• Tidak ada hasil yang ditemukan

SATU RUANG Haldep_Satu Ruang.indd 1 5/30/2017 2:30:44 PM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SATU RUANG Haldep_Satu Ruang.indd 1 5/30/2017 2:30:44 PM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

 

(1). Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(2). Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan atau huruf h, untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3). Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan atau huruf g, untuk penggunaan secra komesial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000.00 (satu miliar rupiah).

(4). Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000.00 (empat miliar rupiah).

(4)

SATU RUANG

novel

Aqessa Aninda

(5)

SATU RUANG

Copyright ©2017 Aqessa Aninda Editor: Pradita Seti Rahayu

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang Diterbitkan pertama kali tahun 2017

oleh PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

717031181 ISBN: 978-602-04-3355-4

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari

Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan

(6)

Spotify: bit.ly/jejakplaylist

YouTube: bit.ly/jejakplaylistyoutube

8tracks: http://8tracks.com/aqessaninda

(7)

I – Hot Wheels, Princess,

and Fireworks

“I

yya! Banguuun! Kita kan mau ke Disneyland hari ini!” seru Putri di telepon hotel.

Astaga ... suara kakaknya benar-benar bikin kuping Satrya pengang! Taruh-taruhan nih ya, di Disneyland nanti pasti Satrya disuruh gendong si Mikha— keponakannya—kalau anak itu sudah malas jalan dan nggak mau ditaruh di baby stroller.

Beberapa minggu yang lalu, Putri langsung menembak Satrya. “Iyya, mau ikut ke Hong Kong nggak? Mas Indra kan mau workshop ke sana seminggu, jadi dia ngajakin gue sama Mikha. Terus, katanya suruh ajak lo aja, nanti dia  provide  hotelnya!” seru Putri di suatu Sabtu pagi ketika ia datang ke rumah Mama. Sabtu pagi, hal rutin banget Putri dan Indra menjenguk ibu Satrya. Lalu, anaknya yang bernama Mikha bakal langsung mengacak-acak kamar Satrya. Suara kartun di Disney Channel pun langsung membahana di kamar Satrya.

“Iyya, ikut dong! Tahun baruan di sana. Liburan kek lo, masa kerja mulu. Pacar nggak punya juga!” rayu Putri ke Satrya. Dalam hati Satrya ngomel, alah, palingan juga

butuh bantuan untuk jagain Mikha!

(8)

Satu Ruang

Tapi … Satrya mana tega bilang ‘nggak’ buat Putri dan Mikha?

Meski Satrya tahu, nanti dia disuruh gendong Mikha kalau balita itu ngambek jalan, main sama Mikha, bawa

stroller-nya Mikha, sampai disuruh kejar Mikha kalau

balita itu mulai lari-lari ke sana kemari. Kalau bukan karena Satrya sayang sama kakaknya, kalau bukan karena keponakannya ini gemesin banget, dia malas disuruh jadi nanny begini!

Benar aja. Belum apa-apa, Satrya udah kebagian tugas suruh dorong stroller-nya Mikha, sedangkan Mikha jalan digandeng sama Putri. Indra sendiri sedang workshop di kantornya. Satrya dan Putri jadi kelihatan seperti pasangan suami-istri. Amit-amit deh punya istri kayak dia

mah, bossy-nya keterlaluan! gumam Satrya dalam hati

kala memikirkan itu.

Asal tahu aja ya, Putri memang suka ngatur-ngatur Satrya. Dari suruh antar belanja—sebenarnya sering kali karena mamanya yang mau jalan-jalan, nyuruh Satrya ngurusin Mikha kalau dia lagi sibuk di dapur sama Mama, sampai ngatur kemeja apa yang bagus buat Satrya kerja. Semua kemeja kerja Satrya dibeli sama Putri dan mamanya dari awal Satrya mulai kerja sampai sekarang. Satrya malas banget kalau harus pergi-pergi belanja. Untung aja mereka tahu warna-warna yang cocok buat Satrya. Kalau belanja, Satrya mah paling banter pas lagi lewat di mal, ketemu kemeja atau celana bagus, coba sebentar terus bungkus. Lah, kalau Putri sama mamanya, bisa muter-muter seharian!

Ngomong-ngomong soal kemeja kerja, Satrya pernah protes ke Putri, “Kuti! Sesek nih kemejanya!”

(9)

3

Terus dengan galaknya Putri cuma balas, “Biar lo ganteng!”

Lalu, Satrya cuma bisa ngomel dalam hati, anjrit!

Ya nggak sesak atau ngetat banget sih, cuma kayak ... apa ya, kayaknya nggak pantas pakai yang kayak gitu.

Tapi, ya sudah. Satrya cuma bisa pasrah. Hidupnya ini nggak akan pernah terbebas dari dua wanita yang selalu mengaturnya. Daripada melawan, terus mulutnya mereka makin berisik, mending Satrya turuti biar cepat. Iya, Satrya memang orangnya pasrah. Terbukti, dia juga pasrah waktu Athaya akhirnya memilih Ghilman, waktu Alisha tetap memutuskan untuk menikah dengan Ardhi.

***

“Kuti, gimana sih cara tahu alis cewek dibentuk pake pensil alis apa nggak? Atau ... dibentuk dengan cara disulam gitu?” tanya Satrya ke Putri ketika mereka sedang di MTR menuju ke Disneyland.

Putri menatapnya dengan pandangan aneh dan penuh tanya. Satrya memang suka tanya yang aneh-aneh sih ke Putri soal cewek.

Kayak pas zaman SMA. Tiba-tiba Satrya tanya Putri di telepon, “Kak Uti, apa bedanya sih pembalut biasa sama pantyliners?”

Saat itu Putri membalas, “Ngapain lo cari pembalut?!” “Gue mau ke rumah cewek gue, terus dia bilang, sekalian nitip beliin pembalut yang wing. Gue nggak ngerti, malulah nanya dia!”

“Ish ... si bego! Udah ya, pokoknya lo cari aja yang ada tulisannya maxi wing! Terus buru cabut! Oke?! Nanti

Hot Wheels, Princess, and Fireworks

(10)

Satu Ruang

gua jelasin bedanya kalo lo udah dewasa!” Klik. Telepon langsung ditutup seketika oleh Putri.

Kembali ke tatapan tajam Putri pada Satrya karena pertanyaan bodohnya. Adiknya ini ganteng tapi suka malu-maluin. Ngakunya anak Fisika, gelar master dari Australia. Tapi, soal beginian pakai tanya sama kakaknya!

“Ngapain lo nanya-nanya alis cewek yang dibentuk? Jangan bilang lo mau bentuk alis?!”

“Astaga, Kak! Gue nggak gitu juga kali! Ada cewek cakep banget, tapi gue sangsi mukanya tuh natural apa nggak. Abis, masa mukanya kayak Disney Princess yang buku ceritanya suka lo koleksi dulu!” Satrya membela diri. Iya, sejak kenal Athaya, Satrya bosan sama cewek cantik yang gayanya semua setipe. Cewek yang namanya Kinan ini cantik karena wajahnya yang unik.

“Suka mah suka aja, Yya! Nggak usah mikirin alisnya kayak gimana,” ujar Putri dengan memutar bola matanya karena malas. Lalu, ia melanjutkan, “Alis sulaman ya kelihatan aja kayak tato gitu. Pensil alis juga sama. Kalo lo lihat kerapian alisnya dari bulu-bulu alisnya berarti itu natural. Kalo mau tahu dicukur apa nggak, ya lo lihat aja bekas cukurannya atau pori-pori kulitnya bekas cabutan apa nggak. Tapi, semua itu bisa kelihatan ... kalo ... lo ngelihatnya deket banget, kayak pas mau nyium dia gitu. Masalahnya ... emang lo bisa deketin dia?!” Putri cari kesempatan menggoda Satrya.

Muka Satrya langsung terlihat malas. Nggak enak

banget akhirnya! Kampret! Bener-bener deh ngomong sama Putri, yang ada diledekin muluuu! Akhirannya nggak enak!

Lagi, Satrya cuma bisa mengomel dalam hati menanggapi ledekan kakaknya.

(11)

5

***

Sampai di Disneyland, Satrya harus kejar Mikha yang lari ke sana kemari. Penderitaannya semakin lengkap ketika harus jadi juru foto Putri dan Mikha.

Walaupun Satrya ini nggak suka manjain anak kecil, sama Mikha dia ikhlas-ikhlas aja. Dari disuruh gendong Mikha yang mulai berat sampai bersihin pupup-nya pun Satrya mau. Seperti sekarang ini, Putri nyangkut di toko suvenir, Mikha minta digendong sama Satrya. Kemudian, Satrya bertanya ke Mikha, “Mik, laper, kan? Laper nggak? Om Iyya laper nih!”

Mikha, yang masih berumur 2,5 tahun tapi sudah mulai mengerti jenis kalimat tanya dan kalimat perintah, hanya bisa mengangguk-angguk. Satrya pun masuk ke restoran, menaruh Mikha di stroller bayi. Dengan bodo amat, Satrya membiarkan Mikha yang menangis meronta-ronta minta digendong sembari memesan makanan. Tangan kanannya berusaha susah payah memegang nampan berisi piring makanan dan minuman, sedangkan tangan kirinya mendorong Mikha di stroller. Satrya sengaja beli makanan yang nggak berkuah atau apa pun yang merepotkan saking laparnya dan harus multitasking. Setelah duduk, ia pun mengirim pesan ke Putri untuk memberi tahu posisinya.

Supaya Mikha anteng, Satrya kasih aja Mikha beberapa buah french fries untuk Mikha emut-emut biar nggak mengganggu konsentrasinya makan. Ketika Putri datang, ibunya Mikha pun mengomel-omel.

“Iyya! Anak gue kok lo kasih junk food sih!”

Satrya membalasnya dengan santai sambil mengunyah. “Biar anteng, emut-emut.”

Hot Wheels, Princess, and Fireworks

Referensi

Dokumen terkait

Proyek Akhir Arsitektur 71 Semester Genap Tahun Ajaran 2016/ 2017 Program Studi.. Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Katolik

Jadi jelaslah mengapa di laboratorium tidur, ditemukan gambaran hipnogram yang “acak-acakan” atau iregular dari perpindahan satu stadium ke stadium yang lain pada penderita

Pertumbuhan tunas pada stek dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan seperti bahan stek yang digunakan, lingkungan tumbuh dan perlakuan yang

Berdasarkan pengujian kesesuaian model secara keseluruhan pada model regresi cox proportional hazard diperoleh minimal terdapat 1 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap

Konsep yang diaplikasikan pada Taman Wisata Rawa Pening yaitu area wisata di tepi danau Rawa Pening yang menggunakan kaidah penataan visual waterfront dan

Pada kelas eksperimen dengan menerapkan perlakuan pembelajaran PAILKEM (Pembelajaran Partisipatif, Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menyenangkan) dan

Pada bagian bangunan, karena struktur sudah memiliki standard sendiri dalam ukuran atau dimensi, maka mayoritas struktur bangunan Kampung Kuta hamper sama dengan

Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau faktor dari luar. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi dan