, pemberian tes tertulis (pre test dan post test) dan observasi. Pemberian tes bertujuan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa pada setiap akhir siklus/sub siklus.
2. Teknik Nontes
Teknik ini berupa pengumpulan data yang sifatnya mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan respon secara objektif dan jujur sesuai dengan hasil
58 pengamatan yang dilakukan. Observasi dan dokumentasi merupakan bentuk penilain nontes yang dilakukan.
a. Observasi
Menurut Sanjaya, 2013: 270 “Observasi adalah Pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung maupun tidak tentang hal – hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara komunikasi langsung dan melakukan tanya jawab, hal ini dilakukan kepada guru kelas dan beberapa siswa kelas V untuk mengetahui bagaimana pendapat mereka tentang teknik numbered heads together yang digunakan pada pembelajaran IPA. Peneliti menggunakan wawancara terstruktur yang telah disusun sesuai dengan kebutuhan, dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan dan dalam jumlah yang sama sehingga tidak menimbulkan perbedaan dalam pengumpulan data. Wawancara dilakukan di akhir tindakan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan berupa foto, penggunaan dokumentasi ini berguna untuk memperoleh bukti berupa gambar kegiatan siswa maupun guru yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. Dokumentasi lain berupa RPP, silabus, lembar evaluasi, lembar aktivitas siswa, LKS, alat instrumen.
Butir soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda dengan materi Cahaya dan Sifat-Sifatnya. Tes pilihan ganda diberikan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan. Soal tes tersebut dibuat dengan memperhatikan indikator pada kisi-kisi soal tes yang telah dibuat. Adapun kisi-kisi observasi yang sudah disiapkan untuk kegiatan pengamatan yang dilaksanakan setiap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran
59 Tabel 3.1
Kisi-kisi Observasi Guru dalam
Penerapan model pembelajaran Cooperative tipe Numbered Heads Together
(NHT)
No. Indikator No.
Item Kegiatan pendahuluan
1. Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam 1
2. Memimpin doa 2
3. Mengecek kesiapan siswa 3
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4
5. Mengaitkan pembelajaran sebelumnya 5
6. Mengecek kehadiran siswa 6
7. Menyampaikan langkah-langkah model pembelajaran Kooperative Tipe Numbered Heads Together (NHT)
7
8. Memfasilitasi siswa membentuk kelompok heterogen 8
Eksplorasi
9. Melakukan kegiatan tanya jawab 9
Elaborasi
10. Memberikan lembar kerja kelompok kepada siswa 10 11. Membimbing siswa melakukan diskusi 11 12. Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi 12 13. Memanggil nomor siswa untuk melaporkan hasil
diskusi
13
14. Memberi kesempatan siswa mempresentasikan hasil diskusi
14
60 Konfirmasi
16. Memberikan penghargaan yang relevan kepada siswa 16 17 Memberikan penguatan kepada siswa atas hasil
pembelajaran
17
Kegiatan penutup
18. Menyampaikan rangkuman pembelajaran secara lisan 18
19. Melaksanakan kegiatan refleksi 19
20. Menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya 20 Tabel 3.2
Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa
Aspek Indikator No. Item
Kesiapan siswa
1. Memperhatikan guru ketika berbicara. 2. Mendengarkan penjelasan guru.
3. Melaksanakan apa yang guru perintahkan. 4. Mampu menjawab pertanyaan ketika
.nomor dipanggil. 1 2 3 4 Keaktifan siswa
5. Melakukan diskusi yang baik kepada teman.
6. Mendengarkan penjelasan guru. 7. Mampu melaksanakan kegiatan yang
diperintahkan guru.
8. Membuat rangkuman hasil diskusi kelompok. 5 6 7 8 Kerjasama siswa dalam tugas kelompok
9. Menjelaskan kepada anggota kelompok saat diskusi yang dilaksanakan.
10. Mengecek pemahaman anggota kelompok. 11. Memberikan pendapat pada kelompok lain
ketika berdiskusi.
12. Melakukan kegiatan kelompok secara
9
10 11
61 bersama - sama.
Penampilan hasil dari kerja kelompok siswa
13. Percaya diri ketika nomor dipanggil. 14. Menanggapi hasil kerja kelompok lain
13 14
a. Tes
Tes merupakan seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (Margono, 2000: 170). Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data pada proses pelaksanaan model pembelajaran Kooperative Tipe Numbered Heads
Together (NHT) adalah dengan melihat tes hasil belajar berupa tes objektif dalam
bentuk pilihan ganda yang digunakan pada akhir siklus I dan II. Soal tes yang disusun berdasarkan materi telah disampaikan guru saat pelaksanaan model pembelajaran Kooperative Tipe Numbered Heads Together (NHT). Selain itu soal tes dibuat mengacu pada indikator-indikator yang diturunkan dari kompetensi dasar. Soal tes ini diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04 semester I tahun ajaran 2015/2016.
62 Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item soal Piliha n ganda 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses 4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya, misalnya benang, kain dan kertas
1. Menyebutkan jenis – jenis benda yang ada disekitar misalnya serat (kapas), kain, kertas, dan benang. 2. Mendeskripsikan sifat
dari jenis bahan penyusun dari serat (kapas), kain, kertas, dan benang.
3. Mendeskripsikan hubungan antara sifat dan bahan penyusun serat (kapas), kain, kertas, dan benang. 4. Mengidentifikasi
beberapa jenis benda berdasarkan struktur bahan penyusunnya, misalnya bahan tali temali. 5. Membandingkan kekuatan beberapa 1, 5, 12 2, 3, 4
63 jenis bahan yang
diuji, misalnya berbagai jenis kertas. 6. Membuat tabel dan
data pengelompokkan benda dan sifatnya serta bahan penyusunnya dari kertas. 6, 7, 11, 13, 14, 15 8 8, 9, 10 4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap
1. Mengumpulkan data tentang sifat benda, seperti bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau sebelum dan sesudah mengalami perubahan.
2. Mendeskripsikan sifat 2, 5, 6, 12
64 benda sesudah
mengalami perubahan sebagai hasil suatu proses, misalnya lilin dipanaskan, kertas dibakar, semen dicampur dengan air, dan pembusukan buah 3. Menjelaskan faktor
yang menyebabkan perubahan pada benda 4. Mengidentifikasi
perubahan sifat benda yang bersifat
sementara dan tetap
1, 3, 4
10, 15
7, 8. 9, 11, 13, 14
3.6. Cara dan Analisis Data
Cara yang dilakukan untuk menganalisis data adalah dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian tindakan kelas Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Model Cooperative Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Kelas V Semester I Tahun Ajaran 2015/2016 SDN Mukiran 04 Kabupaten Semarang.
Validitas adalah ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai, begitu pula reliabilitas adalah ketetapan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2005: 12-16). Menurut Saifuddin Azwar (2013 : 8) pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut.
Sebelum soal digunakan sebagai alat evalusi, terlebih dahulu soal diuji coba sehingga didapat soal-soal yang valid. Yang dimaksud soal dianggap valid adalah instrumen tersebut
65 dapat dipergunakan untuk mengukur sesuatu yang akan diukur. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to
total correlation) (Gay, 1987) dan untuk mengetahui reliabilitas suatu intrumen dapat
dilakukan dengan metode Alpha Cronbach. Metode ini sangat umum digunakan, sehingga merupakan koefisien yang umum untuk mengevaluasi internal consistency (Siregar, 2012: 175).
3.7. Hasil Try Out Instrumen
Soal tes yang diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04 Kabupaten Semarang sebelumnya diuji cobakan di kelas V SD Negeri Mukiran 04 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Try Out dilakukan dengan memberikan soal pilihan ganda sebanyak 40 soal yang terdiri dari 2 Kompetensi Dasar berkaitan sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses. Soal pilihan ganda dikerjakan oleh 40 siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang selanjutnya diolah dengan program SPSS16.0 untuk diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari 40 soal pilihan ganda akan diambil soal-soal yang memenuhi validitas dan reliabilitas kemudian dijadikan sebagai alat evaluasi disetiap akhir siklus I dan II. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas soal yang telah dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04 Kabupaten Semarang didapat soal yang tidak valid. Soal yang tidak valid ini dibawah kriteria validitas instrumen yang yang ditentukan sebesar 0,400 menurut Sumarna Suprananta (2005: 59) angka koefisen korelasi tersebut sudah bermakna cukup. Soal-soal yang tidak valid adalah soal nomor (5, 7, 13, 15, 19, 33, 34, 35, 36, 37) sedangkan Cronbach's Alphasebesar 0.916. Selanjutnya soal tersebut dihilangkan dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas lagi sehingga diperoleh hasil yang menunjukkan
Cronbach's Alpha sebesar 0,950 sehingga reliabilitasnya dapat diterima karena sudah
melebihi kriteria minimal yang telah ditentukan berdasarkan Syofian Siregar (2012: 175) bahwa suatu instrumen penelitian dianggap reliabel dengan menggunan teknik Alpha
Cronbach, bila koefisien reliabilitas (r11)yakni lebih dari0,6 sehingga instrumen
menunjukkan reliabilitas memuaskan, kriteria tersebut berdasarkan pendapat George dan Mallery (1995).
66 Dari hasil hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan pada kelas siswa V SD Negeri Mukiran 04 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang semester I tahun ajaran 2015/2016 dengan 40 soal pilihan ganda maka didapat 30 soal yang siap diujikan pada siswa kelas V SD Negeri Mukiran 04 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang sebagai alat evaluasi hasil belajar yang akan dilakukan pada setiap akhir siklus I dan II dengan 15 soal pada masing-masing siklus. Selain itu sebagai tindak lanjut untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA pada Model Pembelajaran Kooperative Tipe Numbered
Heads Together (NHT) pada Kelas V Semester I Tahun Ajaran 2015/2016 SD Negeri
Mukiran 04.
3.8. Indikator Keberhasilan
Untuk dapat mengukur keberhasilan dalam penelitian tindakan yang ada di SD Mukiran 04 pada mata pelajaran IPA dikelas ini, yang menjadi acuannya adalah nilai KKM yaitu 65. Pengukuran keberhasilan belajar dilihat apabila 80% siswa sudah mencapai KKM yang ditentukan.
3.9. Analisis Data
Pada penelitian tindakan kelas Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Kooperative Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Kelas V Semester I Tahun Ajaran 2015/2016 SD Negeri Mukiran 04 menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap siklus dilakukan dengan cara memberikan evaluasi pada akhir siklus I dan II dalam bentuk pilihan ganda. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana sesuai perolehan siswa kemudian ditinjau apakah perolehan nilai masing-masing siswa sudah memenuhi KKM (nilai 65) atau belum memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah. Pada penelitian ini menginginkan kelas tersebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 80% yang telah mencapai daya serap atau nilai 65 sesuai KKM yang ditentukan sekolah.