PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 205 TAHUN 2010 TENTANG
PENETAPAN SEKOLAH DASAR NEGERI SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 149 ayat (2) Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2006 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Pasal 75 Peraturan Gubernur Nomor 134 Tahun 2009 tentang Organisas! dan Tata Kerja Dinas Pendidikan sebagaimana telah diullah dengan Peraturan Gubernur Nemor 199 Tahun 2009, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Penetapan Sekolah Oasar Negeri sebagai
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undanu-Undang
Namar 43 Tahun 1999;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara: 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara:
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pcmbentukan Peraturan Pe~undn1g~undangan;
6. Undang-Und,omg Nom..Jr 15 Tahun 2004 tentnng P~nEr;ksaan Pengelo13an dan T03nggung Jawab Keuangan Netl.3.r50;
7. UndG:ng·I....:~ldDny ~Oi"~~C';' 25 Tahun 2004 tentang ::';;s:E'ri". F'ere:l~dnac.arl Pei!lb"n~ur<:;~. U:"t"'::'),'..l'
8. Undang·Undang Nomar 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
9. Undang~Undang Nomar 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 10. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerinlahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;
11. Peraturan Pemerintah Nomar 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar;
12. Peraturan Pemerintah Nomar 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;
13. Peraturan Pemerintah Nomer 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipi!:
14. Peraturan Pemerintah Nomar 19 Tahun 2005 ten lang Standar
Nasional Pendidikan:
15. Peraturan Pemerintah Nemer 58 Tahun 2005 tentang Pengelelaan Keuangan Oaerah:
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Sarang Milik NegaralDaerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nemer 38 Tahun 2008;
17. Peraturan Pemerintah Nemor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
18. Peraturan Pemerintah Nemer 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupalen/Kota;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang NegaralDaerah;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penge[olaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; .
22. Peraturan Menter; Dalam Negeri Nomer 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 59 Tahun 2007; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pola
Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
24. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah;
26. Peraturan Daerah Nomer 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
27. Peraturan Gubernur Nomer 134 Tahun 2009 tentang Organisasj dan Tata Kerja Dinas Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan ?eraturan Gubernur Nomar 199 Tahun 2009;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENETAPAN SEKOLAH DASAR NEGERI SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal1
Oalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provins! Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2. Gubernur adalah Kepala Daerah Provins! Daerah Khusus lbukota Jakarta.
3. Inspektorat adalah Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Badan Pengelola Keuangan Daerah adalah Badan Pengelola Keuangan
Daerah Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta.
5. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Provins; Oaerah Khusus lbukota Jakarta.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan.
7. Suku Dinas Pendidikan adalah Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi atau Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
8. Kepala Suku Dinas adalah Kepala Suku Dlnas Pendidikan Dasar Kota Administrasi atau Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi. 9. Sekolah Dasar Negeri. yang selanjutnya disingkat SDN adalah Sekolah
Dasar Negeri Dinas Pendidikan. 10. Kepala Sekolah adalah Kepala SDN. 11. Guru adalah Guru pada SDN.
12. Komite Sekolah adalah Lembaga mandiri yang beranggotakan orang tualwali peserta didik, komunitas sekolah dan tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.
BAB II PEMBENTUKAN
Pasal2
Dengan Peraturan Gubernur ini ditetapkan kelembagaan SON.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal3
(1) SDN merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan dasar,
(2) SON dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Suku Dinas.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya. Kepala Sekolah dapat dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.
(4) Oalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, SON dikoordinasikan oleh Kepala Bidang Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan.
Pasal4
(1) SDN mempunyai tug as menyelenggarakan pendidikan dasar program 6 (enam) tahun untuk dapat melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama atau yang sederajat.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
SDN mempunyai tungsi: .
a. penyusunan program kerja dan pengembangan SON;
b. penyelenggaraan pendidikan dasar sesuai dengan kurikulum; c. pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi para peserta didik;
d. pelaksanaan dan pembinaan hubungan ·kerja sarna dengan orang tua/waH peserta didik dan masyarakat;
e. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan terhadap guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya. Pengelola Perpustakaan dan lenaga fungsional/profesi lainnya;
f. pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang SDN;
g. pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan SON; h. pelaksanaan publikasi kegiatan SON;
i. pelaksanaan pengaturan aeara SON;
J.
penyiapan bahan laporan Dinas Pendidikan yang terkait dengan pelaksanaan tug as dan fungsi SDN; dank. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi SON.
BABIV ORGANISASI Bagian Kesatu SU5unan Organisasi
Pasal5 (1) Susunan Organisasi SON terdiri dari ':
a. Kepala Sekolah; b. Tata Usaha; dan c. Tenaga Fungsional.
(2) Pad a SDN tertentu dapat mempunyai Wakil Kepala Sekolah.
(3) SON sebagaimana dimaksud pad a ayat (2) ditetapkan oleh Kepala Dinas.
(4) Bagan Susunan Organisasl SDN sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Gubernur ini.
Bagian Kedua Kepala Sekolah
Pasal6
(1) Kepala Sekolah adalah Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah.
(2) Kepala Sekolah mempunyai tugas :
a. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi SON sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4;
b. memimpin penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar serta membina guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya, Pengelola Perpustakaan, tenaga fungsional/profesi lainnya dan tenaga lainnya, serta membina hubungan kerja sarna dan peran serta masyarakat;
c.
mengoordinasikan pelaksanaan tugas Tata Usaha,d. melaksanakan koordinasi dan kerja sarna dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan/atau Instansi Pemerintah/Swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi SON; dan
e. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tug as dan fungsi SON.
Bagian Ketiga Wakil Kepala Sekolah
Pasal7
(1) Wakil Kepala Sekolah adalah Guru yang diberi tugas tambahan seba'gai Wakil Kepala Sekolah.
(2) Wakil Kepala Sekolah mempunyai lugas :
8. membantu Kepala Sekolah dalam memimpin dan mengoordjnasikan
pelaksanaan tugas dan fungsi SON sebagaimana dimaksud dalam Pasal4;
b. membantu Kepala Sekolah dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar serta membina guru, teoaga fungsional kependidikan lainnya, Pengelola Perpustakaan, tenaga fungsionall profesi lainnya dan teoaga lainnya, serta membina hubungan kerja sarna dan peran serta masyarakat;
c. membantu Kepala Sekolah dalam mengoordinasikan pelaksanaan tugas Tata Usaha;
d. membantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan Saluan Ke~a Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perang at Daerah (UKPD) dan/atau lnstansi Pemerintahl Swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi SDN:
e. membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan sistem pengendalian internal;
1.
membantu Kepala Sekolah dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi SON. g. mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan melaksanakantugasnya; dan
(3) Untuk melaksanakan lugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sekolah dapat menugaskan guru sebagai Wakil Kepala Sekolah paling banyak 2 (dua) orang.
(4) Jumlah Wakil Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayal (3), ditetapkan oleh Kepala Dinas.
(5) Pembidangan dan uraian tugas Waki! Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pad a ayat (3), ditelapkan oleh Kepala Sekolah.
Bagian Keempat Tala Usaha
Pasal8
(1) Tata Usaha merupakan satuan pelaksana administrasi SDN.
(2) Tata Usaha dipimpin oleh seorang Pengadministrasi Umum dengan sebutan Pelaksana Tata Usaha, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.
(3) Pelaksana Tala Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bukan jabatan struktural, serta diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Sekolah.
(4) Tala Usaha mempunyai lugas :
a. menghimpun bahan dan mengoordinasikan penyusunan program kerja dan pengembangan SDN;
b. melaksanakan pengelolaan kepegawaian SDN;
d. melaksanakan kegiatan surat menyurat dan kearsipan SON;
e. melaksanakan pemeJiharaan dan perawatan fasilitas, prasarana dan
sarana kerja SON; .
1.
melaksanakan publikasi kegiatan, upacara dan pengaturan acara SON;g. menjaga keamanan, kelertiban. keindahan dan kebersihan kantar SON;
h. nielaksanakan pengelolaan ruang rapat SON;
i. menghimpun bahan dan mengoordinasikan penyusunan laporan SON;
J. menyiapkan bahan laporan SON yang terkait dengan tugas Tata Usaha: dan
k. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Tata Usaha.
Bagian Kelima Tenaga Fungsional
Pasal9
Tenaga Fungsional merupakan tenaga pelaksana penyelenggaraan pendidikan dasar pada SON yang terdiri dari guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya dan tenaga fungsional/profesi lainnya.
Pasal10
Guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya dan tenaga fungsional/profesi lainnya melaksanakan tugas sesuai Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan penugasan Kepala Sekolah.
Pasal11
Guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya dan tenaga fungsionallprofesi lainnya wajib mengembangkan kompetensi masing~masing guna meningkatkan pelaksanaan tugas sesuai Jabatan Fungsional yang bersangkutan, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan manajemen pendidikan.
Pasal12
Guru, tenaga fungsionat kependidikan lainnya dan tenaga fungsional/profesi lainnya turut aktif dalam pengembangan SON dan dapat diberikan tugas tambahan oleh Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan pada SON.
BABV KOMITE SEKOLAH
Pasal 13
(1) SDN membentuk Komite Sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Komite Sekolah mempunyai tugas membantu kegiatan pendidikan dasar pada SON dan m~numbuhkan, meningkatkan serta membantu sekolah sebagai wawasan wiyalamandala.
penyelenggaraan ikut memelihara, mengembangkan
(3) Komile Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayal (2), dipimpin oleh seorang Ketua Kamile Sekolah.
BABVI FASILITAS
Pasal 14
(1) Untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada setiap SON dibentuk dan dikembangkan fasilitas sekolah. anlara lain Perpustakaan, Laboratorium, Unit Kesehatan Sekolah dan fasilitas lainnya.
(2) Fasilitas sekolah sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), dibentuk dan dikembangkan sesuai kebutuhan dan kemampuan, dengan memperhatikan program prioritas.
Pasal15 (1 )
(2)
Fasilitas Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), dalam operasionalnya dikelola/dipimpinldikoordinasikan oleh Pengelola Perpustakaan danJatau guru/tenaga fungsional kependidikan lainnyal tenaga fungsional/profesi lainnya yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah. Pengelola Perpuslakaan dan/alau guru/lenaga fungsional kependidikan lainnya/tenaga fungsionalJprofesi lainnya yang mendapat tug as tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.
BAB VII TATA KERJA
Pasal16
(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, SDN wajib taat dan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Kepala Sekolah mengembangkan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dania tau Instansi Pemerintah/Swasta terkait, dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan pada SON.
Pasal 17
Kepala Sekolah, Pelaksana Tata Usaha, guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya, Pengelola Perpustakaan, teoaga fungsional/profesi lainnya dan tenaga lainnya pada SON wajib melaksanakan tugas masing· masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang·undangan serta menerapkan prinsip koordinasi, kerja sarna, integrasL sinkronisasi, akuntabilitas, transparansi, efektivitas dan efisiensi.
Pasal 18
Kepala
Sekolah,
Pelaksana
Tata
Usaha,
guru,
tenaga
fungsional
kependidikan lainnya, Pengelola Perpustakaan, tenaga fungsional/profesi lainnya dan tenaga lainnya pada SON mengembangkan komitmen bersama sebagai tim kerja untuk pengembangan SON secara konsisten dan berkesinambungan.Pasal19
Kepala Sekolah, Pelaksana Tala Usaha, guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya, Pengelola Perpustakaan, tenaga fungsional/profesi lainnya dan tenaga lainnya secara aktif mengembangkan sikap dan perilaku keteladanan, balk di dalam maupun di luar sekolah sesuai peran SON sebagai Saluan Penyelenggara Pendidikan.
Pasal20
Oalam rangka pengembangan penyelenggaraan pendidikan pada setiap SON, Kepala Sekolah, Pelaksana Tata Usaha, guru, tenaga fungsional kependidikan lainnya, Pengelola Perpustakaan, tenaga fungsionalJprofesi lainnya dan tenaga lainnya menciptakan dan mengembangkan komunikasi edukatif, harmonis, partisipallf, demokratis dan konstruktif dalam sekolah, termasuk dengan peserta didik dan orang tua/wali peserta didik.
BAB VIII KEPEGAWAIAN
Pasal21
(1) Pegawai Negeri Sipi\ pad a SON merupakan Pegawai Negeri Sipil Daerah.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan tug as urusan pemerintahan yang bukan kewenangan pemerintah daerah dapat merupakan Pegawai Negeri Sipil Pusat.
(3) Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kepegawaian negara.
BABIX KEUANGAN
Pasal22
(1) Belanja pelaksanaan tugas dan fungsi SON dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber pembiayaan dari pihak lain yang sah dan tidak mengikat.
(2) Pe-lgelolaan belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksana an sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan keuangan negaraldaerah.
BABX ASET Pasal23
(1) Aset yang dipergunakan oleh SDN sebagai prasarana dan sarana kerja merupakan aset daerah dengan status kekayaan daerah yang tidak dipisahkan.
(2) Pengelolaan aset atau prasarana dan sarana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan keuangan negaraldaerah dan kelentuan peraturan perundang~undangan pengelolaan barang milik negara/daerah.
Pasal24
(1 ) Prasarana dan saraoa kerja yang diterima dalam bentuk pemberian, hibah atau bantuan dar; pihak ketiga kepada SON dalam rangka petaksanaan tugas dan fungsinya merupakan penerimaan barang daerah.
(2) Penerimaan barang daerah sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), segera dilaporkan kepada Kepala Dinas untuk selanjutnya dilaporkan kepada Gubernur melalui Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah sekaligus Bendahara Umum Daerah untuk dicatat dan dibukukan sebagai aset daerah.
BABXI
FORMASI JABATAN DAN STAN DAR PERALATAN KERJA Pasal25
(1) Kepala Sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah dan 1 (satu) orang Pelaksana Tata Usaha dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang Pejabat Fungsional UmumlTertentu selain guru sebagai bawahan langsung. (2) Rincian formasi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum
dalam Lampiran II Peraturan Gubernur inL
(3) Rincian formasi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menjadi acuan pengajuan kebutuhan pegawai SON.
Pasal26
(1) Standar peralatan kerja minimal setiap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal25 tercantum dalam Lampiran III Peraturan Gubernur ini. (2) Standar peralatan kerja minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menjadi acuan pengadaan peralatan kerja SON.
BAS XII
PELAPORAN DAN AKUNTABILITAS Pasal27
(1) SDN menyusun dan menyampaikan laporan berkala tahunan, semester. triwulan. bulanan dan/atau sewaktu-waktu kepada Kepala Dinas melalui Kepala Suku Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain meliputi
laporan :
a. kebutuhan, kekurangan dan kelebihan pegawai;
b. keuangan; c. kinerja;
d. kebutuhan, kekurangan dan kelebihan barang atau prasarana dan
sarana kerja; dan
e. pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan.
BAB XIII PENGAWASAN
Pasal28
Pengawasan terhadap SON dilaksanakan oleh :
a. Lembaga Negara yang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara;
b. Aparat pengawas internal pemerintah; dan c. Inspektorat.
BABXIV
KETENTUAN PENUTUP Pasal29
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturar
Gubernur ini dengan penempatannya daiam Berita Daerah Provinsi Daerar
Khusus Ibukota Jakarta.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 November 2010
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUK TA JAKARTA,
o
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 Desember 2010
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
FADJAR PANJAITAN NIP 195508261976011001
BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Nemer 205 TAHUN 2010 Tanggal 29 November 2010
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKOLAH DASAR NEGERI
KEPALA SEKOLAH ___________ [ KOMITE SEK
I
TATA USAHATENAGA FUNGSIONAL
OLAH!
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUK TAJAKARTA,
Nomor 205 TAHUN 2010 Tanggal 29 November 2010
FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PADA SEKOLAH DASAR NEGERI
No. Jabatan 5yarat Pendidikan Jumlah Keterangan
1. Kepala Sekolah - 81 Pendidikan 1
- Oiklat Manajemen Sekolah - Diklat Kurikulum
2. Guru Kelas - 51 Pendidikan 6 (Disesuaikan
- Oiklat Kurikulum dengan jumlah Rombel) 3. Guru Agama Islam ·51 Pendidikan Agama Islam 1
- Diklat Kurikulum
4. Guru Olahraga - S1 Pendidikan Olahraga 1 - Diklat Kurikulum
5. Guru Bahasa Inggris I _ S1 Pendidikan Bahasa Inggris 1
- Oiklat Kurikulum
6. Pengelola Perpustakaan - 03 Administrasi 1 - Diklat Perpustakaan
- Diklat Komputer
7. Pengadministrasi Umum - 03 Administrasi 1
~ Oiklat Adminisrasi Perkantoran - Oiklat Komputer
8.
Penjaga Sekolah SLTA 1Jumlah 13
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUK TA JAKARTA.
Nomor 205 TAHUN 2010 Tanggal 29 November 2010
STANDAR PERALATAN KERJA PADA SEKOLAH DASAR NEGERI
No. Jabatan Peralatan Ke~a Jumlah
1. Kepala SD 1. Komputer
,
Unit2. Printer
,
Unit3. Telepon
,
Unit4. White Board
,
Unit5.
Filling Kabinet,
Unit2. Guru Kelas 1.Laptop 6 Unit
2. Filling Kabinet 6 Unit
3. Peralatan Kerja Teknis
3. Guru Agama Islam 1.Laptop
,
Unit2. Filling Kabinet
,
Unit3. Peralatan Ke~aTeknis
4. Guru Dlahraga 1. Laptop
,
Unit2. Filling Kabinet
,
Unit3. Peralatan Keria Teknis
5.
Guru Bahasa lnggris ,. Laptop,
Unit2.
Filling Kabinet,
Unit3. Peralatan Kerja
6. Pengadministrasi Umum 1. Komputer
,
Unit2. Printer
,
Unit3. Fax 1 Unit
4. LCD
,
Unit5. Mesin Absensi 1 Unit
6. Filling Kabinet
,
Unit7.
Pengelola Perpustakaan ,. Kompu!.,,
Unit2. Printer 1 Unit
3. Filling Kabinet
,
Unit4.
Perala'tan Kerja Teknis8.
Penjaga Sekolah 1. Filling Kabinet 1 Unit2. Peralatan Kerja Teknis
GUBERNUR PROVINSt OAERAH KHUSUS IBUK A JAKARTA,