• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CITA RASA, HARGA DAN PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KOPI JANJI JIWA BEKASI TIMUR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH CITA RASA, HARGA DAN PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KOPI JANJI JIWA BEKASI TIMUR SKRIPSI"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

BIMA BUDIANSYAH

NIM : 111511207

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

(2)

i

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

BIMA BUDIANSYAH

NIM : 111511207

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

(3)

ii

yang telah mendukung dan selalu menyemangatiku ketika aku lelah, kepada Alm. Bapakku tersayang yang telah terlebih dahulu meninggalkan dunia, kepada Kakak dan adikku.

Dengan penuh rasa bersyukur, karena keluarga merupakan anugerah terindah yang telah ALLAH SWT berikan kepadaku.

(4)
(5)
(6)
(7)

vi Oleh

BIMA BUDIANSYAH NIM: 111.511.207

Adanya perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin menyukai aktivitas minum kopi di coffee shop. Kopi bukan lagi sekedar penghilang rasa kantuk, tetapi sebagai bagian dari gaya hidup dimana coffee shop menjadi tempat yang sangat diminati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cita rasa, harga dan promosi melalui media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen kopi janji jiwa Bekasi Timur. Persaingan yang ketat antar coffee shop menjadikan konsumen akan lebih teliti dan selektif ketika dihadapkan pada berbagai macam pilihan tempat ngopi.

Peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1) Apakah Cita Rasa dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur?, 2) Apakah Harga dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur?, 3) Apakah Promosi Melalui Media Sosial dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur?, 4) Apakah Cita Rasa, Harga dan Promosi Melalui Media Sosial dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur?

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis survei dengan menggunakan data kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan metode random sampling. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi, pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan f serta analisis koefisien determinasi. Banyaknya populasi penelitian adalah konsumen kopi janji jiwa sebanyak 259 orang, sampel yang digunakan sebesar 157 orang. Hasil pengujian dengan uji t dan f mendapatkan kesimpulan bahwa Cita Rasa, Harga dan Promosi Melalui Media Sosial secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur, sedangkan hasil pengujian dengan Koefisien Determinasi (R²) dengan menggunakan Regresi Berganda mendapatkan kesimpulan bahwa pengaruh dari ketiga variabel yaitu Cita Rasa, Harga dan Promosi Melalui Media Sosial sebesar 87 %.

Kata Kunci: Cita Rasa, Harga, Promosi Melalui Media Sosial, Keputusan Pembelian Konsumen

(8)

vii

aims to determine the effect of taste, price and promotion through social media on the purchasing decisions of coffee consumers who promise the soul of East Bekasi. The intense competition between coffee shops makes consumers more careful and selective when faced with various choices of coffee places.

The researcher formulated the problem as follows: 1) Can Taste affect the Purchasing Decision of Consumer in Janji Jiwa Coffee in East Bekasi?, 2) Can the Price affect the Purchasing Decision of the Consumer of Janji Jiwa Coffee in East Bekasi?, 3) Can Promotion Through Social Media affect the Purchasing Decision of Consumer in Janji Jiwa Coffee in East Bekasi?, 4) Can Taste, Price and Promotion Through Social Media affect the Purchasing Decision of Consumer in Janji Jiwa Coffee in East Bekasi?.

The research approach used in this study is survey analysis using questionnaire data. The sampling technique used is probability sampling with random sampling method. The statistical analysis used in this study is the classical assumption test, regression analysis, hypothesis testing using t and f test and coefficient of determination analysis. The number of the study population is as many as 259 people who promise soul coffee, the sample used is 157 people. The test results with the t and f test get the conclusion that Taste, Price and Promotion Through Social Media partially and simultaneously have a positive and significant effect on the Purchase Decision of East Bekasi Promise Soul Consumers, while the test results with Determination Coefficient (R²) using Regression Double got the conclusion that the influence of the three variables namely Taste, Price and Promotion through Social Media of 87%.

Keywords : Taste, Price, Promotion Through Social Media, Consumer Purchasing Decisions

(9)

viii

Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh Cita Rasa, Harga dan Promosi Melalui Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Sarjana – Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

Penyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Basar Maringan Hutauruk, S.T., M.M selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, ilmu dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 2. Bapak Hamzah Muhammad Mardi Putra, S.K.M., M.M selaku Rektor

Universitas Pelita Bangsa.

3. Ibu Preatmi Nurastuti., SE., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial.

4. Ibu Yunita Ramadhani DS., SE., MSc selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih atas ilmu yang ibu dan bapak berikan kepada penulis.

6. Sahabat D.1 yang sudah menemani penulis selama 4 tahun ini.

7. Kelas D1 Manajemen Pemasaran yang telah mempercayakan penulis sebagai Ketua Kelas.

8. Civitas Akademika Universitas Pelita Bangsa.

9. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan semangat.

(10)

ix

10. Teman-teman seperjuangan Jurusan Manajemen 2015 Universitas Pelita Bangsa yang telah banyak membantu dan memberi inspirasi bagi penulis, suatu kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua, terima kasih banyak.

11. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari banyaknya kekurangan pada penyelesaian skripsi ini yang disebabkan oleh adanya keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki penulis. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan penyelesaian penulisan pada skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi siapapun yang memerlukannya.

Cikarang, 14 September 2019

(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... i

PERSEMBAHAN ... ii

HALAMAN ORISINALITAS ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kajian Teori ... 8

2.1.1 Keputusan Pembelian ... 8

2.1.2 Cita Rasa ... 12

2.1.3 Harga ... 14

2.1.4 Promosi Melalui Media Sosial ... 18

2.2 Penelitian Terdahulu ... 23

2.3 Hipotesis ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

3.3 Kerangka Konsep ... 36

3.3.1 Desain Penelitian ... 36

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 37

3.4 Populasi dan Sampel ... 39

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 40

3.6 Metode Analisis Data ... 41

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN ... 49

4.1 Sejarah Obyek Penelitian………..……….49

4.2 Struktur Organisasi………....50

4.3 Kegiatan Operasional Obyek Perusahaan………..54

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

5.1 Hasil Penelitian………..55

(12)

xi

5.1.2 Hasil Pengujian Analisa Data………...……...…….…….68

5.2 Pembahasan……….…………...83

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

6.1 Kesimpulan………....87

6.2 Saran……….……….88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(13)

xii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Data Harga Kopi Susu Tranding, 2019 3

3.1 Waktu Penelitian 35

3.2 Definisi Operasional Variabel 37

5.1 Responden Berdasarkan Usia 55

5.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 56

5.3 Responden Berdasarkan Pekerjaan 56

5.4 Responden Berdasarkan Kunjungan 57

5.5 Hasil Uji Validitas Variabel Cita Rasa 58

5.6 Hasil Uji Validitas Variabel Harga 59

5.7 Hasil Uji Validitas Variabel Promosi Melalui Media Sosial 60 5.8 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian 61

5.9 Hasil Uji Reliabilitas Cita Rasa 62

5.10 Hasil Statistik Variabel Cita Rasa 63

5.11 Hasil Uji Reliabilitas Harga 64

5.12 Hasil Statistik Variabel Harga 65

5.13 Hasil Uji Reliabilitas Promosi Melalui Media Sosial 65 5.14 Hasil Statistik Variabel Promosi Melalui Media Sosial 66

5.15 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian 67

5.16 Hasil Statistik Variabel Keputusan Pembelian 68

5.17 Hasil Uji Normalitas 69

5.18 Hasil Uji Multikolinearitas 70

5.19 Hasil Uji Heteroskedastisitas 71

5.20 Hasil Uji Linearitas 73

5.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi 75

5.22 Hasil Uji Regresi Berganda 76

5.23 Hasil Uji t Variabel Cita Rasa 77

5.24 Hasil Uji t Variabel Harga 79

5.25 Hasil Uji t Variabel Promosi Melalui Media Sosial 80 5.26 Hasil Uji F Variabel Cita Rasa, Harga, dan Promosi Melalui

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

3.1 Desain Penelitian 36

4.1 Struktur Organisasi 51

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

01 Kuesioner Penelitian 94

02 Rekap Hasil Jawaban Responden 98

03 Hasil Olah SPSS 115

04 Daftar Riwayat Hidup 131

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi seperti saat ini, perkembangan bisnis terjadi dengan pesat. Pertumbuhan beragam bisnis terjadi di mana-mana. Ketatnya persaingan membuat setiap pelaku bisnis dituntut untuk mengeluarkan segala kemampuan yang mereka miliki agar dapat bersaing dipasar. Menurut Santri Zulaicha (2016), semakin ketatnya persaingan bisnis yang ada dengan jenis usaha yang sama membuat setiap perusahaan semakin dituntut untuk bergerak lebih cepat dalam menarik konsumen.

Adanya perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin menyukai aktivitas minum kopi di coffee shop. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Rhenald Kasali (2009) yang mengatakan bahwa kini kopi bukan lagi sekedar penghilang rasa kantuk, tetapi sebagai bagian dari gaya hidup dimana coffee shop menjadi tempat yang sangat diminati.

Menurut Yanti (2018) coffee shop biasanya dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul dan bersantai bersama teman-teman atau keluarga di akhir pekan maupun untuk sekedar melepas kepenatan dari aktivitas sehari-hari. Banyak dari kalangan mahasiswapun memanfaatkan kehadiran coffee shop ini sebagai alternatif tempat untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas.

Salah satu coffee shop yang sedang tren saat ini adalah Kopi Janji Jiwa. Kopi janji jiwa merupakan salah satu coffee shop yang berusaha meraih

(17)

pelanggan yang mengutamakan kualitas dan menyasar pelanggan yang menjadikan hangout in cafe sebagai gaya hidup. Kopi janji jiwa juga memiliki misi untuk mengedukasi pengunjung khususnya yang belum mengenal kopi dengan baik.

Persaingan yang ketat antar coffee shop membuat konsumen lebih teliti dan selektif ketika dihadapkan pada berbagai macam pilihan tempat ngopi. Namun disisi lain, kondisi pasar coffee shop yang heterogen dan selera konsumen yang terus berkembang membuat perusahaan kesulitan untuk mengikuti selera konsumen. Maka dari itu, perusahaan perlu memilih segmen pasar yang paling menarik sebagai pasar sasarannya (Yosini, 2018).

Sumarwan (2014:377) menyatakan keputusan pembelian sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Pada pengambilan keputusan pembelian, konsumen selalu mempertimbangkan faktor-faktor yang ada seperti cita rasa, harga, dan keunikan produk yang didapatkan dari promosi. Namun, hal penting yang harus dipahami oleh organisasi bisnis bahwa setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda sehingga belum tentu semua faktor-faktor tersebut akan mempengaruhinya dalam membuat suatu keputusan pembelian pada suatu bisnis.

Berdasarkan hasil observasi peneliti, konsumen mengharapkan produk yang dibeli memiliki cita rasa yang baik dan sesuai dengan harapan agar dapat memuaskan mereka. Kopi Janji Jiwa mempunyai varian rasa yang beraneka ragam, mulai dari full kopi, non kopi, kopi susu, coklat, dan full susu. Kopi Janji Jiwa juga memberikan pilihan minuman dingin dan panas.

(18)

Produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau akan memiliki banyak peminat. Sebaliknya apabila harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan produk maka konsumen akan berfikir dua kali untuk membelinya (Rusda Irawati, 2016). Konsumen menginginkan harga produk yang sesuai dengan kualitas dari produk yang bersangkutan. Berikut adalah harga-harga kopi susu yang sedang tranding saat ini:

Tabel 1.1

Data Harga Kopi Susu Tranding, 2019

Nama Kopi Harga

Fore Coffee Rp 35.000

Kopi Kebut Rp 22.000

Kopi Cuan Rp 20.000

Kopi Janji Jiwa Rp 18.000 Kedai Kopi Kulo Rp 18.000

Kopi Kenangan Rp 15.000

Sumber: Instagram/giladiskonn, 2019

Berdasarkan tabel 1.1 Fore Coffee menempati puncak teratas dengan harga Rp 35.000, diurutan kedua ada Kopi Kebut dengan harga Rp 22.000, diurutan ketiga ada Kopi Cuan dengan harga Rp 20.000, diurutan keempat ada Kopi Janji Jiwa dan Kedai Kopi Kulo dengan harga Rp 18.000, dan diurutan terakhir ada Kopi Kenangan dengan harga Rp 15.000.

(19)

Kotler dan Keller (2012) menyatakan penetapan harga oleh pelaku bisnis harus disesuaikan dengan lingkungan dan perubahan yang terjadi. Hal tersebut akan mempengaruhi konsumen sebelum memutuskan pembelian karena konsumen akan mencari tahu harga dan akan memilih produk yang sesuai dengan kemampuan membelinya. Selain faktor cita rasa dan harga, faktor lainnya yang memiliki peranan dalam pengambilan keputusan pembelian terhadap konsumen yaitu promosi.

Promosi memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya promosi, perusahaan tidak akan dapat mengenalkan produknya. Kotler dan Keller (2013) mengatakan bahwa kegiatan promosi memiliki tujuan yang dapat meningkatkan preferensi brand pada target pasar yang nantinya akan menimbulkan kesadaran pada konsumen akan suatu merek dan produk, yang juga dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam melakukan pembelian.

Kemudian dengan maraknya aplikasi sosial media sekarang ini, dapat dijadikan pemasar nantinya sebagai media kegiatan promosi yang efektif. Schultz dan Martin (2014) menyatakan bahwa penggunaan sosial media oleh pihak pemasar pada sebuah usaha, memungkinkan keberhasilan kegiatan promosi yang memberi dampak bagi konsumen untuk saling berbagi preferensi maupun mengumpulkan informasi sebagai bahan pertimbangan memutuskan pembelian suatu produk.

Dampak yang ditimbulkan oleh sosial media sangat nyata terhadap peningkatan trafik situs web dan peningkatan penjualan online (Solis,

(20)

2010:21). Kopi Janji Jiwa telah menerapkan promosi melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram (@kopijanjijiwa), yaitu dengan memberikan banyak promo pada produk dan menawarkan hadiah pada transaksi tertentu. Sosial media telah dijadikan sebagai salah satu sarana yang digunakan untuk melakukan pemasaran produk atau yang biasa juga disebut dengan social media marketing. Weinberg (2009:3-4) mengatakan Social media marketing mendorong individu untuk melakukan promosi melalui situs web, produk, atau layanan mereka melalui saluran sosial online dan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan komunitas yang jauh lebih besar yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan pemasaran daripada melalui saluran periklanan tradisional.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Pengaruh Cita Rasa, Harga Dan Promosi Melalui Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang terdapat dalam identifikasi masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1. Apakah Cita Rasa dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian

Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur?

2. Apakah Harga dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur?

(21)

3. Apakah Promosi Melalui Media Sosial dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur? 4. Apakah Cita Rasa, Harga dan Promosi Melalui Media Sosial dapat

mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur?

1.3 Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan masalah yang disebutkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Cita Rasa terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur, mengetahui pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur, mengetahui pengaruh Promosi Melalui Media Sosial terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur, dan mengetahui pengaruh Cita Rasa, Harga dan Promosi Melalui Media Sosial terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan membawa manfaat, manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Secara Teoritis

Sebagai alat untuk mempraktekkan teori - teori yang telah diperoleh selama perkuliahan sehingga penulis dapat menambah pengetahuan secara praktis mengenai cita rasa, harga, dan promosi melalui media sosial terhadap keputusan pembelian dan hasil penelitian ini

(22)

diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan pengaplikasian ilmu pengetahuan khususnya terhadap ilmu Manajemen Pemasaran serta dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya mengenai tema yang sama.

b. Manfaat Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam upaya menciptakan ide-ide yang kreatif, meningkatkan cita rasa dan promosi yang unik, dan meminimalkan harga agar konsumen memutuskan untuk membeli.

(23)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Keputusan Pembelian

2.1.1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Natalia dan Mulyana (2014) menyebutkan bahwa keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Sri Widyastuti mengatakan (dalam Lin, 2015), stated the purchase decision is “some steps done by customers before making decision on a product”.

Keputusan pembelian menurut Assauri dalam Walukuw, Mananeke, Sepang (2014) adalah suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.

Setiadi mengatakan (dalam Tri Widodo, 2015:14), pengambilan keputusan konsumen (consumer dicision making) adalah suatu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan

(24)

yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku sedangkan menurut Kotler dan Garry (dalam Annisa Ristu, 2016:22) keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan, yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan oleh produsen. Sofjan Assauri mengatakan (dalam Dheany, 2012:18), keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, sedangkan menurut Hasan (dalam Eka Dewi, 2016:48), keputusan pembelian adalah keputusan dalam memilih tindakan dari beberapa alternatif dalam membeli produk dan jasa yang akan dikonsumsi. Menurut Suryani (dalam Tengku Putri, 2016:432), keputusan pembelian barang/jasa seringkali melibatkan dua pihak atau lebih. Umumnya ada lima peranan yang terlibat. Kelima peran tersebut meliputi: 1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan ide untuk membeli suatu barang/jasa. 2. Pembawa pengaruh (influencer) yaitu orang yang memiliki pandangan atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian. 3. Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan keputusan pembelian. 4. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara nyata. 5. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi dan menggunakan barang/jasa yang dibeli.

(25)

2.1.1.2 Indikator Pengambilan Keputusan

Dalam melakukan pembelian, konsumen akan dihadapkan oleh beberapa indikator dalam pengambilan keputusan pembelian baik itu sebelum maupun setelah melakukan pembelian. Terdapat lima indikator konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian, masing-masing indikatornya sebagai berikut (Tresnanda et al., 2014):

1) Pengenalan Masalah

Merupakan tahap pertama diproses keputusan pembelian dimana konsumen mengenali masalah atau kebutuhan. Tahapan pembelian dimulai ketika konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang harus dipenuhi guna mencapai kepuasan dari konsumen itu sendiri. Kebutuhan tersebut dapat timbul dari rangsangan internal atau eksternal.

2) Pencarian Informasi

Pada tahap ini konsumen digerakkan untuk mencari lebih banyak informasi, konsumen bisa lebih mudah melakukan pencarian informasi aktif, ketika lebih banyak informasi diperoleh maka kesadaran dan pengetahuan konsumen tentang barang atau jasa akan semakin meningkat. Konsumen yang bereaksi akibat adanya stimulan akan berusaha mencari informasi yang lebih banyak. Besarnya pencarian informasi yang dilakukan tergantung pada kekuatan dorongannya. Sumber informasi tersebut terdiri dari keluarga, iklan, media masa, atau pengguna produk.

(26)

3) Penilaian Alternatif

Konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam himpunan pikiran. Hal tersebut berkaitan dengan bobot yang diberikan terhadap produk dengan membandingkan antara satu produk dengan produk lain.

4) Keputusan Pembelian

Keputusan seorang konsumen untuk mengubah, menangguhkan, atau membatalkan keputusan-membeli, banyak dipengaruhi oleh pandangan risiko seseorang. Besar kecilnya risiko yang ditanggapi seseorang adalah berbeda-beda sesuai dengan besar uang yang dibelanjakan, banyak ciri yang tidak pasti, dan tingkat kepercayaan diri konsumen. Seorang konsumen mengembangkan kebiasaan tertentu untuk mengurangi risiko, seperti membatalkan keputusan, menghimpun informasi dari teman-teman, dan memilih sebuah merek nasional dan memiliki jaminan. Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen membentuk suatu niat membeli atas dasar faktor seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.

5) Keputusan Paska Pembelian

Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Jika produk sesuai harapan maka konsumen akan puas. Jika melebihi harapan, maka konsumen sangat puas. Jika kurang memenuhi harapan maka konsumen tidak

(27)

puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dengan suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Bila konsumen puas, dia akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi.

2.1.2 Cita Rasa

2.1.2.1 Pengertian Cita Rasa

Dalam hal produk minuman khususnya kopi, cita rasa dari sebuah produk ikut mempengaruhi keputusan pembelian. Dalam persaingan bisnis internasional bidang industri minuman siap saji, perusahaan dituntut untuk memberikan inovasi-inovasi dalam berbagai varian rasa sesuai permintaan konsumen. Drummond KE & Brefere LM (2010) mendefinisikan bahwa cita rasa adalah suatu cara pemilihan makanan/minuman yang harus dibedakan dari rasa (taste) makanan/minuman tersebut. Cita rasa mempunyai indikator yaitu bau, rasa, tekstur, dan suhu.

Menurut Shaharudin et al. (2011) rasa merupakan atribut yang menunjukkan kualitas dari produk makanan/minuman. Rasa merupakan bentuk kerja sama dari kelima macam indera manusia, yakni perasa, penciuman, perabaan, penglihatan, dan pendengaran. Rasa sendiri merupakan hasil kerja pengecap rasa (taste buds) yang terletak dilidah, pipi, kerongkongan, atap mulut, yang merupakan bagian dari cita rasa.

(28)

2.1.2.2 Indikator Cita Rasa

Kompleksitas suatu cita rasa dihasilkan oleh keragaman persepsi alamiah. Cita rasa dipengaruhi oleh 4 indikator yaitu: bau, rasa, tekstur, dan suhu (Drummond KE & Brefere LM, 2010).

1) Bau

Bau merupakan salah satu komponen cita rasa pada makanan atau minuman, yaitu memberikan aroma atau bau, maka dapat diketahui cita rasa dari makanan atau minuman tersebut. Dimana bau ini dikenal dengan menggunakan hidung. Apabila bau makanan atau minuman berubah maka tentu saja akan berpengaruh pada cita rasa.

2) Rasa

Rasa berbeda dengan bau dan lebih banyak melibatkan panca indera lidah. Rasa dapat dikenali dan dibedakan oleh kuncup-kuncup cecepan yang terletak pada papilla yaitu bagian noda darah jingga pada lidah. Untuk dapat menambah rasa pada minuman atau makanan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya memberikan rasa manis pada minuman.

3) Tekstur

Tekstur merupakan kualitas tertentu suatu permukaan yang timbul sebagai akibat dari struktur 3 dimensi dan juga merupakan unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan, yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, sebagai usaha

(29)

untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang pada perwajahan bentuk pada karya seni rupa secara nyata atau semu.

4) Suhu

Suhu adalah suatu besaran yang menunjukkan derajat panas atau dingin pada sebuah benda.

2.1.3 Harga

2.1.3.1 Pengertian Harga

Kotler dan Amstrong mengatakan (dalam Tri Widodo, 2015:3) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau dari jumlah nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Menurut Swasta (2014) harga merupakan faktor terkendali kedua yang dapat ditangani oleh manajemen penjualan atau pemasaran. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh para pengusaha dalam memberikan harga kepada konsumen adalah dengan memberikan harga lebih murah dibandingkan dengan pesaing lainnya.

Persepsi yang sering muncul adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi sehingga konsumen menilai harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas produk maupun jasa yang ditetapkan. Rusda Irawati (2016) mengatakan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau akan memiliki banyak peminat. Sebaliknya apabila harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan produk maka konsumen akan berfikir dua kali untuk membelinya.

(30)

Kotler (2012) mendefinisikan (dalam Ngabdur Rohman, 2016), price is the amount of money charged for a product or service. Sedangkan Stanton (2011) mendefinisikan (dalam Ngabdur Rohman, 2016), price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another companying its goods and services.

Ivana Hustić mengatakan (dalam Dobrinić, 2010:187), there are numerous elements that can affect the price: they are divided into internal and external. Internal elements that affect the change of the price are: marketing and financial strategies of each company. External elements are: impact of the consumer and the market, and conditions in which determining the price was decided.

2.1.3.2 Indikator Harga

Nur Achidah, dkk (2016) menetapkan 5 indikator dari sebuah harga, yaitu:

1) Keterjangkauan Harga, yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan kemampuan beli konsumen. 2) Kesesuaian Dengan Kualitas, yaitu aspek penetapan harga yang

dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan kualitas produk yang dapat diperoleh konsumen.

3) Kesesuaian Dengan Manfaat, yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan manfaat yang dapat diperoleh konsumen dari produk yang dibeli.

(31)

4) Daya Saing Harga, yaitu penawaran harga yang diberikan oleh produsen/penjual berbeda dan bersaing dengan yang diberikan oleh produsen lain, pada satu jenis produk yang sama.

5) Kesesuaian Dengan Yang Disampaikan, yaitu aspek penetapan harga yang dilakukl;an oleh produsen/penjual yang sesuai dengan yang disampaikan.

2.1.3.3 Metode Penetapan Harga

Kotler dan Keller (2012:291) mengatakan metode-metode yang dapat digunakan untuk menetapkan harga, yaitu:

1. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

Penetapan harga berdasarkan harga (value-based pricing) menggunakan nilai dari persepsi pembeli, bukan dari biaya penjual, sebagai kunci penetapan harga.

2. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya

Penetapan harga berdasarkan biaya (cost-based pricing) melibatkan biaya produksi dan penjualan produk beserta tingkat pengembalian yang wajar bagi usaha dan risiko. Perusahaan dengan biaya rendah dapat menghasilkan penjualan dan laba yang lebih besar.

Stanton (dalam Krisnasakti, 2012: 17). Membagi sasaran penetapan harga menjadi tiga, yaitu:

1) Berorientasi Laba, Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimalisasi laba. Dalam era persaingan global, maksimalisasi laba sangat sulit

(32)

dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu.

2) Berorientasi Penjualan, Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan. Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahaan penerbangan, lembaga pendidikan, pengusaha bioskop, dan pemilik bisnis pertunjukan lainya untuk meningkatkan penjualan dan mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.

3) Berorientasi Statusquo, yang bertujuan untuk menstabilkan harga dan menangkal persaingan. Karena pasar dengan konsumen yang sangat sensitif terhadap harga, akan menciptakan persaingan harga yang ketat dan cenderung tidak stabil.

2.1.3.4 Tujuan Penetapan Harga

Tujuan Penetapan harga menurut Kotler dan Keller (2012: 389) sebagai berikut:

a) Untuk bertahan dalam menghadapi persaingan dipasar dan menjaga kelangsungan bisnis perusahaan.

b) Memaksimalkan profit perusahaan.

c) Mencapai pangsa pasar dengan cara memaksimalkan volume penjualan perusahaan.

d) Memaksimalkan penjualan dari produk baru yang ditawarkan ke pasar dengan cara menetapkan harga yang tinggi diawal penjualan.

(33)

e) Menawarkan kualitas terbaik dari suatu produk dengan menawarkan harga yang mudah dijangkau.

f) Adanya tujuan-tujuan lain bagi perusahaan nirlaba dan organisasi masyarakat, seperti untuk meningkatkan citra perusahaan.

2.1.4 Promosi Melalui Media Sosial 2.1.4.1 Pengertian Promosi

Lupiyoadi (2009:120) berpendapat bahwa promosi merupakan salah satu variabel didalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Kotler dan Keller (2013) mengatakan bahwa kegiatan promosi memiliki tujuan yang dapat meningkatkan preferensi brand pada target pasar yang nantinya akan menimbulkan kesadaran pada konsumen akan suatu merek dan produk, yang juga dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam melakukan pembelian.

Widagdo (2011) menjelaskan promosi pada hakekatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan mendorong permintaan. Sedangkan menurut Walukow et al. (2014) menyebutkan bahwa promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

(34)

Menurut Tjiptono (dalam Muhammad Fakhru, 2014: 139) mendefinisikan promosi sebagai aktivitas pemasaran yang berusaha menyebar informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran perusahaan agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Dengan promosi menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan pembelian. Kotler (2012) menjelaskan, Promotion is all the activities of the company undertake to communicate and promote its products to the target market.

Menurut (Muhammad Fakhru dan Hanifa Yasin, 2014: 139) fungsi dari promosi yaitu sebagai berikut:

1) Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli.

2) Menumbuhkan ketertarikan atas barang dan jasa pada calon pembeli. 3) Mengembangkan keinginan pembeli untuk memilih jasa yang

ditawarkan.

2.1.4.2 Indikator Promosi

Menurut Nur Achidah,dkk (2016) terdapat 5 indikator pada promosi. Kelima indikator tersebut adalah:

a) Kuantitas penayangan iklan di media promosi, bertujuan untuk mengukur berapa banyak promosi dilakukan setiap hari/minggunya. b) Kualitas penyampaian pesan dalam penayangan iklan di media

(35)

memberikan pesan yang mudah diterima dan agar konsumen mudah mengetahui berbagai informasi yang disampaikan.

c) Jangkauan Promosi, bertujuan untuk promosi tersebar secara luas dan melihat sejauh mana keterbatasan promosi yang dilakukan.

d) Menawarkan hadiah yang menarik pada transaksi pembelian produk tertentu, bertujuan untuk menarik perhatian konsumen agar lebih sering lagi berkunjung dan bertransaksi dalam pembelian.

e) Melakukan penawaran khusus dalam jangka tertentu, bertujuan agar konsumen selalu memperhatikan setiap promosi yang dilakukan oleh penjual.

2.1.4.3 Pemasaran Sosial Media

Menurut Gunelius (2011:10) Pemasaran Sosial Media merupakan suatu bentuk pemasaran langsung ataupun tidak langsung yang digunakan untuk membangun kesadaran, pengakuan, daya ingat, dan tindakan untuk merek, bisnis, produk, orang, atau entitas lainnya dan dilakukan dengan menggunakan alat dari web sosial seperti blogging, microblogging, social networking, social bookmarking, dan content sharing.

Pemasaran Sosial Media adalah sebuah proses yang mendorong individu untuk melakukan promosi melalui situs web, produk, atau layanan mereka melalui saluran sosial online dan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan komunitas yang jauh lebih besar yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan pemasaran daripada melalui saluran periklanan tradisional (Weinberg, 2009:3-4). Dewasa ini, praktek

(36)

pemasaran melalui sosial media mulai berkembang dan digunakan sebagai alat pemasaran produk mempromosikan merek dan brand suatu perusahaan. Sosial media yang berkembang sangat pesat di Indonesia ialah instagram.

Instagram berasal dari kata “instan” atau “insta”, seperti kamera polaroid yang dulu lebih dikenal dengan “foto instan” (Pengertian instagram, 2012, dalam http://.id.wikipedia.org./wiki/instagram). Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja telegram adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat.

1) Faktor Kesuksesan Social Media Marketing

Menurut Gunelius (2011:59-62) terdapat empat elemen yang dijadikan sebagai variabel kesuksesan social media marketing :

a. Content Creation

Konten yang menarik menjadi landasan strategi dalam melakukan pemasaran media sosial. Konten yang dibuat harus menarik serta harus mewakili kepribadian dari sebuah bisnis agar dapat dipercaya oleh target konsumen.

b. Content Sharing

Membagikan konten kepada komunitas sosial dapat membantu memperluas jaringan sebuah bisnis dan memperluas online audience.

(37)

Berbagi konten dapat menyebabkan penjualan tidak langsung dan langsung tergantung pada jenis konten yang dibagikan.

c. Connecting

Jejaring sosial memungkinkan seseorang bertemu dengan lebih banyak orang yang memiliki minat yang sama. Jaringan yang luas dapat membangun hubungan yang dapat menghasilkan lebih banyak bisnis. Komunikasi yang jujur dan hati-hati harus diperhatikan saat melakukan social networking.

d. Community Building

Web sosial merupakan sebuah komunitas online besar individu dimana terjadi interaksi antar manusia yang tinggal diseluruh dunia dengan menggunakan teknologi. Membangun komunitas di internet yang memiliki kesamaan minat dapat terjadi dengan adanya social networking.

2.1.4.4 Efektifitas Sosial Media

Lubiana Mileva (2018) mengatakan social media marketing memungkinkan membangun hubungan sosial yang lebih personal dan dinamis dibandingkan dengan strategi marketing tradisional. Kegiatan social media marketing berpusat pada usaha membuat konten-konten yang menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk berinteraksi serta membagikannya dalam lingkungan jejaring sosial pertemanan mereka. Pengaruh sosial media berbeda-beda, akan tetapi yang umum terjadi

(38)

adalah informasi yang berasal dari sosial media akan memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian yang akan diambil konsumen.

Kotler dan Keller (2013) mengatakan bahwa kegiatan promosi memiliki tujuan yang dapat meningkatkan preferensi brand pada target pasar yang nantinya akan menimbulkan kesadaran pada konsumen akan suatu merek dan produk, yang juga dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam melakukan pembelian.

Penelitian yang dilakukan oleh Schultz dan Martin (2014) tentang “Sales Promotion influencing consumer brand preferences/purchases” telah menghasilkan bahwa sarana promosi seperti menggunakan kupon, memberi sampel produk, dan menggunakan retail shopper cards dapat membangun brand preference dan penjualan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu, merupakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang memberikan informasi terkait dengan metode penelitian, hasil, pembahasan yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian yang dilakukan, penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ngabdur Rohman dan Evy Rachmawati dalam artikel yang berjudul The Influence Of Marketing Mix Toward Puchase Decision Donut (Studies On Reseller’s Dk Donut Company, Cimindy, Bandung) terbit di Journal Of Business And Management Vol. 5, No.1, 2016: 139-153, menghasilkan kesimpulan bahwa DK Donut had set marketing mix variable (variable

(39)

product, price, place, and promotion) in order to influence reseller purchase decision. In variable price, DK Donut Company decided its product price based on Competition Based Pricing (Going-Rate Pricing). The company decides its price on competitors' prices and less attention to costs and demand, Variable price gives positive influence toward purchase decision significantly. Each variable price increase 1%, influence increasing 0.527% in purchase decision variable. In promotion variable, DK Donut had build billboards to promote the product and brands DK Donutto the reseller/consumer.

2. Santri Zulaicha dan Rusda Irawati dalam artikel yang berjudul Pengaruh Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Morning Bakery Batam, terbit dijurnal Inovasi dan Bisnis, Vol. 4, No. 2, Desember 2016, hlm. 123-136, menghasilkan kesimpulan bahwa dari hasil analisis untuk produk dan harga memiliki pengaruh yang besar, dilihat dari koefisien regresinya untuk produk sebesar 61,7% dan harga 37,9%. Dengan demikian menunjukkan bahwa variabel produk memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan harga terhadap keputusan pembelian di Morning Bakery Batam.

3. Lea Handayani, Sudarmono, dan Mudiantono dalam artikel yang berjudul Analisis Peningkatan Keputusan Pembelian Melalui Faktor-Faktor Yang Membentuk Preferensi Merek Coffe Shop Di Sosial Media (Studi pada J.CO Paragon Mall, Semarang) terbit dijurnal Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 1-11 (http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr) ISSN

(40)

(Online): 2337-3792, menghasilkan kesimpulan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara untuk meningkatkan keputusan pembelian di J.CO Paragon Mall, Semarang melalui faktor store atmosphere, citra merek, dan faktor promosi yang dapat membentuk preferensi merek coffee shop di sosial media. Berdasarkan jawaban responden jenis sosial media yang sering digunakan untuk bertukar informasi maupun berbagi referensi coffee shop adalah Instagram dengan pilihan terbanyak. Semua hipotesis dalam penelitian ini diterima dan berpengaruh positif. Dalam penelitian ini telah ditemukan kesimpulan atas masalah penelitian, bahwa proses kegiatan promosi yang paling berpengaruh dalam membentuk preferensi merek di social media yang kemudian dapat berfungsi mewujudkan upaya peningkatan penjualan yang dalam hal ini diindikasikan dengan peningkatan keputusan pembelian konsumen di gerai cabang J.CO Paragon Mall, Semarang.

4. Fatih Imantoro, Suharyono, dan Sunarti dalam artikel yang berjudul Pengaruh Citra Merek, Iklan, dan Cita Rasa Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Konsumen Mie Instan Merek Indomie di Wilayah Um Al- Hamam Riyadh) terbit dijurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No.1 April 2018, menghasilkan kesimpulan bahwa hasil analisis regresi linear berganda dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari Citra Merek, Iklan, dan Cita Rasa secara bersama-sama dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Secаrа bersаmа-sаmа F hitung yаitu 20,252 dаn F

(41)

tаble 2,807 nilаi sig.F 0,000. Sedаngkаn secаrа pаrsiаl vаriаbel Citrа Merek menunjukkаn nilаi t hitung sebesаr 2,116 > t table 2.013, Iklаn menunjukkаn t hitung sebesаr 2,074 > t table 2.013, dаn Citа Rаsа menunjukkаn t hitung sebesаr 2,642 > t hitung 2.013. Diketаhui jugа vаriаbel yаng mempunyаi pengаruh yаng pаling dominаn terhаdаp vаriаbel Keputusаn Pembeliаn аdаlаh vаriаbel Citа Rаsа.

5. Darlina Yunia Sari, Sasongko, dan Didik Eko Julianto dalam artikel yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Reputasi Perusahaan, Atribut Produk, Dan Cita Rasa Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Teh Botol Sosro (Studi Kasus Pada Konsumen Pujasera Jl. PB. Sudirman Jember) terbit dijurnal Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013, menghasilkan kesimpulan bahwa ada pengaruh secara simultan dan parsial variabel kualitas pelayanan, reputasi perusahaan, atribut produk dan cita rasa terhadap minat beli ulang. Sementara Variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap minat beli ulang adalah cita rasa.

6. Sri Widyastuti, dan Muhammad Said dalam artikel yang berjudul Consumer Consideration in Purchase Decision of SPECS Sports Shoes Product through Brand Image, Product Design and Price Perception, terbit di International Journal of Supply Chain Management IJSCM. Vol. 6, No. 4, December 2017. ISSN: 2050-7399 (Online), 2051-3771, menghasilkan kesimpulan bahwa Brand image, product design and price perception of SPECS sports shoes significantly influence consumer purchase decision.

(42)

7. Ivana Hustić, dan Iva Gregurec dalam artikel yang berjudul The Influence of Price on Customer’s Purchase Decision, terbit dijurnal Faculty of Organization and Informatics. September 23-25, 2015, menghasilkan kesimpulan bahwa Price as an element of the marketing mix requires special attention. One of the reasons is that the price, unlike other marketing elements, affects on the income of consumers. The company as a legal entity must determine the goals that are to be achieved before determining the price. Taking into account the goals set by each company, the next upgrade is the pricing policy. Each policy has its advantages and disadvantages, and with the combination of different policies and knowledge of the current market situation, the company can make profit. Although, traditionally customer’s purchase decision mostly depends on price, the conducted research has shown how important element for purchasing decision is price and how it can affect the company. The results also show how non-price elements have been gaining significance in purchasing decision over the past decades and that customers always follow the activities of company related to price and that they will continue to follow them. Therefore, companies must always keep in mind that consumers are the ones who should be in the center of their attention and that should always bear in mind their wishes, needs and preferences, but also their possibilities.

8. Asy’Arie Muhammad dalam karya ilmiah yang berjudul Pengaruh Labelisasi Halal, Harga, Promosi, dan Rasa Terhadap Keputusan

(43)

Pembelian Konsumen Pada Produk Mie Samyang di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terbit di Artikel Karya Ilmiah Penelitian Mahasiswa UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta 2018, menghasilkan kesimpulan bahwa Labelisasi Halal, Harga, Promosi dan Rasa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Samyang di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa secara parsial Labelisasi Halal, Harga, Promosi dan Rasa berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.368. Artinya bahwa variabel Labelisasi Halal, Harga, Promosi dan Rasa cukup mampu mempengaruhi Keputusan Pembelian Mie Samyang di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 36,8 %. Sedangkan 63,2 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar model yang diteliti.

9. Nur Achidah, M Mukery Warso, dan Leonardo Budi Hasiolan dalam artikel yang berjudul Pengaruh Promosi, Harga, dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Mio GP (Study Empiris Pada Produk Yamaha Mio GT Di Weleri-Kendal), terbit di Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016, menghasilkan kesimpulan bahwa dari persamaan regresi linier berganda dari uji t diperoleh temuan bahwa secara individu variabel promosi, harga dan desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada taraf 5%. Dari hasil uji f bahwa secara bersama – sama yaitu promosi, harga dan desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dimana nilai f hitung sebesar 57,205 > f tabel sebesar (2,65). Sedangkan koefisien determinasi diperoleh dengan

(44)

nilai Adjusted R sebesar 0,453. Artinya variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh adanya promosi, harga dan desain sebesar 45,3%, sedangkan sisanya sebesar 54,7% dapat dipengaruhi oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

10. Mega Setiawati, dan Rudolf Lumbantobing dalam artikel yang berjudul Pengaruh Promosi dan Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Chitato Yang Dimediasi Oleh Brand Awareness, terbit dijurnal Manajemen Bisnis, Vol. 12, No. 1, Januari-Juni 2017, menghasilkan kesimpulan bahwa Kemasan signifikan berpengaruh positif terhadap brand awareness. Kemasan dan brand awareness signifikan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Chitato. Promosi signifikan berpengaruh positif terhadap brand awareness, namun promosi tidak signifikan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Chitato. Brand awareness memediasi positif pengaruh promosi dan kemasan terhadap keputusan pembelian produk Chitato. Dengan demikian efek positif promosi dan kemasan terhadap keputusan pembelian produk Chitato akan semakin positif ketika kesadaran akan merek dibenak pelanggan semakin meningkat.

11. Kanisius Waro Wanda dalam artikel yang berjudul Pengaruh Harga Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Mini Market Lulu Mart Samarinda terbit di E-Journal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 757-768, mengasilkan kesimpulan bahwa hasil analisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Program and Services Solition) versi 20

(45)

menunjukan bahwa dari hasil koevisien regresi Y = 1,690+0,153X1+0,305X2 menunjukan variabel harga (X1=0.153), dan pelayanan (X20,305). Nilai R Square (Koefisien Determinasi) sebesar 0,263. Hasil uji simultan (Uji F) menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel harga dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Lulu Mart Samarinda. Hasil uji parsial (Uji T) menunjukkan bahwa dari kedua variabel X yakni harga dan pelayanan yang paling berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian adalah pelayanan. 12. Davin Joshua dan Metta Padmalia dalam artikel yang berjudul Pengaruh

Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Terang Bulang Martabak 93, terbit dijurnal Entrepreneur dan Entrepreneurship, Volume 5, Nomor 1, Maret 2016, menghasilkan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan kualitas produk dan harga memiliki kontribusi yang signifikan dalam menentukan keputusan pembelian Terang Bulan Martabak 93.

13. Lubiana Mileva dan Achmad Fauzi DH dalam artikel yang berjudul Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Online pada Mahasiswa Sarjana Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2014/2015 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang Membeli Starbucks Menggunakan LINE), terbit dijurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018, menghasilkan kesimpulan

(46)

penelitian menunjukkan bahwa variabel Content Creation (X1), Content Sharing (X2), Connecting (X3), dan Community Building (X4) secara bersama-bersama berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y).

2.3 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Cita Rasa, Harga, Dan Promosi Melalui Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur” adalah sebagai berikut:

Hipotesis Pertama: Cita Rasa memiliki pengaruh yang positif terhadap

keputusan pembelian.

1. Hipotesa tersebut didukung oleh hasil penelitian Fatih Imantoro, Suharyono, dan Sunarti dalam artikel yang berjudul Pengaruh Citra Merek, Iklan, dan Cita Rasa Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Terhadap Konsumen Mie Instan Merek Indomie di Wilayah Um Al- Hamam Riyadh) terbit dijurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No.1 April 2018, menghasilkan kesimpulan bahwa Cita Rasa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

2. Hipotesa tersebut didukung oleh hasil penelitian Darlina Yunia Sari, Sasongko, dan Didik Eko Julianto dalam artikel yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Reputasi Perusahaan, Atribut Produk, Dan Cita Rasa Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Teh Botol Sosro (Studi Kasus Pada Konsumen Pujasera Jl. PB. Sudirman Jember) terbit dijurnal: Artikel Ilmiah

(47)

Hasil Penelitian Mahasiswa 2013, menghasilkan kesimpulan bahwa Variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap minat beli ulang adalah Cita Rasa.

Hipotesis Kedua: Harga memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan

pembelian.

1. Hipotesa tersebut didukung oleh hasil penelitian Kanisius Waro Wanda dalam artikel yang berjudul Pengaruh Harga Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Mini Market Lulu Mart Samarinda terbit di E-Journal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 757-768, menghasilkan kesimpulan bahwa hasil analisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Program and Services Solition) verai 20 menunjukan bahwa dari hasil koevisien regresi Y = 1,690+0,153X1+0,305X2 menunjukan variabel harga (X1=0.153), dan pelayanan (X20,305). Nilai R Square (Koefisien Determinasi) sebesar 0,263. Hasil uji simultan (Uji F) menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel harga dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Lulu Mart Samarinda. Hasil uji parsial (Uji T) menunjukkan bahwa dari kedua variabel X yakni harga dan pelayanan yang paling berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian adalah pelayanan.

2. Hipotesa tersebut didukung oleh hasil penelitian Nur Achidah, M Mukery Warso, dan Leonardo Budi Hasiolan dalam artikel yang berjudul Pengaruh Promosi, Harga, dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Mio GP (Study Empiris Pada Produk Yamaha Mio GT Di Weleri-Kendal), terbit di Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016, menghasilkan

(48)

kesimpulan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hipotesis Ketiga: Promosi Melalui Media Sosial memiliki pengaruh yang

positif terhadap keputusan pembelian.

1. Hipotesa tersebut didukung oleh hasil penelitian Lea Handayani, Sudarmono, dan Mudiantono dalam artikel yang berjudul Analisis Peningkatan Keputusan Pembelian Melalui Faktor-Faktor Yang Membentuk Preferensi Merek Coffe Shop Di Sosial Media (Studi pada J.CO Paragon Mall, Semarang) terbit dijurnal Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 1-11 (http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr) ISSN (Online): 2337-3792, menghasilkan kesimpulan bahwa promosi dapat membentuk preferensi merek coffee shop di sosial media melalui Instagram untuk meningkatkan keputusan pembelian. 2. Hipotesa tersebut didukung oleh hasil penelitian Nur Achidah, M Mukery

Warso, dan Leonardo Budi Hasiolan dalam artikel yang berjudul Pengaruh Promosi, Harga, dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Mio GP (Study Empiris Pada Produk Yamaha Mio GT Di Weleri-Kendal), terbit di Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016, menghasilkan kesimpulan bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hipotesis Keempat: Cita Rasa, Harga dan Promosi Melalui Media Sosial

memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian.

1. Hipotesa tersebut didukung oleh hasil penelitian Asy’Arie Muhammad dalam karya ilmiah yang berjudul Pengaruh Labelisasi Halal, Harga, Promosi, dan

(49)

Rasa Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Mie Samyang di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terbit di Artikel Karya Ilmiah Penelitian Mahasiswa UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta 2018, menghasilkan kesimpulan bahwa Labelisasi Halal, Harga, Promosi dan Rasa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Samyang di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa secara parsial Labelisasi Halal, Harga, Promosi dan Rasa berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.368. Artinya bahwa variabel Labelisasi Halal, Harga, Promosi dan Rasa cukup mampu mempengaruhi Keputusan Pembelian Mie Samyang di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 36,8 %. Sedangkan 63,2 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar model yang diteliti.

(50)

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif, hal tersebut berdasarkan pada judul yang diteliti, yakni “PENGARUH CITA RASA, HARGA DAN PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KOPI JANJI JIWA BEKASI TIMUR”. Penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara Cita Rasa, Harga, dan Promosi Melalui Media Sosial terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Kedai Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur dengan total 259 orang dan rencana waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan September 2019 dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Rencana Waktu Penelitian

No. Uraian Kegiatan Periode Penelitian Bulan Maret s/d September 2019 Maret April Mei Juni Juli Agustus September

1 Observasi

2 Menyusun Skripsi

3 Bimbingan Proposal 4 Ujian Proposal Skripsi

5 Menyusun Skripsi 6 Bimbingan Skripsi 7 Pengolahan Data 8 Pengesahan Penelitian 9 Ujian Skripsi Sumber : Peneliti

(51)

3.3 Kerangka Konsep 3.3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian Rasa Tekstur Bau Suhu Penawaran Khusus Jangkauan Promosi Kesesuaian Dengan Manfaat Keterjangkauan Harga Kesesuaian Dengan Kualitas

Daya Saing Harga

Kesesuaian Dengan Yang Disampaikan Kuantitas Penayangan Kualitas Penyampaian Penawaran Hadiah Cita Rasa (X1) Keputusan Pembelian (Y) Promosi Melalui Media Sosial (X3) Harga (X2) Keputusan Pembelian Evaluasi Alternatif Pencarian Informasi Pengenalan Kebutuhan Drummond KE dan Brefere LM, 2010 Artikel Nur Achidah, dkk, 2016

Artikel Nur Achidah, dkk, 2016 Tresnanda et al., 2014 H1 H3 H2

Sumber : Diolah dari beberapa sumber

Keputusan Pasca Pembelian H4 Asy’Arie Muhammad, 2018

(52)

Keterangan:

H1 = X1 Y : Fatih Imantoro, Suharyono, dan Sunarti, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No.1 April 2018

(Drummond KE & Brefere LM, 2010 dalam Fatih, dkk, 2018).

Darlina Yunia Sari, Sasongko, dan Didik Eko Julianto, Jurnal : Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013

(Drummond KE & Brefere LM, 2010 dalam Darlina, dkk, 2013).

H2 = X2 Y : Nur Achidah, M Mukery Warso, dan Leonardo Budi Hasiolan, Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 (Nur Achidah, dkk, 2016).

H3 = X3 Y : Nur Achidah, M Mukery Warso, dan Leonardo Budi Hasiolan, Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 (Nur Achidah, dkk, 2016).

H4 = X4 Y : Asy’Arie Muhammad, Artikel Karya Ilmiah Penelitian Mahasiswa UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta 2018.

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Adapun definisi Operasional variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Uraian Variabel Instrumen/Dimensi Keterangan / Penjelasan Atas Instrumen Variabel

Cita Rasa (X1)

(Drummond KE & Brefere LM, 2010)

Bau Bau khas dengan kopi

Rasa Produk memiliki rasa yang

berkualitas, Produk menawarkan rasa yang beraneka ragam, Rasa sesuai selera, Rasa berbeda dengan kompetitornya

Tekstur Tekstur yang tidak terlalu cair, tekstur yang tidak menggumpal Suhu Coffe shop memberikan pilihan

(53)

Harga (X2) (Nur Achidah, dkk, 2016)

Keterjangkauan Harga Keterjangkauan harga merupakan faktor utama membeli produk, harga sesuai dengan kemampuan beli konsumen

Kesesuaian Harga Dengan Kualitas Produk

Harga sesuai dengan kualitas produk

Kesesuaian Harga Dengan Manfaat

Harga sesuai dengan manfaat Daya Saing Harga Harga yang ditawarkan bersaing

dengan coffe shop lain Harga Sesuai Dengan

Yang Disampaikan

Harga sesuai dengan yang disampaikan

Promosi (X3) (Nur Achidah, dkk, 2016)

Kuantitas penayangan iklan di media promosi

Promosi dilakukan setiap hari atau bahkan beberapa jam sekali Kualitas penyampaian

pesan dalam penayangan iklan di media promosi

Promosi produk memberikan pesan yang mudah diterima, konsumen mudah mengetahui berbagai informasi yang disampaikan

Jangkauan promosi Promosi tersebar secara luas, Keterbatasan promosi produk Penawaran Hadiah Coffee shop menawarkan hadiah

yang menarik pada transaksi pembelian produk tertentu

Penawaran Khusus Mengikuti akun agar tidak ketinggalan promo tertentu, Coffee shop melakukan penawaran buy 2 get 1 dalam jangka waktu tertentu, konsumen merasa diuntungkan dari promosi yang ditawarkan dalam

pembelian online

(gofood/grabfood) Keputusan pembelian (Y)

(Tresnanda et al., 2014)

Pengenalan kebutuhan Produk sesuai dengan yang diharapkan, Produk selalu tersedia di coffe shop

Pencarian informasi Informasi mengenai produk sesuai yang ditawarkan, Informasi yang diberikan sesuai harapan

Evaluasi berbagai alternative

Membeli produk dengan keunggulan yang tidak dimiliki kompetitornya, Membeli karena keunggulan produk, Membeli produk sesuai kebutuhan

Keputusan pembelian Melakukan pembelian percobaan pada produk, Melakukan

(54)

pembelian ulang pada produk, Produk mempunyai banyak kelebihan, Kelengkapan produk dari segi rasa

Keputusan pasca pembelian

Mengajak orang lain setelah membeli, Berlangganan membeli dalam setiap pekan, bekerja sama dengan coffe shop

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pembeli Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur dalam pembelian transaksi secara langsung maupun dalam transaksi online dengan jumlah populasi total 259 orang dalam waktu satu minggu. Untuk besaran atau ukuran sampel pada penelitian ini sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, karena peneliti menggunakan derajat kepercayaan sebesar 95% maka tingkat kesalahan adalah 5% (0,05). Semakin besar sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil sampel (menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

Dengan demikian, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini maka digunakan teknik random sampling, dengan rumus slovin:

𝒏 = 𝑵 𝟏 + 𝑵(𝒆)𝟐 Keterangan : n = sampel N= populasi e = error (5%) jadi,

(55)

259

1 + 259(0,05)(0,05)= 157,2

Berdasarkan hasil perhitungan dari populasi yang ada maka, jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti berjumlah 157 orang.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan kunjungan dan pengamatan secara langsung ke Kedai Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur, khususnya pembeli yang dijadikan sebagai objek penelitian mengenai keputusan pembelian Kopi Janji Jiwa Bekasi Timur.

2. Kuesioner

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket kuesioner yang berisi tentang pernyataan-pernyataan mengenai Cita Rasa, Harga, Promosi Melalui Media Sosial dan Keputusan Pembelian yang ditunjukan kepada pembeli dengan menggunakan skala penilaian responden 1-5, dimana skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan skala 5 (sangat setuju).

3. Studi Kepustakaan (Library Research)

Dilakukan dengan cara mengumpulkan artikel-artikel, teori yang relevan, dan literatur lainnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

(56)

3.6 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah interpretasi untuk penelitian yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaaan penelitian dalam rangka mengungkap fenomena sosial tertentu. Metode analisis digunakan untuk menginterprestasikan dan menganalisis data. Sesuai dengan model yang dikembangkan dalam penelitian ini maka alat analisis data yang digunakan adalah program SPSS versi 22.0. Penelitian ini menggunakan beberapa langkah/metode dalam melakukan analisis data, antara lain:

Langkah 1: Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Langkah pertama dalam melakukan analisis pada penelitian ini adalah dengan mengukur suatu kuesioner agar dapat dikatakan valid atau reliable menggunakan uji antara lain:

1. Uji Validitas

Yaitu menguji apakah pernyataan yang tercantum dalam kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Suatu instrumen harus mempunyai tingkat validitas tinggi jika ingin dianggap sebagai sebuah instrumen yang valid. Pengujian validitas ini diukur dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada masing-masing item pernyataan dengan skor total dari penjumlahan semua skor pernyataan (Sugiyono, 2010).

Gambar

Gambar 3.1  Desain Penelitian  Rasa  Tekstur Bau Suhu  Penawaran Khusus  Jangkauan Promosi  Kesesuaian Dengan Manfaat Keterjangkauan Harga Kesesuaian Dengan Kualitas
Gambar 4.1  Struktur Organisasi
Tabel  5.14  menunjukkan  nilai  Crobach’s  Alpha  secara  total  menunjukkan  lebih  besar  dari  0,60
Tabel  5.16  menunjukkan  nilai  Crobach’s  Alpha  secara  total  menunjukkan  lebih  besar  dari  0,60
+3

Referensi

Dokumen terkait

Banyaknya konsumen yang menginginkan kebutuhannya terpenuhi dengan mengorbankan sejumlah uangnya , konsumen tidak segan-segan memilih tempat atau rumah makan yang menurutnya

Pada variabel kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan skor terendah yaitu pada variabel promosi dengan skor total 59,8% dengan penilaian netral, maka perlunya

kopi janji jiwa di manado, akan tetapi sepertinya setiap perusahaan tetap harus memilih target pasar yang snagat tepat agar mempunyai konsumen yang tertarik lebih banyak dalam

Hasil dari penelitian ini adalah promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan nilai uji t sebesar 2,872, kualitas produk berpengaruh positif

Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi “Perilaku Konsumsi Remaja Terhadap Keputusan Pembelian Kopi Janji Jiwa Studi Kasus Pada

Perilaku Konsumen Konsep dan Implikas Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Penerbit Prenada Media.. Jakarta: Sigit,

Pengaruh Harga Lokasi, Kualitas Pelayanan, Fasilitas Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Y Hasil nilai signifikansi harga, lokasi, kualitas pelayanan, fasilitas dan