• Tidak ada hasil yang ditemukan

KH. ZAINUDDIN MZ (KajianTeori Retorika Aristoteles) Oleh: Abdul Kholiq

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KH. ZAINUDDIN MZ (KajianTeori Retorika Aristoteles) Oleh: Abdul Kholiq"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

88

KH. ZAINUDDIN MZ

(KajianTeori Retorika Aristoteles)

Oleh: Abdul Kholiq

ABSTRAKSI

Aristoteles adalah pencetus retorika tradisional sehingga aristo dijuluki sebagai bapak retorika, secara sederhana aristoteles mengemukakan pendapatnya bahwa dalam retorika terdapat tiga elemen dasar yang bisa dikatakan sebagai retorika aristoteles, yaitu penyampai pesan, pesan, dan penerima pesan (komunikator, masage, dan audiance). Ketiga elemen ini yang bisa menjadikan proses komunikasi bisa lancar, sesuai dengan apa yang diharapkan komunikator, demikian aristoteles berpendapat. Oleh karena itu tiga unsur inilah yang menjadikan proses komunikasi bisa terjadi sehingga dapat diterima oleh penerima pesan atau tidak, ini tergantung dari pembawaan komunikator dalam penyampaian pesan terhadap audience.

KH. Zainuddin MZ, dalam retorika dakwahnya dapat mewakili dari teori Retorika Aristoteles, karena dalam dakwahnya KH. Zainuddin MZ dapat diterima oleh kalangan mana saja ketika beliau berdakwah, dengan bahasa tutur yang lugas dan meyakinkan, sehingga dakwahnya dapat diterima oleh semua kalangan. Da’i sejuta umat merupakan panggilan beliau karena ketika beliau memberikan dakwahnya, berduyun-duyun massa KH. Zainuddin untuk siap mengikuti ceramahnya yang lugas dan tegas itu serta dapat memberikan pemahaman kehidupan yang riil dalam setiap contoh ceramahnya.

Kata kunci: Retorika, Aristoteles, Zainuddin MZ A. PENDAHULUAN

“ Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki.dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”.1(Q.S. Ibrahim, 14:4)

Retorika adalah seni berkomunikasi efektif dengan wicara.Dalam sejarah banyak orang sukses karier dan hidupnya sebagai pemimpin karena penguasaan ilmu retorika.Penguasaan tehnik berbicara mempertinggi rasa percaya diri dan memberikan rasa pasti.Bagi para

1Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Proyek Pengadaan Kitab Suci

al-Qur’an DEPAG RI 1984/1985), 379

pemimpin, retorika adalah alat penting untuk mempengaruhi dan menguasai manusia.

Kemudian yang membedakan dari hewan adalah kesanggupan berbicara.Manusia sebagai manusia adalah mahluk yang sanggup berkomunikasi lewat bahasa dan bicara.Tetapi yang lebih mencirikan hakekat manusia sebagai manusia secara penuh adalah kepandaian dan ketarampilan berbicara.Pengetahuan bahasa belum cukup.Kebesaran dan kehebatan seseorang sebagai manusia juga ditentukan oleh kepandaiannya dalam berbahasa, oleh keterampilannya dalam mengungkapkan pikiran secara tepat dan menyakinkan.

“Berbicara atau berpidato itu sama sekali tidak sulit !Orang hanya harus

(2)

89 mengucapkan kata-kata yang tepat, pada saat yang tepat, kepada pendengar yang tepat.”

Semuanya ini mudah diucapkan, tetapi dalam kenyataan justru tidak! Pandai bicara bukanlah suatu keterampilan yang dapat diperoleh dalam waktu singkat.Seorang retor, untuk menjadi seorang yang pandai bicara, dibutuhkan latihan yang sistimatis dan tekun. Sejarah sudah membuktikannya ! Orang-orang kenamaan seperti: Demosthenes, Cicero, Winton Churchill, J.F. Kennedy, Soekarno adalah orang-orang yang menjadi retor terkenal lewat latihan yang teratur, sistimatis dan tekun.

Sering orang mengatakan.“Dia tahu banyak, hanya tidak dapat mengungkapkan dengan baik.Dia tidak dapat mengungkapkan pikirannya secara meyakinkan. Sangatlah menyedihkan, manakala seseorang memiliki pengetahuan yang berguna, tetapi tidak dapat mengkomunikasikannya secara mengesankan dan meyakinkan kepada orang lain.

Era reformasi yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi mutakhir telah melahirkan ahli-ahli pidato di Indonesia. Orator-orator ini muncul bak jamur dimusim hujan, baik dari kalangan seleberiti, mahasiswa, agamawan mereka mampu mempengaruhi massa yang banyak dengan modal kepandaian mengolah kata-kata, dengan dilandasai penyampaian pemikiran yang menyentuh hati khalayak. Sebut saja KH.Zainuddin .MZ, beliau termasuk komunikator yang mendapatkan respon positif dari masyarakat, karena kepandaianya dalam mengolah kata-kata.

Kemampuan mengolah kata dan penguasaan lapangan sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam menyampaikan pesan secara efektif sesuai dengan tujuan yang ia targetkan, menjadi permasalahan yang terus berkembang dalam masyarakat sehingga

penguasaan materi dan lapangan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan berpidato.

B. FENOMENA KOMUNIKASI

Dalam penelitian ini yang dijadikan grand teorinya adalah model komunikasi Aristoteles adalah model paling klasik, yang sering disebut model retoris (rethoricalmodel).Komunikasi terjadi ketika

seorang pembicara

menyampaikanpembicaraannya kepada khalayak (komunikan) dalam upaya mengubah sikapmereka. Aristoteles mengemukakan tiga unsur dasar proses komunikasi, yaitupembicara (speaker), pesan (message), pendengar (listener).2

Bagan: Model komunikasi Aristoteles

Setting Pembicara Pesan Pendengar Setting

Fokus komunikasi yang ditelaah Aristoteles adalah komunikasi retoris, yang dikenal sebagai komunikasi publik (publik speaking) atau pidato.Model ini merupakan model komunikasi yang sangat sederhana dan termasuk ke dalam model klasik.

Menurut Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh siapa anda, argumen anda, dan dengan memainkan emosi khalayak. Dengan kata lain, faktor-faktor yang memainkan peranan dalam menentukan efek persuasif suatu pidato meliputi isi pidato, susunannya, dan cara penyampainnya. Aristoteles juga menyadari peran khalayak pendengar.3

2Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,

2001), 135

(3)

90 Retorika sebagai suatu proses komunikasi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas dalam proses komunikasi retoris, faktor ini terdapat pada setiap unsur komunikasi. Unsur komunikasi tersebut yakni :

1. Faktor komunikator, faktor yang dapat mempengaruhi meliputi : pengetahuan

tentang komunikasi dan keterampilan berkomunikasi, sikap komunikator, pengetahuan umum, sistem sosial dan sistem kebudayaan.

2. Faktor komunikan, yang terdiri dari : pengetahuan tentang komunikasi dan

keterampilan berkomunikasi , sikap komunikan, sistem sosial dan kebudayaan. 3. Faktor pesan dan media, antara

komunikator dan komunikan terdapat pesan dan

medium, yang perlu diperhatikan oleh komunikator secara khusus dalam proses komunikasi retoris, faktor tersebut yakni : elemen-elemen pesan, struktur pesan, isi pesan dan proses pesan.4

C. KONSEP

Teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika, yang disebut Aristoteles sebagai alat persuasi yang tersedia. Maksudnya, seorang pembicara yang tertarik untuk meyakinkan khalayknya harus mempertimbangkan tiga bukti retoris: logika (logos), emosi (pathos) dan etika/kredibilitas (ethos). Khalayak merupakan kunci dari persuasi yang efektif, dan silogisme retoris, yang memandang khalayak untuk menemukan sendiri potongan-potongan yang hilang dari suatu pidato, digunakan dalam persuasi.Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa teori retorika adalah teori yang yang memberikan petunjuk

4Dori Wuwur Hendrakus, Retorika

Trampilberpidato, Berdiskusi, Berargumentasi,

Bernegosiasi,(Bandung: Kanisius, 2009), 42-45

untuk menyusun sebuah presentasi atau pidato persuasive yang efektif dengan menggunakan alat-alat persuasi yang tersedia.

Menurut Aristoteles ada tiga cara untuk mempengaruhi dalam rangka meyakinkan manusia:

1. Anda harus sanggup menunjukkan kepada khalayak bahwa anda memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian terpercaya, dan status yang terhormat (ethos).

2. Anda harus menyentuh hati khalayak: perasaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih sayang mereka (pathos). Kelak, para ahli retorika modern menyebutnya imbauan emosional (emotional appeals).

3. Anda meyakinkan khalayak dengan mengajukan bukti atau yang kelihatan sebagai bukti. Disini anda mendekati khalayak dengan otaknya (logos).5

Sedangkan mengenai struktur pidato, oleh Aristoteles dibagi dalam 3 (tiga) bagian: - Pendahuluan - Badan - Kesimpulan Yang uraiannya: - Singkat - Jelas - Meyakinkan.6 D. ASUMSI

1. Pembicara yang efektif harus mempertimbangkan khlayak mereka. Asumsi ini menekankan bahwa hubungan antara pembicara – khlayak harus dipertimbangkan.Para pembicara tidak

5Ibit. 7

6A. H. Hasanuddin, Rhetorika Da’wah & Publisistik dalam Kepemimpinan, (Surabaya:

(4)

91 boleh menyusun atau menyampaikan pidato mereka tanpa mempertimbangkan khalayaknya, tetapi mereka harus berpusat pada khalayak.Dalam hal ini, khalayak dianggap sebagai sekelompok besar orang yang memiliki motivasi, keputusan, dan pilihan dan bukannya sebagai sekelompok besar orang yang homogeny dan serupa. Asumsi ini menggarisbawahi definisi komunikasi sebagai sebuah proses transaksional. Agar suatu pidato efektif harus dilakukan analisis khalayak (audience analysis), yang merupakan proses mengevaluasi suatu khalayak dan latar belakangnya dan menyusun pidatonya sedemikian rupa sehingga para pendengar memberikan respon sebagaimana yang diharapkan pembicara.

2. Pembicara yang efektif menggunakan beberapa bukti dalam presentasi mereka. Asumsi ini berkaitan dengan apa yang dilakukan pembicara dalam persiapan pidato mereka dan dalam pembuatan pidato tersebut. Bukti-bukti yang dimaksudkan ini merujuk pada cara-cara persuasi yaitu: ethos, pathos dan logos. Ethos adalah karakter, intelegensi, dan niat baik yang dipersepsikan dari seorang pembicara.Logos adalah bukti logis atau penggunaan argument dan bukti dalam sebuah pidato.Pathos adalah bukti emosional atau emosi yang dimunculkan dari para anggota khalayak.

E. ANALISIS.

KH Zainuddin MZ Lahir di Jakarta sebagai anak tunggal, buah cinta pasangan Turmudzi dan Zainabun dari keluarga Betawi asli. Dengan nama lengkap KH. Zainuddin Muhammad Zein (MZ) lahir pada tanggal 2 Maret 1951, dengan pendidikan terakhir S1 IAIN Syarif Hidayatullah, Kemudian mendapatkan beliau mendapatkan gelar Doktor Hc dari Universitas Kebangsaan Malaysia. Istri beliau bernama Hj. Kholilah, dengan dikarunia anak 4: 1. Fikri Haikal M. Z 2. Lutfi M. Z 3. Kiki M. Z 4. Zaki M. Z KH.Zainuddin M. Z merupakan seorang pemuka agama Islam di Indonesia.Julukannya adalah “da’i sejuta umat”.Ia pernah menjabat sebagai ketua umum Partai Bintang Reformasi. Beliau yang pernah aktif di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kemudia dikabarkan kembali ke Partai berlambang Ka’bah itu atas tawaran Surya Darma Ali, Ketua Umum PPP.

Selain itu, keterlibatan dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya, KH. Idham Chalid. Sebab gurunya yang pernah menjadi ketua umum PB NU itu salah satu deklarator PPP.KH.Zainuddin MZ mengaku lama nyantri di Pondok Pesantren Idham Khalid yang berada di Cipete.Yang belakangan identik sebagai kubu dalam NU.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil retorika yang dilakukan KH. Zainuddin MZ. dalam melakukan dakwah, bahwa dalam melaksanakan dakwahnya KH Zainuddin MZ, telah memenuhi apa yang menjadi kreteria Retorika Aristoteles yang begitu mudah dicerna oleh komunikan sebagai mad’unya dan dalam menyampaikan dakwahnya KH. Zainuddin MZ dapat dikatagorikan sebagai orator yang berhasil dengan disebutnya beliau sebagai “da’i sejuta umat” artinya KH Zainuddin MZ mampu dan dapat menerapkan retorika kreteria tiga katagori retorka Aristoteles yaitu: logika (logos), emosi (pathos) dan etika/kredibilitas (ethos).

Pendapat ini diperkuat oleh beberapa pakar dan ilmuan dalam segi ilmu agamanya, antara lain:

Apa kata mereka Tentang KH.Zainuddin MZ ?

(5)

92 1. MEDAN (Waspada): KH Zainuddin MZ

merupakan sosok da’i yang mendekati sempurna. “Itu bisa dilihat semasa hayat beliau,” kata Ketua South East Asian Forum for Islamic Higher Education dan guru besar IAIN Sumut Prof. H Syahrin Harahap kepada Waspada, Rabu (6/7).

2. STIKP Medan ustadz Drs H Amhar Nasution, MA mengatakan, julukan da’i sejuta umat ditentukan tiga faktor yaitu, retorika dakwah yang mengagumkan dibuktikan dengan vokalnya serasi, wawasan ilmu yang luas, bahasanya menarik sehingga memikat jamaah dan menyenangkan karena bahasanya yang segar berorientasi dengan realitas yang ada. 2. Sedangkan tokoh masyarakat Jl.

Tombak Kel. Sudirejo Kec. Medan Tembung H. Salamuddin Simatupang menilai sosok Zainuddin MZ pendakwah kharismatik. Setiap dakwahnya mampu menggugah dan menyentuh hati kaum muslim.

3. KH. ZAINUDDIN MZ DAN PAMOR DAKWAH BIL LISAN

Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si.Rektor IAIN Sunan Ampel

Zainuddin MZ adalah sosok da’i yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk berdakwah.Beliau pun pernah berdakwah melalui Masjid Ulul Albab IAIN Sunan Ampel sekian tahun yang lalu dalam paket Dakwah Ramadlan. Memang masjid Ulul Albab pernah menjadi tempat berdakwah.

Ramadlan dalam rangkaian kerjasama antara RCTI dengan KH. Zainuddin MZ. Beliau memperoleh sebutan Da’i Kondang Sejuta Ummat.Hal itu tentu tidak lepas dari peran Beliau di dalam dakwah lesan yang terus dikembangkannya selama ini.Menurut saya bahwa yang mengangkat dakwah lesan di dalam dunia teknologi informasi adalah Beliau. Kala itu di tahun 1980-an, kala para kyai berdakwah dari kampung ke kampung secara tatap muka, maka Zainuddin MZ

justru mengembangkan dakwah lewat pita kaset. Memang kala itu salah satu cara untuk mendengarkan music atau lainnya adalah melalui pita kaset. Maklumlah bahwa teknologinya baru sampai tahapan itu.

4. REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Tokoh ulama ibu kota yang juga pimpinan Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah Kedoya Jakarta Barat, KH Noer Muhammad SQ, Menurut kiai Noer, almarhum dikenal sebagai ulama dan dai yang mampu menjelaskan ajaran Islam dengan sederhana, jelas dan mudah dimengerti banyak kalangan. ''Itulah kelebihan yang dimiliki almarhum dalam menyampaikan dakwah dan ajaran Islam,'' tandas kiai Noer.

5. REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Umat Islam kehilangan dai yang produktif. Hal diungkapkan Ketua MUI, Umar Shihab, kepada Republika.co.id, Selasa (5/7), Menurut Umar, Zainuddin merupakan dai dengan kemampuan retorika yang sangat baik. Meski, kemampuan itu tidak cukup membawa dirinya menapaki panggung politik. "Kemampuan itu akan dirindukan umatnya," kata umar.

6. JAKARTA - Gubernur Fauzi Bowo terus mengungkapkan kekagumannya terhadap Zainuddin MZ. Foke terkesima dengan gaya Zainuddin berdakwah, bahkan mau menyebar dakwahnya ke pelosok desa.

"Beliau berdakwah tak hanya di Jakarta, tapi sampai di pelosok-pelosok bahkan sampai pelosok Brebes, beliau ketempat-tempat yang tak kita percaya untuk didatangi bahkan dia berani dateng. Ini panutan yang luar biasa, Zainuddin sosok dai yang santun, tak emosi serta jenaka. Zainuddin juga dikenal mampu mengemas dakwah dengan bahasa sederhana sehingga khotbahnya dipahami semua lapisan masyarakat.

(6)

93 7. Dakwah Zainuddin MZ Juga Bisa Dicerna

Non Muslim

Jum'at, 8 Juli 2011 04:27 wib

JAKARTA - Jazuli Juwani, Anggota DPR RI fraksi Partai Keadlian Sejahtera (PKS) punya kesan tersendiri terhadap Almarhum Zainuddin MZ. Dia menilai dai kondang itu memiliki selera humor tinggi. "Beliau itu kreatif dan inovatif, bahkan sekarang banyak yang ikut retorika dia misalnya pelawak dan malah dapat uang banyak,"7

F. KESIMPULAN.

Dari uraian diatas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa:

1. Retorika KH. Zainuddin MZ dalam berdakwah, sudah memenuhi krteteria yang disebutkan oleh Retorika Aristoteles.

2. Bahwa dengan diberikannya sebutan “da’i sejuta umat” berarti retorika KH. Zainuddin MZ, sebagai komunikator sudah dapat melakukan komunikasi yang efektif sebagai persuasif dalam arti meyakinkan bagi mad’unya.

7

http://news.okezone.com/read/2011/07/07/3

37/477277/foke-zainuddin-dai-seratus-juta-umat, diakses tanggal 7 Desember 2011 Jam

20.00 Wib

DAFTAR PUSTAKA A.H. Hasanuddin, Rhetorika Da’wah &

Publisistik dalam Kepemimpinan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982) Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2001)

Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an DEPAG RI 1984/1985)

Dori Wuwur Hendrakus, Retorika Trampilberpidato, Berdiskusi, Berargumentasi,

Bernegosiasi,(Bandung: Kanisius, 2009)

Rakhmat, Jalaluddin, Retorika Modern Pendekatan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007)

Referensi

Dokumen terkait