• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN INOVASI KEBAYA TARI REJANG UNTUK MENUNJANG PARIWISATA DI DESA SAMBANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN INOVASI KEBAYA TARI REJANG UNTUK MENUNJANG PARIWISATA DI DESA SAMBANGAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Ni Ketut Widiartini1, Ida Ayu Reviena Damasanti2

ABSTRACT

ABSTRAK

DESAIN INOVASI KEBAYA TARI REJANG UNTUK MENUNJANG

PARIWISATA DI DESA SAMBANGAN

12Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Jurusan Teknik Industri, FTK Undiksha ketiga

Email: [email protected]

Kebaya of Rejang dance always inspires and become favorite for Balinese women. Even though there are many trendof kebaya in nowadays, but by displaying an innovative design of Rejang dance kebayaas a product, it give a plus point for the products it self also support tourism interest in Sambangan village. This IPTEK (science and technology) implementation program hasa goal to provide an opportunity for women from PKK to take a part in design kebaya training program that develop an competent and competitive trainee output, increase the competence between trainee, and able to become independent in effort. This program is very promising as business opportunity, moreover of the popularity of kebaya, especially in Bali, PKK women can take this opportunity as a new field for their business. This program really needto be done, considering that training program in making Rejang dance’s kebaya never been held before also supporting tools for this program are very adequate. Target that want to be achieved afterimplementation of IPTEKare: women can make an innovative design to attract tourism and preserve culture that make the Rejang dance kebaya become attractive and modern. P2M (community service) activity use demonstration skills training method and by providing modules about step by step of designing Rejang dance kebaya. There are 10 women from PKK in Sambangan will be involved in this program who are housewives.The expected result is that PKK women are able to make innovative designs by pouring more interesting ideas also enriching the existing designs of kebaya.

Keywords: Design, Kebaya, Rejang Dance

Kebaya Tari rejang senantiasa memberikan inspirasi dan selalu diminati oleh kaum wanita di Bali. Kendatipun saat ini trend kebaya sangat beragam tetapi menampilkan kebaya tari rejang melalui desain inovasi maka desain yang dibuat menjadi karya desain yang memberi nilai tambah bagi karya-karya yang dihasilkan dan menunjang pariwisata di Desa Sambangan. Kegiatan penerapan IPTEK ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada Ibu-ibu PKK untuk mengikuti pelatihan mendisain kebaya tari rejang untuk menghasilkan peserta pelatihan yang kompoten dan berdaya saing, meningkatkan kompetensi peserta pelatihan, dan mampu berusaha mandiri. Kegiatan ini sangat menjanjikan sebagai peluang usaha, ditambah lagi tren pasar dan penggunaan kebaya khususnya di Bali, Ibu-ibu PKK dapat menggambil kesempatan ini sebagai lahan baru bagi bisnis Ibu-ibu. Kegiatan ini sangat perlu dilakukan, mengingat pelatihan dan pendampingan membuat desain kebaya tari rejang belum pernah didapatkan serta alat-alat penunjang untuk keterampilan ini sangat memadai. Target yang ingin dicapai pada penerapan iptek ini adalah: Ibu-ibu dapat mendisin secara inovasi untuk menarik minat wisata serta melestarikan budaya sehingga menjadi kebaya tari rejang yang menarik dan modern. Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan keterampilan demontrasi dan dengan memberikan modul mengenai langkah-langkah mendisain kebaya tari rejang.Jumlah Ibu-ibu PKK di Desa Sambangan yang dilibatkan sebanyak 10 orang yang sudah berstatus Ibu rumah tangga. Hasil yang diperoleh adalah Ibu-ibu PKK mampu membuat desain inovasi dengan menuangkan ide-ide yang lebih menarik serta memperkaya ragam desain kebaya yang telah ada.

(2)

PENDAHULUAN

Pulau Bali merupakan pulau yang terkenal akan kesenian dan kebudayaannya. Adapun kesenian yang terkenal hingga ke mancanegara adalah seni tari. Seni tari merupakan seni yang dilestarikan secara turun-temurun oleh masyarakat Bali. Salah satu tarian sakral yang dilestarikan di Bali adalah tari rejang sari. Tari rejang ini biasanya ditarikan di tempat suci yang ada di Bali yakni Pura dan pada saat dilaksanakan upacara agama.

Tari rejang sari ini merupakan tarian yang berbeda dengan tarian lain yang ada di Bali. Perbedaan ini dapat dilihat dari segi penari dan busana yang dikenakan, jika pada tarian lain menggunakan kain yang dililitkan di badan si penari sedangkan tari rejang sari menggunakan kebaya sebagai busana khas pada tarian ini, sedangkan dari segi penari yakni tarian ini ditarikan oleh ibu-ibu rumah tangga di Bali. Seiring perkembangan zaman, tarian ini mulai diminati oleh Ibu-ibu di Bali dan ditarikan secara masal. Dengan adanya hal tersebut secara tidak langsung Ibu-ibu yang menarikan tari rejang sari ini dituntut untuk menggunakan kebaya sebagai busana khas tarian ini. Kebaya merupakan busana tradisional wanita masyarakat Indonesia dan sudah dikenal di mata Internasional, sehingga kebaya menjadi bagian utama bagi kepribadian wanita Indonesia sebagai busana identitas bagi nilai tradisional.

Pakaian adat Bali haruslah sopan, beretika, dan mencerminkan kedamaian. Seiring berjalanya waktu, mode, dan tren globalisasi banyak memberikan perubahan, dan berimbas juga kepada cara perpakaian adat di Bali, terutama anak muda yang mudah terbawa arus peradaban. Secara umum berpakaian adalah kebebesan berkreasi dari masing-masing individu, tapi perlu diketahui pakaian adat Bali, selain digunakan sehari hari untuk kepentingan adat, juga digunakan dalam prosesi persembahyangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menunjang kesopanan serta filosofi dari pakaian adat Bali adalah konsep

Tri Angga”yang terdiri dari, Dewa Angga

merupakan busana yang digunakan dari kepala hingga leher, yaitu udeng atau ikat kepala.

Manusa Angga, merupakan busana yang

digunakan mulai dari leher sampai batas pusar, yakni baju, kebaya, dan selendang. Kemudian

Butha Angga yang merupakan busana yang

digunakan mulai batas pusar sampai bawah kaki, yakni kamen dan saput . Suyatra, 24 Desember 2018.

Penggunaan kebaya sebagai pakaian tari-tarian merupakan salah satu alternatif, yang sekaligus digunakan sebagai ajang promosi yang diharapkan dapat lebih menarik minat wisatawa yang berkunjung dan dapat menonton tari rejang sari secara langsung di Desa Sambangan. Apabila potensi tari-tarian ini lebih dimaksimalkan dan dapat mendatangkan wisatawan baik local maumun internasional maka akan diperlukan semakin banyak pula kebaya untuk pementasan tari-tarian ini. Diharapkan kebaya ini dapat dibuat sendiri oleh Ibu-ibu PKK di Desa Sambangan. Selain itu, berdasarkan hasil observasi sebelumnya bahwa, sudah ada 7 unit industri kecil pembuatan kebaya di Desa Sambangan. Hal ini akan dapat menjadi nilai tambah tersendiri apabila kebaya dapat dibuat langsung di lokasi desa wisata. Selain sebagai daya tarik wisata dengan dimaksimalkannya Ibu-ibu PKK di Desa Sambangan akan dapat meningkatkan penghasilan yang dapat digunakan sebagai salah satu mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitar.

Dipandang perlu untuk melakukan program pelatihan dan pendampingan pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang untuk meningkatkan keterampilan di bidang busana. Selain dapat digunakan langsung oleh para penari di Desa Sambangan keterampilan membuat desain inovasi kebaya juga diperlukan mengingat peraturan yang sudah dikeluarkan oleh Gubenur Bali yang mewajibkan menggunakan busana adat Bali setiap kamis, purnama, dan Tilem. Hal ini merupakan peluang besar dan dapat dijadikan usaha untuk Ibu-ibu PKK di Desa Sambangan. Dengan memodalkan ilmu

(3)

pas-pasan sebanyak 10 kaum Ibu-ibu PKK yang sudah berstatus ibu rumah tangga ini tampak serius ingin mengikuti pelatihan dan pendampinggan yang akan di laksanakan di Desa Sambangan Kecamatan Buleleng.

Dimasa pembangunan sekarang nilai ekonomi semakin berperan dan perkembangan wirausaha di bidang kebaya yang sangat menjanjikan sebagai peluang usaha, ditambah lagi tren pasar dan penggunaan kebaya khususnya di Bali. Ibu-ibu PKK dapat menggambil kesempatan ini sebagai lahan baru bagi bisnis Ibu-ibu. Peluang untuk berbisnis dan membuka usaha dalam bidang kebaya sangat terbuka lebar. Kebaya tidak akan habis dimakan masa karena selalu ada acara formal seperti kondangan, wisuda, acara-acara penting lainya. Selain itu peraturan baru yang di keluarkan oleh Gubenur Bali yang mewajibkan seluruh intansi menggunakan busana adat Bali. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan dan pendampingan ini digalakkan dan diharapkan dapat dijadikan bekal oleh Ibu-ibu PKK. Adapun program pelatihan dan pendampingan yang akan diberikan adalah pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang. Kegiatan ini sangat perlu dilakukan, mengingat pelatihan dan pendampingan membuat desain kebaya belum pernah didapatkan serta alat-alat penunjang untuk keterampilan ini sangat memadai.

METODE

Sesuai dengan analisis situasi maka metode yang digunakan dalam penyampaian materi adalah metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab, sedangkan untuk kegiatan praktek peserta pelatihan diberi jobsheet. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya, yaitu: a) Pemberian jobsheet yang berisi langkah-langkah pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang b) Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilandan teknik langsung mengenai langkah-langkah pembuatan desain c) Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi dalam demonstrasi, d) Pelatihan

pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang, f) Pendampingan peserta dalam membuat desain inovasi kebaya tari rejang, g) Evaluasi Proses pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang, dan h) Evaluasi hasil akhir.

Kondisi riil yang dijumpai pada Ibu-ibu PKK di Desa Sambangan pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang rumit, jika Ibu-ibu yang sudah berumah tangga tersebut tidak dipersiapkan untuk mencari peluang di dunia usaha, dengan kata lain berwirausaha mandiri, padahal di Desa Sambangan ada sarana dan prasarana dalam keterampilan, seperti alat-alat mendisain yang mudah diperoleh.

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terbagi dalam tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi. Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi kegiatan dipilih di Desa Sambangan Kecamatan Sukasada yang terletak di Jln. Srikandi Desa Sambangan. Jenis kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan membuat desain inovasi kebaya tari rejang. Tahap pelaksanaan berupa penyajian materi secara teori dan praktek membuat desain inovasi kebaya tari rejang yang dilaksanakan selama 3 kali. Tahap pertama yaitu memberian materi, pembagian Jobsheet, teknik pembuatan desain anatomi tubuh wanita, dan teknik kombinasi warna, tahap ke dua adalah pendampingan Ibu-ibu PKK dalam mendisain anatomi secara ilustrasi dan mendisain kebaya dengan kombinasi detail yang lebih inovasi, dan tahap yang terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini secara umum sudah dapat dilakasanakan dengan baik, dimana kegiatan yang dilakasanakan sudah mencapai sasaran yang diharapkan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang pada Ibu-ibu PKK di Desa

(4)

Sambangan secara umum dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran Ibu-ibu peserta pelatihan dan pendampingan, serta proses dan hasil pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang dengan model kutu baru Kebaya adalah blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan sarung batik atau pakaian rajutan tradisional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni. Kebaya merupakan busana atasan atau blus yang dikenakan oleh seorang wanita kebaya juga termasuk ke dalam golongan baju panjang. Untuk membuat suatu kebaya agar mendapatkan hasil yang optimal, teknik yang dipakai harus di sesuaikan dengan desain kebaya dan juga disesuaikan dengan bahan dasar (pabrik) yang dipakai. Teknik mendisain yang benar dapat mempengaruhi kualitas dari hasil desain (kebaya), disamping proposi anatomi tubuh wanita, ketegasan garis, penempatan desain, serta gerak tubuh yang tepat merupakan satu kesatuan dari proses pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang. Pelatihan pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang pada Ibu-ibu PKK secara umum teknik yang digunakan hampir sama dari cara mempersiapkan alat dan bahan, membuat proposi tubuh wanita, membuat detail busana, mendisain kebaya tari rejang, analisis desain dan teknik mewarnai sesuai dengan ide-ide . Hal yang membedakan dalam pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang adalah desain kebaya yang di buat lebih mengkombinasikan warna, aplikasi busana (bordir, biding, sulamat, air brass, paintik, dan kombinasi antara bordir dan biding), serta detail busana yang digunakan. Desain inovasi kebaya tari rejang dapat di desain dengan kreasi yang bebas tanpa batas, tapi tidak meninggalkan etika dan estetika dari kebaya tersebut salah satunya menggunakan lengan panjang, belahan dada tidak terbuka, panjang kebaya tidak di atas pinggul I, bahan yang digunakan tidak transparan atau tipis. Salah satu hasil pembuatan produk desain inovasi kebaya tari rejang dari pelatihan dan

pendampingan Ibu-ibu PKK di Desa Sambangan adalah sebagai berikut:

A. Pelatihan dan pendampingan pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang

Pelatihan pembuatan desain inoasi kebaya tari rejang oleh Ibu-ibu PKK ialah desain kebaya yang dipilih memiliki model sangat sederhana dan klasik yaitu kebaya kutu baru atau kartini, dengan menggunakan lengan licin, ada lipatan di bagian depan dan menggunakan kerah stali. Pada tahap pembuatan desain kebaya berbagai persiapan dalam membuat produk, mulai dari persiapan desain produk dengan analisis desainnya, membuat anatomi tubuh wanita, mendisain kebaya, mewarnai desain, mempertegas garis desain, serta menyiapkan kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk mendisain inovasi kebaya tari rejang.

Hasil desain inovasi kebaya tari rejang dari pelatihan Ibu-ibu PKK Desa Sambangan dengan model kebaya kutu baru atau kartini dapat dilihat pada gambar di bawah ini, sebagai berikut

(5)

Gambar 1. Desain Inovasi Kebaya Tari Rejang Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dan menunjang pariwisata yang ada di Desa Sambangan. Kegiatan dimulai pukul 08.00 wita sampai dengan pukul 14.00 wita. Kegiatan diawali dengan mengumpulkan peserta Ibu-ibu di Jln. Srikandi, Desa Sambangan sekaligus sebagai tempat pelatihan.

Dipilihnya Ibu-ibu PKK yang sudah berumah tangga bertujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memberikan bekal hidup kelak bila Ibu-ibu tersebut di masyarakat, sehinggaa pada waktunya nanti mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil kegiatan pelatihan dan pendampingan tersebut sangat posistif dan antusias. Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan dan keseriusan Ibu-ibu PKK dalam mengikuti pelatihan dan pendampingan. Ibu-ibu PKK di Desa Sambangan mengharapkan bisa kembali diberikan pelatihan yang sejenis. Pencapaian tujuan dari kegiatan ini dapat dilihat dan diketahui berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan kegiatan. Hal ini dapat dilihat dari respon peserta dimana target peserta sebanyak

10 orang Ibu-ibu yang berjenis kelamin perempuan dapat hadir dan menggikuti kegiatan tersebut.

Selanjutnya peserta Ibu-ibu PKK mengerjakan pembuatan desain kebaya kutu baru atau kartini dengan desain yang bebas sesuai dengan ide masing-masing. Desain kebaya tari rejang sangat sederhana dan klasik menggunakan lengan licin dengan ukuran panjang lengan panjang, menggunakan kerah stali, pada bagian tengah muka ada lipit dan menggunakan bef. Bef yang digunakan boleh bef yang terbuka atau tertutup. Hal ini disesuaikan dengan tubuh seseorang, jika bertubuh kurus bef yg digunakan tertutup dan tubuh yang gemuk maka bef yang digunakan bef terbuka. Sekitar 90% peserta memberikan respon dengan mengajukan pertanyaan dan tanggapan yang diajukan kepada tim pelaksana pengabdian, baik mengenai materi maupun teknik desain yang mudah dalam pembuatan kebaya tari rejang tersebut.

Kegiatan dalam pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang ini disesuaikan dengan bentuk tubuh, warna kulit, dan kesempatan yang digunakan yang akan dikerjakan dan masing-masing Ibu-ibu PKK dengan jumlah 10 orang. Adapun kegitan yang dilakukan pada proses

(6)

pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang pada dasarnya sama, yaitu peserta diberi kesempaatan untuk memilih kebaya kartini atau kutu baru, disain anatomi tubuh, dan warna yang akan dibuat. Setiap anggota peserta yang sudah memilih disain dan menetapkan pemilihan diberi kesempatan untuk bertanya. Langkah-langkah atau prosedur yang harus dilakukan oleh Ibu-ibu PKK sebelum membuat desain inovasi kebaya tari rejang adalah :1) mendisain kebaya, 2) mendisain anatomi proposi tubuh manusia, 3) mendisain aplikasi kebaya, 4) ketepatan proposi desain, 4) kerapian desain, dan 5) analisis desain. Dapat dikatakan hasil uji desain kegiatan pelatihaan membuat desain inovasi kebaya tari rejang mendapatkan presentase sangat baik di lihat dari pengunaan peralatan yang benar memperoleh presentase 92,00% dalam kategori sangat baik, ketepatan langkah-langkah membuat desain kebaya memperoleh presentase 90,00% dalam kategori sangat baik, dan menata peralatan setelah kegiatan berakhir memperoleh presentase 90,00% dalam kategori sangat baik. Jika dilihat hasil desain inovasi pembuatan kebaya tari rejang tidak jauh berbeda hasil yang diperoleh. Untuk Kesesuaian hasil akhir yang dipresentasikan menurut kriteria yang diharapkan memperoleh presentase 80,00% dalam kategori baik, dan kerapihan desain kebaya memperoleh presentase 86.00% di katakan baik.

Berdasarkan hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dipaparkan pada hasil, dapat dinyatakan desain inovai kebaya tari rejang untuk menunjang pariwisata di Desa Sambangan pada Ibu-ibu PKK. Dapat berjalan dengan lancar dan mendapat respon yang positif dari peserta,

SIMPULAN

Pelaksanaan pembuatan desain inovasi kebaya tari rejang untuk menunjang pariwisata dalam kategori sangat baik. Proses pembuatan desain kebaya tari rejang yang sangat sederhana,menggunakan desain kutu baru atau kartini dengan menggunakan lengan licin dan aplikasi yang digunakan (bordir, payet, painting,air bras).

Tanggapan Ibu-ibu PKK di Desa Sambangan pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari indikator kehadiran Ibu-ibu PKK mencapai 100%, dan selama kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini berjalan dengan lancar, selain itu peserta sangat antusias dan aktif dalam mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir. Hal ini nampak melalui interaksi intensif yang terjadi antara peserta dengan instruktur. Dari metode ceramah, Tanya jawab dan demonstrasi yang dilakukan secara langsung, nampaknya peserta memahami materi pelatihan dengan baik, hal ini terbukti para peserta mampu membuat desain inovasi kebaya tari rejang dan dijadikan sebagai peluang menunjang pariwisata sehingga nantinya Ibu-ibu PKK mampu menjadi insan yang lebih mandiri dan mampu membuka lapangan pekerjaan.

isarankan untuk menggunakan bahan kertas linen dan dawing pen dalam proses pembuatan desain kebaya agar hasil desain lebih berkualitas baik,dan hasil yang didapat lebih mewah, tidak pudar atau luntur, dan tahan lama.

DAFTAR RUJUKAN

Ariati, Desi.2017.Pengembangan Busana Pesta Malam Dengan Sumber Ide Busana Ratu Elizabeth Kerajaan Inggris. Dalam Jurnal

Bosaparis Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Teknik Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 8 No. 2.

baliprov. (t.thn.). Peraturan Gubernur Bali Tentang Busana Adat Bali. Dipetik

Desember 14, 2018, dari

http://jadih.baliprov.go.id: http://jadih.baliprov.go.id

Chodiyah dkk. 1982. Desain busana. Bandung :

Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan.

Ervinawati, Yeli.2013.Busana Pengantin Barat dengan Hiasan Teknik Melipat. Dalam

Jurnal Pendidikan Tata Busana Jurusan

PKK, FPTk, UPI Vol. III No. I

Fadhila, Putri.2018. Analisis Titik Pas Kebaya Sistem Pola Meyneke dan Dressmakiing

(7)

Pada Bentuk Tubuuh Wanita. Dalam

JurnalPendidikan Teknik Busana (S1),

Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana, Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 7 No. 3.

Koyan, I Wayan. 2012. Statistik Dasar. Singaraja. Percetakan Undiksha.

Lystiani, N, dkk. 2005. Aneka Kebaya

Tradisional & Modern. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Muliawan, Porrie. 2014. Analisa Pecah Pola

Busana Pria. Jakarta. BPK Gunung

Mulia.

Soekarno. 2012. Membuat Pola Busana Tingkat

Dasar. Jakarta. PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Sugiyem dan Annisa Putri Fadhila.2018.Analisis Titik Pas Kebaya Sistem Pola Meyneke dan Dressmaking Pada Bentuk Tubuh Wanit. Dalam Jurnal Pendidikan Teknik Busana Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 7 No. 3.

Sulastiano, Harry. Seni dan Budaya. 2008. Grafindo Media Pratama. Jakarta.

Suyatra, I Putu. 2017. PakaianAdat Ungkap

Simbolik Dharma.

Gambar

Gambar 1. Desain Inovasi Kebaya Tari Rejang  Sumber: Dokumentasi Pribadi

Referensi

Dokumen terkait