• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI MODEL BLACK-LITTERMAN DALAM MENENTUKAN OPTIMISASI PORTOFOLIO INVESTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI MODEL BLACK-LITTERMAN DALAM MENENTUKAN OPTIMISASI PORTOFOLIO INVESTASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Repository FMIPA 1

APLIKASI MODEL BLACK-LITTERMAN DALAM

MENENTUKAN OPTIMISASI PORTOFOLIO INVESTASI

Juni Meli Indrasari1*, Tumpal P Nababan2, Bustami2

1

Mahasiswa Program S1 Matematika

2

Dosen Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya, Pekanbaru 28293

*

[email protected] ABSTRACT

This article studies the weighted Black-Litterman’s model in finding the optimization of portfolio invesment. The Black-Litterman’s model obtained by Bayesian approach is used to obtain the weighted values of each asset portfolio. Based on the weighted values of each asset the portfolio return is obtained and then is used in determining optimal value of portfolio.

Keywords: Black-Litterman, Bayes, portfolio, return ABSTRAK

Artikel ini membahas tentang penggunaan pembobotan model Black-Litterman dalam mencari optimisasi portofolio investasi. Model Black-Litterman yang diperoleh melalui pendekatan Bayes digunakan untuk mencari nilai bobot masing-masing saham dalam portofolio. Berdasarkan nilai pembobotan dari masing-masing saham tersebut diperoleh

return portofolionya yang berguna untuk menentukan nilai portofolio yang paling

optimal.

Kata kunci: Black-Litterman, Bayes, portofolio, return

1. PENDAHULUAN

Investasi adalah kegiatan penanaman modal yang membawa konsekuensi untung dan rugi. Penanaman modal tersebut bisa untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki, dan biasanya berjangka waktu lama, dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang [5]. Pelaku investasi disebut juga dengan investor. Dalam berinvestasi, investor akan dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Ada dua hal yang sangat mendasar yakni tingkat keuntungan investasi yang sering disebut dengan return

dan besarnya risiko yang akan ditanggung Investor. Hubungan keduanya dapat diiliustrasikan jika semakin besar return yang akan diperoleh maka semakin besar juga risiko yang akan ditanggung Investor. Untuk meyakinkan dalam memilih berinvestasi, banyak cara yang dilakukan Investor. Salah satunya adalah dengan melakukan

(2)

Repository FMIPA 2 observasi. Menghitung peluang terjadinya suatu kejadian berdasarkan pengaruh yang didapatkan melalui observasi dinamakan dengan pendekatan Bayes.

Penelitian tentang mengoptimalkan besarnya return pernah dilakukan oleh Black dan Litterman [1] yang mengembangkan suatu model dengan menggabungkan antara perhitungan return portofolio dan view (pandangan) dari investor. Widyandari [6] melakakukan penelitian untuk mengoptimalkan besarnya return pada portofolio saham dapat dilakukan dengan menaksir besarnya return dengan m e m p e r t i m b a n g k a n besarnya risiko. Subekti [4] melakukan penelitian untuk mengaplikasikan model Black-Litterman pada studi kasus saham S&P500. Pada artikel ini, penulis mengkaji ulang penelitian Widyandari [6]. Penulis tertarik untuk membahas tentang bagaimana menaksir return maksimal melalui model Black-Litterman dengan pendekatan Bayes dan model Variansi Rata-Rata. Dari keduanya dipilih yang menghasilkan portofolio yang paling optimal berdasarkan return yang paling besar.

2. RETURN DAN RISIKO

Tujuan utama dari suatu investasi adalah untuk mendapatkan return. Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Agar return yang diperoleh investor maksimal, maka dibentuk portofolio. Portofolio adalah kumpulan dari beberapa saham terpilih untuk mendapatkan return yang maksimal. Sehingga apabila return dari satu aset mengalami penurunan yang mengakibatkan investor mengalami kerugian, diharapkan

return dari aset yang lain dalam portofolio tersebut dapat menutupi kerugiannya. Jika seorang investor menginvestasikan dana yang dimilikinya pada waktu t, dengan harga aset pada waktu t dinyatakan dengan Pt, harga aset pada waktu t -1 dinyatakan dengan

Pt-1, maka return aset yang dimiliki pada waktu t adalah

. 1 1    t t t P P R (1) Dalam suatu investasi, nilai ekspektasi return dapat dirumuskan sebagai berikut

  n i j ij i R P R E 1 , ) (

dengan Rij dan Pj menyatakan return aset ke-i pada waktu ke-j dan peluang return pada waktu ke-j. Untuk rumusan return portofolionya adalah

, ) ( ) ( 1

  n i i i p wE R R E dengan n = 1, 2, 3. (2) Besarnya risiko yang dapat diestimasi dengan variansi, dapat dirumuskan sebagai berikut ( ( )) . 2 2 R E R E    (3)

Untuk rumusan risikoportofolionya adalah i, T i pw Vw

dengan i = 1, 2, 3. (4) dengan w dan V menyatakan bobot aset dan matrik variansi kovariansi.

(3)

Repository FMIPA 3 3. PENGGUNAAN PEMBOBOTAN MODEL BLACK-LITTERMAN DALAM

MENENTUKAN OPTIMISASI PORTOFOLIO SAHAM

Model Black-Litterman merupakan suatu model yang digunakan untuk mencari portofolio optimal dengan melibatkan view investor didalamnya. Secara umum, model Black-Litterman tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

), ( ) )( (

1 1

bl   VPT PVPTQP

dengan bl menyatakan ekspektasi return yang baru. Dalam menetukan nilai portofolio optimal, dimulai dengan menentukan besarnya nilai return keseimbangan. Dengan menggunakan metode maksimum likelihood, diasumsikan sampel return keseimbangan pasar berdistribusi normal dengan rata-rata dan matriks kovariansi V.

Lalu, return aset ke-i dinyatakan sebagai berikut:

m i

V N

ri ~ (, ), 1,2,...,

Nilai ekspekatasi dari m sampel dapat ditulis seperti berikut [2]: , 1 1

   m i i r m   (5)

dengan m adalah banyaknya observasi pasar, µ adalah rata-rata dari variabel random ri

dengan kovariansi V,maka fungsi kepadatan peluangnya adalah sebagai berikut . ) ( ) ( 2 1 exp ) 2 ( 1 ) ( 1       i T i m i r V r V r

Karena yang diestimasi adalah nilai  maka untuk memaksimalkannya tidak perlu mempertimbangkan konstanta dari fungsi kepadatan peluang return. Maka fungsi kepadatan peluangnya adalah sebagai berikut

. ) ( ) ( 2 1 exp ) ( 1     i T i i r V r r (6) Bentuk fungsi likelihood dari persamaan (6) adalah

). ( ) ( ) ( ) ( 1 2 1 m m i i r r r r L

     l ln((r1))ln((r2))ln((rm)). . ) ( ln 1

  m i i r l  (7) Substitusikan persamaan (6) kepersamaan (7), diperoleh

, ) ( ) ( 2 1 exp ln 1 1

            m i i T i V r r l  

( ) ( )

. 2 1 1 1

     m i i T i V r r l   (8) Selanjutnya, maksimumkan fungsi pada persamaan (8) seperti berikut

( ) ( )

. 2 1 max max 1 1     

  m i i T i V r r l  

Karena yang ingin diestimasi adalah nilai  maka dilakukan penurunan fungsi pada persamaan (8) terhadap µj dengan j = 1, 2,...,d, diperoleh

(4)

Repository FMIPA 4

( ) ( )

0, 2 1 1 1 1        

   m i T j T i i T j j e V r r V e l  (9) karena ( ) 1 

( ) 1

 1( i )0, T j T j T i j T i V e r V e e V r

r maka persamaan (9) dapat

ditulis menjadi . 0 1 1 1       

   m i m i i T jV r e  (10) Substitusikan persamaan (5) ke persamaan (10), diperoleh

0. 1   meTVr j (11) Untuk setiap j = 1, 2,..,d dari persamaan (11) diperoleh

r  0, , 1 1    

  m i i r m r ,   I

  

  1.  V V (12)

Berdasarkan persamaan model Variansi Rata-Rata Markowizt [3, h.19], yaitu

 

 1.

V

wvr

(13) Substitusikan persamaan (13) ke persamaan (12), diperoleh

,

vr

Vw

  

dengan  dan  menyatakan return keseimbangan dan nilai risk averse yang merupakan nilai risiko dari return yang diharapkan yang telah ditetapkan sebagai toleransi dunia sebesar 2.5 [3].

Setelah memperoleh return keseimbangan, langkah selanjutnya yaitu mengkombinasikannya dengan view investor. Dimisalkan ada dua kejadian A dan B, dengan A adalah ekspektasi return yang disimbolkan dengan E(r)dan B adalah return

keseimbangan disimbolkan dengan , sehingga berdasarkan pendekatan Bayes dapat dibentuk seperti berikut

. ) ( )) ( ( )) ( | ( ) | ) ( (    P r E P r E P r E P

Diperoleh fungsi distribusi posteriornya sebanding dengan

( ( ) ) ( ( ) ) , 2 1 ) ( ) ( ) ( 2 1 exp 1 1       Q r OE Q r OE r E V r E T

T

atau dapat dinyatakan sebagai

      E r AE r B E r C ri ( i)T ( i) 2 T ( i) 2 1 exp ) ( 

,

(14) denganA

 

V 1OT1O,B

 

V 1

OT1Q,C

T

 

V 1

QT1Q. Bentuk fungsi likelihood dari persamaan (14) adalah

). ( ) ( ) ( ) ( 1 2 1 m m i i r r r r L

     l lnLln((r1))ln((r2))ln((rm)).

(5)

Repository FMIPA 5 . ) ( ln 1

  m i i r l  (15) Substitusikan persamaan (14) ke persamaan (15), sehingga diperoleh

( ) ( ) 2 ( )

, 2 1 exp ln 1

            m i i T i T i AE r B E r C r E l

( ) ( ) 2 ( )

. 2 1 1

     m i i T i T i AE r B E r C r E l (16) Selanjutnya, memaksimumkan fungsi pada persamaan (16) seperti berikut

( ) ( ) 2 ( )

. 2 1 max max 1 ) (      

m i i T i T i r E E r AE r B E r C l i

Karena yang ingin diestimasi adalah nilai

E

(

r

i

)

maka dilakukan penurunan fungsi pada persamaan (16) terhadap E(rji) dengan j=1,2,...,d, diperoleh

( )

0, ) ( 1     

m i j T i T j ij e B r AE e r E l

( )

0, 1  

m i T j T i T j AE r B e e

( )

 

0, 1 1       

  m i m i i T j AE r B e (17)

Substitusikan persamaan (5) ke persamaan (17), sehingga diperoleh

AE(r)B

0, me i T j E ri A B 1 ) (   (18) Substitusikan nilai A dan B pada persamaan (14) ke persamaan (18), sehingga diperoleh

 

 

, ) (r V 1 O 1O 1 V 1 O 1Q E i     T      T

dengan E(ri) dalam artikel ini ditulis bl seperti berikut;

 

V OT O

 

V OT Q

bl 1 1 1 1 1            

(

1 ) 1(

)

.

bl  OVOT OTVOQO (19) Nilai bobot aset dengan menggunakan model Blck-Litterman sama halnya dengan menggunakan bobot aset pada persamaan (13). Namun, rata-rata aset yang digunakan adalah seperti pada persamaan (19). Sehingga diperoleh nilai bobot aset model Black-Litterman dengan pendekatan Bayes untuk portofolio saham optimal adalah

. ) ( 1 bl bl V w

4. CONTOH PENGGUNAAN

Pada artikel ini, penulis memisalkan portofolio terdiri dari 3 aset diantaranya Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Tabungan Negara Tbk, dan Indofood Sukses Makmur Tbk. Nilai portofolio optimal yang dihasilkan dari pembobotan aset model Black-Litterman kemudian akan dibandingkan dengan portofolio optimal yang dihasilkan dari bobot aset model Markowitz. Data diambil melalui www.yahoofinance.com pada periode 02 september 2014 sampai 30 nopember 2014.

(6)

Repository FMIPA 6 Langkah pertama yang dilakukan untuk menentukan return portofolio optimal yaitu dengan uji kenormalan data return aset yang tergabung dalam portofolio tersebut.

Return dari aset dalam portofolio tersebut dicari dengan menggunakan persamaan (1). Hal ini berguna untuk mengetahui datanya berdistribusi normal atau tidak. Karena dalam menentukan portofolio yang optimal diperlukan data return yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, digunakan uji normalitas data Kolmogorov-Smirnov. Perhitungan data dalam artikel ini menggunakan Software Microsoft Excel dan SPSS. Pada Tabel 1 disajikan hasil uji K-S dari ketiga aset saham dalam portofolio tersebut.

Tabel 1: Tabel Uji Kenormalan 3 Saham

Kode Saham BBNI.JK BBTN.JK INDF.JK

Banyak Data 64 64 64

Rata-Rata 0.00200 0.00050 -0.00070

Deviasi Standar 0.01966 0.01709 0.01245

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.64200 0.36800 0.43200

Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0.05 sehingga

return dari ketiga saham tersebut berdistribusi normal.

Langkah selanjutnya yaitu menentukan besarnya bobot aset model Black-Litterman dari ketiga saham tersebut. Dalam perhitungan bobot aset tersebut perlu dicari terlebih dahulu nilai matriks variansi kovariansi dari ketiga saham. Perhitungannya yaitu dengan menggunakan persamaan (3). Pada Tabel 2 disajikan nilai variansi kovariansinya.

Tabel 2: Tabel Variansi Kovariansi 3 Saham

Kode Saham BBNI.JK BBTN.JK INDF.JK

BBNI.JK

0.00038

0.00009

0.00017

BBTN.JK

0.00009

0.00029

0.00005

INDF.JK

0.00017

0.00005

0.00015

Setelah diperoleh nilai variansi kovariansinya, dicari vektor views dan matriks views.

Nilai views ditentukan dari pandangan investor terhadap aset yang dipilihnya yang bersifat relatif. Pada Tabel 3 disajikan nilainya.

Tabel 3: Tabel Vektor dan Matriks Views dari 3 Saham

Kode Saham Q P

BBNI.JK 0,0005 0 1 0

BBTN.JK 0,0019 1 -1 0

INDF.JK 0 0 0 1

Pada Tabel 3, Q menyatakan vektor views dari investor, dan P adalah matriks bobot

views. Vektor views adalah besarnya pandangan investor terhadap aset yang dipilihnya.

(7)

Repository FMIPA 7 setiap pembentukan portofolio. Langkah selanjutnya yaitu perhitungan nilai bobot aset dengan model Black-Litterman. Pada Tabel 4 disajikan nilainya.

Tabel 4: Tabel Nilai Bobot Aset dengan Black-Litterman

Kode Saham

w

bl

BBNI.JK

1.21680

BBTN.JK

-

0.10300

INDF.JK

-

0.45600

Setelah nilai bobot aset dengan model Black-Litterman diperoleh,dilakukan perhitungan bobot aset dengan model variansi rata-rata sebagai pembandingnya. Pada Tabel 5 disajikan hasil perhitungan bobot aset dengan model variansi rata-rata.

Tabel 5: Tabel Nilai Bobot Aset dengan Variansi Rata-Rata

Kode Saham

w

vr

BBNI.JK

0.28630

BBTN.JK

0.34790

INDF.JK

0.38060

Diilustrasikan seorang investor memiliki 10000 lembar saham. Dengan menggunakan persamaan (2), diperoleh hasil seperti pada Pada Tabel 6 yang menyajikan perbandingan

return dari kedua model pembobotan aset.

Tabel 6: Perbandingan Pembobotan Portofolio

Kode Saham

E

(

R

)

RWVR RWbl

BBNI.JK 0.00198 5.65815 24.04800

BBTN.JK 0.00049 1.71338 -0.50799

INDF.JK -0.00067 -2.52566 3.02602

Total 4.84586 26.56564

Berdasarkan Tabel 6, terlihat bahwa dengan menggunakan model Black-Litterman jumlah keseluruhan dari RWbllebih besar dari jumlah keseluruhan dari

R

W

.

Nilai 26.57 artinya return yang diperoleh investor yang memiliki 10000 lembar saham sebesar 26.57% dari total keseluruhan saham yang dimilikinya, nilai 4.85 artinya return yang diperoleh investor sebesar 4.85% dari total keseluruhan saham yang dimilikinya.

(8)

Repository FMIPA 8 5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya dalam studi kasus tiga saham yang terdaftar pada indeks LQ-45, diperoleh bahwa dengan menggunakan model Black-Litterman

return portofolionya lebih besar dari return portofolio berdasarkan pembobotan aset model variansi rata-rata. Hal ini terlihat dari ilustrasi seorang investor memiliki 10000 lembar saham, perhitungan dengan menggunakan model Black-Litterman diperoleh

return portofolio sebesar 26.57% dari total keseluruhan saham yang dimilikinya.

Sedangkan perhitungan dengan menggunakan model Variansi Rata-Rata diperoleh

return portofolio sebesar 4.85% dari total keseluruhan saham yang dimilikinya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Black, F. & D. Litterman. 1992. Global Portfolio Optimization. Financial Analysis Jurnal. [48]: 28-43.

[2] Devore, J. L. & K.N. Berk. 2007. Modern Mathematical Statistics with Aplications. Duxbury Press. Belmont, California.

[3] Mankert, C. (2006). The Black Litterman Model-Matematical and Behavioral Finance Approaches Toward Its Use in Practice. M.Sc Thesis. Royal Institute of Technology, Stockholm.

[4] Subekti, R. 2008. Aplikasi Model Black-Litterman dengan Pendekatan Bayes (Study Kasus Portofolio dengan 4 Saham S&P500). Prosiding Seminar Nasional Matematika UNY.

[5] Sunariyah. 2003. Pengantar Pasar Modal Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

[6] Widyandari, F. Subanti, S. dan Sutrima. 2012. Optimalisasi Portofolio Saham pada

Indeks Lq-45 dengan Pendekatan Bayes Melalui Model Black-Litterman. Prosiding

Gambar

Tabel 6: Perbandingan Pembobotan Portofolio

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis pembentukan portofolio saham dan pengukuran kinerja portofolio optimal dengan model Black-Litterman pada

Penelitian ini bertujuan unttuk mengetahui saham-saham yang termasuk dalam portofolio optimal, besarnya komposisi dana dari masing- masing saham, dan besarnya return

Tugas Akhir yang berjudul “PENGUKURAN KINERJA PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL BLACK-LITTERMAN BERDASARKAN INDEKS TREYNOR, INDEKS SHARPE, DAN INDEKS JENSEN (Studi Kasus

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja terhadap portofolio (3 dan 4 saham) diperoleh hasil berdasarkan kriteria Treynor-Index, selama periode penelitian kinerja portofolio belum maksimal

Berdasarkan hasil analisis optimisasi portofolio investasi pada lima saham yang dipilih didapatkan grafik permukaan efisien dari optimisasi portofolio Mean-Variance dengan aset

1. Langkah-langkah dalam melakukan analisis portofolio dengan metode optimisasi multiobjektif yaitu menentukan nilai return dari masing-masing saham, melakukan uji

Pembentukan portofolio optimal dengan model indeks tunggal melalui beberapa langkah, diantaranya dengan menghitung kinerja masing-masing saham untuk menentukan saham

Diagram Proporsi Saham Optimal Dari enam saham perusahaan yang masuk dalam portofolio optimal, nilai pengembalian yang diekspektasikan dari portofolio tersebut dapat ditentukan dengan