• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN VIDEO KISAH INSPIRATIF PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI SMP NEGERI 1 DARUSSALAM ACEH BESAR SKRIPSI. Diajukan Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN VIDEO KISAH INSPIRATIF PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI SMP NEGERI 1 DARUSSALAM ACEH BESAR SKRIPSI. Diajukan Oleh"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh

RAHAYU ZARRITA NIM. 211223591

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM, BANDA ACEH 2016 M / 1437 H

(2)
(3)
(4)
(5)

vi

Assalamu’alakum Wr. Wb,

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Seandainya seluruh pohon di dunia ini di jadikan pena dan seluruh samudera di bumi dijadikan tintanya, itu semua belum dapat menuliskan seluruh ilmu-Nya. Alhamdulillah dengan petunjuk dan hidayah-Nya, penulis telah selesai menyusun skripsi yang sangat sederhana ini untuk memenuhi dan melengkapi syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana pada jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh dengan judul “Penerapan Video Kisah Inspiratif pada Pembelajaran Akidah Akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar”.

Begitu banyak bimbingan, dukungan dan perhatian yang penulis dapatkan selama penyusunan skripsi ini, sehingga hambatan yang ada dapat dilalui dan dihadapi dengan penuh rasa sabar. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis menghaturkan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Huwaida, M.Ag selaku pembimbing pertama dan Ibu Izzati, S.Pd.I, MA selaku pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktu dan mencurahkan pemikiran dalam membimbing penulis menyelesaikan karya tulis ini.

(6)

vii

beserta stafnya yang telah memberi banyak bantuan.

3. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan bantuan, baik moril maupun materil yang tiada terhingga nilainya, semoga Allah swt memberikan pahala yang setimpal dan ampunan kepadanya.

4. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar dan seluruh dewan guru serta para siswa yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini.

5. Teman-teman PAI yang tidak akan habis jika disebutkan namanya satu-persatu. Mereka telah memberikan saran-saran dan motivasi kepada penulis.

Pada Allah swt jualah penulis berserah diri karena tidak satupun yang terjadi jika tidak atas kehendak-Nya, segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan skripsi ini. Namun, apabila terdapat kekurangan dan kekhilafan dalam segi isi (penulisan) dan segi penyajian skripsi ini, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, dan semoga apa yang telah disajikan dalam karya ini mendapat keridahaan dari-Nya serta dapat bermanfaat. Amin ya Rabball ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Darussalam, 24 Agustus 2016 Penulis

(7)

x

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Definisi Operasional ... 4

E. Kajian Terdahulu yang Relevan ... 6

F. Sistematika Pembahasan ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 8

A. Pengertian Video Kisah Inspiratif ... 8

B. Langkah-langkah Pelaksanaan Video Kisah Inspiratif ... 10

C. Kelebihan dan Kekurangan Video Kisah Inspiratif ... 11

D. Pembelajaran Akidah Akhlak ... 12

E. Penerapan Media Video Kisah Inspiratif pada Pembelajaran Akidah Akhlak ... 21

F. Teori Dendam dan Munafik ... 23

G. Hasil Belajar Siswa ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Rancangan Penelitian... 32

B. Subjek Penelitian ... 35

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

D. Instrumen Pengumpulan Data ... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 37

G. Indikator Keberhasilan... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

C. Temuan Penelitian ... 52

(8)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 86 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(9)

viii

Tabel 3.1 Kriteria Pemberian Nilai ... 41

Tabel 4.1 Keadaan Siswa SMP Negeri 1 Darussalam ... 42

Tabel 4.2 Keadaan Guru SMP Negeri 1 Darussalam ... 43

Tabel 4.3 Keadaan Bangunan SMP Negeri 1 Darussalam ... 44

Tabel 4.4 Rekapitulasi Rata-rata Skor Pengamatan Aktivitas Guru Mengelola Pembelajaran ... 45

Tabel 4.5 Rekapitulasi Rata-rata Skor Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Mengelola Pembelajaran ... 48

Tabel 4.6 Rekapitulasi Rata-rata Skor Hasil Belajar Siswa ... 51

Tabel 4.7 Hasil Temuan dan Revisi selama Proses Pembelajaran Siklus I ... 52

Tabel 4.8 Hasil Temuan dan Revisi selama Proses Pembelajaran Siklus II ... 52

Tabel 4.9 Hasil Temuan dan Revisi Selama Proses Pembelajaran Siklus III ... 53

Tabel 4.10 Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran ... 55

Tabel 4.11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 58

Tabel 4.12 Skor Hasil Belajar Siswa ... 60

Tabel 4.13 Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran ... 65

Tabel 4.14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 67

Tabel 4.15 Skor Hasil Belajar Siswa ... 70

Tabel 4.16 Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran ... 74

Tabel 4.17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 76

(10)

iv

Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/ Pendidikan Agama Islam

Judul : Penerapan Video Kisah Inspiratif pada Pembelajaran Akidah Akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar Tanggal Sidang : 6 September 2016

Tebal Skripsi : 85 lembar

Pembimbing I : Dr. Huwaida, M.Ag Pembimbing II : Izzati, S.Pd.I, MA

Kata Kunci : Penerapan, Video Kisah Inspiratif, Pembelajaran Akidah Akhlak

Mata pelajaran Akidah Akhlak, banyak sekali materi yang menceritakan tentang kisah orang-orang yang baik maupun sebaliknya. Hal tersebut perlu disajikan dengan penerapan video kisah inspiratif yang efektif dan menarik. Video yang diperlihatkan adalah tentang kisah inspiratif salah satunya kisah tentang dendam dan munafik. Tetapi kenyataan yang terjadi di sekolah, khususnya di sekolah SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar, bahwa proses pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan penjelasan dari guru, tanya jawab dan diskusi dengan siswa, sehingga menyebabkan kelemahan dalam belajar mata pelajaran Akidah Akhlak. Selain itu, disebabkan juga oleh kurangnya variasi serta keuletan guru di dalam menyampaikan atau menggunakan media video, sehingga membuat rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran Akidah Akhlak. Alangkah lebih bagusnya di dalam pembelajaran ini menggunakan media video kisah inspiratif agar mampu menarik perhatian siswa dan merangsang siswa untuk belajar. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana penerapan video kisah inspiratif yang dilakukan oleh guru pada pembelajaran Akidah Akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar?, bagaimana hasil belajar siswa dengan penerapan video kisah inspiratif di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan video kisah inspiratif yang dilakukan oleh guru pada pembelajaran Akidah Akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar dan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penerapan video kisah inspiratif di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar mulai tanggal 15, 16 dan 17 Maret 2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar yang berjumlah 20 siswa. Penelitian ini merupakan tindakan kelas (PTK) dengan tiga siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari perencanaan pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data hasil penelitian ini meliputi soal, aktivitas guru dan siswa. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan video kisah inspiratif yang dilakukan oleh guru pada pembelajaran Akidah Akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar adalah baik. Hasil belajar siswa dengan penerapan video kisah inspiratif di SMP

(11)
(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Akidah Akhlak sebagai suatu proses pengembangan potensi kreatifitas siswa, bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt, cerdas terampil, memiliki etos kerja yang tinggi berbudi pekerti luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya, bangsa, dan negara serta agama.1

Pembelajaran Akidah Akhlak sebagai salah satu aspek pendidikan Islam yang harus mendapat perhatian serius, karena Akidah Akhlak merupakan salah satu ajaran yang terpenting, sebab dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat melepaskan diri dari kehidupan sosial, baik sesama manusia maupun dengan alam sekitar dan terlebih lagi dalam hubungannya dengan Allah Sang Pencipta. Semasa anak-anak jika jauh dari pendidikan Akidah Akhlak tidak diragukan lagi kalau anak tersebut akan tersesat dalam pergaulan. Untuk itu pembelajaran Akidah Akhlak harus mendapat perhatian serius. Dalam hal ini, orang tua, dan guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan siswa ke arah yang baik, supaya menjadi generasi yang berakhlakul karimah.

Dalam mata pelajaran Akidah Akhlak, banyak sekali materi yang menceritakan tentang kisah orang-orang yang baik maupun sebaliknya. Hal tersebut perlu disajikan dengan penerapan video kisah inspiratif yang efektif dan

___________

1 Arif Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.

(13)

menarik. Video yang diperlihatkan adalah tentang kisah inspiratif salah satunya kisah tentang dendam dan munafik. Tetapi kenyataan yang terjadi di sekolah, khususnya di sekolah SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar, bahwa proses pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan penjelasan dari guru, tanya jawab dan diskusi dengan siswa, serta guru kurang memanfaatkan media yang tersedia di sekolah, sehingga menyebabkan kelemahan dalam belajar mata pelajaran Akidah Akhlak. Selain itu, disebabkan juga oleh kurangnya variasi serta keuletan guru di dalam menyampaikan atau menggunakan media video, sehingga membuat rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran Akidah Akhlak. Alangkah lebih bagusnya di dalam pembelajaran ini menggunakan media video kisah inspiratif agar mampu menarik perhatian siswa dan merangsang siswa untuk belajar.

Oleh karena itu, peran guru sangat penting untuk menggunakan berbagai macam media, khususnya media video kisah inspiratif agar semua permasalahan di atas dapat teratasi dengan baik, serta membuat siswa senang sehingga hasil belajarnya pun meningkat dalam pelajaran Akidah Akhlak. Guru sebaiknya mampu memberi informasi yang dapat menimbulkan minat belajar pada diri siswa. Salah satu cara yang dapat diterapkan yaitu dengan menggunakan media video kisah inspiratif. Video kisah inspiratif adalah salah satu video yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi atau pesan yang disesuaikan dengan kondisi anak didik.

(14)

Berdasarkan dari permasalahan di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Video Kisah Inspiratif pada

Pembelajaran Akidah Akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan video kisah inspiratif yang dilakukan oleh guru pada pembelajaran Akidah Akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar? 2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan penerapan video kisah inspiratif di SMP

Negeri 1 Darussalam Aceh Besar?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setiap pembahasan tidak terlepas dari tujuan-tujuan yang akan dicapai. Demikian halnya penulis dalam membahas skripsi ini. Adapun tujuan pembahasan skripsi ini antara lain:

1. Untuk mengetahui penerapan video kisah inspiratif yang dilakukan oleh guru pada pembelajaran Akidah Akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penerapan video kisah inspiratif

di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar.

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat tioritis dan manfaat praktis:

(15)

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan dan pengayaan khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan di lembaga pendidikan formal. Penelitian ini juga memberi pengetahuan lebih jauh tentang pembinaan akhlak anak didik, serta untuk memperkaya referensi dan menambah sumber rujukan bagi peneliti dan bagi guru secara keseluruhan.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini berguna bagi institusi pendidikan terutama dalam konteks pendidikan di sekolah-sekolah dan kalangan masyarakat. Penelitian ini juga dapat memberikan masukan terhadap tenaga pendidik untuk terus meningkatkan profesionalitasnya dalam proses pembelajaran.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memberikan arti istilah dalam skripsi ini, maka penulis menguraikan arti istilah tersebut. Adapun istilah yang terdapat dalam skripsi ini adalah:

1. Penerapan

Penerapan berasal dari kata “terap” yang artinya bertarap, dan berukur. Penerapan adalah pemasangan, penggunaan, perihal mempraktekkan. Kata penerapan sama halnya dengan pelaksanaan yaitu perbuatan atau usaha yang

(16)

dilaksanakan untuk mencapai rencana atau teori tertentu.2 Adapun penerapan yang penulis maksudkan di sini adalah usaha yang dilakukan dalam menggunakan video kisah inspiratif pada pembelajaran Akidah Akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar.

2. Video Kisah Inspiratif

Video kisah inspiratif adalah video yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang penuh dengan inspiratif.3 Video kisah inspiratif menurut penulis adalah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

3. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.4 Adapun yang dimaksud dengan pembelajaran dalam penelitian ini adalah proses interaksi antara guru dan siswa SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar di dalam kelas guna untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

4. Akidah Akhlak

___________

2 WJS. Poerwardaminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), h.

553.

3

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 124.

4

(17)

Akidah Akhlak adalah mata pelajaran tentang sikap mental atau watak, terjabar dalam bentuk pikiran, berbicara, tingkah laku dan sebagainya sebagai ekspresi jiwa. Dengan demikian, ilmu akidah akhlak adalah ilmu yang membicarakan tentang kesusilaan manusia dengan dirinya maupun dengan orang

lain.5 Adapun Akidah Akhlak adalah sebuah mata pelajaran tentang pendidikan agama Islam yang diajarkan kepada siswa di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar.

E. Kajian Terdahulu yang Relevan

Kajian terdahulu yang penulis lakukan bertujuan untuk melihat perbedaan atau persamaan dengan penelitian yang pernah diteliti oleh peneliti lain agar terhindar dari duplikasi. Penulis menemukan beberapa skripsi yang membahas masalah tentang pembelajaran akidah akhlak, seperti:

Pertama, dalam skripsi Maisarah mahasiswi Fakultas Tarbiyah,

Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry yang membahas tentang: Penerapan

Model Pembelajaran Terbimbing pada Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas XI SMA Negeri 1 Kluet Utara Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2014, tahun 2014.

Yang membahas dalam kesimpulannya ialah dengan menggunakan model pembelajaran terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar dalam memahami materi pembelajaran Akidah Akhlak.

Kedua, dalam skripsi Mahyuni, mahasiswi Fakultas Tarbiyah, Universitas

Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry yang membahas tentang: Pembelajaran Akidah ___________

5

(18)

Akhlak di SLTP Negeri 5 Samalanga, tahun 2012. Yang membahas tentang

penerapan metode pembelajaran Akidah Akhlak di SLTP Negeri 5 Samalanga adalah melalui diskusi, tanya jawab dan ceramah.

Dari beberapa kajian terdahulu terdapat perbedaan yang signifikan dengan skripsi ini yaitu skripsi ini mengkaji tentang penerapan video kisah inspiratif di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar.

F. Sistematika Pembahasan

Agar pembahasan lebih teratur dan terarah serta memudahkan para pembaca, maka disini akan diuraikan secara singkat mengenai sistematika pembahasan skripsi ini yang terdiri dari lima bab, yang antara lain:

BAB I dengan judul pendahuluan, mencakup segala isi yang menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, kajian terdahulu yang relevan dan sistematika pembahasan.

BAB II dengan judul landasan teoritis berisikan tentang pengertian video kisah inspiratif, langkah-langkah pelaksanaan video kisah inspiratif, kelebihan dan kekurangan video kisah inspiratif, pembelajaran Akidah Akhlak dan penerapan media video kisah inspiratif pada pembelajaran Akidah Akhlak, teori dendam dan munafik dan hasil belajar siswa.

BAB III dengan judul metode penelitian berisikan tentang rancangan penelitian, subjek penelitian, tempat dan waktu penelitian, instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan indikator keberhasilan.

(19)

BAB IV dengan judul hasil penelitian dan pembahasan berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, pembahasan hasil penelitian, temuan penelitian dan hasil penelitian siklus I, siklus II dan siklus III.

(20)

9

A. Pengertian Video Kisah Inspiratif 1. Pengertian Video

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satufps.6

Adapun macam-macam video, yaitu:

1) Video IP adalah video yang dilewatkan melalui IP. Terdapat tiga kategori video pada saat mereka dipancarkan pada publik baik melewati satelit, melalui kabel, dan melalui IP atau format radio analog.

2) Video RAM disingkat dengan VRAM. Tipe spesial dari DRAM yang memungkinkan akses direct high speed memory melalui sirkuit video. Jenis memori ini lebih mahal bila dibandingkan chips DRAM yang konvensional.

2. Pengertian Kisah Inspiratif

Kisah inspiratif adalah kisah yang mendorong dan memicu peserta didik untuk menemukan hal-hal baru yang inovatif. Kisah inspiratif dalam pembelajaran yang menyenangkan adalah kisah yang memungkinkan siswa belajar dalam ____________

6

(21)

suasana tanpa tekanan, terlibat secara pisik dan psikis. Kisah inspiratif berguna untuk memberikan inspirasi atau pemikiran. Berbagai peristiwa pada masa lampau akan memberikan inspirasi pada pembentukan moral dan karakter bangsa.7

Kisah inspiratif yang terkait dengan akidah akhlak, antara lain: 1) Iman kepada kitab-kitab Allah.

2) Akhlak terpuji kepada diri sendiri 3) Akhlak tercela kepada diri sendiri 4) Iman kepada rasul-rasulAllah

5) Mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya 6) Akhlak terpuji kepada sesama

7) Akhlak tercela kepada sesama

3. Pengertian Video Kisah Inspiratif

Video kisah inspiratif merupakan rekaman gambar dan suara secara elektronis ke dalam pita magnetik kisah yang mendorong dan memicu peserta didik untuk menemukan hal-hal baru yang inovatif.8 Rekaman gambar dan suara dalam kaset pita video dapat ditayangkan ke dalam layar televisi dengan menggunakan perangkat keras bernama video tape recorder.

B. Langkah-langkah Pelaksanaan Video Kisah Inspiratif

Pada dasarnya dalam pelaksanaan kisah inspiratif guru memberikan beberapa informasi tentang pelaksanaan video kisah inspiratif. Kemudian guru membagikan siswa dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa dalam satu kelompok,

____________ 7

Muhammad Saleh Madjid, dkk. Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2011), h. 305.

8 Benny Agus Pribadi, Materi Pokok Teknologi Media; 1-9, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h.

(22)

setiap kelompok harus bisa menguasai materi yang terdapat dalam video kisah inspiratif.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan video kisah inspiratif adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan ruangan yang tertutup sehingga cahaya yang masuk tidak terlalu mengganggu pemutaran media.

2. Mempersiapkan software dan hardware yang akan digunakan dalam menunjang proses pembelajaran.

3. Pastikan software (VCD/DVD) yang digunakan dalam menjelaskan materi, sesuai dan cocok untuk disimak oleh siswa.

4. Sebelum memulai pastikan juga posisi duduk siswa dalam menyimak/menonton Film/video haruslah nyaman, agar siswa tidak ribut dan menyimak dengan baik.

5. Siswa duduk berdasarkan kelompok yang telah ditentukan oleh guru. 6. Meminta kepada masing-masing kelompok untuk memperhatikan,

mencatat dan menarik kesimpulan dari tayangan video kisah inspiratif 7. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya (sesuai

LKS)

8. Mempersiapkan pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan video dan film yang ditampilkan.

9. Penutup. 9

____________ 9

(23)

C. Kelebihan dan Kekurangan Video Kisah Inspiratif

Robert Heinich dan teman-teman seperti dikutip Benny Agus Pribadi, mengungkapkan beberapa kelebihan video kisah inspiratif dalam mengkomunikasikan informasi. Kelebihan video kisah inspiratif adalah:10

1) Video dapat menayangkan gambar gerak.

2) Video dapat memperlihatkan berlangsungnya suatu proses secara bertahap. 3) Video dapat digunakan sebagai medium observasi yang aman.

4) Video dapat digunakan untuk mempelajari keterampilan tertentu.

5) Dramatisasi yang terdapat dalam sebuah program video, dapat menggugah emosi audien, karena itu medium video dapat berperan membentuk sikap individu dan sikap sosial.

Sedangkan kekurangannya adalah:11

1) Informasi yang ditayangkan melalui medium video selalu berlangsung dalam kecepatan yang tetap.

2) Medium video dapat menimbulkan terjadinya kesalahan dalam melakukan interpretasi terutama pada kalangan audien tertentu.

3) Untuk memproduksi sebuah program video dibutuhkan biaya yang cukup besar.

D. Pembelajaran Akidah Akhlak

1. Pengertian Akidah Akhlak

____________ 10

Benny Agus Pribadi, Materi Pokok ..., h. 94.

11

(24)

Akidah adalah bentuk mashdar dari kata “’aqada, ya’qidu,

‘aqdan-‘aqidatan” yang berarti simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian, dan kokoh.

Sedangkan secara teknis akidah berarti iman, kepercayaan, dan keyakinan. Tumbuhnya kepercayaan tentunya di dalam hati, sehingga yang dimaksud akidah adalah kepercayaan yang menghujam atau simpul dalam hati.12

Ibnu Taimiyah dalam bukunya “akidah al-wasithiyah” yang dikutip oleh Muhaimin menjelaskan makna akidah dengan suatu perkara yang harus dibenarkan dalam hati, dengannya jiwa menjadi tenang sehingga jiwa itu menjadi yakin serta mantap tidak dipengaruhi oleh keraguan dan salah sangka. Sedangkan Syekh Hasan al-Banna dalam bukunya “al-aqa’id” yang dikutip oleh Muhaimin menyatakan bahwa akidah sebagai sesuatu yang seharusnya hati membenarkannya sehingga menjadi ketenangan jiwa yang menjadikan kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keraguan.13 Sedangkan akidah menurut istilah adalah hal-hal yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa yang di dalamnya merasa tenteram, sehingga menjadi keyakinan kukuh yang tidak tercampur oleh keraguan.

Pengertian akhlak secara etimologi berasal dari kata khuluq dan jamaknya akhlak yang berarti budi pekerti, etika dan moral. Al-Ghazali berpendapat bahwa manusia memiliki citra lahiriah yang disebut dengan khalq, dan citra batiniah yang disebut khulq. Berdasarkan kategori ini, maka khulq secara etimologi

____________ 12

Muhaimin, dkk. Kawasan dan Wawasan Studi Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2005), h. 259.

13

(25)

memiliki arti gambaran atau kondisi kejiwaan seseorang tanpa melibatkan unsur lahiriah.14

Adapun dalam al-Qur‟an kata akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlak madzmumah.15

Ibnu Maskawih yang dikutip oleh Tadjab mendefinisikan akhlak dengan keadaan gerak jiwa yang mendorong melakukan perbuatan dengan tidak memerlukan pikiran.16 Dengan demikian pembelajaran Akidah Akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah swt dan merealisasikan dalam perilaku kehidupan sehari-hari berdasarkan al-Qur‟an dan hadits.

2. Dasar-dasar Pembelajaran Akidah Akhlak

Setiap anak didik harus diajarkan tentang pendidikan Akidah Akhlak, baik dalam keluarga, lembaga pendidikan, dan juga lingkungan masyarakat yang penuh dengan sifat sosial. Ketiga unsur ini haruslah berjalan secara seimbang dan beriringan. Akhlak yang baik merupakan unsur yang sangat penting dalam ajaran Islam bahkan ilmu seseorang tidaklah bermakna kalau tidak dihiasi oleh akhlak

____________ 14

Al-Ghazali, Mutiara Ihya' Ulumuddin, (Bandung: Mizan, 2001), h. 33.

15

Masan Alfat, dkk, Akidah Akhlak, (Semarang: Karya Toha Putra, 2000), h. 60.

16

(26)

yang baik yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

لاق ونع للها يضرةريرى بيأ نع : لاق بين يلص للها ويلع ملسو : بدلأا قوف ملعلا ( ملسم هاور ) 17

Artinya: Dari Abi Hurairah ra berkata: bersabda Nabi saw: adab berada di atas ilmu (HR: Muslim).

Hadits di atas menjelaskan bahwa betapapun luas wawasan dan ilmu pengetahuan yang diamalkan oleh seseorang tidaklah bermakna kalau tidak dibarengi oleh akhlak yang baik. Adapun yang menjadi landasan pendidikan akhlak dalam pendidikan Islam, adalah berdasarkan al-Qur‟an dan hadits, bukan berdasarkan pada nilai multikulturalisme, ataupun humanisme karena nilai-nilai tersebut akan selalu berubah-ubah sesuai dengan tempat dan waktu. Sementara tata nilai akhlak dalam Islam bersifat tetap dan berlaku sepanjang zaman. Oleh karena itu, yang menjadi landasan dan dasar dalam pendidikan akhlak adalah Rasulullah saw sendiri, sebagai utusan dan perwakilan Allah di atas muka bumi, Allah Swt berfirman dalam surat al-Ahzab ayat 21:

                 ( بازحلأا : ٢١ )

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teuladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

____________

17 M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim, (Jakarta: Gema Insani Press, 2005), h.

(27)

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)

Berdasarkan penjelasan ayat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang paling sempurna dan paling baik yang pantas untuk diikuti dan diteladani adalah akhlak Rasulullah saw, karena semua aspek kehidupan Rasulullah saw merupakan suritauladan yang baik bagi setiap umat Islam, bahkan semua umat manusia di atas muka bumi.

Aisyah pernah ditanya tentang bagaimana akhlak Rasulullah saw, Aisyah menjawab bahwa akhlak Rasulullah adalah al-Qur‟an, hal ini dapat:

لجو زع للها لوق في رماع نب ماشى نب دعس نع ( ميظع قلخ ىلعل كنإو ( لاق : اهنع للها يضر ةشئاع تلأس : ، يننمؤلما مأ اي تلاقف ، ملسو ويلع للها ىلص للها لوسر قلخ نع ينئبنأ : تلقف ؟ نآرقلا أرقتأ : تلاقف ، معن : ويلع للها ىلص للها لوسر قلخ نإ نآرقلا ملسو ( هاور : ةشئاع ) 18

Artinya: Dari Sa‟ad bin Hisyam bin „Amir, tentang firman-Nya sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti agung, dia berkata: aku bertanya kepada „Aisyah ra: wahai Ummul Mu‟minin, kabarkan kepada saya tentang akhlak Rasulullah SAW, beliau menjawab: apakah engkau membaca al-Qur‟an? aku menjawab: tentu dia berkata: sesungguhnya akhlak Rasulullah saw adalah Al-Qur‟an. (HR. Aisyah)

Berdasarkan hadits tersebut bahwa wujud nyata dari akhlak Nabi Muhammad adalah al-Qur‟an, oleh karena itu kalau kita menjadikan Rasulullah ____________

18 Syeikh Abdu As-Samad al-falimbani, Syiarus As-Salikin, Juk 3, (Al-Haramain: Singapura, 2001),

(28)

sebagai ikutan dan panutan kita, maka sama halnya kita telah melaksanakan al-Qur‟an dan juga telah melaksanakan perintah Allah secara baik dan sempurna.

3. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak

Pembelajaran Akidah Akhlak yang diajarkan oleh guru di sekolah adalah untuk menciptakan dan membentuk anak didik agar dapat berakhlak terpuji sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam berdasarkan al-Qur‟an dan hadits di setiap aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan mempelajari Akidah Akhlak adalah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah, sehingga

hati menjadi suci bersih bagaikan cermin yang dapat menerima nur cahaya Tuhan.19 Penjelasan tersebut memberikan petunjuk bahwa Akidah Akhlak yang baik berfungsi untuk memberikan panduan kepada peserta didik agar mampu menilai dan menentukan perbuatan dan tingkah laku pada diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari.20 Akhlakul karimah yang telah tertanam dalam jiwa akan dapat menentukan kriteria perbuatan yang baik dan buruk, dalam setiap tingkah lakunya sehingga ia dapat mewujudkan dalam pergaulan sehari-hari.21 Oleh karena itu, jika akhlak yang baik telah tertanam dalam setiap individu, maka dengan serta merta dapat diterapkan dalam semua aspek kehidupan, baik dalam ____________

19

Mustafa Zahri, Aspek-Aspek Pokok Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2000), h. 87.

20

Masan Alfat, dkk, Akidah Akhlak ..., h. 14.

21

(29)

perkataan, ucapan, dan juga tingkah laku, sehingga akan melahirkan masyarakat damai, harmonis, rukun, sejahtera lahir dan batin, yang memungkinkan ia dapat mencapai kebahagian dan kesenangan hidup di dunia dan akhirat.

Sedangkan tujuan pembelajaran Akidah Akhlak secara lebih luas adalah untuk mendidik peserta didik agar dapat menjalin hubungan secara vertikal dan horizontal, sebagai berikut:

a. Hubungan dengan Allah swt

Hubungan manusia dengan Allah adalah hubungan makhluk dengan Khaliknya, hubungan ini disebut hablumminaallah yaitu hubungan baik dengan Allah dengan melaksanakan berbagai amalan baik melalui ibadah shalat, puasa, zakat, haji dan juga yang lainnya. Di samping juga perlu dibarengi oleh amalan batin yang diniatkan untuk mendapatkan ridha Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.22

Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 112:

                                     ) لا نارمع : ١١٢ ) ____________ 22

(30)

Artinya: Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan yang demikian itu. Karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar, yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (QS. Ali Imran: 112)

Dari ayat di atas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi kewajiban manusia kepada Allah, yaitu selalu menjaga hubungan yang baik dengan Allah swt melalui ibadah dan mengabdi secara penuh kepada-Nya dengan rasa tulus dan ikhlas, karena dengan menjaga hubungan tersebut, maka Allah akan memuliakan dan menolong hamba-Nya yang baik di dunia dan akhirat.23

b. Hubungan Sesama Manusia

Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dalam keadaan yang sangat lemah dan tidak mengetahui sesuatu ilmu apapun. Oleh karena itu, manusia membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain yang saling membutuhkan dalam kehidupan dan pergaulan. Hubungan dalam Islam dikatakan dengan

hablumminannas yaitu hubungan antara sesama manusia. Pergaulan manusia

dalam kehidupan sehari-hari selalu didasari akhlak yang luhur, baik pergaulan terhadap orang tua, guru, kerabat, teman-teman sesama maupun orang yang paling kecil, maka dalam pergaulan tersebut harus dijaga seperti, perkataan, tingkah laku, ____________

23

(31)

sopan santun, tidak angkuh, dan sombong terhadap sesama manusia lainnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Lukman ayat 18:

                 ) نامقل : ١٨ )

Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. Lukman: 18)

Ayat di atas menjelaskan bahwa jangan merasa hebat dari yang lainnya, sehingga timbul sifat perasaan sombong dan angkuh terhadap sesama manusia. Allah melarang kepada semua orang untuk angkuh dan membanggakan diri terhadap sesamanya. Apabila saling menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain, maka ia akan mendapatkan kemurkaan Allah, baik di dunia, maupun di akhirat kelak.

Menjalin hubungan persaudaraan antara sesama manusia, hendaknya dengan penuh ikhlas dan semata-mata karena Allah, bukan karena mengharapkan pujian dan bahkan balasan dari orang yang telah kita berbuat baik kepadanya, sehingga dalam pergaulan satu sama lain, kita tidak membedakan, apakah ia orang kaya, miskin, pintar maupun bodoh. Hubungan seperti inilah yang diharapkan dalam Islam dan juga sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.

(32)

c. Hubungan dengan Alam

Manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi ini, karena manusia mampu untuk mengelola dan menjaga seluruh isi alam, bukan merusakkan alam

yang raya ini, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 60:

                          ) ةرقبلا : ٦۰ )

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu kami berfirman: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu” lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (QS. Al-Baqarah: 60)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa manusia dituntut untuk menjaga kelestarian alam, keindahan dan kesuburan tanah serta melindungi binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Menjaga dan memelihara bumi beserta isinya, maka akan memberikan hasil yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia itu sendiri, sehingga akan terwujud kehidupan yang makmur, tenteram, aman dan damai.

(33)

E. Penerapan Media Video Kisah Inspiratif pada Pembelajaran Akidah Akhlak

Dalam proses pembelajaran, komunikasi antara guru dan siswa harus berjalan dengan baik. Penerapan media video kisah inspiratif pada pembelajaran Akidah Akhlak dalam proses komunikasi untuk memperlihatkan dengan tegas bahwa siswa merupakan objek dalam proses pembelajaran.

Model proses komunikasi pengajaran ini menunjukkan beberapa komponen di dalam sistem pengajaran, yaitu:

a) Pesan merupakan informasi yang disampaikan berupa isi, makna, pengertian dari materi pengajaran

b) Media terdiri atas perangkat lunak dan perangkat keras disiapkan untuk menyajikan pesan terpilih

c) Instruktur adalah orang yang mengendalikan dan menyajikan informasi, pesan, isi, makna, pengertian dari materi instruksional

d) Metode adalah teknik-teknik tertentu yang digunakan agar penyajian informasi menjadi efektif

e) Lingkungan berupa kondisi-kondisi tertentu yang dikendalikan, diatur dan dimanipulasi guna menciptakan situasi pengajaran yang produktif.24

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, komunikasi antara guru dan siswa harus berjalan dengan baik. Sehingga pesan-pesan pembelajaran dapat diterima peserta didik secara tepat dan benar.

____________

24 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,

(34)

Aktivitas belajar siswa sangat berhubungan erat dengan penerapan video kisah inspiratif ketika proses pembelajaran Akidah Akhlak. Aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Aktivitas tersebut diutamakan kepada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif. Aktivitas merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam bentuk sikap dan pikiran untuk mencapai sebuah tujuan. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.25

Pemilihan suatu media pembelajaran merupakan perluasan keterampilan berkomunikasi yang memerlukan suatu proses. Memilih media untuk tujuan pembelajaran bukan merupakan suatu pekerjaan yang mudah karena harus memperhatikan berbagai hal yang berkaitan dengan kelayakan dari media tersebut, serta sesuai atau tidaknya media tersebut digunakan dalam proses pembelajaran.26

Dalam pemilihan media, kriteria yang paling penting adalah adanya norma atau patokan yang perlu diperhatikan, harus ada maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran, dan harus memperhatikan kesesuaiannya dan keterbatasan yang ada. Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran di ruang kelas biasanya digunakan pada bidang studi Akidah Akhlak. Sebagai media, video kisah inspiratif memiliki unsur gerakan dan suara, video dapat digunakan sebagai alat ____________

25

M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 36.

26

(35)

bantu mengajar pada berbagai bidang studi termasuk pada bidang studi Akidah Akhlak dengan materi dendam dan munafik.

F. Teori Dendam dan Munafik

Adapun teori tentang dendam dan munafik dapat dilihat sebagai berikut: a) Dendam

Dendam dalam bahasa Arab disebut hiiqid, yang maksudnya memendam permusuhan di dalam hati dan menanti-nanti waktu yang tepat untuk melampiaskan dendamnya. Menunggu kesempatan yang tepat untuk membalas sakit hati dengan mencelakai orang yang didendami. Apabila rasa permusuhan telah tumbuh dengan subur dalam diri manusia, dapat mengakibatkan hilangnya rasa kasih sayang yang selanjutnya dapat merusak perdamaian dan yang terjadi adalah permusuhan. Sungguh Islam melarang ketegangan dan permusuhan.27

Bisa dibayangkan bagaimana keadaan kita ketika hanya ada ketegangan dan permusuhan antar sesama, pastinya keresahan dan ketidaknyamanan selalu menghantui dalam kehidupan kita. Oleh karenanya, mencegah adanya ketegangan dan permusuhan, menurut Islam merupakan ibadah yang bernilai besar. Setan kadangkala tidak mampu menggoda orang-orang beriman untuk menyembah berhala, tetapi setan sering juga mampu menggoda dan menyesatkan manusia melalui celah-celah pergaulan dengan cara merusak perdamaian diantara mereka sendiri, sehingga hawa nafsunya tidak terkendalikan. Di sinilah setan mulai menyalakan api permusuhan dihati manusia. Jika api permusuhan itu telah ____________

27 Junaidi Hidayat, dkk, Ayo Memahami Akidah dan Akhlak, (Jakarta: Gelora Aksara Pratama,

(36)

menyala, ia senang melihat api itu membakar manusia dari zaman ke zaman, sehingga turut terbakarnya hubungan dan sendi-sendi kehidupan manusia.

Kita harus mengetahui bahwa manusia itu berbeda-beda tabiat dan wataknya, berbeda-beda kecerdasan akal dan daya tangkapnya. Karena itu dalam pergaulan, kadangkala setan membuat kesempatan yang mengakibatkan perselisihan dan permusuhan. Untuk menghadapi godaan setan tersebut, Islam telah memberikan cara penanggulangan yaitu berpegang kepada kasih sayang.

Islam juga melarang memutuskan hubungan dan berbantah-bantahan. Memang kita sering merasakan seolah-olah kejelekan itu dilemparkan kepada kita, sehingga sering tidak mampu mengendalikan perasaan dan kejengkelan kita. Kadang apabila kita berpikir sempit, maka timbullah niat untuk memutuskan hubungan dengan mereka. Tetapi, Allah tidak suka perbuatan yang demikian.

Sungguh berbahagialah orang yang berlapang dada, berjiwa besar dan pemaaf. Tidak ada sesuatu yang menyenangkan dan menyejukkan, kecuali hidup dengan hati yang bersih dan jiwa yang sehat, bebas dari kebingungan dan dendam yang senantiasa meresahkan hati manusia. Seseorang yang hatinya bersih dan jiwanya sehat ialah mereka yang apabila melihat suatu nikmat yang diperoleh oranglain, ia merasa senang dan merasakan karunia itu ada pada dirinya, dan apabila ia melihat musibah yang menimpa seseorang hamba Allah, ia merasakan sedihnya dan mengharapkan kepada Allah untuk meringankan penderitaan dan mengampuni dosanya.28

____________ 28

(37)

Sebagai masyarakat yang terdiri dari berbagai suku dan ras dengan berbagai perbedaan, umat Islam sudah seharusnya bersih jiwanya dan sehat hatinya, saling mencintai, saling mengasihi, saling menyayangi dan mengadakan kerja sama yang saling menguntungkan, di dalamnya tidak ada seorang yang untung sendiri. Keadaan masyarakat seperti ini telah digambarkan dalam Al-Qur‟an surat Al-Hasyr ayat 10, berbunyi:

                       . ( رشلحا : ١۰ )

Artinya: Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Hasyr: 10)

b) Munafik

Kata munafik atau nifak adalah lubang tempat bersembunyi di bawah tanah, lubang perlindungan dari bahaya udara. Ini diambil dari orang-orang yang menyembunyikan keadaan yang sebenarnya, lalu membuat bentuk lain di luarnya sebagai pengicuh atau penipuan.29

(38)

Secara bahasa, munafik adalah berpura-pura, dan menurut istilah, munafik adalah berpura-pura dalam suatu hal, perkataannya tidak sesuai dengan kenyataan.30 Dalam Ensiklopedi Al-Qur‟an, Munafik diartikan dengan orang-orang yang melahirkan iman dengan mulutnya, tetapi tetap kafir (ingkar) dalam hatinya.31

Dalam pepatah dikatakan bahwa munafik adalah orang yang lain mulut lain di hati. Sedangkan menurut Hasbi Ash-Shiddiqy, menjelaskan bahwa munafik adalah mengerjakan suatu amal kebajikan supaya orang-orang itu mengatakan bahwa si pembuat amalan itu masuk ke dalam orang-orang yang membenarkan kebajikan. Dia mengerjakan itu bukan karena iman dan mengharapkan keridhaan Allah, akan tetapi karena sesuatu selain Allah.32

Dalam pendapat lain dijelaskan bahwa munafik adalah orang yang bermuka dua, mengaku beriman padahal hatinya ingkar. Perbuatan orang munafik disebut nifaq. Mereka ini hanya pada mulutnya saja, kemudian dalam perbuatannya sehari-hari nampak baik, tapi hanya tipu belaka, artinya segala amal perbuatan yang dikerjakan itu bukan ditegakkan atas dasar keimanan dan ketakwaan terhadap Allah, akan tetapi hanya didasarkan pada perasaan dan hawa nafsunya semata-mata untuk mencari muka, penampilan, mengambil hati dalam masyarakat dan pandangan orang belaka. Segala perbuatan baiknya itu hanya

29

Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Jakarta: Karya Tjotas, 2000), h. 144.

30

Tuti Yustati, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008), h. 99.

31

Fachruddin, Ensklopedi Al-Qur’an, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 130.

32

(39)

dijadikan tempat berlindung untuk menutupi segala keburukan i‟tikad (keyakinan) dan niatnya.33

Dalam pengertian akidah, munafik adalah menyembunyikan kekafiran dalam hatinya dan menampakkan keimanan dalam lidahnya. Ketika bertemu dengan orang yang beriman, ia akan mengatakan bahwa ia adalah orang yang beriman, namun ketika bertemu dengan orang-orang munafik, iapun mengatakan bahwa dirinya adalah orang-orang munafik.34

Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa munafik dalam Islam adalah untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakuinya dalam hatinya, atau munafik juga dapat diartikan dengan sikap yang tidak sesuai antara perkataan dengan yang sebenarnya (dusta), tidak menepati janji, dan apabila dipercaya, maka ia berkhianat.

Mengenai dasar hukum dilarangnya sikap munafik, sangat banyak penjelasannya baik dalam Al-Qur‟an maupun dalam hadits Nabi saw. Adapun ayat Al-Qur‟an yang melarang sikap munafik, diantaranya, yaitu firman Allah swt dalam surat At-Taubah ayat 64-66:

                  .            ____________ 33

Tuti Yustati, Pendidikan Agama ..., h. 100.

34

(40)

   .                  . ( ةبوتلا : ٦٦ -٦٤ )

Artinya: Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya)”. Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan dari pada kamu (lantaran mereka tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. (QS. At-Taubah: 64-66)

G. Hasil Belajar Siswa

Penilaian hasil belajar siswa merupakan sesuatu yang sangat penting dan strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan penilaian hasil belajar maka dapat diketahui seberapa besar keberhasilan siswa telah menguasai kompetensi

(41)

atau materi yang telah diajarkan oleh guru. Melalui penilaian juga dapat dijadikan acuan untuk melihat tingkat keberhasilan atau efektivitas guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar harus dilakukan dengan baik mulai dari penentuan instrumen, penyusunan instrumen, telaah instrumen, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian dan program tindak lanjut hasil penilaian. Dengan penilaian hasil belajar yang baik akan memberikan informasi yang bermanfaat dalam perbaikan kualitas proses belajar mengajar. Sebaliknya, kalau terjadi kesalahan dalam penilaian hasil belajar, maka akan terjadi salah informasi tentang kualitas proses belajar mengajar dan pada akhirnya tujuan pendidikan yang sesungguhnya tidak akan tercapai.35

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam perilaku, sikap dan kemampuannya. Kemampuan-kemampuan yang menyebabkan perubahan tersebut menjadi kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman, kemampuan sensori-motorik yang meliputi keterampilan melakukan gerak badan dalam urutan tertentu dan kemampuan dinamik-afektif yang meliputi sikap dan nilai yang meresapi perilaku dan tindakan.36

____________ 35

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum

(42)

Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar siswa dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, yaitu:

1) Sasaran penilaian. Sasaran atau objek evaluasi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang. Masing-masing bidang terdiri dari sejumlah aspek. Aspek-aspek tersebut sebaiknya dapat diungkapkan melalui penilaian tersebut. Dengan demikian dapat diketahui tingkah laku mana yang sudah dikuasainya oleh siswa dan mana yang belum sebagai bahan bagi perbaikan dan penyempurnaan program pengajaran selanjutnya. 2) Alat penilaian. Penggunaan alat penilaian hendaknya komprehensif

meliputi tes dan bukan tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar yang objektif. Demikian juga penggunaan tes sebagai alat penilaian tidak hanya membiasakan diri dengan tes objektif dapat diimbangi dengan tes esai. Sebaliknya kelemahan tes esai dapat ditutupi dengan tes objektif. Penilaian hasil belajar hendaknya dilakukan secara berkesinambungan agar diperoleh hasil yang menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya di samping sebagai alat untuk meningkatkan hasil belajarnya.

3) Prosedur pelaksanaan tes. Penilaian hasil belajar dilaksanakan dalam bentuk formatif dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan pada setiap pengajaran berlangsung, yakni pada akhir pengajaran. Tujuannya untuk memperbaiki proses pengajaran selanjutnya dan meningkatkan hasil 36 Rosma Hartiny Sam‟s, Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK), (Yogyakarta: Teras, 2010), h.

(43)

belajar siswa. Pelaksanaan penilaian ini bisa dilakukan secara formal melalui pemberian tes secara tertulis atau secara informal melalui pertanyaan secara lisan kepada semua siswa. Hasilnya dicatat untuk bahan penilaian dan untuk menentukan derajat keberhasilan siswa seperti untuk kenaikan tingkat, raport dan lain-lain. Penilaian formatif juga bisa dilakukan dalam bentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, baik individual maupun kelompok. Penilaian sumatif biasanya dilakukan pada akhir suatu program atau pada pertengahan program. Penilaian bisa dilakukan melalui pertanyaan secara tertulis, baik tes esei maupun tes objektif. Dalam setiap semester minimal bisa dilakukan dua kali yakni pada pertengahan semester dan pada akhir semester. Hasilnya dapat digunakan untuk melihat program mana yang belum dikuasai oleh siswa sampai di mana kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang telah diberikan dalam kurun waktu tersebut.37

____________ 37

(44)

33

A. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawab guru khususnya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui PTK, guru dapat meningkatkan kinerjanya secara terus-menerus, dengan cara melakukan refleksi diri (self reflection), yakni upaya menganalisis untuk menemukan kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya, kemudian merencanakan untuk proses perbaikan serta mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran sesuai dengan program pembelajaran yang telah disusunnya, dan diakhiri dengan melakukan refleksi.38

Kemampuan melaksanakan penelitian tindakan kelas, merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru yang profesional. Melalui PTK guru dituntut untuk senantiasa melakukan refleksi diri tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukannya untuk menemukan berbagai permasalahan yang dihadapi dan merencanakan berbagai tindakan yang dirasakannya dapat memecahkan masalah yang dihadapi tersebut. Kemudian melaksanakan tindakan sambil mengamati berbagai pengaruh yang ditimbulkannya.39 Untuk mengetahui

____________ 38

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 13.

39

(45)

tentang diagram siklus rancangan penelitian tindakan kelas, dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Bagan 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas40

Adapun dalam pelaksanaannya melalui tahapan-tahapan yang membentuk suatu siklus, tahapan-tahapannya sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan tindakan yang tersusun secara sistematis untuk menjelaskan tentang prosedur pelaksanaan kegiatan, seperti apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Adapun tahap penyusunan tindakan yang penulis lakukan pada penelitian ini adalah:

____________ 40

(46)

a. Menetapkan materi yang akan diajarkan

b. Menentukan siklus yang akan dilakukan yaitu terdiri dari tiga siklus c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

d. Menyusun alat evaluasi atau tes 2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.41 Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah mengobservasi kondisi lapangan dengan mengamati proses belajar mengajar guru Akidah Akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menyebarkan/membagikan angket kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar untuk mengetahui kemampuan siswa dan memberikan tugas dalam bentuk Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada setiap siklus.

3. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara kolaboratif yang melibatkan guru bidang studi Akidah Akhlak dan teman sejawat sebagai pengamatan di kelas. Observasi dilakukan terhadap aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan bagaimana cara guru (peneliti) mengelola kelas. Observasi dilakukan pada saat kegiatan siklus I, II dan III dilaksanakan, yang mengajar adalah peneliti dan mengamati adalah guru mata pelajaran Akidah Akhlak. Hal ini diamati oleh teman sejawat dan guru bidang studi Akidah Akhlak. ____________

41

(47)

4. Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan yang sama persis seperti yang telah dicatat dalam observasi serta hasil belajar peserta didik. Hal ini dilakukan untuk berusaha memahami proses masalah, persoalan dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis. Dalam penelitian ini, refleksi dilakukan setelah selesai proses belajar mengajar materi I untuk siklus I dan juga setelah melaksanakan observasi dan tes. Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi bersama pengamat terhadap pelaksanaan materi I untuk siklus I dan refleksi dapat disajikan sebagai pedoman dalam merevisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus II. Demikian juga pada siklus II, dilakukan setelah selesai proses belajar mengajar materi 2 untuk siklus II dan juga setelah melaksanakan observasi dan tes. Begitu juga pada siklus III, dilakukan setelah selesai proses belajar mengajar materi 3 untuk siklus III dan juga setelah melaksanakan observasi dan tes. Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi bersama pengamat terhadap pelaksanaan materi 3 untuk siklus III agar peneliti sebagai guru dapat mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang diajarkannya.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah peneliti sendiri sebagai guru yang melakukan pembelajaran dan siswa kelas II SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar dengan jumlah siswa 20 orang, yang terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan.

(48)

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan 3 siklus.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan tentang “penerapan video kisah inspiratif pada pembelajaran akidah akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar”. Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen pengumpulan data sebagai berikut:

1. Lembar observasi aktivitas siswa, yaitu lembaran yang berisi cek list yang terdiri dari beberapa item pertanyaan yang berhubungan dengan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

2. Lembar observasi aktivitas guru, yaitu lembaran yang berisi cek list yang terdiri dari beberapa item pertanyaan yang berhubungan dengan aktivitas dan

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas.

3. Lembaran soal, yaitu sejumlah soal yang mencakup materi pokok bahasan yang diajarkan atau yang telah dipelajari. Tujuan lembaran soal yaitu untuk mengetahui, mengukur dan mendapatkan data tertulis tentang kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran.

(49)

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data penelitian maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi aktivitas siswa, yaitu melalui lembar observasi yang berisi tentang aktivitas siswa selama proses belajar mengajar.

2. Observasi aktivitas guru, yaitu melalui lembar observasi yang berisi tentang aktivitas dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas.

3. Tes, yaitu dengan menyebarkan lembaran soal berisikan sejumlah soal tentang dendam dan munafik yang diberikan kepada siswa sebagai subjek dalam penelitian ini. Soal berbentuk pilihan ganda.

F. Teknik Analisis Data

Untuk mendeskripsikan data penelitian, maka dilakukan analisis sebagai berikut:

1) Data Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Data yang diperoleh dari hasil observasi akan diperoleh dengan menggunakan teknik deskriptif, yaitu suatu teknik yang meneliti tentang kondisi, pemikiran atau suatu peristiwa pada masa sekarang, yang bertujuan untuk membuat gambaran deskriptif atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

(50)

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.42

Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama proses belajar mengajar. Observasi dilakukan dengan cara melihat langsung keadaan proses belajar mengajar di kelas II SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar, baik pengamatan terhadap guru dan siswa.

a) Aktivitas Guru

Data tentang aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dianalisis dengan menggunakan rumus statistik deskriptif dengan skor rata-rata tingkat kemampuan guru, sebagai berikut:

Persentase (P) = maksimal Skor diperoleh yang Skor x 100%43

Kategori kriteria penilaian aktivitas guru adalah: 90% < TKG ≤ 100% Sangat Baik

80% < TKG ≤ 90% Baik 70% < TKG ≤ 80% Cukup 60% < TKG ≤ 70% Kurang

0% < TKG ≤ 60% Sangat Kurang44

Keterangan: TKG adalah Tingkat Kemampuan Guru

____________ 42

Mohd. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), h. 65.

43

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Grasindo Persada, 2004), h. 43.

44

(51)

Kemampuan yang diharapkan dari aktivitas pengamatan guru dalam mengelola pembelajaran adalah apabila skor dari setiap aspek yang dinilai berada pada kategori baik atau sangat baik.

b) Aktivitas Siswa

Data pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dianalisis dengan menggunakan persentase berikut:

P = frekuensi rata -Rata pengamatan aspek setiap frekuensi rata -Rata x 100%

Kategori kriteria penilaian observasi siswa adalah: 76 < % ≤ 100 = Sangat Tinggi

51 < % ≤ 75 = Tinggi 20 < % ≤ 50 = Rendah

0 < % ≤ 25 = Sangat Rendah45

Aktivitas siswa dikatakan efektif jika waktu yang digunakan untuk melakukan setiap aktivitas sesuai dengan alokasi waktu yang termuat dalam RPP.

2) Analisis Soal Siswa

Analisis soal siswa adalah menganalisis hasil yang diperoleh siswa setelah diberikan soal pada setiap siklus, mulai siklus I, siklus II dan siklus III. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan video kisah inspiratif pada pembelajaran Akidah Akhlak di SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar, yaitu:

 Untuk meningkatkan ketuntasan klasikal ____________

45 Wahyuana Harniansih, Pengaruh Prestasi Minat Akutansi Keuangan dan Lingkungan Belajar

(52)

P =

N f

x 100 %

Keterangan:

P = Angka persentase yang dicari

f = frekuensi siswa yang menjawab benar N = jumlah siswa.46

 Untuk meningkatkan ketuntasan individual P =

N f

x 100 %

Keterangan:

P = Angka persentase yang dicari

f = frekuensi siswa yang menjawab benar N = jumlah siswa

Dari soal belajar dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu melakukan tingkat ketuntasan individual dan klasikal. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individual) jika proporsi jawaban benar siswa > 70% dan suatu kelas dikatakan tuntas (ketuntasan klasikal) jika di dalam kelas tersebut terdapat > 80% siswa tuntas belajarnya.47

Selanjutnya ditentukan tingkat penguasaan siswa tentang materi pembelajaran Akidah Akhlak untuk menentukan tingkat penguasaan siswa. Penulis menggunakan kriteria skor nilai sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Anas Sudijono, yaitu:

____________ 46

Anas Sudijono, Pengantar Statistik ..., h. 43.

47

(53)

Tabel 3.1 Kriteria Pemberian Nilai No Angka Kriteria 1. 80-100 Baik Sekali 2. 66-79 Baik 3. 56-65 Cukup 4. 40-55 Kurang 5. 30-39 Gagal G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dikatakan aktif jika skor dari setiap aspek yang dinilai berada pada kategori baik atau sangat baik. 2) Aktivitas siswa dikatakan aktif jika keaktifan siswa ditandai dengan

keberanian bertanya dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan alokasi waktu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

3) Respon siswa dikatakan positif jika aspek yang direspon pada setiap komponen pembelajaran mencapai persentase > 70%.

4) Hasil belajar siswa dikatakan tuntas jika hasil tes siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar setiap akhir siklus mencapai skor paling sedikit 70% secara individual dan ketuntasan secara klasikal adalah 85%.

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria Pemberian Nilai  No  Angka  Kriteria  1.  80-100  Baik Sekali  2.  66-79  Baik  3
Tabel 4.1: Keadaan Siswa SMP Negeri 1 Darussalam
Tabel 4.2: Keadaan Guru SMP Negeri 1 Darussalam
Tabel 4.3: Keadaan Bangunan SMP Negeri 1 Darussalam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan, menghasilkan suatu sistem pendukung keputusan penentuan kualitas produk kerajinan kaca dengan metode simple additive weighting (SAW),

Dalam dinamika kehidupan hukum di dalam masyarakat, maka asas-asas hukum itu berfungsi untuk menetapkan wilayah penerapan aturan hukum pada penafsiran atau

KETIGA : Daftar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang Dikecualikan dari Perizinan Tata Niaga Impor Dalam

Suneki, Sri (2012 : 307) menyatakan bahwa Globalisasi sebagai fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian

Keluarga istana Kerajaan Sungai Serut melepas kepulangan tamunya dengan penuh hormat Setelah sampai di kapal, para utusan segera melapor kepada sang pangeram yang

Untuk menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada siswa Sekolah Dasar dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan soal HOTS sesuai dengan

[r]

Identifikasi yang telah dilakukan menggunakan analisa 5W1H dan informasi juga diperoleh dengan berbagai media, baik melalui buku, internet, peninjauan langsung