1. Sistem Akuisisi Data
1. Sistem Akuisisi Data
Sebuah
Sebuah Data-Acquisition System Data-Acquisition System (DAS)(DAS), secara aktual berupa, secara aktual berupa interfaceinterface antara lingkungan analog dengan lingkungan digital. Lingkungan analog antara lingkungan analog dengan lingkungan digital. Lingkungan analog meliputi transduser
meliputi transduser dandan signal signal conditioner conditioner dengan segala kelengkapannya, dengan segala kelengkapannya, sedangkan lingkungan digital meliputi
sedangkan lingkungan digital meliputi Analog to Analog to Digital ConverterDigital Converter (ADC)(ADC) dan dan selanjutnya
selanjutnya digital processing digital processing atau atau command unit command unit yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh mi
mikroprosesor kroprosesor atau atau sissistem berbasis mitem berbasis mikroprosesor.kroprosesor. Tujuan bab ini adalah mempelajari macam
Tujuan bab ini adalah mempelajari macam DASDAS,, dengan dengan titik titik beratberat pada sis
pada sistem dan eltem dan elemen penemen penyusun yusun daridariDASDAS yang berbasis mikroprosesor.yang berbasis mikroprosesor.
1.1. Struktur DAS 1.1. Struktur DAS
Struktur
Struktur Data Data Acquisition Acquisition SystemSystem meliputi jumlah besaran fisik yangmeliputi jumlah besaran fisik yang akan diam
akan diambilbil, , variasi variasi kecepakecepatan perubahan tan perubahan , , sertserta a tujuan atau ftujuan atau fungsi ungsi daridari sistem.
sistem.
Berdasarkan strukturnya ada
Berdasarkan strukturnya ada beberapa macam :beberapa macam : 1.1.1. One Way DAS
1.1.1. One Way DAS Sistem dengan
Sistem dengan one-wayone-way mempunymempunyai ai strukstruktur tur yang yang sederhana. Sisederhana. Sistemstem dengan struktur
dengan struktur one-wayone-way ini dapat berupa ini dapat berupa open-loop , dimana kegunaan atauopen-loop , dimana kegunaan atau fungsi dari sistem ini terbatas hanya untuk pembacaan besaran fisik yang diukur fungsi dari sistem ini terbatas hanya untuk pembacaan besaran fisik yang diukur secara digital untuk selanjutnya ditampilkan pada display (LCD, CRT dan secara digital untuk selanjutnya ditampilkan pada display (LCD, CRT dan sebagainya) dan merekamnya sebagai
sebagainya) dan merekamnya sebagai off-line processing off-line processing (berupa file pada disk (berupa file pada disk ) atau
) atau menmencetaknya pada printer.cetaknya pada printer. Jika sistem ini berupa
Jika sistem ini berupa closed loopclosed loop, hasil pembacaan digunakan untuk, hasil pembacaan digunakan untuk pengontrolan
besaran
besaran pada pada levlevel el yanyang g ditentukan ditentukan atau atau secara secara sederhansederhana a dapat dapat dikatakandikatakan untuk meregulasi
untuk meregulasi suatu besaran tertsuatu besaran tertentu .entu .
heating heating program program uPuP heating heating control control ADC ADC . . n n ov
oven tempeen temperaturratur ee A A instrumentation instrumentation amplifier amplifier termocople termocople error error
gambar 1.1 Closed-loop one-way DAS gambar 1.1 Closed-loop one-way DAS
Gambar 1.1 menunjukkan diagram blok sistem
Gambar 1.1 menunjukkan diagram blok sistem closed-loopclosed-loop dengan dengan struktur
struktur one-way DAS one-way DAS ..
1.1.2. Multikanal DAS 1.1.2. Multikanal DAS
Jika sejumlah besaran harus dibaca secara simultan maka
Jika sejumlah besaran harus dibaca secara simultan maka time divisontime divison multiplexing
multiplexing digunakan untuk mengontrol pembacaan input. digunakan untuk mengontrol pembacaan input. MultiplekserMultiplekser adalah komponen yang tersusun dari sejumlah saklar analog yang mempunyai adalah komponen yang tersusun dari sejumlah saklar analog yang mempunyai output terhubung secara bersama membentuk output tunggal dan inputnya output terhubung secara bersama membentuk output tunggal dan inputnya menentukan jumlah input komponen tersebut.
menentukan jumlah input komponen tersebut.
Membuka atau menutupnya saklar dikontrol dengan
Membuka atau menutupnya saklar dikontrol dengan address channeladdress channel input
channel
channel dapat mengontrol 2 kanal, dan n bit dapat mengontrol sejumlah 2 dapat mengontrol 2 kanal, dan n bit dapat mengontrol sejumlah 2nn kanal. kanal. signal signal conditioner conditioner signal signal conditioner conditioner channel channel 00 channel channel nn anaolque
anaolque multiplexer multiplexer
S/H S/H ADC ADC S/H S/H control
control EOCEOC
START START microprocessor microprocessor system system n
n bit bit datadata
channel channel addressing addressing
Gambar 1.2 Multichannel DAS Gambar 1.2 Multichannel DAS
Multiplekser yang umum mempunyai 4, 8 atau 16 kanal. Sebuah Multiplekser yang umum mempunyai 4, 8 atau 16 kanal. Sebuah multiplekser 16 kanal mempunyai 16 kanal yang disimbulkan dengan kanal 0 multiplekser 16 kanal mempunyai 16 kanal yang disimbulkan dengan kanal 0 sampai dengan kanal 15. Pada gambar 1.2 ditunjukkan diagram blok multi sampai dengan kanal 15. Pada gambar 1.2 ditunjukkan diagram blok multi kanal DAS. Dalam konfigurasi seperti dalam gambar tersebut mikroprosesor kanal DAS. Dalam konfigurasi seperti dalam gambar tersebut mikroprosesor menghasil
menghasilkan kan ::
sinyal kontrol untuk rangkaiansinyal kontrol untuk rangkaian sample-hold sample-hold
sinyalsinyal start start untuk untuk start start konversi ADC, akhir konversi ADC ditandai konversi ADC, akhir konversi ADC ditandai
dengan keluarnya sinyal EOC, sinyal EOC ini sebagai indikasi data dengan keluarnya sinyal EOC, sinyal EOC ini sebagai indikasi data valid.
valid. sinyal
Dengan mensuplai sinyal-sinyal tersebut mikroprosesor
Dengan mensuplai sinyal-sinyal tersebut mikroprosesor
mengorganisasi dan mengontrol operasi dari komponen-komponen sistem. mengorganisasi dan mengontrol operasi dari komponen-komponen sistem.
Jika kita perhatikan diagram blok gambar 1.2, operasi
Jika kita perhatikan diagram blok gambar 1.2, operasi sample-hold sample-hold
dilakukan oleh sebuah rangkaian
dilakukan oleh sebuah rangkaian sample-hold sample-hold setelah multiplekser analog. setelah multiplekser analog. Dengan konfigurasi seperti ini terdapat kelemahan pada sistem dengan struktur Dengan konfigurasi seperti ini terdapat kelemahan pada sistem dengan struktur ini, yakni tidak dapat melakukan pembacaan data lebih dari satu kanal dalam ini, yakni tidak dapat melakukan pembacaan data lebih dari satu kanal dalam waktu yang bersamaan, maksudnya dalam sekali operasi
waktu yang bersamaan, maksudnya dalam sekali operasi sample-hold sample-hold
melakukan operasi pembacaan secara bergantian. melakukan operasi pembacaan secara bergantian.
1.1.3.
1.1.3. SSynchronous DAynchronous DA S S
Seperti disebutkan di atas tentang keterbatasan pada struktur sistem Seperti disebutkan di atas tentang keterbatasan pada struktur sistem sebelumnya (
sebelumnya (multichannel DAS multichannel DAS ), adalah mungkin untuk memindahkan), adalah mungkin untuk memindahkan rangkaian
rangkaian sample-hold sample-hold ke depan multiplekser analog pada masing-masing ke depan multiplekser analog pada masing-masing input, sehingga dibutuhkan rangkaian
input, sehingga dibutuhkan rangkaian sample-hold sample-hold sebanyak n buah sesuai sebanyak n buah sesuai dengan jumlah input yang ada.
dengan jumlah input yang ada.
Diagram blok sistem dengan struktur ini ditunjukkan pada gambar 1.3 Diagram blok sistem dengan struktur ini ditunjukkan pada gambar 1.3 di bawah ini. Pada sistem seperti ini pengaturan input lebih baik karena dapat di bawah ini. Pada sistem seperti ini pengaturan input lebih baik karena dapat melakukan pembacaan dua input atau lebih selama rangkaian
melakukan pembacaan dua input atau lebih selama rangkaian sample-hold sample-hold
dalam
dalam mode hold mode hold . . Hal iHal ini ni dapat dirasakan secara praktdapat dirasakan secara praktis is dalam dalam sinkronisasisinkronisasi antara kontrol S/H dan start konversi ADC.
signal signal conditioner conditioner signal signal conditioner conditioner channe channel l 00 channe channel l 33 anao
anaolqlq ue ue multiplmultipl exexer er
A ADCDC S/H S/H control control microprocessor microprocessor system system n
n bit bit datadata
channel channel addressing addressing signal signal conitioner conitioner signal signal conditioner conditioner channe channel l 11 channe channel l 22 S/H S/H S/H S/H S/H S/H S/H S/H EOC EOC START START
Gambar 1.3. Synchronous DAS Gambar 1.3. Synchronous DAS 1.1.4.
1.1.4. FF asast Dt D ASAS
Seringkali kita menghadapi sejumlah sinyal dengan fluktuasi yang Seringkali kita menghadapi sejumlah sinyal dengan fluktuasi yang sangat cepat. Dalam menghadapi sinyal seperti ini, tidak hanya cukup sangat cepat. Dalam menghadapi sinyal seperti ini, tidak hanya cukup menggunakan
menggunakan multi channel multi channel DAS DAS dengan dengan menggunakan menggunakan ADC ADC yang yang serupaserupa dengan sistem sebelumnya, sejumlah FLASH ADC dengan rangkaian
dengan sistem sebelumnya, sejumlah FLASH ADC dengan rangkaian sample- sample-hold
S/H S/H channe channel l 00 Digital Mux Digital Mux microprocessor microprocessor system system n
n bit bit datadata
channel channel addressing addressing (2 (2 bit)bit) S/H S/H S/H S/H channe channel l 11 channe channel l 22 FAST FAST ADC ADC FAST FAST ADC ADC FAST FAST ADC ADC n bit data n bit data n bit data n bit data n bit data n bit data EO
EOCC STARTSTART
S/H CONTROL S/H CONTROL START START EO EOCC Gambar
Gambar 1.4 1.4 Fast Fast DASDAS
Output
Output digital flashdigital flash ADC di-multiplek dengan sebuah digital ADC di-multiplek dengan sebuah digital multiplekser, dalam gambar 1.4 ditunjukkan tiga sinyal dengan fluktuasi yang multiplekser, dalam gambar 1.4 ditunjukkan tiga sinyal dengan fluktuasi yang sangat cepat diinputkan pada FLASH ADC melalui rangkaian
sangat cepat diinputkan pada FLASH ADC melalui rangkaian sample-hold sample-hold , ke-, ke-12 bit data dari tiap-tiap FLASH ADC diinputkan pada multiplekser digital. 12 bit data dari tiap-tiap FLASH ADC diinputkan pada multiplekser digital.
Karena ADC yang diguanakan jenis FLASH ADC, dimana kelebihan Karena ADC yang diguanakan jenis FLASH ADC, dimana kelebihan dari jenis ini adalah waktu konversi yang sangat cepat, ditambah lagi dengan dari jenis ini adalah waktu konversi yang sangat cepat, ditambah lagi dengan konfigurasi struk
konfigurasi struk tur ‘tur ‘ synchronous synchronous’ secara fisik dan pengontrolannya, maka’ secara fisik dan pengontrolannya, maka sistem ini dapat melakukan akuisisi data dengan lebih baik terhadap sistem ini dapat melakukan akuisisi data dengan lebih baik terhadap sinyal-sinyal dengan fluktuasi yang sangat cepat sekali.
sinyal dengan fluktuasi yang sangat cepat sekali. 1.2. Elemen-elemen Penunjang DAS
Sistem terdiri dari sejumlah elemen atau komponen yang saling Sistem terdiri dari sejumlah elemen atau komponen yang saling berhub
berhubungan satu dengan yungan satu dengan yang laiang lain meln melakukan suatu kerja sehakukan suatu kerja sehiningga tujuan ataugga tujuan atau fungsi sistem tercapai. Elemen-elemen
fungsi sistem tercapai. Elemen-elemen Data Data Acquisition Acquisition SystemSystem , yang saling, yang saling berhub
berhubungan satu dengan ungan satu dengan yanyang laig lain adalan adalah sebagai h sebagai berikut :berikut :
TransduserTransduser
Transduser adalah elemen yang berfungsi untuk merubah suatu besaran Transduser adalah elemen yang berfungsi untuk merubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik. Tranduser mengubah besaran mekanik menjadi fisik menjadi besaran listrik. Tranduser mengubah besaran mekanik menjadi besaran l
besaran listriistrik yang dapat berupa tegangan atau arus, tranduser suhu mk yang dapat berupa tegangan atau arus, tranduser suhu mengubahengubah besaran
besaran temperatur temperatur (derajat (derajat panas) panas) menjmenjadi adi besaran besaran lilistrik strik berupa berupa tegangantegangan atau arus. Dalam praktik banyak sekali contoh-contoh tranduser yang dipakai atau arus. Dalam praktik banyak sekali contoh-contoh tranduser yang dipakai dalam DAS, misalnya
dalam DAS, misalnya Physically Displacement Physically Displacement Transduser, Transduser, HumidityHumidity Transduser, Thermocouple, Accelerometer, Tachometer, Strain Gauge Transduser, Thermocouple, Accelerometer, Tachometer, Strain Gauge Transduser
Transduser dan sebagainya. Spesifikasi penting dari transduser adalahdan sebagainya. Spesifikasi penting dari transduser adalah kecepatan,
kecepatan, ketelitiketelitian dan an dan keandalkeandalan.an.
Operasional AmplifierOperasional Amplifier
Tegangan atau arus yang dihasilkan oleh transduser biasanya kecil. Tegangan atau arus yang dihasilkan oleh transduser biasanya kecil. Sedangkan komponen ADC yang digunakan dalam praktik bekerja pada skala Sedangkan komponen ADC yang digunakan dalam praktik bekerja pada skala penuh
penuh 0 0 s/d s/d 5 5 volt, volt, -5 -5 s/d s/d +5 +5 volt, volt, 0 0 s/d s/d 10 10 volt volt dan dan sebagaisebagainynya a tergantungtergantung mode input dan spesifikasi komponen yang dipakai. Oleh karena itu diperlukan mode input dan spesifikasi komponen yang dipakai. Oleh karena itu diperlukan
signal
signal conditioner conditioner , , yang yang memperlakukan memperlakukan sinysinyal al keluaran keluaran dari dari tratransdusernsduser cukup besar untuk diinputkan pada ADC. Rangkaian-rangkaian dengan cukup besar untuk diinputkan pada ADC. Rangkaian-rangkaian dengan menggunakan operasional amplifier merupakan bagian utama dari
menggunakan operasional amplifier merupakan bagian utama dari signal signal conditioner
conditioner ..
Instrumentasi amplifier diperlukan bila data analog harus ditransmisikan Instrumentasi amplifier diperlukan bila data analog harus ditransmisikan melalui jarak yang cukup jauh dan juga untuk meredam interferensi. melalui jarak yang cukup jauh dan juga untuk meredam interferensi. Karakteristik penting dari instrumentasi amplifier adalah
Karakteristik penting dari instrumentasi amplifier adalah CMMRCMMR ((commoncommon mode rejection ratio
mode rejection ratio)) yang tinggi, impedansi input yang tinggi, dan gain yang yang tinggi, impedansi input yang tinggi, dan gain yang dapat diprogram.
dapat diprogram.
IsolatorIsolator
Isolation
Isolation transformer, transformer, optical optical isolation, isolation, transformer transformer coupledcoupled
diperlukan sebagai
diperlukan sebagai pemisah pemisah antarantara suma sumber siber sinyal nyal dengan sidengan sistem data, stem data, untukuntuk isolasi dalam sistem digital digunakan
isolasi dalam sistem digital digunakan solid solid state state opto-coupler opto-coupler atau atau fiber fiber optic.
optic.
Rangkaian fungsi analogRangkaian fungsi analog
Untuk fungsi-fungsi yang tetap , rangkaian analog lebih sederhana dan Untuk fungsi-fungsi yang tetap , rangkaian analog lebih sederhana dan lebih
lebih real timereal time, , dibandingkan dibandingkan pemroses dipemroses digital. gital. Fungsi-fungsi Fungsi-fungsi yang yang bisabisa diwujudkan
diwujudkan dengan dengan rangkaian rangkaian analog analog antarantara a lainlain multiplier, divider, adder,multiplier, divider, adder, subtractor
subtractor dan fungsi-fungsi non linier yang lainnya.dan fungsi-fungsi non linier yang lainnya.
Multiplekser analogMultiplekser analog Jika si
Jika sinyal nyal analog analog yang harus diproses berasal dari yang harus diproses berasal dari banyak banyak sumber atausumber atau dari kanal komunikasi yang sama, melewati
dari kanal komunikasi yang sama, melewati single single converter converter , sebuah , sebuah multiplekser
multiplekser analog analog diperlukan diperlukan untuk untuk meng-kopmeng-kopel el dan dan mengatur mengatur sinysinyalal tersebut.
tersebut.
Rangkaian
Rangkaian sample/hold sample/hold diperlukan karena dalam banyak hal sinyal diperlukan karena dalam banyak hal sinyal analog
analog bervariasi bervariasi cukup cukup cepatcepat, , sementara sementara konversi konversi sinysinyal al dari dari analog analog keke digital mengambil selang waktu yang tertentu dan ADC tidak dapat digital mengambil selang waktu yang tertentu dan ADC tidak dapat men-digital-kan input analog dengan sangat segera, sehingga perubahan yang cukup digital-kan input analog dengan sangat segera, sehingga perubahan yang cukup besar pada sin
besar pada sinyal yal ininput selama proses put selama proses konversi konversi dapat mengakidapat mengakibatkan kesalbatkan kesalahanahan yang cukup besar.
yang cukup besar.
Analog to Digital Converter (ADC)Analog to Digital Converter (ADC)
ADC melakukan konversi data analog menjadi data digital yang ADC melakukan konversi data analog menjadi data digital yang bersesuai
bersesuaian. an. SpesifSpesifikasi ikasi utama utama ADC ADC adalah adalah ketelitiketelitian an absolut absolut dan dan relatifrelatif,, linearitas, resolusi, kecepatan konversi, stabilitas,
linearitas, resolusi, kecepatan konversi, stabilitas, no-missing codeno-missing code dan harga dan harga komponen. Hal lai
komponen. Hal lain n yang yang berhubungan iberhubungan ialah alah batas tegangan input, batas tegangan input, outoutput kodeput kode digital, teknik
digital, teknik interfacing interfacing , multiplekser internal, pengkondisi sinyal dan, multiplekser internal, pengkondisi sinyal dan memori.
memori.
Digital to Analog Digital to Analog ConverteConverter (DAC)r (DAC)
Data yang telah diolah mengalami pemrosesan, penyimpanan dan bahkan Data yang telah diolah mengalami pemrosesan, penyimpanan dan bahkan tra
transminsmisi si secara digital. Mengkonversikan kembali secara digital. Mengkonversikan kembali dari bentuk digidari bentuk digital menjtal menjadiadi analog dilakukan oleh DAC.
analog dilakukan oleh DAC.
Prosesor data digitalProsesor data digital
Prosesor ini mengolah secara digital data hasil konversi ADC. Prosesor ini mengolah secara digital data hasil konversi ADC.
Untuk menghilangkan
Untuk menghilangkan noisenoise yang ada, digunakan filter untuk yang ada, digunakan filter untuk melewatkan sinyal dengan frekuensi yang diinginkan dan menolak komponen melewatkan sinyal dengan frekuensi yang diinginkan dan menolak komponen frekuensi yang lain. Filter dapat diwujudkan secara
frekuensi yang lain. Filter dapat diwujudkan secara hardwarehardware maupun maupun
software software..
1.3. Operasi sample and hold 1.3. Operasi sample and hold
Penguat
Penguat sample-hold sample-hold mempunymempunyai ai 4 4 komponen utama, komponen utama, yaitu yaitu inputinput
buf
buffer fer amplamplififier, ier, komponen penyimkomponen penyimpan pan energi berupa energi berupa ‘‘hold capacitor hold capacitor ’, output’, output
buf
buffer amfer ampliplififier dan rangkaier dan rangkaianan sw switching itching seperti pada gambar 1.5 di bawah ini. seperti pada gambar 1.5 di bawah ini. Input Buffer amplifier mempunyai impedansi yang tinggi dan menghasilkan Input Buffer amplifier mempunyai impedansi yang tinggi dan menghasilkan penguatan
penguatan arus arus untuk untuk menmengisigisi hold capacitor hold capacitor . Dalam . Dalam mode track mode track ,, hold hold capacitor
capacitor menentukan respon frekuensi dari penguat ini. Dalam modemenentukan respon frekuensi dari penguat ini. Dalam mode holdhold ,,
hold
hold c c apacitor apacitor menahan tegangan sebelum hubungan ke input buffer amplifier menahan tegangan sebelum hubungan ke input buffer amplifier dilepaskan. Output buffer amplifier memberikan impedansi yang tinggi pada dilepaskan. Output buffer amplifier memberikan impedansi yang tinggi pada
hold
hold capacitorcapacitor untuk menghindari tegangan yang adauntuk menghindari tegangan yang ada dischargedischarge sebelum sebelum waktunya. waktunya. switch switch ii inputinput buffer buffer amp amp output output buffer buffer amp amp switching switching circuit circuit analog input analog input control control hold hold capacitor capacitor analog output analog output
Gambar 1.5 Penguat sampel/hold Gambar 1.5 Penguat sampel/hold
1.3.1
1.3.1 SpesifikSpesifikasi Penguat asi Penguat SampleSample-Hold-Hold
Terdapat 4 spesifikasi yang menggambarkan karakteristik penguat
Terdapat 4 spesifikasi yang menggambarkan karakteristik penguat sample- sample-hold
hold , yakni :, yakni :
Mode TrackMode Track
Dalam mode operasi
Dalam mode operasi track track atau atau samplesample, penguat, penguat sample-hold sample-hold adalah adalah sebuah
sebuah penguat penguat dengandengan bandwidthbandwidth yang terbatas. Spesifikasi utama pada yang terbatas. Spesifikasi utama pada mode operasi
mode operasi track track adalah : adalah :
offsetoffset : menyatakan deviasi keluaran terhadap nol.: menyatakan deviasi keluaran terhadap nol.
non-linearitasnon-linearitas : menyatakan deviasi dari plot sinyal input-output : menyatakan deviasi dari plot sinyal input-output
ter
terhadap garis hadap garis lurus lurus yang yang seharusnya. seharusnya. Ini Ini biasanybiasanya a dinydinyatakatakanan dalam prosentase
dalam prosentase full-scale full-scale..
gaingain : faktor pengali yang melambangkan : faktor pengali yang melambangkan transfer function inputtransfer function input - output
- output
settling timesettling time : waktu yang diperlukan oleh output untuk : waktu yang diperlukan oleh output untuk
mencapai nilai akhirnya dalam daerah pecahan dari
mencapai nilai akhirnya dalam daerah pecahan dari full-scale full-scale
yang tertentu bila dimasukkan input
yang tertentu bila dimasukkan input step step analog full-analog full-scalescale..
BandwidthBandwidth : : menggambarkan menggambarkan resporespon n frekuensi frekuensi dalamdalam
hubungannya dengan peredaman output pada frekuensi tinggi, hubungannya dengan peredaman output pada frekuensi tinggi, bias
biasanyanya dikarakteristia dikarakteristikkan pada -3 dB.kkan pada -3 dB.
Transisi Track ke HoldTransisi Track ke Hold
waktu aperturewaktu aperture : : menymenyatakatakan an waktwaktu u yang yang diperlukan diperlukan untukuntuk
melepaskan hubungan
melepaskan hubungan hold capacitor hold capacitor dari dari input input bufferbuffer amplifier.
+ FS + FS - FS - FS ANALOG ANALOG INPUT INPUT EFFECTIVE
EFFECTIVE APEAPERTURTU RERE DELAY
DELAY TIMETIME
APERTURE APERTURE ERROR ERROR JITTER JITTER HOLD HOLD COMMAND COMMAND TRACK TRACK HOLD HOLD TRACK TRACK SWITCH DELAY
SWITCH DELAY TIMETIME
TRANSIENT TRANSIENT SETTLING SETTLING TIME TIME FEEDTHROUGH FEEDTHROUGH Vpt P-P Vpt P-P + FS + FS - FS - FS ANAL ANALOGOG OUTPUT OUTPUT SLEW SLEW RATERATE
TRANSIENT TRANSIENT AMPLITUDE AMPLITUDE
DROP DROP RATERATE
ACQUIS
ACQUISITION TIMEITION TIME TO SPECIFIED TO SPECIFIED ACCURACY ACCURACY
Gambar 1.6 Kesalahan pada penguat sample/hold Gambar 1.6 Kesalahan pada penguat sample/hold
te te ta ta V HELD V HELD ENCODE ENCODE (CONTROL) (CONTROL) SWITCH
SWITCH tdetde
ANALOG ANALOG ININ VOLTAGE VOLTAGE ON HOLD ON HOLD CAPACITOR CAPACITOR tt
tda = ANALOG DELAY TIME tda = ANALOG DELAY TIME tde =
tde = CONTROL DECONTROL DELAYLAY ta
ta = APERTURE = APERTURE TIMTIM EE te
te = EFF= EFFECTIVE APERECTIVE APERTURETURE DELA
DELAY Y TIMETIME t
t = = tde tde + + ta/2 - ta/2 - tdatda
tda tda
Gambar 1.7
offset sample ke holdoffset sample ke hold : terjadi kesalahan step , karena nilai : terjadi kesalahan step , karena nilai tegangan pada saat
tegangan pada saat hold hold berbeda dengan nilai terakhir pada waktu berbeda dengan nilai terakhir pada waktu sample.
sample.
Mode HoldMode Hold Selama mode
Selama mode hold hold terdapat kesalahan akibat ketidaksempurnaan saklar, terdapat kesalahan akibat ketidaksempurnaan saklar, output buffer amplifier dan
output buffer amplifier dan hold capacitor hold capacitor ..
droopdroop : konstanta hanyutan dari tegangan output karena: konstanta hanyutan dari tegangan output karena kebocoran muatan dari
kebocoran muatan dari hold capacitor hold capacitor ..
feedthroughfeedthrough : bagian dari sinyal input yang tampak pada output : bagian dari sinyal input yang tampak pada output saat
saat hold hold , , terterutama utama disebabkan disebabkan oleh oleh kapasitakapasitansi nsi pada pada saklar.saklar.
Transisi dari Hold ke SampleTransisi dari Hold ke Sample
acquisition timeacquisition time : lama penguat : lama penguat sample-hold sample-hold harus tetap pada mode harus tetap pada mode
sample
sample agar agar hold capacitor hold capacitor mendapatkan input mendapatkan input step full-scale step full-scale..
1.4. K
1.4. Konversonversi Analog ke Digitali Analog ke Digital
Proses konversi data analog menjadi data digital merupakan proses Proses konversi data analog menjadi data digital merupakan proses penting
penting dalam sistem dalam sistem akuisiakuisisi datsi data. a. Proses Proses konversi ini konversi ini dildilakukan akukan oleh oleh sebuahsebuah komponen yang dinamakan Analog to Digital Converter, selanjutnya dalam komponen yang dinamakan Analog to Digital Converter, selanjutnya dalam buku
buku inini i disidisingkat ngkat ADC. ADC. PemiPemililihan han komponen komponen sesuai sesuai dengan dengan kebutuhankebutuhan sangatlah penting dalam konversi analog ke digital.
sangatlah penting dalam konversi analog ke digital.
1.4.1. Jenis-jenis ADC 1.4.1. Jenis-jenis ADC
Terdapat beberapa jenis ADC yang dapat dibagi menjadi empat kelompok, Terdapat beberapa jenis ADC yang dapat dibagi menjadi empat kelompok,
dimana pemilihan ADC disesuaikan dengan penggunaan, yang di dalamnya dimana pemilihan ADC disesuaikan dengan penggunaan, yang di dalamnya diperhitungkan resolusi, waktu konversi dan ketelitian.
diperhitungkan resolusi, waktu konversi dan ketelitian.
Successive ApproximationSuccessive Approximation Konverter analog ke digital jenis
Konverter analog ke digital jenis successive approximation successive approximation atau pendekatan atau pendekatan berturut-t
berturut-turut urut banybanyak ak digundigunakan akan khususnkhususnya ya untuk untuk interfinterfacing acing dengandengan komputer.
komputer.
IntegrasiIntegrasi
Pada ADC jenis ini terdapat konversi yang tidak langsung, pertama konversi Pada ADC jenis ini terdapat konversi yang tidak langsung, pertama konversi sebagai fungsi waktu, kemudian dari fungsi waktu ke digital dengan sebagai fungsi waktu, kemudian dari fungsi waktu ke digital dengan menggunakan sebuah pencacah. Jenis ini seperti dual-ramp dan quad slope, menggunakan sebuah pencacah. Jenis ini seperti dual-ramp dan quad slope, sesuai untuk penggunaan yang memungkinkan konversi cukup lama. Jenis yang sesuai untuk penggunaan yang memungkinkan konversi cukup lama. Jenis yang lain adalah single ramp dan konversi tegangan ke frekuensi.
lain adalah single ramp dan konversi tegangan ke frekuensi.
Pencacah dan ServoPencacah dan Servo
Pada konverter jenis ini waktu konversinya tergantung dari perubahan Pada konverter jenis ini waktu konversinya tergantung dari perubahan tegangan input. Input analog dibandingkan dengan output DAC dengan input tegangan input. Input analog dibandingkan dengan output DAC dengan input digital yang berasal dari pencacah. Variasi dari konverter ini adalah jenis servo digital yang berasal dari pencacah. Variasi dari konverter ini adalah jenis servo yang menggunakan pencacah naik turun.
yang menggunakan pencacah naik turun.
ParalelParalel
Konverter paralel atau
Konverter paralel atau flashflash menggunakan 2 menggunakan 2nn - 1 komparator. Penggunaan- 1 komparator. Penggunaan konversi paralel memungkinkan kecepatan hanya dibatasi oleh waktu switching konversi paralel memungkinkan kecepatan hanya dibatasi oleh waktu switching dari komparator dan gate. Bila input berubah, kode output berubah segera dari komparator dan gate. Bila input berubah, kode output berubah segera sehingga konverter jenis ini merupakan yang tercepat. Namun jumlah elemen sehingga konverter jenis ini merupakan yang tercepat. Namun jumlah elemen
internal bertambah secara geometris dengan resolusi. internal bertambah secara geometris dengan resolusi.
+ + DA CONVERTER DA CONVERTER - ANALOG ANALOG INPUT INPUT SIGNAL SIGNAL SHIFT REGISTER, SHIFT REGISTER, CONTROL LOGIC, CONTROL LOGIC, AND AND OUTPUT REGISTER OUTPUT REGISTER ANALOG ANALOG REFERENCE REFERENCE CLOCK CLOCK SERIAL OUTPUT SERIAL OUTPUT CLOCK OUTPUT CLOCK OUTPUT STAT
STATUS US (BUS(BUS YY))
START START CONVERSION CONVERSION COMPARATOR COMPARATOR
Gambar 1.8 Diagram blok A/D successive approximation Gambar 1.8 Diagram blok A/D successive approximation
1.4.2.
1.4.2. ADC Successive ApproximADC Successive Approximationation
ADC
ADC Successive ApproximationSuccessive Approximation mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain mudah untuk
mudah untuk interfacing interfacing dengan komputer, waktu konversi tetap, kecepatan dengan komputer, waktu konversi tetap, kecepatan konversi yang cukup tinggi dan memungkinkan untuk resolusi tinggi. Cara konversi yang cukup tinggi dan memungkinkan untuk resolusi tinggi. Cara kerja ADC jenis ini adalah sebagai berikut:
kerja ADC jenis ini adalah sebagai berikut:
Konversi dilakukan dengan cara membandingkan input yang tidak diketahuiKonversi dilakukan dengan cara membandingkan input yang tidak diketahui dengan sebuah tegangan atau arus presisi yang dibangkitkan oleh sebuah dengan sebuah tegangan atau arus presisi yang dibangkitkan oleh sebuah DAC, seperti terlihat pada gambar 1.8. Input dari DAC berasal dari output DAC, seperti terlihat pada gambar 1.8. Input dari DAC berasal dari output digital ADC. Pembandingan dilakukan bit demi bit mulai dari MSB. digital ADC. Pembandingan dilakukan bit demi bit mulai dari MSB. Sesudah
DAC dibandingkan dengan sinyal input. Bilamana input lebih besar dari DAC dibandingkan dengan sinyal input. Bilamana input lebih besar dari MSB tersebut, bit ini akan bernilai '1' dan bit berikutnya diuji. Bila input MSB tersebut, bit ini akan bernilai '1' dan bit berikutnya diuji. Bila input kurang dari MSB, bit tersebut akan bernilai '0', Bila bit kedua tidak dapat kurang dari MSB, bit tersebut akan bernilai '0', Bila bit kedua tidak dapat membuat output DAC lebih besar dari input analog bit ini akan diset '1', bit membuat output DAC lebih besar dari input analog bit ini akan diset '1', bit ketiga dites. Bila pemberian '1' pada bit kedua membuat output DAC kali ketiga dites. Bila pemberian '1' pada bit kedua membuat output DAC kali ini lebih besar dari input analog maka bit ini bernilai '0'. Proses ini ini lebih besar dari input analog maka bit ini bernilai '0'. Proses ini berlan
berlangsung secara terus-mengsung secara terus-menerus sampaerus sampai LSB.i LSB.
0
0 1/8 1/8 1/4 1/4 3/8 3/8 1/2 1/2 5/8 5/8 3/43/4
IDEAL TRANSFER FUNCTION IDEAL TRANSFER FUNCTION
000 000 001 001 010 010 011 011 100 100 101 101 110 110 111 111 FS FS 0 0 1/8 1/8 1/4 1/4 3/8 3/8 1/2 1/2 5/8 5/8 3/4 3/4 7/8 7/8 1 1 D D II G G II T T A A L L O O U U T T P P U U T T 7/8 7/8 GAIN GAIN ERROR ERROR A ACTUALCTUAL TRANSFER TRANSFER FUNCTION FUNCTION
Gambar 1.9 Fungsi transfer ADC 3
0
0 1/8 1/8 1/4 1/4 3/8 3/8 1/2 1/2 5/8 5/8 3/43/4 IDEAL TRANSFER FUNCTION
IDEAL TRANSFER FUNCTION
000 000 001 001 010 010 011 011 100 100 101 101 110 110 111 111 FS FS 0 0 1/8 1/8 1/4 1/4 3/8 3/8 1/2 1/2 5/8 5/8 3/4 3/4 7/8 7/8 1 1 A
ANALOG NALOG INPUTINPUT D D II G G II T T A A L L O O U U T T P P U U T T 7/8 7/8 GAIN GAIN ERROR ERROR ACTUA ACTUALL TRANSFER TRANSFER FUNCTION FUNCTION
gambar 1.10 Kesalahan penguat
0 0 1/8 1/8 1/4 1/4 3/8 3/8 1/2 1/2 5/8 5/8 3/43/4 IDEAL TRANSFER IDEAL TRANSFER FUNCTION FUNCTION 000 000 001 001 010 010 011 011 100 100 101 101 110 110 111 111 FS FS 0 0 1/8 1/8 1/4 1/4 3/8 3/8 1/2 1/2 5/8 5/8 3/4 3/4 7/8 7/8 1 1 A
ANANALOG LOG INPUTINPUT D D I I G G I I T T A A L L O O U U T T P P U U T T 7/8 7/8 A ACTUACTUALL TRANSFER TRANSFER FUNCTION FUNCTION Gambar 1.11
Gambar 1.11 Kesalahan offset Kesalahan offset ADC 3 bitADC 3 bit
Hal utama yang perlu diperhatikan pada ADC jenis ini adalah input Hal utama yang perlu diperhatikan pada ADC jenis ini adalah input analog tidak boleh berubah lebih dari 1 LSB selama konversi. Untuk mengatasi analog tidak boleh berubah lebih dari 1 LSB selama konversi. Untuk mengatasi hal ini pada sinyal input yang berubah dengan cepat digunakan penguat hal ini pada sinyal input yang berubah dengan cepat digunakan penguat
sample-hold
sample-hold . Penguat ini dapat ditiadakan untuk sinyal-sinyal yang sangat. Penguat ini dapat ditiadakan untuk sinyal-sinyal yang sangat lambat atau sinyal DC.
lambat atau sinyal DC.
Ketelitian, linearitas, dan kecepatan ADC
Ketelitian, linearitas, dan kecepatan ADC successive successive approximationapproximation
terutama
terutama disebdisebabkan oleh sifabkan oleh sifat at DAC dan komparatoDAC dan komparator internal.r internal.
I.4.3 Spesifikasi ADC I.4.3 Spesifikasi ADC
Fungsi transfer untuk ADC 3 bit ideal diperlihatkan pada gambar 1.9. Fungsi transfer untuk ADC 3 bit ideal diperlihatkan pada gambar 1.9. Pada fungsi ini sinyal input analog pada sumbu horisontal dan output digital Pada fungsi ini sinyal input analog pada sumbu horisontal dan output digital pada sumb
sebagai berikut : sebagai berikut :
ResolusiResolusi
Menyatakan tegangan input yang dibutuhkan untuk menaikkan output Menyatakan tegangan input yang dibutuhkan untuk menaikkan output ADC antara suatu kode dengan kode berikutnya. Sebuah ADC dengan 12 bit ADC antara suatu kode dengan kode berikutnya. Sebuah ADC dengan 12 bit mempunyai resolusi 1/4096
mempunyai resolusi 1/4096 full scale full scale..
KetelitianKetelitian
Menyatakan perbedaan antara input yang sebenarnya dengan output Menyatakan perbedaan antara input yang sebenarnya dengan output kode biner
kode biner full scale full scale..
Kesalahan penguatanKesalahan penguatan
Menyatakan perbedaan kemiringan fungsi transfer ADC terhadap fungsi Menyatakan perbedaan kemiringan fungsi transfer ADC terhadap fungsi transfer ADC ideal.
transfer ADC ideal.
Kesalahan offsetKesalahan offset
Seta
Setara dengan ra dengan nilnilai ai tegategangan ngan input Ainput ADC DC untuk memuntuk membuat buat nol nol kodekode output.
output.
Non-linearitas differensial (DNL)Non-linearitas differensial (DNL)
Didefinisikan sebagai deviasi dalam lebar kode dari nilai 1 LSB. Didefinisikan sebagai deviasi dalam lebar kode dari nilai 1 LSB.
Non-linearitas integral (INL)Non-linearitas integral (INL)
Adalah deviasi fungsi transfer dari garis lurus ideal. Adalah deviasi fungsi transfer dari garis lurus ideal.
MonotonitasMonotonitas
Menyatakan ada atau tidaknya tanda (sign) kemiringan pada fungsi Menyatakan ada atau tidaknya tanda (sign) kemiringan pada fungsi transfer ADC.
transfer ADC.
Waktu konversiWaktu konversi
Waktu yang diperlukan oleh ADC untuk membuat satu konversi. Waktu yang diperlukan oleh ADC untuk membuat satu konversi.