• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVENTARISASI Aspek Fisik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INVENTARISASI Aspek Fisik"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Letak, Luas, dan Batas Tapak

Kampus IPB Dramaga secara administratif terletak di kota Bogor tepatnya di Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan seluas 203,5 ha tersebut, secara geografis terletak antara 106° 44’ 00’’ BT - 106° 42’ 30’’ BT dan 6° 33’ 00’’ LS – 6° 34’ 00’’ LS, berada pada lokasi 12 Km. arah barat laut dari pusat Kota Bogor.

Kampus IPB Dramaga Bogor sendiri dibatasi pada bagian Selatan oleh Desa Babakan Doneng, bagian Timur dibatasi oleh Desa Babakan Raya, bagian Utara dibatasi oleh Sungai Ciapus, dan pada bagian Barat dibatasi oleh Sungai Cihideung.

Tapak yang akan digunakan dalam studi ini adalah jalan lingkar di dalam kampus yang di bagi kedalam beberapa bagian (Gambar 6). Pembagian ini dilakukan untuk mempermudah proses inventarisasi dan perencanaan. Lebih jelasnya pembagian ini dapat di lihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Pembagian Lokasi di Dalam Tapak.

BAGIAN LOKASI

Bagian I Pintu masuk utama IPB sampai persimpangan Rektorat-Jl. Ramin. Bagian II Sepanjang Jl. Ramin sampai persimpangan Jl. Meranti-Parkir GWW. Bagian III Sepanjang Jl. Meranti sampai persimpangan Al-Hurriyah-GOR-Perumdos. Bagian IV Sepanjang Jl. Kamper (LSI).

Bagian V Sepanjang Jl. Agatis/ Persimpangan Al-Hurriyah-GOR-Perumdos sampai persimpangan Rektorat.

Bagian VI Sepanjang Jl. Pinus/ Pintu alternatif masuk-keluar kampus (SMK KORNITA), Kampung Cangkurawok.

Keseluruhan panjang jalan lingkar kampus ini adalah + 5298.32 m dengan lebar daerah milik jalan (damija) bervariasi antara 4 m sampai 8 m. Luasan dan panjang lingkar kampus ini di peroleh dari gambar ulang (as built drawing) dengan perbandingan peta Rencana Induk 1981. Lokasi studi ini merupakan jalan yang menghubungkan antar fakultas, asrama mahasiswa, dan berbagai fasilitas

(2)

utama yang ada di IPB seperti GOR, gedung perpustakaan pusat LSI, gedung GWW, dan masjid Al Hurriyah.

Aksesibilitas dan Sistem Transportasi

Kampus IPB Dramaga memiliki aksesibilitas yang baik karena dapat di tempuh dengan menggunakan kendaraan umum dan pribadi. Kendaraan umum yang dapat digunakan adalah angkutan umum (angkot) dengan trayek Bubulak-Leuwi Liang, Bubulak-Jasinga, Bubulak-Ciampea, maupun Bubulak-Kampus Dalam, sedangkan bis yang dapat digunakan dari arah Bogor adalah bis dengan jurusan Pandeglang-Rangkas Bitung.

Untuk pintu masuk kampus sendiri terdapat beberapa alternatif. Intensitas pengguna yang paling padat untuk yang menggunakan kendaraan bermotor adalah pintu satu yang merupakan pintu masuk utama. Pintu satu memiliki gerbang dengan beberapa traffic island sebelumnya dan dilengkapi dengan pos satpam sebagai pendukung fungsi keamanan di kampus. Pintu yang juga dapat dilalui kendaraan bermotor adalah pintu belakang Kampung Cangkurawok, dan merupakan pintu alternatif kendaraan bermotor untuk keluar-masuk kampus. Pintu ini berada pada penghujung kampus yang berdekatan dengan asrama putra.

Pejalan kaki dapat mengakses Kampus IPB dengan beberapa alternatif pula. Intensitas yang paling tinggi adalah pintu kecil Kampung Babakan Raya (Bara). Pintu kecil ini langsung menghubungkan pengguna dengan Fakultas Pertanian (Faperta). Pintu ini paling ramai karena jalan Babakan Raya merupakan pusat Rumah Inap/ Kost para mahasiswa yang sudah tidak lagi diwajibkan asrama, jalan ini pun merupakan pusat aktivitas mahasiswa di luar kampus, seperti makan, rental komputer, penjualan alat tulis, dan lain-lain. Pintu kecil lainnya yang dapat di akses adalah dua pintu kecil samping kiri dan belakang GWW/ GRAWIDA, serta pintu kecil dekat halte BNI. Pintu kecil BNI dan pintu kecil samping kiri GWW berseberangan langsung dengan jalan utama dan hanya dapat dilalui oleh orang saja. Berdekatan dengan pintu-pintu kecil ini, terdapat halte/ pangkalan ojek, shelter sepeda dan pangkalan becak yang dapat digunakan pengguna kampus untuk mencapai tujuan di dalam kampus yang diinginkan.

(3)

Pada pintu satu yang dapat di akses kendaraan bermotor tidak terlalu mengalami kendala dalam hal kemacetan, karena pada pintu ini digunakan sirkulasi dua arah yang dibatasi oleh median jalan. Selain itu pintu ini juga dapat di akses oleh pejalan kaki, karena tersedia trotoar/ pedestrian di tepi bahu jalannya.

Untuk pedestrian di dalam kampus ini, secara keseluruhan kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat terlihat pada banyaknya pedestrian dengan paving yang sudah pecah, berlubang, kotor oleh daun kering, bahkan ada yang sudah tertutup gulma (Gambar 6).

(a) (b) Gambar 6. (a). Paving Yang Rusak dan

(b). Paving Yang Ditumbuhi Gulma.

Ketinggian, Topografi, dan Kemiringan Lahan

Kondisi topografi di sepanjang tapak cukup bervariasi. Sebagian besar tapak memiliki kelas lereng 1%-5%. Sebagian daerah Utara dan Barat tapak memiliki kelas 5%-10%. Kelas lereng 10%-15% berada pada bagian belakang kandang sapi dan sebagian pinggiran sungai sebelah Barat tapak memiliki kelas lereng lebih 15%.

Iklim

Data iklim lokasi studi dengan elevasi 190 mdpl diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika Balai Wilayah II Stasiun Klimatologi Klas I Dramaga Bogor tahun 2005-2009 (Tabel 7). Data yang disajikan adalah data tiap tahun. Data yang diperoleh tidak dirata-ratakan karena dalam kurun waktu lima tahun ini bisa terjadi perubahan iklim yang nyata sehingga tidak memungkinkan untuk memperoleh data yang stabil.

(4)

Tabel 7. Data Iklim 5 tahun (2005-2009) di Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor.

Tahun/ Bulan Curah hujan (mm/ tahun) rata-rata (°C) Suhu Suhu maks. (°C) Suhu min. (°C) Kelembaban (%)

Kecepatan angin rata-rata (knot) 2005 JAN 322 25,2 29,7 23,0 90 2,3 PEB 366 25,4 30,8 23,0 89 2,1 MAR 400 26,0 31,3 23,2 87 2,4 APR 197 26,2 31,9 23,2 85 2,3 MEI 285 26,4 31,9 23,5 85 1,9 JUN 350 25,9 31,4 23,0 87 1,9 JUL 157 25,6 31,4 21,7 83 2,0 AGS 212 25,7 31,6 21,4 82 2,3 SEPT 306 26,1 32,3 22,0 82 1,6 OKT 275 26,0 32,2 22,7 84 2,0 NOP 251 25,8 31,6 22,9 84 1,2 DES 138 25,5 30,4 22,9 86 1,0 Rata2/bulan 267,0 25,9 31,5 22,7 84,8 1,9 TOTAL 3259,0 309,8 376,5 272,4 1023,0 23,0 2006 JAN 549 25,2 29,8 22,9 89 2,6 PEB 475 25,5 30,9 22,8 89 2,4 MAR 133 25,8 30,9 22,9 84 3,1 APR 194 25,8 31,6 23,0 84 2,9 MEI 283 26,0 31,5 22,6 84 1,9 JUN 285 25,7 31,5 22,0 81 2,0 JUL 26 26,1 32,0 22,2 79 2,2 AGS 74 25,2 32,0 20,6 76 2,5 SEPT 69 25,9 33,6 20,8 72 2,8 OKT 142 26,7 34,1 22,1 74 2,8 NOP 563 26,4 33,0 22,8 83 2,5 DES 529 26,1 31,5 23,2 87 2,4 Rata2/bulan 252,1 32,1 22,3 81,2 81,2 2,5 TOTAL 3322 310,3 382,5 268,0 981,8 30,3 2007 JAN 298 26,1 31,7 22,4 81 3,0 PEB 468 25,1 29,7 22,6 90 2,2 MAR 240 25,7 30,7 22,9 86 3,7 APR 572 25,8 31,6 22,9 85 2,1 MEI 274 26,0 31,8 22,9 86 1,9 JUN 196 25,6 31,4 22,3 83 2,0 JUL 181 25,6 31,7 21,8 81 2,2 AGS 107 25,4 31,9 21,3 79 2,5 SEPT 276 26,0 32,6 21,6 77 2,9 OKT 316 26,0 32,7 22,3 81 2,6 NOP 447 25,9 32,0 22,1 81 2,6 DES 579 25,3 30,0 22,4 89 3,0 Rata2/bulan 332,4 25,7 31,5 22,3 93,6 2,5 TOTAL 3954 308,3 377,8 267,5 1000,0 30,9

(5)

Lanjutan Tabel 7. Tahun/ Bulan Curah hujan

(mm/ tahun) Suhu rata-rata (°C) Suhu maks. (°C) Suhu min. (°C) Kelembaban (%) Kecepatan angin rata-rata (knot) 2008 JAN 239 25,7 31,1 22,1 84 3,1 PEB 338,5 24,4 28,1 22,1 90 3,2 MAR 425 25,1 30,9 22,0 87 2,5 APR 401 25,6 31,5 22,2 86 2,3 MEI 232 25,8 31,7 21,9 82 2,2 JUN 217 25,6 31,5 21,8 83 2,0 JUL 112 25,2 32,0 20,6 77 2,4 AGS 239 25,6 31,7 21,8 81 2,2 SEPT 238 25,9 32,8 21,7 80 2,6 OKT 382 25,8 32,2 22,0 84 2,4 NOP 534 25,8 31,3 22,5 86 2,8 DES 227 25,5 30,5 22,4 87 2,8 Rata2/bulan 304,1 25,5 31,3 21,9 84,2 2,5 TOTAL 3584,5 305,9 375,1 263,1 1010,1 30,5 2009 JAN 278 25,0 29,3 22,0 88 2,9 PEB 302 25,1 29,6 22,1 88 3,5 MAR 199 25,8 32,0 21,8 82 2,9 APR 246 26,2 32,1 22,6 82 2,3 MEI 330 26,1 31,7 22,8 85 2,2 JUN 238 26,1 31,8 22,8 81 2,1 JUL 25,8 32,1 21,9 77 2,4 AGS 41 26,4 32,9 22,0 74 2,4 SEPT 26,6 33,7 22,6 75 2,7 Rata2/bulan 233,4 25,9 31,7 22,3 81,3 2,6 TOTAL 1634,0 233,2 285,2 200,7 732,1 23,4 Σ RATA2/ TAHUN 3597,4 293,5 359,4 254,3 949,4 2,4

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Balai Wilayah II Stasiun Klimatologi Klas I Dramaga Bogor tahun 2005-2009.

Tata Guna Lahan

Tata guna lahan pada tapak sebagian besar sudah di dominasi oleh bangunan, meskipun terdapat beberapa hektare area hijau yang dijadikan sebagai lokasi praktikum dan penelitian bagi mahasiswa. Lebih jelasnya tata guna lahan dapat di lihat pada Tabel 8.

(6)

Tabel 8. Tata Guna Lahan Dalam Tapak.

BAGIAN LOKASI TATA GUNA LAHAN

Bagian I Pintu masuk utama IPB sampai persimpangan Rektorat-Jl. Ramin.

Tata guna lahan di bagian ini dominasinya adalah area penerimaan saja.

Bagian II Area di Kiri-Kanan Jl. Ramin sampai persimpangan Jl. Meranti-Parkir GWW.

Tata guna lahan di bagian ini di dominasi oleh sarana praktikum Arsitektur Lanskap berupa lapangan (Arboretum), Plaza Akademik, dan bangunan GWW.

Bagian III

Area di Kiri-Kanan Jl. Meranti dan Jl. Tanjung sampai persimpangan Al-Hurriyah-GOR-Perumdos.

Dominasi tata guna lahan di bagian ini yaitu: gedung perkuliahan (FAPERTA, FMIPA, dan FAHUTAN), area penginapan (Wisma dan asrama putri), dan tempat ibadah (Masjid Al-Hurriyah).

Bagian IV

Persimpangan Al-Hurriyah sampai persimpangan GWW/ Area di Kiri-Kanan Jl. Kamper (LSI).

Dominasi tata guna lahannya yaitu: gedung penelitian FATETA (SEAFAST dan PAU), gedung perkuliahan (FATETA, FEMA dan FAPERTA), dan perpustakaan pusat (LSI).

Bagian V

Area di Kiri-Kanan Jl. Agatis/ Persimpangan Al-Hurriyah-GOR-Perumdos sampai persimpangan Rektorat.

Dominasi tata guna lahan di bagian ini yaitu: Gedung Olah Raga, gedung perkuliahan (FAPERIKAN, FAPET, dan FKH), area praktikum dan penelitian (FAPERIKAN, FAPET, dan FKH), hutan eksisting (Karet dan Sengon), dan gedung rektorat. Bagian VI

Area di Kiri-Kanan Jl. Pinus/ Pintu alternatif masuk-keluar kampus (SMK KORNITA), Kampung Cangkurawok.

Dominasi tata guna lahan di bagian ini yaitu: gedung penginapan (asrama putra), dan area penelitian (FAPERTA).

Vegetasi dan Satwa di Sekitar Jalan

Vegetasi di tepi lingkar jalan kampus dapat dikatakan bervariasi jenisnya. Pada bagian tertentu di setiap bagian tersusun vegetasi yang seragam dan berulang atau berganti di bagian lain. Hal ini jelas terlihat pada bagian satu yaitu pintu masuk utama IPB yang berjajar Cemara Kipas (Thuja orientalis) berseling di bagian belakang yaitu pohon Cemara Balon (Casuarina sumatrana). Median jalan dari pintu satu ini dihiasi groundcover Bayam Merah (Iresine sp.). Awalnya terdapat beberapa tanaman semak dan penutup tanah pada median jalan seperti Kana (Canna hybrida) dan Sutra Bombay (Portulaca grandiflora), namun karena kurangnya perawatan yang intensif pada tanaman tersebut sehingga banyak yang layu dan mengalami kematian.

Kebanyakan vegetasi di sekitar tapak adalah jenis pohon dengan fungsi peneduh dan pengarah. Pohon peneduh yang banyak terdapat antara lain, Akasia (Acasia mangium/ auriculiformis), Jakaranda (Jacaranda acutifolia), Ketapang (Terminallia cattapa), pohon Sapu Tangan (Maniltoa grandiflora), Tanjung (Mimusoph elengi), dan lain-lain. Sedangkan pohon peneduh yang berfungsi pula sebagai pohon hias (bunga) antara lain Dadap Merah (Erythrina cristagalli),

(7)

Bunga Mentega (Nerium oleander), Sikat Botol (Callistemon cifrinus), Kembang Merak (Caesalpinia pulcherima), Bungur (Langerstromia indica), Kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Untuk pohon pengarah di dominasi oleh Palem, pohon bertajuk piramidal dan kolumnar diantaranya, Sawit (Elais guineensis), Kelapa (Cocos nucifiera), Rasamala (Altingia excelsa), Kidamar (Aghatis dammara), Palem Raja (Roystonia regia), Glodogan Daun (Polyalthia fragrans). Lebih jelasnya vegetasi perbagian ditunjukan pada Tabel 9. berikut ini :

Tabel 9.1. Inventarisasi Vegetasi Bagian I

Vegetasi Nama Latin Nama Lokal

Pohon 1. Artocarpus heterophyllus 2. Cannarium hirsutum 3. Casuarina sumatrana 4. Thuja orientalis 1. Nangka 2. Kenari 3. Cemara Balon 4. Cemara Kipas

Semak 1. Iresine herbstii 1. Bayam-bayaman Groundcover 1. Axonopus compressus 2. Rumput Gajah Biasa

Tabel 9.2. Inventarisasi Vegetasi Bagian II

Vegetasi Nama Latin Nama Lokal

Pohon 1. Acasia mangium 2. Bahunia purpurea 3. Bambussa multiplex 4. Ceiba pentandra 5. Cerbera manghas 6. Chrysophyllum cainito 7. Delonix regia 8. Ficus benjamina 9. Ficus lyrata 10. Michelia champaca 11. Podocarpus sp. 12. Polyalthia longifolia 13. Pterocarpus indicus 14. Samanea saman 15. Spathodea campanulata 16. Tamarindus sp. 1. Akasia Mangium 2. Kembang Kupu-kupu 3. Bambu Pagar 4. Randu 5. Bintaro 6. Sawo Duren 7. Flamboyan 8. Beringin 9. Biola Cantik 10. Cempaka 11. Kiputri 12. Glodokan Tiang 13. Angsana 14. Kihujan 15. Kecrutan 16. Asam Keranji

Semak 1. Cordyline terminalis 1. Hanjuang

(8)

Tabel 9.3. Inventarisasi Vegetasi Bagian III

Vegetasi Nama Latin Nama Lokal

1. Adenanthera microsperma 2. Agathis dammara 3. Albazia falcataria 4. Antidesma bunius 5. Areca catechu 6. Averrhoa pentandra 7. Bambussa tuldoides 1. Saga 2. Kidamar 3. Sengon 4. Buni 5. Pinang 6. Belimbing 7. Bambu Krisik Pohon 8. Cananga odorata 9. Cannarium hirsutum 10. Cinnamomum burmanii 11. Cocos nusifiera 12. Erythrina crista-galli 13. Ficus benjamina 14. Ficus elastica 15. Maniltoa grandiflora 16. Mimusops elengi 17. Nephelium lappaceum 18. Polyalthia longifolia 19. Pterocarpus indicus 20. Roystonea regia 21. Salacca zalacca 22. Samanea saman 23. Tectona grandis 24. Veitchia merillii 8. Kenanga 9. Kenari 10. Kayu Manis 11. Kelapa 12. Dadap Merah 13. Beringin 14. Beringin Karet 15. Daun Saputangan 16. Tanjung 17. Rambutan 18. Glodokan Tiang 19. Angsana 20. Palem Raja 21. Salak 22. Kihujan 23. Jati 24. Palem Putri

Semak 1. Mussaenda philippica 2. Pachystachys lutea L. 1. Bunga Lilin

2. Nusa Indah Groundcover

Tabel 9.4. Inventarisasi Vegetasi Bagian IV

Vegetasi Nama Latin Nama Lokal

Pohon 1. Chrysophyllum cainito 2. Cocos nusifiera 3. Elaeis guinensis 4. Filicium decipiens 5. Heliconia colinsiana 6. Morinda citrifolia 7. Pinus mercusii 8. Pterocarpus indicus 9. Tamarindus sp. 1. Sawo Duren 2. Kelapa 3. Sawit 4. Kerai Payung 5. Pisang Hias 6. Mengkudu 7. Pinus 8. Angsana 9. Asam Keranji

Semak 1. Codiaeum variegatum 1. Puring Groundcover

(9)

Tabel 9.5. Inventarisasi Vegetasi Bagian V

Vegetasi Nama Latin Nama Lokal

Pohon 1. Agathis dammara 2. Albasia falcataria 3. Ceiba pentandra 4. Felicium decipiens 5. Maniltoa grandiflora 6. Roystonea regia 1. Kidamar 2. Sengon 3. Randu 4. Kerai Payung 5. Sapu Tangan 6. Palem Raja

7. Terminalia katappa 7. Ketapang

Semak 1. Acalypha sinensis 1. Teh-tehan Groundcover

Tabel 9.6. Inventarisasi Vegetasi Bagian VI

Vegetasi Nama Latin Nama Lokal

Pohon 1. Albazia falcataria 2. Arenga pinnata 3. Artocarpus heterophyllus 4. Cocos nusifiera 5. Delonix regia 6. Nephelium lappaceum 7. Pinus mercusii 8. Pterocarpus indicus 9. Tectona grandis 1. Sengon 2. Aren 3. Nangka 4. Kelapa 5. Flamboyan 6. Rambutan 7. Pinus 8. Angsana 9. Jati Semak Groundcover

Satwa yang terdapat di sekitar tapak yang dapat diamati di pohon dan semak tepi jalan adalah berbagai jenis burung, seperti burung layang-layang, burung kutilang, burung anyam-anyaman, bajing, kadal, ular, musang, dan kera. Untuk jenis satwa serangga antara lain kupu-kupu, belalang, dan kepik.

Visibilitas

Visiblitas di dalam kampus secara keseluruhan dapat dikatakan baik. Karakter pemandangan di setiap bagian dalam kampus berbeda. Pemandangan yang menjadi ciri khas Kampus IPB Dramaga ini adalah hutan. Pemandangan ini hampir ada di setiap bagian tapak, namun sebagian besar terletak pada bagian V yaitu persimpangan Al-Huriyyah sampai persimpangan rektorat yang di dominasi oleh hutan eksisting seperti karet dan sengon. Visibilitas yang khas selain hutan

(10)

adalah bangunan segitiga yang juga merupakan konsep arsitektur bangunan di Kampus IPB Dramaga.

Danau pun merupakan suatu point of interest di dalam kampus, namun pemandangan ini tidak terlalu terlihat dari bagian sisi jalan karena letaknya yang agak curam dan terhalang oleh pohon tepi jalan. Salah satu yang dapat mendukung visibilitas yang baik saat malam hari adalah lampu jalan. Sudah seharusnya lampu menjadi perhatian untuk pengelola kampus karena banyak yang sudah tidak fungsional.

Jalan-Jalan Dalam Kampus

Jalan lingkar di dalam kampus memiliki dimensi dan tipe jalan yang bervariasi di tiap bagiannya. Secara umum jalan lingkar memiliki kriteria kelas jalan kecil sampai sedang saja, yakni hanya dapat dilalui oleh kendaraan berukuran maksimal 12x2,5 m. Sedangkan untuk spesifikasi kelas jalannya selain pada bagian I dan II, hampir di setiap bagian termasuk dalam kelompok III B dan III C yaitu kelas jalan yang memiliki lebar jalan 5,5–7 m. Maka dari itu bila di lihat dari dimensi dan tipe kelas jalannya, jalan lingkar di dalam kampus hanya dapat dilalui oleh kendaraan bermotor saja.

Seringkali ditemukannya pengguna sepeda dan pejalan kaki menggunakan bahu jalan, sehingga mengganggu kenyamanan dan keamanan bagi masing-masing pengguna jalan. Hal ini disebabkan sempitnya damija dan hanya dibagian tertentu saja yang telah disediakan jalur khusus untuk sepeda serta pejalan kaki. Secara lengkap keterangan tentang dimensi dan tipe jalan dapat di lihat dalam penjabaran Tabel 10. dan Tabel 11. serta pada Gambar 7. potongan dimensi dan tipe jalan lingkar kampus di bawah ini.

Tabel 10. Dimensi Jalan dalam Kampus.

Bagian Damija Selokan Sepeda Jalur Trotoar Badan Jalan Median Panjang Jalan

I 20 m 2x1 - 2x1 2x6 1.5 m 198 m II 9.5 m 2x1 - 1.5 6 - 945,9 m III 12 m 2x1 + 923,27 m - 6 - 1180,63 m IV 7.5 m 2x1 - 1.5 4 - 734,12 m V 12 m 2x1 + 223,40 m - 6 - 1739,03 m VI 8 m 2x1 - - 4 - 500,64 m

(11)

Tabel 11. Tipe Jalan Dalam Kampus.

Kriteria Kelas Jalan

Spesifikasi Kelas Jalan Sedang Kecil III B III C Bagian Keterangan

I

Kelengkapan Jalan Bagian I (Pintu masuk utama IPB sampai

persimpangan Rektorat-Jalan Ramin).

II

Kelengkapan Jalan Bagian II (Persimpangan Rektorat-Jalan Ramin sampai persimpangan Parkir GWW-Jalan Meranti-Parkir BDP).

III

Kelengkapan Jalan Bagian III (Persimpangan Jalan Ramin-GWW sampai persimpangan Al-Hurriyah-GOR-Perumdos/ Sepanjang Jalan Meranti).

IV

Kelengkapan Jalan Bagian IV (Persimpangan Al-Hurriyah sampai persimpangan GWW-Parkir BDP/ Sepanjang Jalan Kamper).

V

Kelengkapan Jalan Bagian V (Persimpangan Al-Hurriyah-GOR-Perumdos sampai persimpangan Rektorat-Jalan Ramin).

VI

Kelengkapan Jalan Bagian VI (Persimpangan Lab. Rehabilitasi Primata sampai pintu alternatif masuk-keluar kampus Kampung Cangkurawok).

(12)

Gambar 7.2. Gambar Potongan Dimensi dan Tipe Jalan Bagian II.

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

Sarana Transportasi

Sarana transportasi yang terdapat di dalam kampus untuk pengguna umum secara keseluruhan dapat dibagi menjadi empat macam, diantaranya yaitu sepeda, becak, motor (ojek), dan bus. Pengguna kampus dapat memilih kendaraan-kendaraan tadi yang paling efisien dari tempat mereka awal menempuh.

Kendaraan baru yang saat ini juga menjadi pilihan adalah sepeda. Kampus ini menyediakan + 1500 unit berikut dengan lima parkirannya (shelter). Sudah banyak yang menggunakan alternatif transportasi ini. Dari pihak kampus, sebaiknya dapat menambah track sepeda agar keamanan dan kenyamanan pengguna sepeda dapat terjamin.

Tranportasi komersil merupakan suatu mata pencaharian dan juga sebagai fasilitas bagi civitas akademik. Transportasi ini di dalam kampus terdiri dari dua macam yang dimiliki masyarakat sekitar, antara lain becak dan ojek. Kendaraan komersil becak memiliki jam operasional dan pangkalan yang lebih sedikit dibandingkan dengan ojek. Becak hanya beroperasi pada jam kerja yaitu jam 07.00-17.00 WIB. Sedangkan untuk ojek sendiri saat ini sudah terdapat beberapa pangkalan yang dilengkapi dengan pondokan. Jam kerja kendaraan ini yaitu mulai dari pagi hari pukul 06.30 sampai pada malam hari pukul 20.00 WIB.

Terdapat pula fasilitas kendaraan roda empat berupa bis yang disediakan oleh pihak kampus sebagai antar-jemput pegawai maupun mahasiswa, serta terdapat bis yang memiliki rute sekitar jalan lingkar kampus. Bus tersebut mulai beroperasi dari pagi hari pukul 07.00 dan berakhir sampai sore hari pukul 15.30, dengan jumlah armada + 38 yang beroperasi, 16 ukuran besar dan 22 berukuran kecil.

Tempat-tempat Komersil Dalam Kampus

Tersedia pula di dalam kampus tempat-tempat komersil yang berada di beberapa bagian tapak. Tempat-tempat komersil tersebut berupa Agrishop, kantin-kantin, Agrimart, dan lain-lain. Keberadaan tempat ini mempermudah civitas kampus mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya di dalam kampus. Dan di sisi lain keberadaan tempat ini menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, juga sebagai pendapatan bagi kampus ini sendiri.

(26)

Gambar 9. Tempat-tempat Komersil Dalam Kampus.

Aspek Sosial

Aspek sosial adalah aspek yang berpengaruh dalam tapak. Aspek ini merupakan penentu kebutuhan yang dapat di lihat dari aktivitas pengguna. Adapun secara keseluruhan pengguna jalan lingkar kampus terdiri dari :

1. Seluruh civitas akademika yaitu mahasiswa, staf pengajar, dan karyawan. 2. Masyarakat sekitar kampus yang memiliki mata pencaharian sebagai supir

ojek, becak, dan pedagang.

3. Pengunjung yaitu orang-orang yang datang untuk keperluan-keperluan tertentu dalam waktu yang singkat.

Aktivitas yang terjadi di sepanjang tapak bermacam-macam, antara lain berjalan baik dengan kaki ataupun kendaraan, bersepeda, menunggu, menelepon, bersosialisasi. Selain itu ada pula penduduk sekitar yang mempunyai mata pencaharian sebagai pedagang dan tukang ojek/ becak yang menggunakan jalan lingkar kampus sebagai tempat beraktivitas.

Untuk hari kerja yaitu senin sampai jumat merupakan hari yang padat, pengguna biasanya beraktivitas dari pagi jam 07.00 sampai jam 17.00 sore harinya. Pada hari sabtu dan minggu aktivitas yang di lakukan tidak seperti

(27)

biasanya, karena pada hari ini jalan kampus biasanya digunakan hanya untuk jalan-jalan ataupun berolahraga.

Penyebaran kuisioner hanya dilakukan kepada 30 responden. Hal ini diharapkan dapat memperoleh informasi tentang keinginan pengguna, tingkat keamanan dan kenyamanan pengguna akan street furniture yang berada di dalam lingkar kampus IPB Dramaga. Selain itu dapat menjadi dasar dalam memberikan solusi untuk menampilkan suatu street furniture yang fungsional, aman dan nyaman.

Referensi

Dokumen terkait