• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PUSKESMAS TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS KOTA KENDARI TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PUSKESMAS TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS KOTA KENDARI TAHUN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PUSKESMAS TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS KOTA KENDARI TAHUN 2016

Masminah1Nani Yuniar2 Jusniar Rusli Afa3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo123

Masminah46@yahoo.com1aniyuniar@yahoo.co.id2Jusniar.rusliafa@yahoo.com3

ABSTRAK

Dalam pelaksanaan operasionalnya, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) haruslah didukung oleh penerapan fungsi manajemen kesehatan yang baik pula. Penerapan fungsi manajemen masih dianggap suatu permasalahan di Puskesmas, karena keberadaan Puskesmas secara hirarki merupakan unit terdepan dalam organisasi pelayanan kesehatan masyarakat. Fungsi manajemen kesehatan harus dapat diselenggarakan pada setiap program kesehatan, khususnya pada program kesehatan ibu dan anak (KIA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan fungsi manajemen puskesmas terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2016 ditinjau dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang, yang terdiri atas 2 orang informan kunci dan 5 orang informan biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan program pelayanan KIA khususnya di Puskesmas Perumnas sudah dilaksanakan secara optimal sedangkan pengorganisasian yang dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Perumnas belum berjalan dengan baik. Pelaksanaan kegiatan pelayanan KIA yang dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Perumnas di wilayah kerja Puskesmas Perumnas belum dilaksanakan secara optimal. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan KIA yang dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Perumnas di wilayah kerja Puskesmas Perumnas sudah dilaksanakan secara optimal. Serta evaluasi program pelayanan KIA yang dilakukann oleh pihak Puskesmas Perumnas di wilayah kerja Puskesmas Perumnas sudah berjalan dengan baik. Berdasarkan hal di atas disarankan kepada pihak Puskesmas Perumnas agar lebih meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

Kata kunci: Fungsi Manajemen, KIA, Puskesmas

THE DESCRIPTION ABOUT THE APPLICATION OF MANAGEMENT FUNCTIONS OF LOCAL GOVERNMENT CLINIC TOWARDS HEALTH SERVICES OF MATERNAL AND CHILD

IN WORKING AREA OF LOCAL GOVERNMENT CLINIC OF PERUMNAS KENDARI MUNICIPALITY IN 2016

Abstract

In operational implementation, Local Government Clinic (LGC) should be supported by the application of good health management functions also. The application of management functions is still considered to be a problem in local government clinic, because of the existence of local government clinic hierarchically is the leading unit in organization of public health services. Health management functions should be held on any health program, especially on maternal and child health program. This study aimed to determine the description about the application of management functions of local government clinic towards health services of maternal and child in Local Government Clinic of Perumnas Kendari Municipality in 2016 in terms of planning, organizing, implementation, monitoring, and evaluation. Type of study used was qualitative by phenomenological approach. Informants in this study amounted to 7 people, consisted of 2 key informants and 5 ordinary informants. The results showed that planning of program of health services of maternal and child, especially in Local Government Clinic of Perumnas has been conducted optimally, while organizing conducted by Local Government Clinic of Perumnas has not gone well. Implementation of health services of maternal and child conducted by Local Government Clinic of Perumnas in Working Area of Local Government Clinic of Perumnas has not been conducted optimally. Monitoring towards implementation of health services of maternal and child conducted by Local

(2)

Government Clinic of Perumnas in Working Area of Local Government Clinic of Perumnas has been conducted optimally. And evaluation of program of health services of maternal and child conducted by Local Government Clinic of Perumnas in Working Area of Local Government Clinic of Perumnas has gone well. Based on that, suggested for Local Government Clinic of Perumnas to further improve health services of maternal and child so Local Government Clinic can provide optimal services to community.

Keywords: management functions, maternal and child health, local government clinic

PENDAHULUAN

Secara umum penyelenggaraan upaya kesehatan perlu didukung dengan upaya perencanaan yang baik, agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai. Dalam pelaksanaan operasionalnya, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) haruslah didukung oleh penerapan fungsi manajemen kesehatan yang baik pula. Pimpinan suatu organisasi pelayanan kesehatan, dalam hal ini pimpinan Puskesmas, haruslah mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen, terampil melakukan analisis masalah, baik itu masalah program ataupun masalah kesehatan masyarakat, sebelum merencanakan kegiatan sebuah program kesehatan (perencanaan), mendelegasikan wewenang dan membagi tugas-tugas pokoknya kepada staf yang dipimpinnya

(pengorganisasian), mengembangkan motivasi staf

sesuai dengan peranannya masing-masing

(pelaksanaan), dan mampu mengukur kemajuan

yang sudah dicapai oleh staf dalam melakukan tugasnya masing-masing dan memberikan bimbingan, bila diketahui ada penyimpangan

(pengawasan). Serta mampu mengkaji tingkat

produktifitas, efisiensi dan efektifitas program yang sudah dicapai oleh organisasinya secara menyeluruh

(evaluasi)1.

Berdasarkan Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 359/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 32/1000 Kelahiran Hidup. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 juga menyatakan bahwa Angka Kematian Ibu di Indonesia 359/100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi 32/1.000 kelahiran hidup, artinya berdasarkan dengan jumlah penduduk 225.642.000 jiwa berarti ada 9.774 ibu meninggal pertahun atau 1 orang ibu meninggal per jam dan 17 orang bayi meninggal per jam oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Sesuai dengan target SMDG’s (Sustainable

Development Goals), hasil tersebut masih jauh diatas

target yaitu AKI tahun 2015, 102/100.000 KH, dan AKB 23/1.000 KH2.

Sulawesi Tenggara AKI dan AKB masih tinggi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pelayanan kesehatan, tingkat sosial ekonomi, gizi, kesehatan lingkungan dan lain sebagainya. AKI Di Sulawesi Tenggara berkisar 300/100.000 KH sedangkan AKB sebesar 28/1000 KH3.

Di Kota Kendari pada tahun 2014 AKI berkisar 200/100.000 KH, sedangkan AKB berkisar 13/1000 KH. Dan pada tahun 2015 terdapat 8 kasus angka kematian ibu dan 55 kasus angka kematian bayi. Hingga saat ini masalah tingginya AKI dan AKB di Kota Kendari merupakan suatu alasan penting untuk memfokuskan anggaran program KIA sebagai salah satu program.Berdasarkan data profil kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari tahun 2015, keseluruhan Puskesmas yang merupakan wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Kendari yakni Puskesmas Mata, Puskesmas Nambo, Puskesmas Kandai, Puskesmas Labibia, Puskesmas Lepo-lepo, Puskesmas Wua-wua, Puskesmas Abeli, Puskesmas Mokoau, Puskesmas Puuwatu, Puskesmas Perumnas, Puskesmas Kemaraya, Puskesmas Poasia, Puskesmas Mekar, Puskesmas Jati Raya, Puskesmas Benu-benua belum mencapai target 100 persen pada cakupan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Adapun beberapa Puskesmas di Kota Kendari yang target cakupan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dibawah 90 persen yakni Puskesmas Mokoau (89,23%), Puskesmas Poasia (88,57%), Puskesmas Benu-benua (83,43%), Puskesmas Kandai (88,02%), Puskesmas Nambo (85,01%) dan Puskesmas Perumnas (80,95%) (Dinkes Kota Kendari, 2015)4.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kendari tersebut diatas, terlihat bahwa Puskesmas

(3)

Perumnas merupakan Puskesmas yang pencapaian target pelayanan KIA terendah pada tahun 2015, yakni hanya mencapai 80,95%. Adapun beberapa cakupan-cakupan pelayanan KIA yaitu Cakupan pelayanan ibu hamil (K4) (94,97), Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) (90,31%), Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (Kf3) (90,32%), Cakupan penanganan komplikasi obstetri (Pko) (81,36%), Cakupan KB Akif (75%), Cakupan pelayanan neonatus lengkap (KN Lenkap) (94,9%), Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN1) (94,9%), Cakupan penanganan komplikasi neonatal (PKN) (78,4%), Cakupan pelayanan kesehatan bayi (71,2%) dan pelayanan kesehatan anak balita (19.1). Hal ini menggambarkan bahwa Puskesmas Perumnas masih memiliki masalah mengenai penerapan fungsi manajemen dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)4.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai studi tentang penerapan fungsi manajemen puskesmas terhadap pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun 2016 METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam mengenai Gambaran Manajemen Puskesmas terhadap Pelayanan KIA di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun 2016.

Informan kunci dalam penelitian ini sebanyak 2 orang, yaitu kepala Puskesmas Perumnas Kota Kendari dan Koordinator Pengelola program KIA di Puskesmas Perumnas Kota Kendari yang dianggap mengetahui permasalahan dengan jelas, dapat dipercaya untuk menjadi sumber informasi yang baik serta mampu mengemukakan pendapat secara baik dan benar dan yang menjadi informan biasa sebanyak 5 orang yaitu Petugas pengelola program KIA dan Bidan KIA yang juga terlibat didalam pengelolaan program KIA dipuskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2016

HASIL

Perencanaan (planning)

Perencanaan pelayanan KIA di Puskesmas Perumnas Kota Kendari dapat diketahui bahwa perencanaan pelayanan KIA dimulai dari penentuan

rencana kegiatan pelayanan Kesehatan ibu dan anak, setelah itu dilaksanakan/dijalankan oleh para petugas KIA, serta orang-orang yang terlibat dalam perencanaan pelayanan KIA di Puskesmas Nambo adalah Koordinator pengelola KIA, bidan KIA, dan staf-staf bagian KIA,target cakupan pelayanan KIA masih ada pelayanan KIA yang belum mencapai target, dan masalah yang sering dihadapi dalam melakukan perencanaan pelayanan KIA ini tidak ada, masalaha hanya kepada pencapaian targetnya. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian pelayanan KIA di Puskesmas Perumnas dilaksanakan dengan melakukan Pembagian tugas pada masing-masing staf/petugas dibagian KIA yang dilakukan oleh koordinatoor KIA, Dari Puskesmas Perumnas telah membuatkan struktur organisasi pelayanan KIA untuk mempersiapkan orang-orang yang berkompeten dalam pelaksanaan program KIA demi tercapainya tujuan yang diharapkan, fasilitas fisik yang diberikan oleh pihak puskesmas untuk menunjang atau membantu pelayanan KIA adalah alat-alat medis seperti timbangan dan alat fasilitas penunjang lainnya belum mencapai 100 %, selain itu dilakukan pelatihan kepada kader kesehatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan.

Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan pelayanan KIA sudah dilakukan oleh Puskesmas Perumnas, ada dokumen khusus dalam pencatatan dan pelaporan pelayanan program KIA yang disimpan di setiap kelurahan di wilayah kera Puskesmas Perumnas dan di gedung Puskesmas itu sendiri. Dokumen tersebut dalam bentuk laporan buku PWS (Pemantauan Wilayah Setempat), upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan KIA seperti Posyandu, penyuluhan dan pembinaaan kepada ibu hamil dengan cara turun langsung dari rumah kerumah, serta kendala yang terjadi dalam pelaksanaan Pelayanan KIA adalah kurangnya kesadaran ibu hamil memeriksakan ke puskesmas dan fasilitas medis yang masih sangat kurang untuk membantu petugas KIA dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.

Pengawasan (Controling)

Pengawasan rutin terkait dengan pelaksanaan pelayanan KIA yaitu dengan membuat laporan mengenai cakupan pelayanan KIA, pengawasan pelaksaan program KIA dilakukan dengan pengumpulan data dilakukan tiap bulan, pengawasannya itu dilakukan oleh masing-masing

(4)

bidan di kelurahan apabila ada kegiatan seperti posyandu, pengumpulan data hasil pelaksanaan kegiatan di kelurahan tersebut di kumpulkan oleh kader masing-masing kelurahan yang di awasi oleh bidan masing-masing dan selanutnya data tersebut diolah kembali oleh masing-masing bidan kelurahan dan di bawa ke Puskesmas lalu di kumpulkan kepada koordinator imunisasi, Pemanfaatan Sarana dan prasarana untuk pelayanan KIA belum efektif dan efisien karena masih banyak sarana dan prasarana yang belum tersedia khususnya diruangan KIA, Pemantauan Wilayah Setempat KIA (PWS KIA) dilakukan oleh masing-masing bidan kelurahan, hasil data yang di peroleh dalam pemantauan wilayah setempat di buatkan laporan dalam bentuk buku PWS, dan untuk masalah pendanaan pelayanan KIA di Puskesmas Perumnas dianggap masih sangat dianggap kurang.

Evaluasi (Evaluation)

Tujuan dari evaluasi program KIA adalah untuk mengetahui apakah program kesehatan ibu dan anak (KIA) Sudah memenuhi target yang telah di tetapkan dan melihat hasilnya apakah program KIA sudah berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang telah di rencanakan sebelumnya dapat untuk mengetahui juga apakah ada masalah yang terjadi sehingga target belum tercapai, Cara atau metode dalam mengevaluasi pelayanan KIA adalah dengan membuat laporan untuk semua kegiatan pelayanan KIA kemudian melakukan pertemuan regional perbulan di minlok setelah itu di evaluasi semua kegiatan pelayanan di KIA apakah sudah sesuai dengan sasarannya atau tidak, jika belum tercapai target pelayanannya, dilihat dari segi mananya yang salah apakah petugasnya yang tidak maksimal dalam memberikan pelayanan dan sebagainya, Evaluasi Pada masing-masing pelayanan KIA yaitu dengan membuat laporan bulanan pada masing-masing cakupan pelayanan kemudian disajikan/dipaparkan pada saat rapat Minlok dilakukan, apakah semua cakupan pelayanan tersebut sudah mencapai targetnya atau belum mencapai.

DISKUSI

Perencanaan (Planning)

Perencanaan pelayanan KIA adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah KIA yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, serta pemantauan dan penilaian atas perkembangan hasil pelaksanaan yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Untuk itu sebelum

merencanakan pelayanan KIA harus dilakukan analisis situasi, mengidentifikasi masalahnya serta menentukan prioritasnya menetapkan tujuannya mengkaji hambatan dan kelemahannya menyusun rencana kerja operasional.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran penerapan fungsi perencanaan dalam manajemen Puskesmas terhadap pencapaian cakupan pelayanan KIA diwilayah kerja Puskesmas Perumnas kota kendari dapat diketahui bahwa perencanaan program KIA khususnya di wilayah kerja Puskesmas Perumnas sudah dilaksanakan secara optimal. Hal ini berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bahwa tidak adanya masalah saat penyusunan perencanaan di Puskesmas Perumnas. Pengorganisasia (Organizing)

Pengorganisasian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terkait dengan pendistribusian pekerjaan, dalam hal ini program pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) kepada staff/pelaksana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran penerapan fungsi pengorganisasi dalam manajemen Puskesmas terhadap pencapaian cakupan pelayanan KIA diwilayah kerja Puskesmas Perumnas kota kendari dapat diketahui bahwa pengorganisasian program KIA khususnya di wilayah kerja Puskesmas Perumnas belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan fasilitas fisik yang di berikan/disediakan oleh pihak Puskesmasa kepada para petugas KIA dalam menunjang atau membantu pelayanan KIA diwilayah kerja Puskesmas Perumnas masih sangat kurang Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah penggerak semua kegiatan program yang telah (ditetapkan pada fungsi pengorganisasian) guna mencapai tujuan yang telah dirumuskan didalam perencanaan. Dalam pelaksanaan ini lebih ditekankan bagaimana seorang pimpinan mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya, olehnya itu sangat diharapkan bagi pimpinan untuk bisa memberikan motivasi bagi anggotanya, kerjasama yang baik serta komunikasi antar staf yang satu dengan lainnya harus berjalan lancar.

Pelaksanaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengenai pelaksanaan program pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) serta pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) khususnya di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran pelaksanaan dalam manajemen

(5)

Puskesmas terhadap pencapaian cakupan pelayanan KIA diwilayah kerja Puskesmas Perumnas kota kendari dapat diketahui bahwa pelaksanaan program KIA khususnya di wilayah kerja Puskesmas Perumnas belum dilaksanakan dengan baik. dalam manajemen Puskesmas terhadap pencapaian cakupan pelayanan KIA diwilayah kerja Puskesmas Perumnas kota kendari dapat diketahui bahwa pelaksanaan program KIA khususnya di wilayah kerja Puskesmas Perumnas belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adaanya hambatan atau kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pelayanan KIA yaitu kurangnya kesadaran ibu hamil memeriksaan di Puskesmas dan masing sangat kurangnya fasilitas yang disediakan Puskesmas dalam pelayanan KIA.

Pengawasan (Controling)

Pengawasan pelayanan kesehatan merupakan suatu hal yang penting, salah satu bahaya pengembangan sistem pengawasan ialah bahwa segalanya akan berakhir kedalam pengawasan itu sendiri, sering terjadi bahwa data yang terkumpul tidak relevan untuk membuat keputusan, data tidak lengkap dan tidak akurat, dan kesalahan dalam interprestasi data. Selain itu, pemanfaatan sarana dan prasarana juga penting sebab sarana dan prasarana termasuk tenaga medis yang memadai dapat mengurangi tingkat kematian ibu hamil ketika melahirkan. Dengan memadainya sarana dan prasarana kesehatan, ibu hamil dapat mengakses fasilitas yang tersedia dansesuai dengan prosedur kesehatan yang semestinya sehingga resiko-resiko yang dapat menyebabkan kematian dapat dihindari.

Pengawasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adanya petunjuk mengenai pengawasan rutin terkait koordinasi pengumpulan data hasil pelaksanaan kegiatan program kesehatan ibu dan anak (KIA) yang dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Perumnas khususnya diwilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran pengawasan dalam manajemen Puskesmas terhadap pencapaian cakupan pelayanan KIA diwilayah kerja Puskesmas Perumnas kota kendari dapat diketahui bahwa pengawasan sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari pengawasan rutin yang dilakukan oleh petugas KIA di tiap bulan di wilayah kerja Puskesmas Perumnas. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah penentuan nilai berdasarkan pengamatan, pengukuran, pemeriksaan sampai sejauh mana

efisiensi pelaksanaan program KIA. Evaluasi kegiatan adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi merupakan suatu asahan untuk mengukur pencapaian suatu tujuan ataupun keadaan tertentu dengan membandingkannya dengan standar nilai yang telah di tentukan sebelumnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran Evaluasi dalam manajemen Puskesmas terhadap pencapaian cakupan pelayanan KIA diwilayah kerja Puskesmas Perumnas kota kendari dapat diketahui bahwa evaluasi sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari evaluasi yang dilakukan oleh Pihak Puskesmas yang dilakukan setiap bulan dan membahas hasil evaluasi di monlok KESIMPULAN

1. Perencanaan program pelayanan KIA khususnya di Puskesmas Perumnas sudah dilaksanakan secara optimal.

2. Pengorganisasian yang dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Perumnas belum berjalan dengan baik.

3. Pelaksanaan kegiatan pelayanan KIA yang dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Perumnas di wilayah kerja Puskesmas Perumnas belum dilaksanakan secara optimal.

4. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan KIA yang dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Perumnas di wilayah kerja Puskesmas Perumnas sudah dilaksanakan secara optimal. 5. Evaluasi program pelayanan KIA yang dilakukann

oleh pihak Puskesmas Perumnas di wilayah kerja Puskesmas Perumnas sudah berjalan dengan baik.

1.

2. SARAN

1. Diharapkan kepada Pihak Puskesmas Perumnas agar lebih meningkatkan pelayanan Kesehatan ibu dan anak sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. 2. Diharapkan kepada Pimpinan Puskesmas

Perumnas agar melakukan koordinasi kepada Dinas Kesehatan Kota Kendari terkait dengan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan KIA, perlu Peningkatan kualitas, kwantitas pengadaan alat yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan, dan merencanakan pengadaan dan peremajaan alat transportasi bagi petugas

(6)

puskesmas agar pelaksanaan kegiatan KIA khususnya di wilayah kerja Puskesmas Perumnas dapat terlaksana dengan baik dan Diharapkan kepada pemerintah daerah agar mengalokasikan sejumlah dana untuk pengadaan fasilitas sarana dan prasarana dalam menunjang serta membantu terlaksananya kegiatan pelayanan KIA secara optimal.

3. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya terkait dengan penelitian ini agar semakin banyak referensi-referensi mengenai Manajemen pelayanan khususnya pada pelayanan KIA. DAFTAR PUSTAKA

1. Hasibuan, M. 2007. Manajemen. Penerbit Bumi Aksara : Jakarta.

2. Depkes RI. 2005. Pedoman Manajemen Kebidanan, Subdit Kebidanan dan Perinatal

_______,2010. Program Safe Motherhood Di

Indonesia. Jakarta.

3. Dinkes Sultra, 2015. Profil Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015. Kendari.

4. Dinkes Kota Kendari, 2015. Profil Dinas Kesehatan

Kota Kendari Tahun 2015. Kendari.

5. Dinkes Kota Kendari, 2015. Cakupan program

pelayanan kesehatan ibu dan anak ( KIA ) Tahun 2015. Kendari.

6. Bungin, B. 2007. Analisis Data Penelitian

Kualitatif. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

7. Depkes RI. 2005. Pedoman Manajemen Kebidanan, Subdit Kebidanan dan Perinatal

_______,2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,

Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehata Dasar. Direktorat Jenderal

Pembinaan Masyarakat, Jakarta. _______,2009. Sumber daya manusia. Jakarta.

_______,2010. Program Safe Motherhood Di

Indonesia. Jakarta.

_______,2010. Indonesia sehat 2010.Departemen Kesehatan : Jakarta.

_______,2010. Rencana Strategi Kementrian Kesehatan 2010-2014. Jakarta

8. EndykaEryeFrety, Susianti, E. 2013. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Buku KIA di BPM Alimah AMD.KEB Desa Bangajang Kecamatan Sukorejo Pasuruan. Jurnal Kapus Akbid Sakinah

Pasuruan. Edisi Pertama

9. Faich, C, M. 2012. Monitoring Pelayanan

Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Ngaliyan Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro

10. Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang.

11. Kusmayati, 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan dalam kunjungan k4 pada ibu hamil di puskesmas syamtalira bayu kabupaten aceh utara tahun 2012. Universitas Budiyah Banda Aceh.

12. Mochamad,p N. 2008. Pengembangan Sistem

Informasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Kabupaten Lamongan. Tesis.

Universitas Diponegoro Semarang.

13. Muninjaya, A., A. GDe., 2004. Manajemen

Kesehatan, EGC, Jakarta.

14. Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian

Kesehatan. Jakarta. PT. Rineka Cipta.

15. Nuraeni, A. 2011. Sistem Informasi Pelayanan

Kesehatan Ibu dan Bayi di Puskesmas. Skripsi.

Universitas Indonesia

16. Putranti, KA. 2013. Faktor-faktor penyebab

keterlambatan pengiriman laporan KIA di Puskesmas ke Dinas kesehatan Kota Surakarta.

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta 17. Rakhmat, J. 2005. Psikologi Komunikasi, PT

Remaja Rosdakarya, Bandung.

18. Ratminto dan Winarsih A. 2005. Manajemen

Pelayanan. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar

19. Runjati. 2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. EGC : Jakarta

20. Saifuddin, 2007. Analisis Perencanaan dan

Penganggaran Program KIA pada Puskesmas Kota Banjar Propinsi Jawa Barat. Kota Banjar

Propinsi Jawa Barat.

21. Sugiyono. 2011, Metode Penelitian Kuantitatif,

(7)

22. Susanti, EM. 2012. Determinan Kualitas

Pelayanan Antenatal Oleh Bidan Puskesmas di Kota Ambon. Tesis. Universitas Airlangg

(8)

Referensi

Dokumen terkait

The research could be concluded that the carcass characteristics of PO cattle were lower than those of SimPO cattle, but carcass components and non-carcass were similar relatively.

Setelah dilakukan penelitian terhadap Asuhan kebidanan pada akseptor KB IUD Post Plasenta di BPS Atiek Pujiati Sleman Yogyakarta, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

Perbedaan tekstur es krim susu lambing dengan penambahan umbi suweg pada konsentrasi 4%, dan 5% dengan perlakuan penambahan gelatin 0,5% diduga karena penggunaan

Dalam menguji model RFM ini, peneliti menggunakan data histori Perusahaan Distributor PT.Cendana Perdana Perkasa di Pekanbaru yang bergerak dibidang penjualan

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan permainan konstruktif yang dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Sambiroto, dan aspek perkembangan apa

Meskipun sudah lama berusaha, kedua Mitra ini belum pernah mendapat binaan dari instansi terkait, belum pernah mendapat pinjaman modal lunak, belum mempunyai sertifikat

Hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nelson Oly Ndubisi (2007) yang mengatakan bahwa penanganan masalah dalam suatu bank berpengaruh positif signifikan terhadap

Hasil penelitian ini ialah: (i) terdapat sepuluh peran – peran teknologi dan komunikasi yang terlaksana dalam pembelajaran di kelas ICT ini, antara lain menyediakan soal –