• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Sk Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Bab Vi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "6. Sk Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Bab Vi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 7 7 1

KEPALA UPK PUSKESMAS PERUMNAS II

KEPUTUSAN KEPALA UPK PUSKESMAS PERUMNAS II NOMOR: 800/A/I/4/1/06/2016

T E N T A N G

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DI UPK PUSKESMAS PERUMNAS II

KEPALA UPK PUSKESMAS PERUMNAS II,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan pasal 37 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama harus sesuai dengan Standar Prosedur Operasional dan standar pelayanan; b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan mutu

dan keselamatan pasien;

c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien, bermutu dan memperhatikan keselamatan pasien, maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis Puskesmas di UPK Puskesmas Perumnas II;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c maka Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas di lingkungan UPK Puskesmas PERUMNAS II perlu ditetapkan dalam suatu Keputusan;

Mengingat : Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong dengan mengubah Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009

(2)

tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

5.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144);

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234);

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298);

Peraturan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan;

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Pedoman Standar Pelayanan;

13.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1676 Tahun 2014);

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek mandiri Dokter Gigi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1049);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pelayanan Publik Pemerintah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Kota

(3)

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Nomor 4357.6/D-KES/TAHUN 2015 tentang Kebijakan pelayanan klinis Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pontianak

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSAT KESEHATAN

MASYARAKAT DI UPK PUSKESMAS PERUMNAS II.

KESATU : Kebijakan pelayanan klinis Puskesmas di lingkungan UPK Puskesmas Perumnas II sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III dan Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Kebijakan pelayanan klinis puskesmas sebagaimana dimaksud diktum kesatu adalah meliputi mekanisme pendaftaran, pengkajian dan rencana pelayanan, pelaksanaan pelayanan serta rencana rujukan dan pemulangan pasien tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KETIGA : Pelayanan Klinis Puskesmas pada UPK Puskesmas Perumnas II meliputi :

1. pendaftaran pasien;

2. pengkajian keputusan dan rencana layanan; 3. pelaksanaan pelayanan; dan

4. rencana rujukan dan pemulangan.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pontianak

pada tanggal, 4 Januari 2016 KEPALA UPK PUSKESMAS

PERUMNAS II,

(4)

PENDAFTARAN PASIEN

1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.

2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. berjenis kelamin laki-laki atau perempuan; b. berpenampilan menarik;

c. mampu berkomunikasi dengan baik;

d. mampu bekerja dibawah tekanan dan memiliki jiwa pelayanan yang tinggi; e. mampu mengoperasikan komputer minimal ms office; dan

f. siap bekerja dengan pola shifting.

3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.

4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir, alamat/tempat tinggal dan nomor rekam medis.

5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yeng tersedia dan informasi lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi tarif, jenis pelayanan, ketersediaan tempat tidur dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain.

6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.

a. Hak-hak pasien meliputi:

1. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi;

2. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;

3. memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;

4. memilih Dokter dan Dokter Gigi serta kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Puskesmas;

5. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter dan Dokter Gigi lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar;

6. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya;

7. mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;

8. memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;

9. didampingi keluarganya dalam keadaan kritis; LAMPIRAN I

KEPUTUSAN KEPALA UPK PUSKESMAS PERUMNAS II NOMOR : 800/A/I/4/1/03/2016

TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DI UPK PUSKESMAS PERUMNAS II

(5)

14. mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk kerahasiaan rekam medik;

15. mendapatkan akses terhadap isi rekam medis;

16. memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam suatu penelitian kesehatan;

17. menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang diterima;

18. mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

19. menggugat dan/atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana. b. Kewajiban pasien meliputi :

1. mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas;

2. menggunakan fasilitas Puskesmas secara bertanggungjawab;

3. menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Puskesmas ;

4. memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;

5. memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang dimilikinya;

6. mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan;

7. setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya; dan

8. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

9. Kendala fisik, bahasa dan budaya serta penghalang lainnya wajib diidentifikasi dan ditindaklanjuti

KEPALA UPK PUSKESMAS PERUMNAS II

(6)

PENGKAJIAN KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN

1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten melakukan pengkajian.

2. Kajian awal meliputi: kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan.

4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang tidak perlu.

5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan dan profesi kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.

6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah subject, obyect,

action dan planning.

7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diperioritaskan dalam pelayanan.

8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional yang kompeten.

9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia.

10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang.

11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang memenuhi persyaratan.

12. Proses kajian, perencanaan dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan dan tempat yang memadai.

13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas.

14. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang dibakukan.

15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaborasi dalam tim layanan yang terpadu.

16. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien.

17. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.

18. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan memperhatikan efisiensi sumber daya.

19. Resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan kepada pasien.

20. Efek samping dan resiko pelaksanaan pelayanan dan pengobatan harus diinformasikan kepada pasien.

LAMPIRAN II

KEPUTUSAN KEPALA UPK PUSKESMAS PERUMNAS II NOMOR : 800/A/I/4/1/03/2016

TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DI UPK PUSKESMAS PERUMNAS II

(7)

PELAKSANAAN PELAYANAN

1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis.

2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi pelayanan medis, keperawatan, kebidanan dan pelayanan profesi yang lain.

3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.

4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medik.

5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medik.

6. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum mendapatkan persetujuan.

7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib didokumentasikan.

8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

9. Evaluasi harus dilakukan kembali terhadap evaluasi dan tindak lanjut tersebut.

10. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.

11. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus beresiko tinggi.

12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).

13. Pemberian obat/cairan intra vena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian obat/cairan intra vena yang baku yang mengikuti prosedur aseptik.

14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas.

15. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.

16. Kebutuhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindaklanjuti.

17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan dengan tepat dan terencana untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu.

18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya.

19. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.

20. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.

21. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh prosedur yang baku.

22. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan dan akibat dari keputusan serta tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.

23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.

24. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten.

25. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapat informed consent.

LAMPIRAN III

KEPUTUSAN KEPALA UPK PUSKESMAS PERUMNAS II NOMOR : 800/A/I/4/1/03/2016

TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DI UPK PUSKESMAS PERUMNAS II

(8)

26. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.

27. Pendidikan/penyuluhan kesehatan kepada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana layanan.

KEPALA UPK PUSKESMAS PERUMNAS II

(9)

RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN 1. Pemulangan pasien rawat inap dipandu oleh prosedur yang baku.

2. Dokter yang menangani bertanggungjawab untuk melaksanakan proses pemulangan/rujukan.

3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh dokter yang menangani.

4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, Puskesmas wajib memberikan alternatif pelayanan.

5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.

6. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang telah dilakukan dan kebutuhan akan tindak lanjut.

7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.

8. Pasien berkebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten. 9. Kriteria merujuk pasien meliputi :

a. hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi;

b. hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu diatasi;

c. memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan harus disertai dengan pasien yang bersangkutan;

d. apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu.

10. Pada saat pemulangan pasien/ keluarga pasien harus diberi informasi tentang tindak lanjut layanan.

KEPALA UPK PUSKESMAS PERUMNAS II

Referensi

Dokumen terkait