• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN THE DUDE MIKROTIK ROUTER OS DI DISKOMINFO KAB. BEKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN THE DUDE MIKROTIK ROUTER OS DI DISKOMINFO KAB. BEKASI"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN

MENGGUNAKAN THE DUDE MIKROTIK ROUTER

OS DI DISKOMINFO KAB. BEKASI

SKRIPSI

Oleh:

ALDI FADLIL ARIEF

311410752

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

2018

(2)

IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN

MENGGUNAKAN THE DUDE MIROTIK ROUTER OS DI

DISKOMINFO KAB. BEKASI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

ALDI FADLIL ARIEF

311410752

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

2018

(3)
(4)
(5)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa, skripsi ini merupakan karya saya sendiri (ASLI), dan isi dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademis di suatu institusi pendidikan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan/atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Segala sesuatu yang terkait dengan naskah dan karya yang telah dibuat adalah menjadi tanggungjawab saya pribadi.

Bekasi, 15 November 2018

Materai 6.000

Ald Fadli Arief NIM: 311410752

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT. yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tersusunlah Skripsi yang

berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN

MENGGUNAKAN THE DUDE MIKROTIK ROUTER OS DI DISKOMNIFO KAB. BEKASI”.

Skripsi tersusun dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan dalam rangka menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) pada Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa. Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Sudah selayaknya, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

a. Bapak Dr. Ir. Supriyanto, M.P selaku Ketua STT Pelita Bangsa

b. Bapak Aswan Sunge, S.Kom, M.Kom selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika STT Pelita Bangsa.

c. Bapak Suherman, S.Kom, M.Kom selaku Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

d. Bapak Wahyu Hadikristanto, S.Kom., M.Kom selaku Pembimbing Kedua yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

e. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah membekali penulis dengan wawasan dan ilmu di bidang teknik informatika.

f. Seluruh staf STT Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepada penulis selama perjalanan studi jenjang Strata 1.

g. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya angkatan 2014, yang telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi jenjang Strata 1.

(7)

v

h. Ibu dan Ayah tercinta yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangat dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis.

Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi di lingkungan STT Pelita Bangsa khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Bekasi, 15 November 2018

(8)

vi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRACT ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2 1.3 Rumusan Masalah ... 2 1.4 Batasan Masalah ... 3 1.5 Tujuan ... 3 1.4.1 Manfaat ... 3 1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Implementasi ... 6

(9)

vii

2.3 Pengertian Jaringan ... 7

2.3.1 Tujuan Membangun Jaringan Komputer ... 7

2.3.2 Manfaat Jaringan Komputer ... 9

2.3.3 Syarat Sebuah Jaringan ... 11

2.4 Sifat-Sifat Dasar Jaringan Komputer ... 11

2.4.1 Scalability ... 12

2.4.2 Resource Sharing ... 12

2.4.3 Connectifity ... 13

2.4.4 Realibily ... 13

2.5 Klasifikasi Jaringan Kommputer ... 13

2.5.1 Internet ... 15 2.5.2 Teknologi Wireless ... 15 2.6. Topologi Jaringan ... 16 2.6.1 Topologi Bus ... 16 2.6.2 Topologi Ring ... 17 2.6.3 Topologi Star ... 18 2.6.4 Topologi Tree ... 18

2.6.5 Topologi Peer To Peer Network ... 19

2.7 Komponen Jaringan Komputer... 20

2.7.1 Server ... 20

(10)

viii

2.7.3 Kartu Jaringan (Nic Card) ... 21

2.7.4 Kabel dan Konektor ... 22

2.7.5 Acces Point ... 23

2.7.6 Router ... 24

2.7.7 Mobile / Desktop PC ... 24

2.7.8 TCP/IP (Transmission Control Protocol) ... 25

2.7.9 IP Address ... 25

2.8 Subnet Mask ... 26

2.9 Domain Name System (DNS) ... 27

2.10 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) ... 28

2.11 HTTP (Hypertext Transfer Protocol) ... 28

2.12 Bandwidht ... 28

2.13 Gate Way ... 28

2.14 Model Referensi OSI ... 29

2.14.1 Phisical Layer ... 29

2.14.2 Data Link Layer ... 30

2.14.3 Network Layer ... 30

2.14.4 Transport Layer ... 30

2.14.5 Session Layer ... 31

2.14.6 Presentation Layer ... 31

(11)

ix

2.15 UDP (User Datagram Protocol) ... 33

2.16 Port ... 33 2.17 Mikrotik Router OS ... 34 2.17.1 Sejarah Mikrotik... 35 2.17.2 Jenis MikroTikOs ... 36 2.17.3 Fitur-fitur MikroTik ... 36 2.17.4 RouterBOARD-Type ... 37 2.18 Monitoring Jaringan ... 38

2.18.1 Tujuan Monitoring Jaringan ... 38

2.19 The Dude... 39

BAB III METODE PENELITIAN... 40

3.1 Objek Penelitian ... 40

3.2 Stuktur Organisasi Instansi ... 40

3.2.1 Visi ... 43

3.2.2 Misi ... 43

3.3 Topologi Jaringan Diskominfo ... 44

3.4 METODE PENELITIAN ... 46

3.4.1 Bahan dan Alat Kebutuhan ... 46

3.4.2 Pengumpulan data ... 47

3.4.3 Arsitektur Jaringan ... 48

(12)

x

3.4.5 Implementasi Sistem ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 54

BAB V PENUTUP ... 57

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 57

(13)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kelas IP……….………..26

Tabel 2.2 Klasifikasi Subnet Mask……….26

Tabel 2.3 Model Referensi OSI………..31

(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Local Area Network ………...14

Gambar 2.2 Metropolitan Area Network………14

Gambar 2.3 Wide Area Network………15

Gambar 2.4 Topologi Bus……….……..17

Gambar 2.5 Ring……….………17

Gambar 2.6 Star……….……….18

Gambar 2.7 Tree……….18

Gambar 2.8 Topologi Peer To Peer……….………19

Gambar 2.9 Nic Card……….……….21

Gambar 2.10 Kabel dan Konektor……….……….22

Gambar 2.11 Acces Point………...………23

Gambar 2.12 Router………..………..24

Gambar 2.13 Mobile / PC………..……….24

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kepegawaian Diskominfo……….………..41

Gambar 3.2 Topologi Jaringan Diskominfo………...44

Gambar 3.3 Arsitektur Jaringan………..48

Gambar 3.4 Arsitektur rancangan sistem monitoring……….49

(15)

xiii

Gambar 3.6 Device Kantor-PC………...51

Gambar 3.7 Address list………..51

Gambar 3.8 Mapping jaringan………52

Gambar 3.9 Device Kantor1-PC……….53

Gambar 3.10 Histori trafik device Kantor-PC………53

Gambar 4.1 Status device………54

Gambar 4.2 Script Notifikasi Sms………..54

(16)

xiv

ABSTRACT

Abstract- Monitoring computer network is very important to make it easier for a network administrator to observe and control the network system installed. Needs of computer network usage continue to increase which resulted in the installed network system becomes complex. The risk of damage and disruption of the network increases so that a network administrator must constantly monitor the entire network system. System design is done using several steps to obtain the desired results. Mikrotik Router operating system (OS) and The Dude app can help to create a network monitoring system. The Mikrotik Router OS will connect the network system installed with The Dude app as well as to set the notification system. The notification system will provide read and detectable device conditions by The Dude which are then set up and installed in Mikrotik via short message service (SMS), Email and Telegram. The result of this research show that device connected to the network can be detected and read by The Dude. When the device is off, broken and disconnected connection marked with ping experience timeout, then device condition will change to down. Under these conditions the notification send messages automatically to the admin via SMS and and Telegram containing device information.

(17)

xv

ABSTRAK

Pemantauan jaringan komputer sangat penting dilakukan untuk mempermudah seorang administrator jaringan dalam mengamati dan mengontrol sistem jaringan yang terpasang. Kebutuhan penggunaan jaringan komputer terus mengalami peningkatan yang mengakibatkan sistem jaringan yang terpasang menjadi kompleks. Resiko kerusakan dan gangguan jaringan semakin meningkat sehingga seorang administrator jaringan harus secara terus menerus memantau seluruh sistem jaringan. Perancangan sistem dilakukan menggunakan beberapa langkah untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Mikrotik Router operating system (OS) dan aplikasi The Dude dapat membantu untuk membuat sebuah sistem monitoring jaringan. Mikrotik Router OS akan menghubungkan sistem jaringan yang terpasang dengan aplikasi The Dude serta untuk mengatur sistem notifikasi. Sistem notifikasi akan memberikan kondisi device yang telah terbaca dan terdeteksi oleh The Dude yang kemudian diatur dan dipasang di dalam Mikrotik melalui media short message service (SMS), Email dan Telegram. Hasil penelitian ini menunjukkan device yang terhubung dengan jaringan dapat terdeteksi dan terbaca oleh The Dude. Apabila device mati, rusak dan putus koneksi yang ditandai dengan ping mengalami timeout, maka kondisi device akan berubah menjadi down. Pada kondisi tersebut notifikasi akan mengirimkan pesan secara otomatis kepada admin melaui SMS dan Telegram yang berisi informasi device.

(18)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah koneksi internet sangat penting di era globalisi sekarang tak terkecuali di DISKOMINFO Kab Bekasi yang harus memantau setiap desa, kecamatan, desa, puskesmas, dan serta sekolah yang terkoneksi melalui internet seacara real time . Seiring dengan tingginya kebutuhan dan banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan jaringan yang efisien dan memiliki tingkat keamanan serta untuk menghindari penuhnya bandwidth karena banyak download dan IP bentrok, dan mengingat semakin banyaknya pengguna komputer yang saling terhubung dalam sebuah jaringan, maka hal yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah jaringan yang baik adalah Quality Of Service(QoS). Dua point yang menentukan kualitas dari sebuah jaringan diantaranya kecepatan akses dan kesetabilan dari akses tersebut, dalam implementasinya kadang muncul beberapa permasalahan umum pada jaringan diantaranya kecepatan akses yang menjadi lambat dan kadang kecepannya yang tidak stabil, maka terus dilakukan upaya-upaya penyempurnaan. Untuk mengawasi, mengatur dan melakukan pemeliharaan (maintenace) diperlukan adanya monitoring jaringan. Salah satu software yang dapat digunakan yaitu The Dude.

The Dude adalah perangkat lunak (software) monitoring jaringan bawaan dari Mikrotik yang dapat digunakan untuk melihat komputer dan perangkat lainnya pada suatu jaringan komputer, sehingga kita dapat melihat komputer mana saja yang sedang terkoneksi dalam suatu jaringan dan dapat mendeteksi kerusakan atau

(19)

2

kesalahan perangkat dan juga menyediakan beberapa fasilitas untuk melihat host yang aktif dalam suatu jaringan dan dilengkapi tampilan berupa gambar host beserta jaringannya, juga fasilitas lain seperti ping, traceroute, snmpwalk, scan, winbox, terminal, remote conection, torch, bandwidth test, dan sebagainya.

Berdasarkann permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN THE DUDE MIKROTIK ROUTER OS DI DISKOMINFO KAB.BEKASI”

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah-masalah pokoknya sebagai berikut :

1. Belum adanya Sistem Monitoring Jaringan yang dapat memberikan informasi apabila terjadi gangguan pada perangkat infrasturktur IT dan Informasi tentang traffic penggunaan bandwidth.

2. Adanya keterlambatan informasi yang didapat jika terjadi masalah pada perangkat infrastruktur IT hal ini menimbulkan keterlambatan dalam penanganan masalah.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah-masalah pokok yang menjadi fokus penulisan dalam Skripsi ini sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan Sistem Monitoring Jaringan di DISKOMINFO KAB.BEKASI?

(20)

3

2. Bagaimana mengetahui status ketersediaan, waktu respon, dan traffic penggunaan internet dengan The Dude sebagai Sistem Monitoring Jaringan di DISKOMINFO.

1.4 Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah dari tema laporan ini dan pembahasannya tidak melebar kemana-mana, maka diperlukan adanya batasan masalah yang akan dibahas antara lain :

1. Analisa jaringan yang tehubung di Diskominfo Kab. Bekasi.

2. Memonitoring Jaringan yang terhubung ke Diskominfo Kab. Bekasi.

1.5 Tujuan

1. Dapat memonitoring dan mengatur jaringan di Diskominfo Kab. Bekasi menggunakan aplikasi The Dude.

2. Dapat memonitoring daftar perangkat yang terhubung di jaringan Diskominfo.

3. Dapat memonitoring daftar host yang terhubung dalam jaringan Diskominfo.

4. Dapat mendeteksi host yang tidak aktif maupun tidak.

1.4.1 Manfaat

Adapun manfaat Tugas Akhir ini adalah : 1. Bagi Penulis

a) Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman terutama untuk menerapkan ilmu yang didapat dari perkuliahan dengan keadaan di dunia nyata yang sebenarnya.

(21)

4

b) Melatih penulis untuk dapat melakukan monitorng jaringan dengan Mikrotik Os dan The Dude pada jaringan di Diskominfo Kab. Bekasi. 2. Bagi Program Studi Teknik Informatika

a) Dengan dibuatnya laporan tugas akhir ini pihak akademik dapat menggunakan sebagai ukuran dari hasil perkuliahaan yang diberikan pada mahasiswa selama kuliah.

b) Sebagai bahan evaluasi akademik untuk meningkatkan mutu Pendidikan dan pembelajaran di STT Pelita Bangsa.

c) Menambah referensi untuk dijadikan bahan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan jaringan komputer.

3. Bagi Instansi dan Perusahaan

a) Mendapatakan sebuah solusi yang tepat untuk dapat membantu memonitoring jaringan di lingkungan Diskominfo Kab.Bekasi.

b) Membantu administrator jaringan yang ada di Diskominfo dalam memonitoring jaringan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas penelitian ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang secara umum, perumusan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup yang membatasi permasalahan dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran dari keseluruhan bab.

(22)

5

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan landasan teori yang menjadi dasar pembuatan Skripsi ini yang meliputi teori dasar jaringan, sistem pemantau jaringan (Sistem Monitoring).

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang sejarah visi misi serta susunan struktur organisasi di Diskominfo. Serta Topologi jaringan di tempat penelitian dan alat kebutuhan untuk monitoring jaringan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil dari penelitian dari monotoring jaringan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan dari proses monitoring jaringan, serta saran--saran yang perlu diperhatikan berdasar pada keterbatasan masalah yang ditemukan.

(23)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Implementasi

Pengertian implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pelaksanaan; penerapan. Adapun secara etimologis menurut kamus Webster yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab adalah Konsep implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement. Dalam kamus besar webster, to implement (mengimplementasikan) berarti to provide the means of carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu); dan to give practical effect to (untuk menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu). (Webster dalam Wahab, 2004:64).

Secara sederhana implementasi dapat diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.”.

Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermakna pada aktivitas, penerapan, atau pelaksanaan suatu sistem. Ungkapan penerapan mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan penelitian atau norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan

(24)

7

2.2 Sistem Monitoring

Sistem Monitoring Jaringanatau Sistem Monitoring Jaringan menurut (Cahyadi, 2010:38) adalah merupakan sebuah sub sistem dalam manajemen jaringan (Network Management System) yang melibatkan penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak digunakan sebagai sistem yang mengelola proses Monitoring (monitoring) terhadap fungsi dan performa jaringan yang meliputi kepadatan dan lalu lintas (traffict) dalam ukuran penggunaan lebar pita saluran data (bandwith) , proses monitoring ini dapat dikembangkan sampai kepada penggunaan sumber daya (resource), seperti untuk monitoring sistem up/down, utilisasi cpu dan memory, serta manajemen port.

2.3 Pengertian Jaringan

Jaringan Komputer adalah seperangkat komputer otonom yang saling terhubung yang secara eksplisit terlihat sehingga dapat saling bertukar informasi atau data dan berbagi satu dengan yang lainnya (Tanenbaum,1996). Selain itu jaringan komputer dapat juga diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari satu komputer yang saling berhubungan. (Kristanto, 2015 : 34)

2.3.1 Tujuan Membangun Jaringan Komputer

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara cepat dan tanpa adanya kesalahan dari si pengirim (transmiter) menuju kesisi si penerima (reciever) melalui media komunikasi(Norisanto , 2013 : 34).

(25)

8

1. Masih mahalnya fasilitas komunikasi yang tersedia dan bagaimana memanfaatkan jaringan komunikasi yang ada secara efektif dan efisien.

2. Jalur transmisi yang digunakan tidak benar-benar bebas dari masalah gangguan (noise).

3. Perawatan dan Support terhadap Masalah jaringan

Sangat baik jika perawatan jaringan dimasukan juga dalam agenda rencana saat membuat jaringan komputer. Perawatan komputer tidak hanya berhubungan dengan troubleshooting masalah yang lain, tetapi juga menyiapkan cadangan perangkat jika terjadi kerusakan pada perangkat jaringan yang sedang dipakai. Troubleshooting dan perawatan masalah jaringan sangat beragam terutama yang terkait dengan ketersediaan koneksi yang cepat dan stabil sampai dengan masalah yang terkait dengan aplikasi yang sangat mengandalkan jaringan seperti email dan sebagainya.

4. Masalah keamanan.

Tahapan berikutnya setelah melewati kendala terkait dengan instalasi adalah masalah keamanan. Ancaman keamanan tidak semata datang dari luar tetapi juga dari sesama pemakai komputer yang ada dalam jaringan. File-file yang dibagikan dalam sebuah jaringan merupakan masalah keamanan yang mesti dipikirkan bagaimana cara perlindungannya. Virus dan pembatasan hak akses terhadap file-file penting yang dibagikan merupakan prioritas utama yang mesti diperhatikan.

(26)

9

5. Kecepatan Akses.

Konsekuensi yang paling dirasakan saat menggunaka jaringan komputer adalah sedikit menurunnya kecepatan dalam mengakses data dari server, hal ini disebabkan oleh karena adanya waktu tunda karena harus melalui jaringan komputer ( kabel dan tanpa kabel ), bandingkan jika data yang dibutuhkan oleh sebuah program terdapat pada sebuah komputer yang sama. Hal yang mesti dipahami adalah penerapan sistem jaringan pasti akan menyebabkan adanya waktu tunda, besar kecilnya waktu tunda ditentukan oleh kepadatan lalulintas data yang lewat. (Norisanto , 2013 : 34)

2.3.2 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu : 1. Sharing resouces

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral (sekeliling) lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Sehingga pengguna dapat menggunakan alat sesuai kebutuhan.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya. Dengan media komunikasi manusia dapat berinteraksi tanpa memperdulikan ruang dan waktu.

(27)

10

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja , melainkan dapat didistribusikan atau file sharing ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer atu fax, maka tidak perlu membeli printer atau fax dalam sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer atau fax itu dapat digunakan secara bersamaan. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk membersihkan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama-sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain

(28)

11

itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh pemakai.

2.3.3 Syarat Sebuah Jaringan

Berdasarkan definisi mengenai jaringan komputer, maka unuk dapat diuraikan sebuah jaringan komputer, terdapat empat buah syarat yang harus dipenuhi anatara lain yaitu :

1. Minimal dua buah perangkat/komputer yang terhubung. Hubungan ini dapat menggunakan sarana kabel (wired) maupun nirkabel (wireless). Sehingga saling terkoneksi dan dapat berkomunikasi dengan lancar.

2. Terdapat pengguna (user) didalamnya yang berinteraksi dengan pengguna (user) lainnya maupun terhadap layanan dan penyedia layanan lain. Sehingga terjadilah interaksi antara dua belah pihak. 3. Terdapat data yang dipertukarkan didalamnya,selain data juga

terdapat konten (text, multimedia) maupun informasi atau report (hasil pengolah data).

4. Terdapat pemakaian secara bersama-sama (sharing) terhadap perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (softwar).

2.4 Sifat-Sifat Dasar Jaringan Komputer

Setelah melihat dan menelaah definisi mengenai jaringan komputer serta keempat syarat utama untuk sebuah jaringan komputer, maka selanjutnya perlu diketahui sifat-sifat dasar dari jaringan komputer. Jaringan komputer memiliki

(29)

12

empat buah sifat dasar utama. Pembahasan mengenai keempat sifat dasar disajikan pada sub bab dibawah ini :

2.4.1 Scalability

Scalability memiliki arti kemampuan untuk dapat diskalakan. Ini berarti bahwa jaringan komputer dapat ditaksir (diukur, disesuaikan) dengan kebutuhan pengguna jaringan komputer. Jaringan komputer dapat dikembangkan menjadi lebih luas, lebih besar, namun dapat juga diperkecil, dipersempit sesuai dengan kebutuhan dan cakupan pengguna agar efektif dan efisien.

Jaringan komputer bisa menghilangkan batasan-batasan geografis (lokasi). Berarti bahwa dua buah pengguna (atau lebih) dari jaringan komputer dapat saling terhubung secara digital (online) tanpa terkendala jarak yang jauh secara fisik ( misalkan berbeda pulau, benua, negara, wilayah teritori) dan tanpa memperdulikan waku. Adanya jaringan komputer, terutama internet menjadikan kita diabad ini dapat dengan mudah berkomunikasi dengan siapapun di wilayah dunia dengan mudah dan cepat.

2.4.2 Resource Sharing

Resource Sharing bisa diartikan dengan berbagi sumber daya. Dalam hal ini berarti bahwa jaringan komputer dapat digunakan untuk saling berbagi dan memakai secara bersamaan segala sumber daya yang ada. Sumber daya meliputi seluruh perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak komputer (software). Sebagai contoh apabila tidak ada jaringan komputer, setiap pengguna komputer dalam suatu ruangan wajib memiliki perangkat keras komputer berupa printer untuk mencetak dokumen ke dalam selemabar kertas.

(30)

13

Dengan adanya jaringan (Local Area Network/LAN), maka didalam satu ruangan tersebut cukup disediakan sebuah printer saja, untuk kemudian dibagikan (sharing) ke dalam jaringan lokal, sehingga semua pengguna komputer dapat bersama-sama menggunkannya untuk mencetak dokumen. Tentu saja ini akan jauh lebih menghemat biaya.

2.4.3 Connectifity

Connectifity memiliki arti mudah terhubung dan terhubungkan, maksudnya jaringan komputer memiliki sifat untuk mudah duhubungkan ke semua pengguna komputer serta pengguna komputer itu sendiri juga dapat dengan mudah terhubung ke dalam jaringan komputer yang tersedia. Contoh saat ini smartphone sudah mampu menjadi instan Wifi/Hotspot melalui tethring, memanfaatkan teknologi Peer To Peer (P2P). Perangkat-perangkat tersebut antara lain berupa Switch, Modem, Router, Hub, perangkat wireless, smartphone dengan kemampuan tethring dan lain-lain,

2.4.4 Realibily

Realibility memiliki arti keandalan, maksudnya jaringan komputer memiliki kemampuan untuk dapat diandalkan di dalam jaringan komputer. Maksud dar keandlan adalah paket data yang dikirimkan oleh pengirim akan sampai dengan baik kepada si penerima.

2.5 Klasifikasi Jaringan Kommputer

Physical topologi adalah gambaran secara fisik tentang komponen – komponen jaringan komputer, yang meliputi server, workstation, switch, pengkabelan dan lain sebagainya. (Micro, 2012:22).

(31)

14

a. Star

Hubungan antar node melalui suatu perangkat yang disebut hub/switch ataukonsentrator. Setiap node dihubungkan dengan kabel hub.

Gambar 2.1 Topologi Star

(www.cyberus.blog.st3telkom.ac.id)

Berdasarkan dari luas area yang dicakup, jaringan komputer terbagi menjadi tiga ukuran, yaitu Local` Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). (Sofana, 2014:108).

Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai jaringan : a. Local Area Network (LAN)

Jaringan yang lingkupnya paling kecil, biasanya mencakup rumah, gedung atau kampus.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Merupakan jaringan yang mencakup area metropolitan, yaitu sebuat daerah yang besar dari pada LAN dalam sebuah area geografis, biasanya terkoneksi dalam satu kota yang jaraknya mencapai 10 km.

(32)

15

c. Wide Area Network (WAN)

Merupakan jaringan yang mebhubungkan antar LAN yang mencakup jarak geografis yang sangat luas. Dibandungkan LAN, WAN lebih pelan, karena membutuhkan permintaan koneksi ketika ingin mengirim data. WAN beroperasi pada layer 1, 2 dan 3 (khususnya X.25 dan Integrated Services digital Network (ISDN)).

Gambar 2.2 Cakupan Jaringan

(www.pintarkoputer.com)

2.5.1 Internet

Dari besarnya skala, internet sebenarnya dengan WAN, tetapi WAN bersifat private, artinya hanya orang-orang tertentu yang dapat mengaksesnya, misalnya karyawan suatu perusahaan multinasional. Sebaliknya internet bersifat public sehingga semua orang dapat mengakses jaringan tersebut. (Kurniawan, 2005 :11)

2.5.2 Teknologi Wireless

Perkembangan teknologi saat ini sangat cepat, yang terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai jaringa data, yang mana membolehkan pengguna untuk

(33)

16

membangun Wireless Fideliti ( WI -Fi) pada jarak tertentu. Ini seperti teknologi infrared, frekuensi radio dan sebagainya. Perangkat yang umum untuk jaringan wireless termasuk di dalam laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi wireless ini memiliki beberapa kegunaan, misalnya laptop dari pengguna dapat terhubung kejaringan internet ketika kita beradaa di area yang di cakup jaringan wireless.

Teknologi wireless ini memiliki kemampuan dalam pengiriman data, manusia di seluruh dunia menggunakannya dalam berbagai aplikasi yang berkaitan dengan jaringan wireless. Untuk mengatasi perkembangan penggunaan komunikasi data jaringan Wireless, diharapkan jaringan komunikasi di masa mendatang dapat menggunakan Wireless dengan lebih baik dalam area lokal maupun area yang luas. (Heriadi ,2005:54)

2.6. Topologi Jaringan

Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation, Hub dan pengkabelannnya. Terdapat tiga macam topologi jaringan umum digunakan, yaitu topologi Star, Topologi Mesh, Topologi Bus. ( Tri Kuntoro Priyambodo & Dodi Heriadi, 2005,hal:2)

2.6.1 Topologi Bus

Topologi ini merupakan satu kabel yang kedua ujungnya dituttup, dimana di sepanjang kabel terdapat node-node. Signal dalam kabel topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi. (Syafrizal, 2005).

(34)

17

Gambar 2.3 Topologi Bus

(www.dtcnetconnect.com)

2.6.2 Topologi Ring

Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.

Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju. Tiap station (komputer) dapat diberi repeter (transceiver).(Syafrizal, 2005 :28)

Gambar 2.4 Topoplogi Ring

(35)

18

2.6.3 Topologi Star

Karakteristik dari topologi ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan station laim melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node (station) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus. (Syafrizal, 2005)

Gambar 2.5 Topologi Star

(www.vengenblog.blogspot.com)

2.6.4 Topologi Tree

Tidak semua station mempunyai kedudukan yang sama. Station yang kedudukannya lebih tinggi menguasai station dibawahnya, sehingga jarinagan sangat tergantung pada station yang kedudukannya lebih tinggi (hierachial topology) dan kedudukan station yang sama disebut peer topology. (Syafrizal, 2005).

(36)

19

Gambar 2.6 Topologi Tree

(www.utopicomputers.com)

2.6.5 Topologi Peer To Peer Network

Peer to peer newteork adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program. Data dan printer secara bersama-sama.

Gambar 2.7 Topologi Peer To Peer

(37)

20

2.7 Komponen Jaringan Komputer

Workstation merupakan komputer yang menjadi tempat dimana pengguna komputer bekerja (Andi,2005). Sesuai dengan fungsinya maka perangkat komputer harus memenuhi syarat untuk bekerja dalam jaringan tersebut. Dalam hal ini dan menentukan konfigurasi ideal sebuah workstation, ada beberapa yang perlu diperhatikan :

1. Sistem apliksi apa yang digunakan dengan jaringan tersebut. 2. Sistem operasi yang digunakan.

3. Arsitektur jaringan apa yang digunakan.

4. Perkemabangan sistem komputerisasi yang digunakan.

2.7.1 Server

Menurut (Andi, 2005) Server bertugas dan berfungsi untuk melayani dan mengontrol seluruh jaringan. Komputer ini melayani permintaan-permintaan dari komputer workstation di samping mengontrol hubungan antara komputer satu dengan komputer liannya dalam jaringan, termasuk hubungannya dengan perangkat-perangkat lain yang di dalam jaingan tersebut.

Mengingat tugas yang fungsinya yang sedemikian rupa maka sebuah komputer server harus memiliki spesifikasi yang lebih baik dibanding komputer lain yang ada dalam jaringan. Untuk memilih komputer server harus memperhatikan hal-hal berikut:

1. Sistem operasi jaringan yang akan dipergunakan. 2. Sistem aplikasi yang akan di jalankan.

3. Arsitektur jaringan yang diterapkan.

(38)

21

5. Kemampuan atau daya tahan beroperasi dalam jangka waktu terbatas.

6. Kompatebalitas terhadap produk jaringan lainnya. 7. Dukungan teknis dari vendor perangkat tersebut.

2.7.2 Client

Komputer client adalah komputer yang digunakan untuk melakukan pengolahan data yang diambil dari server. Client dapat diartikan sebagai sebuah software program yang digunakan untuk mengirim dan menerima data. Program client didesain agar bekerja dengan satu atau lebih program server yang spesifik pula. Sebuah web browser merupakan jenis spesifik dan client. (Pandia, 2007 : 22)

2.7.3 Kartu Jaringan (Nic Card)

Network Interface Card (NIC) atau kartu jaringan adalah sebuah perangkat keras jaringan yang dipasang di motherboard komputer yang terdapat di jaringan (baik server maupun client). Kebanyakan kartu jaringan adalah kartu internal yang dipasang pada slot ekspansi didalam komputer, beberapa komputer seperti komputer MAC menggunakan sebuah kotak khusus yang ditancapkan ke port serial atau SCSI port komputernya. Dan pada notebook ada slot yang disebut PCMCIA slot. Kartu jaringan yang banyak dipakai adalah : karu jaringan Ethernet, LocalTalk dan kartu Token Ring.

(39)

22

Gambar 2.8 Nic Card

(www.newegg.com)

2.7.4 Kabel dan Konektor

Kabel jaringan adalah yang digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lain. Kadang-kadang bila diperlukan, diantara dua komputer yang dihubungkan dengan kabel ditemptkan hub. Kabel yang umumnya digunakan adalah kabel UTP (Unshield Twisted Pair). Konektor RJ-45 (Register Zeck-45), sebuah konektor yang berisi 8 pin, digunakan untuk menghubungkan kabel ke PC atau Hub. (Pandia, 2007 :22).

(40)

23

Gambar 2.9 Kabel dan Konektor

(www.newsralali.com)

2.7.5 Acces Point

Komponen yang berfungs menerima dan mengirimkan data dari adapter wireless. Acess Point mengkonversi sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital atau sebaliknya. Komponen tersebut bertindak layaknya sebuah Hub/Switch pada jaringan Ethernet. Satu Acess Point secara teori dapat menampung beberapa hinggaa ratusan klien. Walaupun demikian, Acces Point direkomendasikan dapat menampung maksimal 40-an klient.

(41)

24

Gambar 2.10 Acces Point

(www.jakartanotebook.com)

2.7.6 Router

Router berfungsi untuk mengatur aliran data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Dengan adanya router maka arus data dari LAN (Local Area Network) dapat diisolasi dari arus LAN yang lain.

Ada dua jenis router yang bisa digunakan, router didicated yang merupakan kelura dari pabrik dan Router PC (personal computer). Router PC adalah komputer yang dibuat menjadi router.

Gambar 2.11 Router

(www.mikrotik.com)

2.7.7 Mobile / Desktop PC

Komponen akses untuk klien Mobile/ Desktop PC (MDP) pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Accocition), sedangkan Desktop PC harus ditambahkan pada PCI (Peripheral Componen Interconnect) Card, serta USB (Universal Serial BUS) Adapter.

(42)

25

Gambar 2.12 Mobile / PC

(www.taboidpulsa.com)

2.7.8 TCP/IP (Transmission Control Protocol)

TCP merupakan protokol yang bersifat connection oriented. Artinya sebeleum proses transmisi data terjadi, dua aplikasi TCP harus melakukan pertukaran kontrol informasi (handshaking). TCP juga bersifat reliable karena menerapkan fitur deteksi kesalahan dan transmisi apabila ada data yang rusak. Sehingga keutuhan data dapat terjamin. (Sofia, 2010)

2.7.9 IP Address

IP address atau alamat IP yang bahasa awamnya bisa di sebut dengan kode pengenal komputer pada jaringan merupkan komponen vital pada interet, karena tanpa alamt IP seorang tidak akan dapat terhubung ke internet. Setiap komputer yang terhubung ke internet setidaknya harus memiliki satu buah alamat IP pada setiap perangkat yang terhubung ke internet dan alamat IP itu sendiri harus unik

(43)

26

karena tidak boleh ada komputer atau server dan juga perangkat jaringan lainnya yang menggunakan alamat IP yang sama di internet. (Sugeng 2006)

Alamat IP (IPv4) pada mulanya adalah deretan bilangan biner sepanjang 32 bit yang dipakai untuk mengidentifikasi host pada jaringan. Alamt IP ini di berikan secara unik pada masing-masing komputer atau host yang terhubung ke internet. Prinsip kerjanya adalah paket yang membawa data dimuati alamat Ip dari komputer pengirim data tersebut dikirim ke jaringan. Packet ini kemudian dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada alamat IP tersebut menuju ke komputer yang dituju. (Sugeng, 2006)

Tabel 2.1 Kelas IP

Kelas Network ID Host ID

Default Subnet Mask A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0 B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0 C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0 2.8 Subnet Mask

Setiap komputer di sebuah jaringan biasanya ingi mengirim data dan langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim harus memastikan bahwa si penerima berada di jaringan yang sama atau di luar itu. Subnet Mask digunakan oleh protocol stack TCP/IP untuk menentukan bahwa host yang akan dicoba dikomunikasikan berada di jaringan lokal yang sama atau berada di jaringan

(44)

27

remote. Ini adalah bagian yang sangat penting dalam konfigurasi TCP/IP. (Suyanto, 2004 : 22)

Tabel 2.2 Klasifikasi Subnet Mask

Class Subnet Mask

A 255.0.0.0

B 255.255.0.0

C 255.255.255.0

2.9 Domain Name System (DNS)

Domain Name Sytem (DNS) adalah suatu system yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Seperti contoh, www.batan.go.id menjadi alamat numeric misalnya 202.46.3.51 . Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki.

1. Root-level domain merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.)

2. Top-level domain merupakan organisasi atau Negara misalnya : com untuk dipakai oleh pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan .id untuk Indonesia atau .au untuk Australia.

3. Second-level domain merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya : Microsoft.com; yahoo.com dan lain-lain.

(45)

28

2.10 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara otomatis pada komputer yang memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protocol TCP/IP.

2.11 HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

HTTP adalah protocol yang sering di gunakan untuk berkomunikasi antara browser dan web server melalui jaringan internet. HTTP memungkinkan dalam mengakses suatu situs dengan mentransfer dokumen html dan web server untuk menampilkan pada browser, Protocol HTTP menggunakan forma URL (Universal Resource Locator).

2.12 Bandwidht

Bandwidth (lebar pita) dapat mengacu pada pengertian sebagai selisih antara frekuensi tertinggi dan terendah yang digunakan oleh sinyal network. Umumnya mengacu pada kapasitas Throughput yang diukur dari sebuah protokol atau media network. (Lammle, 2004:635).

Bandwidth dapat dijadikan acuan dalam kehandalan dari kinerja sebuah jaringan dikarenakan pengaruh kapasitasnya dalam komunikasi data. Hal inilah yang menjadikan bandwidth berperan penting dalam sebuah jaringan.

2.13 Gate Way

Dalam pengertian teknis, istilah ini mengacu pada pengaturan hardware maupun software yang menerjemahkan anatara dua protokol yang berbeda. Pengertian yang lebih umum untuk istilah ini adalah sebuah mekanisme yang

(46)

29

menyediakan akses kesebuah sistem lain yang terhubung dalam satu jaringan internet.

2.14 Model Referensi OSI

Salah satu standar dalam protocol jaringan yang dikembangkan oleh ISO adalah model referensi OSI (Open System Interconection). Model ini memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan, dan kerangka kerja suatu struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem komunikasi (Suyanto, 2004).

Model referensi OSI memliki 7 lapisan, dengan prinsip yang harus digunakan bagi ketujuh lapisan adalah sebagi berikut :

1. Setiap lapisan memiliki fungsi dan proses yang berbeda.

2. Fungsi setiap lapisan dipilih berdasarkan penetapan protocol yang telah memenuhi standar internasional.

3. Sebuah lapisan harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda. 4. Batasan lapisan harus ditentukan agar dapat meminimalkan arus informasi

yang melewati inerface.

5. Jumlah lapisan diusahakan sedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

Fungi lapisan OSI dimana pada bagian atas lapisan (7,6,dan 5) difokuskan untuk bentuk (4,3,2 dan 1) tentang aliran data, akan dijelaskan mulai dari lapisan terbawah yaitu sebagai berikut :

2.14.1 Phisical Layer

Berfungsi untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan. Selain itu berfungsi untuk mentransfer

(47)

30

dan menentukan cara bit-bit dikodekan, menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal, prosedural yaitu dimana kabel, konektor, dan spesifikasi pensinyalan didefinisikan.

2.14.2 Data Link Layer

Berfungsi untuk menentukan protocol untuk pertukaran frame data yan lewat melalui kabel. Layer ini berurusan dengan pengambilan dan pelepasan paket data dari kabel dan ke kabel, deteksi, dan koreksi kesalahan, serta pengiriman data ulang. Data link layer terdiri dari atau dua sublayer :

1. LLC (Logical Link Control), melakukan pemeriksaan kesalahan dan menangani transmisi frame. Setiap frame merupakan sebuah paket data dan nomor urut yang digunakan untuk memastikan pegiriman dan sebuah checksum untuk melacak data yang korup. 2. MAC (Medium Access Control), berurusan dengan mengambil dan

melepaskan data dari tdan ke kabel, menentukan protocol untuk akeses ke kabel yang di share di dalam sebuah LAN.

2.14.3 Network Layer

Bertanggung jawab untuk menentukan route paket ke tujuan yang seharusnya. Pengendalian operasi subnet dan mengatasi semua masalah yang ada pada jaringan sehingga memungkinkan jaringan-jaringan saling terintekoneksi.

2.14.4 Transport Layer

Berfungsi untuk menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, meneruskan data ke network layer, menjamin semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi penerima dengan benar dan

(48)

31

mengurutkan data apabila datang tidak berurutan. Transport Layer menyediakan koneksi end to end diantara komputer.

2.14.5 Session Layer

Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapakan session dengann pengguna lainnya. Session Layer juga diperlukan untuk kendali dialog antar proses yang menetukan penanganan komunikasi dua arah dan pengujian paket yang keluar dari urutannya.

2.14.6 Presentation Layer

Fungsi dari lapisan ini adalah melakukan terjemahan. Melakukan terjemahan strukutut data diantara berbagai arsitektur, lalu layer ini dapat melakukan kompresi data, enskripsi, dan deskripsi, selain itu layer ini juga dapat mengkonversi format data sehingga layer berikutnya dapat memahami format yang diperlukan untuk komunikasi. Contoh format data yang didukung oleh layer presentasi antara lain teks, data, grafik, visual image, sound, dan video.

2.14.7 Application Layer

Berfungsi untuk menyediakan akses tingkat aplikasi ke jaringan. Transfer terminal remote dan elemen lain dari jaringan, aktivitas yang dilakukan seperti akses, pengiriman e-mail dan transfer file.

(49)

32

Tabel 2.3 Model Referensi OSI

Lapisan (Layer)

Nama Fungsi Pelayanan/protokol

7

Application

Menyediakan pelayanan yang langsung mendukung aplikasi pemakai

File transfer, e-mail, dan akses ke database

6

Presentation

Menerjemahkan, kompresi, dan enskripsi data

ASCII, EBCDIC, MIDI, MPEG, TIFF,JPEG, PICT, Quick Time

5 Session Mengkoordinasi komunikasi antara sistem

NETBEUL, RPC, SQL, Xwindows 4 Transport Memungkinkan paket data

dikirim tanpa kesalahan dan tanpa duplikat

TCP, UDP, SPX

3 Network Menentukan jalur pengiriman dan meneruskan data ke alamat peralatan lain yang berjauhan. Pada lapisn ini data dikirim dalam bentuk paket

IP, IPX, ARP, RARP, ICMP, RIP, OSFT, BGP

(50)

33

2 Data-Link Mengatur binary data (0 dan 1) menjadi logical grup. Pada lapisan ini data dikirim dalam bentuk frame

Ethernet, Token-Ring, FDDI, ATM, SLIP, PPP, MTU

1 Physical Transmisi binary data lewat jaringan

10BaseT,

100BasTx, HSSI, V.35, X.2

1

2.15 UDP (User Datagram Protocol)

UDP merupakan protokol yang bersifat connectionless oriented. Artinya, saat melakukan pengiriman data tidak dilakukan proses handshaking, tidak ada sequencing datagram, dan tidak ada garansi bahwa paket data (datagram) yang dikirim akan tiba dengan selamat. UDP juga tidak menyediakan fitur kesalahan. (Sofia 2010)

2.16 Port

Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah aplikasi di atas lapisan transport yang biasanya ditunjukan berupa angka atau nomor port di protocol TCP/UDP . Port dapat dikenali dengan angka 16-bit (dua byte) yang disebut dengan nomor port dan diklasifikasikan dengan jenis protokol transport apa yang digunakan, ke dalam Port TCP dan Port UDP. Karena memiliki angka 16-bit, maka total maksimum jumlah port untuk setiap protokol transport yang digunakan adalah 65536 buah (Purbo, 2018).

(51)

34

Tabel 2.4 Port yang umum digunakan

Port Nama

21 FTP (File Transfer Protocol) 23 Telnet

25 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) 53 DNS (Domain Name Server)

80 HTTP

110 POP3(Post Office Protocol version 3)

2.17 Mikrotik Router OS

Menurut Muhammad & Hasan (2016) Mikrotik router operating system (OS) adalah sistem operasi maupun perangkat lunak yang berfungsi membuat komputer menjadi router network yang terdapat fitur untuk Ip network maupun jaringan wireless.

Mikrotik merupakan sistem operasi router yang menyediakan beberapa fasilitas untuk mendukung keamanan dan akses jaringan. Fasilitas software tersebut dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk mengelola sistem dan infrastruktur jaringan yang biasa dikenal dengan The Dude ( Idrus, 2016).

Menurut Khan, Khan, Zaheer, & Babar (2013) didalam penelitianya organisasi besar selalu membutuhkan sistem untuk memonitoring jaringan menggunakan SNMP. Penelitian tersebut menggunakan aplikasi Nagios dan Request Tracker sebagai notifikasi kepada administrator jaringan apabila status pada node jaringan berubah menjadi up dan down dengan mengirimkan peringatan

(52)

35

melalui Email. Penelitian yang dilakukan oleh Farida (2016) menunjukkan bahwa Mikrotik SMS Gateway dapat mengirimkan notifikasi pesan kepada administrator jaringan menggunakan Plink SSH untuk menjembatani antara The Dude dengan Mikrotik.

Pada dasarnya SNMP bukan merupakan aplikasi untuk monitoring jaringan, namun hanya sebuah protokol sebagai dasar untuk membuat aplikasi sistem monitoring. Penelitian yang dilakukan oleh Agustina, Yusuf, Purnama, & Anwar (2013) pemantauan jaringan yang dilakukan menggunakan aplikasi The Dude dengan sistem operasi Mikrotik memperoleh hasil dimana staff lebih cepat dalam mendeteksi trouble jaringan serta mempermudah penanganannya. Penggunaan Mikrotik didukung dengan server yang menggunakan peralatan yang berasal dari Mikrotik.

2.17.1 Sejarah Mikrotik

Mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh Jhon Trully dan Arnis Riekstins. Jhon Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia berjupa dengan Arnis, Seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. Jhon dan Armis mulai me-routing pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, bru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia.

Prinsip dasar mereka bukan Wireles ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yamh handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan

(53)

36

tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna. Linux pertama kali digunakan adalah kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff Research dan Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang.(Herlambang, 2008 :20-21)

2.17.2 Jenis MikroTikOs

1. MikroTik RouterOS

• Software untuk mengubah PC bisa menjadi sebuah Router yang handal.

• Berbasis Linux

• Diinstal sebagai sitem operasi • Biasanya diinstal pada power PC 2. MikroTik RouterBOARD

Built in Hardware (board) yang menggunakan RouterOS sebagai Operating Sistemnya.

• Tersedia mulai loe-end s/d high-end Router.

2.17.3 Fitur-fitur MikroTik

1. Router OS support sebagai drive perangkat

Ethernet, Wireless, Card, V35, ISDN, USB Mass Storage, USB 3G Modem, E1/T1.

2. Memiliki fitur yang melebihi sebuah “router”

(54)

37

• Routing (RIP, OSPF, BGP, RIPng, OSPF V3) • Firewall & NAT (fully-customized, linux based). Qos/Bandwidth limiter (fully-customized, linux based). Tunnel (EoIP, PPTP, L2TP, PpoE, SSTP, OpenVPN).

Real-time Tools (Torch, watchdog, mac-ping , MRTG, sniffer).

2.17.4 RouterBOARD-Type

RouterBoard memiliki sistem kode tertentu

RB951 nomor 9 menandakan Seri/ Kelas Router

Sedangkan nomor 5 menandakan Jumlah Slot PCI/ Wireless Dan nomor 1 untuk Jumlah Port Ethernet.

Kode lain ada dibelakang tipe U - dilengkapi dengan port USB

A - Advanced, biasanya diatas lisensi level 4 H - High Performance, processor lebih tinggi R – dilengkapi wireless card embedded G - dilengkapi port ethernet Gigabit 2ND - dual chanel

(55)

38

2.18 Monitoring Jaringan

Monitoring jaringan merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengatur system jaringan yang berada pada wilayah atau area tertentu yang memanfaatkan topologi jaringan tertentu (Agustina, Yusuf, Purnama, & Anwar, 2013). Adanya sistem monitoring jaringan dapat mempermudah seorang teknisi atau admin dalam memantau sistem jaringan yang berada di lapangan.

2.18.1 Tujuan Monitoring Jaringan

Tujuan dari network monioring yaitu untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai jaringan sehingga jaringan dapat diatur dan dikontrol menggunakan informasi yang telah terkumpul tersebut. (Kuseri,2010)

Beberapa alasan dilakukan monitoring jaringan :

1. Untuk mengawasi kejadian yang sedang terjadi di dalam jaringan yang memikili sejumlah besar mesin (host) tanpa alat pengawas yang baik. 2. Untuk mengetahui masalah jaringan sebelum manager menanyakan

network administator dan sebelum pelanggan menelpon. Tanpa kemapuan monitoring jaringan seorang administrator hanya bisa bereaksi terhadap masalah tersebut muncul dibanding mencegah masalah sebelumnya. 3. Untuk menjaga agar jaringan selalu dalam keadaan sehat.

4. Untuk mendeteksi kesalahan pada jaringan, gateway, dan sever yang penting.

5. Untuk memberitahukan masalah kegagalan kepada administrator secepatnya.

(56)

39

2.19 The Dude

The Dude adalah program dengan tampilan dan penggunaan mudah dari sebuah NMS (Network Monitoring and Management Sistem). (Jahanzaib 2003 :25). The Dude di desain untuk mewakilkan struktur sebuah jaringan komputer yang memungkinkan user untuk membuat skema jaringan yang ada baik secara manual ataupun menggunakan automatic network discovery tool kedalam bentuk grafik yang mudah dimonitor serumit apapun jaringan tersebut. The Dude juga memungkinkan untuk memonitoring services yang berjalan pada tiap network host, dan memberi peringatan pada setiap perubahan statusnya. The Dude juga bisa membaca statistik dari device yang dimonitor dan memudahkan user untuk terhubung ke device dengan mudah (via telnet maupun winbox) dan menyediakan beberapa tools dasar konfigurasi routerOS.

Fungsi umum The Dude ada dua, server dan Client :

• Dude Server adalah program aktual yang berjalan pada background. Dude tidak memiliki graphical interface dan hanya bisa dikontrol di aplikasi Dude Client pada lokal mesin ataupun client lain dimana saja jaringan tersebut.

• Dude Client dapat terhubung ke lokal ataupun remote Dude Server menggunakan graphical interface. Yang berarti setiap aksi pada mesin server dan pada client hanya menampilkan gambar tampilannya saja. Layout jaringan tersimpan pada server dan tidak hilang jika koneksi client ke dude server terputus.

(57)

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika yang dikenal dengan nama DISKOMINFO yang didirikan pada tanggal 15 Agustus 2013 yang berada di Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bekasi Desa Sukamahi, Kecamatan Cikaran Pusat, kompleks perkantoran ini menyambung atau masih satu area dengan Kota Deltamas. Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika ini dulunya bergabung dengan Dinas Perhhubungan, tetapi berdasarkan keinginan pemerintah Bekasi, kantor Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika ini dipisah dari Dinas Perhubungan agar mempermudah kinerja dikantor Dinas Komunikasi dan Informatika ini.

3.2 Stuktur Organisasi Instansi

Di dalam suatu organisasi pemerintahan, masalah organisasi memegang peranan yang sangat penting. Setiap pemerintahan harus mempunyai organisasi yang baik. Agar koordinasi dan tata kerja dapat tergambar dengan jelas, sehingga dapat berfungsi dengan maksimal. Bentuk organisasi ada berbagai macam dan untuk memilih yang terbaik sangat tergantung situasi dan kondisi masing-masing pemerintahan atau organisasi serta tujuan yang dicapai.

Struktur organisasi yang baik harus dapat menggambarkan fungsi-fungsi, pengelompokan kerja masing-masing personil atau bagian. Peranan dari struktur organisasi menunjukan tipe atau bentuk organisasi yang dipergunakan, juga

(58)

41

merupakan wujud hubungan fungsi-fungsi wewenang dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas masing-masing personil atau bagian.

Sebagaimana penjelasan diatas, berikut ini adalah struktur organisasi serta fungsi tiap personil bagian yang ada pada Dinas Komunikasi dan Informatika :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kepegawaian Diskominfo. Fungsi dari tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika

a. Menyusun dan menetapkan perencanaan Dinas;

b. Merumuskan kebijakan umum dan teknis operasional di Bidang Disenminasi dn sarana informatika, Bidang Pos Telekomunikasi, Monitoring dan Penertiban, Bidang standarisasi dan penerapan TIK, Bidang Infrastuktur dan Aplikasi TIK dan Bidang UPTD LPSE.

(59)

42

c. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan di bidang komunikasi dan informatika.

2. Sekertaris Dinas

a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja.

b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional kesekretariatan/ Ketatausahaan.

c. Pengkoordinasian penyiapan bahan penyusunan perencanaan Dinas. 3. Bidang Diseminasi dan sarana Informartika

a. Merumuskan dan melaksankan kebijakan teknis Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi.

b. Mengumpulkan data pengolahan data dalam rangka perencanaan teknis penyediaan sarana komunikasi dan informasi kepada masayarakat.

c. Menyusun perencanaan dan pelaksanaan program di Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi.

4. Bidang Pos Telekomunikasi, Monitoring dan Penertiban

a. Penyusun teknis atas pelaksanaan kegiatan usaha jasa perposan, pertelekomunikasian, penyiaran dan standarisasi alat/ perangkat pos dan telekomunikasi.

b. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pengguna jasa perposan. c. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pengguna jasa pertelekomunikasian, lembaga penyiaran, dan pengguna spektrum fruekuensi radio.

(60)

43

a. Menyusun rencana strategi pembangunan dan rencana dasar teknis teknologi informatika Pemerintahan Kabupaten Bekasi.

b. Mengolah semua data-data dari semua intansi yang ada disekitar pemerintahan daerah Bekasi.

c. Mendata semua aplikasi yang dipakai disemua instansi yang ada dikomplek pemda Bekasi.

6. Bidang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

a. Mefasilitasi Pengguana Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran mengumumkan rencana umum pengadaan.

b. Memfasilitasi Panitia Pengadaan/ULP melaksanakan pemilihan penyedia barang / jasa secara elektronik.

3.2.1 Visi

“Terciptanya masyarakat informasi yang iman dan takwa berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi”.

3.2.2 Misi

1. Mewujudkan tertib administrasi perkantoranyang profesional,transparan dan akuntabel.

2. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang komunikasi dan informatika dalam rangka meningakatkan literasi dan profesionalisme.

3. Mewujudkan kualitas layanan menuju terselenggarannya e-Government.

(61)

44

4. Mendorong peningkatan daya jangkau infrastuktur pos, komunikasi dan informatika untuk memperluas aksesbilitas masyarakat terhadap informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan informasi..

3.3 Topologi Jaringan Diskominfo

Topologi yang digunakan di Diskominfo yaitu Topologi Ring dan Star.

Gambar 3.2 Topologi Jaringan Diskominfo

Kelebihan topologi ring :

1. Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan.

2. Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat sekalipun.

(62)

45

4. Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point.

5. Hemat kabel yang digunakan untuk pemasangan.

6. Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data.

Kekurangan topologi ring:

1. Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).

2. Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.

3. Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan.

4. Lebih sulit untuk dikonfigurasi daripada topologi star. 5. Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles.

Kelebihan topologi star :

1. Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

2. Tingkat keamanan termasuk tinggi.

3. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

4. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. 5. Akses Kontrol terpusat.

(63)

46

6. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.

Kekurangan topologi star:

1. Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.

2. Boros dalam pemakaian kabel.

3. HUB/SWITCH jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.

4. Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.

5. Jaringan tergantung pada terminal pusat.

6. Jika menggunakan HUB dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.

7. Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.

3.4 METODE PENELITIAN

Beberapa langkah-langkah yang dilakukan untuk merancang sistem yaitu analisa kebutuhan, pengumpulan data, arsitektur jaringan dan perancangan sistem monitoring jaringan. Pada tahap ini, peneliti melakukan berbagai analisa kebutuhan untuk melakukan penelitian sebagai pendukung dalam perancangan sistem.

3.4.1 Bahan dan Alat Kebutuhan

Perangkat Keras Wireless :

1. Mikrotik RB433AH + Mini PCI XR5 : Radio Wireless 2. Antenna Grid 25db + Connector Pigtail : Antenna 3. Safety Arrester : Grounding anti petir

(64)

47

5. Connector RG45 Software :

1. Winbox : Software untuk konfigurasi Mikrotik 2. The dude : Software untuk monitoring jaringan

3.4.2 Pengumpulan data

Mengumpulkan berbagai informasi yang diperoleh sebagai bahan acuan dan penunjang dalam merancang sistem monitoring jaringan di DISKOMINFO KAB. BEKASI. Pada tahap ini, peneliti membagi menjadi beberapa tahap, yaitu :

1) Studi Pustaka, mengumpulkan berbagai teori-teori yang terkait dengan penelitian sebagai pedoman yang terkumpul dari beberapa buku dan jurnal. Hal ini bertujuan untuk memperkuat penelitian karena memiliki referensi penelitian terdahulu melalui jurnal penelitian.

2) Observasi, melakukan pengamatan mengenai

objek-objek secara langsung untuk mengetahui informasi untuk merancang sistem.

3) Wawancara, mengumpulkan informasi tentang objek penelitian dengan bertanya langsung dengan pihak terkait yaitu staff IT dan staff asset DISKOMINFO KAB. BEKASI.

(65)

48

3.4.3 Arsitektur Jaringan

Rancangan sistem jaringan yang terpasang di DISKOMINFO KAB.BEKASI yang diperoleh setelah melakukan observasi dan wawancara. Arsitektur jaringan menjelaskan mengenai topologi serta gambaran mengenai sistem jaringan yang digunakan.

Gambar 3.3 Arsitektur Jaringan 3.4.4 Arsitektur Monitoring Jaringan

Sistem monitoring dilakukan dengan masuk ke jaringan melalui LAN yang dari hub. Menggunakan Mikrotik untuk membuat konfigurasi sistem monitoring serta modem yang akan mengirimkan pesan ke handpone melalui nomor telepon.

(66)

49

Gambar 3.4 Arsitektur rancangan sistem monitoring

3.4.5 Implementasi Sistem

1) Konfigurasi Interface Mikrotik

Tahap dimana membuat dua interface pada Mikrotik, yaitu interface lokal dan interface ke internet

a. Interface lokal

Konfigurasi pada Mikrotik melalui Ip lalu address kemudian masukkan

(67)

50

Gambar 3.5 Interface lokal

b. Konfigurasi interface untuk mendapatkan alokasi Ip address dari internet sevice provider (ISP) dan untuk dapat terkoneksiidengan internet melalui DHCP Client.

Gambar 3.6 Device Kantor-PC

Setelah konfigurasi interface selesai maka diperoleh dua address list yaitu 172.26.1.1 sebagai Ip lokal dan 192.168.1.1 sebagai Ip jaringan yang terpasang di DISKOMINFO.

Gambar

Gambar 2.1 Topologi Star
Gambar 2.2 Cakupan Jaringan
Gambar 2.4 Topoplogi Ring  (www.fennyrahma.esy.es.com)
Gambar 2.5 Topologi Star  (www.vengenblog.blogspot.com)  2.6.4  Topologi Tree
+7

Referensi

Dokumen terkait

“engkok anikah bik atul polanah epaksa bik mattoah, pas engkok ngajar ebungkonah atul, ben engkok tak andik kesiapan anikah, tapeh engkok bik bapaeng atul epaksah soro anikah,

Berdasarkan gambar histogram di atas dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini aspek aktivitas yang diamati dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

orang lain didalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan

Dalam pelajaran tertentu Cooperative Learning dapat digunakan 3 (tiga) tujuan berbeda yaitu: Dalam pelajaran tertentu siswa sebagai kelompok yang berupaya untuk

Sri Rejeki Isman sudah menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja namun belum maksimal serta belum memenuhi syarat ketentuan UU yang berlaku.. Pada pembahasan

Proyek Perumahan Medina Residence dalam hal ini penting untuk membahas mengenai kajian-kajian yang terdiri dari aspek-aspek yang berkaitan dengan eksistensi proyek..

Crowdsourcing memungkinkan karakterisasi dan evaluasi kinerja yang bagus dari jaringan skala besar saat ini menggunakan kekuatan massa dan kecerdasan yang

Apabila ditemukan terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka gelar dari ijazah yang diberikan oleh Universitas Islam Negeri Sumatera Utara