• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Grouting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Grouting"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEKERJAAN GROUTING DI KAWASAN INDUSTRI

PEKERJAAN GROUTING DI KAWASAN INDUSTRI

WIJAYAKUSUMA UNTUK PENINGKATAN DAYA DUKUNG

WIJAYAKUSUMA UNTUK PENINGKATAN DAYA DUKUNG

TANAH

TANAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu

Diajukan untuk memenuhi salah satu syaratsyarat

Kurikulum Program S-1 Kurikulum Program S-1

Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro

Oleh: Oleh:

Adi Danu Saputra Adi Danu Saputra 21100112130049 21100112130049

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS TEKNIK

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

SEMARANG

SEMARANG

JUNI 2016

JUNI 2016

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kerja praktek ini disusun oleh: Laporan kerja praktek ini disusun oleh:  Nama

 Nama : : Adi Danu SaputraAdi Danu Saputra  NIM

 NIM : : 2110011213004921100112130049 Jurusan/Program

Jurusan/Program Studi Studi : : Teknik Teknik GeologiGeologi Judul

Judul : : Pekerjaan Pekerjaan Grouting Grouting di di Kawasan Kawasan IndustriIndustri Wijayakusuma Untuk Peningkatan Daya Dukung Wijayakusuma Untuk Peningkatan Daya Dukung Tanah.

Tanah.

Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing sebagai bagian Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing sebagai bagian persyaratan dalam Kurikulum Program Studi Teknik Geologi Fakultas persyaratan dalam Kurikulum Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Teknik Universitas Diponegoro.

Menyetujui, Menyetujui, Tanggal,

Tanggal, Juni Juni 20162016 Dosen Pembimbing, Dosen Pembimbing, Ir. Dwijanto J.S., M.T Ir. Dwijanto J.S., M.T  NIP. 195109  NIP. 195109101982021001101982021001

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kerja praktek ini disusun oleh: Laporan kerja praktek ini disusun oleh:  Nama

 Nama : : Adi Danu SaputraAdi Danu Saputra  NIM

 NIM : : 2110011213004921100112130049 Jurusan/Program

Jurusan/Program Studi Studi : : Teknik Teknik GeologiGeologi Judul

Judul : : Pekerjaan Pekerjaan Grouting Grouting di di Kawasan Kawasan IndustriIndustri Wijayakusuma Untuk Peningkatan Daya Dukung Wijayakusuma Untuk Peningkatan Daya Dukung Tanah.

Tanah.

Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing sebagai bagian Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing sebagai bagian persyaratan dalam Kurikulum Program Studi Teknik Geologi Fakultas persyaratan dalam Kurikulum Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Teknik Universitas Diponegoro.

Menyetujui, Menyetujui, Tanggal,

Tanggal, Juni Juni 20162016 Dosen Pembimbing, Dosen Pembimbing, Ir. Dwijanto J.S., M.T Ir. Dwijanto J.S., M.T  NIP. 195109  NIP. 195109101982021001101982021001

(4)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN PENGESAHAN PENGESAHAN ... ... ii KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... ... iiii DAFTAR

DAFTAR ISI ...ISI ... ... iiiiii DAFTAR

DAFTAR GAMBAR ...GAMBAR ... ... iviv DAFTAR

DAFTAR TABEL TABEL ... v... v DAFTAR

DAFTAR LAMPIRAN ...LAMPIRAN ... ... vivi BAB I

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... . 11 1.1

1.1 Latar Latar Belakang ...Belakang ... ... 11 1.2

1.2 Maksud Maksud dan dan Tujuan ...Tujuan ... . 11 1.2.1

1.2.1 Maksud Maksud ... 1.... 1 1.2.2

1.2.2 Tujuan ...Tujuan ... 2... 2 1.3

1.3 Lokasi Lokasi Kerja Kerja Paktek Paktek ... ... 22 1.4

1.4 Ruang Ruang Lingkup Lingkup ... . 22 1.5

1.5 Sistematika Sistematika Penulisan ...Penulisan ... .... 33 BAB II

BAB II GAMBARAN GAMBARAN UMUM UMUM PERUSAHAAN ...PERUSAHAAN ... . 44 2.1

2.1 Profil Profil Perusahaan ...Perusahaan ... ... 44 2.1.1 Latar

2.1.1 Latar Belakang BerBelakang Berdirinya Perdirinya Perusahaan ...usahaan ... ... 44 2.1.2

2.1.2 Maksud Maksud dan dan Tujuan Tujuan Perusahaan ...Perusahaan ... . 44 2.1.3

2.1.3 Alamat Alamat Kantor Kantor Perusahaan ...Perusahaan ... ... 55 2.2

2.2 Struktur Struktur Organisasi ...Organisasi ... .... 55 BAB III

BAB III TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA ... ... 66 3.1

3.1 Grouting ...Grouting ... 6... 6 3.2

3.2 Jenis Jenis Grouting Grouting dan dan Kegunaanya ...Kegunaanya ... ... 77 BAB IV

BAB IV PELAKSANAAN PELAKSANAAN PEKERJAAN ...PEKERJAAN ... ... 1010 4.1

4.1 Lokasi Lokasi Kerja Kerja Praktek Praktek ... ... 1010 4.2

4.2 Pelaksanaan Pelaksanaan Pekerjaan ...Pekerjaan ... ... 1111 BAB V

BAB V KESIMPULAN KESIMPULAN ... .. 2525 DAFTAR

DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA ... 26... 26 LAMPIRAN

(5)

DAFTAR GAMBAR 

Gambar 3.1 Fungsi Grouting (Suharyadi, 2004) ... 7

Gambar 4.1 Lokasi Kawasan Industri Wijayakusuma (Sumber: Google Map) ... 11

Gambar 4.2 Mesin Bor Putar ... 12

Gambar 4.3 Cashing ... 13

Gambar 4.4 Pressure Gauge ... 13

Gambar 4.5 Grout Mixer ... 14

Gambar 4.6 Andang (Platform) ... 15

Gambar 4.7 Grouting Pump ... 16

Gambar 4.8 Kolam Penampungan Air ... 16

Gambar 4.9 Skema pelaksanaan grouting ... 17

Gambar 4.10 Diagram alir pelaksanaan grouting ... 18

Gambar 4.11 Lokasi titik grouting dan skema titik grouting ...19

Gambar 4.12 Pelaksanaan pemboran lubang grouting ... 20

Gambar 4.13 Lubang yang sedang digrouting dialirkan material grouting melalui pipa grouting dan selang sirkulasi. ... 22

(6)

DAFTAR TABEL

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Geologi Kota Semarang

Lampiran 2. Titik Lokasi Grouting dan Skema Grouting Lampiran 3. Perbandingan Campuran Semen, Air, dan Pasir

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia kerja berbeda dengan teori yang diajarkan kepada mahasiswa d i  bangku kuliah universitas. Ilmu yang telah didapatkan di bangku ku liah merupakan dasar yang nantinya akan dikembangkan sesuai dengan je nis  pekerjaan tetapi tidak semua ilmu yang didapatkan di bangku kuliah diterapkan di dunia pekerjaan dimana hanya ilmu yang berkaitan deng an jenis pekerjaan dan proyek yang digunakan. Misalnya di bidang geol ogi teknik. Tidak diperlukan ilmu mengenai perhitungan cadangan reservoir maupun geologi minyak bumi begitu juga sebaliknya namun tidak m enutup kemungkinan ilmu tersebut akan dipergunakan. Ilmu dasar dalam ge ologi merupakan ilmu yang sangat penting untuk dipahami dan paling sering dipergunakan dalam segala  jenis bidang pekerjaan geologi. Oleh karena itu, pada dasarnya ilmu geologi merupakan ilmu yang saling berhubungan. Pekerjaan bidang geologi tidak hanya berkaitan dengan ilmu geologi tetapi sebagai pekerja geologi yang  profesional dituntut untuk menguasai ilmu lain dan mampu menghadapi tekanan dalam pekerjaan. Selain itu  pengalaman dalam pekerjaan JUga menentukan baik buruknya kualitas pelaksanaan pekerjaan.

Untuk menghadapi tantangan dalam dunia pekerjaan Program Studi T eknik Geologi Universitas Diponegoro menerapkan Kerja Praktek sebagai media kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswanya sebelum memperoleh gelar sarjana teknik. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa tidak kaget dengan pekerjaan yang akan dihadapi ketika telah bekerja.

1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud

Maksud dari pelaksaan kerja praktek adalah ikut serta dan terlibat langsung dalam pekerjaan geologi tertentu sehingga mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah, mengetahui dan mempelajari proses kerja.

(9)

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek adalah:  Mengetahui prosedur kerja pada perusahaan

 Mengetahui dan terlibat langsung dalam proses perkerjaan yang sedang  berlangsung

 Dapat memberikan gambaran umum mengenai dunia pekerjaan sebelum mahasiswa terjun langsung ke dunia pekerjaan.

1.3 Lokasi Kerja Paktek

Lokasi kerja praktek berada di Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang. Kerja praktek pada lokasi ini merupakan proyek yang ditangaani oleh PT. SELIMUT BUMI ADICIPTA. Perusahaan ini beralamat di Jalan Karanganyar Gunung no. 267 Semarang.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pekerjaan dalam kerja praktek pada PT. SELIMUT BUMI ADICIPTA adalah pelaksaan grouting yang dilaksanakan di Kawasan Industr i Wijayakusuma Semarang. Lokasi grouting merupakan kawasan industri di daerah Mangkang yang didominasi oleh bangunan pabrik d an gudang sehingga diperlukan penguatan daya dukung tanah untuk menopang beban alat-alat  pabrik dan barang-barang lain. Diharapkan nantinya setelah grouting tidak menibulkan efek negative akibat tanah yang kurang kuat. Pekerjaan grouting yang dilakukan berupa grouting yang fungsinya untuk memperkuat struktur tanah dengan melakukan penginjeksian semen untuk merapatkan tanah serta menutupi rekahan-rekahan tanah karena ada kemugkinan tanah retak. Pekerjaan ini dilakukan untuk memperoleh tanah yang kuat demi menopang  pabrik yang berat totalnya tinggi.

(10)

Sisternatika penulisan yang diterapkan dalarn penulisan laporan kerja  praktek ini adalah sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Berisi rnengenai latar belakang, rnaksud dan tujuan, lokasi kerja praktek, ruang lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan kerja praktek, sisternatika  penulisan laporan dan rnetodologi kerja praktek.

Bab II. Gambaran U mum Perusahaan

Bab ini rnenjelaskan secara urnurn garnbaran rnengenm profil perusahaan PT Selirnut Burni Adhi Cipta.

Bab III. Pelaksanaan Kerja Praktek

Bab ini berisi tentang rnekanisrne pekerjaan kerja praktek yang telah dilaksanakan, rneliputi pengarnbilan data lapangan dan pengolahan data-data lapangan.

Bab IV. Kesimpulan

Berisi tentang kesirnpulan dari pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan.

(11)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 Latar Belakang Berdirinya Perusahaan

Dalam pertemuan ilmiah serangkaian seminar sering kali muncul  permasalahan yang menyangkut profesionalisme pelaksanaan pembangunan di Negara kita saat ini, dimana salah satu faktor yang sering disebut adalah masih kurangnya keterlibatan tenaga-tenaga ahli professional dalam  pelaksanaan pembangunan di negara kita saat ini. Seiring dengan laju  pembangunan negara kita saat ini, dan memasuki era globalisasi, banyak Perusahaan- perusahaan asing yang masuk lengkap dengan tenaga ahli serta  peralatannya. Dengan demikian, maka perusahaan- perusahaan dalam negeri  beserta tenaga ahlinya merasa terpacu dan berkewajiban untuk melibatkan

diri, diantaranya adalah PT. Selimut Bumi Adhi Cipta.

2.1.2 Maksud dan Tujuan Perusahaan

Pendirian PT. Selimut Bu!lli Adhi Cipta sebagai Konsultan Teknik 1m diharapkan dapat ikut serta dalam perencanaan, penelitian, studi kelayakan serta pengawasan diberbagai sektor pembangunan di Indonesia pada umumnya dan khususnya di Propinsi Jawa Tengah. Sampai saat ini PT. Selimut Bumi Adhi Cipta sudah cukup berpengalaman dalam berbagai jenis  pekerjaan, yang menyangkut bidang perencanaan kontruksi dan pengawasan

konstruksi.

Hingga saat ini PT Selimut Bumi Adhi Cipta merupakan satu-satuanya  perusahaan jasa konsultasi di area Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta yang menjalankan jasa layanan grouting. Tidak adanya konsultan yang bergerak di  bidang layanan grouting dikarenakan layanan ini memerlukan peralatan  pemboran yang memadai serta tenaga ahli geoteknik yang handal dan  berpengalaman di bidang grouting.

(12)

Selain sebagai perusahaan pertama yang mengembangkan layanan di  bidang grouting PT. Selimut Bumi Adhi Cipta adalah satu-satunya  pernsahaan di Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta yang memiliki peralatan  pemboran paling lengkap. Hal ini juga yang mendasari mengapa sampai sekarang pernsahaan ini masih sebagai pioneer di bidang grouting khususnya di area Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.

2.1.3 Alamat Kantor Perusahaan

Saat ini PT. Selimut Bumi Adhi Cipta terletak pada Jalan Karanganyar Gunung No. 267 Semarang, Jawa Tengah, telp (024) 8440134 - 8440125, fax (024) 8440134. Dilihat dari lokasi perusahaan yang berada di tengah kota Semarang sangat memungkinkan perusahaan ini akan menjadi pernsahaan yang terns berkembang. Hal tersebut sangat mungkin terjadi mengingat kota Semarang mernpakan kawasan strategis dengan pelayanan infrastrnktur yang cukup memadai bahkan termasuk salah satu kota di Indonesia yang terus melakukan pembangunan menuju kota metropolitan.

2.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Perusahaan Utama a. Susunan Pemilik Perusahaan

 Komisaris Utama : Ny. Nurhayati, BA

 Komisaris Satu : Ir. Sabtanto

 Direktur I : Ir.Dwiyanto, MT  b. Susunan Pengurus Perusahaan

 Komisaris Utama : Ny. Nurhayati, BA

 Komisaris Satu : Ir. Sabtanto

 Direktur Utama : Togani Cahyadi Upomo, MT

(13)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Grouting

Menurut Suprapto (2005), grouting adalah penyuntikan bahan sem1 kental (slurry material) ke dalam tanah atau batuan melalui lubang bor, dengan tujuan menutup diskontruksi terbuka, rongga-rongga dan lubanglubang pada lapisan yang dituju untuk meningkatkan kekuatan tanah. Suharyadi (2004) menyebut grouting sebagai penginjeksian material perekat ke dalam tanah atau  batuan yang lulus air dengan tujuan untuk menutup pori dan rekahan. Campuran semennya terdiri atas tanah, semen, emulsi, aspal, dan lain-lain. Fungsi grouting di dalam tanah atau batuan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Penetrasi atau Penembusan (permeation/penetration)

Grouting mengalir ke dalam rongga tanah dan lapisan tipis batuan dengan  pengaruh minimum terhadap struktur asli.

 b. Kompaksi atau Pemadatan (compaction/controlled displacement)

Material grouting dengan konsistensi sangat kental dipompakan ke dalam tanah sehingga mendorong dan memadatkan.

c. Rekah Hidrolik (hydraulic fracturing)

Apabila tekanan grouting lebih besardari kuat tarik batuan atau tanah yang di grouting, grouting dengan cepat menembus rekahan.

Selain fungsi tersebut diatas fungsi lain dari grouting sudah berkembang selama berabad-abad seperti:

a. Menahan aliran air dan mengurangi rembesan  b. Menguatkan tanah dan batuan

c. Mengisi rongga dan celah pada tanahlbatuan sehingga menjadi padat d. Memperbaiki kerusakan struktur

e. Meningkatkan kekuatan anchor  dan tiang pancang

f. Menghindari material dan fluida yang dapat membahayakan atau merusak tanah atau batuan.

(14)

Gambar 3.1 Fungsi Grouting(Suhar yadi, 2004)

3.2 Jenis Grouting dan Kegunaanya

Menurut Kadar Budiyanto (2000) berdasarkan tujuannya grouting dapat dibagi menjadi 7 (tujuh):

a. Grouting Tirai

Fungsinya sebagai penghalang (cut off atau barrier) dwi rcmbesan air dalam pondasi bendungan yang cenderung membesar atau bocor. Dengan membentuk lapisan vertikal kedap di bawah permukaan, dan juga sebagai  penambah kekuatan pondasi bendungan. Grouting ini bertujuan untuk memotong aliran airtanah dari upstream ke downsteam setidaknya dapat memperpanjang jalanya airtanah sampai tertentu sesuai rencana.

b. Grouting Selimut (Bl anket Groutin g) 

Grouting ini dilaksanakan bersamaan atau sebelum grouting tirai. Hal ini tergantung kondisi geologi setempat. Tujuan grouting ini untuk memperbaiki lapisan permukaan tanah atau batuan pondasi yang langsung  berhubungan dengan inti, selain itu juga untuk. melindungai grouting tirai yang langsung berhubungan dengan  seepage water.  Line dari blanket  grouting dilebarkan di sebelah luar setelah grouting tirai. Pada pembuatan

(15)

lubangnya lebih dangkal dari grouting tirai, grouting ini hanya dilakukan di sepanjang river ber saja atau tergantung dari jenis batuan, Apabila bersifat  porous, maka grouting ini dilakasanakan di sepanjaug axis bendungan. d. Grouting Konsolidasi (Consolidation Grouting)

Fungsi grouting ini sama dengan blanket grouting. selain hal tersebut  berguna untuk memperbaiki fisik perlapisan tanah pemukaan karena ada kemungkinan retak. Pelaksanaan grouting ini dibuat lebih dangkal dari lubang bor untuk blanket atau curtain grouting. Karena fungsinya yang hanya untuk perbaiknn lapisan permukaan tanah. Selain itu untuk menyeragamkan dan menguatkan pondasi atau struktur

e. Grouting Kontak 

Fungsi dari grouting ini menghubungkan antara lapisan dengan lapisan yang baru. Jadi antara lapisan yang sejenis maupun berbeda. Misalnya pada  bendungan di bawah concrete pad . Disini dilakukan grouting kontak untuk menghubungkan antara permukaan river bed dengan lapisan concrete. Pada kondisi lain juga bisa digunakan untuk penghubung antara struktur concrete lining  terowongan, besi penyangga dengan batuan atau lapisan beton yang rusak.

f. Grouting Semprot

Fungsi dari grouting ini untuk menutupi permukaan pondasi struktur  bangunan lainnya dengan tujuan mencegah kebocoran antara pondasi dan material pondasi diantaranya dengan cara menyemprotkan semen atau mortar pada permukaan batuan pondasi untuk menutup celah, kekar, atau rongga. Pemakain bahan grout halus dikenal dengan guniting dan grout kasar dikenal sebagai shotcreting .

Selain itu pada umumnya gruting dengan cara injeksi mempunyai tiga fungsi: a. Permeating grouting

Grouting untuk mengisi pori- pori dalam tanah. Di sini bahan grouting harus tetep encer untuk menyusup dalam pori- pori tanah tanpa merubah volume tanah. Permeating grouting biasanya hanya terjadi pada tanah- tanah

(16)

 b. Displacement grouting

Grouting yang ditunjukkan untuk mengisi pori tanah dan men yibak pori tanah menjadi besar. Grouting ini menyebabkan terjadinya displacement dan perubahan volume pori dalam tanah.

c. Encapsulation grouting

Grouting yang ditujukan untuk mengisi retakan- retakan yang terjadi dalam tanah akibat tekanan injeksi. Grouting ini tidak menyusup ke pori- pori tanah tetapi mengisi retakan-retakan sekitar gugusan tanah atau batuan, sehingga berbentuk lensa- lensa tipis grouting yang berada di sela- sela gugusan tanah/batuan dan membungkus tanah dalam gugusan- gugusan yang cukup besar.

(17)

BAB IV

PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1 Lokasi Kerja Praktek

Lokasi pekerjaan grouting berada di Kawasan Wijayakusuma Mangkang, Kota Semarang. Kawasan Industri Wijayakusuma beralamat di Jalan Raya Semarang - Kendal Km. 12, Mangkangwetan, Tugu Jawa Tengah. Daerah kerja  praktek berada pada kawasan industri yang sebagian besar lahanya digunakan

untuk mendirikan pabrik dan gudang. Pada lokasi kerja praktik morfologi  berupa dataran rendah yang oleh masyarakat disebut dengan pantai utara Jawa.

Kawasan ini memiliki litologi berupa breksi dan alluvium menurut Peta Geologi Lembar Magelang Semarang oleh Thanden dkk. Alluvium merupakan endapan sedimen yang belum mengalami lithifikasi sehingga daya dukungnya  perlu direkayasa agar beban pabrik yang ada di atasnya tidak menyebabkan

(18)

Pada pabrik ini akan dilakukan instalasi pembangkit listrik cadangan (UPS) yang akan beroperasi jika suatu waktu terjadi pemadaman listrik. Alatnya sendiri sangat berat dan akan di tempatkan di bagian timur pabrik. Karena  beban pabrik sendiri sudah maksimal dan jika ditambahkan beban lagi

dikhawatirkan terjadi keruntuhan, maka diputuskan untuk melakukan grouting  pada tempat pemasangan UPS untuk memperkuat tanah.

4.2 Pelaksanaan Pekerjaan

Kerja praktek yang dilakukan adalah grouting seperti yang telah diketahui grouting merupakan suatu metode atau cara yang digunakan untuk memperkuat struktur tanah. Fungsinya agar tanah tersebut tidak longsor atau pondasi mudah rusak setelah dilakukan pembunganan di atas tanah tersebut. Pelaksanaan grouting secara umum yaitu dengan memasukan semen (injeksi) campuran semen (slurry material) ke dalam tanah. Besar semen yang dimasukan dan dalamnya penginjeksian semen tergantung dari fungsi lahan setelah dilakukan grouting. Penginjeksian semen ke dalam tanah dapat memperkuat struktur tanah yang tidak kuat menopang bangunan diatasnya.

Alat-alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan  grouting   adalah sebagai berikut :

1. Mesin Bor Putar

Mesin bor putar berfungsi untuk membuat lubang bor pada tanah/batuan yang akan digrouting. Mesin bor putar yang dipakai merupakan sistem spindel dengan kemampuan penetrasi sampai kedalaman 30 m (Gambar 4.1). Jenis  pemboran yang digunakan merupakan pemboran coring   dan non coring. Pemboran coring dilakukan untuk pelaksanakan check hole  kualitas tanah setelah di grouting  dan pemboran non coring untuk pembuatan lubang bor yang akan di grouting.

(19)

Gambar 4.1 Mesin Bor Putar

2. Cashing

Cashing  berfungsi sebagai pelindung dari gugurnya dinding lubang bor. Selain itu cashing  juga menjaga agar penetrasi kedalam lubang bor dapat terjadi secara merata. Diameter cashing yang digunakan adalah sebesar 60 mm. besarnya cashing   disesuaikan dengan diameter lubang bor yang telah dibuat. (Gambar 4.2)

(20)

3.  Pressure Gauge

 Pressure gauge  berfungsi untuk mengukur tekanan yang ada didalam lubang  bor.  Pressure gauge dipasang pada pangkal cashing yang dilengkapi oleh head cashing  untuk menghubungkan antara pressure gauge dan cashing  (Gambar 4.3)

Gambar 4.3Pressur e Gauge

4. Grout Mixer

Grout mixer merupakan alat atau mesin yang digunakan untuk mencampur fluida (air/minyak) dengan semen sehingga menghasilkan cairan  slurry yang akan diinjeksikan kedalam lubang bor . Grout mixer  ini memiliki

sistem  Double bath  yaitu sebuah bak yang dilengkapi dengan corong untuk menghitung volume  slurry  yang akan diinjeksikan. Kapasitas tampung dari  grouth mixer ini mencapai 60 liter (Gambar 4.4).

(21)

Gambar 4.4Grout Mixer

5. Andang (Platform)

Andang berfungsi sebagai tempat peletakan bahan untuk grouting dan membantu dalam pemasukan bahan-bahan tersebut kedalam  grout mixer . Dalam pelaksanaan grouting andang tidak wajib untuk dibuat. Dimensi dan ukuran andang disesuaikan dengan skala dan jumlah titik yang akan dilakukan  grouting . (Gambar 4.5). Semakin banyak jumlah titik dan semakin besar volume cairan yang dibutuhkan, maka akan semakin besar pula andang yang akan dibuat. Sebaiknya andang dibuat tidak terlalu jauh dari kolam air.

(22)

Gambar 4.5 Andang(Platform)

6. Grouting Pump

Grouting Pump  berfungsi sebagai mesin untuk memompakan bahan grouting ke dalam lubang bor. Grotuing pump  harus bertipe piston mampu memompa dengan laju 14

 – 

 85 liter per menit secara kontinyu. Pompa grouting ini juga harus mampu menekan sampai dengan 10 kg/cm2.

(23)

7. Kolam Penampungan Air

Kolam penampungan berfungsi untuk menampung air yang akan digunakan sebagai fluida untuk pembuatan  slurry (Gambar 4.7).

Gambar 4.7 Kolam Penampungan Air

Gambar 4.8 Diagram alir pelaksanaan grouting

Pemasangan casing

Grouting

Penutupan lubang bor

Selesai Mixing plant - semen - grout mixer - pompa grouting Tandon air Gudang Material Pemboran

(24)

Tahapan pekerjaan grouting yang dilakukan pada kerja praktek kali ini secara  bertahap antara lain:

a. Penentuan titik grouting

Penentuan titik yang akan digrouting yaitu pada lokasi yang akan dilakukan  penempatan UPS. Pada tempat yang akan dilakukan grouting telah tertutup oleh penyemenan lantai sehingga perlu pembersihan laban dari lapisan semen di permukaan bangunan pabrik yang terdapat banyak alat berat akan semakin membuat tanab dibawahnya terbebani sehinnga akan sangat mudab untuk rusak sebingga dilakukan grouting. Setelab menentukan titik lokasi grouting dilakukan penentuan jumlah titik yang akan di grouting yaitu sebanyak 10 titik. 10 titik tersebut terbagi menjadi 2 baris dan 2 kolom dengan jarak memanjang sebanyak 5 titik. Jarak dari titik satu ke titik yang lain yaitu 1 meter. Kedalaman dari titik grouting yaitu 3 meter seperti pada gambar 4.9

Gambar 4.9 Lokasi titik grouting dan skema titik grouting

 b. Pengeboran

Langkah yang kedua yaitu dengan melakukan pengeboran pada titik yang telah ditentukan dari 10 titik yang akan dilakukan grouting keseluruhnya dibor dengan kedalaman 3 meter. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mata  bor tunggal. Diameter pengeboran sebesar 60 mm. Pada waktu melakukan  pengeboran dilakukan dengan bantuan sirkulasi air yang juga membwa basi l rempah pemboran ke permukaan. Selain itu dilakukan juga pemboran untuk memperoleh core yang baik dengan sistem hidrolik. Core ini berfungsi untuk mengetahui seberapa besar daya serap lapisan tanah atau batuan untuk menyerap air. Semakin banyak air yang terserap kedalam tanah, maka dapat diperkirakan bahwa jumlah material grouting yang dimasukan juga semakin besar.

(25)

Pemboran pilot hole tidak memerlukan untuk dilakukan test lugeon karena cukup dengan mengetahui hasil core dan air yang dimasukan kemudian dihitung secara manual sudah dapat dilakukan grouting

Gambar 4.10 Pelaksanaan pemboran lubang grouting

c. Grouting

Grouting dilakukan setelah selesai melakukan pengeboran. Campuran semen dan air yang digunakan pada daerah kerja praktik yaitu 1:4. Semen yang digunakan dalam satu campuran sebesar 40 kg dan air yang digunakan sebesar 1600 liter. Injeksi campuran semen dan air dilakukan dengan bantuan pompa dengan tekanan 1 kg/cm2.Pada tiap lubang jumlah campuran semen dan air yang masuk

(26)

Prosedur grouting yaitu:

1. Air dan semen dicampurkan dengan perbandingan 1: 1 dicampur dalam satu wadah

2. Campuran tersebut dialirkan dari wadah ke dalam lubang menggunakan selang dan diinjeksikan dengan bantuan pompa. (Gambar 4.11)

Gambar 4.11 Lubang yang sedang digrouting dialirkan material grouting melalui pipa grouting dan selang sirkulasi

3. Injeksi dilakukan hingga mencapai tekanan 1 kg/cm2. Lakukan injeksi semen kedalam lubang secara bertahap per 1 meter menggunakan  grout pump dengan tekanan 10 bar/ 10 kg/cm.

4. Bila tekanan yang diingkan belum tercapai, maka akan diteruskan dengan tetap menginjeksikan campuran yang perbandinganya sama dengan sebelumnya. Kadang kala jika tekanan yang diinginkan sudah tercapai campuran grouting pada tempat lain akan keluar menandakan grouting pada titik tersebut sudah dapat dihentikan. Tutup kran pada grouting pump dan angkat cashing per 1 meter kedalaman

5. Injeksi dihentikan bila tekanan sudah tercapai sebesar 1 kg/cm2 atau bila campuran semen dan air sudah meluber keluar dari lubang bor karena lapisan tanah tidak mampu menyerap material grouting lagi. (Ga mbar 4.12)

(27)

Gambar 4.12 lubang yang sudah digrouting

Grouting merupakan salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan kekuatan massa batuan karena semen yang diinjeksikan kedalam tanah tersebut akan menutup rongga-rongga dan masuk kedalam por i-pori sehingga dapat mencegah ilfiltrasi air dibawah permukaan. Pelaksanaan grouting juga akan menambah nilai bobot isi, volume pori dan akan menurunkan nilai  porositas dan permeabelitas pada tanah. Peningkatan sifat fisik tanah tersebut

akan memperbesar nilai tahanan geser yang berdampak langsung pada nilai daya dukung ultimate tanah.

d. Perhitungan volume grouting

Perhitungan volume dilakukan secara manual. Perhitungan volume grouting  bertujuan untuk menghitung seberapa besar jumlah air dan semen yang

dikeluarkan.

Dalam grouting tidak seluruh campuran bias diinjeksikan sebab aka nada sisa yang terdapat dalam selang sirkulasi. Hal ini disebabkan jika tekanan maksimum sudah tercapai tetapi masih ada sisa campuran jika tidak ada lubang grouting lain yang sudah siap maka sisa campuran dibuang. Pembuangan campuran ini merupakan  pemborosan, maka perlu dilakukan pengamatan debit campuran yang masuk. Jika

(28)

campuran yang masuk sudah mulai sedikit mendekati 0.2 lter/min/m tidak perlu membuat campuran lagi dan hal ini diperlukan pengamatan.

(29)

BAB V

KESIMPULAN

1. Menurut Peta Geologi Lembar Magelang

 – 

Semarang oleh Thanden, dkk (199) daerah kerja praktek tersusun atas litologi berupa alluvium dengan ketebalan mencapai 50 m. Morfologi daerah kerja praktek termasuk ke dalam Zona Dataran Rendah Utara Jawa menurut

2. Grouting di Kawasan WIjayakusuma yang dilaksanakan oleh PT. Selimut Bumi Adhicipta termasuk kedalam  permeating grouting yaitu grouting untuk mengisi pori- pori dalam tanah sehingga tanah lebih padat dan kuat sehingga kuat untuk menopang bangunan

3. Titik lokasi grouting sebanyak 10 titik dengan kedalamn titik masing-masing 10 meter. Total kedalaman grouting sebesar 100 m

4. Campuran yang diinjeksikan kedalam tanah berupa campuran semendan air dengan perbandingan 1:4 artinya 1 (satu) zak semen dengan berat 50 kg akan dicampur dengan 2000 (duaribu) liter air.

5. Injeksi material grouting dihentikan setelah tekanan mencapai 1 kg/cm2 atau  bila campuran sudah meluber keluar lubang grouting.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Asisten Praktikum Geomorfologi. 2013. Buku Panduan Praktikum Geomorfologi. Semarang : Teknik Geologi Universitas Diponegoro

Asisten Praktikum Petrologi. 2013. Buku Panduan Praktikum Petrologi. Semarang : Teknik Geologi Universitas Diponegoro

Endarto, D. 2005.  Pengantar Geologi Dasar . Surakarta: UPT Penerbitan dan Percetakan UNS.

Suharyadi. 2004.  Pengantar Geologi Teknik . Yogyakarta : Biro Penerbit Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada

Wesley, L. D. 2010.  Mekanika Tanah untuk Tanah Residu dan Endapan. Yogyakarta : ANDI

(31)

LAMPIRAN I

PETA GEOLOGI REGIONAL KOTA SEMARANG (THANDEN, DKK., 1996)

(32)
(33)

LAMPIRAN II

Gambar

Gambar 3.1 Fungsi Grouting (Suhar yadi, 2004)
Gambar 4.1 Mesin Bor Putar
Gambar 4.3 Pressur e Gauge
Gambar 4.4 Grout Mixer
+7

Referensi

Dokumen terkait