• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-jenis Tanah Di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jenis-jenis Tanah Di Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1. Tanah Vulkanis

1. Tanah Vulkanis

a. T

a. Tanah Ananah Andosoldosol

Pr

Proses terbentuknya : oses terbentuknya : dari endapan abudari endapan abu

vulkanis yang telah

vulkanis yang telah mengalami prosesmengalami proses

pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang

pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang

subur. Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning,

subur. Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning,

peka terhadap erosi, dan sangat subur.

peka terhadap erosi, dan sangat subur.

Pem

Pemanfaatannya : sebagai anfaatannya : sebagai lahan pertanian,lahan pertanian,

perkeb

perkebunan, hutan pinus atau unan, hutan pinus atau cemara. Jeniscemara. Jenis

tanah ini

tanah ini banyak dikembangkbanyak dikembangkan untuk tanamanan untuk tanaman

perkebunan dan hortikultura.

perkebunan dan hortikultura. Persebaran :Persebaran :

Sumatera, Jawa, ali, !ombok, "almahera, #usa

Sumatera, Jawa, ali, !ombok, "almahera, #usa

 $

 $enggara arat, %inenggara arat, %inahasa dan Sulawesi. $ahasa dan Sulawesi. $anah &enis ini banyakanah &enis ini banyak

ditemukan di dataran tinggi bersuhu sedang hingga

ditemukan di dataran tinggi bersuhu sedang hingga dingin.dingin.

b. Tanah Regosol

b. Tanah Regosol

P

Prrooseses s ttererbebenntutuknknyya a : : ddarari i enendadapapan n ababuu

vul

vulkakanis nis barbaru u yanyang g mememilmiliki iki butbutir ir kakasarsar. . CirCiri-

i-cir

ciri i : : berberbutbutir ir kakasarsar, , berberwarwarna na kkelaelabu bu hinhinggagga

k kununining g dadan n kkadadar ar bbahahan an ororgaganinik k rrenenddahah.. P Pememananffaaaattanannnya ya : : uuntntuk uk peperrtatanniaian n papaddi,i, pa palalawiwi&a&a, , tetebu bu dadan n kkelelapapa. a. PPerersesebabararan n : : didi ler

lereng eng gungunung ung berberapiapi, , panpantai tai dan dan bukbukit it paspasirir

pan

pantai tai yanyang g melmelipuiputiti engkengkulu, ulu, pantapantai i araratat

Sumatra, ali, Jawa, #usa $enggara arat, dan

Sumatra, ali, Jawa, #usa $enggara arat, dan

%adura

%adura

 $

 $anah regosol aanah regosol adalah tanah yang terbendalah tanah yang terbentuk akibat pelapuktuk akibat pelapukan batuan yangan batuan yang

mengandung abu vulkanik, pasir

mengandung abu vulkanik, pasir pantai dan nafal. pantai dan nafal. Ciri-cirinya yaitu, Ciri-cirinya yaitu, $$anahanah

regosol merupak

regosol merupakan hasil erupsi an hasil erupsi gunung berapi, Jenis tanah masih gunung berapi, Jenis tanah masih muda,muda,

belum mengalami deferensiasi horison, bersifat subur,

belum mengalami deferensiasi horison, bersifat subur, berbutir kasar,berbutir kasar,

berwarna k

berwarna keabuan, kaya unsur hara, p" ' eabuan, kaya unsur hara, p" ' ( ), cenderung ( ), cenderung gembur,gembur,

kemampuan menyerap air tinggi, dan mudah tererosi. Persebaran &enis

kemampuan menyerap air tinggi, dan mudah tererosi. Persebaran &enis

tanah ini di *ndonesia terdapat di setiap pulau yang

tanah ini di *ndonesia terdapat di setiap pulau yang memiliki gunung api,memiliki gunung api,

baik yang masih aktif

baik yang masih aktif ataupun yang sudah mati. anyak dimanfaatkanataupun yang sudah mati. anyak dimanfaatkan

untuk lahan pertanian. Jenis tanah latosol terdiri dari + latosol merah

untuk lahan pertanian. Jenis tanah latosol terdiri dari + latosol merah

kuning, cokelat kemerahan, cokelat, cokelat kekuningan.

kuning, cokelat kemerahan, cokelat, cokelat kekuningan.

c. Tanah Aluvial (Tanah Endapan/Tanah Entisol)

c. Tanah Aluvial (Tanah Endapan/Tanah Entisol)

Prose

Proses terbentuknya : tanah hasil s terbentuknya : tanah hasil erosi lumpur dan pasir halus di erosi lumpur dan pasir halus di daerah-

daerah-daerah dataran rendah. Ciri-ciri

daerah dataran rendah. Ciri-ciri : warna kelabu dan peka : warna kelabu dan peka terhadap erosi.terhadap erosi.

Pemanf

Pemanfaatannya : sebagai lahan aatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawi&a.pertanian sawah dan palawi&a.

Persebaran : Pantai $imur Sumatra, Pantai tara Jawa, "almahera,

Persebaran : Pantai $imur Sumatra, Pantai tara Jawa, "almahera,

/alimatan arat, /alimantan Selatan, Sulawesi dan

(2)

sepan&ang Sungai arito, sepan&ang Sungai %ahakam, sepan&ang Sungai %usi, sepan&ang engawan Solo.

0lluvial adalah tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa melalui sungai-sungai. Secara umum, sifat &enis tanah ini mudah digarap, dapat menyerap air, dan permeabel sehingga cocok untuk semua &enis tanaman pertanian. Ciri-ciri tanah alluvial yaitu, &enis tanah masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka, dan kesuburan umumnya sedang hingga tinggi. $anah ini cocok ditanami padi, palawi&a, tembakau, tebu, sayuran, kelapa dan buah-buahan. Penyebarannya di lembah-lembah sungai dan dataran pantai seperti misalnya, di /erawang, *ndramayu, 1elta rantas.

2. Tanah Organosol

a. Tanah u!us

Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organic. Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung

bahan organik, sangat subur.

Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian. Persebaran : !ampung, Jawa $engah bagian selatan, /alimantan Selatan dan Sulawesi $enggara, Papua.

b. Tanah "a!but

Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan 2 bahan organik di daerah yang selalu tergenang air rawa-rawa. Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur, berwarna coklat hingga hitam, memiliki kandungan air dan bahan organik yang tinggi, drainase &elek. Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut dan terbatas untuk pertanian perkebunan seperti karet, kelapa dan palawi&a. Persebaran : Paling banyak terdapat di /alimantan Selatan, disusul Sumatra Selatan, 3iau, /alimantan $engah, /alimantan arat, Jambi, /alimantan $imur, dan Papua bagian arat dan Selatan, Pantai timur Sumatera, Sulawesi, "almahera, Seram, Papua, Pantai Selatan

(3)

#. Tanah $itosol (tanah berbatu%batu)

 $anah litosol dianggap sebagai lapisan tanah yang masih muda, sehingga bahan induknya dangkal kurang dari 45 cm dan seringkali tampak di permukaan tanah sebagai batuan padat yang padu. erasal dari batuan-batuan konglomerat dan granit, kesuburannya cukup. !itosol dapat di&umpai di segala iklim, umumnya di topogra6 berbukit, pegunungan, dan kemiringan lereng miring hingga curam. Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru belum sempurna dan sama sekali belum mengalami perkembangan tanah sehingga butirannya besar 2 kasar. Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi. Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk hutan. Jika akan dimanfaatkan untuk lahan pertanian, maka &enis tanah ini harus dipercepat perkembangannya, antara lain, dengan penghutanan atau tindakan lain untuk mempercepat pelapukan dan pembentukan topsoil. Persebaran : Jawa $engah, Jawa $imur, %adura, #usa $enggara, %aluku Selatan, Sulawesi dan Sumatera

&. Tanah 'odol

Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hu&an tinggi. Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur. Pemanfaatannya : untuk pertanian palawi&a. Persebaran : /alimantan $engah, Sumatera tara, Papua

 Jenis tanah ini tidak mempunyai

perkembangan pro6l, tekstur lempung hingga pasir, kesuburannya rendah dan warnanya kuning dan kuning kelabu. Penyebarannya di daerah beriklim basah, curah hu&an lebih dari 7888 mm2tahun tanpa bulan kering.

. Tanah $aterit

 $anah laterit adalah tanah yang banyak mengandung 9at besi dan aluminium. /arena tua sekali maka tanah ini sudah tidak subur lagi. $anah laterit berwarna merah muda sehingga disebut pula tanah merah. $anah  &enis ini banyak terdapat di daerah Jawa $imur, Jawa arat, /alimantan

(4)

arat dan !ampung. Proses terbentuknya : $anah yang tercuci air hu&an, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah. Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur. Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian. Persebaran : /alimantan arat, !ampung, anten, Sulawesi $enggara.

*. Tanah +ergel

Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena peristiwa air hu&an. Ciri-ciri : tidak subur. Pemanfaatannya : untuk hu&an &ati. Persebaran : ogyakarta, Priangan Selatan di Jawa arat, pegunungan /endeng di Jawa $engah, /ediri, %adiun, #usa $enggara

,. Tanah Terarosa (-apur)

a. Tanah Renina

Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hu&an tinggi yang pada umumnya terdapat di daerah pegunungan kapur dan berumur tua. Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara. $anah ini tidak subur, tetapi masih dapat ditanami pohon &ati. Pemanfaatannya : untuk palawi&a, hutan &ati. Persebaran : daerah hutan &ati di Pegunungan /endeng, lora, Jawa $engah, dan di Pegunungan Sewu, ;unung /idul, ogyakarta. . Persebarannya banyak terdapat di daerah pegunungan kapur, seperti Jawa $imur,  Jawa $engah, #usa $enggara, Jawa arat, Sulawesi Selatan, %aluku

dan 0ceh.

b. Tanah +editeran/Tanah Alsol

Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen. $anah ini banyak mengandung aluminium, besi, air, dan bahan organik. Ciri-ciri : <arna putih kecoklatan, keras, cukup subur. Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan &ati. Persebaran : Pegunungan  Jawa $imur, #usa $enggara, Jawa $engah, Sulawesi, %aluku,

(5)

Tanah rendina/ Tanah +ollisol

Ciri-ciri : 3end9ina merupakan tanah padang rumput yang tipis berwarna gelap merah, cokelat, hitam, terbentuk dari kapur lunak, batu-batuan mergel, dan gips. Pada umumnya memiliki kandungan Ca dan %g yang tinggi dengan p" antara ),5 - =,5 dan peka terhadap erosi. Persebaran : $anah rend9ina tersebar tidak begitu luas di beberapa pulau *ndonesia.

erdasarkan luasannya, daerah-daerah di *ndonesia yang memiliki &enis tanah ini adalah %aluku, Papua, 0ceh, Sulawesi

Selatan, !ampung, dan Pegunungan /apur di Jawa. Pemanfaatan : Jenis tanah ini kurang bagus untuk lahan pertanian, sehingga dibudidayakan untuk tanaman-tanaman keras semusim dan palawi&a.

Grumusol

atau +argalit atau Vertisol

,

terdiri dari beberapa macam+ grumusol pada batu kapur, grumusol pada sedimen tu>, grumusol pada lembah-lembah kaki pegunungan, grumusol endapan aluvial. ;rumusol adalah tanah yang berasal dari batuan induk kapur dan tu>a vulkanik, sehingga

kandungan organiknya rendah. Ciri-ciri : $anah grumusol pada umumnya mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga hitam, p" netral hingga alkalis, dan mudah pecah saat musim kemarau. 1i *ndonesia, &enis tanah ini terbentuk di lembah pegunungan. Persebaran : Persebarannya meliputi Sumatra arat, Jawa arat daerah Cian&ur, Jawa $engah 1emak,

;robogan, Jawa $imur $uban, o&onegoro, #gawi, %adiun, dan angil, Sulaweis Selatan, #usa $enggara $imur, %adura, dan ;unung /idul. Pemanfaatan : Pemanfaatan &enis tanah ini pada umumnya untuk &enis vegetasi rumputrumputan atau tanaman keras semusim misalnya pohon  &ati.

(6)

$atosol

yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif, warna tanah tergantung susunan bahan induknya dan keadaan iklim. !atosol merah berasal dari vulkan intermedier, tanah ini subur, dan dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan. !atosol adalah tanah yang terbentuk dari batuan

beku,sedimen,dan metafomorf batuan

vulkanis. $anah latosol memiliki ciri-ciri yaitu, merupakan &enis tanah yang telah berkembang atau ter&adi deferensiasi horison, pro6l tanah dan solum dalam, tekstur lempung, warna coklat, merah hingga kuning, tersebar di daerah beriklim basah, curah hu&an lebih dari ?888 mm2tahun, ketinggian tempat berkisar antara ?88-@888 meter di atas permukaan laut, mudah menyerap air, memiliki p" ' ( ) netral hingga asam, memiliki 9at fosfat yang mudah bersenyawa dengan unsur besi dan aluminium, kadar humusnya mudah menurun.

Persebaran : $ersebar di kawasan ukit arisan Sumatra arat, Jawa  $engah, Jawa $imur, !ampung, /alimantan $imur, $engah dan Selatan,

ali, Papua, dan Sulawesi kecuali di #usa $enggara dan %aluku Selatan. Pemanfaatan : Padi, palawi&a, kelapa, karet, kopiPertanian dan

perkebunan.

Tanah podolik !erah%kuning

Ciri-ciri : erasal dari bahan induk batuan kuarsa di 9ona iklim basah dengan curah hu&an antara 7.588 - ?.888 mm2tahun. Sifatnya mudah basah dan mudah mengalami pencucian oleh air

hu&an, sehingga kesuburannya berkurang. Persebaran : $anah pod9olik merah-kuning merupakan &enis tanah yang memiliki

persebaran terluas di *ndonesia. $ersebar di dataran-dataran tinggi Sumatra, Sulawesi, Papua, /alimantan, Jawa arat, %aluku, dan #usa  $enggara. Pemanfaatan : Jenis tanah ini dapat dimanfaatkan untuk

persawahan dan perkebunan.

Tanah 'asir

 $anah pasir adalah tanah yang berasal dari batu pasir yang telah melapuk. $anah ini sangat miskin, tidak berstruktur, sedikit mengandung bahan organik dan kadar air di dalamnya sangat sedikit. $anah pasir terdapat di pantai barat Sumatra arat, Jawa $imur, dan Sulawesi. $anah pasir yang terdapat di pantai berpasir disebut sand dune. 1i daerah ini dipengaruhi oleh angin, seperti bukit pasir di Pantai Parangtritis,  ogyakarta.

(7)

Tanah Vulkanis

 $anah vulkanis adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan-batuan vulkanis, baik dari lava2batu yang telah membeku e>usi maupun dari abu vulkanis yang telah membeku eAata. 1aerah pembekuan lava tidak begitu luas dibanding daerah abu vulkanis. Contoh tanah vulkanis, yaitu tanah tu> yang terbentuk dari abu gunung api dan bersifat sangat subur.  $anah tu> terdapat di !ampung, palembang, dan Sumatra arat,

sedangkan daerah yang terkena letusan gunung berapi terisi abu vulkanis, seperti andung, ;arut, dan sekitarnya baik untuk &enis pertanian karena sangat subur. $anah vulkanis terdapat di Jawa, Sumatra, ali, dan beberapa wilayah lain yang memiliki gunung api.

iri%ciri tanah di 0ndonesia

• anyak mengandung unsur hara

• Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak

terlalu padat dan tidak terlalu lenggang

• Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara • %empunyai garam-garaman dalam &umlah banyak

pa3a untuk !elestarikan su!ber da3a tanah

• Pemupukan diusahakan dengan pupuk hi&au 2 pupuk kandang 2

pupuk kompos

• 1ibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung • %embuat terassering 2 sengkedan di daerah-daerah miring

• %embuat penghi&auan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan

(8)

Peta persebaran &enis tanah di *ndonesia

/eterangan <arna:

@. %erah: $anah Bulkanis. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah sekitar gunung berapi. $anah ini terbentuk dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan. Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, dan &ika terkena hu&an lapisan tanah bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak mudah erosi. Jenis tanah ini sangat subur. Pemanfaatannya biasanya dipergunakan untuk pertanian dan perkebunan.

7. iru: $anah 0luvial. $anah ini &uga sering disebut tanah endapan, yaitu berupa lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh air sungai, lalu diendapkan di dataran rendah, lembah dan sekungan sepan&ang daerah aliran sungai. $anah aluvial tidak semuanya mempunyai kandungan unsur hara yang sama. $inggi rendahnya kandungan unsur haranya tergantung pada tanah induknya. Pemanfaatannya sebagai pertanian persawahan karena kondisi keasamannya yang sesuai dan letaknya berada di daerah rendah.

?. %erah muda: $anah !aterit. $anah ini biasanya berwarna merah atau kekuning-kuningan. $anah laterit miskin akan unsur hara sehingga tidak subur. $anah ini banyak di&umpai di daerah pegunungan yang hutannya sudah gundul atau lapisan humusnya telah habis karena adanya erosi tererosi. Jenis tanah ini tidak boleh dibiarkan begitu sa&a, harus segera diadakan penghi&auan atau reboisasi, yaitu dengan cara mengusahakan menanami kembali supaya tanah tersebut dapat subur kembali. $anah ini dipergunakan sebagai bahan baku industri gerabah keramik.

4. ngu: $anah !itosol. $anah ini sering &uga disebut tanah berbatu-batu. $anah ini terbentuk karena pelapukan batuan yang sempurna sehingga sukar ditanami atau kandungan unsur haranya sangat rendah. Sebagian besar &enis tanah ini tidak bisa dimanfaatkan,

(9)

hanya sebagian kecil yang produktif dimanfaatkan untuk tanaman keras, tegalan, palawi&a, dan padang rumput.

5. iru %uda: $anah rganosol atau tanah gambut, yaitu tanah yang berasal dari bahan organik yang terbentuk karena genangan air sehingga peredaran udara di dalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya men&adi tidak sempurna karena kekurangan unsur hara.

 $anah aluvial D tanah yang terbentuk dari material halus hasil pengendapan aliran sungai. Persebaran tanah aluvial di *ndonesia

terdapat di pantai $imur Sumatra, pantai tara Jawa, sepan&ang Sungai arito, sepan&ang Sungai %ahakam, sepan&ang Sungai %usi, sepan&ang engawan Solo.

 $anah andosol D tanah yang berasal dari abu gunung api. Persebarannya terdapat di: Sumatra, Jawa, ali, !ombok, "almahera dan %inahasa.

 $anah regosol D tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. $erdapat di engkulu, pantai arat Sumatra, Jawa, ali dan #$.  $anah kapur D tanah yang ter&adi karena hasil pelapukan batuan kapur

dan sifatnya tidak subur. $erdapat di Jawa $engah, 0ceh, dan Sulawesi Selatan.

 $anah litosol D tanah yang terbentuk dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna.

 $anah argosol tanah gambut D tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami pembusukan. Jenis tanah ini berwarna hitam sampai coklat. $erdapat di /alimantan, Sumatra dan Papua.

 $anah grumusol D tanah yang terbentuk dari material halus berlempung.  $erdapat di Jawa $engah, Jawa $imur, %adura, Sulawesi Selatan dan #usa  $enggara.

 $anah latosol D tanah yang banyak mengandung 9at besi dan aluminium.  Jens tanah ini sering disebut tanah merah yang banyak di&umpai di daerah

pegunungan. $anahnya berwarna merah sampai kuning. $erdapat di Jawa  $engah, Jawa $imur, ali, !ampung, /alimantan $engah, Sumatra arat.

• Degradasi lahan sering disebut lahan kritis. Ciri-ciri lahan kritis:

1. Penutup vegetasinya kurang dari 25%. 2. Tingkat kemiringan lebih dari 15%.

(10)

. Ter!adi ge!ala er#si parit "gully er#si#n$.

• Dampak degradasi lahan terhadap kehidupan :

1. &kibat pr#ses er#si yang merupakan penyebab lahan tanah men!adi tidak  subur' karena lapisan t#p s#il hilang.

2. Pr#duktivitas pertanian menurun sehingga pendapatan petani berkurang. . Ter!adi ban!ir.

. (enurunnya kemampuan lahan untuk menyerap air tanah. 5. Terganggunya ek#sistem makhluk hidup.

• )ahan P#tensial dan )ahan *ritis

o )ahan p#tensial adalah lahan yang secara +isis kimia,i dan ek#n#mi cukup

menguntungkan' tetapi belum diman+aatkan secara #ptimal.

o )ahan kritis adalah lahan yang sudah tidak ber+ungsi lagi sebagai media

 pengatur tata air dan unsur pertanian yang baik.

• akt#r Penyebab Ter!adinya )ahan *ritis : Penyebab meluasnya lahan kritis atau

degradasi lahan di permukaan bumi yaitu akibat pr#ses alam dan perilaku manusia dalam meman+aatkan lingkungan.

o akt#r penyebab lahan kritis sebagai akibat pr#ses alam yaitu:

1. er#si'

2. tanah l#ngs#r' . pencucian tanah.

o akt#r penyebab lahan kritis sebagai akibat perilaku manusia misalnya:

1. perusakan hutan'

2. pertanian sistem ladang berpindah' . kegiatan pertambangan terbuka'

4. sistem pertanian di pegunungan yang tidak menggunakan terassering "sengkedan$.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan aspek litostratigrafinya, daerah Hambalang terbagi menjadi lima satuan batuan, dengan urutan dari yang berumur paling tua sampai berumur paling muda yaitu satuan

Batuan tersebut mempunyai tingkat pelapukan yang tinggi dengan struktur perlapisan yang sejajar arah kemiringan lereng sehingga memungkinkan sekali lereng daerah penelitian

Stratigrafi Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, dari tua ke muda disusun oleh : Komplek Metamorf (S), Batuan Ultrabasa (Ku) berumur Kapur, Komplek Melang

Sesar naik di daerah penelitian diinterpretasikan berdasarkan keberadaan batuan yang berumur lebih tua terletak di atas batuan yang lebih muda berdasarkan

Hasil analisis menunjukkan bahwa daerah Cikijing termasuk rentan terhadap gerakan tanah, terutama pada lereng tanah residual dari hasil pelapukan batuan breksi

Stratigrafi Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, dari tua ke muda disusun oleh : Komplek Metamorf (S), Batuan Ultrabasa (Ku) berumur Kapur, Komplek Melang

Hasil konfirmasi lapangan di calon tapak PLTN menunjukkan singkapan batuan didominasi oleh batuan sedimen berumur tua yang sebagian terdapat kekar kekar disebabkan oleh

Dengan terbentuknya Kabupaten Pegunungan Arfak sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Papua Barat berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya kelembagaan Dewan