• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan UN Biologi 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ringkasan UN Biologi 2014"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

No Kompetensi Indikator 1. Memahami hakikat biologi sebagai ilmu dan

mendeskripsikan objek permasalahan biologi melalui metode ilmiah.

Menjelaskan objek dan permasalahan Biologi.

Keanekaragaman Hayati

adalah keanekaragaman segala bentuk kehidupan dan makhluk hidup yang timbul akibat adanya keseragaman dan keberagaman sifat/ciri makhluk hidup beserta pola-pola alamiah.

Tingkat Keanekaragaman Hayati

1.

Keanekaragaman Gen

Gen adalah unit materi genetik yang terdapat di dalam kromosom. Gen berfungsi untuk menyampaikan informasi genetik pada generasi berikutnya. Gen merupakan substansi dasar yang mengendalikan sifat makhluk hidup.

Semua akhluk hidup dalam satu spesies memiliki perangkat dasar yang sama, tetapi komposisi susunannya yang berbeda. Karena memiliki banyak kemungkinan susunan gen pada individu dalam satu spesies, maka akan terdapat banyak sekali varian fenotipnya.

2.

Keanekaragaman Spesies/Jenis

Terlihat jelas adanya variasi bentuk, penampilan, rasa, dan variasi sifat

lain.Keanekaragaman jenis biasanya dijumpai pada suatu tempat tertentu yang dihuni kumpulan makhluk hidup dari berbagai spesies (komunitas). Keanekaragaman jenis muncul karena adanya pengaruh gen dan lingkungan.

3.

Keanekaragaman Ekosistem

Interaksi antara lingkungan abiotik dan biotik akan membentuk suatu sistem yang dikenal dengan istilah ekosistem. Perbedaan kualitas & kuantitas komponen biotik dan abiotik

mengakibatkan perubahan dari interaksi yang ada, sehingga menciptakan ekosistem yang berbeda-beda. Keberagaman lingkungan dapat berpengaruh terhadap jenis MH disana karena ada penyesuaian sifat2 keturunan dengan tempat hidupnya.

 Ekosistem hutan bakau (mangrove)  Terdapat di daerah pasang surut

 Memiliki dasar lumpur dengan tumbuhan yang khas: Rhyzopora, Achantus, Avicennia, Bruguiera, Cerbera, dan Ceriops

 Memiliki dasar koral tumbuhan yang khas: Sonneratia alba

 Sistem perakaran Akar napas: bentuk adaptasi thdp rendahnya O2

Akar tunjang: menahan pengaruh pasang surut

 Ekosistem hutan rawa air tawar

 Terdapat di belakang hutan bakau

 Tumbuhannya bungur (Lagerstroemia), dadap (Erythrina sp), eceng gondok (Eichornia crassipes), teratai (Nymphaea sp).

 Ekosistem hutan tepi sungai

 Terdapat di sepanjang tepi sungai besar  Memiliki tanah yang subur dalam dan gembur

 Ekosistem hutan sagu

(2)

 Dasar hutan sagu terdiri dari lapisan serasah daun  Ada di maluku dna papua

 Ekosistem rawa gambut

 Di kalimantan, zat hara rendah  Flora tinggi, kurus, dan tidak lebat

 Terdiri dari timbunan gambut 0,5-20 meter dengan pH < 4

 Ekosistem pantai

 Merupakan daerah pasang surut

 Vegetasinya dibedakan Pes Caprae: didominasi tumbuhan telapak kambing (Ipomoea pescaprae) Baringtonia: didominasi baringtonia

 Ekosistem hutan hujan tropis

 Hutan belantara dengan keanekaraman hayati dan hewani tinggi  Banyak tumbuhan epifit

Keanekaragaman Hayati di Indonesia => Tinggi

 Memiliki fauna tipe oriental, australis, peralihan

 Memiliki flora bertipe malesiana

 Memiliki hewan endemik (hanya ada di suatu tempat tertentu) ex: komodo

 Memiliki tumbuhan endemik ex: raflessia

 Memiliki hewan dan tumbuhan berstatus langka 1. Tipe Oriental / Asiatis

Memiliki tubuh besar, memiliki banyak jenis primata (ordo), memiliki burung dengan bulu tak bervariasi/ kurang menarik

Ex:

Gajah Sumatera (Elephas maximus-sumatraensis) Kera Macaca fascicularis

Banteng Jawa (Bos sondaicus) Burung Murai Myophaneus sp

Monyet (Presbytis thomesi) Arwana Schleropages formosus

2. Tipe Australis

Mamalia kecil, mamalia berkantong, tidak ada primata, warna bulu lebih menarik dan beragam

Ex:

Biawak (Varanus salvator) Kakaktua Raja (Probosciger atterimus) 3. Tipe Peralihan

Hidup di daerah Sulawesi, NTT, NTB Ex:

Anoa (Bubalus depressicornis) Burung Maleo (Macrocephalon maleo) Komodo(Varanus komodoensis) Babirusa (Babyrusa babyrusa)

Peranan Keanekaragaman Hayati

 Penghasil sumber daya alam hayati, seperti sumber kayu, sumber obat-obatan dan kosmetik,

 sumber plasma nutfah (sumber gen),

 sumber perikanan

 Sarana pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, rekreasi dan wisata

(3)

Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati

1. Hilangnya habitat dan fragmentasi habitat

 Dampak penggundulan hutan

 Pegurangan lahan/areal habitat ex: pengurangan hutan

 Pendangkalan danau / rawa 2. Degadrasi lingkungan

 Perusakan lingkungan

 Pencemaran lingkungan 3. Spesies eksotik / pendatang

 Tanaman kudzu (dari jepang)

 Ikan piranha 4. Eksploitasi yang berlebihan

 Pengambilan spesies flora dan fauna u/ dijadikan bibit unggul

 Pertanian monokultur

 Perburuan liar

 Pengambilan ikan secara berlebihan 5. Wabah penyakit

Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati

1. Usaha Pelestarian / Perlindungan melalui Peraturan Perundangan

Berdasarkan UU no 5 tahun 1990.

2. Usaha Pelestarian / Perlindungan melalui Keppres

 Keppres no 4 tahun 1993.

 Peraturan Pemerintah no 13 th 1994 tentang perburuan satwa buru. 3. Usaha Pelestarian / Perlindungan melalui Konservasi

 Cagar Alam

Kawasan suaka yang memiliki tumbuhan, hewan, dan ekosistem yang khas, perkembangannya secara alami.

Tujuan : Perlindungan terhadap flora dan fauna u/ kepentingan ilmiah

u/ pengembangan IPTEK u/ pendidikan

Contoh : Cagar Alam Gunung Papan Dayan (jabar) Pulau Anak Krakatau (Lampung)

Kep Karimata (Selat karimata, kalbar)

 Suaka Margasatwa

Kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas, seperti memiliki keanekaragaman dan jenis satwa yang unik. Perkembangan satwa dipengaruhi kegiatan manusia.

Contoh: SM Muara Angke (jakarta utara) SM Pulau Panjang

SM Raja Ampat

 Taman Nasional

Kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang dikelola secara zonasi. Tujuan : u/ penelitian dan menjaga keanekaragaman hayati

(4)

Kawasan pelestarian alam dengan tujuan u/ koleksi hewan & tumbuhan alami / bukan alami, jenis asli / bukan asli.

*)Beberapa pelestarian ex situ a. Kebun Koleksi

 KK kelapa di Bone

 KK mangga di Cukur Gondang di Pasuruhan  KK Tebu di Pasuruhan

b. Kebun Plasma Nuftah

kisaran keanekaragaman genetika yang menyangkut individu liar sampai bibit unggul masa kini

c. Penyimpanan dalam suhu dingin (biji-bijian => bank biji di swiss)

No Kompetensi Indikator

2. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya.

Menjelaskan peran Virus, Archaebacteria dan Eubacteria bagi kehidupan manusia.

Mengidentifikasi ciri-ciri/peran kelompok jamur dan protista (jamur, protista, protozoa, alga).

Menentukan dasar pengelompokan mahluk hidup. Menjelaskan upaya pelestarian sumber daya alam tertentu.

Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok tumbuhan. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan hewan invertebrata.

Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok hewan vertebrata

PROTISTA

Protist is a eukaryotic organism like plants, animals, and fungi. “Protist” came from Greek words that mean “the first”. Because protist considered as the first eukaryotic organism which is evolutes. Founded by Antoine van Leuwenhoek in 1674, it is predicted that protist appeared about 1.5 million ago. Protist has more complex body structure than archaebacteria and eubacteria. Protist already had true nuclei, mitochondria, chloroplast, reticulum endoplasm, Golgi body, flagella, and cilia.

Characteristics of Protist::

 Eukaryotic

 Most protists are unicellular, made colony. Also there are some multicellular protist, but its cells are had already differentiation yet.

 Capable performing all the main functions of life

 Asexually reproduction by mitotic division

 Sexually reproduction by conjugation

 In unsuitable condition usually make sista or spores

 Individual, but there are some of protist that do symbiosis with another organisms

 Most of them lived in “air tawar” like pond, lake, river, etc.

1.

Protozoa (Protist like animals)

 Unicellular

(5)

 Most of them lived in watery places (air tawar, sea, or in humid places)

 Can be solitary or in colony

 Some of them as parasit, saprophyte,

 Protozoa can be as a plankton which has main role in food chain, or it can be as indicator pollution in an environment.

 Asexual => cell division Sexual => conjugation

 Usually scientist grouped protozoa based on the moving tools: pseudopodium (protoplasm as false leg), cilia, and flagellum.

 Protozoa’s food are bacteria, another protozoa, or as detritius (organic materials from dead body

 Unsuitable condition => sista

 Has simple cell organization. Some has more than one nuclei.

 Divided into 4 class, they are::

Rhizopoda (Sarcodina)

Ciri khusus rhizopoda adalah memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodium). Kaki semu merupakan tonjolan protoplasma sel. Proses penjuluran:

Bagian protoplasma yaitu endoplasma yag kental (plasmogel) mencair menjadi plasmosol. Jika plasmosol mengental maka penjuluran tertarik kembali, dst. (gerakan amoeba menggunakan pseudopodia = gerak amoeboid)

Ada 2 tipe kaki semu:

 Tipe Lobodia

Berbentuk agak lebar dengan ujung penjuluran berbentuk tabung. Protoplasmanya tersusun atas ektoplasma dan endoplasma.

 Tipe Filopodia

Ujung penjuluran yang runcing dan biasanya bercabang. Protoplasmanya tersusun atas ektoplasma saja.

~Amoeba~

Strukur tubuh amoeba terdiri dari:

 Membran sel dan membran plasma (pellicle)

 Inti sel (nukleus)

 Endoplasma=>bagian tengah yang gelap mengandung granula

 Ektoplasma=>bagian bening dekat membran plasma

 Vakuola kontraktil (rongga berdenyut)

Berfungsi sebagai organ ekskresi sisa makanan. Juga mengatur agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan disekitarnya.

 Vakuola makanan (rongga makanan) Berfungsi sebagai alat pencernaan.

Berdasarkan tempat hidupnya, amoeba dibedakan menjadi 2 jenis:

 Ektoamoeba=>Hidup di luar tubuh makhluk hidup

(6)

Sistem organ

keterangan

Sistem

pencernaan

Makanan dimasukkan dengan menjulurkan protoplasmayang

membentuk pseudopodium, yang akan mengelilingi makanan dan

dimasukkan ke vakuola makanan. Cara makan ini : fagositosis

Sistem

pernapasan dan

ekskresi

O

2

berdifusi melalui membran sel. CO

2

dikeluarkan oleh vakuola

kontraktil.

Reproduksi

Aseksual=>membelah diri

Diawali dengan pembelahan inti (kariokinesis) dan diikuti pembelahan

sitoplasma (sitokinesis).

~Foraminifera~

Memiliki rangka luar dari zat kapur/silika (mengandung kalsium karbonat). Hidup di air laut. Example: globigerina and allogromia. Lapisan tanah foraminifera mengindikasikan adanya minyak bumi.

~Radiolaria~

Organisme laut berbentuk bulat hampir seperti bola, memiliki banyak duri dari zat kitin dan stronsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap di dasar perairan (lumpur radiolaria) yang berguna sebagai bahan penggosok.

Flagellata (Mastigophora)

Memiliki flagel => flagellum means bulu cambuk, yang berfungsi untuk:

 Bergerak/berenang

 Membuat arus untuk membawa makanan ke mulut

 Mengetahui keadaa lingkungan

Ada yang hidu bebas, parasit (pada manusia/hewan), dan saprofit. Flagellata terdiri atas satu sel oval, panjang, atau bulat. Bagian tubuh, pencernaan, dan respirasai sama dengan rhizopoda. Reproduksi secara vegetativ => cell division

~Fitoflagellata~

Dapat berfotosintesis. Bersifat:

Holozoik = sifat seperti hewandan memperoleh makanan dari zat organik

Holofitik = sifat seperti tumbuhan, hidup dari zat anorganik dan melakukan fotosintesis

Saprofitik = mencerna organisme yang sudah mati

Contoh yg memiliki sifat holozoik dan holofitik di atas: Euglena viridis, volvox, dan chlamydomonas. Aseksual => cell division Sexual => conjugation. 3 kelas::

 Euglenoida

o Ditemukan di air jernih.

o Memiliki kloroplas (Astasia>>euglenoida yg tdk berkloroplas).

o Memiliki stigma (bintik mata u/ membedakan gelap dn terang)

o Makanan masuk melalui sitofaring

 Dinoflagellata

o Uniseluler

o Memiliki 2 flagella (biasaya pendek dn panjang)

o Cell wal consists of cellulose

(7)

o Banyak spesies dinoflagellata yang kehilangan flagellanya dan tumbuh sebagai fase vegetatif

 Volvocida

o Berbentuk bulat

o Hidup soliter atau berkoloni

o Cell wall composed from celullose

o Mempunyai 2/4 flagel

~Zooflagellata~

Flagellata yang tidak berkloroplas yang menyerupai hewan. Ada yang parasit, ada yang bebas.

 Struktur tubuh = Mirip dengan leher porifera. Mempunyai 2 flagella.

 Reproduksi=terjadi secara aseksual dengan pembelahan biner longitudinal Contoh: Trypasonoma dan Leishmania.

Ciliata (Ciliophora)

Cilliata dari kata cillia=bulu getar. Berfungsi alat penerima rangsang & alat gerak. Merupakan kelompok terbesar dalam protozoa. Tidak semua cilliata mersifat motil (dapat bergerak), beberapa cilliata sesil membentuk tangkai, yang sebenarnya dapat bergerak tapi lebih suka melekat pada sesuatu.

 Struktur Tubuh

o Kebanyakan asimetris, kecuali cilliata primitif = simetris radial

o Diperkuat pelikel =sitoplasma kuat & padat

o Silia menyelubungi permukaan tubuh utama = silia somatik

o Memiliki 2 inti. Mikronukleus=>reproduksi sel. Makronukleus=>metabolisme dan pertubuhan

 Macam Mulut:

o Mulut membran berombak/membran yang bergerak = silia yang menyatu dalam barisan panjang

o Mulut membran yang berupa barisan pendek dari silia yang bersatu membentuk piringan

~Paramaecium caudatum~

Sistem organ

Keterangan

Sistem pencernaan

Paramaecium bergerak menggoyangkan silianya. Dapat secara

langsung sepanjang sumbu sel, dan dapat berotasi sendiriseperti spiral

di sekliling garis yang dilaluinya. Makanan masuk bersama aliran air

yang diakibatkan gerkan silia pada sitofaring ke vakuola nonkontraktil.

Kemudian vakuola nonkontaraktil akan mengembara ke seluruh

protoplasma dengan geraka siklolisis. Sisa makanan dikumpulkan di

vakuola knontraktil dikeluarkan melalui anus

Sistem

pernapasan

Secara difusi melalui permukaan tubuhnya (seprti amoeba)

Reproduksi

Aseksual => binnary fission

Seksual => conjugation

Dua individu berlainan muatan saling menempel

Makronukelus pada setiap individu meghilang (degenerasi)

Mikronukleus membelah secara meiosis menjadi 4. 3

diantaranya lenyap, sedangkan satu sisanya membelah dan

sekarahng menjadi haploid (n)

(8)

bersatu menjadi diploid (2n) kemuadian paramaecium saling

berpisah.

Inti diploid dalam tiap individu membelah 3 kali berturut turut

membentuk 8 inti. Empat inti bersatu membentuk makronukleus, 3

inti meghilang dan 1 inti menjadi mikronukleus

Setelah itu paramaecuim siap untuk melakukan vegetatif dengan cara

membelah diri.

~Didinium~

Cilliata menghuni perairan. Sebagai predator paramaecium

~Stentor~

Tubuh seperti terompet, dengan tangkai yang panjang dan ada silia disekitar mulut.

Menetap di dasar perairan.

~Vorticella~

Seperti lonceng dengan tangkai panjang yang melekat pada substrat.

~Stylonichia~

Di dasar kolam atau menempel pada daun. Memiliki sekelompok silia yang berbentuk

seperti duri (cirri = from sirrus means rough)

~Balantidium Coli~

Penghuni kolon manusia. Dapat menimbulkan

balantidiosis

(gagngguan pada perut)

Sprozoa (Apicomplexans)

Spora: benih dan zoon: hewan. Respirasi dan ekskresi terjadi secara difusi. Makanan diperoleh dengan cara menyerap zat makanan dari hospesnya. Sporozoa tidak memiliki alat gerak. Hidup sebagai parasit, dan menyebabkan penyakit. Struktur tubuhnya:

 Bulat panjang

 Hanya beberapa mikron, tapi dalam manusia&hewan dapat mencapai 10mm

 Tubuh terbentuk dari tropozoit memanjang. Di bagian anterior terdapat kompleks apikal berupa kait, penghisap, atu filamen sederhana u/ melekatkan diri pada inang. Reproduksi aseksual terjadi di dalam tubuh inang tetap. Sedangkan seksual di dalam inang perantara. Sporogoni => seksual, persatuan gamet jantan (mikrogamet) dan gamet betina (makrogamet) Skizogoni => aseksual.

~Daur Hidup Plasmodium~

Memiliki 2 fase:fase vegetatif (di tubuh manusia) dna generatif (di nyamuk anopheles).

 Nyamuk anopheles menghisap darah, air liur yang mengandung sporozoit masuk ke dalam peredaran darah.

 Sporozoit masuk ke hati dan berkembang menadi kriptozoit (fase eksoeritrositair)  Setelah 3 hari, kriptozoit menyerang darah merah dan berubah menjadi tropozoit

(fase eritrositair)

 Tropozit kemudian membelah (skizogoni)

 Sel darah merah pecah dan keluarlah merozoit terlepas dalam aliran darah (sporulasi). Merozoit akan menginfeksi sel darah merah lagi dan akan terbentuk merozoit baru.

 Setelah 2 atau 3 generasi merozoit tumbuh menjadi bentuk seksual/gamogani

(makrogametosit dan mikrogametosit). Ketika nyamuk menggigit manusia, makro dan mikro gametosit akan terisap nyamuk

(9)

 Di dalam nyamuk dua gamet akan melebur membentuk zigot

 Zigot akan berubah menjadi ookinet yang memiliki alat gerak dan akan menerobos dinding usus dan tumbuh menjadi oosista.

 Jika oosista pecah akan keluar sporozoit, sebagian akan masuk ke kelenjar air liur, dan dan fase vegetative dimulai kembali.

Ada 4 spesies Plasmodium:

Plasmodium vivax => malaria tertiana, masa sporulasi 2 hari sekali

Plasmidium falciparum=>malaria tropika, masa sporulasi 1-2 hari sekali

Plasmodium malariae => malaria quartana, sporulasi 3 hari sekali

Plasmodium ovale=> malaria ovale (gangguan limpa), sporulasi 2 hari sekali

Suctoria*

has cilia in the first phase of his life. When they had already matured, suctoria has sesil characteristics (stick on something)

2.

Algae (Protist like plant)

 Fitoplankton yang melayang di air, tapi ada juga yang hidup di dasar air

 Unicellular

 Ada yang membentuk filamen

 Mempunyai klorofil

 Tubuhnya berupa thallus=>tidak memiliki batang daun dan akar sejati maka disebut thallophyta

 Kaku=>tubuhnya terdiri dari kalsium karbonat, silika, dan protein

(10)

 Motil dan ada yang non motil

 Ada yang mengalami metagenesis (pergiliran keturunan)

 Reproduksi:

 Aseksual

u/ uniseluler membelah diri. u/ yg berkoloni fragmentasi. Selain itu ada juga zoospora => sel tunggal diselubungi oleh selaput yang dapat bergerak.

 Seksual Ada 2 tipe:

 Isogami : gamet jantan dan betina sama besar dan belum dapat dibedakan. Umumnya dapat bergerak.

 Oogami : gamet betina (makrogamet) tidak bergerak, gamet jantan (mikrogamet) aktif bergerak

Konjugasi=>penonjolan sitoplasma pada 2 benang ganggang yang berdekatan. Saluran konjugasi u/ mengalirkan sitoplasma dan nukleus sehingga melebur membentuk zigot. Selanjutnya zigot akan membelah secara meiosis, menghasilkan benang haploid baru.

Chlorophyta (Ganggang Hijau)

 Uniseluler, ada yang membentu koloni

 eukariot

 Memiliki klorofil a dan b, serta karotenoid dan xantofil

 Di dalam kloroplas terdapat pirenoid : tempat untuk menyimpan hasil asimilasi berupa pati

 Pada sel yang reprodukti terdapat stigma

 Uniseluler => Tidak bergerak (chlorella, chlorococcum) Bergerak (chlamydomonas)

 Koloni => Tidak bergerak (hidrodictycon) Bergerak (volvox)

 Benang => Oedogonium dan Spyrogyra

 Lembaran =>Ulva dan Chara

 The role of chlorophyta:

 Digunakan dalam penyelidikan dalam laboratorium

 u/ bahan obat2an kosmetik dan makanan

 chlorella memiliki gizi yang tinggi(PST). Memiliki chlorellin, semacam antibiotik.

 Ulva, Caulerpa dan Enteromorpha sebagai sumber makanan berupa sayur

Chrysophyta (Ganggang keemasan)

 Mempunyai pigmen hujau yang tertutup oleh karotenoid bernama fikosantin

 Hidup di air tawar dan air laut

 Aseksual : membelah diri dan zoospora. Seksual:isogami

 Dinding sel terdiri dari hemiselulosa dan silika

 Cadangan makanan karbohidrat dan lemak

 Ada 3 kelas ::

 Xanthophyceae (hijau-kuning)

 Chrysophyceae (cokelat-keemasan)

 Bacillariophyceae (diatom), di permukaan tanah basah atau air laut. Dinding sel terdiri atas 2 belahan, hipoteka dan epiteka (“tutupnya”. Ternuat dari silika dan biasa u/ bahan penggosok). Antara hipoteka & epiteka terdapat celah disebut

(11)

 Contoh: Diatom sisa cangkangnya membentuk tanah diatim digunakan sebagai bahan peledak, campuran semen, bahan penggosok, bahan isolasi dan pembuatan saringan

Rhodophyta (Alga merah/rumput laut)

 Sebagian besar di air laut, tapi ada juga yang di air tawar

 Memiliki klorofil yang tertutupi oleh pigmen merah/ fikoeritrin

 Dinding sel dari selulosa dan pectin

 Talus berupa helaian

 Dinding sel mengandung polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial.

 Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid

 Contohnya : Euchema spinosum, Gellidium robustum, Gracilaria verrucosa, Porphyra,

Chondrus crispus, Gigartina mammilosa, Corallina mediterranea, palmaria palmate, Polysiphonia sp

 Catatan :

Euchema spinosum dan Gellidium robustum menghasilkan gelatin untuk pembuatan agar-agar

 dan untuk campuran pembuatan kue kering

 Reproduksinya ::

 Aseksual membentuk tetraspora. Tetrasopra akan menjadi gametangium jantan dan betina yang kemudian bersatu membentuk karposporofit.

 Seksual

Cari sendiri ya... capek nih.. intinya yg cowok spermatium yang cewek ovumnya dihasilin dari karpogonium terus mereka bergantung sama water current buat ketemu

Phaeophyta

(Alga Coklat)

 Ada pigmen coklat : fukosantin

 Memiliki talus terbesar. Berbentuk tegak bercabang, atau filamen tidak bercabang.

 Sering ditemukan di tepi pantai

 Memiliki pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas untuk menyimpan cdgn mkanan dalam bentuk laminarin.

 Bagian dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, kalau yang luar gumi. Dan pada ruang antar sel ada asam alginat.

 Jaringan transportasi air analog dengan tumbuhan darat.

 Peranannya:

Bermanfaat dalam industri farmasi dan makanan. Asam alginat (algin) digunakan dalam pembuatan es krim, pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, dan losion. Juga dapat digunakan sebagai pupuk karena alga ini mengandung banyak kalium dan N sedankan P rendah.

-Laminaria lavaniae sebagai pupuk pertanian karena mengandung kalium, nitrogen dan fosfor dan makanan ternak di daerah pesisir

-Laminaria digitalis sebagai penghasil yodium untuk obat penyakit gondok

-Macrocystis dan Laminaria menghasilkan asam alginat yang bermanfaat sebagai bahan pengental pada industry makanan (es krim), bahan pelekat pada industri plastic, kosmetik dan tekstil, obat-obatan, cat

-Macrocytis Pyrifers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit gondok).

 Reproduksi:

 Aseksual dengan pembentukan zoospora berflagella atau fragmentasi

(12)

Pyrrophyta

(Alga Keemasan = Dinoflagellata)

 Bentuk talus ada yang berupa batang / telapak tangan

 Uniseluler

 Dinoflagellates are algae with two flagella of unequal length that spin the cells like a top through the water.

 The alga is covered by a Cellulose Plate that looks like Armor when seen under a microscope.

 Some species (Noctiluca) can produce BIOLUMINESCECE, a display of sparkling light often seen in the Ocean at night.

 Other species produce Toxins and Red Pigments. When their populations Explode, they turn the water brownish red, resulting in a phenomenon known as RED TIDE. (Noctiluca). In high concentrations, its toxin paralyzes the central nervous system of fish so they cannot breathe.

Gymnodium breve menghasilkan brevetoksin

 Reproduksi

Aseksual dengan membelah diri menghasilkan spora motil berflagella. Seksual dengan membentuk sel khusus yang disebut auksospora:zigot yg dilindungi spesial cell wall.

(13)

3.

Protist like Fungi

Mempunyai flagel dalam satu periode masa hidupnya

Dinding sel dari selulosa

bukan zat kitin layaknya jamur

Fagosit

Terdiri atas 3 filum::

Myxomycota (Jamur lendir plasmodial)

Biasanya hidup seperti plasmodium.

Memiliki lapisan lendir dan bersifat fagositosis.

Sebagai dekomposer

Di lingkungan yang kurang sesuai akan membentuk spora

Karakteristik spora: kumpulan spora akan membentuk tubuh buah dan spora akan

tumbuh di lingkungan yang sesuai.

(14)

Acrasiomycota (Jamur lendir seluler)

Umumnya hidup di dalam tanah

Hidup sebagai sel amoeboid

Jika suplai makanan berkurang, akan mengeluarkan senyawa kimia yang

menyebabkan mereka berkumpul membentuk

pseudoplasmodium

Pseudoplasmodium bersifat sementara, dan akhirnya tumbuh menjadi badan buah

dan menghasilkan spora.

Pada lingkungan yang sesuai, spora berkecambah ditandai dengan dilepasnya sel

sel amoeboid (fase aseksual dimulai). Fase seksual terjadi bila keadaan sangat

lembab.

Oomycota (Jamur air)

Tumbuh di air sebagai saprofit atau dekomposer

Sebagian hidup parasit pada ikan, tumbuhan dan serangga

Memiliki tubuh seperti jamur tapi dinding selnya dari selulosa

(15)

JAMUR

mikologi

A. Struktur Jamur

 Tubuh jamur ada yang uniseluler (khamir) dan ada yang multiseluler (kapang)

 Eukariot

 Tubuh jamur multiseluler disebut miselium, yakni jalinan dari benang-benang halus (hifa)

 Miselium vegetatif : menyerap makanan Generatif : menghasilkan spora

 Dinding sel jamur dari zat kitin

 Beberapa hifa bersifat senositik: tidak terpisah dalam ruang-ruang (asepta)

 Hifa yang memiliki sekat (septa), pada setiap septa terdapat lubang halus yg memungkinkan berlangsungnya aliran sitplasma.

B. Ciri Kingdom Fungi

 Eukariot

 Multiseluler atau uniseluler

 Tidak berklorofil

 Hidup bebas/bersimbiosis

 Aerob

 Reproduksi -> spora

 Tubuh tersusun oleh hifa

 Habitat -> lembab

(16)

C. Cara Hidup dan Memperoleh Makanan

Semua jamur bersifat heterotrof, mendapatkan makanan dari organisme lain/materi organik yang sudah mati.

 Saprofit

 Parasit : menyerap makanan dari inangnya. Mempunyai hifa khusus haustoria yg memiliki kemampuan menembus sel inang.

 Simbiosis

 Dengan akar tumbuhan tk tinggi : mikoriza

 Dengan ganggag hijau / ganggang biru hijau : lichenes. D. Reproduksi Jamur

 Seksual

Melibatkan penyatuan gamet jantan dan betina melalui isogami, anisogami, oogami, dan pembentukan spora aseksual. Jenis-jenis spora akseksual :

 Askospora

Merupakan spora yg berada dalam askus yang dibentuk oleh 2 sel / 2 jenis hifa

 Zigospora

Spora yg dibentuk oleh 2 hifa yg kompatibel

 Basidiospora

Penggabungan 2 jenis hifa dibentuk pada basidium.

Spora aseksual dibentuk sebagai hasil peleburan dua sel/hifa secara konjugasi. *) kontak gametangi >< gametangium menyebabkan singami.

Singami : penyatuan sel dari 2 individu. Terjadi dalam 2 tahap: 1. Plasmogami

2. Kariogami  Aseksual

 Pembentukan spora aseksual

Dihasilkan hifa tertentu. Langsung jadi organisme baru

 Fragmentasi

Pemisahan hifa dari miselium yg akan menjadi miselium baru. Pada keadaan tertentu akan terdeferensiasi menjadi sporangia.

 Tunas

Semacam sel berukuran kecil kemudian tumbuh dalam ukuran sempurna. Biasa dilakukan jamur uniseluler.

(17)

E. Divisi Divisi :p

 Zygomycota

 Spora zigospora

 Habitat darat/organisme mati  Mostly saprofit

 Hifa senositik dan bercabang

 Ada sporangiofor : hifa tegak dan punya sporangium globuler

 Ascomycota  Hifa bersepta  Spora askospora

 Ada yg saproba dan parasit

 Kalau aseksual dihasilkan spora konidium yg terbentuk pada hifa khusus konidiofor  Biasanya kalau di soal gambarnya itu meh kaya kacang polong tiga :p

(18)

 Basidiomycota

 Mostly makroskopis  Spora basidium  Hifa bersepta  Mostly saproba

 Tubuh buah seperti payung

 Deutromycota

 Disebut juga fungi imperfecti

 Ciri utama divisi ini adalah belum diketahui reproduksi seksualnya.

 Lichen

Asosiasi simbiosis fakultatif antara jamur mikobion (biasanya dari ascomycota) dengan alga fikobion (cyanobacteria / chlorophyta). Reproduksinya pakai fragmentasi atau soredium. Bentuk lichen ada 3 yaitu : krustos, fruktikos, dan folios.

 Mikoriza

 Ektomikoriza

Obligat dan hifanya hanya menembus sampai epidermis  Endomikoriza

(19)

*)insert reproduksinya basidiomycota :3 PERANAN JAMUR

a. Basidiomycota

Nama Spesies Keterangan

Volvariella volvaceae (jamur merang), Auricularia

polytricha (jamur kuping), Lentinulla edodes (jamur shitake), Psalliota campestris, Agaricus campestris

Dapat dimakan

Ganoderma (jamur kayu) Saprofit pada kayu Polyporus giganteus (jamur papan), Pleurotus

(jamur tiram)

Obat atau makanan suplemen Clavaria zippelli (supa mayang) Saprofit pada tanah kawasan hutan Amanita phalloides dan Amanita ocreata Menghasilkan racun phallin, dapat

menghancurkan sel darah merah Amanita muscaria Menghasilkan racun muscarin, dapat

(20)

Ustilago maydis Parasit pada akar tembakau

Ustilago zeae Menyerang tanaman jagung

Ustilago virens Menyerang tanaman padi

Ustilago scitaminea Menyerang tanaman tebu

Puccinia graminis Menyerang jagung dan gandum

Puccinia arachidis Parasit pada tanaman kacang tanah b. Ascomycota

Nama Spesies Keterangan

Saccharomyces cereviceae Alkoholisasi, pembuatan bir, pembuatan roti Saccharomyces tuac Pembuatan tuak dari air nira (legen)

Aspergillus flavus Menghasilkan racun aflatoksin diduga dapat menyebabkan kanker pada manusia

Saccharomyces ovale Pembuatan tape

Saccharomyces ellipsoideus Fermentasi anggur menjadi minuman anggur (wine)

Aspergillus wentii Pembuatan kecap dan tauco

Aspergillus niger Menghasilkan O2 dari sari buah dan menjernihkan sari buah

Penicullium notatum dan Penicullium crysogenum

Menghasilkan antibiotik penisilin Aspergillus fumigatus Menyerang paru-paru burung

Neurospora crassa Pembuatan oncom

Penicullium requeforti dan Penicullium camemberti

Member cita rasa atau mengharumkan dalam pembuatan

keju

Trichoderma reesei Menghasilkan enzim selulose yang dapat

digunakan untuk memproduksi protein sel tunggal (pst)

Venturia inaequalis Merusak Buah Apel

Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinea Tubuh buahnya dapat dimakan c. Zygomycota

Nama Spesies Keterangan

Rhizopus stolonifer Tumbuh pada roti basi

Rhizopus Oryzae Pembuatan tempe

Mucor javanicus dimanfaatkan dalam pembuatan

tape

Mucor mucedo dan Pilobolus Menguraikan kotoran hewan

ARCHAEBACTERIA

1. Metanogen

 Metabolismenya membentuk gas metana (CH4) dengan cara mereduksi CO2  Bersifat anaerobik kemosintetik

 Hidup di lumpur, rawa, tempat kurnag oksigen 2. Halofil

 Heterotrof

 Hidup di daerah berkadar garam tinggi

 Respirasi aerobik

 Beberapa ada yg dapat berfotosintesis dg klorofil yg disebut bakteriorodopsin yg berwarna ungu.

(21)

 Contoh : Halobacterium 3. Termoasidofilik

 Hidup di tempat yang asam dan bersuhu tinggi

 Hidup dengan mengoksidasi sulfur

 Umumnya hidup di kawah vulkanis / mata air bersulfur.

 Contoh : bakteri pereduksi sulfur Sulfolobus

Eubacteria

1. Ciri-ciri Bakteri

 Dinding peptidoglikan (kuandeeell o_o)

 pada kondisi jelek bisa bikin endospora

 bereproduksi secara aseksual lewat pembelahan biner (rumus : 2n), tapi juga bisa konjugasi dan transduksi (pemindahan materi genetik lewat virus)

2. Bentuk Bakteri

Basil, kokus, dan spiral 3. Jenis Bakteri

 Berdasarkan karakteristik dinding sel

Gram positif > dinding tebal (warnanya nanti jadi merah kalau gasalah ._.v) Gram negatif > dinding tipis

 Berdasarkan jumlah dan letak flagella Monotrik : satu flagel di ujung

Amfitrik : di kedua ujung ada satu flagel Lofotrik : di salah satu ujung banyak flagel Peritrik : di seluruh tubuh banyak flagel

 Berdasarkan cara hidup

Saprofit, parasit, patogen, fotoautotrof, kemoautotrof 4. Bakteri yang bermanfaat

L. casei buat keju, L. Citrovorum buat ngasih aroma ke mentega dan keju. Bacillus brevis menghasilkan antibiotik tirotrisin

Bacillus subtilis menghasilkan antibiotik basitrasin Bacillus polymyxa menghasilkan antibiotik polimixin 5. Bakteri yang merugikan

Mycobacterium tuberculosis (TBC) Yersinia pestis (Pes)

Clostridium tetani (tetanus) Neisseria gonorrhoae (gonorea)

(22)
(23)

Tumbuhan Paku

 Tumbuhan berpembuluh (tracheophyta)

 Sudah mempunyai akar, batang dan daun sejati

 Mempunyai berkas pengangkut yaitu floem dan xilem

 Akar serabut berupa rizoma

 Mempunyai klorofil sehingga bersifat autotof

 Daunnya dapat dibandingkan ukurannya, ada yang daun kecil, (mikrofit) dan daun besar (makrofil) dan fungsinya, ada yang menghasilkan spora (sporofit) dan untuk berfotosintesa (tropofit)

 Habitat, hidup diair, ditempat lembab, nempel dan hidup pada sisi-sisi tumbuhan.

 Mengalami metagenesis Struktur Tubuh

 Akar

Akar paku bersifat seperti akar serabut, berupa rizoma

 Batang

Batang pada sebagian besar jenis paku terdapat di dalam tanah berupa rimpang, menjalar , sedikit tegak. Namun ada beberapa jenis paku yang batangnya dapat muncul ke permukaan tanah.

 Daun

Pada usia muda, daun selalu menggulung & melingkar Macam-macam daun berdasarkan bentuk, ukuran, & susunan

 Mikrofil

Bentuk kecil (seperti rambut/sisik)

Tidak bertangkai

Tidak bertulang daun

Belum memperlihatkan diferensiasi

Tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging daun & tulang daun

 Makrofil

Bentuk besar

bertangkai

bertulang daun & bercabang-cabang

Sel penyusun telah memperlihatkan diferensiasi sel

dapat dibedakan antara epidermis, daging daun & tulang daun Macam-Macam daun berdasarkan fungsinya

 Tropofil

Daun yang khusus untuk fotosintesis

 Sporofil

Daun yang khusus untuk menghasilkan spora, namun juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga disebut troposporofil

Reproduksi

Tumbuhan paku berkembang biak secara aseksual dan seksual. Secara seksual  Peleburan gamet jantan dan gamet betina Secara aseksual  Dengan spora

(24)

Reproduksi tumbuhan paku menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit dan generasi sporofit (metagenesis).

Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:

 Paku Homosfor atau Isospor

>> menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).

 Paku Heterospor

>> menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).

 Paku Peralihan

>> menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)

Ciri generasi gametofit:

1. Spora yang jatuh di tempat yang lembab akan tumbuh menjadi prothalium

2. Prothalium merupakan lembaran yang berbentuk hati, pada permukaan bawah terdapat rhizoid, permukaan atas terdapat gamet (antheridia dan archegonia)

Ciri generasi sporofit:

1. Terbentuk dari hasil peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum) 2. Tumbuhan paku muda menjadi paku dewasa yang tumbuh di atas gametofit

3. Tumbuhan paku dewasa menghasilkan dua jenis daun yaitu daun sporofil dan daun tropofil 4. merupakan fase paling dominan, dan berumur panjang

(25)

Tumbuhan Lumut (Thallophyta)

 Tubuhnya berupa talus. Belum punya batang akar daun sejati. Hanya deretan sel-sel.

 Dinding sel dari selulosa

 Proses pendistribusian air lambat secara difusi

 Pengganti akar : rizoid, struktur yg menyerupai bulu2 akar

 Spora berkecambah jadi protonema

 Fase gametofit yang dominan Struktur Sporofit (sporogonium)

 Vaginula : kaki yg diselubungi sisa dinding arkegonium

 Seta atau tangkai

 Apofisis : ujung seta yang agak melebar yg merupakan peralihan antara seta dengan kotak spora

(26)

 Kaliptra : atau tudung, berasal dari dinding arkegonium

 Kolumela : jaringan yg tidak ikut ambil bagian dalam pembentukan spora

Sporofit tumbuh pada gametofit yang hijau menyerupai daun. Sporofit memiliki klorofil pula sehingga bisa fotosintesis, tapi juga mendapatkan makanan dari gametofit tempatya melekat. Klasifikasi

1. Lumut Daun (Bryophyta)

 Tubuh fase gametofit memiliki gametangium di atasnya

 Menghasilkan gamet yang dapat dibedakan

 Tubuh fase sporofit yang dihasilkan akan tumbuh di atas gametofit betina

 Pada beberapa spesies ada kaliptra.

 Contoh : Polytrichum juniperinum, Sphagnum, Pogonatum cirratum. 2. Lumut Hati (Hepaticophyta)

 Sporofit tertancap di dalam gametofit betina

 Talusnya berupa lembaran-lembaran (bentuknya hati looohh ) dan memiliki gemma cup

 Contoh : Marchantia polymorpha dan Porella

3. Lumut Tanduk (Anthocerotophyta)

 Sporofitnya berupa kapsul memanjang

 setiap selnya mengandung kloroplas

 memiliki involukrum

 sporofit akan terus tumbuh selama masa hidup gametofit.

 contoh : Anthoceros natans

perbedaan lumut, paku, dan tumbuhan biji

(27)

KLASIFIKASI GYMNOSPERMAE

Ciri Gymnospermae

1. Pada umumnya perdu atau pohon, dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar. 2. Bentuk perakaran tunggang.

3. Daun sempit, tebal dan kaku. 4. Tulang daun tidak beraneka ragam.

5. Tidak memiliki bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya.

6. Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung. 7. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat

dalam strobilus betina.

8. Bakal biji terdapat diluar ,tidak dilindungi daun buah. 9. Tumbuhan heterospora

Divisi Gymnospermae

1. Cycadophyta (pakis)

 Hidup di daerah topis dan sub tropis

 Bersifat diesis (berumah dua) 2. Ginkgophyta

 Hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba  Tumbuhan ini berupa pohon

 Bersifat diesis

 Biji tumbuhan tidak berada dalam runjung jadi bener2 naked :3 3. Gnetophyta

 Paling beda sendiri sama yang lain

 Karena punya pembuluh kayu pada xylem

 Yang paling terkenal Gnetum gnemon (melinjo) 4. Pinophyta (konifer)

 Ada yang menhasilkan resin/getah

 Biasanya bentuk tumbuhannya cone (kaya es krim conelo :p)

 Daunnya bentuk jarum

 Bersifat monoesis (berumah satu)

(28)

Gambar siklus hidup pinus

KLASIFIKASI ANGIOSPERMAE

Secara garis besar berdasarkan cotyledons (daun lembaga), angiospermae dibagi menjadi 2 kelompok yaitu dikotil/Magnoliopsida (berkeping dua) dan monokotil/Liliopsida (berkeping satu).

 Dikotil / Magnoliopsida

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Memiliki 2 daun lembaga

 Berakar tunggang

(29)

 Berkambium

 Tulang daun menyirip/menjari

 Bunga kelipatan 2, 4, dan 5

 Xylem dan floem terletak teratur

 Ujung akar lembaga tidak punya sarung pelindung, begitu juga ujung pucuknya. Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa famili:

Euphorbiaceae (Suku getah-getahan)

Bila bagian tubuhnya dilukai akan keluar getah berwarna putih. Bunga betina terdiri atas sebuah putik dengan tiga kepala putik. Berbuah pecah (kendaga) yang memiliki 3 ruang. Tiap ruang berisi sebuah biji. Bila buah ini pecah, maka bijinya terhempas keluar. Contoh: Karet (Hevea brasiliensis), Jarak (Ricinus communis)

Papilionaceae (Suku kacang-kacangan)

Akarnya memiliki banyak bintil-bintil karena bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen. Daun bersirip tunggal. Bentuk bunga mahkotanya seperti kupu-kupu terdri dari 5 mahkota bunga, 1 mahkota besar disebut bendera, 2 mahkota yang terletak di kanan dan kiri berbentuk perahu yang disebut lunas. Benang sarinya adalah benang sari dua tukal yaitu dari 10 helai benang sari, 9 berlekatan membentuk suatu berkas sedang yang satu terpisah. Putiknya menumpang di atas dasar bunga dan tangkainya panjang terletak di atas benang sari. Buahnya adalah buah polong. Contoh: kacang tanah (Arachis hypogaea), Angasana (Pterocarpus indicus)

Solanaceae (Suku terung-terungan)

Bunganya ada yang berbentuk terompet dan ada pula yang berbentuk bintang. Baik kelopak maupun mahkota berlekatan membentuk tabung. Jumlah benang sari 5 buah, dimana satu diantaranya mandul. Bakal buah terletak di atas dasar bunga dan memiliki dua ruang. Buah buni atau buah kotak. Contoh: Tomat (Solanum lycopersicum), Terong (Solanum melongena), Cabe (Capsicum annum)

Myrtaceae (Suku jambu-jambuan)

Umumnya erupa perdu, tetapi ada juga yang berkayu. Daun tunggal dan bertepi rata, letak daun umumnya berhadapan. Kelopak daun berlekatan. Mahkota bunga kecil dan mempunyai banyak benang sari. Buahnya merupakan buah buni. Contoh: Cengkeh, berbagai macam jambu, eucalyptus.

Caesalpinaceae (Suku johar-joharan)

Berupa pohon atau perdu. Daunnya bersirip tunggal atau ganda. Kelopaknya lepas. Benang sari terdiri dari 20 helai. Buahnya merupakan buah polong. Contoh: Flamboyan, Ketapang, Kembang merak

Malvaceae (Suku kapas-kapasan)

Tumbuhan herba, daunnya memiliki stipula (anak daun), dan tangkai putik serta benang sarinya menjadi satu. Contoh: kembang sepatu (Hibiscus rosa sinencis), kapas (Gossypium arborescens)

Rutaceae (Suku jeruk-jerukan)

Berupa tumbuhan berkayu, daun dan kulit batang mengandung kelenjar sehingga berbau harum. Jumlah benang sari sama dengan mahkota, serta buahnya berupa buah buni. Contoh: jeruk keprok (Citrus nobilis), Jeruk bali (Citrus maxima)

Mimosaceae (Suku petai-petaian)

(30)

Composite

memiliki bunga majemuk, yaitu bunga tepi (bunga pita) dan bunga tabung. Bunga tabung memiliki putik dan benang sari, bunga tepi tidak memiliki putik dan benang sari. Contoh: bunga matahari.

 Monokotil / Liliopsida

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Satu daun lembaga

 Berakar serabut

 Batang tidak bercabang

 Ruas-ruas batang tampak jelas

 Tidak memiliki lingkaran tahun

 Daun panjang dan berbentuk pita

 Tulang dun sejajar atau melengkung

 Bunga kelipatan 3

 Xylem dan floem tidak teratur

 Ujung akar lembaga punya sarung pelindung yaitu koleoriza

 Ujung pucuknya juga punya yaitu koleoptil Tumbuhan monokotil terdiri atas beberapa famili:

 Graminae (rumput-rumputan)

Tinggi antara 50-150 cm. Letak daun pada batang berselang seling. Batang yang masih muda dikelilingi oleh pelepah (uih daun). Pada batas aantara upih dan helai daun terdapat lidah-lidah yang berfungsi menahan air supaya tidak membasahi batangnya yang masih muda. Bunga tumbuh di ujung batang. Bunga yang masih muda terlindung oleh daun-daun pelindung. Susunan bunga berbentuk majemuk buor (malai) tangkai bunga panjang dan keopak sulit dibedakan dengan mahkota bunganya disebut tenda bunga. Tenda bunga terdiri atas sekam-sekam kelopak dan sekam-sekam tajuk. Benang sari 6 helai. Putik hanya satu buah dengan kepala putik yang berbentuk bulu. Penyerbukan dibantu oleh angin. Contoh: padi, jagung, cantel, juwawut, tebu, alang-alang, bambu.

 Palmae (palem-paleman)

Daun besar agak kasar, bersirip, ada yang berbentuk seperti kipas dengan pelepah duan atau pangkal daun yang melebar. Pelepah daunnya sehelai atau lebih. Berbunga majemuk, berupa tongkol dan terletak pada ketiak daun atau pada ujung batang. Benang sarinya 6 helai, bakal buahnya terdiri atas satu sampai tiga ruang. Contoh: rotan, salak, aren, kelapa.

 Musaceae (pisang-pisangan)

Batang merupakan batang semu karena merupakan kumpulan pelepah daun yang membungkus batang, sedangkan batang yang sebenarnya tak tampak. Daun mempunyai tulang daun menyirip dengan pelepah yang membungkus batang. Bunga merupakan bunga majemuk, dalam satu tandan terdapat banyak bunga. Ada yang berbiji ada yang tidak. Berkembang biak dengan tunas. Contoh: semua jenis pisang.

(31)

Rimpang tumbuh menjalar di dalam tanah. Memiliki pelepah yang memeluk batang. Letak daun berseing atau spiral. Memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu bunga. Mahkota terdiri dari 3 helai, memiliki bibir yang mengadap benang sari dan kelopaknya berbentuk tabung. Contoh: jahe, kunyit, dan lengkuas

 Orchidaceae (anggrek-anggrekan)

Memiliki akar rimpangyang mempunyai sel-sel khusus pada bagian bawahnya untuk menempel pada pohon yang ditumpanginya. Bersifat epifit. Pangkal batang membesar untuk menyimpan air. Daun berdaging, tepinya rata, terletak berseling dalam dua baris. Satu bunga memiliki alat kelamin jantan dan betina. Memiliki 3 helai mahkota dan 3 helai kelopak yang mirip mahkota. Satu mahkota di bagian bawah yang lebih lebar disebut bibir. Umumnya hidup di daerah tropik. Contoh: jenis-jenis bunga anggrek, vanili.

 Bromeliaceae (nanas-nanasan)

Bunga tumbuh di bagian ujung batang, terdiri dari bunga majemuk, pangkal daun melebar menjadi pelepah, dan buahnya berupa buah buni. Contoh: Nanas (Ananas commosus)

(32)

Vertebrata

 Pisces

 Kulit bersisik, memiliki rahang, memiliki sirip dan bernapas dengan insang

 Jantung dua ruang (1 atrium dan 1 ventrikel)

 Habitat air dan bereproduksi secara ovipar

 Bersifat poikiloterm

 Chondrichtyes (ikan bertulang rawan)

 Mulut berada di ventral

 Memiliki celah insang

 Sisik berupa plakoid, ganoid atau tanpa sisik

 Ovipar dengan fertilisasi internal

 Misalnya Squalus acanthias (ikan hiu), Dicerobatis sp (ikan pari)

 Osteicthyes (ikan bertulang keras)

 Mulut berada di anterior

 Memiliki tutup insang (operculum)

 Sisik berupa sikloid, stenoid

 Ovipar dengan fertilisasi eksternal

 Misalnya Cyprinus carpio (ikan mas)

 Amphibi

 Pada masa larva bernapas dengan insang, sedangkan pada masa dewasa bernapas dengan

 paru-paru

 Alat gerak berupa 2 pasang kaki berjari tanpa kuku

 Jantung tiga ruang (2 atrium dan 1 ventrikel)

 Pada eritrosit terdapat nucleus

 Bersifat poikiloterm

 Ovipar dengan fertilisasi eksternal

 Contohnya : katak, kodok, salamander

 Reptilia

 Memiliki kulit yang kering dan dilindungi oleh zat tanduk

 Dapat mengalami pergantian kulit (ekskuvikasi)

 Memiliki kemampuan untuk memotong ekornya apabila dalam keadaan bahaya

 (autotomi)

 Memiliki kemampuan beradaptasi dengan merubah warna kulit sesuai lingkungannya

 (mimikri)

 Pada umumnya Ovipar dengan fertilisasi internal dan menghasilkan telur yang dilindungi

 cangkang, sebagian kecil ada juga yang ovovivipar misalnya kadal

 Bernapas dengan paru-paru dan bersifat poikiloterm

 Jantung empat ruang (2 atrium dan 2 ventrikel) dengan sekat antar ventrikel belum

 sempurna, kecuali pada buaya di sekat tersebut terdapat lubang yang disebut foramen panizzae

 Contohnya kura-kura, penyu, ular, kadal, buaya dll

 Aves

 Tubuh ditutupi oleh bulu

 Jantung empat ruang (2 atrium dan 2 ventrikel) dengan sekat yang sudah sempurna

(33)

 Ovipar dengan fertilisasi internal

 Alat pernapasan berupa paru-paru dibantu oleh kantung udara (sakus pneumatikus) ,

 selain itu kantung udara berperan dalam meperkeras suara, menjaga suhu tubuh,

 mengatur berat jenis, mencegah hilangnya panas

 Karakteristik khusus dari burung :

 Memiliki tembolok, pelebaran dari kerongkongan berperan dalam penyimpanan makanan sementara

 Lambungnya terdiri dari dua bagian, yaitu : proventrikulus (lambung kelenjar) dan ventrikulus (lambung pengunyah)

 Mamalia

 Mempunyai kelenjar susu (glandulla mammae)

 Jantung empat ruang (2 atrium dan 2 ventrikel)

 Bersifat homoeoterm

 Vivipar (kecuali platypus dan echidna) dengan fertilisasi internal

 Alat pernapasan berupa paru-paru

 Ornythorincus (platypus) dan Echidna bertelur

 Pada ruminansia mempunyai 4 lambung : rumen, reticulum, omasum dan abomasums

 Mamalia yang hidup di perairan : Prodelphinus malaynus (ikan lumba-lumba),

 Balaenoptera borealis (ikan paus), Halicure dugong (ikan duyung)

Avertebrata

1. Porifera 2. Cnidaria

 Hydrozoa (hydra : tunas dan fertilisasi)

 Scyphozoa (ubur-ubur)

 Anthozoa (anemon)

(34)

3. Platyhelminthes

 Turbellaria

Contoh Planaria (hemafrodit) Seksual : fertilisasi internal. Aseksual : pembelahan

 Trematoda (cacing isap) Fasciola hepatica

Telur (keluar sama feses domba njuk menetas jadiii)  Mirasidium (larva bersilia) (masuk ke siput) Sporosista (fase partenogenesis)  Redia(masih di siput)  Serkaria (masih di siput) 

Metaserkaria  masuk ke domba  cacing dewasa

 Cestoda (cacing pita)

Taenia solium dan Taenia saginata

Telur (proglotid masak dari cacing dewasa)  keluar bersama feses manusia (udah bentuk zigot berarti)  tertelan sapi/babi selubung proglotid larut dan keluar larva heksakan /

onkosfer menembus dinding usus, bersama aliran darah ke otot hewan  di otot jadi

sistiserkus masuk ke manusia  di usus jadi cacing dewasa 4. Nematoda

(35)

Telur keluar bareng feses  masuk ke manusia  telur menetas jadi larva  menembus dinding usus, bersama aliran darah ke jantung dan paru2  di trakea tertelan lagi ke usus 

cacing dewasa

 Cacing Tambang (Ancylostoma)

Telur keluar bareng feses  pada daerah yg lembab akan menetas jadi larva filariform 

menembus kulit manusia, bersama darah ke paru2  terus ke usus halus  cacing dewasa

 Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)

 Cacing Fillaria (Wuchereria bancrofti)

Mempunyai inang perantara dari arthropoda misal nyamuk, dan inang tetap yaitu manusia di getah bening. Mikrofilaria masuk melalui gigitan nyamuk culex. Penyebab kaki gajah.

 Cacing otot (Trichinella spiralis) 5. Anellida

 Polychaeta : cacing berambut banyak. Contohnya cacing wawo

 Oligochaeta : punya rambut di ruas2 tubuhnya. Contohnya cacing tanah

 Hirudinea : punya alat isap dan zat anti koagulan. Contohnya lintah 6. Mollusca

 Gastropoda

 Cephalopoda

7. Arthropoda

 Crustacea misal udang

 Chelicerata misal laba2

 Myriapoda misal kaki 1000

 Hexapoda misal serangga

Ciri Crustacea Chelicerata Myriapoda Hexapoda

Chilopoda Diplopoda Pembagian

tubuh

Sefalotoraks Dada dan abdomen menyatu. Kepala dan badan panjang Kepala dan dada pendek, abdomen Kepala dada dan abdomen dapat

(36)

Kepala yg sesungguhnya tak ada.

panjang dibedakan

Antena 2 pasang - 1pasang dan

panjang 1 pasang dan pendek 1 pasang Kaki 1 psg / ruas 4 psg pd sefalotoraks 1 psg/ruas 2 atau 1 psg/ruas 3 psg pada dada Organ prnpasan

Insang Paru2 buku Trakea Trakea Trakea

8. Echinodermata

 Asteriodea

Bersifat diesis. Alat reproduksinya bercabang2 dan terletak di setiap lengan. Menghasilkan banyak telur. Fertilisasi terjadi di air dan menghasilkan larva bipinaria

 Ophiuroidea (bintang ular)

 Echinoidea (landak laut)

 Holothuroidea (timun laut / teripang)

Ada yang hemafrodit dan ada yang terpisah. Sel telur maupun sperma dikeluarkan ke air aut (fertilisasi eksternal). Zigot tumbuh jadi larva aurikularia.

 Crinoidea (lili laut)

Aseksual : regenerasi bagian tubuh Seksual : fertilisasi eksternal Bersifat diesis.

(37)
(38)

Jenis Interaksi Keterangan Populasi A Populasi B Netralisme Interaksi antar populasi yang tidak ada

pengaruhnya, baik pengaruh menguntungkan ataupun merugikan

0 0

Predasi Proses alamiah dalam suatu aliran atau

perpindahan energi suatu komunitas. Predasi sebutan untuk hewan yang memakan hewan lain.

+ -

Parasitisme Hubungan yang berupa sebagian atau seluruh

siklus hidup suatu organisme berada pada organisme lain serta menggunakan makanan dari tubuh inangnya.

Contohnya : Tali putri (Cuscuta casita) parasit pada batang, Fasciola hepatica

+ -

Komensalisme Interaksi antara dua populasi, yang satu

mendapat keuntungan sedangkan yanglainnya tidak terpengaruh secara berarti.

Contohnya : ikan hiu dan ikan remora

+ 0

Mutualisme Interaksi antar kedua populasi yang

bersangkutan saling menguntungkan dan jalinan ini penting untuk kelangsungan kedua belah pihak. Contohnya : bunga dan lebah

+ +

Kompetisi Merupakan akibat dari kebutuhan-kebutuhan

organisme pada bahan-bahan yang sama. Contohnya : Perebutan makanan yang sama, tempat hidup dan pasangan kawin

- -

(39)

No Kompetensi Indikator 4. Menjelaskan struktur dan fungsi sel

serta mengaitkannya dengan struktur dan fungsi jaringan.

Menjelaskan struktur sel dan komponen kimiawinya, serta proses yang terjadi pada sel.

Menjelaskan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan.

Menjelaskan sifat,ciri-ciri dan fungsi jaringan pada hewan

No Kompetensi Indikator

5. Menjelaskan struktur dan fungsi sistem organ manusia serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi pada organ tersebut.

Menjelaskan mekanisme gerak otot/sendi/penyakit pada sistem gerak pada manusia.

Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia dan gangguannya.

Menjelaskan sistem pencernaan makanan pada manusia dan gangguannya.

Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia dan gangguannya.

Menjelaskan sistem ekskresi pada manusia dan gangguannya.

Menjelaskan sistem regulasi (saraf, endokrin dan pengindraan) pada manusia.

Menjelaskan sistem reproduksi manusia dan proses pembentukan sel kelamin.

Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh

Movement System

1. Rangka Axial (80 bones)

a. Skull - consisting of the cranium (which encloses and protects the brain), and the facial skeleton. The upper teeth are embedded in the maxilla while the lower teeth, in the mandible (jaw) - the only freely movable bone of the skull.

b. Thoracic cage, comprising ribs, sternum (breastbone), protecting the heart and lungs.

c. Rangka vertebral, the "spine", consisting Cervical area (7 vertebrae), Thoracic (12 vertebrae), Lumbar (5 vertebrae), Sacrum (5 vertebrae fused or stuck together bones) and Coccyx (4 vertebrae, the tiny bit at the bottom of the spine).

2. Rangka Apendiks

(40)

Fungsi Rangka:

1. Memberi bentuk tubuh 2. Melindungi organ dalam 3. Memproduksi eritrosit 4. Alat gerak pasif

5. Tempat melekatnya otot Bentuk Tulang :

1. Tulang Pipa Contoh:

clavicle, humerus, radius, ulna, femur, tibia, fibula, metatarsals, and metacarpals. Bagian tulang pipa:

 Epifisis : bonggolnya

 Cakra Epifisis : pada anak2 berupa tulang rawan yang mengandung osteoblas, tapi nanti kalo udah gede udah jadi tulang keras

(41)

Purpose: provide support and serve as the interconnected set of levers and linkages that allow us to create movement. (formed from hyaline/articular cartilage), juga sebagai tempat

pembentukan eritrosit. 2. Tulang pipih

Contoh : ribs, sternum and scapula. Purpose: protect and provide attachment sites for muscles. Terdiri atas lempengan tulang kompak dan tulang spons (trabekula). Fungsi tulang ini juga sebagai tempat pembentukan sel darah merah.

3. Tulang Pendek

Contoh : carpals and tarsals

Fungsinya untuk bikin eritrosit sama sel darah putih 4. Tulang “tidak beraturan”

Contoh :skull, pelvis, and vertebrae 5. Tulang sesamoid

Contoh: patella

Bentuk tulang ini seperti biji. Fungsinya sebagai tempat tendon insersio.

*) origo : tendon yang nempel sama tulang yg gak gerak (pas terjadi pergerakan) Insersio : tendon yang nempel sama tulang yang gerak (pas terjadi pergerakan) Jenis Tulang

1. Tulang Keras (osteon)

Osteoblas : pembentuk osteosit. Mensekresikan zat interseluler yang terdiri dari serabut kolagen, tempat untuk mendepositkan kalsium karbonat dan kalsium fosfat.

Osteoklas : pengikiz tulnang. Berfungsi untuk pemeliharaan. Dia entar ngelubangi tulang terus lubang itu diisi sama kapiler darah dan osteoblas yang baru, jadi mbentuk matriks tulang baru yang akhirnya membentuk sistem Havers.

Di sistem Havers ada lakuna : tempat si osteosit. Lakuna2 saling berhubungan lewat kanalikuli. Pusatnya sistem havers ada pembuluh darah dan serabut saraf.

Periosteum : selaput tulang. Penyakit radang pada periosteum itu nekrosis.

2. Tulang Rawan (kartilago)

Kondroblas : pembentuk kondrosit. Kondrosit menghasilkan matriks berupa kondrin. Ga punya pembuluh darah. Jadi menerima nutrisi lewat difusi. Kalau luka sulit pulih. Tipe tulang rawan :

 Hialin

 Paling buanyaak di tubuh.  Matriksnya transparan.  Penyusun rangka embrio

 Contoh di : ujung tulang rusuk, hidung, trakea

 Fibrosa

 Matriksnya berisi kolagen

 Bersifat kuat, kaku, tahan guncangan

 Contoh di : ruas tlg blakang sama cakram sendi lutut

 Elastin

(42)

 Contoh di : telinga dan epiglotis Sendi (Artikulasi)

1. Sendi mati : Sinartrosis

 Sinkondrosis : yang dihubungin sama kartilago hialin

 Sinfibrosis : yang dihubungin sama jaringan ikat => sutura : yang di kranium 2. Sendi kaku : Amfiartrosis

Bentuk hubungan antara tulang rawan yang dihubungkan dengan jaringan tulang rawan  Sindesmosis : dihubungkan o/ jaringan ikat serabut dan ligamen. Contoh : antara tulang

betis dan kering.

 Simfisis : dihubungkan o/ kartilago serabut yang pipih. Contoh : ruas tlg blakang. 3. Sendi gerak : Diartrosis

Memungkinkan terjadinya geraka karena dibangun dengan struktur khusus:  Ligamen

 Kaspul : membentuk rongga sendi

 Membran sinovial : ada minyak sinovial sebagai pelumas  Kartilago hialin

Macam sendi ini :  Engsel  Pelana  Peluru  Putar

(43)

Otot

Pembeda Lurik Jantung Polos

Inti Banyak, di pinggir Banyak di tengah Satu di tengah Bentuk Silindris memanjang Silindris memanjang

dan bercabang

Gelendong, kedua ujung runcing, tengah gembung

Warna Ada daerah gelap dan

terang selang-seling

Ada daerah gelap dan terang selang-seling

Polosan :p Cara kerja Sadar, cepat lelah Tidak sadar, tidak

lelah

Lambat, gak sadar

Letak Di rangka Di jantung Organ2 dalam

Mekanisme Kontraksi

1. Jika otot lurik berkontraksi, maka pita I menyempit dan zona H dapat hilang karena garis Z saling mendekat

2. Pada waktu istirahat, tak ada interaksi antar filament karena tempat aktif pada filament aktin di mana kepala myosin itu dapat terikat diblokir oleh tropomiosin

3. Saat serabut otot dirangsang, pada sarkolema terjadi perubahan-perubahan yang menyebabkan dihilangkannya blockade tadi

4. Pada waktu istirahat, plasmalema memiliki muatan listrik yang disebut potensial rehat yang disebabkan oleh konsentrasi ion Na + yang tinggi di luar

5. Jika impuls saraf sampai pada ujung neuron atau keeping akhir mototr, neurotransmitter akan dilepaskan oleh ujung neuron sehingga menyebabkan perubahan permeabilitas sarkolema sedemikian rupa sehingga Na+ mengalir dengan cepat ke dalam sehingga terjadilah aksi potensial

6. Aksi potensial merambat dan menyebar dengan cepat melalui sarkolema dan jauh ke dalam serabut tempat sarkolema terlipat sebagai tubulus melintang yang kebanyakan terletak di dekat garis Z

7. Ion Ca 2+ yang terletak di dalam kantung simpanan sarkolema, yaitu sisterna kemudian dilepaskan dan bersenyawa denga troponin dan mengubah konfigurasinya sehingga tropomiosin ditarik masuk ke tempat aktif pada aktin. Sekarang kepala myosin mengikat diri

pada tempat itu

8. ATP dipecah dan energi yang terlepas meluruskan dan memberi muatan kepada kepala miosin dan menyebabkan kepala itu melepaskan diri dari tempat aktin, dimana kepala pada waktu itu berada dan mengoikatkan diri pada pada aktin yang berdekatan

9. Kepala-kepala yang melepaskan dan mengikatkan diri ini bekerja sebagai roda bergigi yang menarik filamen aktin makin jauh ke dalam sarkomer . Selama hal ini berlangsung, pompa kalsium memompa ion Ca2+ yang bebas kembali ke dalam sistema sarkoplasma dan enzim asetilkolinase menguraikan asetilkolin pada keping akhir motor

10. Jika stimulasi otot tidak diteruskan, kadar kalsium menjadi begitu rendah sehingga tropomiosin bergerak lagi ke tempat aktif pada filamen aktin dan memblokirnya sehingga kontraksi berhenti 11. ATP digunakan untuk memberi muatan kepala aktin miosin dan untuk melepaskannya dari tempat aktin sebelum daur pengikatan, penarikan, dan pelepasan berikkutnya, serta untuk menjalankan pompa kelsium

12. Energi digunakan untuk melepaskan kepala miosin dan memindahkan ion Ca2+ yang bebas 13. Otot yang tidak mempunyai sumber ATP akan tetap berkontraksi. Kita mengenalnya sebagai kekejangan otot, atau setelah meninggal sebagai rigor mortis

14. Pengikatan dan pelepasan tiap kepala myosin menggunakan 1 molekul ATP. Jika persediaan ATP habis terpakai maka ATP disintesis lagi dari ADP dengan pemindahan satu gugus fosfat dari keratin fosfat

(44)

15. Kebutuhan energi yang kurang karena kurangnya oksigen dipenuhi dari reaksi glikolisis anaerobic glikogen.

16. Dalam reaksi tersebut, karena asam piruvat tak dapat masuk ke dalam daur asam sitrat, maka asam piruvat diubah menjadi asam laktat yang kemudian keluar dari sel.

17. jika oksigen tersedia lagi, sebagian besar asam laktat akan diubah menjadi glukosa (terutama dalam hati) yang akan dikembalikan ke dalam serabut-serabut otot dan menjadi glikogen otot Sumber Energi Kontraksi

Karena ATP yang tersimpan dalam otot biasanya akan habis setelah sepuluh kali kontraksi maka ATP harus dibentuk kembali untuk kelangsungan aktivitas otot melalui sumber energi lain.

1. Keratin Fosfat

senyawa berenergi tinggi lainnya merupakan sumber energi yang langsung tersedia untuk memperbaharui ATP dari ADP (CP+ADP→ATP+keratin)

2. Glikolisis dan siklus krebs

Ada juga tapi yang bahannya pake gula otot. Nah glikogen diubah dulu jadi laktasidogen baru masuk glikolisis.

Asam Lakat

Akumulasi asam laktat selama kerja fisik berat merupakan suatu proses pertahanan tubuh berupa oksidasi asam laktat yang dibuat konstan. Bila ambang batas ini terlewati, maka akan terjadi proses glikolisis aerob. Semua ini dilakukan oleh tubuh sebagai upaya menyimpan energi karena asam laktat dapat dipecah kembali bila terdapat cukup oksigen yang bisa diperoleh bila kita cukup beristirahat. Pemecahan asam laktat tersebut dapat dipakai kembali oleh tubuh menjadi sumber energi baru. Jadi asam laktat sebenarnya bukanlah produk buangan, tetapi merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan diri terhadap stres karena kerja berat. Pada saat istirahat, oksigen secara perlahan tapi pasti akan tercukupi dan asam laktat akan digunakan sebagai sumber energi kembali. Timbunan asam laktat menurunkan pH otot sehingga kapasitas serat otot menurun, menimbulkan rasa lelah. Asam laktat dibawa ke liver, dan diubah kembali menjadi asam piruvat jika oksigen telah cukup kembali. Pada respirasi anaerob hanya dihasilkan 2 ATP (per 1 molekul glukosa).

(45)

Macam Gerak

Sinergis : kerjanya bareng2

Antagonis : berlawanan, misal yang satu kontraksi yang satu relaksasi

 Ekstensi dan Fleksi (meluruskan dan menekukan) : contohnya pada sendi engsel  Abduksi dan Aduksi (menjauhi dan mendekati) : contohnya pada sendi peluru

 Supinasi dan Pronasi (menengadah dan menelungkup) : contohnya gerakan memutar lengan bawah untuk membolak balikkan telapak tangan

(46)

 Deprsesi dan Elevasi (ke arah bawah dan ke arah atas) : contohnya gerak persendian pada rahang bawah

 Inversi dan Eversi (ke arah dalam dan ke arah luar) : contohnya gerak persendian pada telapak kaki

Penyakit2:

 Atrofi : mengecilnya otot karena polio  Fraktura : patah tulang

 Fisura : retak tulang

 Artritis eksekudatif : peradangan pada sendi dan terisi cairan nanah  Artritis sika : kalau ini kering kerontaaang :O

 Osteoporosis karena udah tua, kurang kalsium, kurang hormon, kelebihan hormon dari kelenjar anak gondok : parathormon

 Lordosis

 Kifosis : ada punuknya  Skoliosis

 Rakhitis yaitu gangguan tulang karena kekurangan vitamin D. Biasanya terjadi pada anak-anak dalam masa pertumbuhan. Akibatnya pertumbuhan tulang terganggu sehingga bentuk kaki membelok keluar (berbentuk huruf X) atau membengkok ke dalam (berbentuk huruf O).

Circulatory System

Struktur anatomi Jantung

Selaput jantung : perikardium (plg luar)

Miokardium

Endokardium (plg dalam)

Sinister Dekster? Ini Cuma istilah aja kok.. intinya sinister itu kiri dekster kanan 

Gambar

Gambar siklus hidup pinus

Referensi

Dokumen terkait

Data hasil belajar siswa diperoleh dari data pretest dan posttest yang diberikan kepada siswa, dalam penelitian ini hasil belajar yang diperoleh peneliti ada

Pada tahun 2016 ditetapkan menjadi isu lingkungan karena masih tingginya jumlah masyarakat yang tidak memiliki fasilitas tempat buang air besar, selain itu

Selain itu jika dilihat dari pola difraksi ketiga paduan (Gambar 2 – 4), kristalisasi yang terjadi adalah kristalisasi eutektik, yaitu pembentukan kristal dari fasa amorf

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dan dokumen-dokumen yang

Dengan perkambangan teknologi smartphone, dibutuhkan konten berbasis web yang dapat disajikan melalui perangkat mobile tersebut. Oleh karena itu, dikembangkan juga

Demikian dengan gerakan pembukuan (tasnīf) dan kodifikasi (tadwīn) ilmu tafsir, hadis, fikih, sastra serta sejarah mengalami perkembangan cukup signifikan di era Al-Mansūr

Selanjutnya pada kolom ketiga terdapat jawaban apakah Informan tertarik untuk berpartisipasi, semua Informan menjawab tertarik untuk berpartisipasi dalam program Giveaway,

14 Fungsi dari pili adalah untuk membantu proses penempelan kuman dengan permukaan mukosa atau menyebabkan resistensi terhadap pengobatan gonore.. 21 Membran luar