• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Program Aplikasi

Program aplikasi adalah rangkaian kegiatan yang diekesekusi oleh program komputer yang dibuat untuk melaksanakan tugas khusus dari pengguna.

Program merupakan kumpulaninstruction setyang akan dijalankan

olehpemroses, yaitu berupa software. Bagaimana sebuah sistem komputer berpikir diatur olehprogram ini. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada padapemroses. Program berisikonstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudahditerjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada padainstructionset. (Wardana, 2014)

Secara istilah pengertian aplikasi adalah suatu program yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanankan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju. Menurut kamus computer eksekutif, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu tehnik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan data yang di harapkan.

Pengertian aplikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu” (Juansyah, 2015)

Aplikasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambil keputusan. Aplikasi ini mengintegrasikan antara manusia dengan mesin

(2)

2

yang memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur dan basis data yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam perusahaan. Aplikasi dibangun dengan bahasa pemograman untuk memasukkan intruksi yang dijalankan aplikasi, contoh bahasa pemograman PHP. Pemograman aplikasi dibantu dengan menggunakan text editor untuk memformulasikan bahasa pemograman dari aplikasi contoh text editor Sublime Text 2. Selain itu aplikasi komputer juga didukung oleh software lain yang mana aplikasi menjalankan data didalam software tersebut seperti halnya software database MySQL untuk sistem informasi manajemen .(Putra & Pribadi, 2016)

Industri PC tampaknya menciptakan istilah ini untuk merefleksikan medan pertempuran persaingan yang baru, yang paralel dengan yangterjadi antar sistem operasi yang dimunculkan. (Wardana, 2010)

2.2. Pengertian Android

Android adalah sistem operasi berbasis Java yang dirancang pada kernel linux untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google. Google Inc, sepenuhnya membangun Android dan menjadikannya bersifat terbuka (open source) sehingga para pengembang dapat menggunakan Android tanpa mengeluarkan biaya lisensi dari Google. Android memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :

1) Terbuka

Android dibangun terbuka sehingga aplikasi dapat memanggil salah satu fungsi inti ponsel seperti membuat panggilan, mengirim teks pesan, menggunakan kamera

(3)

3

serta beberapa fungsi lainnya. Android menggunakan mesin virtual yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan sumber daya memori dan perangkat keras. Android merupakan open source, dapat secara bebas diperluas untuk memasukan teknologi baru yang lebih maju.

2) Semua aplikasi dibuat sama

Android tidak memberikan perbedaan terhadap aplikasi utama dari telepon dan aplikasi pihak ketiga. Semua aplikasi dapat dibangun untuk memiliki akses yang sama terhadap kemampuan sebuah telepon dalam menyediakan layanan.

3) Memecahkan hambatan pada aplikasi

Android memecahkan hambatan untuk membangun aplikasi yang baru dan inovatif. Misalnya, pengembang dapat mengembangkan informasi yang diperoleh dari web dengan data pada ponsel seseorang seperti kontak pengguna, kalender atau lokasi geografis.

4) Pengembangan aplikasi yang mudah dan cepat

Android menyediakan akses kepada pengguna untuk menggunakan library yang diperlukan dan tools agar dapat membuat aplikasi yang semakin baik. Android memiliki sekumpulan tools yang dapat digunakan untuk membantu para pengembang aplikasi dalam meningkatkan produktivitas dari aplikasi yang dibuat. (Bastian, Lumenta, & Sugiarso, 2016)

Saat ini Android digunakan sebagai sistem operasi untukperangkat mobile (bergerak) seperti : smartphone,smartwatch, dan lainnya. Versi-versi android sendiri sampai saat ini sudah cukupbanyak. Dirilis pertama kali pada tahun 2009 yaitu versi Android 1.1. Uniknya hampir semua versi android menggunakan nama makanan Inilah versi-versi android : (Guntoro, 2019)

(4)

4

No Nama Versi Tahun Rilis

1. Cupcake 2009 2. Donut 2009 3. Éclair 2009 4. Froyo 2010 5. Gingerbread 2010 6. Honeycomb 2011

7. Ice Cream Sandwich 2011

8. Jelly Bean 2012 9. Kitkat 2013 10. Lollipop 2014 11. Marshmallow 2015 12. Nougat 2016 13. Oreo 2017

Tabel II. 1 Macam-Macam Versi Android

2.3. Pengertian Pajak

Defisini Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang – undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar –besarnya kemakmuran rakyat. (Mardiasmo, 2016)

Peranan pajak yang sangat besar tentunya didorong dengan kesadaran diri sendiri, agar pajak menjadi tulang punggung dalam membiayai pembangunan

(5)

5

didalam negeri, untuk itu harus ada persamaan pandangan dalam mengartikan pajak. Ada definisi pajak menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

1) Menurut Mr. Dr. N. J. Feldmann dalam (B. Ilyas & Burton, 2015)

“ Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh terutang kepada penguasa, (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontra-prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.”

2) Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitra,S.H dalam (Mardiasmo, 2016)

“ Pajak adalah iurang rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat di tunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”

3) Menurut S.I.Djajadiningrat dalam (Resmi, 2014)

“Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas Negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jaca timbal balik dari Negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan secara umum.”

Berdasarkan pengertian para ahli di atas, bahwa pajak mempunyai beberapa unsur-unsur yaitu:

1. Kontribusi wajib kepada Negara

Artinya bahwa pajak merupakan sumbangsih kepada negara yang bersifat wajib, sehingga karena sifatnya yang wajib maka apabila ada wajib pajak yang tidak membayar pajak sebagaimana mestinya, terhadap wajib pajak yang

(6)

6

bersangkutan akan dikenakan sanksi administrasi maupun sanksi pidana tergatung pada tingkat kesalahannya.

2. Terutang oleh orang pribadi atau badan

Artinya bahwa pajak itu terhutang oleh orang pribadi atau badan yang wajib membayarnya yang di sebut dengan wajib pajak.Wajib pajak dimaksud meliputi pembayar pajak, pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan perundang – undangan perpajakan.

3. Bersifat memaksa

Artinya bahwa setiap wajib pajak yang meliputi pribadi atau badan yang tidak membayar pajak sesuai dengan ketentuan undang – undang perpajakan, pelaksanaannya dapat dipaksakan secara hukum.

Apabila setelah diterbitkan surat ketetapan pajak maupun surat tagihan pajak, wajib pajak setelah tanggal jatuh tempo yang ditentukan tidak bersedia untuk membayar yang masih harus dibayar sebagaimana dalam surat ketetapan pajak maupun surat tagihan pajak tersebut maka terhadap wajib pajak dapat dilakukan tindakan penagihan mulai dengan dikeluarkannya surat teguran, penyampaian surat paksa, penyitaan barang – barang milik penanggung pajak, sampai dengan pelelangan bahkan bila dimungkinkan terhadap wajib pajak yang tidak mau membayar atau melunasi pajaknya sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku dapat dilakukan penyanderaan badan.

4. Berdasarkan undang – undang

Artinya bahwa pemungut pajak harus selalu berdasarkan pada undang – undang, sehingga tidak ada pajak tanpa undang – undang. Hal ini juga dengan tegas dinyatakan dalam pasal 23 A Undang – Undang Dasar 1945 amandemen ketiga yang berbunyi:’ Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan

(7)

7

negara diatur dengan undang – undang “. Oleh karena itu pemungutan pajak sudah di dasarkan pada Undang – Undang yang mengaturnya maka sesungguhnya rakyat sudah setuju untuk di pungut pajakanya. Dengan adanya pajak yang dipungut berdasarkan undang – undang berarti pemungutan pajak dapat dipaksakan.

5. Tidak mendapatkan imbalan secara langsung

Artinya bahwa bagi si pembayar pajak setelah mereka membayar pajak sesuai ketentuan undang – undang perpajakan tidak mendapatkan imbalan atau balas jasa secara langsung, akan tetapi imbalan atau balas jasa akan di peroleh si pembayar pajak secara tidak langsung dengan tersedianya layanan publik (public service) maupun barang – barang publik (goods service) bahkan yang tidak ikut membayar pajakpun akan turut serta menikmati layanan publik yang dibiayai dari uang pajak. 6. Digunakan untuk keperluan negara dan kepentingan rakyat

Artinya bahwa pajak yang telah terkumpul akan dipergunakan untuk membiayai pengeluaran – pengeluaran umum dalam rangka memberikan pelayanan publik, sehingga pada akhirnya uang pajak yang telah terkumpul itu akan dikembalikan manfaatnya untuk kemakmuran rakyat. Sebagai contoh untuk membayar gaji pegawai negeri, polri, TNI, pejabat negara dan lain- lain.

Sedangkan yang menjadi dasar hukum pemungutan pajak di Indonesia sebagai hukum pajak materiil antara lain : Undang – Undang No 7 Tahun 1983 sebagaimana telah di ubah terakhir dengan undang- Undang No 17 Tahun 2000 tetang Pajak Penghasilan, Undang –Undang N0 8 Tahun 1983 sebagimana telah di ubah terakhir dengan Undang –Undang No 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak penjualan atas Barang Mewah (PPN dan Ppn BM ), Undang – Undang No 12 Tahun 1985 sebagimana telah diubah dengan Undang – Undang No 12 Tahun1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan,

(8)

8

Undang – Undang No 21 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang No 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan atau Bangunan. Sedangkan untuk hukum pajak formilnya di atur dalam Undang –Undang No 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang –Undang No 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.(B. Ilyas & Burton, 2015)

2.4. Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak Penghasilan yang diterima atau di perolehnya dalam suatu tahun pajak. Peraturan perudang-undangan perpajakan yang mengatur tetang Pajak Penghasilan yang berlaku sejak 1 Januari 1984 adalah undang Nomor 7 Tahun 1983. Undang-udang tersebut telah beberapa kali diubah, perubahan Unadang=undang Pajak Penghasilan tersebut dilakukan dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip perpajakan yang dianut secara universal, yaitu keadilan, kemudahan/efisiansi administrasi, dan produktivitas penerimaan Negara serta tetap mempertahankan system selfassessment.(Resmi, 2014)

2.4.1. Dasar Hukum Pajak Penghasilan

Dasar hukum pajak penghasilan adalah Undang – Undang No.7 Tahun 1983 yang telah di sempurnakan dengan Undang – Undang No.7 Tahun 1991, Undang – Undang No.10 Tahun 1994, Undang –Undang No.17 Tahun 2000, Undang - Undang No.36 Tahun 2008, dan yang terbaru yaitu Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 141/PMK.03/2015, peraturan pemerintah, keputusan presiden,

(9)

9

keputusan menteri keuangan, keputusan Direktorat Jenderal Pajak maupun surat edaran Direktorat Jenderal Pajak.

2.4.2. Subjek PajakPenghasilan

Subjek pajak Penghasilan menurut Undang – Undang No.36 Tahun 2008 berdasarkan pasal 2 ayat (1) yang menjadi subjek pajak adalah :

1. Orang Pribadi

2. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak 3. Badan, Terdiri dari perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, BUMN/BUMD dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi dana pensiun, persekuruan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi social politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan benduk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif.

4. Bentuk Usaha Tetap (BUT)

2.4.3. Objek Pajak Penghasilan

Yang menjadi objek pajak adalah penghasila, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonimis yang diterima atau di peroleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang dapat dipakai ubtuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk :

1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk haji, upah, tunjangan, honorim, komisi, bonus, gratifikasim uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang ini;

(10)

10

2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan; 3. Laba usaha;

4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta;

5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah di bebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengambilan pajak;

6. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan

pengembalian utang; 7. Deviden;

8. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak;

9. Sewa;

10.Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;

11.Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang di tetapkan dengan peraturan pemerintah;

12.Keuntungan selisih kurs mata uang asing; 13.Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva; 14.Premi Asuransi;

15.Iuran;

16.Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang belum di kenakan pajak;

17.Penghasilan dan usaha berbasis Syariah; 18.Imbalan Buga;

19.Surplus Bank Indonesia;

Penghasilan tersebut dapat dikelompokan menjadi:

1. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas; 2. Penghasilan dari usaha atau kegiatan;

(11)

11

3. Penghasilan dari modal atau penggunaan harta; 4. Penghasilanlain-lain;

Penghasilan yang bukan Objek Pajak Penghasilan sebagai berikut :

1. Bantuan atau sumbangan bagi pihak yang menerima bukan merupakan objek

pajak sepanjang di terima tidak dalam hubungan kerja.

2. Zakat yang di terima Baziz / Laziz yang di sahkan oleh pemerintah bukan merupakan penghasilan bagi yang menerima, tetapi merupakan biaya pengurang penghasilan kena pajak bagi yang mengeluarkan zakat.

3. Harta hibah bukan merupakan penghasilan, asalkan yang menerima harta hibah tersebut adalah :

a. Keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat.

b. Badan Keagamaan.

c. Badan Pendidikan. d. Badan Sosial. e. Pengusaha Kecil.

f. Koperasi yang di tetapkan oleh menteri keuangan.

4. Warisan

5. Harta termasuk setoran tunai yang diterima sebagai pengganti saham atau sebagai penyertaan modal

6. Penggantian atau imbalan.

7. Pembayaran dari perusahaan asuransi 8. Deviden atau bagian laba yang diterima

9. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun

(12)

12

11.Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer 12.Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa

bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan 13.Beasiswa

14.Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan.

15.Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu.

2.4.4. Jenis Pajak Penghasilan

Sebagaimana disebutkan dalam pasal 4 ayat (1) UU Pph yaitu :

1. Pph pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri, sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan.

2. Pph pasal 22, yaitu pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga Negara lain, berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan badan-badang tertentu baik badan pemerintah maupun swasta berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha dibidang lain.

3. Pph pasal 23, yaitu pajak yang di potong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri (orang pribadi maupun badan) dan Bentuk

(13)

13

Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaranaan kegiatan selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.

4. Pph pasal 24, yaitu pajak yang dibayar atau terhutang di luar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang diterima wajib pajak dalam negeri.

5. Pph pasal 25, yaitu angsuran PPh yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan.

6. Pph pasal 26 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak luar negeri, sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan.

7. Pph pasal 29, yaitu pajak kurang dibayar yaitu apabila pajak yang terhutang untuk suatu tahun pajak lebih besar dari pada kredit pajak sebagaimana di maksud dalam pasal 28 ayat (1) UU Pph.

8. Pph Final yaitu pajak penghasilan yang pengenaannya sudah fnal (berakhir), sehingga tidak dapat dikreditkan (dikurangkan) dari total pajak penghasilan terutang pada akhir tahun pajak.

(14)

14 2.4.5. Tarif Pajak Penghasilan

Secara teoritis dikenal berbagai macam tarif pajak yang dapat diterapkan yaitu: 1. Tarif Tetap

Tarif tetap adalah suatu tarif yang berupa suatu jumlah atau angka yang tetap, berapapun berdasarkan besarnya dasar pengenaan pajak.

2. Tarif Proporsional

Tarif Proporsional adalah merupakan sebuah presentase tertentu yang sifatnya tetap terhadap berapapun dasar pengenaan pajaknya.

3. Tarif Progresif

Tarif Progresif adalah tarif berupa presentase tertentu yang makin meningkat dengan makin meningkatnya dasar pengenaan pajak.

4. Tarif Degresif

Tarif Degresif adalah tariff berupa presentase tertentu yang makin meningkat dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak, tetapi kenaikan persentase tersebut makin menurun.

2.5. Peralatan Pendukung

Dalam membuat suatu perancangan sistem, dibutuhkan peralatan yang dapat membantu atau mendukung dalam membuat rancangan sistem yang baru, agar sistem analis dapat mendesain model dari sistem informasi yang akan dibuat. Salah satu pemodelan yang saat ini paling banyak digunakan adalah UML. UML (Unified Modeling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain,serta menggambarkan arsitektur dalam pemprograman berorientasi objek.

(15)

15 2.5.1 Unified Modelling Language (UML)

Menurut (Hendini, 2016) “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membanngun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem.”

Alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut:

A. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuakn (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.

Gambar II. 1 Contoh Use Case Diagram

uc contoh Actor1 Use Case1 Use Case2 Use Case3 Use Case4 Use Case5 «extend» «include» «include» «include» «include»

(16)

16 B. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.

Gambar II. 2 Contoh Activity Diagram

C. Diagram Urutan (Sequence Diagram)

Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.

Gambar II. 3 Contoh Sequence Diagram act contoh

Sistem User

start

Activ ity1 Activ ity2

(17)

17

D. Deployment Diagram

Deployment Diagram digunakan untuk menggambarkan detail bagaimana komponen disusun di infrastruktur sistem.

Gambar II. 4 Contoh Deployment Diagram

2.5.2 Hierarcy Input Process Output (HIPO)

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2015):

“Serangkaian diagram yang terdiri dari serangkaian level yang mengalir dari atas kebawah yang menggambarkan sistem yang lebih detail. Diagram HIPO dirancang sebagai alat bantu dan alat dokumentasi yang digunakan untuk mengidentifikasikan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah/problem.”

Selain itu diagram ini juga digunakan untuk menguraikan keseluruhan pemrosesan transaksi yang terjadi dalam aktifitas perusahaan.

(18)

18

Gambar II. 5 Hierarcy Input Process Output (HIPO) Diagram

2.5.3 Android Studio

Dikutip dari developer.android.com Android Studio adalah Integrated Development Environment (IDE) untuk pengembangan aplikasi Android. Pada tahun 2013 Google mengumumkan bahwa Android Studio menjadi IDE resmi untuk mengembangkan aplikasi android.

Android Studio menawarkan fitur lebih banyak untuk meningkatkan produktivitas Anda saat membuat aplikasi Android, di antaranya :

a. Sistem versi berbasis Gradle yang fleksibel b. Emulator yang cepat dan kaya fitur

(19)

19 2.5.4 Java

Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling popular, dikarenakan bisa dijalankan disemua platform dan OS yang berbeda-beda.

Walaupun google telah resmi mendukung c++ dan baru-baru ini kotlin, tetap saja java jadi primadona untuk para developer android. Ini dikarenakan library java cukup lengkap sehingga memudahkan programmer.

Gambar

Tabel II. 1 Macam-Macam Versi Android
Gambar II. 1 Contoh Use Case Diagram
Gambar II. 2 Contoh Activity Diagram
Gambar II. 4 Contoh Deployment Diagram
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tersebut belum melibatkan selection bias, setelah melibatkan adanya selection bias perbedaan log pendapatan antara lulusan sekolah negeri dengan lulusan swasta dinikmati

Berdasarkan hasil tersebut, diinterpretasikan bahwa variabel-variabel independen, yaitu struktur modal (X1), inflasi (X2), suku bunga (X2) dan nilai tukar (X3), memiliki

Ikan Sapu-sapu (Hypostomus plecostomus) yang terdapat di sungai Pabelan Kartasura tahun 2012 diambil 3 lokasi untuk sampling yaitu bagian batas awal sungai, area tengah

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan "Disparitas Pidana dalam Kasus Psikotropika" adalah beberapa putusan mengenai kasus psikotropika yang terdapat

Pemisahan bahan atau separation merupakan metode yang umum digunakan untuk memperoleh bahan dengan ukuran atau fasa yang diinginkan dalam proses industri.. Prose pemisahan

Dasar dalam menentukan Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) dalam BPHTB pada Jual Beli Tanah dan/atau Bangunan di Kabupaten Badung.... Penghitungan Pajak BPHTB dalam Jual Beli

Pemancaran partikel ( ) terjadi pada inti berat yang memiliki lebih dari 83 proton. Pada pemancaran sinar beta ( ) terjadi perubahan sebuah neutron menjadi

Selain itu untuk menjaga nama baik nasabah, harus diatur kapan dan dalam hal yang bagaimana bank diperkenankan untuk memberikan informasi kepada pihak ketiga mengenai segala