USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
BYFISHPY (BABY CATFISH CRISPY) SEBAGAI HEALTHY SNACK
BERPROTEIN TINGGI DAN BERNILAI EKONOMIS TINGGI
BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
Ajeng Kusumawardhani
NIM. 141011081
Angkatan 2010
Ayu Lana Nafisyah
NIM. 141011118
Angkatan 2010
Ratih Sari Pratiwi
NIM. 040913020
Angkatan 2009
Heln Susianti Tunggareni
NIM. 100911166
Angkatan 2009
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
Halaman Pengesahan Usulan Progam Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan
Universitas Airlangga
1. Judul kegiatan
: BYFISHPY (BABY CATFISH CRISPY) SEBAGAI
HEALTHY SNACK BERPROTEIN TINGGI DAN BERNILAI EKONOMIS
TINGGI
2. Bidang kegiatan
: ( ) PKMP
() PKMK
( ) PKMT
( ) PKMM
3. Bidang ilmu
: ( ) Kesehatan () Pertanian ( ) MIPA
( )Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial ekonomi
( ) Humaniora ( ) Pendidikan
4. Ketua pelaksana kegiatan
a. Nama lengkap
: Ajeng Kusumawardhani
b. NIM
: 141011081
c. Jurusan
: Budidaya Perairan
d. Universitas
: Universitas Airlangga
e. Alamat rumah & No. Telp: Jln. Gebang Lor S-6 Surabaya
5. Alamat email
: ajeng.333@gmail.com
6. Anggota pelaksana kegiatan
: 4 orang
7. Dosen pendamping
a. Nama lengkap & gelar
: Moch. Amin Alamsyah, Ir., M.Si, Ph.D
b. NIP
: 19700116 199503 1 002
c. Alamat rumah & No.Telp : Jl. Krukah Selatan 14A/09 Surabaya
(081703711176)
8. Biaya kegiatan total
a. Dikti
: Rp 9.445.200
b. Sumber lain (sebutkan)
: Rp 0,-
9. Jangka waktu pelaksanaan
: 6 bulan (maksimum)
Surabaya, 8 Oktober 2010
Menyetujui
Wakil Dekan I
Ketua Pelaksana Kegiatan
Fakultas Perikanan Kelautan
Moch. Amin Alamsyah, Ir., M.Si, Ph.D
Ajeng Kusumawardhani
NIP. 19700116 199503 1 002
NIM. 141011081
Pembantu atau Wakil Rektor Bidang
Dosen Pendamping
Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,
Prof. Dr. Imam Mustofa, drh., M.Kes. Moch. Amin Alamsjah, Ir.,M.Si,Ph..D
NIP. 19600427 198701 1 002
NIP. 19700116 199503 1 002
A. JUDUL
BYFISHPY (BABY CATFISH CRISPY) SEBAGAI HEALTHY SNACK
BERPROTEIN TINGGI DAN BERNILAI EKONOMIS TINGGI
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Potensi perikanan Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Secara
keseluruhan, perikanan Indonesia memiliki hasil 65 juta ton yang terdiri dari 7,3
juta ton pada sektor perikanan tangkap dan 57,7 juta ton perikanan budidaya.
Namun dalam kenyataannya Indonesia menempati posisi 12 untuk negara
pengekspor produksi perikanan. Indonesia berada dibawah Vietnam dan Thailand
yang potensi perikanannya jauh lebih rendah daripada Indonesia. Untuk itu,
sangat diperlukan perhatian lebih terhadap pengelolaan hasil perikanan di
Indonesia, karena sudah pasti bahwa Indonesia memiliki potensi besar di bidang
perikanan tetapi kurang komersil karena cara pengolahannya kurang dieksploitasi.
Salah satu cara untuk meningkatkan potensi perikanan di Indonesia yaitu
memperbaiki minat konsumsi ikan di masyarakat. Konsumsi ikan di Indonesia
cenderung rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia
dan Vietnam. Rendahnya konsumsi ikan di Indonesia antara lain disebabkan
factor budaya yang tidak mendukung, misalnya adanya mitos bahwa ikan
menyebabkan gatal, amis dan sejumlah mitos yang tidak mendukung untuk
meningkatnya konsumsi ikan. Padahal ikan sebenarnya salah satu sumber protein
hewani penting dengan kandungan kolesterol relative rendah dibandingkan
dengan daging hewan. Selain itu dibandingkan dengan jenis lauk lainnya harga
ikan secara umum tidak lebih mahal.
Ikan air tawar merupakan salah satu alternative hasil perikanan untuk
memenuhi kebutuhan protein hewani. Jenis ikan tawar yang beragam juga
memudahkan masyarakat untuk menghindari kebosanan ketika mengkonsumsi
ikan tawar. Salah satu ikan air tawar yang diminati saat ini adalah ikan lele
(Clarias sp.).Ikan lele adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan
sudah tersebar luas di indonesia. Ternak ikan lele relative lebih mudah
dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau ikan mujair
karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan yang tidak
menentu. Selain itu, budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang
cukup diperhitungkan saat ini, karena kebutuhan lele konsumsi di negara kita
terus mengalami peningkatan sejalan dengan semakin populernya lele sebagai
hidangan yang sangat lezat. Hal ini dapat diperhatikan dari banyaknya penjual
pecel lele yang dalam tiap harinya pasti membutuhkan pasokan ikan lele.
Ukuran ikan lele yang biasanya dikonsumsi oleh rumah tangga dan
digunakan dalam bisnis rumah makan adalah ikan lele dengan panjang sekitar 25
cm dan beratnya 200 grm, ikan lele yang berukuran seperti yang telah disebutkan
di atas bisa didapatkan dalam jangka waktu 4 sampai 6 bulan pemeliharaan di
kolam. sementara itu, benih ikan lele hanya digunakan untuk pembudidayaan ikan
lele dewasa. Salah satu terobosan yang bisa kita lakukan untuk memperbanyak
variasi makan yang berasal dari ikan lele sekaligus untuk meningkatkan nilai
ekonomis dari benih ikan lele adalah dengan cara mengolah benih ikan lele. Baby
fish adalah suatu bentuk pengolahan ikan yang berasal dari benih ikan yang
mempunyai rasa renyah, lezat, kaya protein dan juga mengandung omega 3 serta
dalam pengolahannya tidak memerlukan bahan pengawet makanan. Jenis baby
fish yang biasanya beredar di masyarakat adalah baby fish yang berasal dari ikan
mas, nilem, mujair, dan gurame. Kebanyakan baby fish diolah secara sederhana,
yaitu hanya dengan digoreng saja. Oleh karena itu, kami memiliki ide untuk
mengolah baby fish dengan cara lain, yaitu dengan cara membuat crispy baby
fish. Untuk jenis baby fish yang kita gunakan adalah baby catfish, yang berasal
dari benih ikan lele.
C.
PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana memanfaatkan benih lele yang selama ini hanya
dibudidayakan, menjadi suatu produk olahan yang bernilai komoditi yang
lebih valuable?
2. Apakah benih lele mampu menjadi alternatif makanan sehat yang dapat
dikonsumsi semua kalangan khususnya mahasiswa?
3. Bagaimana cara mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan benih lele
sebagai bahan healthy snack berprotein tinggi dan bernilai ekonomis?
4. Bagaimana menciptakan peluang usaha yang dapat menyerap tenaga
kerja?
D.
TUJUAN
1. Memanfaatkan benih lele menjadi produk olahan yang bernilai komoditi
lebih valuable.
2. Menciptakan alternative makanan sehat yang dapat dikonsumsi semua
kalangan khususnya mahasiswa dari benih lele.
3. Mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan benih lele sebagai bahan
dasar healthy snack berprotein tinggi dan bernilai ekonomis.
4. Menciptakan peluang usaha yang dapat menyerap tenaga kerja.
E.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Menghasilkan produk olahan benih lele yang bernilai tinggi
2. Alternatif makanan sehat dari benih lele yang dapat dikonsumsi semua
kalangan
3. Keuntungan dari pemanfaatan benih lele sebagai bahan dasar camilan
4. Adanya peluang usaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja
F.
KEGUNAAN
1. Bagi Diri Sendiri
Program PKM ini merupakan suatu langkah awal bagi masing-masing anggota tim untuk meningkatkan kreativitas serta mengembangkan jiwa kewirausahaan. Dengan adanya program ini, mahasiswa juga dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif agar dapat menghasilkan produk yang menarik.
2. Bagi Kelompok
Program ini menjadi sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan bekerjasama dalam tim (teamwork) sehingga terbentuk sebuah kelompok usaha
yang solid dan dapat menjalankan bisnis secara kontinu serta menghasilkan keuntungan usaha yang besar.
3. Bagi Masyarakat
Program ini dapat membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Program ini juga dapat menjadi tambahan informasi dan wawasan bagi masyarakat di bidang potensi usaha. Pembuatan Baby Catfish Crispy diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan pangan yang berprotein dan sehat bagi masyarakat.
G.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Baby Catfish Crispy merupakan inovasi Healthy Snack yang memanfaatkan
benih ikan lele sebagai bahan baku utama. Benih ikan lele kaya akan protein yang
sangat bermanfaat bagi perkembangan otak yang berhubungan langsung dengan
kecerdasan. Benih ikan lele dapat dibudidayakan dengan mudah dan harganya
terjangkau. Lele, si ikan berkumis yang selama ini diremehkan (banyak ditakuti
karena bentuknya seram), mulai banyak dijadikan sajian berkelas, tampil dengan
visual menarik, dan tentunya menjual rasa "laziz". Krispi bayi ikan lele ini tidak
kalah lezatnya dengan krispi ikan lainnya, bisa juga dikatakan bahwa harganya
lebih terjangkau oleh konsumen. Daging ikan lele yang terasa lembut dan gurih
sangat cocok disajikan dalam bentuk krispi. Krispi ini merupakan alternatif
makanan berprotein yang bisa diminati oleh semua kalangan.
Produk Baby Catfish Crispy akan dipasarkan di daerah kampus. Bila terjadi
peningkatan permintaan, maka pemasaran akan dilakukan di lingkungan luar
kampus agar masyarakat juga dapat menikmatinya. Hal ini juga dapat dijadikan
tolok ukur keberhasilan dari produk Baby Catfish Crispy apabila ada peningkatan
permintaan dari kalangan masyarakat. Tentunya pendistribusian akan lebih
diluaskan agar produk kami semakin dikenal oleh semua kalangan masyarakat.
Perhitungan Net Present Value (NPV)
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah
didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon
faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa
yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini.Untuk menghitung NPV
diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan
serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan
( )
Keterangan :
i
= Suku bunga (discount rate), dengan asumsi bunga Bank 0,542 % per bulan
Jadi, dari rumus di atas kita bisa menghitung NPV untuk usaha ini adalah :
Bulan Cash Flow
NPV
0
- Rp. 544.000 - Rp. 544.0001
Rp 1.421.267 Rp. 1.413.563,732
Rp 1.421.267 Rp. 1.405.860,473
Rp 1.421.267 Rp. 1.398.157,204
Rp 1.421.267 Rp. 1.390.453,935
Rp 1.421.267 Rp. 1.382.750,666
Rp 1.421.267 Rp. 1.375.047,40Total
Rp. 7.821.833,39
Karena NPV > 0, maka usaha ini layak untuk direalisasikan.
Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)
IRR digunakan untuk mencari tingkat suku bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas yang diharapkan pada masa yang akan datang atau
penerimaan kas dengan pengeluaran investasi awal.
( )
Keterangan :
NPV’
= Net Present Value pada saat suku bunga bank per bulan (0,542 %)
NPV”
= Net Present Value pada saat suku bunga bank per bulan (0, 592 %)
i’
= Suku bunga bank per bulan (0,542 %)
i’’
= Suku bunga bank per bulan (0, 592%)
( )
= 0,583 %
IRR = 0,583 % ; karena IRR > bunga Bank (0,542 %), dengan asumsi
pertimbangan para pemilik modal dan pengusaha lebih cenderung memilih
melakukan usaha ByFishPy ini daripada hanya sekedar menyimpan uangnya di
Bank, dengan menerima bunga Bank yang lebih rendah dari hasil perolehan
usaha. Maka usaha ByFishPy ini layak untuk direalisasikan.
H.
METODE PELAKSANAAN
Usaha yang akan dirintis haruslah menentukan visi, misi, sasaran, dan
strategi untuk mencapai tujuan usaha serta membuat rencana kegiatan
sebelum maupun ketika menjalankan usaha agar usaha tersebut jelas.
Visi dari usaha ByFishPy adalah pengoptimalan nilai jual benih ikan
lele terhadap pengolahan pangan di Indonesia dan misi usaha ByFishPy
memberikan alternatif pilihan pangan yang bergizi dan terjangkau bagi
masyarakat khususnya bagi mahasiswa. Adapun sasaran usaha ini adalah
peningkatan produksi pangan benih ikan lele sebagai komoditas yang dikenal
masyarakat.
2. Aspek Produksi
Usaha ByFishPy akan dilaksanakan selama enam bulan. Proses
produksi ByFishPy akan dilaksanakan seminggu 3 kali (pada hari efektif
senin-rabu-jumat) di lokasi pemasaran sebab ByFishPy disajikan secara fresh.
Dalam setiap kali produksi akan dihasilkan sekitar 800 ekor benih baby
catfish (50 bungkus, @bungkus 16 ekor) dengan varian rasa.
Usaha ByFishPy bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan
Kabupaten Sidoarjo sebagai pemasok tepung crispy produksi BKP Kabupaten
Sidoarjo.
Sebelum proses produksi, dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
Pencarian bahan baku dan bahan pendukung
Survei pasar guna mengetahui jumlah permintaan dan minat konsumen serta kondisi pasar.
Uji produk ByFishPy kepada calon konsumen
Berikut adalah proses pembuatan ByFishPy :
(Untuk 1 bungkus ByFishPy)
Bahan :
16 ekor benih baby Catfish ukuran 5-7 cm
20 gram tepung crispy
1 butir telur ayam
1 liter minyak goreng
2,5 gram bumbu rasa
Cara membuat :
a) Siapkan semua bahan dan alat yang diperlukan
b) Buang kotoran benih ikan lele dan cuci hingga bersih
c) Gulingkan benih ikan lele diatas tepung
d) Masukkan benih ikan lele yang telah berlumuran tepung ke dalam putih
telur
e) Gulingkan kembali benih ikan lele di atas tepung crispy
f) Masukkan ke dalam frying pan dengan api sedang dan minyak yang telah
panas
g) Tunggu hingga ByFishPy menjadi kecoklatan, lalu tiriskan
h) Campurkan ByFishPy dengan bumbu atau topping sesuai pesanan
konsumen
i) Masukkan dalam kemasan dan ByFishPy siap dinikmati
3. Aspek Pemasaran
Agar suatu perusahaan berhasil dalam menjalankan usahanya,
dibutuhkan juga strategi pemasaran. Di dalam memasarkan suatu produk, 4P
(Product, Price, Place, Promotion) yang merupakan bauran pemasaran harus
diperhatikan.
3.1 Product
Product berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. ByFishPy merupakan produk inovasi baru dalam pemanfaatan bahan baku yaitu baby catfish karena di Indonesia bahan baku ini belum dipasarkan secara luas dan belum banyak yang mengolah. Selain itu, penampilan dan kemasan juga merupakan senjata bagi pemasaran ByFishPy sehingga kami merancang kemasan dan desain label yang membuat konsumen tertarik untuk membelinya.
ByFishPy
(Baby Catfish Crispy)
Healthy Snack
KAYA PROTEIN DAN OMEGA-3 HARGA Rp. 5.000,00Gambar 1. Gambar Kemasan Product 3.2 Price
Price adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Penetapan harga ByFishPy dilakukan dengan
mempertimbangkan semua biaya baik fix cost (biaya tetap) maupun variable cost (biaya variabel). Harga pasaran ByFishPy adalah Rp5.000,00 per bungkus ( satu bungkus berisi 16 ekor benih).
3.3 Place
Place mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk bagi konsumen sasaran. Kami menjual langsung produk kami kepada konsumen di kampus C Universitas Airlangga dengan gerobak. Selain itu, untuk menjangkau konsumen non-masyarakat kampus kami menjual produk ByFishPy di saat bazaar dan pendirian stand-stand pada acara-acara pameran utamanya di wilayah Mulyorejo, Mulyosari, Dharmawangsa, dan sekitarnya serta pusat-pusat keramaian di akhir pekan. Ketika permintaan konsumen meningkat, maka kami akan memperluas pemasaran kami dengan membuka banyak cabang tidak hanya di sekitar kampus C Unair sehingga produk kami dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
3.4 Promotion
Promotion merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Di dalam mempromosikan produk, perusahaan harus mengetahui kebutuhan, keinginan, dan permintaan konsumen. Selain itu, nilai dan kepuasan serta kualitas produk terhadap konsumen harus diperhatikan. strategi promosi ByFishPy dilakukan dengan berbagai cara. Promosi akan dilakukan dengan menyebar brosur serta melalui majalah kampus dan media IT melalui Facebook, Twitter, blog, dan semacamnya agar masyarakat menyadari keberadaan produk ByFishPy ini dan dapat mengetahui kandungan dan manfaat dalam mengonsumsi ByFishPy.
3.5 Aspek Manajemen
Manajemen merupakan proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan
kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan
dan melalui orang lain. Manajemen memiliki sebuah kepentingan
mendalam untuk memperbaiki cara-cara pengelolaan organisasi. Seorang
anggota organisasi yang dapat memadukan dan mengkoordinasikan
pekerjaan orang lain terutama yang berkaitan dengan pengelolaan
organisasi ini disebut manajer.
Setiap manajer mempunyai tugas yang sangat vital terutama dalam
merencanakan, mengorganisasaikan, memimpin, dan mengawasi jalannya
suatu organisasi.
3.6 Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilakukan setiap perusahaan guna mengetahui parameter keberhasilan suatu usaha. Evaluasi mencakup berbagai aspek dalam menjalankan suatu usaha, diantaranya adalah mutu product, minat konsumen terhadap product yang ditawarkan serta penelitian terhadap kelanjutan suatu usaha.
3.6.1 Sebelum produksi
Kegiatan sebelum produksi dapat dikatakan berhasil jika semua persiapan yang telah direncanakan sudah tersusun dan benih lele yang akan dipergunakan sebagai bahan baku pun berasal dari benih lele unggulan dan masih segar, serta tepung yang digunakan untuk crispy pun sudah memenuhi ijin konsumsi dari Badan Ketahan Pangan Kabupaten Sidoarjo.
3.6.2 Produksi
Proses produksi dapat dikatakan berhasil apabila mampu menghasilkan jumlah produk sesuai dengan target kapasitas dan waktu yang telah ditetapkan yakni perminggu dengan kapasitas produksi sebanyak 150 kemasan ByFishPy. Selain itu, mutu yang dihasilkan memiliki kelebihan daripada crispy dengan bahan baku lainnya, baik dari segi kemasan yang unik, pengembangan rasa, dan aromanya. Dalam proses produksi, kinerja pekerja juga harus diawasi dan dimotivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi agar tercapainya target yang diinginkan.
3.6.3 Pemasaran
Indikator keberhasilan pemasaran produk ini adalah jumlah produk yang habis terjual tiap minggunya. Apabila semua dari jumlah produk yang ditawarkan tiap minggunya dapat habis terjual sebanyak 80%, maka ini menunjukkan respon positif dari konsumen terhadap produk yang tergolong baru ini. Apalagi bila penjualan dari jumlah yang ditawarkan dapat mencapai target maksimal yaitu 100%, maka ini berarti target tahap pertama telah berhasil dan harus segera dilanjutkan dengan pencapaian target yang lebih tinggi lagi pada pemasaran tahap kedua dan tahap selanjutnya hingga tahap pemasaran terakhir.
Adapun penilaian keberhasilan produk ini juga dapat dinyatakan dengan persentase jumlah produk yang terjual dipasaran setiap bulannya. Patokan target usaha ini adalah 100%. Namun, pemasaran dapat dikatakan berhasil bila penjualan produk dari tahap pertama hingga akhir mencapai lebih dari 80%. Bila
penjualan sekitar 50%-80%, pemasaran dikatakan kurang berhasil. Sedangkan bila produk yang terjual kurang dari 50%, maka pemasaran dikatakan gagal.
3.6.4 Pelaporan Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian yang sangat vital bagi suatu perusahaan agar dapat diketahui sejauh mana keberhasilan usahanya. Keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari anggaran keuangan tiap bulannya. Apabila terjadi surplus budget, maka usaha ini memperoleh keuntungan. Besarnya keuntungan diperoleh dari hasil pengurangan arus kas yang masuk dengan arus kas yang keluar. Agar usaha ini mengalami peningkatan tiap tahap produksinya, diperlukan penelitian dan pengembangan produk secara berkala agar produk yang dihasilkan semakin berkualitas.
Setelah melakukan evaluasi internal, selanjutnya dibuat pelaporan evaluasi yang dilakukan tiap akhir bulan, seminggu setelah kegiatan evaluasi berlangsung. Pembuatan pelaporan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui seluruh kegiatan dari usaha yang telah dilakukan selama satu bulan terakhir, mulai dari aspek produksi hingga pemasaran apakah mengalami peningkatan atau justru terjadi penurunan.
Pelaporan evaluasi ini juga mencakup pelaporan dari kegiatan pra-produksi, pelaksanaan pra-produksi, distribusi, promosi, dan pemasaran yang dilengkapi dengan laporan pertanggungjawaban serta rincian anggaran dan belanja.
4. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
NO Uraian Kegiatan Bulan ke-0 Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5 Bulan ke-6 Bulan ke-7
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Persiapan
Kegiatan
2
Pengadaan alat
dan
perlengkapan
3
Koordinasi
dengan
pemasok bahan
baku
4
Proses produksi
5
Penjualan dan
pemasaran
6
Evaluasi
7
Pelaporan
Uraian Jadwal Kegiatan Program Lebih Lanjut :
1. Persiapan Kegiatan
Adapun hal-hal yang terkait dengan agenda persiapan kegiatan adalah meliputi :
Survey pihak-pihak pemasok bahan baku, ketersediaan bahan baku yaitu bibit ikan lele sangat utama serta kontinuitas pasokan harus tetap terjaga. Oleh karena itu pihak-pihak pemasok harus dipersiapkan sejak awal.
Persiapan dalam hal tempat produksi, agar proses produksi dapat berjalan lancar, maka tempat produksi yang kondusif sangat diperlukan.
Dilakukan pada minggu pertama bulan ke – 0.
2. Pengadaan Alat dan Perlengkapan
Dalam hal ini dilakukan beberapa hal seperti pembelian alat dan bahan-bahan, baik di pasar tradisional, pasar modern, maupun toko perlengkapan (kompor, penggorengan, spatula dll), serta peralatan dan penunjang lainnya. Target yang ingin dicapai adalah pada saat kegiatan produksi berlangsung, ketersediaan dari seluruhnya sudah terjamin agar maksimalisasi produksi dapat tercapai sejak produksi awal. Dilakukan selama satu minggu.
3. Koordinasi dengan Pemasok Bahan Baku
Setelah diadakan tinjauan dan pendataan pemasok bahan baku, maka hal yang terpenting selanjutnya adalah terus berkoordinasi dengan para pemasok agar kontinuitas usaha tetap terjaga. Dilakukan selama proses produksi berlangsung.
4. Proses produksi
Dimulai dengan proses produksi baby catfish crispy. Proses ini dilakukan selama kurang lebih enam bulan berjalan.
5. Penjualan dan pemasaran
Penjualan dan pemasaran dilakukan setelah proses pengemasan produk telah selesai. Dengan harapan proses pengemasan tersebut dapat mempermudah proses penjualan dan pemasaran. Kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih enam bulan setelah proses produksi selesai.
6. Evaluasi
Evaluasi ini bertujuan untuk melihat produktivitas serta perkembangan usaha sehingga akan terkontrol aktivitas usaha yang efektif dan efisien. Evaluasi ini dilakukan setiap minggu akhir tiap bulannya.
7. Pelaporan
Pelaporan kegiatan dilakukan setelah proses-proses kegiatan sebelumnya telah selesai. Dilakukan pada minggu ke – 1 bulan ke – 7.
I. RANCANGAN BIAYA
1. Biaya operasional Biaya produksi : Rp. 8.935.200 Biaya overhead : Rp. 510.000 + Rp. 9.445.200 2. Biaya investasiPeralatan & Perlengkapan : Rp. 544.000
3. Biaya total = Rp 9.445.200+ Rp 544.000 = Rp 9.989.200
Perincian Anggaran Biaya Asumsi:
1. Kebutuhan bahan baku (per minggu) : 2.400 ekor benih 2. Kapasitas produksi (per minggu) : 120 kemasan
3. Harga jual per bungkus : Rp 5.000,00
6. Jumlah jam kerja (per minggu) : 20 Jam
7. Tingkat suku bunga (per bulan) : 0,542%
Tabel 2. Biaya variabel (100%)
Jenis Bahan Kebutuhan Satuan
Harga per satuan Jumlah Total Per bulan Total per 6 bulan
Benih Ikan Lele 800 ekor 95 76.000 912.000 5.472.000
Tepung Crispy 1,25 kg 18.000 22.500 270.000 1.620.000
Telur 2 butir 1.000 2.000 24.000 144.000
Minyak Goreng 1 Liter 10.000 10.000 120.000 720.000
Bumbu Rasa 0,1 Kg 6.000 600 7.200 43.200
Gas (3 kg) 1 tabung 12.000 1.000 12.000 72.000
Kemasan 50 buah 240 12.000 144.000 864.000
TOTAL 124.100 1.489.200 8.935.200
Tabel 3.Perincian Investasi Peralatan dan Perlengkapan Usaha (Kapitalisasi) Keterangan Jumlah
Satuan Harga per Satuan Jumlah Harga
Depresiasi per 6 bulan Kompor Gas 1 200.000 200.000 10.000 Baskom 2 2.000 4.000 200 Penggorengan 1 30.000 30.000 1500 Spatula 1 5.000 5.000 250 Gerobak 1 300.000 300.000 15.000 Toples 1 5.000 5.000 250 Total 544.000 27.200
Tabel 4. Biaya Overhead
Jenis Pembiayaan Total per Bulan Total per 6 bulan Keterangan
Komunikasi 15.000 90.000 Transportasi 20.000 120.000 Upah Karyawan 20.000 120.000 Lain-Lain 30.000 180.000 Biaya Pembuatan Proposal, konsumsi rapat dsb Total 25.000 150.000
Tabel 5. Total Cost
Keterangan Per 6 bulan Per bulan
Biaya Depresiasi 27.200 4.533
Biaya Variabel 8.935.200 1.489.200
Biaya Overhead 510.000 85.000
Total Cost 9.472.400 1.578.733
Tabel 6. Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi Satuan (kemasan)
Per Hari 50
Per Minggu 150
Per Bulan 600
Tabel 7. Penerimaan produk Jenis Bahan Harga / satuan Jumlah /
bulan satuan Total per Bulan Total per 6 bulan ByFishPy Rp 5.000,00 600 kemasan Rp 3.000.000 Rp 18.000.000
TOTAL Rp 3.000.000 Rp 18.000.000
Tabel 8. Perhitungan Present Value
Net Cash Flow
D. F (0,542%) PV Cash Flow Bulan ke-0 - Rp. 544.000 1,000 - Rp. 544.000 Bulan ke-1 Rp 1.421.267 0,995 Rp. 1.413.563,73 Bulan ke-2 Rp 1.421.267 0,989 Rp. 1.405.860,47 Bulan ke-3 Rp 1.421.267 0,984 Rp. 1.398.157,20 Bulan ke-4 Rp 1.421.267 0,978 Rp. 1.390.453,93 Bulan ke-5 Rp 1.421.267 0,973 Rp. 1.382.750,66 Bulan ke-6 Rp 1.421.267 0,967 Rp. 1.375.047,40 Total Rp 8.527.602 Rp. 7.821.833,39 Suku bunga per bulan = 6,5 % : 12 = 0,542 %
Tabel 9. Internal Rate of Return (IRR)
Net Cash Flow
i ' = 0,542% i '' = 0,592% D. F NPV ' D. F NPV '' Bulan ke-0 - Rp. 544.000 1,000 - Rp. 544.000 0,994 Rp1.412.384,08 Bulan ke-1 Rp 1.421.267 0,995 Rp. 1.413.563,73 0,988 Rp1.403.501,16 Bulan ke-2 Rp 1.421.267 0,989 Rp. 1.405.860,47 0,981 Rp1.394.618,24 Bulan ke-3 Rp 1.421.267 0,984 Rp. 1.398.157,20 0,975 Rp1.385.735,33
K. LAMPIRAN
NAMA DAN BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Ajeng Kusumawardhani
b. NIM : 141011081
c. Fakultas / Program Studi : Fakultas Perikanan dan Kelautan / Budidaya Perairan
d. Tempat Tanggal Lahir : Lumajang, 2 Februari 1991 e. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga f. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam / minggu
g. Alamat : Jln. Gebang Lor S-6 Surabaya h. No. Telepon / HP : 085733410343
i. Pengalaman Organisasi :
Anggota olimpiade kimia SMA N 2 Lumajang (2006-2009) Anggota Taekwondo SMP N 1 Lumajang (2001-2002) j. Prestasi yang pernah diraih :
Peserta lomba mata pelajaran ips Sekolah Dasar (1999)
Peserta olimpiade kimia SMA tingkat kabupaten Lumajang (2007)
Bulan ke-4 Rp 1.421.267 0,978 Rp. 1.390.453,93 0,969 Rp1.376.852,41 Bulan ke-5 Rp 1.421.267 0,973 Rp. 1.382.750,66 0,963 Rp1.367.969,49 Bulan ke-6 Rp 1.421.267 0,967 Rp. 1.375.047,40 Rp7.797.060,71 Total Rp 8.527.602 Total Rp. 7.821.833,39 Total Rp1.412.384,08
IRR = i' + NPV' ( i'' - i' ) = 32,72 % NPV' - NPV''
2. Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ayu Lana Nafisyah
b. NIM : 141011118
c. Fakultas / Program Studi : Fakultas Perikanan dan Kelautan / Budidaya Perairan
d. Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 27 Januari 1992 e. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga f. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam / minggu
g. Alamat : GTCK Jl.Edelwais 55-56 Bohar-Taman-Sidoarjo h. No Telepon / Hp : 085646712605
i. Pengalaman Organisasi :
Anggota Sekbid VI OSIS SMP Khadijah Surabaya (2004 – 2005) Sekretaris OSIS SMP Khadijah Surabaya (2005 – 2006)
Ketua Divisi Budaya J-Club SMAN 6 Surabaya (2008 – 2009) j. Prestasi yang pernah diraih :
Peringkat 1 Paralel SMP Khadijah Surabaya (2004 – 2006)
10 Besar Peraih Nilai UNAS Tertinggi SMP Khadijah Surabaya (2007) Juara 1 Quiz Kadarkum UPH Surabaya (2007)
Juara I Lomba Shodo MGMP Jepang Jatim (2010)
3. Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ratih Sari Pratiwi
b. NIM : 040913020
c. Fakultas / Program Studi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi d. Tempat Tanggal Lahir : Lumajang, 13 September 1990
e. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga f. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam / minggu
g. Alamat : Gubeng Airlangga 5 No 38, Surabaya h. No Telepon / Hp : 085746100350
i. Pengalaman Organisasi :
Wakil Ketua Kwarcab SMP Negeri 1 Lumajang (2004 – 2005) Wakil Ketua English Cup SMA Negeri 02 Lumajang (2006 – 2008) j. Prestasi yang pernah diraih :
Sie Pendamping Kelompok Cipta Nuansa Akuntansi (2010)
a. Nama Lengkap : Heln Susianti Tunggareni
b. NIM : 100911166
c. Fakultas/Program Studi : FKM / Kesehatan Masyarakat d. Tempat Tanggal Lahir : Lumajang, 37 Mei 1991 e. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga
f. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu
g. Alamat : Jl. Kedungtarukan Baru IV/30 Surabaya h. No Telepon / Hp : 085749420371
i. Pengalaman Organisasi : - j. Prestasi yang pernah diraih :
Juara 1 Lomba Matematika Se-Kabupaten Lumajang (2004) Juara 1 Paralel SMPN 1 Kunir (2005 – 2007 )
Juara 1 Volly Putri FST CUP (2010) Juara 1 Volly Putri Dekan Cup (2009)
Tabel Cash Flow
Keterangan Bulan-1 Bulan-2 Bulan-3 Bulan-4 Bulan-5 Bulan-6
Penerimaan Rencana Produksi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Penerimaan Produk Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Penerimaan Lain 0 0 0 0 0 0 Total Penerimaan Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Biaya Depresiasi Rp. 4.533 Rp. 4.533 Rp. 4.533 Rp. 4.533 Rp. 4.533 Rp. 4.533 Biaya Variabel Rp 1.111.200 Rp 1.111.200 Rp 1.111.200 Rp 1.111.200 Rp 1.111.200 Rp 1.111.200 Biaya Overhead Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000 Total Cost Rp 1.140.733 Rp 1.140.733 Rp 1.140.733 Rp 1.140.733 Rp 1.140.733 Rp 1.140.733 Laba/Rugi Bersih Rp 1.259.267 Rp 1.259.267 Rp 1.259.267 Rp 1.259.267 Rp 1.259.267 Rp 1.259.267