• Tidak ada hasil yang ditemukan

"Tergesa-gesa bukan berasal dari iblis. Tergesa-gesa adalah si iblis" (Carl Jung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ""Tergesa-gesa bukan berasal dari iblis. Tergesa-gesa adalah si iblis" (Carl Jung)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Kata Pengantar

"

Tergesa-gesa bukan berasal dari iblis. Tergesa-gesa adalah si iblis

" (Carl Jung)

"Hiruk pikuk, kalut, panik." Kita semua terbiasa dengan "kehidupan yang

tergesa-gesa" di Singapura. Tidaklah mudah untuk memperlambat kecepatan.

Merupakan suatu kemewahan yang hanya dapat dinikmati beberapa orang.

Kembali dari liburan, kita mungkin merasa lebih lelah, karena sering kali kita

mengakhiri dengan terburu-buru dan tergesa-gesa.

Andaikan ada satu hal yang telah diajarkan oleh pandemi Covid-19 pada kita

"sekali-dalam-satu-abad" adalah perlunya memperlambat. Lockdown /

penguncian akses keluar-masuk adalah periode yang memaksa kita untuk

"mengurangi" jadwal kesibukan kita. Ini juga masa perubahan "dis-orientasi." Jika

kita tidak hati-hati, kita dapat dengan cepat mengisi seluruh jadwal kita dengan

sesi zoom yang tak ada habis-habisnya. Kita tetap saja tidak mengetahui

bagaimana cara memperlambat.

Masa Pra Paskah menolong kita di dalam berbagai cara untuk memperlambat

diri. Kita memilih untuk "re-orientasi" dan membangun kehidupan kita yang

membutuhkan ritme yang sangat dibutuhkan yang sering hilang dalam labirin

kehidupan yang terburu-buru. Masa Pra Paskah mengingatkan kita pentingnya

memperlambat untuk merefleksikan lebih mendalam. Di masa empat puluh hari,

kita memasuki masa perenungan doa yang khusus dirancang, ditambahkan

dengan puasa, untuk memulihkan sikap kita.

Tema Renungan Pra Paskah 2021 adalah "

Dari Ketakutan Menjadi Beriman

Edisi Covid-19"

. Alangkah tepatnya bagi kita untuk belajar berpindah dari

dis-orientasi ketakutan menjadi re-dis-orientasi iman. Kita dapat memilih apakah tetap

terjebak dalam kondisi ketakutan atau bangkit di dalam iman di dalam janji

Tuhan. Beristirahat dengan percaya di dalam Tuhan menghilangkan kepanikan

dari pandemi.

2021 menandai 16 tahun terbitnya Renungan Pra Paskah oleh The Bible Society

of Singapore, yang ditugaskan oleh Dewan Gereja Nasional Singapura. Sekali lagi,

kami berterima kasih kepada para kontributor setia renungan ini. Kiranya Tuhan

(2)

terus memakai renungan ini untuk membangun umat Allah dan iman mereka

yang kudus.

Rt Rev Keith Lai

Senior Pastor, Covenant Presbyterian Church

SYNOD Moderator

(3)

Pendahuluan

"... ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam

penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati."

Filipi 3:10-11 [ITB]

Pra Paskah adalah 40-hari masa refleksi yang menuju pada kematian,

penguburan dan kebangkitan dari Tuhan kita dan Juru Selamat kita Yesus

Kristus. Selagi kita melalui bacaan dan renungan Firman Allah mempersiapkan

diri untuk Jumat Agung dan Minggu Paskah – kita memeriksa kehidupan kita,

berduka atas dosa-dosa kita dan memperbaharui diri kita dalam keyakinan akan

kemenangan yang telah dibeli oleh darah-Nya atas kegelapan. Seperti

tahun-tahun sebelumnya, Renungan Pra Paskah ditujukan untuk memfasilitasi meditasi

yang lebih mendalam dan transformasi batin di antara saudara-saudari di dalam

Kristus, saat kita bersama-sama melakukan perjalanan melalui masa Pra Paskah

bersama Tuhan kita.

Sejak dibentuknya Dewan Gereja Nasional Singapura pada tahun 2006, The

Bible Society of Singapore telah ditugaskan untuk memproduksi kumpulan

bacaan dan refleksi untuk Pra Paskah. Tahun ini menandai edisi ke 16 dari

renungan Pra Paskah kita. Selama bertahun-tahun, kami telah berupaya untuk

membuat renungan lebih tersedia dan dapat diakses oleh komunitas dari semua

lapisan gereja lokal. Tahun lalu, kami memproduksi dan mendistribusikan 18,000

eksemplar cetakan dalam bahasa Inggris dan Mandarin, dan menyediakan edisi

eBook dalam bahasa Inggris dan Mandarin. Kami juga terus menyediakan edisi

online dalam Bahasa Indonesia dan Tamil dan memproduksi materi rekaman

audio dalam Bahasa Hokkien. Kami mengucap syukur atas kesempatan yang

berkelanjutan untuk memberkati dan membangun Tubuh Kristus melalui upaya

ini, dan atas kontribusi banyak mitra kami yang telah bersama-sama dengan

kami dalam melakukannya.

Tema tahun ini adalah "Dari Ketakutan menjadi Beriman". Tahun lalu, kami

menyaksikan bagaimana pandemi Covid-19 telah mencengkeram dunia dengan

ketakutan karena upaya awal untuk menahan penyebarannya gagal di banyak

(4)

negara. Bahkan saat ini, di banyak bagian dunia, ketakutan yang sama masih

mewabah di banyak kehidupan. Pandemi telah mengulangi kelemahan

kemanusiaan dan kebutuhan kita akan ketergantungan total — di tengah

lingkungan duniawi yang terus berubah dan tak terkendali — pada Dia yang

memegang kendali, hari ini dan setiap hari sejak permulaan waktu.

Sedangkan dunia tempat tinggal kita memberikan nilai besar pada kemandirian

dan kebebasan, Panggilan bagi umat kristen mendorong kita untuk menyangkal

diri, memikul Salib, dan hidup sepenuhnya untuk Kristus. Bagaimanapun,

keyakinan bahwa dasar dari semua pengharapan dan sukacita kita ada di dalam

Kristus yang disalibkan dan dibangkitkan, adalah inti dari Injil. Hanya melalui Dia

ada pengharapan untuk masa depan — tidak peduli betapa suram dan

ketidakpastian yang terlihat, karena kita hanya perlu melihat ke arah hari yang

penuh rekonsiliasi total dengan Bapa kita.

Kiranya melalui perjalanan kita di masa Pra Paskah ini, mari kita mengarahkan

pandangan kita menuju Salib dan pekerjaan yang telah diselesaikan Yesus untuk

keselamatan kita. Saya berdoa kiranya Tuhan dengan sukacita menyatakan

sekali lagi bahwa tidak ada kehidupan yang lebih baik daripada hidup bagi-Nya,

dan tidak ada hadiah yang lebih besar daripada pekerjaan keselamatan dari

Firman yang berinkarnasi, yaitu Yesus Kristus. Kiranya kita mengangkat tangan

kita yang terkulai dan memperkuat lutut kita yang lemah, saat Dia meluruskan

jalan bagi kaki kita dan dengan mata kita yang tertuju kepada Yesus, penulis dan

penyempurna iman kita. (Ibrani 12:2, 12 [ITB])

Rev Ezekiel Tan

General Secretary

(5)

Catatan Pengantar

Melalui tradisi disiplin Pra Paskah untuk memberi sedekah, berdoa dan

berpuasa (Matius 6:1–18), gereja berusaha untuk diperbaharui untuk

menyerupai Tuhan dan Juruselamatnya, Yesus Kristus. Buklet ini bertujuan untuk

mendorong pembaruan tersebut oleh para murid Kristus melalui serangkaian

bacaan dan renungan yang disediakan yang secara khusus berfokus pada tema

Pra Paskah.

Mengacu pada Revised Common Lectionary Daily Readings (Bacaan Harian

Leksionaris Umum yang sudah direvisi) (Augsburg Fortress, 2005), perikop

Alkitab dalam Renungan Harian Pra Paskah 2021 dipilih mengikuti hubungan

tematiknya dengan bacaan Minggu dari

Revised

Common Lectionary

(RCL).

Pelajaran Injil di hari Minggu dari RCL merupakan fokus utama yang akan dituju

oleh bacaan Pra Paskah kita pada hari-hari kerja. Pembaca harus

memperhatikan tema dan tujuan utama yang ditemui dalam bacaan dari

Revised Common Lectionary dan Bacaan Harian RCL untuk Pra Paskah:

Minggu Pertama – Dicobai di padang gurun (Markus 1:9-15)

Minggu ke dua – Batu yang dari padanya kamu terpahat (Yesaya 51:1-11)

Minggu ke tiga – Kami memberitakan Kristus yang disalibkan (1 Korintus 1:18-25)

Minggu ke empat – Demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan (Yoh 3:14-21)

Minggu ke lima – Belajar taat melalui apa yang diderita-Nya (Ibrani 5:5-10)

Minggu Palma – Tuan, kami berharap bertemu dengan Yesus (Yoh 12:12-26)

Mengikuti pola Bacaan Harian RCL, buklet bacaan ini, di hari Kamis, Jumat, dan

Sabtu dipertimbangkan sebagai “Persiapan untuk hari Minggu,” dan materi di

hari Senin, Selasa, dan Rabu adalah “ Refleksi di hari Minggu.” Kelompok

bacaan yang pertama bersifat melihat ke depan, dan kelompok bacaan yang

kedua bersifat melihat ke belakang. (Pengecualian untuk pola bacaan pada

Pekan Suci, yang semuanya akan menjadi persiapan untuk Jumat Agung dan

Minggu Paskah.) Diharapkan sistem ini dapat memberikan rasa persatuan dan

fokus serta memungkinkan pengguna untuk mengapresiasi bacaan lectionary

hari Minggu dalam konteks Alkitab yang lebih luas.

Tema keseluruhan buklet ini "

Dari Ketakutan menjadi Beriman

" menantang kita

dalam dua cara yang berkaitan dengan perjalanan kita bersama dengan Allah:

(6)

pertama, di dalam terang Firman Tuhan dan sarana anugerah-Nya yang lain

yaitu Doa, Persekutuan, Sakramen dan Kesaksian, dengan rendah hati

mempertimbangkan kondisi hubungan kita dengan Allah saat ini penuh

KETAKUTAN yang kudus - "hormat dan takut" (Ibr. 12:28; Flp. 2:12) dan saat kita

menghadapi tantangan dan menolak godaan hidup (diri sendiri, dunia dan iblis),

refleksi dan bertobat ketika kita gagal. Kedua, mendorong dan menggerakkan

satu sama lain, bersatu sebagai satu, dalam mengenal Firman Allah (Ibr.

10:23-25; Flp. 2:16; Rom. 15:4), menghidupi Injil dengan IMAN ( "baik kemauan

maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya" – Flp. 2:13); dan mendeklarasikan

serta memancarkan terang Kristus (Flp. 2:15; Kol. 1:27) kepada semua orang di

mana pun dengan mempercepat pemenuhan janji kedatangan-Nya (Rom.

15:12; Mat. 24:14; Flp. 2: 10-11; Why. 22:20).

Beberapa saran untuk renungan harian anda:

1.

Carilah tempat yang sunyi di mana engkau tidak akan terganggu atau

dialihkan perhatiannya.

2.

Pilihlah waktu yang tetap dan awali dengan himne singkat atau lagu

penyembahan untuk mempersiapkan hati menerima Firman Allah.

3.

Luangkan waktu untuk merenungkan kebenaran yang terkandung dalam

perikop Alkitab. Saat engkau membaca perikop Alkitab setidaknya dua kali,

renungkan kebenaran yang mengubah kehidupan yang terkandung dalam

Firman Allah.

4.

Buatlah komitmen yang tulus kepada Tuhan (engkau mungkin ingin

mengubah pernyataan komitmen yang disarankan, atau bahkan membuat

sendiri), dan kemudian luangkan waktu untuk berdoa.

5.

Jika engkau secara khusus tersentuh oleh aspek bacaan pada hari itu,

cobalah untuk berbagi pandanganmu dengan setidaknya satu orang lain.

6.

Buatlah jurnal yang mencatat pandangan yang penting.

7.

Sewaktu engkau memulai setiap seri pelajaran "Persiapan", pertimbangkan

untuk membaca pelajaran hari Minggu agar Anda mendapatkan "gambaran

besarnya."

8.

Pertimbangkan untuk meninjau pelajaran hari Minggu ketika engkau

memulai seri "Refleksi" dengan kelompok sel anda di gereja dan tempat

kerja.

Kiranya engkau makin dekat kepada Tuhan Yesus, oleh Roh Kudus dan

Firman-Nya, dipenuhi kehendak Bapa (2 Pet. 3:9b) dan dijamin oleh janji-Nya (Fil.

2:10-11), dan ditantang oleh Kesetiaan-Nya yang tak berkesudahan, menjadi seorang

(7)

murid yang berani, setia dan berbuah dan komunitas pengutus yang memenuhi

Amanat Agung dalam dunia di mana Kristus dapat melihat "buah dari

kesusahan jiwanya dan dipuaskan." (Yes. 53:11; Mat 24:14).

Canon Emeritus Louis Tay

Auxiliary Priest

Referensi

Dokumen terkait