• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bank DKI memiliki peluang besar untuk turut mendanai proyek-proyek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bank DKI memiliki peluang besar untuk turut mendanai proyek-proyek"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Gambaran Umum Organisasi

Sebagai Bank Pembangunan Daerah yang berdomisili di DKI Jakarta, Bank DKI memiliki peluang besar untuk turut mendanai proyek-proyek pembangunan prasarana umum (infrastruktur) di Jakarta dan sekitarnya.

Bank DKI bertekad untuk menjadi tuan rumah di wilayahnya sendiri. Untuk itu, berarti Bank DKI harus mampu bersaing dengan bank-bank asing berkelas dunia yang semakin banyak bercokol di Jakarta. Bank DKI harus siap memberikan layanan perbankan konsumer yang setara dengan, kalaupun tidak lebih baik dari, sekitar 130 bank lainnya yang juga beroperasi di Jakarta. Bank DKI juga harus mampu menggalang basis nasabah dalam jumlah besar, sehingga akan memiliki skala ekonomi yang memadai untuk meluncurkan produk-produk perbankan baru ke masyarakat.

Semua itu secara perlahan namun pasti telah mulai dirintis dan dikembangkan oleh Bank DKI. Dalam hal basis nasabah, misalnya, Bank DKI merespon kepedulian Gubernur DKI Jakarta yang sangat memperhatikan kesejahteraan para guru sekolah. Di wilayah Jakarta saja, diperkirakan ada sekitar 150.000 guru lebih. Dari jumlah tersebut, sekitar 93.000 guru sekolah tersebut telah menjadi nasabah Bank DKI, dimana gaji bulanan mereka ditransfer secara on-line ke rekeningnya masing-masing di Bank DKI dan dapat ditarik di ATM Bank DKI.

(2)

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Bank DKI semula merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta berbentuk Perusahaan Daerah didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan terakhir dengan Peraturan Daerah No. 1 tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993 yang merubah modal dasar dari sebesar Rp 50 M. menjadi sebesar Rp 300 M sampai dengan tanggal 5 Mei 1999 dan sejak tanggal 6 Mei 1999 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan modal dasar sebesar Rp 700 M.

Perubahan bentuk dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas telah disetujui oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dengan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999 tanggal 1 Februari 1999 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH, No. 4 tanggal 6 Mei 1999 serta telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th.99 tanggal 7 Mei 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 45, Tambahan No. 3283 tanggal 4 Juni 1999. Sesuai dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 101 tanggal 28 September 2007 yang merupakan pernyataan kembali atas akta notaris yang sama No. 25 tanggal 12 Juni 2007, Bank melakukan penambahan modal dasar dari Rp 1.000.000.000.000 menjadi Rp 1.500.000.000.000 dan modal disetor ditingkatkan dari Rp 553.917.000.000 menjadi Rp 600.325.000.000 yang berasal dari Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

(3)

Penambahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-04111.HT.01.04-TH.2007 tanggal 22 Nopember 2007. Penambahan modal disetor tersebut berasal dari hasil tagih sisa kredit Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sejak April 2005 sampai dengan April 2006 sejumlah Rp 46.408.851.656. Sisa lebih besar sebesar Rp 851.656 dibukukan sebagai cadangan setoran modal Bank.

3.1.2 Pemegang Saham Perusahaan

Sampai dengan 31 Desember 2007, berdasar hasil Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank DKI tanggal 12 Juni 2007, Struktur Pemegang Saham Bank DKI saat ini adalah 99,83% (Rp599.325.000.000) dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan 0,17% (Rp1.000.000.000) dimiliki oleh PD Pasar Jaya, dengan perincian sbb :

Jumlah

Lembar Presentasi Jumlah (Rp) Saham Seri A (Monumen

Nasional) 1. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 200.000 33,32 200.000.000.000,00 Saham Seri B 1. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 399.325 66,52 399.325.000.000,00 2. PD Pasar Jaya 1.000 0,17 1.000.000.000,00 Jumlah 600.325 100,00 600.325.000.000,00

(4)

3.1.3 Struktur Organisasi

Adapun Struktur Organisasi dari PT. Bank DKI sebagai berikut :

Fgfdg

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi

3.1.4 Nilai – Nilai Perusahaan Komitmen:

Menjunjung tinggi nilai-nilai yang disepakati dan bertanggung-jawab dengan sepenuh hati. Panduan Perilaku :

• Memegang teguh dan berupaya keras untuk mencapai target • Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung-jawab

Grup Pembinaan Cabang

(5)

• Dapat dipercaya dalam mengemban setiap pekerjaan dengan benar

• Menjalankan tugas mengikuti aturan yang berlaku

• Menindaklanjuti setiap masalah yang menjadi tanggung-jawab saya dan memastikan penyelesaiannya hingga tuntas.

Teamwork:

Kerjasama yang didasari semangat saling menghargai dan menghormati untuk mencapai hasil yang terbaik Panduan Perilaku :

• Bersedia mendengar dan menghargai pendapat orang lain • Tidak memaksakan kehendak atau pendapat pribadi • Aktif memberi saran, pendapat untuk keberhasilan tim • Berpikir positif

• Bersedia bekerja dengan penuh keikhlasan, tanggungjawab, dan dedikasi.

Profesional:

Melaksanakan tugas sesuai dengan keahlian, keterampilan dan pengetahuan di bidangnya untuk mencapai kinerja terbaik dengan tetap menjunjung tinggi kode etik banker. Panduan Perilaku :

• Bekerja efektif dan efisien. • Inovatif dan kreatif.

(6)

• Selalu belajar untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan keahliannya.

Positif thinking.

• Berwawasan luas dan pandangan jauh ke depan • Bekerja berdasarkan prinsip kehati-hatian (prudent)

Pelayanan:

Memberikan layanan terbaik kepada seluruh nasabah dengan sikap ramah, sopan, tulus dan rendah hati sehingga dapat memberikan kepuasan. Panduan Perilaku :

• Senyum Salam Sapa

• Mendengarkan dengan sepenuh hati untuk memahami kebutuhan nasabah

• Memberikan layanan dengan sigap, cepat dan akurat • Siap menerima kritik dan saran untuk perbaikan layanan

Disiplin:

Melaksanakan tugas secara tepat waktu, tepat guna, dan tepat manfaat. Panduan Perilaku :

• Tepat waktu

• Bertindak sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku dengan penuh tanggung jawab

(7)

• Menggunakan sarana dan prasarana kantor sebagaimana mestinya

Kerja Keras:

Melaksanakan tugas dengan segala daya upaya untuk mencapai hasil yang terbaik. Panduan perilaku :

• Pantang menyerah untuk mencari solusi yang lebih baik. • Menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang terbaik. • Selalu bersemangat untuk memberikan hasil yang lebih baik. • Tidak cepat puas atas hasil yang dicapai.

• Rela mengorbankan kepentingan pribadi demi tercapainya kepentingan perusahaan.

Integritas:

Membangun kepercayaan dengan menjaga kejujuran, tanggung jawab, moral, serta satu kata dengan perbuatan. Panduan Perilaku :

• Berani menyatakan fakta apa adanya secara transparan dan jujur dengan tetap menjaga rahasia bank dan perusahaan.

• Menjunjung tinggi kebenaran sesuai dengan kode etik bankir. • Melaksanakan tugas dengan ikhlas.

• Bersikap terbuka dalam mengungkap gagasan dan pendapat. • Mencintai pekerjaan dan menjaga citra bank.

(8)

3.1.5 Visi dan Misi Visi

Menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan. Bank Terbaik :

• Memiliki kinerja terbaik diantara bank sekelasnya ( menurut kriteria pemodalan API )

• Menjadi bank jangkar yang terbaik. Yang Membanggakan :

• Memiliki kinerja dan reputasi yang baik dan menjadi pilihan utama nasabah dan stakeholder lainnya.

• Memberikan deviden dan kontribusi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi DKI

• Karyawan memiliki jalur karir yang jelas dan kesejahtraan yang baik.

Misi

Bank berkinerja unggul, mitra strategis dunia usaha, masyarakat dan andalan Pemprov. DKI yang memberi nilai tambah bagi stakeholder melalui pelayan terpadu dan professional

(9)

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

3.2.1 Sistem yang Sedang Berjalan

Kegiatan yang ada saat ini pada Bank DKI berkaitan dengan ATM antara lain :

a. Pemasangan ATM Baru

Pemasangan ATM baru dilakukan berdasarkan tingkat kebutuhan dari Bank DKI dan harus mendapatkan izin dari bank sentral. Dalam proses pemasangan ada beberapa tahapan antara lain : • Pra Pemasangan ATM baru

Didalamnya mencakup atribut dari ATM tersebut, Kelengkapan sarana dan administrasi dan Setting X-Config. Semua itu tercakup dalam fomulir Pra Pemasangan ATM baru.

• Kegiatan Pemasangan ATM Baru

Setelah persyaratan terpenuhi melalui pra pemasangan ATM baru, selanjutnya kegiatan pemasangan ATM baru dapat dilakukan dengan melibatkan pihak lainnya yang berkaitan seperti : Bank DKI, Artajasa, Teknisi Mesin.

b. Prosedur Pengelolaan ATM

Dalam prosedur pengelolaan ATM, monitoring dilakukan agar operasional mesin ATM Bank DKI berjalan sesuai dengan yang dibutuhkan. Adapun kegiatan monitoring sebagai berikut :

(10)

• Melihat kondisi mesin ATM dengan warna sebagai indikator (lihat gambar 3.2) :

Warna biru : mesin dalam kondisi bagus.

Warna hijau : ada kerusakan pada bagian kecil ATM, namun masih bisa untuk melakukan transaksi.

Warna Kuning : Mesin rusak dan harus diperbaiki. Warna Merah : Mesin rusak fatal.

• Kondisi Jaringan ATM dalam keadaan baik. c. Monitoring di Card Center.

• Monitoring kas ATM

- Melakukan pengecekan terhadap posisi uang di seluruh mesin ATM Bank DKI.

- Membuat surat perintah pengisian uang di mesin ATM yang posisinya kurang dari 1000 lembar.

- Batas waktu paling lama pengisian uang 2 (dua) jam setelah adanya pemberitahuan dari Card Center (via surat, telepon atau email)

- Mengirim surat perintah pengisian uang ke cabang pengelola ATM dan vendor pengisian uang (PT. Certis Sisco ) melalui telepon, email atau faksimile.

(11)

• Monitoring kondisi mesin ATM.

- Melakukan pengecekan seluruh mesin ATM, yang ditampilkan dengan warna sebagai indikator (tersebut diatas).

- Menghubungi PT Cisco (Jasa first line maintenance) atau cabang pengelola mesin ATM, untuk memperbaiki kerusakan yang dapat ditangani langsung.

- Menghubungi vendor mesin ATM bila kerusakan tidak dapat ditangani oleh petugas Cabang/PT. Cisco.

• Monitoring Kondisi Jaringan ATM

- Melakukan pengecekan terhadap status mesin dengan indikasi warna merah yaitu mesin dalam keadaan offline.

- Menghubungi lintasarta untuk mengetahui gangguan jaringan.

Monitoring ATM dilakukan 2 jam sekali melalui sebuah software aplikasi melalui sebuah monitor, yang dapat menampilkan seluruh persebaran mesin ATM di Provinsi DKI Jakarta beserta aktifitasnya secara real-time. Aplikasi ini hanya dapat memberikan data sebatas melihat keadaan yang terjadi pada setiap satu unit mesin ATM dan mengambil tindakan yang semestinya agar kinerja mesin ATM tetap baik.

(12)

Berikut ini tampilan layar dari aplikasi monitoring di card center :

Gambar 3.2 : Tampilan Aplikasi Monitoring ATM

Gambar diatas adalah bentuk aplikasi di card center (tempat melakukan monitoring ATM ) dan dipergunakan oleh Bank DKI dalam melakukan pengelolaan ATM.

(13)

3.2.2 Gambaran Umum Permasalahan

Setelah melihat sistem yang sedang berjalan saat ini dan diskusi kami dengan Kepala Group IT Bank DKI selaku pihak terkait dalam hal prosedur pengelolaan ATM. Masih ditemukan beberapa kendala dan permasalahan dengan sistem yang sudah ada. Berikut gambaran umum permasalahan tersebut :

a. Belum adanya suatu sistem, dimana dapat memberikan informasi secara geografis/spasial untuk memberikan informasi mengenai persebaran ATM yang ada.

b. Belum adanya suatu aplikasi yang dapat memberikan analisis terhadap keberadaan ATM, berupa Sistem Informasi Geografi (SIG). Berkaitan dengan penentuan pemasangan ATM baru Bank DKI di wilayah DKI Jakarta.

c. Prosedur pengelolaan ATM dengan Aplikasi di Card Center (tempat melakukan monitoring) belum terciptanya keefektivitasan dan memberikan kemudahan maksimal kepada pegawai. Karena data ATM termonitor masih tersebar secara tidak beraturan (lihat gambar 3.2).

d. Belum adanya aplikasi yang dapat melakukan analisis data SIG menyangkut persebaran ATM bank DKI. Analisis data SIG yang dimaksud berupa overlay dan buffering untuk melihat keadaan atau kedudukan lokasi ATM terhadap mitra-mitra dari Bank DKI.

(14)

3.3 Kebutuhan Sistem

Setelah melakukan kajian dan melihat sistem yang sedang berjalan dan permasalahan, berkaitan dengan pengelolaan ATM baik untuk melakukan monitoring ataupun usulan dalam menentukan lokasi pemasangan ATM baru. Dibutuhkannya suatu sistem yang dapat menigkatkan kinerja dan efektivitas, antara lain :

a. Adanya suatu sistem informasi yang dapat menampilkan persebaran ATM Bank DKI di Jakarta.

b. Adanya suatu sistem informasi yang dapat menampilkan data spasial berupa lokasi-lokasi Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga kantor kecamatan dan daerah-daerah niaga di Jakarta yang berhubungan dengan penentuan penempatan ATM baru Bank DKI. c. Adanya basis data yang memuat data – data berkaitan dengan ATM

Bank DKI.

d. Dalam hal pengelolaan ATM di Card Center (tempat melakukan monitoring) memerlukan gambaran atau visualisasi yang jelas, persebaran lokasi-lokasi ATM di wilayah DKI Jakarta.

3.4 Usulan Pemecahan Masalah

Setelah melakukan analisis terhadap sistem yang sudah ada dengan memperhatikan sistem sedang berjalan serta gambaran permasalahan yang ada. Maka kami memberikan beberapa usulan pemecahan masalah dengan mempertimbangkan kebutuhan sistem. Usulan pemecahan masalah, tidak semuanya

(15)

memberikan solusi terhadap semua permasalahan yang ada. Dalam hal ini usulan pemecahan masalah ditawarkan berkaitan dengan sistem informasi geografi (SIG).

Dengan Sistem Informasi Geografi (SIG), sistem dibuat nantinya dapat memberikan manfaat untuk menjawab permasalahan, diantaranya :

a. Dengan SIG dapat melakukan analisis terhadap lokasi-lokasi mana saja yang potensial untuk dibangun atau ditempatkannya ATM baru. Dalam hal ini SIG memberikan informasi berupa persebaran ATM yang sudah ada di provinsi DKI Jakarta, beserta peta wilayah Provinsi DKI Jakarta dengan lokasi-lokasi kantor pemerintah provinsi DKI Jakarta serta pusat niaga di Jakarta.

b. Dengan SIG dapat menampilkan keadaan persebaran lokasi ATM di wilayah DKI Jakarta disajikan secara geografis.

Sistem yang dirancang nantinya dapat melakukan analisis data SIG berupa buffering maupun overlay, terhadap layer-layer diantaranya adalah wilayah Kotamadya DKI Jakarta, Wilayah Kecamatan, Jaringan Jalan, Lokasi-Lokasi ATM, Lokasi-Lokasi Gedung atau kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pusat-pusat niaga dan kantor cabang Bank DKI, semuanya berjumlah 7 layer. Dengan begitu diharapkan menghasilkan informasi yang berguna untuk menjawab usulan pemecahan masalah diatas.

(16)

3.5 Perancangan Sistem 3.5.1 Diagram Konteks

Berdasarkan atas hasil analisis sistem, mengenai kebutuhan sistem dan usulan pemecahan masalah Pada Bank DKI. Dapat digambarkan suatu diagram yang berkaitan dengan perancangan sistem berupa Data Flow Diagram (DFD) untuk lebih memperjelas dan memahami aliran data akan kebutuhan sistem atau user. Berikut ini, aliran data dalam diagram konteks berkaitan dengan SIG sebaran ATM Bank DKI di Jakarta :

(17)

3.5.2 Diagram Nol

Salah satu tingkatan Data Flow Diagram (DFD) berikutnya adalah Diagram nol yang merupakan pengembangan dari diagram konteks. Dalam diagram nol terlihat lebih rinci aliran data yang masuk dan keluar serta memiliki data store sebagai pendataan. Berdasarkan diagram konteks yang ada dapat digambarkan diagram nol berkaitan dengan SIG sebaran ATM Bank DKI di Jakarta sebagai berikut.

(18)

3.6 Perancangan Basis Data 3.6.1 Kamus Data

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak Bank DKI, didapatkan tabel-tabel database atau basis data yang berelasi dengan ATM. Berikut uraian dari kamus data tersebut dengan normalisasi yang sudah menghilangkan ketergantungan transisi antar tabel atau lebih dikenal dengan tahapan Third Normal Form (3NF) :

3NF

ATM = @Kd_Atm + NamaAtm + TglOperasional +

AlamatAtm + Kd_Fasilitas + Kd_Kecamatan Fasilitas = @Kd_Fasilitas + JenisFasilitas + PecahanUang KawasanNiaga = @Kd_Niaga + JenisNiaga + NamaKawasan +

AlamatKawasan + Kd_Kecamatan

WilayahKecamatan = @Kd_Kecamatan + NamaKecamatan + KdKotamadya

GedungPemrovDKI = @Kd_GedungPemrov + JenisGedung + NamaGedung + AlamatGedung + Kd_Kecamatan Kotamadya = @Kd_Kotamadya + NamaKotamadya

(19)

3.6.2 Spesifikasi Tabel-Tabel Basis Data 1. Tabel Data Login

Nama Tabel : DataLogin

Deskripsi : Berisi informasi tentang data Pengguna. Primary Key : Kd_User

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_User Text 10 Kode pengguna

NamaUser Text 30 Nama pengguna

Password Text 30 Kata kunci pengguna

Tabel 3.2 : Tabel Data Login

2. Tabel Wilayah Kotamadya Nama Tabel : Kotamadya

Deskripsi : Berisi informasi tentang nama-nama wilayah kotamadya Provinsi DKI Jakarta.

(20)

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_Kotamadya Text 10 Kode Kotamadya

NamaKotamadya Text 80 Nama Wilayah

Kotamadya

Tabel 3.3 : Tabel Data Kotamadya

3. Tabel Wilayah Kecamatan

Nama Tabel : WilayahKecamatan

Deskripsi : Berisi informasi tentang kecamatan di DKI Jakarta Primary Key : Kd_Kecamatan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_Kecamatan Text 10 Kode Kecamatan

NamaKecamatan Text 80 Nama Kecamatan di DKI

Kd_Kotamadya Text 10 Kode Kotamadya

Tabel 3.4 : Tabel Data Wilayah Kecamatan

4. Tabel ATM

Nama Tabel : ATM

Deskripsi : berisi tentang informasi mengenai atm bank DKI Primary Key : Kd_Atm

(21)

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_Atm Text 10 Kode Atm

NamaAtm Text 80 Nama Atm

TglOperasional DateTime Tanggal Aktivasi

AlamatAtm Text 100 Jalan/Lokasi Atm

Kd_Kecamatan Text 10 Kode Kecamatan

Kd_Fasilitas Text 10 Kode Fasilitas

Tabel 3.5 : Tabel Data ATM

5. Tabel Fasilitas ATM

Nama Tabel : Fasilitas

Deskripsi : berisi informasi tentang fasilitas atm bank DKI Primary Key : Kd_Fasilitas

Nama Field Tipe Panjang Keterangan Kd_Fasilitas Text 10 Kode Fasilitas Atm

JenisFasilitas Text 80 Jenis Fasilitas

PecahanUang Int 6 Pecahan Uang dalam

rupiah

(22)

6. Tabel Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nama Tabel : GedungPemrovDKI

Deskripsi : berisi informasi tentang lokasi gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Primary Key : Kd_GedungPemrov

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_GedungPemrov Text 10 Kode Gedung Pemerintah DKI Jakarta

JenisGedung Text 80 Jenis Gedung Pemrov DKI NamaGedung Text 80 Nama Gedung Pemerintah DKI

Jakarta

AlamatGedung Text 100 Jalan/Lokasi Gedung Kd_Kecamatan Text 10 Kode Kecamatan

Tabel 3.7 : Tabel Data Gedung PemProv DKI

7. Tabel Kawasan Niaga

Nama Tabel : KawasanNiaga

Deskripsi : berisi informasi tentang lokasi pusat-pusat niaga. Primary Key : Kd_Niaga

(23)

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

Kd_Niaga Text 10 Kode Daerah

Niaga

JenisNiaga Text 80 Jenis Daerah

Niaga

NamaKawasan Text 80 Nama Daerah

Niaga

AlamatKawasan Text 100 Jalan/Lokasi

Kawasan Niaga

Kd_Kecamatan Text 10 Kode Kecamatan

(24)

3.6.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Berdasarkan kamus data dan spesifikasi tabel – tabel basis data dapat dirancang sebuah Entity Relationship Diagram (ERD). ERD ini menjelaskan relasi hubungan yang terjadi antar tabel-tabel basis data berkaitan dengan basis data ATM. Berikut ini Entity Relationship Diagram (ERD) yang terbentuk :

(25)

3.7 Perancangan Struktur Menu

Di bawah ini adalah perancangan struktur menu dari aplikasi/program SIG yang akan dibuat. Struktur menu ini menjelaskan tahapan menu secara terstruktur dan menunjukan menu-menu yang ada di dalam aplikasi/program SIG untuk sebaran ATM Bank DKI. Berikut struktur menu tersebut adalah :

(26)

3.8 Perancangan State Transition Diagram (STD)

Pada tahap perancangan ini, State Transition Diagram (STD) menjelaskan lebih rinci tentang jalannya proses menu-menu dari aplikasi/program yang akan dibuat dan dijelaskan dalam bentuk diagram. Untuk State Transition Diagram (STD) pada aplikasi SIG Bank DKI ini meliputi : STD Main Menu, STD Home, STD View Map, STD Print, STD Export, STD Select, STD Potential, STD Zoom dan STD Properties. Berikut ini diagram-diagram dari STD tersebut :

3.8.1 State Transition Diagram “Main Menu”

(27)

3.8.2 State Transition Diagram “Home”

(28)

3.8.3 State Transition Diagram “View Map”

Gambar 3.9 : State Transition Diagram View Map

3.8.4 State Transition Diagram “Print”

(29)

3.8.5 State Transition Diagram “Export”

Gambar 3.11 : State Transition Diagram Export

3.8.6 State Transition Diagram “Select”

(30)

3.8.7 State Transition Diagram “Potential”

Gambar 3.13 : State Transition Diagram Potensi

3.8.8 State Transition Diagram “Zoom”

(31)

3.8.9 State Transition Diagram “Properties”

(32)

3.9 Perancangan Layar

Dalam tahap perancangan layar ini kebutuhan akan user interface atau tampilan antar muka sangat diperhatikan agar aplikasi yang dibuat tidak mempersulit user untuk mengoperasikannya. Berikut perancangan layar untuk aplikasi SIG sebaran ATM bank DKI yang diantaranya terdiri dari perancangan layar main menu, perancangan layar login, perancangan layar home, perancangan layar file, perancangan layar print map, perancangan layar export, perancangan layar properties, perancangan layar view, perancangan layar layer, perancangan layar tabel, perancangan layar analisis, perancangan layar buffer, perancangan layar potential, perancangan layar select, perancangan layar zoom, perancangan layar help, perancangan layar info ATM, perancangan layar About Program, perancangan layar view map dan perancangan layar About Us.

3.9.1 Perancangan Layar Main Menu

Gambar 3.16 : Rancangan Layar Main Menu JUDUL

Animasi flash

Progress Bar

(33)

3.9.2 Perancangan Layar Login

Gambar 3.17 : Rancangan Layar Login

3.9.3 Rancangan Layar Home

Gambar 3.18 : Rancangan Layar Home

File View Layer Analysis Tools Help

Logo Add Layer Layer - layer peta tematik yang ditampilkan Koordinat Tampilan peta 2 Tampilan peta 1 Toolsbox v Password : Ok Back Progress Bar Username :

(34)

3.9.4 Perancangan Layar Menu File

Gambar 3.19 : Rancangan Layar Menu File

3.9.5 Perancangan Layar Menu File “Print Map”

Gambar 3.20 : Rancangan Layar Menu File “Print Map”

3.9.6 Perancangan Layar Menu File “Export”

Gambar 3.21 : Rancangan Layar Menu File “Export” File View Layer Analysis Tools Help

New Layer Ctrl+N Print Map Ctrl+P Export Ctrl+E Exit Ctrl+X Type Printer : Landscape Portrait Print Cancel Format File : File : Scale Factor : Resolution : OK Cancel v

(35)

3.9.7 Perancangan Layar Menu View “Properties”

Gambar 3.22 : Rancangan Layar Menu View “Properties”

3.9.8 Perancangan Layar Menu View

Gambar 3.23 : Rancangan Layar Menu View File View Layer Analysis Tools Help

Properties Toolsbox

Select Border Style

Properties Map Display

Baground Map Scrollbars Peta 3D v <<Colors>> OK

(36)

3.9.9 Perancangan Layar Menu Layer

Gambar 3.24 : Rancangan Layar Menu Layer

3.9.10 Perancangan Layar Menu Layer “Table”

Gambar 3.25 : Rancangan Layar Menu Layer “Tabel”

3.9.11 Perancangan Layar Menu Analysis

Gambar 3.26 : Rancangan Layar Menu Analysis File View Layer Analysis Tools Help

Remove Layer Table Ctrl+U

File View Layer Analysis Tools Help Potential Ctrl+A

Close

Select Table V Table

Field 1 Field 2 Field n

record 1,1 record 2,1 record n,1 record n,2 record 2,2

record 1,2

record 1,n record 2,n record n,n

(37)

3.9.12 Perancangan Layar Menu Buffer

Gambar 3.27 : Rancangan Layar Menu Buffer

3.9.13 Perancangan Layar Menu Potential

Gambar 3.28 : Rancangan Layar Menu Potential

Select Buffer

500 Meters

1000 Meters

2000 Meters

Potential

Pusat Niaga PemProv

Field 1 Field 2 Field n

record 1,1 record 2,1 record n,1 record n,2 record 2,2

record 1,2

record 1,n record 2,n record n,n

Search V

Å XL Jumlah Record

(38)

3.9.14 Perancangan Layar Menu Tools “Select”

Gambar 3.29 : Rancangan Layar Menu Tools “Select”

3.9.15 Perancangan Layar Menu Tools “Zoom”

Gambar 3.30 : Rancangan Layar Menu Tools “Zoom”

3.9.16 Perancangan Layar Menu Help

Gambar 3.31 : Rancangan Layar Menu Help File View Layer Analysis Tools Help

Select Zoom

Pointer Hand Identifity

File View Layer Analysis Tools Help Select

Zoom Zoom In

Zoom Out Full Extent

File View Layer Analysis Tools Help

Information ATM About Program

(39)

3.9.17 Perancangan Layar Menu Help “Info ATM”

Gambar 3.32 : Rancangan Layar Menu Help “Info ATM”

3.9.18 Perancangan Layar Menu Help “About Program”

Gambar 3.33 : Rancangan Layar Menu Help “About Program” Berisi tentang infomasi ATM

Berisi tentang keterangan aplikasi atau tentang program

(40)

3.9.19 Perancangan Layar View Map

Gambar 3.34 : Rancangan Layar View Map

3.9.20 Perancangan Layar About Us

Gambar 3.35 : Rancangan Layar About Us Add Layer

Layer - layer peta tematik yang ditampilkan Koordinat Tampilan peta 2 v Logo ToolsBox Tampilan peta 1 Logo <<Profil pembuat>> Close

(41)

3.10 Spesifikasi Proses

Berikut spesifikasi proses pada program/aplikasi SIG sebaran ATM Bank DKI.

1. Pseudocode untuk Form Main Menu Tampilkan Form Main Menu Tampilkan Semua Menu

Lakukan Pilihan

Jika Pilihan = “View Map” maka Panggil Form View Map

Selain itu Jika Pilihan = “Login” maka Panggil Form Login

Selain itu Jika Pilihan = “About Us” maka Panggil Form About Us

Selain itu Jika Pilihan = “Exit” maka Tampilkan Form Exit

Akhir Jika

2. Pseudocode untuk Form Login Tampilkan Form Login

Input Username Input Password

Jika Klik = “Ok” maka Tutup Form Login Tampilkan Form Home

(42)

Selain itu maka

Kosongkan Username Kosongkan Password

Kembali ke Input Username dan Password Akhir Jika

Jika klik Back maka Tutup Form Login

Panggil Form Main Menu Akhir Jika

3. Pseudocode untuk Form Home Tampilkan Form Home

Tampilkan Peta hasil Digitasi Tampilkan Peta 2 berskala kecil Tampilkan Legenda

Tampilkan Koordinat Peta Tampilkan Semua Menu Lakukan Pilihan

Jika Pilihan = “File” Panggil Menu File

Selain itu Jika Pilihan = “View” Panggil Menu View Selain itu Jika Pilihan = “Layer” Panggil Menu Layer

(43)

Selain itu Jika Pilihan = “Analysis” Panggil Menu Analysis Selain itu Jika Pilihan = “Tools” Tampilkan Tools

Selain itu Jika Pilihan = “Help” Panggil Menu Help Selain itu Jika klik X maka

Kembali ke Form Main Menu Akhir Jika

4. Pseudocode untuk Menu File Pilih sub menu

Jika sub menu = “New Layer” maka Menampilkan Layer Awal

Selain itu Jika sub menu = “Print Map” maka Jika Pilihan = “Yes” maka

Tampilkan Form Print Properties Selain itu Jika Pilihan = “No” maka

Kembali ke Form Home Akhir Jika

Selain itu Jika sub menu = “Export” maka Tampilkan Form Export

Selain itu Jika sub menu = “Exit” maka Tutup Form Home

(44)

Tampilkan Form Main Menu Akhir Jika

5. Pseudocode untuk Form Print Properties Tampilkan Form Print Properties

Lakukan Pilihan Jenis Cetak

Jika Pilihan = “Landscape” maka Jika Pilihan = “Print” maka Cetak Sesuai Peta

Selain itu Jika Pilihan = “Cancel” maka Kembali ke Form Home

Akhir Jika

Selain itu Jika Pilihan = “Portrait” maka Jika Pilihan = “Print” maka

Cetak Sesuai Peta

Selain itu Jika Pilihan = “Cancel” maka Tutup Form Cetak Peta

Kembali ke Form Home Akhir Jika

Akhir Jika

6. Pseudocode untuk Form Export Tampilkan Form Export

Lakukan Pilihan Format File

(45)

Tampilkan Pilihan File Pilih Kotak = “Ekspor BMP”

Tampilkan Pilihan File

Pilih Kotak = “Ekspor Clipboard EMF” Pilih Kotak = “Ekspor Clipboard BMP” Akhir Pilih

Lakukan Pilihan Skala Fektor Jika Pilihan = “Ok” maka

Export Map

Selain itu Jika Pilihan = “Cancel” maka Tutup Form Export

Kembali ke Form Home Akhir Jika

7. Pseudocode untuk Menu View Pilih sub menu

Jika sub menu = “Properties” maka Tampilkan Form Properties

Selain itu Jika sub menu = “Toolsbox” maka Tampilkan Toolsbox

Akhir Jika

8. Pseudocode untuk Form Properties Tampilkan Form Properties

(46)

Lakukan Pilihan Select Border Style Pilih Kotak = “None”

Pilih Kotak = “Fixed single” Akhir Pilih

Lakukan Pilihan Properties Map Display Jika Pilihan = “Scrollbar Peta” maka Ubah Tampilan Peta Jika Pilihan = “3D” maka Ubah Tampilan Peta Akhir Pilih

Lakukan Pilihan Baground Map Klik Kotak

Tampilkan Kotak dialog Color Lakukan Pilihan Close

Tutup Form Properties Kembali ke Form Home Akhir Pilihan

9. Pseudocode untuk Menu Layer Pilih sub menu

Jika sub menu = “Delete Layer” maka Hapus Legenda Pada Form Home Selain itu Jika sub menu = “Table” maka Tampilkan Form Table

(47)

Akhir Jika

10. Pseudocode untuk Form Table Tampilkan Form Table

Lakukan Pilihan Table

Jika Pilihan = “BaseMap”

Tampilkan query Tabel Kotamadya Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “Kecamatan” Tampilkan query Tabel Kecamatan Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “Jalan” Tampilkan query Tabel Jalan Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “ATM” Tampilkan query Tabel ATM Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “Gedung Pemprov” Tampilkan query Tabel Gedung Pemprov Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “Pusat Niaga” Tampilkan query Tabel Pusat Niaga Set jumlah records

(48)

Tampilkan query Tabel Kantor Cabang Set jumlah records

Akhir Jika

11. Pseudocode untuk Menu Analisis Pilih sub menu

Jika sub menu = “Potential” maka Tampilkan Form Buffer Akhir Jika

12. Pseudocode untuk Form Buffer Pilih Option menu

Jika Option menu = “500 Meter” maka Tampilkan Buffer 500 Meter pada Peta Jika Pilihan = “Potential”

Tampilkan database Potensi Akhir Jika

Selain itu Jika Option menu = “1000 Meter” maka Tampilkan Buffer 1000 Meter pada Peta Jika Pilihan = “Potential”

Tampilkan database Potensi Akhir Jika

Selain itu Jika Option menu = “2000 Meter” maka Tampilkan Buffer 2000 Meter pada Peta

(49)

Jika Pilihan = “Potential”

Tampilkan database Potensi Akhir Jika

Akhir Jika

13. Pseudocode untuk Menu Analysis Potential Pilih Pilihan Panel

Lakukan Pilihan Pusat Niaga

Tampilkan database Potensi Pusat Niaga Set jumlah records

Jika Pilihan Search maka Lakukan Pilihan Field

. Jika Pilihan = “Nama ATM” maka

Tampilkan query Nama ATM pada Tabel Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “Kd ATM” maka Tampilkan query Kd ATM pada Tabel Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “Jenis Niaga” maka Tampilkan query Jenis Niaga pada Tabel Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “Kd Niaga” maka Tampilkan query Kd Niaga pada Tabel Set jumlah records

(50)

Selain itu Jika Pilihan = “Nama Kawasan” maka Tampilkan query Nama Kawasan pada Tabel Set jumlah records

Akhir Jika

Lakukan Pilihan Pemprov

Tampilkan database Potensi Pemprov Set jumlah records

Jika Pilihan Search maka Lakukan Pilihan Field

. Jika Pilihan = “Nama ATM” maka

Tampilkan query Nama ATM pada Tabel Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “Kd ATM” maka Tampilkan query Kd ATM pada Tabel Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “Nama Gedung” maka Tampilkan query Nama Gedung pada Tabel Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “Kd Gedung” maka Tampilkan query Kd Gedung pada Tabel Set jumlah records

Selain itu Jika Pilihan = “Jenis Gedung” maka Tampilkan query Jenis Gedung pada Tabel Set jumlah records

(51)

Akhir Jika Akhir Pilihan

Jika Pilihan = “”Export Excel maka

Lakukan Proses Export File ke Excel Selain itu Jika Pilihan = “Close”

Tutup Form Analysis Potential Tampilkan Form Home

Akhir Jika

14. Pseudocode untuk Menu Tools Pilih sub menu

Jika sub menu = “Select” maka Jika sub menu = “Pointer” maka

Tampilkan Cursor Pointer Pada Peta Selain itu Jika sub menu = “Hand” maka Tampilkan Cursor Hand Pada Peta Selain itu Jika sub menu = “Identify” maka Tampilkan Cursor Identify Pada Peta Akhir Jika

Selain itu Jika sub menu = “Zoom” Jika sub menu = “Zoom In” maka

Tampilkan Cursor Zoom In Pada Peta Selain itu Jika sub menu = “Zoom Out” maka Tampilkan Cursor Zoom Out Pada Peta

(52)

Selain itu Jika sub menu = “Full Extend” maka Tampilkan Cursor Full Extend Pada Peta Akhir Jika

Akhir Jika

15. Pseudocode untuk Menu Help Pilih sub menu

Jika sub menu = “Information ATM” maka Tampilkan Form Information ATM Selain itu Jika sub menu = “About Program” Tampilkan Form About Program Akhir Jika

16. Pseudocode untuk Form Information ATM Tampilkan Form Information ATM

Jika Pilih Close

Tutup Form Information ATM Tampilkan Form Home

Akhir Jika

17. Pseudocode untuk Form About Program Tampilkan Form About Program

(53)

Tutup Form About Program Kembali ke Form Home

Akhir Jika

18. Pseudocode untuk Form View Map Tampilkan Form View Map

Tampilkan Peta hasil Digitasi Tampilkan Peta 2 berskala kecil Tampilkan Perangkat Bantu Tampilkan Koordinat Peta Lakukan Pilihan

Jika Pilihan button = “Pointer” maka Tampilkan Cursor Pointer Pada Peta Jika Pilihan button = “Hand” maka Tampilkan Cursor Hand Pada Peta Jika Pilihan button = “Identify” maka Tampilkan Cursor Identify Pada Peta Jika Pilihan button = “Zoom In” maka Tampilkan Cursor Zoom In Pada Peta Jika Pilihan button = “Zoom Out” maka Tampilkan Cursor Zoom Out Pada Peta Jika Pilihan button = “Full Extend” maka Tampilkan Cursor Full Extend Pada Peta Jika Pilihan button = “Print” maka

(54)

Tampilkan Form Print Properties Jika Pilihan button = “Delete” maka Hapus Legend yang Aktif Akhir Jika

Jika Pilihan = “Add Legend” maka Tampilkan Pilihan Legend Akhir Jika

Jika Pilihan = “Close” maka Tampilkan Form Close Akhir Jika

Akhir Pilihan

19. Pseudocode untuk Form About Us Tampilkan Form About Me

Lakukan Pilihan Panel Jika klik = “Close” maka

Tutup Form About Me Kembali ke Form Main Menu Akhir Jika

20. Pseudocode untuk Form Close Jika klik = “Ok” maka

Tutup Form Close Tutup Form Main Menu Keluar dar Aplikasi

(55)

Selain itu maka

Tutup Form Close

Kembali ke Form Main Menu Akhir Jika

Gambar

Gambar 3.2 : Tampilan Aplikasi Monitoring ATM
Gambar 3.3 : Diagram Konteks
Gambar 3.4 : Diagram Nol
Tabel 3.2 : Tabel Data Login
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan konflik dapat terjadi karena adanya perselisihan antar masyarakat, seperti halnya masyarakat yang tinggal di Kampung Osing konflik yang terjadi sebatas

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang tingkat kesehatan bank sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Sehingga dapat dijadikan pedoman

Penelitian Balsam et al., 2002 (dalam Veronica dan Utama : 2005) menyatakan bahwa kepemilikan institusional yang tinggi dapat meminimalisir praktik manajemen laba,

mendasar antara validitas konvergen dan diskriminan adalah bahwa uji validitas konvergen yang harus dikaitkan dan terkait. Sedangkan uji validitas diskriminan percaya bahwa

Does it make any provision for employees who earn salaries in the host country but reside in the home country.. How does the convention define a

Simulasi model ANSWERS dengan parameter input faktor C harian menunjukkan bahwa konversi hutan menyebabkan kehilangan air dari DAS Nopu Hulu sebesar 115441,O

Pandangan diskursus potensi orang miskin tentang pemberdayaan masyarakat untuk kemandirian telah diambil dan dimanipulasi dalam diskursus kemiskinan produksi untuk

TENTANG : JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN