• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH BERSAING"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MATERI AJAR MULTIMODAL

PADA PENGAJARAN

GENRE-BASED WRITING

DI PERGURUAN TINGGI

Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun

Oleh:

Dra. Sri Mulatsih, M.Pd. (NIDN. 0603096601) Muhammad Rifqi, S.S., M.Pd. (NIDN. 0624116801)

Muslih, M.Kom. (NIDN. 0604057501)

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

(2)

PeneHtilPelaksana Nama Lengkap Perguruan Trnggi NIDN Jabatan Fungsional Program Studi Nomor HP

Alamat swel (e-mail) Anggota

(l)

Nama Lengkap NIDN Perguruan Trnggi Anggota (2) Nama Lengkap NIDN Perguruan Tinggi

Institusi Mitra (ika ada) Nama Institusi Mitra

Alamat

Penanggung Jawab Tahun Pelaksanaan Biaya Tahun Berjalan

Biaya Keseluruhan

cc ni

[s

ui

Genre-Based Writing

Dra. SRI MULATSIH M.Pd.

Universitas Dian Nuswantoro

0603096601

Lektor Kepala

Sastra Inggris

08132;5182546

sri.mulatsih@dsn. dinus. ac. id

MUHAMMAD RIFQI M.Pd 0624116801

Universitas Dian Nuswantoro

MUSLIH M.Kom

060405750r

Universitas Dian Nuswantoro

Tahunke

I

darirencana2 tahun Rp 50.000.000,00

Rp 138.500.000,00

Semarang,

10-8

-2016

LATSTH M.Pd.)

6.11.2000.214 *=

otn* n#&,

.ffi,*,'Jlffi

Budaya

%--@h

/

EEU

?

"

UDl*;

A;-:r:"."$iS3;

i Eko Walu/o, M.M.) K 0686.11.1992.019

(3)

iii

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN ... v

BAB 1: PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Urgensi (Keutamaan) Penelitian ... 2

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Moda dan Multimodalitas... 4

2.2. Pengajaran dan Pembelajaran Multimodal ... 5

2.3. Text Multimodal ... 5

2.4. Pengajaran Genre-Based Writing ... 6

2.5. Peta Jalan (Road Map) Penelitian... 9

BAB 3: TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 11

3.1. Tujuan Penelitian ... 11

3.2. Manfaat Penelitian ... 12

BAB 4: METODE PENELITIAN ... 13

4.1 Jenis Penelitian ... 13

4.2. Prosedur dan Tahapan Penelitian ... 13

BAB 5: HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI... 18

5.1. Deskripsi materi ajar yang saat ini digunakan untuk mengajar Genre-BasedWriting. ... 18

5.2. Masalah-masalah yang dihadapi oleh dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar menggunakan materi ajar monomodal. ... 19

5.3. Draft materi ajar multimodal pada pembelajaran Genre-Based Writing .... 20

BAB 6: RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ... 22

6.1. Pembuatan gambar dan multimedia pada materi ajar multimodal untuk pengajaran Genre-Based Writing. ... 22

6.2. Tinjauan ahli (expert judgement) dan revisi 2 ... 22

(4)

iv

DAFTAR PUSTAKA ... 25 Lampiran 1: Artikel Ilmiah (Seminar Internasional LSCAC UM Malang, 24-25

Mei 2016) ... 26 Lampiran 2: Artikel Ilmiah (Jurnal Internasional: Asian EFL Journal Vol. 94

(5)

v

RINGKASAN

Menulis teks Bahasa Inggris (Writing) merupakan salah satu keahlian yang paling sulit dipahami oleh mahasiswa. Hal ini disebabkan karena menulis teks Bahasa Inggris tidak hanya menulis kalimat yang baik tetapi juga bagaimana mengorganisasikan ide ke dalam sebuah paragraf. Selain faktor di atas, penyebab mahasiswa mengalami kesulitan dalam menulis juga disebabkan oleh materi ajar yang kurang mendukung keahlian menulis tesebut. Beberapa tahun terakhir ini pengajaran Writing khususnya Genre-Based Writing menggunakan materi ajar yang monomodal. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman mahasiswa dalam menuls teks Bahasa Inggris yang baik.

Penelitian ini bertujuan mengembangkan materi ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based Writing. Adapun target penelitian ini adalah: (1) terdiskripsikannya materi ajar yang saat ini digunakan untuk mengajar Genre-Based Writing, (2) teridentifikasinya masalah-masalah yang dihadapi oleh dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar menggunakan materi ajar monomodal, (3) teridentifikasinya kebutuhan untuk mengembangkan materi ajar multimoda untuk pengajaran Genre-Based Writing, (4) pengembangan materi ajar multimoda pada pengajaran Genre-Based Writing, (5) terdiskripsikannya penilaian ahli (expert judgement) terhadap materi ajar multimoda pada pengajaran Genre-Based Writing, (6) terujinya seberapa efektif materi ajar multimodal terhadaap peningkatan keahlian menulis teks Bahasa Inggris mahasiswaa, (7) tersusunnya materi ajar multimodal untuk pengajaran Genre-Based Writing yang telah teruji.

Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dilaakukan dengan metode riset dan pengembangan dengan tahapan penelitian sebagai berikut: (1) mendeskripsikan materi ajar yang saat ini digunakan untuk mengajar

Genre-Based Writing, (2) mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi oleh dosen

dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar menggunakan materi ajar monomodal, (3) mengidentifikasi kebutuhan untuk mengembangkan materi ajar multimoda untuk pengajaran Genre-Based Writing, (4) mengembangkan materi ajar multimoda pada pengajaran Genre-Based Writing, (5) mendiskripsikan penilaian ahli

(expert judgement) terhadap materi ajar multimoda pada pengajaran Genre-Based Writing, (6) membuktikan seberapa efektif materi ajar multimoda terhadaap peningkatan keahlian menulis teks Bahasa Inggris mahasiswa.

(6)

vi

PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat yang diberikan kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan penelitian dengan judul ”Pengembangan Materi Ajar Multimodal pada Pengajaran Genre-Based Writing”.

Penelitian ini adalah salah satu upaya yang kami lakukan untuk melakukan eksplorasi di bidang pengajaran bahasa Inggris yang khususnya menyangkut cara pengajaran menulis teks bahasa Inggris. Peneliti sangat menyadari bahwa tidak ada metode pengajaran yang efektif untuk segala kondisi kelas. Tugas seorang dosenlah untuk menemukan karakter kelasnya sendiri dengan selalu berusaha untuk menyajikan materi ajar dengan seefektif dan semenarik mungkin baik bagi dosen itu sendiri maupun mahasiswanya.

Selama proses persiapan, pelaksanaan dan penulisan laporan penelitian ini tentu saja banyak pihak yang telah mendukung sehingga tidak muncul kendala yang berarti. Untuk itu kami dengan rendah hati menyampaikan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada rekan dosen dan pimpinan Fakultas Ilmu Budaya UDINUS yang tiada henti-hentinya memberikan dorongan semangat pada penulis untuk melakukan penelitian.

Penulis menyampaikan terimakasih pada lembaga Universitas Dian Nuswantoro atas dukungan yang telah diberikan sehingga penelitian ini bisa terwujud. Penulis berharap semoga penelitian ini bisa memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu khususnya metode pengajaran Writing pada khususnya dan bahasa asing pada umumnya.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa ini hanyalah upaya yang sangat kecil untuk ikut memberikan sumbangsih bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Tentu saja banyak kelemahan dan kekurangan yang ada pada penelitian ini. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun untuk bisa meningkatkan mutu penelitian di waktu yang akan datang.

Semarang, 8 Agustus 2016

(7)

1

BAB 1: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perspektif multimodal pada pengajaran memunculkan beberapa isu pada pedagogi, literasi, pembelajaran dan penilaian. Penelitian multimodal menunjukkan bahwa bahasa (lisan atau tulis) bukan merupakan moda utama di dalam kelas, khususnya kelas Bahasa Inggris (Kress et al, 2001). Moda-moda yang lain seperti gambar, audio visual, gerakan tubuh dan tatapan dosen juga memberikan kontribusi pada proses belajar mengajar di kelas.

Penggunaan berbagai jenis moda yang digunakan di dalam kelas diharapkan akan memberikan kontribusi yang baik pada proses maupun hasil pembelajaran. Moda-moda yang dipakai di dalam kelas diharapkan bisa merubah perilaku mahasiswa di dalam kelas dan juga membantu memahami materi yang diberikan. Moda-moda tersebut juga diharapkan akan meningkatkan kualitas hasil yang dicapai.

Di konteks perguruan tinggi, proses belajar-mengajar merupakan suatu proses

yang mengandung serangkaian perbuatan dosen dan mahasiswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara dosen dan mahasiswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar-mengajar mempunyai tujuan yang lebih luas, tidak sekadar hubungan antara doesen dengan mahasiswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri mahasiswa yang sedang belajar.

Pengajaran di kelas sebaiknya tidak menggunakan satu moda saja tetapi sebaiknya menggunakan beberapa moda seperti bahasa, gambar, gerakan tubuh (gesture), video, dsb. Masing-masing moda tersebut mempunyai makna yang akan memberikan kontribusi pada proses belajar dan mengajar.

Menulis teks Bahasa Inggris (Writing) merupakan salah satu keahlian yang paling sulit dipahami oleh mahasiswa. Hal ini disebabkan karena menulis teks Bahasa Inggris tidak hanya menulis kalimat yang baik tetapi juga bagaimana

(8)

mengorganisasikan ide ke dalam sebuah paragraf. Selain faktor di atas, penyebab mahasiswa mengalami kesulitan dalam menulis juga disebabkan oleh materi ajar yang kurang mendukung keahlian menulis tesebut. Beberapa tahun terakhir ini pengajaran Writing khususnya Genre-Based Writing menggunakan materi ajar yang monomodal. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman mahasiswa dalam menulis teks Bahasa Inggris yang baik. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penelitian ini akan mengembangkan materi ajar multimodal yang digunakan dalam proses belajar mengajar Genre-Based Writing.

1.2. Urgensi (Keutamaan) Penelitian

Salah satu keahlian yang diajarkan di kelas Bahasa Inggris adalah menulis

(Writing). Menulis tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat

belajar, berfikir, dan mengorganisasikan ide. Dengan kata lain menulis adalah kegiatan kompleks yang mencakup beberapa tahap penyelesaian tugas komposisi. (Chen, 2002). Maka keahlian ini dianggap sebagai salah satu keahlian yang paling sulit dikuasai oleh pembelajar. Kesulitan ini bukan hanya disebabkan oleh penggunaan kosa kata yang tepat, maupun pengorganisasian kalimat dan paragraf tetapi juga karena pola retorika yang tepat supaya bisa dipahami oleh pembaca ( Richard & Renandya, 2002).

Di beberapa tahun terakhir, materi ajar pada pengajaran Writing dilakukan hanya dengan satu mode, yaitu text tertulis. Kondisi ini tidak membuat mahasiwa memiliki multiliterasi karena mereka hanya mampu menulis teks. Saat ini materi ajar pengajaran Writing sebaiknya menggunakan beberapa mode seperti bahasa (lisan, tulis), gambar, video, dsb. Mode-mode ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan mahasiswa menulis teks Bahasa Inggris yang baik.

Akhir- akhir ini pengajaran Writing dilakukan dengan menggunakan pendekatan genre (Genre-Based Writing). Hyland (2004:3) mengatakan bahwa pengajaran Writing dengan menggunakan pendekatan genre merupakan konsep yang paling penting dan berpengaruah dalam pendidikan bahasa, dan ini merupakan pergeseran paradigma utama dalam studi literasi dan pengajaran.

(9)

Dalam pengajaran Genre-Based Writing, mahasiswa diminta untuk menulis jenis teks (genre) tertentu. Di dalam menulis teks ini mahasiswa tidak menulis teks yang mereka inginkan, tetapi mereka harus memperhatikan tujuan teks, struktur teks, dan juga ciri-ciri kebahasaan teks tersebut karena masing-masing jenis teks memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda.

Pengajaran Genre-Based Writing ini menggunakan empat langkah yaitu membangun pengetahuan mahasiswa terhadap suatu tekas (Building Knowledge of

the Field), memberikan contoh model teks (Modelling), bekerja dalam kelompok

untuk membuat sebuah teks (Joint Construction), dan bekerja secara individu untuk menulis teks (Independent Construction). Masing-masing langkah ini memiliki kegiatan yang berbeda-beda.

Selama ini, materi ajar yang digunakan dalam pengajaran Genre-Based

Writing ini masih menggunakan satu moda (monomodal) yaitu bahasa tulis. Hal

ini sering membuat mahasiswa kebingungan untuk membedakan jenis teks yang satu dengan jenis teks yang lain. Untuk itu diperlukan materi ajar yang multimodal sehingga mahasiswa akan lebih mudah memahami jenis teks tertentu dan akhirnya dapat menulis teks Bahasa Inggris yang baik dan benar.

(10)

4

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Moda dan Multimodalitas

Moda adalah sumber semiotik yang terbentuk secara sosial dan kultural untuk membuat makna. Jenis-jenis moda ini adalah bahasa (lisan, tulis), gambar, music, gerakan tubuh, video. Moda-moda ini biasanya digunakan dalam representasi dan komunikasi (Kress, 2001). Fenomena dan objek-objek merupakan produk kerja sosial yang memiliki makna. Masing-masing moda di atas memiliki makna tergantung dari konteks sosialnya.

Pengenalan konsep-konsep moda dan multimodalitas menghasilkan tantangan untuk mempelajari bahasa. Jika semua moda tersebut digunakan untuk membuat makna, muncul pertanyaan apakah makna tersebuat semata-mata hanya merupakan jenis reduplikasi makna yang telah dibuat, misalnya dalam pengucapan dan tulisan. Alasannya mungkin karena makna tersebut merupakan ilustrasi dari moda-moda di atas.

Multimodalitas merupakan pendekatan multi disipliner yang memahami komunikasi dan representasi lebih dari sekedar bahasa. Pendekatan ini dikembangkan selama beberapa dekade yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang perubahan dalam masyarakat, mialnya hubungan antara media baru dan teknologi. Pendekatan multimodal memberikan konsep-konsep dan metode-metode dan kerangka kerja untuk pengumpulan dan analisis gambar, video, gerakan tubuh, bahasa dan sebaginya.

Lauer (2009) menulis bahwa multimodal merupakan istilah yang diambil dari New London Group di tahun 2000 untuk menyatakan bahwa komunikasi tidak hanya terbatas pada satu moda atau sesuatu yang realisasikan melalui satu media.

(11)

2.2. Pengajaran dan Pembelajaran Multimodal

Pengajaran multimodal adalah pengajaran yang menggunakan berbagai macam moda (suara, gambar, video, tulisan, dll ) dalam sebuah teks. Kami bicara soal mutimodal teks karena memahami teks berarti memahami interaksi semua komponen dalam bentuk yang berbeda-beda. Tantangan bagi para ahli yang bekerja dalam pengajaran bahasa adalah perlunya melakukan penelitian dalam struktur teks multimodal dan cara-cara yang memungkinkan untuk mengadaptasi dan mengintegrasikan teks-teks multimodal ini ke dalam rancangan materi pedagogis.

Beberapa tahun ini penggunaan multimedia yang dikaitkan denganhipermedia telah berhasil diterapkan di beberapa lingkungan e-learning dengan tujuan untuk meningkatkan suasanan ini dan juga untuk meningkat gaya belajar mahasiswa.

2.3. Text Multimodal

Teks multimodal didefiniskan sebagai teks yang mengkomunikasikan pesannya menggunakan beberapa moda semiotik atau saluran komunikasi. Contoh dari multimodal teks adalah artikel majalah yang menggunakan kata-kata dan gambar, atau website yang terdiri atas beberapa kata, film yang menggunakan kata-kata, musik, suara dan gambar bergerak. Ketika kita telah mulai menjalankan gagasan ini dengan serius kita akan menyadari bahwa semua jenis komunikasi manusia adalah multimodal. Kita jarang membara, menulis, menerima atau mengirim pesan hanya dengan satu moda. Dalam bahasa lisan, misalnya, kata-kata biasanya disertai mimik muka, pergerakan tangan dan sebagainya. Moda-moda ini merupakan alat komunikasi dan sulit memisahkan kata-kata dengan proses inerpretasi. Pesan email dapat dianggap sebagai teks lisan, tetapi ini diakses melalui beberapa ikon dalam komputer, dibaca dalam konteks website atau layar desktop, dan mungkin terdiri atas representasi ikonik dari pengirimnya.

(12)

Sebuah teks dapat dikatakan multimodal ketika teks tersebut dikombinasikan dengan beberapa sistem semiotik. Ada lima macam sistem semiotik yaitu:

1. Bahasa: terdiri atas kosa kata, struktur teks dan tata bahasa lisan maupun tertulis.

2. Visual: terdiri atas aspek warna, sudut pandang, dan gambar bergerak. 3. Audio: terdiri atas aspek volume, ritme, dan efek suara.

4. Gestural: terdiri atas aspek gerakan, kecepatan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh.

5. Ruang: terdiri atas aspek arah, posisi layout, dan penyusunan objek dalam ruangan.

Contoh teks multimodal adalah:

1. Buku bergambar, dimana elemen tekstual dan visual disusun dalam halaman terpisah yang memberikan kontribusi terhadap keseluruhan halaman.

2. Halaman web, dimana semua elemen seperti efek suara, bahasa lisan, bahasa tulis, musik, dan atau gambar bergerak.

3. Pertunjukan balet, dimana gesture, musik, dan ruang merupakan elemen utama. Teks multimodal dapat disampaikan melalui beberapa media atau teknologi yang berbeda. Mereka bisa berupa pertujukan hidup, kertas, atau elektronik digital.

2.4. Pengajaran Genre-Based Writing

Di bidang pengajaran bahasa, Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) menjadi salah satu dasar konseptual lahirnya pendekatan mengajar yang disebut

Communicative Approach (Richards & Rodgers, 1986: 64). Di kemudian hari, di

bawah payung LSF lahir pula Genre-Based Approach, yaitu pendekatan pengajaran bahasa yang tidak saja mementingkan kompetensi komunikatif

(communicative competence) tetapi juga kompetensi wacana (discourse

competence) yang merupakan inti dari kompetensi sosio-kultural (socio-cultural

(13)

strategis (strategic competence), dan kompetensi aksional atau tindak tutur

(actional competence).

Pendekatan pengajaran bahasa Inggris berbasis genre telah diperkenalkan di sekolah menengah pertama dan di sekolah menengah atas sejak tahun 2004. Kompetnsi yang diharapkan dari kurikulum berbasis kompentensi mencakup kompetensi akademis dan vokasional, serta kompetensi lintas kurikulum yang merupakan kompetensi social dan personal. Meskipun pendekatan, metode, dan teknik-teknik pengajaran diharapkan fleksibel, perlu ditekankan bahwa dalam implementasinya pengajar diharapkan memperhatikan proses atau tahapan-tahapan yang dirancang dengan matang sehingga semua kegiatan yang terjadi di dalam kelas mengarah kepada satu tujuan yakni pemerolehan kompetensi wacana atau kemampuan untuk menggunakan bahasa dalam komunikasi dan kompetensi social dan kepribadian. Ini melibatkan proses yang tidak sederhana sehingga kata kunci keberhasilannya terletak pada kematangan perencanaan seluruh proses-proses yang terpadu dan komprehensif.

Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dikembangkan berbagai model pembelajaran, yang salah satunya adalah two cycles and four stages for

learning English. Dua siklus tersebut adalah continuum pembelajaran bahasa

mulai dari bahasa lisan (spoken) ke bahasa tulis (written) dan 4 langkah atau tahapan dalam proses pembelajaran adalah building knowledge of field, modelling of the text, joint construction of the text, dan independent construction of the text.

Masing-masing tahapan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat pengalaman belajar melalui kegiatan secara individu, berpasangan, maupun secara kelompok. Masing-masing tahapan tersebut dimungkinkan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pendidikan kecakapan hidup. Diagram berikut menunjukan 4 tahap pembelajaran bahasa Inggris.

(14)

Diagram: Two Cycles and Four Stages of Learning (NCELTR: 1992)

Empat langkah yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Inggris, kalau kita cermati betul, adalah langkang-langkah yang normal dan umum serta dapat diberlakukan terhadap semua mata pelajaran jika kita akan membantu siswa menguasai ketrampilan tertentu. Langkah-langkah tersebut dapat memudahkan siswa memahami dan melakukan sesuai dengan kemampuan yang di kehendaki, melalui tahapan pengalaman belajar yang seharusnya dilalui seorang siswa ketika belajar melakukan sesuatu. Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, secara bertahap harus dibangun pemahaman mereka terhadap apa yang akan dipelajari dan hal-hal yang terkait dengan apa yang akan dipelajari (building knowledge of

the field); Siswa akan lebih mudah memahami sesuatu jika diperkenalkan dengan

hal yang sudah ada atau mirip sebagai model untuk membangun pemahaman mereka tentang sesuatu (modeling); untuk membantu siswa agar cepat menguasai apa yang dipelajari, siswa perlu melakukan berbagai kegiatan berpasangan, kelompok kecil, dan kelompok besar untuk mendapatkan pengalaman belajar baik melalui teman-teman mereka atau dengan gurunya (joint construction of the text),

(15)

dan tahap berikutnya dilakukan penguatan pemahaman dan ketrampilan melalui pengalaman belajar secara individual (independent construction of the text)

Model pembelajaran yang dapat dilaksanakan di dalam proses belajar mengajar yang mengitegrasikan pencapaian kecakapan dalam pengetahuan, pembentukan sikap, dan ketrampilan adalah small group discussion, simulation, discovery learning, self-directed learning, cooperative learning, collaborative learning, contextual instruction, project based learning, dan problem based

learning. Model pembelajaran ini dapat dimasukan pada masing-masing tahapan

tanpa harus merubah kompetensi akademis dan vokasional yang sudah dirancang. Logikanya jika kegiatan pembelajaran ini menjadi kebiasaan dan dilaksanakan secara konsisten dan terus menerus, kompetensi sosial dan kepribadian akan terbentuk secara alami.

2.5. Peta Jalan (Road Map) Penelitian

Pada tahun 2010, Penelitian Sri Mulatsih dan Gatri Astri Putri yang berjudul ‘Meningkatkatkan Kemampuan Menulis Teks Bahasa Inggris melalui Teknik

Scaffolding’ menunjukkan bahwa teknik scaffolding efektif dalam meningkatkan

kemampuan menulis teks bahasa Inggris mahasiswa. Hasil Penelitian ini hanya ditekankan pada kemampuan hardskills mahasiswa yaitu kemampuan menulis teks bahasa Inggris yang benar.

Untuk mencapai kemampuan hardskills dan softskills di dalam pembelajaran menulis teks bahasa Inggris mahasiswa (Writing), di tahun 2012 dan tahun 2013Sri Mulatsih, Sunardi, dan Muhammad Rifqi melakukan penelitian yang berjudul ‘Pengembangan Model pembelajaran ‘Writing” Berbasis Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan mahasiswa tidak hanya memiliki kemampuan hardskills yaitun kemampuan menulis teks bahasa Inggris yang baik tetapi juga kemampuan softskills yaitu pengembangan karakter mereka. Pada tahun 2013 dihasilkan model pembelajaran ‘Writing’ berbasis pendidikan karakter yang telah teruji.

Di tahun 2015 ini, Sri Mulatsih, Muhammad Rifqi, dan Muslih mengusulkan peneltian yang mengembangkan penelitian tahun-tahun sebelumnya

(16)

yaitu pengembangan materi ajar multimodal pada pembelajaran Genre-Based Writing di perguruan tinggi. Materi ajar ini diharapkan akan memberi kontribusi pada pembelajaran menulis teks Bahasa Inggris di perguruan Tinggi.

Gambar 1. Diagram Kerangka Ikan (Fishbone) Keterangan:

A 2010 : Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Bahasa Inggris Mahasiswa melalui Teknik Scaffolding.

B.2013 : Pengembangan Model Pembelajaran ‘Writing’ Berbasis Karakter di Perguruan Tinggi.

2015

I C : Pengembangan Materi Ajar Multimodal pada Pengajaran Genre-Based Writing di Perguruan Tinggi.

I D : Rencana pembelajaran ‘Genre-Based Writing di Perguruan Tinggi

2016

II E : Materi Ajar Multimodal pada Pengajaran Genre-Based Writing yang sudah teruji.

(17)

11

BAB 3: TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materi ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based Writing. Materi ajar ini nantinya akan digunakan sebagai materi ajar pengajaran Genre-Based Writing di perguruan tinggi di kota Semarang yang mempunyai program sudi Bahasa Inggris.

Adapaun tujuan khusus penelitian ini adalah: Tahun Pertama:

1. Tahap Eksplorasi

a. Mendiskripsikan materi ajar yang saat ini digunakan untuk mengajar

Genre-Based Writing

b. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi oleh dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar menggunakan materi ajar monomodal.

c. Mengidentifikasi kebutuhan untuk mengembangkan materi ajar multimodal untuk pengajaran Genre-Based Writing.

2. Tahap Pengembangan

a. Mengembangkan materi ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based Writing. b. Mendiskripsikan penilaian ahli terhadap materi ajar multimoda pada pengajaran

Genre-Based Writing.

Tahun Kedua:

3. Tahap Uji Lapangan

Membuktikan seberapa efektif materi ajar multimoda terhadaap peningkatan keahlian menulis teks Bahasa Inggris mahasiswaa.

4. Tahap Analisis dan Revisi 2

Melakukan tinjauan ahli terhadap materia ajar multimodal pada pengajaran

(18)

3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Secara teoretis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi perkembangan

teori pengajaran Bahasa Inggris.

2. Secara praktis, temuan penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan materi ajar multimodal pada pengajaran bahasa Inggris terutama pada pengajaran Genre-Based Writing.

(19)

13

BAB 4: METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Secara umum penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk pendidikan dan menginformasikan proses pengambilan keputusan selama pengembangan produk dalam rangka meningkatkan produk itu dan kemampuan pengembang dalam menciptakan produk sejenis di masa mendatang (Van der Akker, 1999). Dalam penelitian ini produk yang akan dikembangkan adalah materi ajar multimodal yang akan digunakan dalam pengajaran Genre-Based

Writing di perguruan tinggi.

Secara khusus, penelitian yang akan dilakukan pada tahun pertama berjenis penelitian kualitatif-deskriptif, dengan menggunakan metode penelitian pengembangan. Sedangkan penelitian pada tahun kedua termasuk jenis penelitian kuantitatif-deskriptif, dengan menggunakan metode experimen murni (

true-experimental method).

4.2. Prosedur dan Tahapan Penelitian

Penelitian pengembangan ini akan dijalankan dengan mengikuti prosedur dan tahapan sebagai berikut:

Tahun Pertama

1. Tahap 1 (Investigasi Awal)

Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi masalah dan kebutuhan terhadap penyusunan materi ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based Writing. Kegiatan yang akan dilakukan meliputi:

a. Pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dosen di beberapa perguruan tinggi di Semarang semua fakultas dengan cara acak.

(20)

b. Diskusi dengan dosen tentang materi ajar yang digunakan untuk mengajar Genre-Based Writing untuk mendapatkan informasi tentang kendala yang muncul dalam pembelajaran.

c. Wawancara dengan beberapa mahasiswa tentang tanggapan dan harapan mereka tentang materi ajar yang mereka gunakan.

d. Merumuskan masalah dan kemungkinan solusinya. 2. Tahap 2 (Desain Materi ajar )

Pada tahap ini akan dilakukan diskusi kelompok terbatas (Focus Group Discussion) untuk mendiskusikan hasil investigasi yang selanjutnya akan digunakan untuk merancang materi ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based Writing.

3. Tahap 3 (Rencana Pembelajaran)

Setelah mendapat masukan Pada tahap ini akan disusun rencana pembelajaran mata kuliah Genre-Based Writing untuk dapat menyusun materi ajar multimodal mata kuliah tersebut.

4. Tahap 4 (Tinjauan Ahli)

Draf materi ajar dan rencana pembelajaran yang telah dirancang selanjutnya akan dikonsultasikan dengan beberapa ahli (experts) yang menguasai permasalahan pembelajaran multimodal di kelas. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan masukan atau evaluasi terhadap materi ajar dan rencana pembelajaran yang telah disusun, untuk menjaga validitas model pembelajaran tersebut.

5. Tahap 5 (Analisis dan Revisi I)

Hasil tinjauan dari beberapa ahli akan dijadikan sebagai bahan untuk menganalisis materi ajar dan rencana pembelajaran yang dirancang. Tahap ini akan menghasilkan materi ajar dan rencana pembelajaran yang sudah divalidasi oleh ahli.

(21)

Tahun Kedua

6. Tahap 6 (Ujicoba Lapangan)

Pada tahap ini akan dilakukan penelitian eksperimen untuk menguji efektivitas materi ajar multimodal untuk pengajaran Genre-Based Writing yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya (tahap 5) terhadap peningkatan keahlian menulis teks Bahasa Inggris mahasiswa. Varibale bebasnya adalah materi ajar multimodal, sedangkan variable terikatnya adalah keahlian menulis teks Bahasa Inggris mahasiswa. Variabel keahlian menulis teks Bahasa Inggris akan diukur lewat test yang akan diberikan kepada mahasiswa peserta eksperimen di awal dan akhir tindakan (pretest dan posttest). Penelitian eksperimen ini akan dilakukan dengan menggunakan model Pretest-Posttest

Control Group Design dengan satu macam perlakuan (Arikunto, 2003), yang

dilakukan pada satu kelompok eksperimen dan satu kelompok pembanding. Model eksperimen dilakukan seperti yang digambarkan pada Gambar 1.

Gambar 4.1. Pretest-Postest Control Group Design

Keterangan :

E = Kelompok Eksperimen P = Kelompok Pembanding O1 = Pretest

O2 = Posttest

Eksperimen ini untuk menjawab 2 (dua) hipotesis penelitian:

1. Ho : Penggunaan materi ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based

Writing tidak meningkatkan keahlian menulis teks Bahasa Inggris

mahasiswa.

2. Ho : Penggunaan materi ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based

Writing meningkatkan keahlian menulis teks Bahasa Inggris mahasiswa.

E : O1 X O2 P : O1 X O2

(22)

7. Tahap 7 (Analisis dan Revisi 2)

Pada tahap ini akan dilakukan tinjauan ahli terhadap materia ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based Writing dengan memperhatikan hasil ujicoba. Selanjutnya apabila terbukti bahwa materi ajar multimodal pada pengajaran

Genre-Based Writing dapat meningkatkan keahlian menulis teks Bahasa

Inggris mahasiswa dalam proses pembelajaran, maka materi ajar tersebut akan dibakukan untuk dijadikan sebagai materi ajar pengajaran Genre-Based

Writing di berbagai perguruan tinggi di Senarang yang mempunyai program

studi Bahasa Inggris.

Prosedur penelitian dan tahapan kegiatan dapat disajikan pada Gambar 2 berikut ini.

(23)

PENELITIAN

Judul : Pengembangan Model Pembelajaran ‘Writing’ Berbasis Pendidikan

Karakter di Perguruan Tinggi.

Sudah dilaksanakan (Tahun 2013)

TAHAP I INVESTIGASI AWAL

Analisis masalah dan kebutuhan dalam pembelajaran Genre-Based Writing di

Perguruan Tinggi

TAHAP II DESAIN MATERI AJAR

Merancang materi ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based Writing

TAHAP III RENCANA PEMBELAJARAN

Menyusun rencana pembelajaran Genre-Based Writing

TAHAP IV TINJAUAN AHLI

Tinjauan oleh ahli (expert judgement) terhadap materi ajar multimodal pada

pengajaran Genre-Based Writing

TAHAP V ANALISIS DAN REVISI I

Menganalisis dan merevisi materi ajar multimodal pengajaran Genre-Based

Writing berdasarkan hasil tinjauan ahli

TAHAP VI UJI COBA LAPANGAN

Mengujicobakan materi ajar multimodal pengajaran Genre-Based Writing

dalam kegiatan pembelajaran nyata

TAHAP VII ANALISIS DAN REVISI II

Menganalisis dan merevisi materi ajar multimodal pengajaran Genre-Based

Writing berdasarkan hasil uji coba lapangan

CAPAIAN MATERI AJAR TERUJI Indikator:

 Meningkatnya keahlian menulis teks Bahasa Inggris mahasiswa di akhir

pembelajaran

Akan dilaksanakan Tahun Pertama

CAPAIAN MATERI AJAR MULTIMODAL Indikator:

Terbentuknya materi ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based Writing

Akan dilaksanakan Tahun Kedua

(24)

18

BAB 5: HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1. Deskripsi materi ajar yang saat ini digunakan untuk mengajar Genre-BasedWriting.

Seperti yang dikatakan pada bab 4, pada tahap ini akan dilakukan identifikasi masalah dan kebutuhan terhadap penyusunan materi ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based Writing. Kegiatan yang kami lakukan meliputi pengamatan dan diskusi dengan dosen tentang materi ajar yang digunakan untuk mengajar Genre-Based Writing untuk mendapatkan informasi tentang kendala yang muncul dalam pembelajaran.

Dari hasil pengamatan tentang materi ajar yang dipakai untuk pengajaran Genre-Based Writing di beberapa perguruan tinggi di Semarang, dapat dikatakan bahwa materi ajar yang digunakan masih monomodal. Materi ajar monomodal adalah materi ajar yang masih menggunakan satu moda yaitu teks tertulis.

Salah satu materi ajar yang digunakan untuk mengajar Genre-Based

Wriiting di beberapa perguruan tinggi di Semarang adalah buku yang berjudul

“Exploring How Texts Work” karangan Beverly Derewianka (1990). Buku ini terdiri atas tujuh bab yaitu a functional approach to language, recounts, instructions, narratives, information reports, explanations, dan arguments. Bab 1 berisi tentang gagasan gagasan tentang teori bahasa dan bagaimana menggunakan buku tersebut di dalam kelas, bab dua sampai bab tujuh memiliki format yang sama yaitu menampilkan masing masing genre (jenis teks) dan ciri-ciri kebahasaan masing masing teks. Pengajaran Genre-Based Writing menggunakan empat langkah yaitu building knowledge of the field, modelling, joint construction, and independent construction. Dalam langkah modelling, contoh teks yang diberikan hanya dalam bentuk teks tertulis. Salah satu contoh teks yang diberikan adalah teks naratif. Contoh tersebut dapat dilihat pada figure 5.1 berikut ini.

(25)

Gambar 5.1: Contoh teks naratif (Derewianka, 1990:41)

Gambar 5.1 di atas menunjukkan bahwa materi ajar yang saat ini digunakan hanya menggunakan satu jenis moda yaitu teks tertulis. Teks tersebut berupakan teks naratif. Struktur teks (orientation, complication, dan resolution) dan ciri-ciri kebahasaannya juga ditunjukkan dalam teks di atas.

5.2. Masalah-masalah yang dihadapi oleh dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar menggunakan materi ajar monomodal. Hasil wawancara dengan beberapa dosen dan mahasiswa tentang masalah dan harapan mereka tentang materi ajar yang mereka gunakan dapat dikatakan sebagai berikut:

(26)

Beberapa mahasiswa mengatakan bahwa materi ajar Genre-Based Writing

yang mereka gunakan oleh dosen saat ini kurang menarik karena hanya berupa teks tertulis saja. Mahasiswa berharap agar materi ajar yang digunakan oleh dosen sebaiknya tidak hanya menarik tetapi juga meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar menulis teks bahasa Inggris.

Beberapa dosen juga mengatakan bahwa mata kuliah Genre-Based Writing merupakan mata kuliah yang kurang disenangi oleh mahasiswa. Banyak mahasiswa yang merasa bosan dengan mata kuliah tersebut. Hal ini mungkin disebabkan oleh materi ajar yang mereka gunakan untuk mengajar Genre-Based Writing tidak menarik dan tidak membuat mahasiswa tertantang untuk menulis yang baik.

Mereka berharap akan ada materi ajar Genre-Based Writing yang menggunakan beberapa moda dalam penyajiannya sehingga baik dosen maupun mahasiswa termotivasi untuk menerapkannya dalam proses belajar dan mengajar.

5.3. Draft materi ajar multimodal pada pembelajaran Genre-Based Writing

Materi ajar multimodal pada pembelajaran Genre-Based Writing dirancang dalam 6 bab. Bab 1 berisi penjelasan tentang pengajaran menulis teks bahasa inggris berbasis genre dan keuntungan-keuntungannya, bab 2 berisi tentang pengajaran teks deskripsi. Bab 3 berisi tentang pengajaran teks report, bab 4 berisi pengajaran teks recount, bab 5 berisi pengajaran teks prosedur, dan bab 6 berisi pengajaran teks naratif.

Masing-masing pengajaran terdiri atas 4 langkah yaitu membangun penegtahuan mahasiswa (Building Knowledge of the Field), memberikan model tentang apa yang akan dipelajari (Modelling), membagi mahasiswa menjadi kelompok-kelompok (Joint Construction), dan penguatan pemahaman dan ketrampilan melalui pengalaman belajar secara individual. (Independent

Construction).

Pada langkah Building Knowledge of the Field, ada dua bagian yaitu menjelaskan tujun teks (social function) dan ciri-ciri kebahasaan teks tersebut

(27)

(linguistic features of the text). Dalam langkah modelling, diberikan contoh atau model teks. Ada tiga moda yang diberikan dalam masing-masing teks, yaitu moda teks tertulis, moda gambar dan moda video. Dalam langkah joint construction, ada beberapa hal yang harus dilakukan mahasiswa secara berkelompok, dan dalam langkah independent construction mahasiswa diminta untuk menulis teks secara individu.

(28)

22

BAB 6: RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

6.1. Pembuatan gambar dan multimedia pada materi ajar multimodal untuk pengajaran Genre-Based Writing.

(29)

23

BAB 7: KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari analisis pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Materi ajar multimodal pada pembelajaran Genre-Based Writing terdiri atas 6 bab. Bab 1 berisi keuntungan pengajaran menulis teks bahasa Inggris berbasis genre, bab 2 berisi tentang pengajaran teks deskripsi. Bab 3 berisi tentang pengajaran teks report, bab 4 berisi pengajaran teks recount, bab 5 berisi pengajaran teks procedure, dan bab 6 berisi pengajaran teks naratif.

2. Masing-masing pengajaran terdiri atas 4 langkah yaitu membangun penegtahuan mahasiswa (Building Knowledge of the Field), memberikan model tentang apa yang akan dipelajari (Modelling), membagi mahasiswa menjadi kelompok-kelompok (Joint Construction), dan penguatan pemahaman dan ketrampilan melalui pengalaman belajar secara individual.

(Independent Construction).

3. Buku ajar ini menggunakan tiga moda yaitu moda teks tertulis, gambar dan video. Moda gambar dan video diberikan pada langkah pemberian model

(modelling).

4. Materi ajar multimodal pada pengajaran Genre-Based Writing ini mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu menulis berbagai macam teks bahasa Inggris, tetapi memiliki kemampuan yang lain yaitu literasi multimodal (multimodal

literacies).

7.2. Saran

1 Karena materi ajar multimodal untuk pengajaran Genre-Based Writing ini sangat penting di dalam meningkatkan hard skills dan literasi multimodal mahasiswa, maka sebaiknya para pendidik di perguruan tinggi menggunakan materi aar ini di dalam proses belajar dan mengajarnya.

(30)

2 Para pimpinan atau pengelola perguruan tinggi sebaiknya mendukung materi ajar ini agar bisa diterapkan di perguruan tingginya.

(31)

25 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Borg, W.R. & Gall, M.D. (2003). Educational Research: An Introduction (7th

Edition). New York: Longman Inc.

Santyasa, I Wayan. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori

Pengembangan Modul. Makalah. Universitas Pendidikan Ganesha.

Chen, Y. (2002). The problems of university EFL writing in Taiwan. The Korea

TESOLJournal, 5(1), 59-9.

Derewianka, Beverly. (1990). Exploring How Texts Work. Australia: Primary English Teaching Association

Hyland, Ken. (2004). Genre and Second Language Writing. Michigan: The University of Michigan Press.

Kress, G. Carey Jewitt, Jon Ogborn and Charalampos Tsatsarelis (2001).

Multimodal Teaching and Learning: The rhetorics of the science

Classroom. Continuum. London and New York.

Richards, J.C., & Renandya, W.A. (2002). Methodology in language teaching: An

(32)

26

Lampiran 1: Artikel Ilmiah (Seminar Internasional LSCAC UM Malang, 24-25 Mei 2016)

(33)
(34)
(35)

1

PROBLEM IDENTIFICATION OF GENRE-BASED

TEACHING OF WRITING USING MONOMODAL

TEACHING MATERIALS

Sri Mulatsih (sri.mulatsih@dsn.dinus.ac.id) Muhammad Rifqi (muhammad.rifqi@dsn.dinus.ac.id)

Muslih (muslih@dsn.dinus.ac.id) Dian Nuswantoro University of Semarang

Abstract

Teaching materials, in the teaching of writing, is one of the factors that may determine the success of teaching and learning process. A good teaching materials of writing is expected to give good result not only in the process of teaching and learning but also in the quality of the students’ writings. This paper is aimed at identifying the problems occuring in genre-based teaching of writing using monomodal teaching materials. Monomodal teaching materials is the one that only uses single mode that is written texts. This study is a preliminary stage of a research and development aiming at developing the multimodal teaching materials for the teaching of genre-based writing. The techniques used in collecting the data are observation and interview. The observation was done to get some information about the existing teaching materials. The interview was conducted to the lecturers and the students to identify the problems occuring during the teaching and learning process using monomodal teaching materials. The result showed that the existing teaching materials used in genre-based teaaching of writing is the one using singe mode, that is written text. The problems faced during the teaching and learning process using this monomodal materials is that this materials still confused the students in understanding the texts especially in the social function, schematic structures and language features of the texts. Monomodal teaching materials doesn’t stimulate students to learn creatively. This result is expected to give the contribution to the development of the existing teaching materials of the genre-based teaching of writing, that is multimodal teaching materials.

Keywords: Genre-based teaching, monomodal teaching materials, research and development, writing.

Background of the Study

Teaching writing should be viewed in both cognitive and humanistic perspectives, as Foong (1999) points out. In the cognitive perspective, writing is thought of as a process of forming concepts and forging the new structure of ideas on the basis of certain purpose, audience, and language use (Kirszner & Mandell, 2000). In this sense, writing is considered as the process of writing, involving such activities as pre-writing, drafting, revising, and editing in which the activities are reflective and recursive. In the humanistic view, writing is seen as an expressive mode through which student writers use writing as a means of exploring and discovering meaning by themselves and develop their own voices. In this regard, the students are encouraged to generate their own ideas by writing freely so that they can express their ideas without interruption in which a teacher acts as a facilitator whose task is to promote a supportive learning atmosphere, which provides students opportunities to write about their own ideas and discover their voices rather than acts as a judge whose task is to identify students' errors. In this regard, EFL teachers should not consider writing as a product in which they greatly emphasize grammatical and lexical accuracy in students compositions, but they are required to allow students to focus on their ideas and then encourage the students to work on that accuracy in the revision stage. There are several

(36)

2 materials.

Teaching materials are the resources a teacher uses to deliver instruction. Each teacher requires a range of tools to draw upon in order to assist and support student learning. These materials play a large role in making knowledge accessible to a learner and can encourage a student to engage with knowledge in different ways. Teaching materials include handouts, unit outlines, websites, textbooks, visual aids, lecture recordings and any materials which you provide to your students to help them learn. They may be more usefully considered as learning resources. The quality and the accessibility of these resources are equally important. The quality of learning resources is determined by whether they support students in achieving the expected learning outcomes. The accessibility of the learning resources may include the timeliness and ease of access, as well as the usability for students with special needs.

Allwright (1990) argues that teaching materials should teach students to learn, that they should be resource books for ideas and activities for instruction/learning, and that they should give teachers rationales for what they do. From Allwright's point of view, textbooks are too inflexible to be used directly as instructional material. O'Neill (1990), in contrast, argues that materials may be suitable for students' needs, even if they are not designed specifically for them, that textbooks make it possible for students to review and prepare their lessons, that textbooks are efficient in terms of time and money, and that textbooks can and should allow for adaptation and improvization.

Allwright emphasizes that materials control learning and teaching. O'Neill emphasizes that they help learning and teaching. It is true that in many cases teachers and students rely heavily on textbooks, and textbooks determine the components and methods of learning, that is, they control the content, methods, and procedures of learning. Students learn what is presented in the textbook, and the way the textbook presents material is the way students learn it. The educational philosophy of the textbook will influence the class and the learning process. Therefore, in many cases, materials are the center of instruction and one of the most important influences on what goes on in the classroom.

In teaching writing, especially in genre-based writing, the students are asked to write texts in certain genre. In this case the students are not only to write texts they want, but they have to consider the texts’ social function, schematic structures, and their lexicogrammatical features. Genre-based teaching of writing is concerned with what learners do when they write. An understanding of the concept allows writing teachers to identify the kinds of text that students will have to write in their target occupational, academic, or social contexts and to organize their courses to meet these needs. Curriculum materials and activities are therefore devised to support learners by drawing on texts and tasks directly related to the skills they need to participate effectively in the world outside the ESL classroom.

For writing teachers, genre pedagogies promise very real benefits. The concept of genres enables teachers to look beyond context, composing processes, and textual form to see writing as an attempt to communicate with readers – to better understand the ways that language patterns are used to accomplish coherent, purposeful text. For writing teachers, therefore, genre is a useful concept because it pulls together language, content, and contexts, offering teachers a means of presenting students with explicit and systematic explanation of the ways writing works to communicate. In genre-based teaching of writing, the students

(37)

3 write for different purposes and in different genres.

In this teaching, the materials used for the teaching and learning process only uses single mode. That is written text. This condition may make the students feel confused how to create a good text. They need other modes that will support them in understanding and producing several text types. In other words, the teaching materials should be multimodal. Multimodal materials are the ones that uses more that one modes, that is written text, pictures or videos.

Method

Research Design

Gall, and Borg (2003: 569) state that “Educational Research and Development (Educational R & D) is an industry-based development model in which the findings of the research are used to design new products and procedures, which then are systematically field-tested, evaluated, and refined until they meet specified criteria of effectiveness, quality, or similar standard”. The statement shows that educational research and development is a process to develop new products. The researcher used Educational Research and Development (R & D) as type of the research which consists of three phases; they are introduction or exploration phase, model development phase, and model testing or validating phase.

Research Setting

This study was conducted at one state university, and three private universities in Semarang city. They are Semarang State Univesity (Unnes), Dian Nuswantoro University (Udinus), Unisbank, and PGRI University (Upgris). The reason of choosing those four univerisities is because those universities use genre-based approach in teaching writing.

Technique of Data Collection

This study is a preliminary stage of an educational research and development aiming at developing the multimodal teaching materials for the teaching of genre-based writing. This stage is describing and reviewing the existing teaching materials of genre-based teaching and identifying the problems faced by the lecturers and students using those materials. The techniques used in collecting the data are observation and interview. The observation was done to get some information about the existing teaching materials. The interview was conducted to the lecturers and the students to identify the problems occuring during the teaching and learning process using monomodal teaching materials.

Findings and Discussions

This part will discuss two problems, they are the problems faced in teaching writing using monomodal teaching materials, and the proposed model of multimodal teaching materials of Genre-Based Writing.

The problems faced in teaching writing using monomodal teaching materials.

The existing teaching materials used to teach genre-based writing in several universities in Semarang are the ones that only use a single mode or it is called monomodal teaching materials. One of them is a book entitled “Exploring How Texts Work” written by Beverly Derewianka (1990). This book consists of seven chapters, they are a functional approach to language, recounts, instructions, narratives, information reports, explanations,

(38)

4

theory and classroom practice underlying this book. All the later chapters employ the same format. Each looks at a particular genre and at how knowledge about the genre and its typical language features might be used in the classroom. The teaching of genre-based writing applies four stages, they are building knowledge of the field, modelling, joint construction, and independent construction. In modelling stage, the models of the text given are in the form of written text. One of examples of chapters presented in this book is narratives. Figure 1 (from Derewianka (1990: 41) below shows an example of a typical narrative.

Figure 1: Narrative Text

From figure 1, it can be stated that the teaching materials above is monomodal. It means that it only uses one mode of presentation, that is written text. It also shows the text organisation and language features of the text. The text organization is orientation, complication and the resolution. Since the text is given in a single mode, the problems faced during the teaching and learning process using this materials is that it still makes the students confused in understanding the texts especially in the social function, schematic structures and language features of the texts. Monomodal teaching materials is not interesting and doesn’t stimulate students to learn creatively. In our interview, a student said that:

(39)

5

text. It doesn’t motivate our study, and sometimes it makes us sleepy. I hope that the teaching materials for writing is more interesting, and easy to understand because writing for me is the most difficult skill.

This quoutation implies that the students need the teaching materials that can stimulate their study and enhance their creativity. The students also need the teaching materials that is interesting so that it doesn’t make them get bored.

The proposed Multimodal teaching materials of Genre-Based Writing

The teaching materials of genre-based writing proposed in this study is the one that is multimodal. Multimodal teaching materials is the one that uses more than one mode in its presentation. They are several previous studies that present the benefits of the multimodal materials. They are Jewitt (2005) and Ajayi (2012).

In his paper Jewitt (2005) discusses the ‘‘new’’ modal configurations and explore how they impact on students’ text production and reading in English schools. He looked at the changing role of writing on screen, in particular how the visual character of writing and the increasingly dominant role of image unsettle and decentre the predominance of word. Through illustrative examples of ICT applications and students’ interaction with these in school English and science (and games in a home context), he explores how they seem to promote image over writing. More generally, he discusses what all of this means for literacy and how readers of school age interpret multimodal texts.

Ajayi (2012), in his study, draws on semiotics to argue that multimodal textbooks encode specific knowledge that offers teachers and learners new possibilities for the design of teaching and learning of English language. Drawing on Halliday‟s theory of systemic-functional linguistics, this paper examines how two teachers deployed multimodal resources of textbooks for English as a second language (ESL) instruction. Data were collected through classroom observations, field notes, interviews, and textbook analysis. The tentative findings suggest an important exploration of how two teachers deployed multimodal resources of textbooks to support ELL in their classrooms.

The two previous studies show that teaching English using multimodal materials has several benefits. It enhaces the students creativity, and also improve the students’ multimodal literacy. This materials really supported the teaching and learning process in the English language classroom.

The multimodal materials used in teaching genre-based writing course proposed in this study consists written text, picture, and also audio visual. These multimodal materials is given in four stages of the teaching process. They are BKOF (Building Knowledge of the Field, modelling of text, dependent construction of the text, and independent construction of the text.

In the stage of BKOF (Building Knowledge of the Field), the materials used in the teaching process are only in the form of written texts. The students are invited to explore cultural similarities and differences related to the topic or text type, practice grammatical patterns relevant to the topic or text type, and build up and extend vocabulary relevant to the topic or text type.

(40)

6

also audio visual. Written texts are used to give a model of a certain genre for example procedure text, or recount. Pictures are used to give the additional materials so that the students may understand the the text well. Audio visual is also used to make the class more interesting by presenting a video showing the shematic structure of the text. For example, in procedure text, the students are given a video that shows how to accomplish something.

In joint construction, the students are expected to work in group and present certain text type together with the picture or the audio visual and they should explain to the other students about the social fuction of the text, the schematic structure of the text, and the language features of the text and in the last stage, the independent construction of the text, the students have to write certain multimodal text type. It includes the written text and also the picture or the audio visual. It is expected that this materials may improve the students’ competence in writing texts, and stimulate their creativity.

Conclusions and Suggestion

Based on the discussion above, it can be concluded that teaching materials, in the teaching of writing, is one of the factors that may determine the success of teaching and learning process. A good teaching materials of writing is expected to give good result not only in the process of teaching and learning but also in the quality of the students’ writings.

The teaching materials for the teaching of genre-based writing used in several universities in Semarang city are the ones that only use one mode, that is written text. This materials create some students confusion since it only uses a written text in its presentation. It doesn’t enhance the students’ creativity.

The multimodal materials proposed in this study is not only in the form of written text, but also pictures and audio visual. It is expected that multimodal materials used in this teaching not only enhance the students’ awareness in understanding several text types (genres) but also promote their multimodal literacies such as understanding and creating multimodal texts.

References

Ajayi.L. (2012). How Teachers Deploy Multimodal Text Books to Enhance English Language Learning. Tesol Journal. Vol. 6.pp.16-35. San Diego State University, USA. Allwright, R. L. (1990). What do we want teaching materials for? In R. Rossner and R.

Bolitho, (Eds.), Currents in language teaching. Oxford University Press.

Borg, W.R. & Gall, M.D. (2003). Educational Research: An Introduction (7th Edition). New York: Longman Inc.

Derewianka, Beverly. (1990). Exploring How Texts Work. Australia: Primary English Teaching Association.

Foong, K.P. (1999). Teaching writing: A look at purposes, writing tasks, and implications.

The English Teacher, 28. Retrieved on December 17 , 2014, from

http://www.melta.org.my/ ET/1999/main3.html(Foong).

Hyland, Ken. (2004). Genre and Second Language Writing. Michigan: The University of Michigan Press.

Jewitt. C. Multimodalities. “reading and Writing” for the 21st Century. Discourse Study in

the Cultural Education. Vol. 26, No. 3, September 2005.pp. 315-331.

Kirszber, L.G., & Mandell, S.R. (2000). Writing first: Practice in context with readings. Boston: Bedford/St. Martin s.

O'Neill, R. (1990). Why use textbooks? In R. Rossner and R. Bolitho, (Eds.), Currents in language teaching. Oxford University Press.

(41)

Lampiran 2: Artikel Ilmiah (Jurnal Internasional: Asian EFL Journal Vol. 94 Agustus 2016)

(42)

1

Professional Teaching Articles

August 2016

Issue 94

Senior Editors:

Paul Robertson and John Adamson

Production Editor:

Nahla Bacha

(43)

2

Published by the English Language Education Publishing

Asian EFL Journal

A Division of TESOL Asia Group Part of SITE Ltd Australia

http://www.asian-efl-journal.com

©Asian EFL Journal 2016

This book is in copyright. Subject to statutory exception no reproduction of any part may take place without the written permission of the Asian EFL Journal Press.

No unauthorized photocopying

All rights reserved. No part of this book may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying or otherwise, without the prior written permission of the Asian EFL Journal.

editor@asian-efl-journal.com Publisher: Dr. Paul Robertson Chief Editor: Dr. John Adamson Production Editor: Dr. Nahla Bacha

(44)

3

Table of Contents

1. Sri Mulatsih ...………4-22 Multimodal materials in teaching genre-based writing: A way to promote students’ multimodal literacies

2. Huimei Grace Yang……….23-55

Chinese College Students’ Perceptions of Influence of Quality of Life

(45)

4 Sri Mulatsih

Dian Nuswantoro University, Indonesia

Bioprofile:

Sri Mulatsih is an English lecturer at the English Department Dian Nuswantoro University, Semarang, Indonesia. She is interested in English Teaching, Systemic Functional Linguistics and Pragmatics. She has presented papers in several conferences such as in RELC International Seminar, and Asian EFL International Conference. In the last few years, she has been involved in multimodal teaching and learning research. Any query about the article should be addressed to Sri Mulatsih at sri.mulatsih@dsn.dinus.ac.id

Abstract

In the last few years, the teaching of writing has been conducted by using a single mode, that was a written text. This condition did not make the students get multimodal literacies because they were only able to write a text. Nowadays, the teaching of writing should not be conducted through a single mode, but it should use several modes called multimodal teaching. Multimodal teaching raises a number of issues for pedagogy, literacy, learning and assessment. Multimodal research shows that talk is not always the primary mode in the classroom and the same seems to hold true for the English classroom (Kress et al, 2001). A complex of modes, including talk, pictures, visual communication, action, gesture, gaze, posture and movement, contribute to teaching and learning. Multimodal teaching may include multimodal methods and multimodal materials. In this study, the researcher shows how multimodal materials are provided in the teaching of Genre-Based Writing. The subjects of this study are 25 third semester English Department students of Dian Nuswantoro University who take a Genre-Based Writing course. The teaching and learning process is conducted in four stages: building knowledge of the field (BKOF), modelling, joint construction, and independent construction. The multimodal materials given in this course are not

English Department Dian Nuswantoro University, Semarang, Central Java, Indonesia

(46)

5

understanding several text types (genres) and promote their multimodal literacies. Keywords: genre-based writing, multimodal materials, multimodal literacies, teaching, text.

Introduction

Multimodal teaching contributes to literacy, learning and assessment. Multimodal research shows that one mode is not enough to be applied in the classroom, and the same seems to hold true for the English classroom (Kress et al, 2001). A complex of modes, including talk, visual communication, action, gesture, gaze, posture and movement, contribute to teaching and learning. The point is that the affordances of different modes will shape (produce) curriculum entities in specific ways. In other words, the various modes available have different socially shaped (and material) potential for “carrying information” (Kress et al, 2001).

The multimodal character of the classroom is also central to how students learn. Different modes demand different intellectual work from pupils and this work “fill up” the concepts to be learnt in different ways (Jewitt & Kress, 2002). The range of representational resources made available through visual communication (e.g., spatial relations, colour), for example, enable the expression of kinds of meaning that would be difficult, or perhaps impossible, in language (Jewitt et al, 2000). Multimodality in the classroom also challenges the assumptions about learning (as a linguistic process) and the traditions embedded in educational assessment. The multimodal character of teaching and learning means that each student is involved in making personal sense of the combination of modes as they are organized in the classroom. The task before the student is to know what signs from this multimodal ensemble or their experiences in the classroom, to include and what to exclude from their accounts in order to construct an appropriate response (or text) for assessment. The student is involved in the complex work of processing information starting with the multimodal resources available in the classroom and moving to a more restricted modal

(47)

6

Writing, one of the skills taught in English classrooms, is fundamental in learning to think and express one’s thoughts in ways that reach others. The ability to use language coherently and powerfully and to write in ways that connect with others across cultural boundaries and within communities is essential to active citizenship and to success in almost any profession. Writing is not only a tool for communication, but it also serves as a means of learning, thinking, and organizing knowledge or ideas. In other words, writing is a complex activity involving some stages of composition task completion (Watskins, 2004). Undoubtedly, this skill particularly in an EFL context (i.e., Indonesia) has been considered one of the most difficult skills for learners to master. The difficulty is due not only to the need to generate and organize ideas using the appropriate choices of vocabulary, sentence, and paragraph organization but also to turn such ideas into a readable text along with a particular rhetoric pattern (Richards & Renandya, 2002). Moreover, Indonesian learners often encounter difficulties in transferring ideas from their native -Indonesian into the target language--English. This case calls for teachers greater attention to help the learners to be successful in the writing skill.

Therefore, teaching writing should be viewed in both cognitive and humanistic perspectives as Foong (1999) points out. In the cognitive perspective, writing is thought of as a process of forming concepts and forging the new structure of ideas on the basis of a certain purpose, audience, and language use (Kirszner & Mandell, 2000). In this sense, writing is considered as the process of writing, involving such activities as pre-writing, drafting, revising, and editing in which the activities are reflective and recursive. In the humanistic view, writing is seen as an expressive mode through which student writers use writing as a means of exploring and discovering meaning by themselves and developing their own voices. In this regard, the students are encouraged to generate their own ideas by writing freely so that they can express their ideas without interruption. The teacher acts as a facilitator whose task is to promote a supportive learning atmosphere, which provides students opportunities to write about their own ideas and discover their voices rather than act as a judge whose task is to identify

Gambar

Gambar 1. Diagram Kerangka Ikan (Fishbone)  Keterangan:
Gambar 4.2. Prosedur Penelitian
Gambar 5.1: Contoh teks naratif  (Derewianka, 1990:41)
Figure 1: Narrative Text

Referensi

Dokumen terkait

apakah citra Kereta Api Prambanan Ekspres dimata Komunitas Pramekers Joglo sudah sesuai dengan citra yang diharapkan perusahaan mengenai Kereta Api Prambanan Ekspres

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perbandingan bubur pepaya dan bubur terung belanda berpengaruh nyata terhadap nilai total padatan terlarut selai yang

Dalam upaya pengembangan literasi informasi terdapat beberapa potensi yang belum secara optimal dimanfaatkan, potensi tersebut antara lain potensi kewenangan,

Tugas akhir yang berjudul “Analisis Pemilihan Moda Transportasi Alternatif Akibat Gangguan Operasional Kereta Commuter Indonesia Pada Rute Red Line Jakarta Kota -

Manual Mutu ini menjelaskan lingkup Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang terkait dengan mandat utama UJM Administrasi Bisnis yaitu sebagai unit fungsional dengan

Transportasi memiliki posisi yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan bangsa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional, dan tercemin pada

proporsi sepeda motor terhadap perubahan kecepatan arus lalu lintas, pada ruas jalan yang diangkat sebagai sampel penelitian yaitu, ruas jalan berkonfigurasi dua lajur dua arah

Dalam situasi dimana akses terhadap tanah kota yang semakin sulit, baik karena harga tanah yang terlalu tinggi, spekulasi tanah, dan penguasaan serta monopoli tanah oleh mereka