BAB II BAB II
TINJAUAN TEORI TINJAUAN TEORI
A.
A. KONKONSEP SEP DASDASAR HALAR HALUSIUSINASNASII 1.
1. PePengngerertitianan Ha
Halulusisinanasi si adadalalah ah slslaaaah h sasatu tu gegejajala la gagangngguguan an jijiwa wa didimamana na klklieienn mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
penglihatan, pengecapan, pengecapan, perabaan perabaan atau atau penghiduan. penghiduan. Klien Klien merasakan merasakan stimulusstimulus yang sebetul-betulnya tidak ada (Damaiyanti, 200!.
yang sebetul-betulnya tidak ada (Damaiyanti, 200!.
Halusinasi adalah persepsi yang tanpa dijumpai adanya rangsangan dari Halusinasi adalah persepsi yang tanpa dijumpai adanya rangsangan dari luar
luar. . ""alalaupun tampak aupun tampak sebagasebagai i sesuatu yang sesuatu yang #khay#khayal$, al$, halusihalusinasi nasi sebenasebenarnyarnya mer
merupaupakan kan bagbagian ian dardari i kehkehiduidupan pan menmental tal penpenderderita ita yayang ng #ter#teresepesepsi$ si$ !%!%oosepsep,, 20&0!.
20&0!.
Halusinasi adalah perubahan dalam jumlah atau pola stimulus yang datang Halusinasi adalah perubahan dalam jumlah atau pola stimulus yang datang disertai gangguan respon yang kurang, berlebihan, atau distorsi terhadap stimulus disertai gangguan respon yang kurang, berlebihan, atau distorsi terhadap stimulus tersebut ('anda-, 20&2!.
tersebut ('anda-, 20&2!.
Rentang Respon Neurobioogis Rentang Respon Neurobioogis
a.
a. ))esespopon *n *dadapptiti+ +
)espon adapti+ adalah respon yang dapat diterima norma-norma sosial )espon adapti+ adalah respon yang dapat diterima norma-norma sosial budaya
budaya yang yang berlaku. berlaku. Dengan Dengan kata kata lain lain indiidu indiidu tersebut tersebut dalam dalam batasbatas normal jika menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan masalah normal jika menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan masalah tersebut, respon adapti+
tersebut, respon adapti+ &!
&! ikirikiran logian logis adalah ps adalah pandanandangan ygan yang menang mengarah pagarah pada kenyda kenyataan.ataan. 2!
2! ersepersepsi akusi akurat adalrat adalah panah pandangadangan yann yang tepat pg tepat pada kenada kenyataayataan.n. /!
/! mmosi konsosi konsisteisten n dendengan penggan pengalaalaman yaitman yaitu u perperasaaasaan n yayang timbung timbul l dardarii pengalaman ahli.
pengalaman ahli. 1!
1! erilaerilaku sosiku sosial adalaal adalah sikap dh sikap dan tingan tingkah lakkah laku yanu yang masih dg masih dalam batalam batasas kewajaran.
kewajaran. !
! HubHubungungan sosiaan sosial adalah prol adalah proses suatses suatu interau interaksi dengksi dengan oranan orang lain dang lain dan lingkungan.
lingkungan. b.
b. )espon sikososial)espon sikososial
)espon psikososial meliputi )espon psikososial meliputi &!
&! rrososes es pipikikir r tetergrgananggggu u adadalalah ah prprososes es pipikikir r yyanang g memeninimbmbululkakann gangguan
2!
2! llususi i adadalalah ah mimiss ss ininteterprpreretatasi si atatau au pepeninilalaiaian n yyanang g sasalalah h tetentntanangg penerapan
penerapan yang yang benar-benar benar-benar terjadi terjadi (objek (objek nyata! nyata! karena karena rangsanganrangsangan panca indera
panca indera /!
/! mmosi bosi berleerlebihbihan aan atau tau berberkurkurangang 1!
1! erilaerilaku tidaku tidak biasa adk biasa adalah sikalah sikap dan ap dan tingktingkah laku yah laku yang meleang melebihi batbihi batasas kewajaran
kewajaran !
! 3en3enarik diri adalaarik diri adalah h perpercobcobaan untuk menaan untuk menghighindandari ri intinterakeraksi si dendengangan orang lain
orang lain
c. )espon 3aladapti+ c. )espon 3aladapti+
)espon maladapt
)espon maladapti+ i+ adalah respon adalah respon indiindiidu idu dalam dalam menymenyelesaikaelesaikann ma
masalsalah ah yyanang g memenynyimimpanpang g dadari ri nonormrma-na-nororma ma sososiasial l bubudadaya ya dadann lingkungan, adapun respon maladapti+ meliputi
lingkungan, adapun respon maladapti+ meliputi &!
&! KelainKelainan pikiran pikiran adalah kan adalah keyakieyakinan yanan yang secara kokng secara kokoh dipeoh dipertahanrtahankankan wal
walaupaupun un tidtidak ak diydiyakiakini ni oleoleh h oraorang ng lailain n dan dan berbertententantangan gan dendengangan kenyataan sosial.
kenyataan sosial. 2!
2! HaHalulusisinanasi si memerurupapakakan n pepersersepspsi i sesensnsorori i yyang ang salsalah ah ataatau u pepersersepspsii eksternal yang tidak realita atau tidak ada.
eksternal yang tidak realita atau tidak ada. /!
/! KeruKerusaksakan prosean proses s ememosi adalaosi adalah perubh perubahaahan sesuatn sesuatu u yayang timbng timbul dariul dari hati.
hati. 1!
1! erilakerilaku tidak teu tidak terorgrorganisir manisir merupaerupakan suatu kan suatu yang tiyang tidak teradak teraturtur.. !
! solsolasi sosiaasi sosial l adaadalah kondlah kondisi kesenisi kesendirdirian yang dialaian yang dialami oleh indimi oleh indiiduidu dan
dan ditditerimerima a sebasebagai gai ketketententuan uan oleoleh h oraorang ng lailain n dan dan sebsebagaagai i suasuatutu kecelakaan yang negati+ mengancam.
kecelakaan yang negati+ mengancam.
!.
!. JeJeninis"s"#e#eninis Has Haususininasasii
3enurut %osep (2004! halusinasi terdiri dari delapan jenis. enjelasan 3enurut %osep (2004! halusinasi terdiri dari delapan jenis. enjelasan seca
secara ra detdetail ail menmengengenai ai karkaraktakterieristik stik dardari i setisetiap ap jenjenis is halhalusiusinasnasi i adaadalahlah sebagai berikut
sebagai berikut a.
a. HalusiHalusinasi endnasi endengaraengaran (*uditin (*uditi+, *k+, *kustik!ustik!
aling sering dijumpai dapa berupa bunyi mendering atau suara aling sering dijumpai dapa berupa bunyi mendering atau suara bising yang
bising yang tidak mempunyai tidak mempunyai arti, arti, tetapi tetapi lebih sering lebih sering terdengar sterdengar sebagaiebagai seb
sebuah uah katkata a atau atau kalkalimaimat t yayang ng berbermakmakna. na. 5ia5iasanysanya a suasuara ra tertersebsebutut ditujukan pada penderita sehingga tidak jarang penderita bertengkar dan ditujukan pada penderita sehingga tidak jarang penderita bertengkar dan berdebat degan suara-suara tersebut.
b. Halusinasi englihatan (isual, optik!
6ebih sering terjadi pada keadaan delirium (penyakit organik!. 5iasanya sering muncul bersamaan dengan penurunan kesadaran, menimbulkan rasa takut akibat gambaran-gambaran yang mengerikan. c. Halusinasi enciuman (7l+aktorik!
Halusinasi ini biasanya berupa mencium sesuatu bau tertentu dan dirasakan tidak enak, melambangkan rasa bersalah pada penderita. 5au dilambangkan sebagai pengalaman yang dianggap penderita sebagai suatu kombinasi moral.
d. Halusinasi engecapan (8ustatorik!
"alaupun jarang terjadi, biasanya bersamaan dengan halusinasi penciuman. enderita merasa mengecap sesuatu. Halusinasi gastorik
lebih jarang dari halusinasi gustatorik. e. Halusinasi erabaan (9aktil!
3erasa diraba, disentuh, ditiup atau seperti ada ulat yang bergerak dibawah kulit. 9erutama pada keadaan delirium toksis dan ski:o+renia. +. Halusinasi ;eksual, ini termasuk halusinasi raba
enderita merasa diraba dan diperkosa sering pada ski:oprenia dengan waham kebesaran terutama mengenai organ-organ.
g. Halusinasi Kinistetik
enderita merasa badannya bergerak-gerak dalam suatu ruang atau anggota badannya bergerak-gerak. 3isalnya #phantom phenomenom$ atau tungkai yang diamputasi selalu bergerak-gerak ( phamtom limb!. ;ering pada ski:oprenia dalam keadaan toksik tertentu akibat pemakaian obat tertentu.
h. Halusinasi <iseral
9imbulnya perasaan tertentu di dalam tubuhnya.
&! Depersonalisasi adalah perasaan aneh pada dirinya bahwa pribadinya sudah tidak seperti biasanya lagi serta tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. ;ering pada ski:o+renia dan sindrom lobus parietalis. 3isalnya sering merasa dirinya terpecah dua.
2! Derealisasi adalah suatu perasaan aneh tentang lingkungannya yang tidak sesuai dengan kenyataan. 3isalnya perasaan segala sesuatu yang dialaminya seperti dalam impian.
a. =aktor redisposisi
3enurut %osep (20&0! +aktor predispposisi klien dengan halusinasi adalah
&! =aktor erkembangan
9ugas perkembangan klien terganggu misalnya rendahnya kontrol dan kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah +rustasi, hilang percaya diri dan lebih rentan terhadap stress.
2! =aktor ;osiokultural
;eseorang yang merasa tidak diterima lingkungannya sejak bayi akan merasa disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya pada lingkungannya.
/! =aktor 5iologis
3empunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. *danya stress yang berlebihan dialami seseorang maka di dalam tubuh akan dihasilkan suatu :at yang dapat bersi+at halusinogenik neurokimia. *kibat stress berkepanjangan menyebabkan teraktiitasinya neurotransmitter otak.
1! =aktor sikologis
9ipe kepribadian lemah dan tidak bertanggungjawab mudah terjerumus pada penyalahgunaan :at adikti+. Hal ini berpengaruh pada ketidakmampuan klien dalam mengambil keputusan yang tepat demi masa depannya. Klien lebih emilih kesenangan sesaat dan lari dalam alam nyata menuju alam khayal.
! =aktor 8enetik dan ola *suh
enelitian menunjukan bahwa anak sehat yang di asuh oleh orang tua schi:o+renia cenderung mengalami ski:o+renia. Hasil studi menunjukan bahwa +aktor keluarga menunjukan hubungan yang sangat berpengaruh
pada penyakit ini. b. =aktor presipitasi
&! erilaku
)espon klien terhadap halusinasi dapat berupa curiga,ketakutan, perasaan tidak aman, gelisah dan bingung, perilaku menarik diri, kurang perhatian, tidak mampu mengambil keputusan serta tidak dapat membedakan keadaan nyata dan tidak
nyata. 3enurut )awlins dan Heacock, &>>/ mencoba memecahkan masalah halusinasi berlandaskan atas hakikat keberadaan seorang indoidu sebagai makhluk yang di bangun atas dasar unsur-unsur bio-psiko-sosio-spiritual. ;ehingga halusinasi dapat dilihat dari
lima dimensi, yaitu a. Dimensi +isik
Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisis +isik, seperti kelelahan yang luar biasa, penggunaan obat-obatan, demam hingga delirium, intiksikasi alcohol dan kesulitan untuk tidur dalam waktu yang lama.
b. Dimensi emosional
erasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat diatasi merupakan penyebab halusinasi itu terjadi, isi dari halusinasi dapat berupa perintah memaksa dan menakutkan. Klien tidak sanggup lagi menentang perintah tersebut hingga dengam kondisi tersbeut klien berbuat sesuatu terhadap ketakutan tersebut.
c. Dimensi intelektual
Dalam dimensi intelektual ini menerangkan bahwa indiidu dengan halusinasi akan memperlihatkan adanya penurunan +ungsi ego.pada awalnya halusinai merupakan usaha dari ego sendiri untuk melawan impuls yang menekan, namun merupakan suatu hal yang menimbulkan kewaspadaan yang dapat mengambil seluruh perhatian klien dan tak jarang akan mengontrol semua perilaku klien.
d. Dimensi sosial
Klien mengalami gangguan interaksi social dalam +ase awal dan com+orting, klien menganggap bahwa hidup bersosialisasi dialam nyata sangat membahayakan. Klien asyik dengan halusinasinya, seolah-olah ia merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan akan interaksi social, control diri dan harga diri yang tidak didapatkan dalam dunia nyata isi halusinasi dijadikan control oleh indiidu tersebut, sehingga jika perintah halusinasi berupa ancaman, dirinya atau orang
lain indiidu cdnderung keperawatan klien dengan mengupayakan suatu proses interkasi yang menimbulkan pengalaman interpersonal yang memuaskan, serta megusahakan klien tidak menyendiri sehingga klien selalu berinteraksi dengan lingkungannya dan halusinasi tidak berlangsung.
e. Dimensi spiritual
;ecara spiritual klien halusinasi mulai dengan kehampaan hidup, rutinitas, tidak bermakna, hilangnya aktiitas ibadah dan jarang berupaya secara spiritual untuk menyucikan diri, irama sirkardiannya terganggu, karena ia sering tidur larut malam dan bangun sangat siang. ;aat terbangun meras hampa dan tidak jelas tujuan hidupnya.ia sering memaki takdir tetapi lemah
dalam upaya menjemput rejeki, menyalahkan lingkungan dan orang lain yang menyebabkan takdirnya memburuk.
%. Tan&a Dan 'e#aa
3enurut Hamid (2000!, perilaku klien yang terkait dengan halusinasi adalah sebagai berikut
a. 5icara sendiri b. ;enyum sendiri
c. Ketawa sendiri
d. 3enggerakan bibir tanpa suara e. ergerakan mata yang cepat +. )espon erbal yang lambat g. 3enarik diri dari orang lain
h. 5erusaha untuk menghindari orang lai
i. 9idak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata
j. 9erjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah k. erhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik l. 5erkonsentrasi dengan pengalaman sensori
m.;ulit berhubungan dengan orang lain n. kspresi muka tegang
o. 3udah tersinggung jengkel dan marah p. 9idak dapat mengikuti perintahdari perawat
?. 9ampak tremor dan berkeringat r. erilaku panic
s. *gitasi dan kataton t. @uriga dan musuhan
u. 5ertindak merusak diri, orang lain dan lingkungan . Ketakutan
w. 9idak dapat mengurus diri
A. 5iasa terdapat disorientasi waktu, tempat dan orang lain.
(. Batasan Kara)teris)ti) 'angguan Persepesi Sensori * Hausinasi
5atasan karakteristik klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi menurut 'anda (20&2! yaitu
a. erubahan dalam pola perilaku
b. erubahan dalam kemampuan menyelesaikan masalah c. erubahan dalam ketajaman sensori
d. erubahan dalam respon yang biasa terhadap stimulus e. Disorientasi +. Halusinasi g. Hambatan komunikasi h. ritabilitas i. Konsentrasi buruk j. 8elisah k. Distorsi sensori +. Psi)opatoogi
sikopatologi dari halusinasi yang belum diketahui, banyak teori yang belum di ajukan yang menekankan pentingnya +aktor-+aktor psikologik, dan lain-lain.
5eberapa orang mengatakan bahwa situasi keamanan di otak normal di bombardier oleh aliran stimulus yang berasal dari tubuh atau dari luar tubuh. Bika masukan akan terganggu atau tidak ada sama sekali saat bertemu dalam keadaan normal atau patologis, materi beerada dalam prasadar dapat unconsicious atau dilepaskan dalam bentuk halusinasi. endapat lain mengatakan bahwa halusinasi di mulai dengan keinginan yang direpresi ke unconsicious dan kemudian karena kepribadian rusak dan kerusakan pada realitas tingkat ketakutan keinginan sebelumnya di proyeksikan keluar dalam bentuk stimulus eksternal.
,. Ta-apan Hausinasi
3enurut %osep (20&0! tahapan halusinasi ada lima +ase , yaitu
9ahapan Halusinasi Karakteristik
;tage & ;leep Disorder
=ase awal seseorang sebelum muncul
Klien merasa banyak masalah, ingin menghindar dari lingkungan, takut
halusinasi diketahui orang lain bahwa dirinya banyak masalah. 3asalah merasa makin sulit karena berbagai stressor terakumulasi, misalnya kekasih hamil, terlibat narkoba, dikhianati kekasih,masalah di kampus, drop out,dst. 3asalah terasa menekan karena terakumulasi sedangkan support system kurang dan persepsi terhadap masalah sangat buruk. ;ulit tidur berlangsung terus-menerus sehingga terbiasa menghayal. Klien menganggap lamunan-lamunan awal tersebut sebagai pemecahan masalah.
;tage @om+orting
Halusinasi secara umum ia terima sebagai sesuatu yang alami
Klien mengalami emosi yang berlanjutr seperti adanya perasaan cemas, kesepian, perasaan berdosa, ketakutan dan coba memusatkan pemikiran pada timbulnya kecemasan. a beranggapan bahwa pengalaman pikiran dan sensorinya dapat
dia control bila kecemasannya diatur, dalam tahap ini ada kecenderungan klien merasa nyaman dengan halusinasinya. ;tage Kondemning
secara umum halusinasi sering mendatangi klien
engalaman sensori klien menjadi sering dating dating dan mengalami bias. Klien mulai merasa tidak mampu lagi mengontrolnya dan mulai berupaya menjaga jarak anatar dirinya antar objek yang di persepsikan klien mulai menarik diri dari orang lain, dengan intensitas waktu yang lama.
;tage < @ontroling ;eere 6eel 7+ *nAiety
=ungsi sensori menjadi tidak relaan dengan kenyataan
Klien mencoba melawan suara-suara atau sensori abnormal dating.klien dapat merasakan kesepian saat halusinasinya berakhir. Dari sinilah mulai gangguan
+ase psikotik. ;tage < @on?uering anic 6eel 7+
*nAiety
Klien mengalami gangguan dalam menilai lingkungannya
engalaman sensorinya terganggu. Klien mulai terasa terancam dengan datangnya suara-suara terutama bila klien tidak dapat menuruti ancaman atau perintah yang ia dengar dari halusinansinya. Halusinasi dapat berlangsung selama 1 jam atau seharian bila klien tidak mendapatkan komunikasi teurapeutik. 9erjadi gangguan psikotik berat.
B. Konsep Dasar Asu-an Keperaatan
Klien yang mengalami halusinasi sukar mengontrol diri dan susah berhubungan dengan orang lain.untuk itu, perawat harus memiliki kesadaran yang tinggi agar dapat mengenal, menerima dan mengealuasi perasaan sensitie sehingga dapat memakai dirinya sebagai teurapeutik
dalam merawat klien.dalam memeberikan asuhan keperawatan pasien, perawat harus jujur, empati, terbuka, dan penuh penghargaan, tidak larut
dalam halusinasi klien dan tidak menyangkal. &. engkajian
Cntuk dapat menjaring data yang diperlukan umumnya, di kembangkan +ormulir pengkajian dan petunjuk teknis pengkajian agar memudahkan dalam pengkajian.
si pengkajian meliputi a. dentitas klien
b. Keleuhan utama atau alasan masuk c. =actor predisposisi
d. *spek +isik atau biologis e. *spek psikososial
+. ;tatus mental
g. Kebutuhan persiapan pulang h. 3ekanisme koping
i. 3asalah psikososial dan lingkungan j. engetahuan
k. *spek akademik
Kemudian data yang diperoleh dapat dikelompokan menjadi dua macam sebagai berikut
a. Data objekti+ ialah data yang di temukan secara nyata. Data ini didapatkan melalui obserasi atau pemeriksaan langsung oleh perawat.
b. Data subjekti+ ialah data yang disampaikan secara lisan oleh klien dan keluarga. Data ini diperoleh melalui wawancara perawat kepada klien dan keluarga. Data ibni langsung didapat oleh perawat disebut sebgai data primer, dan data yang diambil dari hasil catatan tim kesehatan lain sebagai
data sekunder.
=ormatdata +ocus pengkajian pada klien dengsn 8angguan ersepsi ;ensori Halusinasi (Keliat E *kemat, 200>!
ersepsi
Halusinasi (endengaran, englihatan, erabaan, engecapan, dan enghidu! Belaskan Bensis Halusinasi si Halusinasi "aktu Halusinasi =rekuensi halusinasi ;ituasi halusinasi )espon klien
3asalah keeperawatan klien gangguan presepsi sensori halusinasi 2. 3asalah keperawatan
a. )isiko perilaku kekerasan (pada diri sendiri, orang lain, lingkungan dan erbal!
b. 8angguan persepsi sensori halusinasi. c. solasi social
ohon masalah
/. Diagnosa keperawatan
*dapun diagnose keperawatan klien yang muncul dengan gangguan persepsi sensori halusinasi adalah sebagai berikut
a. 8angguan persepsi sensori halusinasi b. solasi social
c. )isiko perilaku kekerasan (diri sendiri, orang lain, lingkungan dan erbal!
EFFECT
Risiko perilaku kekerasan (diri sendiri, orang lain, lingkungan dan verbal)
Core Problem
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Causa Isolasi Sosial
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI
Nama Klien : DX.Medis: ::::: No.CM: Ruangan: Tg l No Dx Dx Keperaw atan Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan sensori pesepsi : halusinasi ……… TUM :
Klien tidak mencederai orang lain
Tuk 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaa
1. !kspresi "a#ah bersahabat menun#ukan rasa senang ada kontak mata. Mau ber#abat
tangan$ mau
menebutkan nama$ mau men#a"ab salam$
1. %ina hubungan saling percaa dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapentik.
&apa klien dengan ramah baik 'erbal maupun non 'erbal
(erkenalkan diri dengan sopan
Tanakan nama lengkap klien dan nama
klien mau duduk berdampingan dengan pera"at$ mau mengungkapkan
masalah ang dihadapi.
panggilan ang disukai klien )elaskan tu#uan pertemuan )u#ur dan menepati #an#i
Tun#ukan sikp simpati dan menerima apa adana
%eri perhatian pada kebutuhan dasar klien
TUK * :
Klien dapat mengenal halusinasina
*. Klien dapat
menebutkan "aktu$ isi$ +rekunsi dan situasi ang menimbulkan halusinasi
,dakan kontak sering dan singkat secara bertahap
-bser'asi tingkah laku klien terkait dengan halusinsina bicara dan terta"a tanpa stimulus memandang kekiri/ke kanan/ ke depan seolah0 olah ada teman bicara
%antu klien mengenal halusinasina :
a.)ika menemukan klien ang sedang halusinasi$
Tanakan apakah ada suara ang didengar
klien mau duduk berdampingan dengan pera"at$ mau mengungkapkan
masalah ang dihadapi.
panggilan ang disukai klien )elaskan tu#uan pertemuan )u#ur dan menepati #an#i
Tun#ukan sikp simpati dan menerima apa adana
%eri perhatian pada kebutuhan dasar klien
TUK * :
Klien dapat mengenal halusinasina
*. Klien dapat
menebutkan "aktu$ isi$ +rekunsi dan situasi ang menimbulkan halusinasi
,dakan kontak sering dan singkat secara bertahap
-bser'asi tingkah laku klien terkait dengan halusinsina bicara dan terta"a tanpa stimulus memandang kekiri/ke kanan/ ke depan seolah0 olah ada teman bicara
%antu klien mengenal halusinasina :
a.)ika menemukan klien ang sedang halusinasi$
Tanakan apakah ada suara ang didengar
)ika klien men#a"ab ada$ lan#utkan :
apa apa ang dikatakan
Katakan bah"a pera"at percaa klien mendengar suara itu$ namun pera"at sendiri tidak mendengarna dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi2
Katakan bah"a klien lain #uga ada seperti klien
Katakan bah"a pera"at akan membantu klien.
b. )ika Klien tidak sedang berhalusinasi klari +ikasi tentang adana pengalaman halusinasi.
Diskusikan dengan klien : &ituasi ang menimbulkan/tidak
menimbulkan halusinasi #ika sendiri$ #engkel / sedih2
3aktu dan +rekuensi ter#adina halusinasi pagi$ siang sore$ dan malam atau sering dan kadang0
apa apa ang dikatakan
Katakan bah"a pera"at percaa klien mendengar suara itu$ namun pera"at sendiri tidak mendengarna dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi2
Katakan bah"a klien lain #uga ada seperti klien
Katakan bah"a pera"at akan membantu klien.
b. )ika Klien tidak sedang berhalusinasi klari +ikasi tentang adana pengalaman halusinasi.
Diskusikan dengan klien : &ituasi ang menimbulkan/tidak
menimbulkan halusinasi #ika sendiri$ #engkel / sedih2
3aktu dan +rekuensi ter#adina halusinasi pagi$ siang sore$ dan malam atau sering dan kadang0
kadang2
*. Klien dapat
mengungkapkan
perasaan terhadap halusinasi na
Diskusikan dengan klien bagaimana perasaanna #ika ter#adi halusinasi marah/takut$ sedih$ senang2 dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaanna. TUK 4 : Klien dapat mengontrol halusinasina 4. Klien dapat menebutkan tindakan ang biasana dilakukan untuk mengendali0kan halusinasina 4. Klien dapat
menebutkan cara baru
4.1. 5denti+ikasi bersama klien cara atau tindakan ang dilakukan #ika ter#adi halusinasi tidur$ marah$ menibukan diri dll2
4.*. Diskusikan man+aat dan cara ang digunakan klien$ #ika berman+aat beri pu#ian
4.4. Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol timbulna halusinasi : Katakan : 6saa tidak mau dengar/lihat
kadang2
*. Klien dapat
mengungkapkan
perasaan terhadap halusinasi na
Diskusikan dengan klien bagaimana perasaanna #ika ter#adi halusinasi marah/takut$ sedih$ senang2 dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaanna. TUK 4 : Klien dapat mengontrol halusinasina 4. Klien dapat menebutkan tindakan ang biasana dilakukan untuk mengendali0kan halusinasina 4. Klien dapat
menebutkan cara baru
4.1. 5denti+ikasi bersama klien cara atau tindakan ang dilakukan #ika ter#adi halusinasi tidur$ marah$ menibukan diri dll2
4.*. Diskusikan man+aat dan cara ang digunakan klien$ #ika berman+aat beri pu#ian
4.4. Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol timbulna halusinasi : Katakan : 6saa tidak mau dengar/lihat
4. Klien dapat memilih cara mengatasi halusinasi seperti ang telah didiskusikan dengan klien
4. Klien dapat
melaksanakan cara ang telah dipilih untuk mengendalikan
halusinasina
4. Klien dapat mengikuti terapi akti'itas kelompok
kamu7 pada saat halusinasi ter#adi2 Menemui orang lain
pera"at/teman/anggota keluarga2 untuk bercakap cakap atau mengatakan halusinasi ang didengar / dilihat Membuat #ad"al kegiatan sehari hari
agar halusinasi tidak sempat muncul Meminta keluarga/teman/ pera"at
menapa #ika tampak bicara sendiri 4.8 %antu Klien memilih dan melatih cara
memutus halusinasi secara bertahap
4.9 %eri
kesempatan untuk melakukan cara ang dilatih. !'aluasi hasilna dan beri pu#ian #ika berhasil
4. ,n#urkan klien mengikuti terapi akti'itas kelompok$ orientasi realita$ stimulasi persepsi
4. Klien dapat memilih cara mengatasi halusinasi seperti ang telah didiskusikan dengan klien
4. Klien dapat
melaksanakan cara ang telah dipilih untuk mengendalikan
halusinasina
4. Klien dapat mengikuti terapi akti'itas kelompok
kamu7 pada saat halusinasi ter#adi2 Menemui orang lain
pera"at/teman/anggota keluarga2 untuk bercakap cakap atau mengatakan halusinasi ang didengar / dilihat Membuat #ad"al kegiatan sehari hari
agar halusinasi tidak sempat muncul Meminta keluarga/teman/ pera"at
menapa #ika tampak bicara sendiri 4.8 %antu Klien memilih dan melatih cara
memutus halusinasi secara bertahap
4.9 %eri
kesempatan untuk melakukan cara ang dilatih. !'aluasi hasilna dan beri pu#ian #ika berhasil
4. ,n#urkan klien mengikuti terapi akti'itas kelompok$ orientasi realita$ stimulasi persepsi TUK 8 : Kilen dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasina 8.
Keluarga dapat membina hubungan saling percaa dengan pera"at 8. Keluarga dapat menebutkan
pengertian$ tanda dan tindakan untuk mengendali kan halusinasi
8.1 ,n#urkan Klien untuk memberitahu keluarga #ika mengalami halusinasi 8.* Diskusikan dengan keluarga 2pada saat
keluarga berkun#ung/pada saat kun#ungan rumah2
;e#ala halusinasi ang di alami klien Cara ang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi Cara mera"at anggota keluarga ang
halusinasi di rumah : beri kegiatan$ #angan biarkan sendiri$ makan bersama$
berpergian bersama
%eri in+ormasi "aktu +ollo" up atau kapan perlu mendapat bantuan halusinasi tidak terkontrol$ dan resiko mencederai orang lain
TUK 9 :
Klien dapat meman+aatkan obat dengan baik
9. Klien dan keluarga dapat menebutkan man+aat$ dosis dan e+ek samping obat
9.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis$e+ek samping dan man+aat obat
TUK 8 : Kilen dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasina 8.
Keluarga dapat membina hubungan saling percaa dengan pera"at 8. Keluarga dapat menebutkan
pengertian$ tanda dan tindakan untuk mengendali kan halusinasi
8.1 ,n#urkan Klien untuk memberitahu keluarga #ika mengalami halusinasi 8.* Diskusikan dengan keluarga 2pada saat
keluarga berkun#ung/pada saat kun#ungan rumah2
;e#ala halusinasi ang di alami klien Cara ang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi Cara mera"at anggota keluarga ang
halusinasi di rumah : beri kegiatan$ #angan biarkan sendiri$ makan bersama$
berpergian bersama
%eri in+ormasi "aktu +ollo" up atau kapan perlu mendapat bantuan halusinasi tidak terkontrol$ dan resiko mencederai orang lain
TUK 9 :
Klien dapat meman+aatkan obat dengan baik
9. Klien dan keluarga dapat menebutkan man+aat$ dosis dan e+ek samping obat
9.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis$e+ek samping dan man+aat obat
9. Klien dapat
mendemontrasi kan penggunaan obat dgn benar
9. Klien dapat in+ormasi tentang man+aat dan e+ek samping obat 9. Klien memahami
akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
9. Klien dapat
menebutkan prinsip 9 benar penggunaan obat
9.* ,n#urkan Klien minta sendiri obat pada pera"at dan merasakan man+aatna
9.4 ,n#urkan klien bicara dengan dokter tentang man+aat dan e+ek samping obat ang dirasakan
9.8 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
9.9 %antu klien menggunakan obat dengan prinsip 9 lima2 benar
9. Klien dapat mendemontrasi kan penggunaan obat dgn benar
9. Klien dapat in+ormasi tentang man+aat dan e+ek samping obat 9. Klien memahami
akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
9. Klien dapat
menebutkan prinsip 9 benar penggunaan obat
9.* ,n#urkan Klien minta sendiri obat pada pera"at dan merasakan man+aatna
9.4 ,n#urkan klien bicara dengan dokter tentang man+aat dan e+ek samping obat ang dirasakan
9.8 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
9.9 %antu klien menggunakan obat dengan prinsip 9 lima2 benar
BAB III
STRATE'I PELAKSANAAN DAN TERAPI AKTI/ITAS KELO0POK
1.
STRATE'I PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAATAN *HALUSINASI
SP I Halusinasi
Mengidentifkasi enis halusinasi pasien
Mengidentifkasi isi halusinasi pasien
Mengidentifkasi !aktu halusinasi pasien
Mengidentifkasi "rekuensi halusinasi pasien
Mengidentifkasi situasi #ang $eni$bulkan halusinasi
Mengidentifkasi respons pasien terhadap halusinasi
Mengaarkan pasien $enghardik halusinasi
Menganurkan pasien $e$asukkan %ara $enghardik
halusinasi dala$ ad!al kegiatan harian
BAB III
STRATE'I PELAKSANAAN DAN TERAPI AKTI/ITAS KELO0POK
1.
STRATE'I PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAATAN *HALUSINASI
SP I Halusinasi
Mengidentifkasi enis halusinasi pasien
Mengidentifkasi isi halusinasi pasien
Mengidentifkasi !aktu halusinasi pasien
Mengidentifkasi "rekuensi halusinasi pasien
Mengidentifkasi situasi #ang $eni$bulkan halusinasi
Mengidentifkasi respons pasien terhadap halusinasi
Mengaarkan pasien $enghardik halusinasi
Menganurkan pasien $e$asukkan %ara $enghardik
halusinasi dala$ ad!al kegiatan harian
SP II p
Mengevaluasi ad!al kegiatan harian pasien
Melatih pasien $engendalikan halusinasi dengan %ara
ber%akap&%akap dengan orang lain
Menganurkan pasien $e$asukkan dala$ ad!al
kegiatan harian
SP III p
Mengevaluasi ad!al kegiatan harian pasien
Melatih pasien $engendalikan halusinasi dengan
$elakukan kegiatan (kegiatan #ang biasa dilakukan
pasien di ru$ah)
Menganurkan pasien $e$asukkan dala$ ad!al
kegiatan harian
SP IV p
Mengevaluasi ad!al kegiatan harian pasien
penggunaan obat se%ara teratur
Menganurkan pasien $e$asukkan dala$ ad!al
kegiatan harian
Keluarga Klien Halusinasi
SP I k
Mendiskusikan $asalah #ang dirasakan keluarga
dala$ $era!at pasien
Menelaskan pengertian, tanda dan geala halusinasi,
dan enis halusinasi #ang diala$i pasien beserta
proses teradin#a
Menelaskan %ara&%ara $era!at pasien halusinasi
SP II k
Melatih keluarga $e$praktekkan %ara $era!at
pasien dengan Halusinasi
Melatih keluarga $elakukan %ara $era!at langsung
kepada pasien Halusinasi
SP III k
Me$bantu keluarga $e$buat adual aktivitas di
ru$ah ter$asuk $inu$ obat (discharge planning)
Menelaskan "ollo! up pasien setelah pulang
!. TAK STI0ULASI PERSEPSI * HALUSINASI
Sesi 1 * 0engena Hausinasi 9ujuan
&. Klien dapat mengenal halusinasi.
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi. /. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi.
1. Klien mengenal perasaanya pada saat terjadinya halusinasi ;etting
&. 9erapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran 2. 9empat tenang dan nyaman
&. ;pidol
2. apan tulis white board +lip chart 3etode
&. Diskusi dan tanya jawab 2. 5ermain peransimulasi 6angkah kegiatan
&. ersiapan
a. 3emilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori presepsi halusinasi.
b. 3embuat kontrak dengan klien.
c. 3empersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. 7rientasi
a. ;alam terapeutik
&. ;alam dari terapis kepada klien.
2. erkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama! /. 3enanyakan nama dan panggilan sesuai klien (beri papan nama! b. aluasialidasi
3enanyakan perasaan klien saat ini. c. Kontrak
&. 9erapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar.
2. 9erapis menjelaskan aturan main tersebut.
- Bika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta i:in kepada terapis.
- 6ama kegiatan 1 menit.
- ;etiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. /. 9ahap kerja
a. 9erapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi! tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi.
b. 9erapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. 3ulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya ditulis di whiteboard.
c. 5eri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. ;impulkan isi, waktu terjdi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar.
a. aluasi
&. 9erapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti 9*K. 2. 9erapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. 9indak lanjut
9erapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, sitruasi, dan perasaan jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
&. 3enyepakati 9*K yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi.
2. 3enyepakati waktu dan tempat. . aluasi dan Dokumentasi.
aluasi
aluasi dilakukan saat proses 9*K berlangsung, khususnya pada tahap kerja. *spek yang diealuasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan 9*K. Cntuk 9*K stimulasi persepsi halusinasi sesi &, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal isi halusinasi, waktu terjadiya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi, dan perasaan saat terjadinya halusinasi.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat 9*K pada catatan proses keperawatan setiap klien. @ontoh klien mengikuti 9*K stimulasi presepsi halusinasi sesi &. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul!, waktu (pukul > malam!, situasi (jika sedang sendiri!, perasaan (kesal dan geram!. *njurkan klien mengidenti+ikasikan halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.
Sesi ! * 2engontro Hausinasi &engan 0eng-ar&i) Tu#uan
&. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi.
2. Klien dapat memahami carta menghardik halusinansi. /. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi. ;etting
&. 9erapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. 2. )uangan nyaman dan tenanag.
*lat
&. ;pidol dan papan tuliswhiteboard+lipchart 2. Badwal kegiatan klien.
3etode
&. Diskusi dan tanya jawab 2. 5ermain peransimulasi
6angkah kegiatan &. ersiapan
a. 3engingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi &. b. 3empersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. 7rientasi
a. ;alam terapeutik
&. ;alam dari terapis kepada klien
2. Klien dan terapis memakai papan nama. b. aluasialidasi
&. 9erapis menanyakan perasaan klien saat ini.
2. 9erapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi isi, waktu, situasi, dan perasaan .
c. Kontrak
&. 3enjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara mengontrol halusinasi.
2. 3enjelaskan aturan main
• Bika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
i:in pada terapis.
• 6ama kegiatan 1 menit.
• ;etiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
/. 9ahap kerja
a. 9erapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Clangi sampai semua klien mendapat giliran.
b. 5erikan pujian setiap klien selesai bercerita.
c. 9erapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat halusinasi muncul.
d. 9erapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu #ergi jangan ganggu saya$, #;aya mau bercakap-cakap dengan...$
e. 9erapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik halusinasi dimulai dari klien di sebelah kiri terapis berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapat giliran.
+. 9erapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap klioen selesai memperagakan menghardik halusinasi.
1. 9ahap terminasi a. aluasi
&. 9erapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti 9*K. 2. 9erapis memberikan tujuan atas keberhasilan kelompok. b. 9indak lanjut
&. 9erapis menganjurkan klien utuk meneraokan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul.
2. 3emasukan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien. c. Kontrak yang akan datang
&. 9erapis membuat kesepakatan dengan klien untuk 9*K yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan.
2. 9erapis membuat kesepakatan waktu dan tempat 9*K berikutnya. aluasi dan Dokumentasi
aluasi
aluasi dilakukan saat proses 9*K berlangsung, khususnya pada saat kerja. *spek yang diealuasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan 9*K. Cntuk 9*K stimulasi persepsi halusinasi sesi 2 kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasidengan menghardik.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klin saat 9*K pada catatan proses keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti 9*K stimulasi persepsi halusinasi ;esi 2. Klien mampyu memperagakan cara menghardik halusinasi. *njurkan klien menggunakan nya jika halusinasi muncul, khusus pada malam hari (buat jadwal!.
;esi / 3engontrol Halusinasi dengan 3elakukan Kegiatan 9ujuan
&. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi
2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi ;etting
2. )uangan nyaman dan tenang *lat
&. Badwal kegiatan harian 2. ulpen
/. ;pidol dan white board papan tulis flipchart 3etode
&. Diskusi dan 9anya jawab
2. 5ermain peransimulasi dan latihan 6angkah kegiatan
&. ersiapan
a. 3engingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2 b. 3empersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. 7rientasi
a. ;alam terapeutik
&. ;alam dari terapis kepada klien 2. Klien dan terapis pakai papan nama b. aluasialidasi
&. 9erapis menanyakan keadaan klien saat ini
2. 9erapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari /. 9erapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik
halusinasi c. Kontrak
&. 9erapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan
2. 3enjelaskan aturan main berikut
- Bika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta i:in kepada terapis
- 6ama kegiatan 1 menit
- ;etiap klien mengikuti kegiatan dari awal samapi selesai /. 9ahap kerja
a! 9erapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari. Belaskan bahwa dengan melakuka kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi
b! 9erapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari, dan tulis di white board
c! 9erapis membagikan +ormulir jadwal kegiatan harian. 9erapis menulis yang sama di white board
d! 9erapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan +ormulir, terapis menggunakan white board
e! 9erapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun
+! 5erikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan
1. 9ahap terminasi a! aluasi
&. 9erapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan dan memperagakannya.
2. 9erapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok b! 9indak lanjut
9erapis menganjurkan klien menganjurkan dua cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik danmelakukan kegiatan
c! Kontrak yang akan datang
&. 9erapis membuat kesepakatan dengan klien untuk 9*K berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap 2. 9erapis membuat kesepakatan waktu dan tempat
aluasi dan Dokumentasi aluasi
aluasi dilakukan saat proses 9*K berlangsung, khususnya pada tahap kerja. *spek yang diealuasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan 9*K. Cntuk 9*K stimulasi persepsi halusinasi sesi /, kemampuan yang diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya halusinasi.
;esi 1 3encegah Halusinasi dengan 5ercakap-@akap 9ujuan
&. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan dengan orang lain untuk mencegah halusinasi
;etting
&. 9erapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran 2. )uangan nyaman dan tenang
*lat
&. ;pidol dan white board papan tulis flipchart 2. Badwal kegiatan harian klien dan pulpen 3etode
&. Diskusi kelompok
2. 5ermain peransimulasi 6angkah kegiatan
&. ersiapan
a. 3engingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi. b. 9erapis membuat kontrak dengan klien /.
c. 3empersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. 7rientasi
a. ;alam terapeutik
&! ;alam dari terapis kepada klien
2! Klien dan terapis pakai papan nama b. aluasi alidasi
&! 3enanyakan perasaan klien saat ini
2! 3enanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah! untuk mencegah halusinasi
c. Kontrak
&! 9erapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
2! 9erapis menjelaskan aturan main berikut
• Bika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta i:in kepada terapis
• 6ama kegiatan 1 menit
• ;etiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
/. 9ahap kerja
a. 9erapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi
b. 9erapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bias diajak bercakp-cakap
c. 9erapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan
d. 9erapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul #;uster ada suara di telinga, saya mau mengobrol saja dengan suster$ atau #;uster saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang$.
e. 9erapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang disebelahnya
+. 5erikan pujian atas keberhasilan klien
g. Clangi e dan + sampai semua klien mendapat giliran
1. 9ahap 9erminasi a.aluasi
&. 9erapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti 9*K
2. 9erapis menanyakan 9*K mengontrol halusinasi yang sudah dilatih /. 3emberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. 9indak 6anjut
3enganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap.
c.Kontrak yang akan datang
&. 9erapis membuat kesepakatan dengan klien untuk 9*K berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat 2. 9erpis menyepakati waktu dan tempat
aluasi dan Dokumentasi aluasi
aluasi dilakukan saat proses 9*K berlangsung, khususnya pada tahap kerja. *spek yang diealuasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan 9*K. Cntuk stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap.