• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX

Nikmat Jayadi¹, Yudha Purwanto², Hafidudin³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak

IPTV merupakan sistem pengiriman televisi digital melalui suatu jaringan broadband IP. Layanan ini sangat mengutamakan sifat realtime sehingga membutuhkan koneksi yang bersifat

connectionless yaitu dengan menggunakan protokol UDP. Protokol ini menyediakan layanan “best effort” sehingga sangat bergantung pada kualitas layer data link dan fisik. IP Multipath

merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sebuah link.

IP Multipath merupakan teknik penggabungan dua atau lebih Ethernet card menjadi satu group ip dengan tujuan meningkatkan availability link dan capacity sebuah link. Hal ini dapat dilakukan pada sistem operasi berbasis unix salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknik

bonding yang ada pada sistem operasi linux.

Pada tugas akhir ini dibahas bagaimana implementasi dan cara kerja IP Multipath pada server IPTV. Analisis performansi server IPTV melalui pengukuran parameter-parameter quality of service (QoS). Implementasi IP Multipath pada sistem menggunakan teknik bonding mode

balance-round robin, balance xor, dan broadcasting. Perbedaan ketiga mode ini yaitu berdasarkan cara pembagian trafik untuk semua slave yang tersedia.

Hasil dari implementasi dan evaluasi diperoleh bahwa implementasi ip multipath dapat meningkatkan performansi dari server IPTV. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil

pengukuran parameter QoS pada server IPTV dengan IP Multipath dan tanpa IP Multipath. Salah satunya yaitu parameter delay. Pada pengukuran terhadap server IPTV tanpa IP Multipath diperoleh rata-rata delay 13.21094237 ms sedangkan server IPTV dengan IP Multipath diperoleh rata-rata delay 10,2 ms.

Kata Kunci : IP Multipath, IPTV

Abstract

Internet Protocol television (IPTV) is a system through which digital television service is delivered using the architecture and networking methods of the Internet Protocol Suite over a packet-switched network infrastructure, e.g., the Internet and broadband Internet access networks. IPTV provide flexible service, from low resolution to high quality. It gives a realtime service so it use UDP as transportation protocol. This protocol is connectionless so it depends to under layer quality. IP Multipath is one way to increase quality of link.

IP Multipath is using multiple network cables/ports in parallel to increase the link speed beyond the limits of any one single cable or port, and to increase the redundancy for higher availability. It can be done by bonding in linux operating system.

At this final project are described how to build the system, how does it work and analyse its performance by QoS and QoE. IP Multipath Implementation in system use bonding mode balance-rr, balance xor and broadcasting. The difference is the way of traffic distribution to all slave interface in system.

The result of evaluation show the implementation of ip multipath can increase the performance of system . Based on result of QoS measurement is obtained without IP Multipath, average of delay is 13,21094237 and with ip multipath, average of delay is 10,2 ms.

Keywords : : IP Multipath, IPTV

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2010

(2)

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IPTV merupakan sistem pengiriman siaran televisi melalui jaringan IP.

Layanan ini sangat mengutamakan sifat realtime sehingga membutuhkan koneksi yang bersifat connectionless yaitu dengan menggunakan protokol UDP. Protokol ini menyediakan layanan “best effort” sehingga sangat bergantung pada kualitas layer data link dan fisik. IP Multipath merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sebuah link. Dengan IP Multipath kita dapat melakukan penambahan link, kemudian membagi trafik pada link yang tersedia.

IP Multipath merupakan teknik penggabungan dua atau lebih Ethernet card menjadi satu group ip dengan tujuan meningkatkan kapasitas link. Hal ini dapat dilakukan pada sistem operasi berbasis unix salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknik bonding yang ada pada sistem operasi linux.

Pada tugas akhir ini, dibahas bagaimana implementasi dan cara kerja IP

Multipath pada server IPTV serta Analisis performansi server IPTV melalui

pengukuran parameter-parameter quality of service (QoS) dan quality of experience (QoE). Implementasi IP Multipath pada sistem menggunakan teknik bonding mode balance-round robin, balance xor, dan broadcasting. Perbedaan ketiga mode ini yaitu berdasarkan cara pembagian trafik untuk semua slave yang tersedia.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

1. Mengimplementasikan IP Multipath pada server IPTV berbasis unix. 2. Menganalisa bagaimana IP Multipath bekerja untuk membagi beban trafik

ke semua ip interface yang tersedia.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 2

3. Menganalisa performansi implementasi IP Multipath pada server IPTV dengan parameter QoS yaitu delay, jitter, packet loss dan throughput pada sistem dan QoE dengan menggunakan metode MPQM.

1.3 Perumusan Masalah

Dalam tugas akhir ini, akan dilakukan Implementasi IP Multipath pada server IPTV. Maka rumusan masalah yang terkait dengan hal diatas adalah sebagai berikut.:

1. Bagaimana implementasi IP Multipath pada server IPTV berbasis unix? 2. Bagaimana performansi implementasi IP Multipath pada server IPTV ?

berdasarkan parameter QoS yaitu delay, jitter,paket loss,dan throughput serta QoE dengan metode MPQM ?

3. Bagaimana pembagian beban trafik pada sistem?

1.4 Batasan Masalah

1. Sistem ini diterapkan pada server yang berbasis UNIX, digunakan sistem

operasi Ubuntu 9.10 karmic koala.

2. IP Multipath dengan menggunakan teknik boding mode balance round

robin, balance xor dan broadcasting.

3. Sistem ini diterapkan pada jaringan berbasis IPv4.

4. Komputer server dan client berada dalam satu jaringan.

1.5 Metodologi penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah: a. Tahap Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan literatur-literatur berupa artikel, tutorial, jurnal, buku referensi, dan sumber lain untuk mendalami

Tugas Akhir - 2010

(4)

BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 3

tentang konsep konsep Ethernet bonding, Jaringan, IPTV dan cara membangun Ubuntu 9.10 karmic koala menjadi server IPTV.

b. Tahap implementasi

Pada tahap ini akan dilakukan instalasi OS Ubuntu 9.10 pada personal computer sebagai server dan membangun sebuah jaringan berbasis IPv4 . Membangun Ubuntu 9.10 menjadi server IPTV, lengkap dengan IP

Multipath. Membangun sebuah web server sebagai interface antara server

streaming dengan client. Kemudian menerapkan skenario pengambilan data untuk mengukur kualitas sistem yang telah dibuat.

c. Tahap analisis

Dari implementasi kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui performansi kinerja sistem diatas. Analisis ini meliputi

1. Kerja dari aplikasi IP Multipath dalam melakukan pembagian trafik . 2. Performansi IPTV dengan parameter QoS dan QoE.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bab yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, Pembatasan masalah, Maksud dan tujuan, Metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini akan membahas teori-teori yang menyangkut IPTV dan IP Multipath serta teori mengenai komunikasi data pada jaringan computer.

(5)

BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 4

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini akan menjelaskan proses pembangunan server IPTV dan implementasi IP

Multipath pada server IPTV berbasis unix pada jaringan IPv4.

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

Bab ini akan dilakukan analisis terhadap performansi IP Multipath pada server IPTV dalam mengatasi trafik yang padat untuk layanan live tv streaming, dan menganalisis performansi server IPTV.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan tugas akhir ini yang dapat digunakan untuk pengembangan selanjutnya.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2010

(6)

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 37 BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

Analisa dan evaluasi terhadap sistem dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh implementasi IP MULTIPATH terhadap server IPTV. Evaluasi terhadap server IPTV dilakukan melalui pengukuran dan perhitungan berdasarkan parameter QoS dan

QoE. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan analisa dan perbandingan.

4.1. Analisa Implementasi Ip Multipath Pada Server IPTV

Ip multipath merupakan penggunaan multiple network cable/port secara paralel

untuk meningkatkan kapasitas dan availability link. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan Ip multipath pada server IPTV.

Implementasi IP Multipath pada sistem menggunakan dua Ethernet card. Masing- masing Ethernet card memiliki data rate sebesar 100 Mb/s sehingga diperoleh data

rate total yaitu 200 Mb/s. Link server menggunakan kabel UTP kategori 5 yang mempunyai kemampuan transmisi data sebesar 100 Mbit/s. Sehingga dengan implementasi IP Multipath, server IPTV mempunyai kemampuan untuk mentransmisikan paket sebesar 200 Mbit/s ke jaringan atau dengan kata lain terjadi peningkatan dua kali lipat dari server IPTV tanpa IP Multipath.

Gambar 4. 1 IP MULTIPATH Pada Server

(7)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 38

Implementasi Ip Multipath pada sistem menggunakan teknik bonding dengan menerapkan tiga mode opsi dari enam opsi yang ditawarkan. Pembagian mode ini didasarkan pada pengaturan fungsi NIC pada server. Mode bonding yang diterapkan pada implementasi ini adalah:

1. Mode = 0 (balance-rr)

Paket ditransmisikan secara berurutan dari slave (NIC) pertama sampai slave

(NIC) terakhir yang tersedia pada sistem. Pada implementasi ini diterapkan

dua slave Sehingga total trafik akan ditransmisikan secara seimbang pada kedua slave yang tersedia.

2. Mode= 2 (balance-xor)

Pembagian trafik pada mode ini didasarkan pada hasil operasi persamaan berikut:

Relative Port Number=(6 LSBs SA) XOR (6 LSBs DA) MODULUS (jumlah slave) + 1 [3]

Hasil tersebut menunjukkan slave yang akan dipakai untuk melakukan transmisi. Sehingga setiap slave akan mentransmisikan paket berdasarkan tujuan tertentu yang berbeda. Dari implementasi terdapat tiga client dengan alamat mac sebagai berikut:

Client1: 00-24-1D-25-27-D3 Client2: 00-16-D4-E1-69-1B Client3: 00-1E-90-00-D3-67 Dan alamat mac source adalah Bond0=00-23-5A-56-49-8C

Tugas Akhir - 2010

(8)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 39

Sehingga pemilihan slavenya adalah: • Client 1

SA = 00-23-5A-56-49-8C

6 LSBs SA = 8C (hexadecimal) = 1000 110 (binary) DA = 00-24-1D-25-27-D3

6 LSBs DA = D3 (hexadecimal) = 1101 011 (binary) Number of aggregated ports = 2

Port numbers aggregated = g11, g12 (100 1100) XOR (1101 011) = 0101101 0101101= 45 (decimal)

Relative port number = 45 MODULUS 3 +1 = 1 • Client 2

SA = 00-23-5A-56-49-8C

6 LSBs SA = 8C (hexadecimal) = 100 1100 (binary) DA = 00-16-D4-E1-69-1B

6 LSBs DA = 1B (hexadecimal) = 001 1011 (binary) Number of aggregated ports = 2

Port numbers aggregated = g11, g12 (100 1100) XOR (001 1011) = 1010111 1010111= 87(decimal)

Relative port number = 87 MODULUS 3 +1 = 1 • Client 3

SA = 00-23-5A-56-49-8C

6 LSBs SA = 8C (hexadecimal) = 100 1100 (binary) DA = 00-1E-90-00-D3-67

6 LSBs DA = 67 (hexadecimal) = 110 0111 (binary) Number of aggregated ports = 2

Port numbers aggregated = g11, g12 (100 1100) XOR (110 0111) = 1010111 0101011= 43(decimal)

(9)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 40

Relative port number = 43 MODULUS 3 +1 = 2

Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa setiap pengiriman paket dengan tujuan client1 dan client 2 akan ditransmisikan lewat slave 1 sedangkan paket dengan tujuan client 3 akan dikirimkan lewat slave 2.

3. Mode= 3 (broadcasting)

Transmisi semua paket dilakukan di semua slave interface, berfungsi untuk mengurangi down time.

4.2.Pengukuran Sistem

Evaluasi terhadap sistem dilakukan berdasarkan parameter Quality of Service

(QoS) dan Quality of Experience (QoE).

4.2.1 Parameter QoS 1. Delay

A. Pengukuran Delay

Pengukuran ini bertujuan untuk mengevaluasi delay satu arah pada sistem dari server ke client kemudian dilakukan perbandingan hasil pengukuran dari beberapa skenario yang diujicobakan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan wireshark

12.2, pada sisi client dengan mengikuti skenario yang telah ditentukan pada BAB III. Pengukuran dilakukan dengan melakukan capture sebanyak sepuluh kali selama sepuluh menit kemudian diambil nilai rata-rata dari delay yang diperoleh dari hasil pengukuran. Berikut adalah hasil pengukuran delay pada sistem.

Tugas Akhir - 2010

(10)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Tabel 4. NO RR (ms) 1 10.65223 2 10.58796 3 9.606778 4 10.59101 5 10.14081 6 10.13831 7 10.13831 8 10.27832 9 11.23957 10 9.344039 AVERAGE 10.27173 Gambar 0 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Tabel 4. 1. Hasil pengukuran delay

IP MULTIPATH TANPA IP MULTIPATH (ms) BONDING MODE RR (ms) XOR (ms) BROADCAST ING (ms) 10.65223 9.721227 10.38146765 13.31382588 10.58796 9.908209 10.36851901 12.03877585 9.606778 10.70142 10.26080387 13.34315 10.59101 10.05587 10.70133422 13.29856 10.14081 9.937372 10.11728152 13.35276 10.13831 10.45185 10.01124083 13.36876 10.13831 10.28953 10.29762175 13.41272 10.27832 10.24927 9.921160774 13.32781 11.23957 10.10046 10.04464643 13.276531 9.344039 10.08953 11.00759506 13.376531 10.27173 10.15047 10.23378623 13.21094237

Gambar 4. 1. Grafik rata-rata Delay 3 4 5 6 7 8 9 10 11 RR (ms) XOR (ms) BROADCASTING (ms) TANPA IP MULTIPATH (ms)

IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 41 BROADCASTING (ms)

TANPA IP MULTIPATH

(11)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 42 B. Analisa Delay

Delay yang disebabkan karena source coding, packetization, channel coding, dan

jitter buffer bergantung pada codec yang digunakan dan cenderung bersifat statis,

sedangkan packet queuing delay, serialization delay dan propagation delay bergantung pada kondisi jaringan. Packet queuing delay dipengaruhi oleh algoritma

scheduling yang digunakan pada router dan ukuran buffer. Propagation delay

dipengaruhi oleh jarak transmisi semakin jauh jarak transmisi maka delay propagation akan semakin besar. Serialization delay dipengaruhi oleh kecepatan link dan besarnya paket yang melalui link. Semakin besar ukuran paket yang melalui link maka delay serialization akan semakin besar. Berdasarkan hasil pengukuran diatas diperoleh rata-rata delay untuk sistem dengan Ip Multipath lebih kecil dibandingkan dengan tanpa IP Multipath. Hal ini karena dengan implementasi IP Multipath dilakukan pembagian trafik pada kedua link yang terpasang pada sistem sehingga ukuran paket yang melalui masing-masing link lebih kecil dibandingkan dengan sistem tanpa IP Multipath sehingga delay serialization pada sistem dengan IP Multipath lebih kecil daripada sistem tanpa IP Multipath.

2. Delay Variation (Jitter) A. Pengukuran Jitter

Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui besarnya interval waktu antar paket yang dikirimkan oleh server ke client. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan

wireshark 12.2 dengan menerapkan skenario yang telah ditetapkan pada Bab III.

Pengukuran dilakukan dengan melakukan capture sebanyak sepuluh kali selama sepuluh menit kemudian diambil nilai rata-rata dari jitter yang diperoleh dari hasil pengukuran. Berikut adalah hasil pengukuran jitter pada sistem.

Tugas Akhir - 2010

(12)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 AVERAGE

Gambar 4. 2 Grafik Rata 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Tabel 4. 2 Hasil pengukuran jitter

NO IP MULTIPATH TANPA IP MULTIPATH (ms) BONDING MODE RR (ms) XOR (ms) BROADCASTING (ms) 4.0398 4.871701 4.678889 6.29929 4.95441 4.804486 4.968549 7.717835 4.980147 4.538045 4.896765 8.818189 5.134833 5.393616 4.752168 7.544913 4.950804 4.45523 4.441344 7.732028 4.943783 4.885801 4.517685 6.628909 4.978776 4.826751 4.64447 6.361948 4.07461 4.288172 5.771484 6.369847 4.271988 4.826751 4.716398 7.58721 4.6743 4.666301 4.325618 6.356287 AVERAGE 4.700345 4.755685 4.771337 7.141646

Grafik Rata-rata jitter

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 RR (ms) XOR (ms) BROADCASTING (ms) TANPA IP MULTIPATH (ms)

IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 43

TANPA IP MULTIPATH (ms) 6.29929 7.717835 8.818189 7.544913 7.732028 6.628909 6.361948 6.369847 7.58721 6.356287 7.141646 RR (ms) XOR (ms) BROADCASTING (ms) TANPA IP MULTIPATH Tugas Akhir - 2010

(13)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 44 B. Analisa Jitter

Jitter sangat erat kaitannya dengan delay. Jitter dapat disebabkan lintasan tempuh

paket yang berbeda-beda, bandwidth yang tiba-tiba menyempit karena adanya floading, peningkatan trafik secara tidak teratur atau kongesti yang menyebabkan antrian.

Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh besarnya jitter pada sistem dengan IP Multipath lebih kecil daripada jitter pada sistem tanpa IP Multipath. Hal ini karena, dengan implementasi IP Multipath terjadi pembagian trafik pada kedua link sehingga beban masing-masing link lebih kecil bila dibandingkan pada sistem tanpa IP Multipath. Sehingga dapat mengurangi terjadinya kongesti pada link.

3. Packet Loss dan Throughput

A. Pengukuran packet loss dan throughput

Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui besarnya paket yang hilang (packet loss) dan paket yang diterima dari pengiriman paket yang dilakukan oleh server ke client. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan wireshark 12.2 dengan menerapkan skenario yang telah ditetapkan pada Bab III. Besarnya paket loss dan throughput merupakan rata-rata paket loss dan throughput yang diperoleh dari sepuluh kali capture selama sepuluh menit. Berikut ini adalah tabel hasil pengukuran paket loss pada sistem.

Tugas Akhir - 2010

(14)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 45 Tabel 4. 3 Hasil pengukuran throughput dan paket loss pada sistem tanpa Ip Multipath

Tabel 4. 3 Hasil pengukuran throughput dan paket loss pada sistem dengan Ip Multipath mode=0

NO TRANSMIT [Paket]

RECEIVE [Paket]

THROUGHPUT

(Mbit/s) PACKET LOSS 1 5904 5901 1.0940 3 (0.05%) 2 5754 5753 1.050 1 (0.02%) 3 5720 5717 1.0440 3 (0.05%) 4 5612 5610 1.0160 2 (0.04%) 5 6040 6037 1.1120 3 (0.05%) 6 5887 5887 1.0680 0( 0%) 7 5765 5764 1.0530 1 (0.02%) 8 6026 6021 1.0960 5 (0.08%) 9 5650 5648 1.0310 2 (0.04%) 10 6018 6013 1.0970 5 (0.08%) AVERAGE 5837.6 5835.1 1.0661 2.5 (0.043%) NO TRANSMIT [Paket] RECEIVE [Paket] THROUGHPUT

(Mbit/s) PACKET LOSS 1 4924 4921 0.897 3 (0.06 %) 2 4943 4939 0.905 4 (0.08 %) 3 4445 4444 0.810 1 (0.02 %) 4 5088 5083 0.930 5 (0.1 %) 5 4906 4903 0.896 3 (0.06 %) 6 5009 5007 0.913 2 (0.04 %) 7 4722 4721 0.859 1 (0.02 %) 8 4930 4928 0.902 2 (0.04 %) 9 4835 4832 0.887 3 (0.06 %) 10 5015 5011 0.909 4 (0.08 %) AVERAGE 4881.7 4878.9 0.8908 2.8 (0.056 %) Tugas Akhir - 2010

(15)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 46 Tabel 4. 3 Hasil pengukuran throughput dan paket loss pada sistem dengan Ip Multipath mode=2

Tabel 4. 3 Hasil pengukuran throughput dan paket loss pada sistem dengan Ip Multipath mode=3

NO TRANSMIT [Paket]

RECEIVE [Paket]

THROUGHPUT

(Mbit/s) PACKET LOSS 1 5921 5921 1.0780 0 (0%) 2 5807 5805 1.0610 2 (0.03%) 3 6003 6000 1.0950 3( 0.05%) 4 5840 5840 1.0680 0% 5 5859 5856 1.0710 3 (0.05%) 6 5669 5665 1.0280 4 (0.07%) 7 5800 5797 1.0640 3 (0.05%) 8 6041 6038 1.1050 3 (0.05%) 9 5879 5877 1.0670 2 (0.03%) 10 5797 5796 1.0570 1 (0.02% average 5861.6 5859.5 1.0694 2.1 (0.035%)

B. Analisis Throughput dan packet loss

Berdasarkan Hasil pengukuran terhadap sistem, menunjukkan bahwa implementasi ip multipath dapat mengurangi terjadinya packet loss dan meningkatkan throughput. NO TRANSMIT [Paket] RECEIVE [Paket] THROUGHPUT

(MBIT/S) PACKET LOSS

1 5839 5839 1.0710 0 2 5951 5949 1.0890 2(0.03%) 3 5832 5827 1.0670 5 (0.09%) 4 5773 5771 1.0470 2 (0.03%) 5 5979 5977 1.0970 2 (0.03%) 6 5814 5814 1.0620 0 (0%) 7 5685 5685 1.0380 0 (0%) 8 5883 5882 1.0740 1 (0.02%) 9 5895 5892 1.0770 3 (0.05%) 10 5938 5934 1.0790 4 (0.07%) AVERAGE 5859 5857 1.0701 1.9 (0.032%) Tugas Akhir - 2010

(16)

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI SISTEM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IP MULTIPATH PADA SERVER IPTV BERBASIS UNIX Page 47 4.2.2.1. Parameter QoE • Tanpa Ip Multipath Qr  4 1 – 0,056 , = 3,2  3 • Ip Multipath  Mode=0 (balance-rr) Qr  4 1 – 0,043 , = 3,7  4  Mode = 2 (balance-xor) Qr  4 1 – 0,032 , = 3,86  4  Mode = 3 (broadcasting) Qr  4 1 – 0,035 ,  = 3,78  4

Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa perhitungan nilai QoE untuk kualitas video menggunakan MPQM, dipengaruhi oleh packet loss yang terjadi. Semakin besar packet loss maka kualitas video yang dihasilkan semakin turun. Selain itu, jitter dan delay juga berpengaruh terhadap kualitas gambar. Semakin besar delay dan jitter, maka gambar yang dihasilkan akan semakin buruk. Pada server IPTV dengan implementasi IP Multipath, rata-rata packet loss kecil, sehingga nilai QoE yang dihasilkan baik, yaitu berkisar pada nilai 4 (very good). Sedangkan pada server IPTV tanpa IP Multipath, kualitas video yang diperoleh cukup baik yaitu berkisar pada nilai 3 (good).

(17)

DAFTAR PUSTAKA

1. Azikin, A Dan Purwanto,Y. VIDEO/TV STREAMING dengan Video LAN Project. Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta.

2. Beckers, D. 2007. BONDING. http:// linuxfoundation.org. 20 januari 2010.

3. Frazier, H. 2007. IEEE 802.3AD LINK AGGREGATION (LAG). Ottawa : IEEE 802.3 HSSG.

4. Hagen, W. 2007. UBUNTU LINUX BIBLE. USA : Wiley Publishing.

5. Iwan. 2009. H.264: SATU STANDARD UNTUK BERAGAM VIDEO. CHIP. Juni 2009. 100-105.

6. Park, K. 2005. QOS IN PACKET NETWORKS. USA : The MITRE Corporation 7. W.Coopor, G.Lovelace, “IPTV Guide: Delivering Audio and Video over Broadband”,

IPTV Report, 2006. http://iptvreport.com/guide/request/download/IPTV-Guide.pdf.

8. ***, “VLC - The Cross-Platform Media Player and Streaming Server”,

www.videolan.org/vlc/. 9. ***, Wireshark, http://www.wireshark.org/. 10. http://en.wikipedia.org/ 11. http://pakeklinux.wordpress.com/ Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2010

Gambar

Gambar 4. 1  IP MULTIPATH Pada Server
Gambar  4. 1. Grafik rata-rata Delay 345678 9 10 11 RR (ms) XOR (ms) BROADCASTING (ms) TANPA IP MULTIPATH (ms)
Gambar  4. 2  Grafik Rata012345678912
Tabel 4. 3 Hasil pengukuran throughput dan paket loss pada sistem dengan Ip Multipath mode=0  NO  TRANSMIT
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) di Kota Bogor, berupaya untuk dapat melayani kepentingan masyarakat dalam

Berdasarkan hasil kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. 1) Aspek stres kerja yang perlu diperbaiki adalah pemberian pekerjaan yang

Konservatisme merupakan salah satu prinsip akuntansi yang digunakan untuk mengantisipasi ketidakpastian yang melekat pada perusahaan atau sikap kehati-hatian yang

MOD EL KONSELING ISLAMI YANG EFEKTIF UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI INTERPERSONAL PESERTA D ID IK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8 Sebagai gembala rohani, rasul Paulus menulis kepada saudara-saudaranya di Kolose, ”Berhati-hatilah: mungkin ada orang yang akan membawa kamu pergi sebagai mang- sanya melalui

Input device berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar sistem ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah dan menghasilkan informasi yang diperlukan.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini, sebagai salah satu persyaratan

Pemain yang spontan tidak memerlukan pengarah akan tetapi pemain peran yng terencana memrlukan pengarahan dan perencanaan yang matang penting bagi pemain untuk