• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelayanan dan Keunggulan Produk Terhadap Kepuasan Nasabah di Bank Muamalat Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Pelayanan dan Keunggulan Produk Terhadap Kepuasan Nasabah di Bank Muamalat Tulungagung"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PELAYANAN DAN KEUNGGULAN PRODUK

TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI BANK MUAMALAT

TULUNGAGUNG

(2)

Oleh

SEPTIANA DWI EXMAWATI

NIM. 3223103063

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) TULUNGAGUNG

2014

(3)

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGAJUAN ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN MOTTO vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

ABSTRAK xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 7

D. Hipotesis Penelitian 7

E. Kegunaan Penelitian 7

F. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian 9

G. Penegasan Istilah 9

H. Sistematika Penulisan Skripsi 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pelayanan 13

1. Pengertian Pelayanan 14

2. Ciri-Ciri Pelayanan Yang Baik 13

3. Karakteristik Pelayanan Yang Baik 19

(4)

5. Pelayanan dalam perspektif Islam 21

B. Keunggulan Produk 25

1. Pengertian Produk 25

2. Pengertian Keunggulan Produk 26

3. Dimensi Kualitas Produk 28

4. Tingkatan Produk dan Jasa 29

5. Langkah Pengembangan Produk 31

6. Produk Perbankan Syariah 34

C. Kepuasan Nasabah 39

1. Pengertian Kepuasan Nasabah 39

2. Metode Pengukuran Kepuasan Nasabah 41

3. Faktor Pendukung Kepuasan Konsumen 44

4. Kepuasan Nasabah Menurut Perspektif Islam 48

D. Kajian Penelitian Terdahulu 50

G. Kerangka Berfikir Penelitian 52

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pola atau Jenis Penelitian 54

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 54

C. Sumber Data, Variabel dan Skala Pengkurannya 55

D. Teknik Pengumpulan Data 57

E. Analisis Data 58

1. Uji Validitas dan Realibilitas 58

2. Uji Normalitas 59

3. Uji Regresi Linear Berganda 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 60

1. Sejarah Berdirinya BMI 60

(5)

3. Struktur Organisasi Lembaga 65

4. Job Discription BMI KCP Tulungagung 65

5. Sistem Pelayanan BMI KCP Tulungagung 65

6. Sistem Promosi BMI KCP Tulungagung 67

B. Profil Responden 68

C. Deskripsi Responden 68

D. Deskripsi Variabel 72

E. Analisa Data dan Pengujian Hipotesis 81

F. Pembahasan Hasil Penelitian 93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 97

B. Saran 98

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(6)

ABSTRAK

Skripsi dengan judul “Pengaruh Pelayanan dan Keunggulan Produk Terhadap Kepuasan Nasabah di Bank Muamalat Tulungagung” ini ditulis oleh Septiana Dwi Exmawati, 3223103063, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung dibimbing oleh Qomarul Huda, M.Ag

Penelitian dalam skrispsi ini dilatarbelakangi oleh Selain menerapkan pelayanan yang terbaik, Bank Muamalat Tulungagung selalu berupaya untuk memberikan produk yang berkualitas dan unggul dibandingkan produk yang dimiliki bank-bank lain sebagai pesaingnya. Keunggulan produk diciptakan Bank Muamalat Tulungagung agar nasabahnya tetap setia memakai dan menikmati jasa yang diberikan Bank Muamalat tersebut. Kualitas pelayanan dan kualitas produk bagi nasabah dapat mempengaruhi kepuasan nasabah, dalam jangka panjang kepuasan pelanggan dapat dijadikan tujuan utama bagi perencanaan strategi pemasaran di perbankan.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) Apakah Ada Pengaruh Faktor Pelayanan terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat Tulungagung ? (2) Apakah Ada Keunggulan Produk berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Bank Muamalat Tulungagung ? (3) Diantara Faktor Pelayanan dan Keunggulan Produk manakah yang paling berpengaruh terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat Tulungagung ?

. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil angket yang telah diisi oleh nasabah Bank Muamalat Tulungagung yang menjadi sampel penelitian. Pada penelitian ini mengunakan uji normalitas data, uji regresi berganda dan uji hipotesis.

Dari hasil analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa, variable pelayanan mempengaruhi kepuasan nasabah Bank Muamalat Tulungagung dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000, selanjutnya variable keunggulan produk mempengaruhi kepuasan nasabah Bank Muamalat Tulungagung dengan tingkat signifikasi sebesar 0,02. Sedangkan dari hasil uji F ternyata Faktor pelayanan merupakan faktor yang lebih berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Bank Muamalat Tulungagung dibandingkan keunggulan produk

(7)

BAB I

LATAR BELAKANG

A. LATAR BELAKANG

Di Era Globalisasi seperti saat ini, bisnis perbankan merupakan bisnis

kepercayaan dimana bank harus mampu memberikan jasa yang aman pada

nasabahnya. Bagi dunia perbankan, khususnya di Indonesia semaraknya kegiatan

perbankan baru dilakukan di era tahun 1980-an. Sebelumnya, dunia perbankan

di Indonesia masih bersifat pasif, dalam arti hanya menunggu nasabah datang ke

bank.1 Setelah didirikannya Bank Muamalat pada tahun 1992 Perbankan Syariah

di Indonesia semakin diperkenalkan dan difahami keberadaannya. Masyarakat

pun semakin merasakan manfaat perbankan ini, semakin kuat dukungan dari

Pemerintah, dunia usaha maupun Perbankan Konvensional untuk memperluas

jaringan Perbankan Syariah sehingga semakin berkembang. Perkembangan bank

syariah dapat dilihat sejak munculnya atau berdirinyan Bank Muamalat pada

tahun 1992 sebagai pelopor bank-bank syariah di Indonesia. Kemudian disusul

Bank Syariah Mandiri dan bank-bank syariah lainnya hingga sampai sekarang.

Bank sebagai lembaga intermediasi, menerima simpanan dari nasabah

dan meminjamkan kepada nasabah lain yang membutuhkan dana. Dalam

lembaga syari’ah tidak terdapat sistem bunga karena prinsip operasionalnya

menggunakan bagi hasil.2 Keberadaan Bank Syari’ah dalam sistem Perbankan di

(8)

Indonesia sebenarnya telah dikembangkan sejak tahun 1992 sejalan dengan UU

No.7 Tahun 1992 tentang perbankan. Namun demikian UU tersebut belum

mampu memberikan landasan yang kuat terhadap perkembangan perbankan.

Karena belum secara tegas mengatur mengenai pengembangan lembaga

keuangan tersebut, melainkan hanya mengenai sistem bagi hasil. Oleh karena itu

pada tahun 1998 dilakukan amandemen Undang-undang tentang Perbankan

Syariah No.10 tahun 1998 yang berisi tentang peningkatan peranan bank syariah

untuk menampung aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Arah kebijakan regulasi

ini dimaksudkan agar ada peningkatan peranan bank nasional sesuai fungsinya

dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dengan prioritas

koperasi, pengusaha kecil, dan menengah serta seluruh lapisan masyarakat

tanpa diskriminasi.3

Upaya pengembangan kualitas pelayanan yang diberikan Bank Syariah

tidak cukup hanya berlandaskan Undang-Undang saja tetapi juga harus

berorientasi pada pasar atau masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan. Bank

Syariah dalam hal layanan kepada masyarakat jenis produk atau jasa yang

ditawarkan perlu ditingkatkan. Hal ini terkait dengan harapan masyarakat bahwa

mereka berhubungan baik dengan bank yang nyaman dan mudah dalam

melakukan transaksi. Dalam Al-Qur’an Surat Ali-Imron ayat 159 telah

memberikan pedoman kepada orang mu’min (pelaku usaha) agar berlemah

lembut (memuaskan) kepada seseorang (pelanggan).

3Undang-Undang No.10 Tahun 1998 dalam

(9)

                                   Artinya :

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.4

Pelayanan sangat penting dilakukan pada sektor perbankan khususnya

perbankan syariah. Pelayanan merupakan perilaku bank dalam rangka

memenuhi kebutuhan dan keinginan demi tercapainya kepuasan nasabah. Pada

Bank Muamalat Tulungagung dalam hal pelayanan khusunya di bagaian

Customer Servis kurang begitu murah senyum dalam melayani nasabah yang

sedang minta informasi ataupun pembukaan rekening tabungan. Sedangkan

pada teller kurangnya karyawan dalam melayani nasabahnya, karena seandainya

nasabah banyak yang melakukan transaksi teller hanya satu maka nasabah

merasa bosan menunggu antrian yang panjang tersebut. Hal yang paling penting

dalam suatu bank adalah kualitas pelayanan yang diberikan, nasabah akan

merasa puas jika pelayanan yang diberikan itu baik dan murah senyum. Karena

(10)

keberhasilan suatu produk sangat ditentukan dari baik atau tidaknya pelayanan

yang diberikan.

Selain pelayanan yang baik produk yang unggul juga berperan penting

terhadap kepuasan nasabah. Semakin pesatnya persaingan saat ini membuat

sektor perbankan saling bersaing dalam menawarkan keunggulan produknya

masing-masing. Keunggulan produk didapatkan dengan cara menemukan

keseluruhan harapan pelanggan, meningkatkan nilai produk atau pelayanan

dalam rangka memenuhi pelanggan. Produk yang ditawarkan Bank Muamalat

Tulungagung berupa Tabungan Muamalat Prima, Tabungan Muamalat Gold,

TabunganKu, KPR Muamalat IB, Deposito Muamalat dan Tabungan Muamalat

Wisata dan Tabungan Muamalat Regular. Setiap produk-produk tersebut

mempunyai fasilitas yang berbeda satu dengan yang lainnya. Diantara produk

tersebut yang merupakan produk unggulan Bank Muamalat Tulungagung yaitu

Tabungan Muamalat Prima, Tabungan Muamalat Gold dan KPR Muamalat IB.

Di samping persaingan yang sangat ketat saat ini, bank harus menerapkan

sistem pelayanan yang berkualitas tinggi pada seluruh produk dan jasanya.

Produk dan jasa yang ditawarkan pada hakekatnya ditujukan untuk pemuasan

kebutuhan nasabah di dalam seluruh aktivitas keuangannya, untuk memenuhi

hal tersebut bank harus secara kreatif menciptakan produk dan jasa yang dapat

memenuhi kebutuhan nasabahnya. Kemudian untuk menang dalam suatu

(11)

berdasarkan pada kualitas produk saja, tetapi juga tergantung dari strategi yang

diterapkan oleh perusahaan. Keberhasilan suatu produk baru menjadi kunci

utama bagi banyak perusahaan. Hal tersebut menjadi bahan diskusi semenjak

keunggulan produk, terlepas barang atau jasa menjadi salah satu jalan bagi

organisasi untuk beradaptasi terhadap perubahan pasar, teknologi dan kompetisi

dalam suatu industri.

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan, memuaskan

nasabah adalah hal pokok yang tidak boleh di abaikan, dimana kepuasan

nasabah merupakan aspek strategis dalam memenangkan persaingan

mempertahankan citra perusahaan di masyarakat luas.5 Kepuasan pelanggan

ditentukan oleh kualitas produk dan layanan yang dikehendaki pelanggan,

sehingga jaminan kualitas menjadi kualitas utama bagi suatu perusahaan. Untuk

kepuasan pelanggan terhadap layanan, ada dua hal pokok yang saling berkaitan

erat yaitu harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan dan persepsi

konsumen terhadap kualitas layanan. Pelanggan selalu menilai suatu layanan

yang diterima dibandingkan dengan apa yang diharapakan atau diinginkan6.

Sampai saat ini kepuasan nasabah masih menjadi masalah dan prioritas

utama Bank Muamalat Tulungagung agar mampu bertahan dalam ketatnya

persingan antar bank syariah di Tulungagung. Untuk mempertahankan

nasabahnya, Bank Muamalat Tulungagung menerapkan pelayanan yang terbaik

5M. Syafe’i Antonio,“Bank Islam: Teori dan Praktik”, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000),

hal.16

(12)

dan bermutu dalam melayani semua nasabahnya tanpa terkecuali. Dalam

memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabahnya, Bank Muamalat Tulungagung

memiliki standart yang sama dalam mengukur pelayanan yang baik.

Selain menerapkan pelayanan yang terbaik, Bank Muamalat Tulungagung

selalu berupaya untuk memberikan produk yang berkualitas dan unggul

dibandingkan produk yang dimiliki bank-bank lain sebagai pesaingnya.

Keunggulan produk diciptakan Bank Muamalat Tulungagung agar nasabahnya

tetap setia memakai dan menikmati jasa yang diberikan Bank Muamalat

tersebut. Keunggulan tersebut berupa Tabungan Muamalat Prima, Tabungan

Gold dan KPR Muamalat IB. Di mana setiap produk tersebut memiliki

keunggulan-keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki bank lainnya. Seperti pada

Tabungan Muamalat Gold yang memiliki keunggulan untuk bertransaksi

pembayaran di merchant Visa di seluruh Indonesia.

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diketahui bahwa kualitas

pelayanan dan kualitas produk bagi nasabah dapat mempengaruhi kepuasan

nasabah. Dalam jangka panjang kepuasan pelanggan dapat dijadikan tujuan

utama bagi perencanaan strategi pemasaran di perbankan. Berdasarkan uraian

diatas, peneliti ingin meneliti tentang pelayanan dan keunggulan produk yang di

miliki Bank Muamalat Tulungagung. Oleh karena itu, peneliti menyusun

penelitian yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Dan Keunggulan Produk

(13)

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana Pengaruh Faktor Pelayanan terhadap kepuasan nasabah di Bank

Muamalat Tulungagung ?

2. Bagaimana pengaruh Keunggulan Produk terhadap kepuasan nasabah Bank

Muamalat Tulungagung ?

3. Diantara Faktor Pelayanan dan Keunggulan Produk manakah yang paling

berpengaruh terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat Tulungagung ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh dari faktor pelayanan pada Bank Muamalat

Tulungagung terhadap Kepuasan Nasabah.

2. Untuk mengetahui pengaruh keunggulan produk pada Bank Muamalat

Tulungagung terhadap Kepuasan Nasabah.

3. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap

kepuasan nasabah di Bank Muamalat Tulungagung ?

D. Hipotesa Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka hipotesis

penelitian ini adalah seperti berikut:

1. H1 = Faktor pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah

pada Bank Muamalat Tulungagung.

(14)

nasabah pada Bank Muamalat Tulungagung

3. H1 dan H2 berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah pada Bank

Muamalat Tulungagung.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Pengertian ini secara teoritis bahwa pelayanan dan keunggulan

produk sangat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan

nasabah. Sehingga kedua variabel tersebut harus diterapkan secara

bersamaan guna tercapai tujuan yaitu kepuasan nasabah.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

rujukan untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti dalam bidang

perbankan Islam.

b. Bagi Bank Muamalat Tulungagung

Temuan diharapkan dapat berguna bagi pihak Bank Muamalat

Tulungagung untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan jasanya

terhadap nasabahnya, agar dapat lebih menerapkan prinsip-prinsip

syari’ah dalam menjalankan perusahaannya agar berhasil menjadi

(15)

c. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

masukan yang sangat berguna dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

khususnya dibidang lembaga keuangan syari’ah dan menambah khasanah

bacaan ilmiah.

F. Ruang Lingkup Dan Pembatasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini digunakan untuk mengetahui tentang

variabel-variabel yang diteliti, membatasi permasalahan yang akan diteliti dan

lokasi penelitian sehingga tidak menyimpang dari tujuan yang dikehendaki.

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Subyek penelitian ini adalah nasabah pada Bank Muamalat Tulungagung.

2. Penelitian ini mengkaji tentang pelayanan dan keunggulan produk

terhadap kepuasanan nasabah pada Bank Muamalat Tulungagung.

3. Peneliti mengambil sample penelitian pada Bank Muamalat Tulungagung.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan devinisi variabel secara operasional,

(16)

yang diteliti. Variabel penelitian terdiri dari dua macam, yaitu variabel terikat (Y)

dan variabel bebas (X). Definisi operasional dalam penelitian ini mencakup :

a. Secara konseptual

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,

benda dan sebagainya).7 Pengaruh yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah daya yang timbul antara pelayanan dan

keunggulan produk terhadap kepuasan nasabah Bank Muamalat

Tulungagung.

2. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan

jual beli barang atau jasa.8 Pelayanan yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah melayani nasabah Bank Muamalat

Tulungagung sesuai kebutuhannya.

3. Keunggulan Produk adalah kekuatan barang atau jasa yang dibuat

atau nilainya lebih utama daripada yang lain.9 Keunggulan Produk

yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah setiap tawaran

barang/ jasa yang yang diberikan Bank Muamalat Tulungagung

dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.

4. Kepuasan adalah tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan

hasil yang diharapkan tercapai.10 Kepuasan yang dimaksudkan

7Suharto, Tata Iryanto,Kamus Bahasa Indonesia Terbaru,(INDAH: Surabaya, 1996),

hal.197

8Ibid., hal.195 9Ibid., hal.269 10Ibid., hal.209

(17)

dalam penelitian ini adalah rasa senang karena apa yang diharapkan

dan apa yang diterima nasabah Bank Muamalat Tulungagung itu

tercapai.

5. Nasabah adalah orang yang mempunyai rekening simpanan atau

pinjaman kepada pihak bank/ pelanggan.11 Nasabah yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pelanggan yang

berhubungan langsung dengan Bank Muamalat Tulungagung

b. Secara Operasional

Pengaruh Pelayanan dan Keunggulan Produk Terhadap Kepuasan

Nasabah di Bank Muamalat Tulungagung adalah bagaimana cara

mengukur baik buruknya memberikan pelayanan dan jasanya yang

dilakukan Bank Muamalat Tulungagung terhadap nasabahnya yang

sesuai dengan Sistem Operasional Perbankan yang berlaku yang

berdampak terhadap kepuasan nasabahnya.

H. Sistematika Skripsi

Untuk memberikan gambaran isi skripsi maka sistematikanya adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, di dalamnya memuat latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian,

ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional, dan sistematika

(18)

penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI, di dalamnya memuat Pelayanan meliputi:

pengertian pelayanan, ciri-ciri pelayanan yang baik, karakteristik pelayanan,

dimensi pelayanan, Keunggulan Produk meliputi: pengertian keunggulan produk,

dimensi kualitas produk, tingkatan produk dan jasa, langkah-langkah

pengembangan produk, produk Bank, Kepuasan Nasabah meliputi: pengertian

kepuasan nasabah, metode pengukuran kepuasan nasabah, teknik pengukuran

kepuasan nasabah, faktor-faktor pendorong kepuasan pelanggan, penelitian

terdahulu, dan kerangka berfikir.

BAB III METODE PENELITIAN, di dalamnya memuat: pendekatan dan jenis

penelitian, populasi dan sampel penelitian, sumber data, variabel dan skala

pengukuran, tekhnik pengumpulan data dan instrumen penelitian, dan analisis

data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, di dalamnya memuat: hasil

penelitian meliputi: deskripsi data dan pengujian hipotesis, dan pembahasan.

BAB V PENUTUP, di dalamnya memuat kesimpulan dan saran.

Adapun bagian akhir dalam skripsi ini akan memuat tentang

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pelayanan

1. Pengertian Pelayanan

Menurut Kotler pelayanan adalah sesuatu yang tidak berwujud

yang merupakan tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah

satu pihak ke pihak lain dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan

apapun.12Menurut Valarie A. Zethmal dan Mary Jo Bitner mendefinisikan

pelayanan merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan

12Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra,Service, Quality dan Satisfication, (Yogyakarta:

(20)

berbentuk produk fisik atau kontruksi, yang umumnya dihasilkan dan

dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah.13

Sedangkan Lovelock mendefinisikan pelayanan sebagai proses daripada

produk, dimana suatu proses melibatkan input dan

mentranformasikannya sebagai output.14

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa di dalam pelayanan

selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen,

meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Pelayanan

bukan suatu barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak

berwujud. Pengertian pelayanan dalam konteks Perbankan Syariah ialah

memberikan pelayan sesuai dengan standar prosedur pelayanan yang

ada, dan harus dengan SALAM (Senyum Amanah Luwes Antusias

Melayani) baik dalam memberikan penjelasan produk maupun complain

nasabah.15

2. Ciri-Ciri Pelayanan yang Baik

Banyak bank ingin selalu dianggap baik oleh nasabah karena

nasabah akan menjadi pelanggan setia terhadap produk atau jasa yang

ditawarkan. Disamping itu, bank juga berharap dari pelayanan baik yang

diberikan, nasabah dapat ikut mempromosikan bank kepada nasabah

13Rambat Supriyadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba

Empat, 2009), hal.6

14Arief Muhtosim, Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan, (Malang: Bayumedia

Publishing, 2007), hal.11

15Wawancara Prasetyo Rinie Budi Utami (Relationship Manager Marketing

(21)

lain. Hal ini merupakan keuntungan tersendiri bagi bank. Dalam

memberikan pelayanan yang baik, bank telah menetapkan standar yang

didukung dengan sarana dan prasarana yang ada sehingga kepuasan

nasabah dapat terpenuhi.16

Selain itu, pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri tersendiri. Dalam

hal ini, bank menggunakan kriteria untuk membentuk ciri-ciri pelayanan

yang baik yang didorong oleh beberapa faktor pendukung yang

berpengaruh langsung terhadap mutu pelayanan yang diberikan.

Pertama adalah faktor manusia yang memberikan pelayanan

tersebut. Manusia (Customer Service Officer) yang melayani nasabah

harus memiliki kemampuan melayani pelanggan secara tepat dan cepat.

Disamping itu, Customer Service Officer harus memiliki kemampuan

dalam berkomunikasi, sopan santun, ramah, dan bertanggung jawab

penuh terhadap nasabahnya.

Kedua adalah faktor tersedianya sarana dan prasarana yang

mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaan. Sarana dan

prasarana yang dimiliki harus dilengkapi oleh kemajuan teknologi terkini.

Pada akhirnya, sarana dan prasarana ini dioperasikan oleh manusia yang

berkualitas. Sehingga, kedua faktor pendukung di atas, saling menunjang

satu sama lainnya.17

16Endar Sugiarto,Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa,(Jakarta: Gramedia,

1999)

17Iwandah, “Pelayanan Terhadap Nasabah”, dalam

(22)

Setelah ada faktor pendukung yang berpengaruh terhadap mutu

layanan, terbentuklah ciri-ciri pelayanan yang baik, antara lain sebagai

berikut:

a. Sarana Fisik. Sarana fisik terdiri dari dua unsur yaitu tersedianya

karyawan yang baik dan tersedianya sarana dan prasarana yang baik.

Customer Service Officer yang baik harus ramah, sopan, menarik, cepat

tanggap, pandai bicara, menyenangkan serta pintar, karena kenyamanan

nasabah sangat tergantung dari Customer Service Officer yang

melayaninya. Salah satu hal yang paling penting yang harus diperhatikan

adalah sarana dan prasarana yang dimiliki bank. Dalam konteks

Perbankan Syari’ah yang merupakan unsur sarana fisik yaitu karyawan

yang baik harus sesuai dengan SOP (Sistem Operasional Perbankan)

dalam memberikan pelayanan harus rapi dan sopan dalam

berpenampilan dan sesuai dengan SALAM. Sedangkan sarana dan

prasarana yang baik adalah disediakannya sistem yang baik dan up to

date sehingga mempermudah transaksi nasabah, misalnya : internet

banking, mobile banking, CMS (Cash Management System Muamalat).18

b. Tanggung Jawab. Dalam menjalankan kegiatan pelayanan, Customer

Service Officerharus mampu bertanggung jawab melayani setiap nasabah

dari awal hingga selesai. Nasabah akan merasa puas jika mereka

merasakan adanya tanggung jawab dari Customer Service Officer

18Wawancara, Prasetyo Rinie Budi Utami (Relationship Manager Marketing Funding

(23)

tersebut. Dalam konteks Perbankan Syariah Seorang Customer Service

harus mampu memberikan keterangan kepada nasabah baik produk

maupun sistem yang ada dalam perbankan tersebut, dan harus mampu

membantu nasabah dalam melakukan pembukaan rekening maupun

masalah yang dihadapi nasabah yang berhubungan denga sistem yang

ada di perbankan tersebut.

c. Responsif. Seorang Customer Service Officer harus mampu melayani

saecara cepat dan tepat. Dalam melayani nasabah, Customer Service

Officer harus melakukannya sesuai prosedur layanan yang ditetapkan

bank. Melayani secara cepat artinya melayani dalam batasan waktu yang

normal. Pelayanan untuk setiap transaksi sudah memiliki standar waktu,

namun karyawan juga harus pandai mengatur waktu dan jangan

berbicara hal-hal diluar konteks pekerjaan secara berlebihan pada saat

melayani nasabah. Sedangkan melayani secara tepat artinya jangan

sampai terjadi kesalahan baik dalam hal pembicaraan maupun pekerjaan.

Dalam konteks Perbankan Syariah Seorang Customer Serviceharus selalu

responsif terhadap kendala yang dihadapi nasabah dan harus mampu

membantu menyelesaikan kendala nasabah tersebut.

d. Komunikatif. Mampu berkomunikasi artinya Customer Service Officer

harus mampu dengan cepat memahami keinginan nasabah. Selain itu,

(24)

jelas dan mudah dimengerti. Dalam konteks Perbankan Syariah Seorang

CS harus bisa memberikan atau menawarkan produk yang sesuai denga

keinginan nasabah, sesuai dengan varian produk yang ada di perbankan

tersebut.sehingga nasabah merasakan puas.

e. Keamanan. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi artinya

Customer Service Officer harus menjaga kerahasiaan informasi data

nasabah, terutama yang berkaitan dengan uang dan pribadi nasabah.

Dalam perusahaan perbankan kerahasiaan nasabah sangat dijunjung

tinggi. Bank tidak boleh sembarangan memberikan informasi kecuali

memang dipersyaratkan oleh undang-undang. Menjaga rahasia nasabah

merupakan ukuran kepercayaan nasabah kepada bank. Dalam konteks

Perbankan Syari’ah Seorang CS harus bisa menjaga kerahasiaan data

nasabah sehingga nasabah merasa aman serta nyaman jika memberikan

informasi pribadi kepada CS tersebut, dan semakin loyal terhadap

perbankan tersebut.

f. Kecakapan. Untuk menjadi Customer Service Officer yang khusus

melayani nasabah, customer service harus memiliki kemampuan dan

pengetahuan tertentu. Karena tugas CS selalu berhubungan dengan

nasabah. CS harus dididik khusus mengenai kemampuan dan

pengetahuan untuk menghadapi nasabah maupun kemampuan dalam

(25)

segala sesuatu tentang produk dan sistem yang sedang berjalan di

perbankan tersebut sehingga seorang CS selalu bisa memberikan

informasi dan membantu kendala nasabah.

g. Pemahaman. Berusaha memahami kebutuhan nasabah artinya karyawan

hgarus cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh nasabah.

Usahakan mengerti dan memahami keinginan dan kebutuhan nasabah

secara tepat. Dalam konteks Perbankan Syari’ah Pemahaman hampir

sama keterangannya dengan komunikatif seorang CS harus paham betul

mengenai produk yang terdapat dalam perbankan tersebut sehingga

dapat memberikan atau menawarkan produk sesuai dengan keinginan

nasabah.

h. Kredibilitas. Kepercayaan calon nasabah kepada bank mutlak diperlukan

sehingga calon nasabah mau menjadi nasabah bank yang bersangkutan.

Kepercayaan merupakan ujung tombak bank untuk menjalankan

aktivitasnya. Sekali pelayanan yang diberikan dapat memuaskan nasabah,

maka akan menimbulkan kepercayaan kepada nasabah tersebut. Dalam

konteks Perbankan Syari’ah seorang CS harus memberikan rasa yang

aman dan nyaman dalam melayani, agar nasabah selalu merasa puas

dalam pelayanannya.

i. Keramahan. Keramahan adalah sikap positif dan perilaku terhormat yang

(26)

kermahan dan keakraban kepada nasabah, agar nasabah merasa senang

dan nyaman ketika berhadapan dengan karyawan bank. Dalam konteks

Perbankan Syari’ah seorang CS harus selaru ramah dan selalu senyum

dalam melayani nasabah, agar nasabah selalu merasakan kepuasannya

dalam melayani.

j. Hubungan. Masing-masing bagian dalam bank harus memiliki kemudahan

akses dalam berkomunikasi dengan nasabahnya. Sehingga apabila

nasabah ingin berkomunikasi langsung dengan bagian tertentu nasabah

dapat berbicara langsung dengan karyawan bank yang bersangkutan.

Seorang CS harus bisa menjaga hubungan baik dengan nasabahnya, agar

nasabah tersebut bisa bertahan lama untuk menjadi nasabahnya.

3. Karakteristik Pelayanan Yang Baik

Pelayanan memiliki empat karakteristik utama, yaitu :19

a) Tidak dapat berwujud (Intangibility). Pelayanan tidak dapat dilihat,

dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum ada transaksi

pembelian. Contoh riil pelayanan yang tidak berwujud dalam

Perbankan Syari’ah itu berupa Jasa.

b) Tidak dapat dipisahkan (Inseparability). Pelayanan biasanya

diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan, sehingga

hubungan antara pemberi dan penerima pelayanan menjadi penting

dalam pemasarannya. Contoh riil pelayanan yang tidak dapat

19E.Catur Rismiati dan Bondan Suratno,Pemasaran Barang dan Jasa,(Yogyakarta:

(27)

dipisahkan dalam Perbankan Syari’ah itu berupa Produk.

c) Berubah-ubah (Variability). Pelayanan mudah sekali berubah-ubah

atau tidak konsisten tergantung siapa pemberi jasa, kapan dan

dimana diberikan. Contoh riil pelayanan yang berubah-ubah dalam

Perbankan Syariah itu berupa Varian Produk.

d) Daya tahan (Pherishability). Pelayanan tidak dapat disimpan sebagai

persediaan yang siap dijual atau dikonsumsi pada saat diperlukan,

karena hal tersebut maka pelayanan tidak tahan lama.

4. Dimensi Pelayanan

Menurut Pasuraman terdapat lima dimensi pelayanan, yaitu :20

a) Berwujud (tangible) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat

diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata

dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi

ruang tunggu pelayanan, perlengkapan yang digunakan dan

Penampilan Petugas Pelayanan.

b) Keandalan (reliability) yaitu kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat

dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan,

Keandalan petugas dalam memberikan informasi pelayanan,

(28)

Keadalan petugas dalam melancarkan prosedur pelayanan, dan

Keadalanan petugas dalam memudahkan teknis pelayanan..

c) Ketanggapan (responsiviness) yaitu suatu kebijakan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan

dengan penyampaian informasi.

d) Jaminan dan Kepastian (assurance) yaitu pengetahuan, kesopan

santunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk

menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal

ini meliputi kemampuan administrasi petugas pelayanan,

kemampuan teknis petugas pelayanan dan kemampuan sosial

petugas pelayanan.

e) Empati (emphaty) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan

bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan

dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Hal ini meliputi

perhatian petugas pelayanan, kepedulian petugas dan keramahan

petugas pelayanan.

Dalam konteks perbankan syariah, dapat disimpulkan bahwa

dimensi mutu pelayanan terdiri dari lima karakteristik yang saling

berhubungan. Dalam penelitian ini, Bank Muamalat Tulungagung

juga menggunakan ke lima karakteristik tersebut sebagai standart

(29)

5. Pelayanan dalam Perspektif Islam

Islam mengajarkan bila ingin memberikan hasil usaha baik berupa

barang maupun pelayanan hendaknya memberikan yang berkualitas,

jangan memberikan yang buruk atau yang tidak berkualitas kepada orang

lain.21

Seperti dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 267:

                                Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.22

Dalam ekonomi konvensional, pilihan didasarkan atas selera

pribadi masing-masing. Manusia boleh mempertimbangkan tuntunan

agama, boleh juga mengabaikan. Sedangkan dalam ekonomi Islam,

keputusan pilihan ini tidak dapat dilakukan semaunya saja, semua

perilaku harus dipandu oleh Allah lewat Al-Qur’an dan Hadis. Fasilitas

21http://lib.uin.malang.ac.id/files/thesis/fullchapter/03220148.PENGARUH+KUA

LITAS+PELAYANAN+TERHADAP+KEPUASAN+NASABAH+BANK+SYARIAH+MANDIRI.pdf

(30)

dalam Islam dan konvensional juga tidak mengalami perbedaan yang

signifikan, perbedaanya hanya terletak pada proses penggunaannya yang

mana ketika pelaku bisnis memberikan pelayanan dalam bentuk fisik

hendaknya tidak menonjolkan kemewahan. Dalam mewujudkan nilai-nilai

ibadah dalam bekerja yang dilakukan oleh setiap insan diperlukan adab

dan etika yang membingkainya, sehingga nilai-nilai luhur tersebut tidak

hilang sia-sia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Adz-Dzariyyat ayat

56:

      

Artinya:

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.23

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia, tidak

lain agar kita beribadah kepadaNya dan tidak menyekutukanNya dengan

sesuatu pun. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa semua aktivitas hidup

manusia merupakan aktivitas penghambaan kepada Allah. Begitu juga

dalam aktivitas ekonomi yang dilakukan harus dalam rangka kepatuhan

terhadap segala ketentuan Allah SWT.

Diantara adab dan etika dalam bekerja dalam Islam adalah :

a. Ihsan, yakni perbuatan seseorang untuk melakukan perbuatan

yang ma’ruf dan menahan diri dari dosa. Dia mendermakan

23Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta: PT.Karya Toha Putra, 1999),

(31)

kebaikan kepada hamba Allah yang lainnya baik melalui

hartanya, kehormatannya, ilmunya maupun raganya. Salah

satu bentuk ihsan yang paling utama adalah berbuat baik

kepada orang yang berbuat jelek kepada kita, baik dengan

ucapan atau perbuatannya.

b. Itqan, secara bahasa berarti mengerjakan sesuatu dengan

sempurna. Namun dalam beberapa hal, itqan juga sering

diartikan melampaui target. Dalam marketing, itqan bisa

diartikan dengan penjualan produk minimal mencapai

targetnya atau bahkan melampaui targetnya. Itqan dalam

bekerja adalah bagaimana pekerjaan yang dilakukan seseorang

tuntas, selesai, rapi dan tidak menimbulkan permasalahan

lainnya.

c. Taysir, dalam memberikan pelayanan orang muslim juga harus

memperhatikan aspek mempermudah orang lain, dalam

proses mencari rezeki orang tersebut.

d. Samahah, kata samhan sendiri secara bahasa memiliki arti

longgar, toleransi, membuat orang lain senang. Sehingga

seorang pebisnis yang baik, ia akan memudahkan dan

menyenangkan orang lain ketika bertransaksi dengannya.

(32)

dilakukan oleh setiap manusia dalam berbagai segi kehidupan

termasuk dalam bermuamalah, kejujuran menjadi bukti

adanya komitmen akan pentingnya perkataan yang benar

sehinggadapat dijadikan pegangan. Dengan demikian

kejujuran merupakan nilai moral yang mendasar untuk

menggapai ridha Allah dalam praktek perbankan syariah.

B. Keunggulan Produk

1. Pengertian produk

Produk adalah suatu himpunan dari atribut-atribut fisik atau

abstrak yang mungkin akan diterima pembeli sebagai pemenuhan

kebutuhannya. Sedangkan menurut Kotler produk adalah setiap tawaran

yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.24 Dari pengertian di

atas juga dijelaskan mengenai jenis-jenis produk yang dapat diuraikan

sebagai berikut :

a. Barang : barang-barang fisik merupakan bagian yang terbesar dari

produksi dan usaha pemasaran. Di negara-negara yang sedang

berkembang, seperti bahan makanan, komoditas, pakaian dan

24Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran 1. Milenium ed. (Jakarta: PT. Prenhallindo,

(33)

perumahan merupakan bagian paling penting bagi keberhasilan

perekonomian. Dalam konteks Perbankan Syariah barang itu bisa

berupa: meja, kursi, seragam, telepon, komputer.

b. Jasa : jasa dalm kehidupan saat ini sangat meningkat proporsinya

seiring dengan perekonomian yang semakin berkembang. Jasa

dalam Perbankan Syariah itu berupa Produk. Produk dalam bank

ini bermacam-macam, misalnya: Tabungan Muamalat Wisata,

Tabunganku, Tabungan Muamalat Reguler.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah

sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi

kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh

konsumen.25Produk biasanya digunakan untuk dikonsumsi baik untuk

kebutuhan rohani maupun jasmani. Untuk memenuhi keinginan dan

kebutuhan akan produk, maka konsumen harus mengorbankan

sesuatu sebagai balas jasanya, misalnya dengan cara pembelian.

2. Keunggulan produk

Menurut Henard dan Szimanski keunggulan produk adalah

superioritas atau pembedaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

tawaran competitor.26 Unsur-unsur keunggulan produk, misalnya

keunikan, nilai dan keuntungan yang ditawarkan perusahaan harus dilihat

25Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), hal.136

26Henard, D.H. dan Szymanski, “Journal of Marketing Research”dalam D.M., 2001, “Why

some new products are more successful than others”, Journal of Marketing Research, Vol.XXXVIII August. (diakses tanggal 12 Maret 2014 pukul 09.15)

(34)

dari perspektif pelanggan yang didasarkan pada pemahaman atas

kebutuhan dan keinginan pelanggan dan juga dari faktor subjektif mereka

(suka dan tidak suka).

Cara yang dapat dilakukan adalah Kotler27:

a) Mula-mula menentukan kebutuhan, keinginan, preferensi, suka dan

tidak suka dari perspektif konsumen dengan melakukan riset

pemasaran. Dalam konteks Perbankan syariah adanya produk baru,

misalnya mengingat banyaknya orang yang mempunyai keinginan

haji maka Bank Muamalat menyediakan Tabungan Haji.

b) Melakukan analisis atas produk yang kompetitif, yaitu dengan

menganalisis kelemahan produk-produk competitor kemudian

membuat produk yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan

tersebut. Dalam konteks perbankan syariah Bank mengeluarkan ATM

yang bisa diambil dimana saja tanpa administrasi dan ada logo

visanya. Misalnya jika kita keluar negri tanpa harus membawa uang

banyak cukup membawa ATM.

c) Melakukan test dan verifikasi atas semua asumsi mengenai desain

produk yang dihasilkan dengan pembuatan prototip yang bisa dicoba

berpotensi mendorong kesuksesan produk baru. Dalam konteks ini

semua karyawan diwajibkan melakukan Cash Manajemen, Internet

Banking, Mini Banking dan Mobile Muamalat.

27Philip Kotler dan Kevin Lane Ketler,Manajemen Pemasaran,(Jakarta: Indeks, 2007),

(35)

Cooper dan Kleinschmidt menyatakan bahwa keunggulan

produk sangat ditentukan oleh keunikan manfaat yang diberikan

produk kepada pelanggan, superioritas produk, inovasi produk yang

terus-menerus, kemampuan produk memenuhi pelanggan,

kemampuan produk mereduksi biaya yang dikeluarkan pelanggan,

kecanggihan teknoloi produk dan desain produk itu sendiri.

Keunggulan produk dari perbankan syariah ialah ATM Bank

Muamalat bisa diambil dimana saja dan kapan pun tanpa biaya

administrasi yang sesuai syariah.28

3. Dimensi kualitas produk

Menurut Tjiptono Dimensi kualitas produk meliputi29:

a. Kinerja (performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk

inti yang dibeli. Misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah

penumpang yang diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam

mengemudi.

b. Keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau

pelengkap. Misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti, AC,

sound system dan poower stering.

c. Keandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami

28Wawancara, Prasetyo Rinie Budi Utami (Relationship Manager Marketing Funding

Bank Muamalat Indonesia KCP Tulungagung), 25 April 2014

(36)

kerusakan atau gagal pakai. Misalnya mobil tidak sering macet.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu

sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi

standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar-standar

keamanan dan emisi terpenuhi, seperti as roda untuk truck tentunya

harus lebih besar daripada mobil sedan.

e. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk

tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis

maupun umur ekonomis penggunaan mobil.

f. Estetika (asthetic), yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang

artistik.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa indikator-indikator tersebut

merupakan suatu hasil yang penting dalam mempengaruhi sukses

tidaknya suatu produk yang berdampak pada kinerja pemasaran.

Dalam perbankan syariah suatu produk tersebut dikatakan sukses atau

tidaknya itu tergantung terhadap marketing, selama marketing tidak

bekerja otomatis produk tersebut tidak akan jalan, akan tetapi apabila

marketing bekerja dengan giat maka produk tersebut akan sukses.

Produk sejelek apapun apabila kita pintar menawarkan pasti akan laris

(37)

Dalam konteks perbankan kualitas produk merupakan segala

sesuatu yang ditawarkan produsen kepada konsumen baik berupa

barang fisik maupun jasa. Dalam menawarkan kualitas produknya,

Bank Muamalat Tulungagung mempunyai kinerja, keistimewaan

tambahan, keandalan, daya tahan dan estetika untuk mengembangkan

produknya.

4. Tingkatan Produk dan Jasa

Lima tingkatan atau lingkaran produk adalah :30

a. Manfaat Inti

Manfaat inti sesungguhnya yang dibeli dan diperoleh oleh konsumen.

Kebutuhan konsumen paling fundamental adalah manfaat dan inilah

merupakan paling fundamental dari suatu produk. Seorang pemasar

harus mampu melihat dirinya sebagai seseorang yang menyediakan

manfaat kepada konsumen. Sehingga konsumen pun pada akhirnya

akan membeli produk tersebut karena manfaat inti yang ada

didalamya. Maksud dari manfaat ini di Perbankan Syariah yaitu CS

harus menyesuaikan kebutuhan nasabahnya.

b. Manfaat Dasar Tambahan

Tingkatan selanjutnya seorang pemasar harus mampu merubah

manfaat inti menjadi manfaat atau produk dasar. Pada inti produk

tersebut terdapat manfaat bentuk dasar produk atau mampu

30Al Arief Nur Rianto,Dasar – Dasar Pemasaran Bank Syari’ah, (Bandung: Alfabeta,

(38)

memenuhi fungsi dasar produk kebutuhan konsumen adalah

fungsional. Manfaat dasar tambahan dalam konteks perbankan

syariah misalnya tabungan, karena seandainya kita menabung di

rumah belum tentu uang tersebut bisa kumpul dan tidak aman.

c. Harapan Produk

Artinya serangkaian kondisi yang diharapkan dan disenangi, dimiliki

atribut produk tersebut. Kebutuhan konsumen adalah kelayakan.

Harapan produk dalam konteks perbankan syariah yaitu seorang CS

harus bisa memberikan kepuasan terhadap nasabahnya dan bisa

mendapatkan apa yang dikehendaki sesuai kebutuhannya.

d. Kelebihan yang dimiliki

Artinya salah satu manfaat dan pelayanan yang dapat membedakan

produk tersebut dengan produk pesaing. Kebutuhan konsumen

adalah kepuasan. Kelebihan yang dimiliki oleh perbankan syariah

yaitu ATM bisa diambil dimana saja dan memiliki logo VISA, jadi bisa

dinikmati meskipun berada di luar negeri.

e. Potensi Masa Depan Produk

Artinya bagaimana harapan masa depan produk tersebut apabila

terjadi perubahan dan perkembangan tekhnologi serta selera

konsumen. Kebutuhan konsumen adalah masa depan produk.

(39)

produk-produknya selalu mengikuti yang sedang berlaku (selalu update).

5. Langkah-Langkah pengembangan Produk

Produk yang ditawarkan ke pasar haruslah memenuhi keinginan

dan kebutuhan nasabahnya. Jadi, setiap produk selalu diarahkan guna

memenuhi kebutuhan dan keingina tersebut. Cara yang dilakukan itu

memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut melalui pengembangan

produk baru. Dalam rangka mengembangkan produk baru diperlukan

langkah-langkah tertentu, sehingga hasil pengembangan tersebut

benar-benar tepat sasaran.

Adapun langkah-langkah atau proses pengembangan produk baru

adalah sebagai berikut :31

a. Pembangkit gagasan

Pembangkit gagasan yaitu pencarian gagasan produk baru

secara sistematis melalui berbagai sumber seperti sumber dari

intern, pelanggan, pesaing, penyalur, pemerintah. Dalam konteks

perbankan syariah misalnya survey pelanggan, survey pesaing,

biasanya dilakukan oleh marketing.

b. Penyaringan gagasan

Penyaringan gagasan bertujuan untuk memilih yang terbaik

dari sejumlah gagasan yang terbaik dari sejumlah gagasan yang

ada sehingga menghasilkan gagasan yang menguntungkan. Dalam

31 Adiwarman A Karim,Bank Islam,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004)

(40)

konteks perbankan syariah penyaring gagasan misalnya

menganalisa produk yang lama masih layak atau tidaknya setelah

diadakan survey, seandainya tidak layak maka diganti produk yang

baru.

c. Pengembangan dan pengujian konsep

Hal ini penting dilakukan terhadap hasil penyaringan gagasan.

Pengujian konsep perlu dilakukan kepada sekelompok konsumen

melalui beberapa pertanyaan menyangkut konsep yang

ditawarkan. Dalam konteks perbankan syariah produk yang

dikeluarkan tersebut dieksperimenkan melalui pertanyaan

biasanya melelui angket, dari pertanyaan tersebut dapat dilihat

bagaimana respon nasabah terhadap produk yang akan

dikeluarkan tersebut.

d. Strategi pemasaran

Strategi pemasaran meliputi pengembangan mutu ukuran,

model, penjual, market share dan laba yang diinginkan, kemudian

strategi pemasaran menyangkut pula tentang harga yang layak di

masyarakat. Dari uraian tersebut strategi pemasaran perbankan

dapat diketahui apabila produk yang dikeluarkan itu layak, maka

langkah selanjutnya adalah membuat strategi pemasaran.

(41)

Yaitu melakukan analisis terhadap strategi pemasaran yang

akan dijalankan nantinya dengan membeli berbagai alternatif yang

ada. Dalam konteks perbankan syariah Bank Muamalat melakukan

analisis terhadap strategi pemasaran apakah penggunaan strategi

pemasaran dapat menghasilkan penjualan yang sebesar-besarnya

atau tidak, biasanya berkaitan dengan pengeluaran untuk biaya

promosi.

f. Pengembangan produk

Pengembangan produk merupakan kelanjutan dari proses

yang sudah dilalui. Pengembangan produk dapat berupa gambar.

Dalam dunia perbankan hal ini biasanya dilakukan dengan cara

penyebaran brosur atau melalui berbagai macam media.

g. Pengujian pasar

Dalam hal ini produk sudah dipasarkan untuk mengetahui

respon pasar dan antisipasi terhadap permasalahan yang mungkin

timbul. Tujuan pengujian pasar untuk menguji penerimaan pasar

yang sesungguhnya. Pengujian pasar ini hampir sama dengan

pengembangan konsep, bank menganalisa produk yang

dipasarkan dan setelah dipasarkan maka dapat diketahui seberapa

besar respon masyarakat terhadap produk tersebut.

(42)

Komersialisasi merupakan tahap akhir setelah pengujian

positif mendapat tanggapan pasar. Dalam tahap terakhir ini

apabila produk tersebut mendapat respon positif maka produk

tersebut akan dikembangkan.

6. Produk – Produk Perbankan Syari’ah

Produk bank merupakan jasa, kemudian jasa ditawarkan dalam

bentuk beraneka ragam. Dalam praktik sehari-hari berbagai jenis jasa

bank yang ditawarkan pada masyarakat. Kelengkapan jenis produk yang

ditawarkan sangat tergantung dari kemampuan bank dan jenis bank itu

sendiri, misalnya :

A. Produk Penghimpun Dana (Funding)32

1. Tabungan

Menurut Undang-Undang Perbankan Syari’ah nomor 21 tahun

2008, tabungan adalah simapanan berdasarkan akad wadi’ah atau

investasi dana berdasarkan mudhorobah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syari’ah yang penarikannya dapat

dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu disepakati, tetapi

tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat yang lainnya

yang dipersamakan dengan itu.

2. Deposito

Deposito menurut Undang – Undang Perbankan Syari’ah nomor

(43)

21 tahun 2008 adalah investasi dana berdasarkan akad mudhorobah

atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syari’ah

dan/atau Unit Usaha Syari’ah (UUS).

3. Giro

Giro menurut Undang – Undang Perbankan Syari’ah nomor 21

tahun 2008 adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau akad

lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,

bilyat giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan perintah

pemindahbukuan.

B. Produk Penyaluran Dana33

1. Piutang Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu,

dimana penjual menyebutkan dengan jelas barang yang

diperjualbelikan, termasuk harga pembelian barang kepada

pembeli, kemudian ia mensyaratkan atas laba/keuntungan dalam

jumlah tertentu.

2. Piutang Salam

Salam adalah penjualan suatu barang yang disebutkan

33Muhammad,Sistem & Prosedur Operasional Bank Syari’ah,(Yogyakarta: UII

(44)

sifat-sifatnya sebagai persyaratan jual beli dan barang tersebut

masih dalam tanggungan penjual, dimana syarat-syarat tersebut

diantaranya adalah mendahulukan pembayaran pada waktu akad

disepakati. Tujuan penggunaan produk salam ini diutamakan

untuk pembelian dan penjualan hasil produksi pertanian,

peternakan atau perkebunan.

3. Piutang Istishna

Piutang Istishna’ sama dengan Salam yaitu dari segi obyek

pesanannya yaitu harus dibuat atau dipesan terlebih dahulu

dengan ciri-ciri khusus. Perbedaanya hanya pada sistem

pembayarannya, Salam pembayarannya dilakukan sebelum

barang diterima dan Istishna’ bisa di awal, di tengah atau di akhir

pesanan.

4. Penyaluran Dana Mudharabah

Akad Mudharabah akad kerja sama antara bank selaku

pemilik dana (shahibul maal) dengan Nasabah selaku Mudharib

yang mempunyai keahlian atau ketrampilan untuk mengelola

suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil keuntungan dari

penggunaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah

yang disepakati.

(45)

Musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua atau

lebih pengusaha pemilik dana/ modal bekerja sama sebagai mitra

usaha, membiayai investasi usaha baru atau yang sudah

berjalan.34

6. Penyaluran Dana dengan Prinsip Al-Ijarah

Al-Ijarah disebut akad pemidahan hak guna (manfaat) atas

suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran

sewa/ upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan

barang itu sendiri. Tujuan ini memberikan fasilitas kepada

nasabah yang membutuhkan manfaat atas barang atau jasa

dengan pembayaran tangguh.

7. Penyaluran Dana Pinjaman (Al – Qardh)

Qardh merupakan kegiatan penyaluran dana dalam bentuk

pinjaman tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam

mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan

dalam jangka waktu tertentu. Pinjaman ini biasanya diberikan oleh

bank kepada nasabahnyasebagai fasilitas pinjaman talangan pada

saat nasabah mengalamiover draft.Fasilitas ini dapat merupakan

bagaian dari satu paket pembiayaan lain, untuk memudahkan

34Ascarya, Akad & Produk Bank Syari’ah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

(46)

nasabah untuk bertransaksi.

8. Qordhul Hasan

Qordhul Hasan adalah kegiatan penyaluran dana dalam

bentuk pinjaman kebajikan tanpa imbalan dengan kewajiban

pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus

atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya untuk

penyaluran dana untuk kaum Dhuafa, sedangkan sumber dana

berasal dari modal, infaq, shodaqoh,denda dan sumbangan.

Dari uraian tersebut setiap nasabah mempunyai keinginan yang

berbeda-beda ubtuk menikmati produk yang ada, dalam penelitian ini

yang menjadi keunggulan produk di Bank Muamalat Tulungagung yaitu

:

a. Tabungan Muamalat Prima

Tabungan ini menjadi salah satu produk unggulan pada tahun

2013 yang merupakan bank pertama syariah di Indonesia.

Produk ini memberikan kemudahan bagi semua nasabah, baik

perseorangan maupun non perseorangan. Bisa membuka

rekening di Tabungan Muamalat Prima dengan setoran awal

yang relatif ringan serta baerbagai kemudahan lainnya.

b. Tabungan Muamalat Gold

(47)

meringankan transaksi keuangan nasabah, memberikan akses

yang mudah, serta fitur akses jaringan yang luas. Salah satu

fiturnya: Fasilitas kartu Visa Debit Gold untuk transaksi

pembayaran di merchant Visa di seluruh dunia.

c. KPR Muamalat IB

KPR Muamalat IB merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan

hunian sesuai dengan prinsip syariah. Tak hanya memberikan

nasabah beragam keuntungan tetapi juga ketenangan hati

dalam bertransaksi. Salah satu fitur keunggulannya berupa

pembiayaan hingga jangka waktu 15 tahun, uang muka ringan

minimal 10%.

C. Kepuasan Nasabah

1. Pengertian Kepuasan Nasabah

Kepuasan adalah perasaan senang atu kecewa seseorang yang

berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil)

suatu produk dan harapan-harapannya.35 Nasabah adalah semua orang

yang menuntut kita atau perusahaan untuk memenuhi standart kualitas

tertentu dan arena itu akan memberikan pengaruh pada performansi kita

atau perusahaan. Kepuasan pelanggan menurut Guiltinan adalah

konsekuensi dari perbandingan yang dilakukan oleh pelanggan yang

membandingkan antara tingkatan dari manfaat yang dirasakan terhadap

(48)

manfaat yang diharapkan oleh pelanggan.36

Kepuasan pelanggan menurut Oliver yaitu penilaian pelanggan

terhadap penampilan dan kinerja barang atau jasa itu sendiri, apakah

dapat memenuhi tingkat keinginan hasrat dan tujuan pelanggan.37

Kepuasan pelanggan menurut Enggel merupakan evaluasi purnabeli

dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil

sama atau melampaui harapan pelanggan, sedankan ketidakpuasan

timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan

pelanggan.38

Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan

pelanggan merupakan tanggapan perilaku, terhadap suatu barang atau

jasa yang dirasakannya dibandingkan dengan harapan terhadap produk

atau jasa tersebut. Dalam konteks perbankan, kepuasan yang di rasakan

oleh nasabah pada Bank Muamalat Tulungagung terlihat dari banyaknya

nasabah yang melakukan transaksi. Nasabah yang merasakan kepuasan

dengan pelayanan yang diberikan oleh petugasnya, maka mereka tidak

akan berpindah ke bank lain untuk mempercayakan keuangannya, dan

bahkan nasabah tersebut akan menceritakan kepada orang lain untuk

36 Dedylondong, “Kepuasan Pelanggan Customer”, dalam

http://dedylondong.blogspot.com/2012/04/kepuasan-pelanggan-customer.html diakses tanggal 16 Februari 2014 pukul 19.00

37M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajemen),

(Bogor: Ghalia Indah 2005), hal.36

38James F Engel, Perilaku Konsumen, alih bahasa FX Budiyanto, (Jakarta:

(49)

menabung ataupun melakukan pembiayaan di Bank Muamalat

Tulungagung tersebut.

Ada kesamaan di antara beberapa definisi di atas yaitu

menyangkut komponen kepuasan konsumen (harapan kinerja/hasil yang

dirasakan). Umumnya harapan konsumen merupakan perkiraan atau

keyakinan konsumen tentang apa yang akan diterimanya apabila ia

membeli atau mengkonsumsi suatu produk baik itu berupa barang atau

jasa. Sehingga sebelum konsumen membeli suatu produk ia sudah

mempunyai harapan atas kualitas produk yang akan didapat. Sedangkan

kinerja yang dirasakan oleh konsumen adalah persepsi konsumen

terhadap apa yang diterima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli.

Variabel utama yang menentukan kepuasan konsumen yaitu

expectations (apa yang diharapkan) dan perceived performance

(pelayanan yang diterima). Apabila perceived performance melebihi

expectations maka pelanggan akan merasakan puas, tetapi apabila

sebaliknya yaituperceived performancejauh dibawahexpectationsmaka

pelanggan akan merasa tidak puas.39 Seorang pelanggan yang puas

adalah pelanggan yang merasa mendapat nilai dari produsen atau

penyedia jasa. Nilai ini bisa berasal dari produk, pelayanan, sistem atau

sesuatu yang bersifat emosi.

2. Metode Pengukuran Kepuasan Nasabah

39Herry Ahmad Buchory dan Djaslim Saladin, Dasar-Dasar Pemasaran Bank,

(50)

Kotler mengemukakan 4 metode untuk mengukur kepuasan nasabah,

yaitu:40

a. Sistem keluhan dan saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada para pelanggan perlu

memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk

menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yang

digunakan bisa berupa kotak saran yangtempatnya mudah dijangkau

pelanggan atau komentar yang bisa diisi langsung maupun yang bisa

dikirim via pos pada perusahaan.informasi-informasi yang diperoleh

melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukan

yang berharga kepada perusahaan, sehingga memungkinkannya

untuk bereaksi dengan tanggap dan cepat untuk mengatasi

masalah-masalah yang timbul.

b. Ghost shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai

kepuasan pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa

orang untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli

potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka

melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan

produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka

dalam pembelian produk-produk tersebut. Selain itu para ghost

(51)

shopper juga dapat mengamati cara perusahaan dan pesaingnya

dalam melayani permintaan pelanggan., menjawab pertanyaan

pendapat dan menangani setiap keluhan.

c. Analisis pelanggan yang hilang

Perusahaan seyogjanya menghubungi para pelanggan telah

berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat

memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil

kebijakan perbaikan selanjutnya.

d. Survei kepuasan pelanggan

Perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab mengukur

secara langsung kepuasan pelanggan dengan mengadakan survei

yang teratur. Metode survey merupakan metode yang paling banyak

digunakan dalam pengukuran kepuasan pelanggan.Metode survei

kepuasan pelanggan dapat menggunakan pengukuran dengan

berbagai cara sebagai berikut :

1. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan

pertanyaan seperti “Ungkapkan seberapa puas Saudara

terhadap pelayanan Bank Indonesia pada skala berikut:

sangat tidak puas, tidak puas, cukup puas, puas, sangat

puas”

(52)

mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa

besar yang mereka rasakan

3. Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah

yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari

perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan

perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan.

4. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen

dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap

elemen dan seberapa baik kinerja perusahaan dalam

masing-masing elemen.41

Dalam konteks perbankan, metode pengukuran kepuasan

nasabah yang dilakukan Bank Muamalat Tulungagung

menggunakan cara tekhnik survey nasabah dengan cara

memberikan pertanyaan melalui pemberian angket dan metode

yang kedua yaitu tekhnik sistem keluhan dan saran, metode ini

dilakukan dengan cara menyediakan kertas yang diletakkan di

kotak kritik dan saran untuk mempermudah nasabah yang

mengalami masalah-masalah yang timbul.

3. Faktor-faktor Pendukung Kepuasan Konsumen

Irawan mengemukakan bahwa terdapat lima komponen yang

41Cybercloning, “Pengaruh Kualitas Pelayanan”, dalam http://cybercloning.blogspot.com/2011/04/pengaruh-kualitas-pelayanan-terhadap.htmldiakses tanggal 13 September 2013

(53)

dapat mendorong kepuasan konsumen, yaitu42:

a. Kualitas produk

Kualitas produk menyangkut lima elemen, yaitu performance,

reliability, conformance, durability dan consistency. Konsumen akan

merasa puas bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa jasa yang

mereka gunakan berkualitas.

b. Kualitas pelayanan

Pelanggan akan merasa puas apabila pelayanan yang baik yang sesuai

dengan yang diharapkan. Dimensi kualitas pelayanan menurut

konsep SerQual meliputi reliability, responsiveness, assurance,

empathy dan tangible. Dalam banyak hal, kualitas pelayanan

mempunyai daya diferensiasi yang lebih kuat dibandingkan dengan

kualitas produk.

c. Faktor emosional

Kepuasan konsumen yang diperoleh pada saat menggunakan suatu

produk yang berhubungan dengan gaya hidup. Kepuasan pelanggan

didasari atas rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses, dan

sebagainya.

d. Harga

Komponen harga sangat penting karena dinilai mampu memberikan

kepuasan yang relatif besar. Harga yang murah akan memberikan

42Handi Irawan,Prinsip Kepuasan Pelanggan,(Jakarta: PT Elek Media Komposindo,

(54)

kepuasan bagi pelanggan yang sensitif terhadap harga karena mereka

akan mendapat value for money yang tinggi.

e. Kemudahan

Komponen ini berhubungan dengan biaya unluk memperoleh produk

atau jasa. Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah,

nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.

Dalam konteks perbankan, kepuasan nasabah merupakan

suatu tujuan dalam dunia perbankan. Bank Muamalat Tulungagung

melihat kepuasan nasabah itu dengan cara memberikan pelayanan

dan produk disesuaikan dengan kebutuhan, serta memberikan

kemudahan untuk memperoleh jasanya.

Beberapa study menghubungkan tingkat kepuasan konsumen

dengan perilaku konsumen, dimana akan terdapat beberapa type

dari konsumen43:

a. Konsumen yang puas atau apa yang didapatkan oleh

konsumen tersebut melebihi apa yang diharapkannya,

sehingga ia akan loyal terhadap produk tersebut dan akan

terus melakukan pembelian kembali. Ia akan memberitahukan

dan memberikan efek berantai tentang perusahaan tersebut

kepada orang lain. Tipe ini disebut denganOpostles.

43Nur Rianto Al Arif,Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syari’ah,(Bandung:

(55)

b. Tipe konsumen Defectors, yaitu konsumen yang merasa

pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tidak ada sesuatu

yang lebih atau bersifat standar atau biasa saja, dan biasanya

konsumen akan berhenti melakukan pembelian atas produk

tersebut.

c. Tipe konsumen terrorist, yaitu konsumen yang mempunyai

pengalaman buruk atau negatif atas perusahaan, sehingga

akan menyebarkan efek berantai yang negatif kepada orang

lain. Konsumen akan mengatakan kepada pihak lain keburukan

produk tersebut dan tidak akan menganjurkan orang lain

menggunakan produk tersebut.

d. Tipe konsumen Hostages, yaitu konsumen yang tidak puas

akan sesuatu produk namun tidak dapat melakukan pembelian

kepada orang lain, karena struktur pasar yang monopolistik

atau harga yang murah. Meskipun konsumen tidak puas atas

pelayanan yang diberikan, namun karena tidak ada

perusahaan lain senang atau tidak senang maka ia tetap harus

menggunakannya.

e. Tipe konsumen Mercenaries, yaitu konsumen yang sangat

puas, namum tidak mempunyai kesetiaan terhadap produk

Gambar

Tabel 4.22 Hasil Uji Reliabilitas
Gambar : P-P PLOT
Tabel 4.25 Hasil Uji T (Uji Parsial) Coefficients a

Referensi

Dokumen terkait

Dampak lainnya yaitu dalam pengolahan data konsumen dengan sistem informasi penjualan online adalah data bersifat rahasia yang dimiliki Toko Hafiz Sport Pontianak dapat

Saya merasa bahwa pekerjaan di sekarang ini lebih bekerja keras dalam menentukan target dan area agar semua tercapai sehingga beban kerja semakin meningkat

Untuk Mama Tercinta yang selalu memberikan dukungan Do’a d an materil juga semangat tiada henti yang diberikan agar dapat tersusun laporan Tugas Akhir.. Mas

Telah dilakukan pengukuran radioaktivitas Pb-210, Pb-212 dan Pb-214 dalam debu vulkanik pasca letusan Merapi di daerah Bedoyo (kec.Cangkringan) dan Hargo Binangun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: variabel Kualitas Pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan; variabel Kepuasan Pelanggan

Pengaplikasian teknik Titu ini juga diharap akan dapat meningkatkan penguasaan kemahiran menulis mekanis dalam kalangan murid tahun 3 Meranti ini agar murid menjadi lebih yakin

Adanya tekanan yang diaplikasikan pada aliran umpan yang melewati membran akan mengakibatkan fluida dengan ukuran partikel yang lebih kecil dari pori membran dapat

Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus diselesaikan melalui pengembangan kawasan eks transmigrasi, dengan membandingkan antara kondisi