• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lks Qurdis Kelas 8 Semester Genap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lks Qurdis Kelas 8 Semester Genap"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR KOMPETENSI STANDAR KOMPETENSI

 Membaca Al Quran Surat Pendek PilihanMembaca Al Quran Surat Pendek Pilihan

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

 Menerapkan hukum bacaan Lam dan Ra dalam Al Quran Surat Al Menerapkan hukum bacaan Lam dan Ra dalam Al Quran Surat Al HumazahHumazah dan At Takatsur 

dan At Takatsur 

INDIKATOR INDIKATOR

 Menjelaskan hukum bacaan LamMenjelaskan hukum bacaan Lam 

 Menyebutkan contoh bacaan Lam TafkhimMenyebutkan contoh bacaan Lam Tafkhim 

 Menyebutkan contoh bacaan Lam TarqiqMenyebutkan contoh bacaan Lam Tarqiq 

 Menjelaskan hukum bacaan RaMenjelaskan hukum bacaan Ra 

 Menunjukkan contoh bacaan Ra Tafkhim,Tarqiq, dan Jawazul WajhainMenunjukkan contoh bacaan Ra Tafkhim,Tarqiq, dan Jawazul Wajhain 

 Menerapkan hukum bacaan Ra dalam Surat Menerapkan hukum bacaan Ra dalam Surat Al HumazahAl Humazah 

 Menerapkan hukum bacaan Ra dalam Surat At Takatsur Menerapkan hukum bacaan Ra dalam Surat At Takatsur 

BAB I

BAB I

HUKUM BACAAN LAM DAN RA

HUKUM BACAAN LAM DAN RA

A.

A. Hukum Bacaan Lam dan Ra’Hukum Bacaan Lam dan Ra’

Masih banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat muslim yang belum memahami Masih banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat muslim yang belum memahami benar tentang bacaan Lam dan Ra‟, sehingga ketika membaca al

benar tentang bacaan Lam dan Ra‟, sehingga ketika membaca al--Qur‟an atau pidatoQur‟an atau pidato utamanya bacaan Lam dan Ra‟ banyak terjadi kekeliruan, mereka masih terpengaruh utamanya bacaan Lam dan Ra‟ banyak terjadi kekeliruan, mereka masih terpengaruh lughat bahasa daerah masing-masing atau pengetahuan ilmu tajwidnya masih kurang lughat bahasa daerah masing-masing atau pengetahuan ilmu tajwidnya masih kurang menguasai sehingga menganggap cara membaca Lam dan Ra‟ sama dengan bahasa menguasai sehingga menganggap cara membaca Lam dan Ra‟ sama dengan bahasa Indonesia. Hal itu berakibat bagi para pendengar akan menduga “O..”! pengetahuan Indonesia. Hal itu berakibat bagi para pendengar akan menduga “O..”! pengetahuan agamanya masih sebegitu “. Misalnya yang

agamanya masih sebegitu “. Misalnya yang sering kita dengar kesalahan-kesalahan itusering kita dengar kesalahan-kesalahan itu antara lain: kalimat”Lafzhul Jalalah, basmalah dan salam.

antara lain: kalimat”Lafzhul Jalalah, basmalah dan salam. Ketidak fasihan membaca

al-Ketidak fasihan membaca al-Qur‟an merupakan salah satu bukti bahwa tingkatQur‟an merupakan salah satu bukti bahwa tingkat pengetahuan seseorang masih rendah.sehingga tidak layak menjadi imam shalat. Oleh pengetahuan seseorang masih rendah.sehingga tidak layak menjadi imam shalat. Oleh karena itu dalam bab ini kita aka

karena itu dalam bab ini kita akan mempelajari ilmu tajwid yann mempelajari ilmu tajwid yang berkaitan dengan g berkaitan dengan hukumhukum bacaan Lam dan Ra‟

bacaan Lam dan Ra‟.. 1.

1. Hukum Bacaan LamHukum Bacaan Lam

Hukum bacaan Lam secara garis besar dibedakan menjadi 2 (

(2)

a.

a. Mufakhkhamah atau tafkhimMufakhkhamah atau tafkhim

Mufakhkhamah secara bahasa berarti

Mufakhkhamah secara bahasa berarti ““Ditebalkan, atau menebalkanDitebalkan, atau menebalkan”.”. Seda

Sedangkan mengkan menurut ilmnurut ilmu tajwid muu tajwid mufakhamfakhamah adalaah adalah jika terdaph jika terdapat Lam ( at Lam ( ) dalam) dalam lafazh Allah (lafzhul jalalah) yang didahului oleh fathah atau dommah maka harus lafazh Allah (lafzhul jalalah) yang didahului oleh fathah atau dommah maka harus dibaca tebal (mufakhamah/tafkhim ).

dibaca tebal (mufakhamah/tafkhim ). Contoh :

Contoh :

Lafazh

Lafazh Dibaca Dibaca AlasanAlasan

Tebal (tafkhim)

Tebal (tafkhim) Lam yang ada dalam lafzhul jalalahLam yang ada dalam lafzhul jalalah didahului oleh fathah.

didahului oleh fathah. Tebal (tafkhim)

Tebal (tafkhim) Lam yang ada dalam lafzhul jalalahLam yang ada dalam lafzhul jalalah didahului oleh dommah.

didahului oleh dommah.

b.

b. Muraqqaqah atau TarqiqMuraqqaqah atau Tarqiq

Secara bahasa muraqqaqah berarti

Secara bahasa muraqqaqah berarti :”ditipiskan atau menipiskan” :”ditipiskan atau menipiskan” .. Sedangkan menurut ilmu tajwid ialah jika terdapat lafazh Allah (lafzhul jalalah) dan Sedangkan menurut ilmu tajwid ialah jika terdapat lafazh Allah (lafzhul jalalah) dan semua Lam yang berada di luar lafzhul jalalah,baik didahului hathah, kasrah semua Lam yang berada di luar lafzhul jalalah,baik didahului hathah, kasrah ataupun dommah, cara membacanya ditipiskan.

ataupun dommah, cara membacanya ditipiskan. Contoh :

Contoh : 

 Pada Lafzhul JalalahPada Lafzhul Jalalah Lafazh

Lafazh Dibaca Dibaca AlasanAlasan







Tipis (tarqiq)Tipis (tarqiq) Lam yang ada dalam lafzhulLam yang ada dalam lafzhul  jalalah didahului oleh kas  jalalah didahului oleh kasrah.rah.

 

  

Tipis (tarqiq)Tipis (tarqiq)

Lam yang ada dalam lafzhul Lam yang ada dalam lafzhul  jalalah didahului oleh kas  jalalah didahului oleh kasrah.rah.



  

 

Tipis (tarqiq) Tipis (tarqiq)

Lam yang ada dalam lafzhul Lam yang ada dalam lafzhul  jalalah didahului oleh kas  jalalah didahului oleh kasrah.rah.

 Bukan pada Lafzhul jajalahBukan pada Lafzhul jajalah Lafazh

Lafazh Dibaca Dibaca AlasanAlasan

 

 

Tipis (tarqiq)Tipis (tarqiq)

Lam berada diluar lafzhul jajalah Lam berada diluar lafzhul jajalah



 

Tipis (tarqiq)Tipis (tarqiq) Lam berada diluar lafzhul jajalahLam berada diluar lafzhul jajalah

 

 

Tipis (tarqiq)Tipis (tarqiq) Lam berada diluar lafzhul jajalahLam berada diluar lafzhul jajalah 2.

2. Hukum Bacaan Ra’Hukum Bacaan Ra’ C

Cara membunyikan huruf Ra‟ dalam keadaan tanda baca tertentu atau dalamara membunyikan huruf Ra‟ dalam keadaan tanda baca tertentu atau dalam hubungannya dengan huru

(3)

a.

a. Mufakhkhamah (Mufakhkhamah (

 

   

 

) atau Tafkhim () atau Tafkhim (



))  Artinya tebal,berat,atau dibesarka

 Artinya tebal,berat,atau dibesarkan/ ditebalkann/ ditebalkan b.

b. TTaarrqqiiq q ( ( ) ) aattaau u MMuurraaqqqqaaqqaah h ((

 

 

))  Artinya tipis,ringan atau ditipiskan/ diring

 Artinya tipis,ringan atau ditipiskan/ diringankanankan c.

c. Jawazul Wajhain (Jawazul Wajhain ( ))  Artinya boleh salah satu dari ked

 Artinya boleh salah satu dari keduanya (uanya (

//

)) a. Tafkhim (

a. Tafkhim (



))

Huruf Ra‟, hukum bacaannya harus tebal, apabila berada pada salah satu Huruf Ra‟, hukum bacaannya harus tebal, apabila berada pada salah satu dari lima keadaan, yaitu :

dari lima keadaan, yaitu : 1.

1. Apabila berada dalam tanda baca fathah atau dommahApabila berada dalam tanda baca fathah atau dommah Perhatikan contoh berikut ini :

Perhatikan contoh berikut ini :

Lafadz Keterangan

Lafadz Keterangan





Ra berharakat fathahRa berharakat fathah

  

  

Ra berharakat fathahRa berharakat fathah



 

 

Ra berharakat fathahRa berharakat fathah





Ra berharakat dommahRa berharakat dommah Ra berharakat dommah Ra berharakat dommah



Ra berharakat dommahRa berharakat dommah 2.

2. Apabila Apabila berada berada dalam dalam tanda tanda baca baca sukun, sukun, sedangkan huruf sedangkan huruf yangyang mendahuluinya bertanda baca fathah atau dommah.

mendahuluinya bertanda baca fathah atau dommah. Contoh :

Contoh :

Lafadz Keterangan

Lafadz Keterangan





Ra sukun didahului huruf berharakat fathahRa sukun didahului huruf berharakat fathah

  

 

  

Ra sukun didahului huruf berharakat fathahRa sukun didahului huruf berharakat fathah

  

 

Ra sukun didahului huruf berharakat fathahRa sukun didahului huruf berharakat fathah

 

   

 

Ra sukun didahului huruf berharakat dommahRa sukun didahului huruf berharakat dommah Ra sukun didahului huruf berharakat dommah Ra sukun didahului huruf berharakat dommah

  

 

Ra sukun didahului huruf berharakat dommahRa sukun didahului huruf berharakat dommah 3.

3. Apabila dalam Apabila dalam keadaan waqaf keadaan waqaf atau atau diwaqafkan, sedang diwaqafkan, sedang huruf yanghuruf yang mendahuluinya bertanda baca fathah atau dommah.

mendahuluinya bertanda baca fathah atau dommah. Perhatikan contoh berikut:

(4)

Lafadz

Lafadz KeteranganKeterangan

 

  

Ra diwaqafkan didahului huruf berharakat fathahRa diwaqafkan didahului huruf berharakat fathah

 

 

Ra diwaqafkan didahului huruf berharakat fathahRa diwaqafkan didahului huruf berharakat fathah



 

 

Ra diwaqafkan didahului huruf berharakat fathahRa diwaqafkan didahului huruf berharakat fathah



Ra diwaqafkan didahului huruf berharakatRa diwaqafkan didahului huruf berharakat dommah

dommah

 Atau

 Atau dalam dalam keadaan keadaan diwaqafkan, diwaqafkan, sedangkan sedangkan diantara diantara huruf huruf Ra‟ Ra‟ dengandengan huruf yang bertanda baca fathah atau dommah itu terdapat huruf yang bertanda huruf yang bertanda baca fathah atau dommah itu terdapat huruf yang bertanda baca sukun.

baca sukun.

Perhatikan contoh berikut : Perhatikan contoh berikut :

  

 

 –

 –

   

-- 

  

 –

 –



  

 –

 –

 –

 –

4.

4. Apabila Apabila dalam dalam keadaan keadaan waqaf waqaf atau atau diwaqafkan diwaqafkan ,sedangkan huruf ,sedangkan huruf  sebelumnya alif atau wau

sebelumnya alif atau wau yang bertanda baca sukun.yang bertanda baca sukun. perhatikan contoh :

perhatikan contoh :

Lafadz Keterangan

Lafadz Keterangan

  

 

Ra yang diwaqafkan , sebelumnya ada wawu yangRa yang diwaqafkan , sebelumnya ada wawu yang disukun

disukun



disukundisukunRa yang diwaqafkan , sebelumnya ada wawu yangRa yang diwaqafkan , sebelumnya ada wawu yang

 

 

  

 

disukundisukunRa yang diwaqafkan , sebelumnya ada wawu yangRa yang diwaqafkan , sebelumnya ada wawu yang 5.

5. Apabila Apabila berharakat berharakat sukun, sukun, sedangkan huruf sedangkan huruf sebelumnya sebelumnya berharakatberharakat kasrah asli, tetapi sesudah ra ada salah satu huruf ist

kasrah asli, tetapi sesudah ra ada salah satu huruf ist i’la’.i’la’.  Adapun huruf isti‟la‟ itu adalah :

 Adapun huruf isti‟la‟ itu adalah :

,,

,,

,,

,,

,,

,,

Perhatikan contoh berikut :

Perhatikan contoh berikut :

Lafadz Keterangan

Lafadz Keterangan

 



berharakat kasrah asli dan sesudahnya ada huruf isti‟la‟berharakat kasrah asli dan sesudahnya ada huruf isti‟la‟Ra berharakat sukun, sebelumnya ada huruf Ra berharakat sukun, sebelumnya ada huruf 

 

  



berharakat kasrah asli dan sesudahnya ada huruf isti‟la‟berharakat kasrah asli dan sesudahnya ada huruf isti‟la‟Ra berharakat sukun, sebelumnya ada huruf Ra berharakat sukun, sebelumnya ada huruf 

  





berharakat kasrah asli dan sesudahnya ada huruf isti‟la‟berharakat kasrah asli dan sesudahnya ada huruf isti‟la‟Ra berharakat sukun, sebelumnya ada huruf Ra berharakat sukun, sebelumnya ada huruf  b

b. . TTaarrqqiiq q (( ))

Huruf Ra‟ harus dibaca tarqiq, apabila berada pada salah satu dari empat Huruf Ra‟ harus dibaca tarqiq, apabila berada pada salah satu dari empat keadaan, yaitu :

(5)

1.

1. Apabila dalam keadaan bertanda baca kasrah.Apabila dalam keadaan bertanda baca kasrah. Seperti : Seperti : Lafadz Keterangan Lafadz Keterangan Ra berharakat kasrah Ra berharakat kasrah

 

Ra berharakat kasrahRa berharakat kasrah



Ra berharakat kasrahRa berharakat kasrah

2.

2.Apabila dalam keadaan bertanda baca sukun, sedangkan huruf 

Apabila dalam keadaan bertanda baca sukun, sedangkan huruf  sebelumnya bertanda baca kasrah, dan sesudahnya bukan huruf 

sebelumnya bertanda baca kasrah, dan sesudahnya bukan huruf  isti’la’ isti’la’ 

((

,,

,,

,,

,,

,,

,,

).

).

Perhatikan contoh berikut ini: Perhatikan contoh berikut ini:

Lafadz Keterangan

Lafadz Keterangan

 

  

Ra berharakat sukun didahului oleh huruf berharakatRa berharakat sukun didahului oleh huruf berharakatkasrah, sesudahnya bukan huruf isti‟la‟kasrah, sesudahnya bukan huruf isti‟la‟



  

  

Ra berharakat Ra berharakat sukun didsukun didahului oleh hahului oleh huruf berharakaturuf berharakat kasrah, sesudahnya bukan huruf isti‟la‟

kasrah, sesudahnya bukan huruf isti‟la‟

 

Ra berharakat sukun didahului oleh huruf berharakatRa berharakat sukun didahului oleh huruf berharakat kasrah,

kasrah, sesudahnysesudahnyaa bukan huruf isti‟la‟bukan huruf isti‟la‟

3.

3. Apabila Apabila dalam dalam keadaan keadaan waqaf waqaf atau atau diwaqafkan, diwaqafkan, sedangkan huruf sedangkan huruf  sebelumnya bertanda baca kasrah.

sebelumnya bertanda baca kasrah.

Lafadz Keterangan

Lafadz Keterangan

 

  

Ra dibaca waqaf dan didahului oleh huruf Ra dibaca waqaf dan didahului oleh huruf berharakatberharakat kasrah

kasrah

  

 

Ra dibaca waqaf dan didahului oleh Ra dibaca waqaf dan didahului oleh huruf berharakatkasrahkasrah huruf berharakat



Ra dibaca waqaf dan didahului oleh huruf Ra dibaca waqaf dan didahului oleh huruf berharakatberharakat

kasrah kasrah

 Atau

 Atau dalam dalam keadaan diwaqafkan, keadaan diwaqafkan, sedangkan diantara sedangkan diantara huruf huruf Ra‟ Ra‟ dengandengan huruf yang bertanda baca kasrah terdapat huruf yang bertanda baca sukun. huruf yang bertanda baca kasrah terdapat huruf yang bertanda baca sukun.

Perhatikan contoh berikut : Perhatikan contoh berikut :

 

    

––



––

4. Apabila dalam keadaan diwaqafkan, sedangkan huruf sebelumnya huruf  4. Apabila dalam keadaan diwaqafkan, sedangkan huruf sebelumnya huruf 

 Ya’ (

 Ya’ ( ) ) yang yang bertanda bertanda baca subaca sukun.kun. Perhatikan contoh berikut :

Perhatikan contoh berikut :

Lafadz Keterangan

Lafadz Keterangan

 

 

Ra diwaqafkan dan didahului oleh ya sukunRa diwaqafkan dan didahului oleh ya sukun

   

  

 

Ra diwaqafkan dan didahului oleh ya sukunRa diwaqafkan dan didahului oleh ya sukun

 

(6)

c. Jawazul Wajhain (

c. Jawazul Wajhain ( )) Huruf Ra‟ (

Huruf Ra‟ ( ) hukum bacaannya boleh tafkhim dan boleh pula dibaca tarqiq,) hukum bacaannya boleh tafkhim dan boleh pula dibaca tarqiq, apabila ia bertanda baca sukun, sedangkan huruf sebelumnya bertanda baca apabila ia bertanda baca sukun, sedangkan huruf sebelumnya bertanda baca kasrah, dan sesudahnya terdapat salah satu huruf isti‟la‟ yang berharakat kasrah. kasrah, dan sesudahnya terdapat salah satu huruf isti‟la‟ yang berharakat kasrah.

Lafadz Keterangan

Lafadz Keterangan

 

 

Sebelum Sebelum adaada



dan sesudahnya adadan sesudahnya ada

  

Sebelum Sebelum adaada



dan sesudahnya adadan sesudahnya ada

 

 

Di antara ra waqaf dengan huruf yang berharakatDi antara ra waqaf dengan huruf yang berharakat kasrah ada huruf ist‟la‟

kasrah ada huruf ist‟la‟

Skema

Skema hukumLam hukumLam JalalahJalalah Skema huSkema hukum Ra’kum Ra’

B. Menerapkan huku

B. Menerapkan hukum bacaan Lam dan Ra dalam Surm bacaan Lam dan Ra dalam Surat Al Humazah dan at Al Humazah dan At- At-takatsur.

takatsur.

Setelah kita mempelajari hukum bacaan Lam dan Ra secara teori tentunya Setelah kita mempelajari hukum bacaan Lam dan Ra secara teori tentunya pemahamannya tidaklah cukup manakala tidak disertai dengan penerapan bacaan pemahamannya tidaklah cukup manakala tidak disertai dengan penerapan bacaan dalam Al Quran. Untuk itu mari kita belajar menerapkan hukum bacaan Lam dan Ra dalam Al Quran. Untuk itu mari kita belajar menerapkan hukum bacaan Lam dan Ra dalam Surat Al Humazah dan Surat At

dalam Surat Al Humazah dan Surat At Takatsur.Takatsur.

1. Menerapkan hukum bacaan Lam dan Ra dalam Surat Al

1. Menerapkan hukum bacaan Lam dan Ra dalam Surat Al Humazah.Humazah. Perhatikan lafadz Surat Al Humazah berikut ini,

Perhatikan lafadz Surat Al Humazah berikut ini, kemudian bacalah dengankemudian bacalah dengan menfokuskan pada hukum bacaan Lam dan Ra !

menfokuskan pada hukum bacaan Lam dan Ra !

  

 

 





  

  



 

 



 

 





  



  

  

  

    

 

 

  







  

  

  

    

 

 











    

  





    

 

 

 

 

  

  

  



  

  





  



    





 

 

  



  

  







  

  

    

 

 

  

  



  

  

  





  









    

  

  

  





  



  

      

  





  









 

 

  

  

    

    





    

 

 

  

  



  



  

  



 

 

  

  



  

    

 

 

  

 

 

  

  

  

  



  







  

  

  



  

  

    

  

  



  

  





  



  

  



  

  

    

 

 

  

 

 

  

  

  

  



  









  

  

  





  







    

 

 

  

 

 

 



 

  











 

 

  

  



  









 

 

  

  



 

 

  

  

 

 

    

  

  

  







    

 

 



  









  







  

    

  

  

  





 

 

  

  



  

    



  

  



  



    

 

 

    

  

  











 

 

  

  

  

 

 

  

  

    







    





 

 

    

 

 









2. Menerapkan hukum bacaan ra dalam Surat At Takatsur. 2. Menerapkan hukum bacaan ra dalam Surat At Takatsur.

Dalam Surat Al Humazah siswa memfokuskan diri pada dua bacaan yaitu Dalam Surat Al Humazah siswa memfokuskan diri pada dua bacaan yaitu LamLam dan Ra, sedangkan dalam Surat At Takatsur ini

(7)

ra. Perhatikan lafadz Surat At T

ra. Perhatikan lafadz Surat At Takatsur dan bacalah dengan menfokuskan pada hukuakatsur dan bacalah dengan menfokuskan pada hukumm bacaan ra ! bacaan ra !



 

 

  

  



  

    

 

 





  





  

  

  

 

 

  

  

  

  

  

  











 

 

  

  

  

 

 

    



  

  



  



  



  

  

  

  

 

 

  

 

 

    

 

 

  













 

 

  

  

    

   

  

  



    



  

 

 



 

 

    

  



  

  

  







 

 

  





 

 

  

  

    

  

 

 

  

  



    



  

 

 



 

 

    

  



  

  

  







 

 

  

  

    



  

  

  



  

 

 



 

 

    

  



  

  

  

    

 

 



  







 

 



 

 

  

  

  













  



  

  

  

  

  

  



    

  

  



 

 

    

  

  

  



  









  

  

  



  

    

  

  



  



  

  

  

  

  

  



 

 

  

  



  





 

 



 

 

  

  

  













  

  

  





  

  

  

  

  

  



 

 

  

  

  





 

 



  

  



  

  



  





  

  

  





  

  



  





  







RANGKUMAN

RANGKUMAN

1. Hukum bacaan Lam ada

1. Hukum bacaan Lam ada dua, dua, yaitu Tafkhim yaitu Tafkhim dan Tarqiq.dan Tarqiq. 2.

2. Huruf Huruf Lam Lam dibacdibaca a TafkhTafkhim im apabiapabila la Lam Lam dalam dalam LafdzLafdzul ul JalalJalalah ah (( ) ) yang yang didahdidahuluiului dengan huruf berharakat fathah atau dommah.

dengan huruf berharakat fathah atau dommah. 3.

3. Huruf Huruf Lam Lam dibacdibaca a TarqTarqiq iq apabiapabila la Lam Lam daladalam m LafdzLafdzul ul JalalJalalah ah (( ) ) yang yang didahdidahuluiului dengan huruf berharakat kasrah, adapun Lam yang berada selain dalam Lafdzul dengan huruf berharakat kasrah, adapun Lam yang berada selain dalam Lafdzul Jalalah meskipun berharakat fathah atau dommah maka hukum bacaannnya adalah Jalalah meskipun berharakat fathah atau dommah maka hukum bacaannnya adalah dibaca Tarqiq.

dibaca Tarqiq. 4.

4. Hukum bacaan Ra ada tiga macam yaitu :Hukum bacaan Ra ada tiga macam yaitu : 

 Tafkhim, yaitu dibaca tebal.Tafkhim, yaitu dibaca tebal. 

 Tarqiq, yaitu dibaca tipis.Tarqiq, yaitu dibaca tipis. 

 Jawazul Wajhain, yaitu boleh dibaca tebal dan boleh dibaca tipis.Jawazul Wajhain, yaitu boleh dibaca tebal dan boleh dibaca tipis. 5.

5. Huruf Ra dibaca Tafkhim apabila Huruf Ra dibaca Tafkhim apabila ;; 

 Berharakat fathah atau dommah.Berharakat fathah atau dommah. 

 Berharakat sukun dan didahului huruf yang berharakat fathah atau dommah.Berharakat sukun dan didahului huruf yang berharakat fathah atau dommah. 

 Diwaqafkan dan didahului oleh huruf berharakat fathah atau dommah.Diwaqafkan dan didahului oleh huruf berharakat fathah atau dommah. 

 Diwaqafkan dan didahului oleh huruf alif atau Diwaqafkan dan didahului oleh huruf alif atau wawu sukun.wawu sukun. 

 Berharakat sukun Berharakat sukun dan didahului dan didahului oleh huruf berkoleh huruf berkasrah dan sasrah dan sesudahnya esudahnya ada salahada salah satu huruf isti‟la‟.

satu huruf isti‟la‟. 6.

6. Huruf Ra dibaca Tarqiq apaHuruf Ra dibaca Tarqiq apabila :bila : 

 Berharakat kasrah.Berharakat kasrah. 

 Berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah dan sesudahnya bukanBerharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah dan sesudahnya bukan huruf ist‟la‟.

huruf ist‟la‟. 

 Diwaqafkan dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.Diwaqafkan dan huruf sebelumnya berharakat kasrah. 

 Diwaqafkan dan huruf sebelumnya ya‟ Diwaqafkan dan huruf sebelumnya ya‟ sukun.sukun.

7. Jawazul Wajhain boleh dibaca Tafkhim dan boleh dibaca Tarqiq, yaitu apabila Ra 7. Jawazul Wajhain boleh dibaca Tafkhim dan boleh dibaca Tarqiq, yaitu apabila Ra berharakat sukun didahului oleh huruf berharakat kasrah dan sesudahnya terdapat berharakat sukun didahului oleh huruf berharakat kasrah dan sesudahnya terdapat huruf isti‟la‟yang berharakat kasrah.

huruf isti‟la‟yang berharakat kasrah. 8.

(8)

KE

KEGIATAN GIATAN SISWA SISWA 11 1.

1. Diskusikan Diskusikan tentang hutentang hukum Lam kum Lam dan Ra dan Ra !.!. 2.

2. Masing-masing Masing-masing siswa membentsiswa membentuk kelompok uk kelompok dengan beradengan beranggotakan nggotakan 4-5 orang.4-5 orang. 3.

3. Masing-masing kMasing-masing kelompok mendiskuselompok mendiskusikan tentang hukikan tentang hukum bacaan Laum bacaan Lam dan Ra.m dan Ra.

4. Setelah mendiskusikan, masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya 4. Setelah mendiskusikan, masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya

dengan membuat peta konsep. dengan membuat peta konsep. 5.

5. Masing-masing Masing-masing kelompok mempreskelompok mempresentasikan hasil entasikan hasil diskusinya di diskusinya di depan kelasdepan kelas.. 6.

6. Setelah masing-masing kelompok mempreSetelah masing-masing kelompok mempresentasikan di depan kelas, hasil diskusisentasikan di depan kelas, hasil diskusi berupa peta konsep dipajang di depan kelas.

berupa peta konsep dipajang di depan kelas.

A. Pilihlah pada salah satu jawaban a, b, c, dan d yang paling benar ! A. Pilihlah pada salah satu jawaban a, b, c, dan d yang paling benar !

1.

1. Hukum bacHukum bacaan Lam aan Lam dan Ra dan Ra ada dua ada dua yaitu ....yaitu .... a.

a. idhar idhar dan dan ghunnah ghunnah c. c. tarqiq tarqiq dan dan ghunnahghunnah b.

b. ikhfa‟ dan Idghomikhfa‟ dan Idghom d. tafkhim dan tarqiqd. tafkhim dan tarqiq 2.

2. Menurut Menurut bahasa bahasa tafkhim tafkhim artinya artinya ... a.

a. Dipanjangkan Dipanjangkan c. c. ditebalkanditebalkan b.

b. Dilebihkan Dilebihkan d. d. ditipiskanditipiskan 3.

3. Sedangkan Sedangkan tarqiq tarqiq menurut bahamenurut bahasa artinysa artinya ....a .... a.

a. Dilebihkan Dilebihkan c. c. ditebalkanditebalkan b.

b. Ditipiskan Ditipiskan d. disuarakand. disuarakan 4.

4. Apabila ada huruf lam dalam lafdzul jalalah yang didahului oleh huruf berharakatApabila ada huruf lam dalam lafdzul jalalah yang didahului oleh huruf berharakat fathah atau dommah, maka harus dibaca ....

fathah atau dommah, maka harus dibaca .... a.

a. Tarqiq Tarqiq c. c. idhar idhar  b.

b. Tafkhim Tafkhim d. d. ghunnahghunnah 5.

5. Huruf lam yang Huruf lam yang tidak pada lafdzutidak pada lafdzul jalalah, maka cara l jalalah, maka cara membacanya admembacanya adalah ....alah .... a.

a. ikhfa‟ikhfa‟ c. Tarqiqc. Tarqiq b.

b. Tafkhim Tafkhim d. d. idghomidghom 6.

6.

 

 

hukum lam padahukum lam pada ayat tersebut dibaca ....ayat tersebut dibaca .... a.

a. Tarqiq Tarqiq c. c. keraskeras b.

b. Tafkhim Tafkhim d.lunakd.lunak 7.

7. Apabila ada Apabila ada huruf huruf lam dalam lam dalam lafdzul jalalah lafdzul jalalah yang didahulyang didahului oleh ui oleh huruf yang huruf yang berharakatberharakat kasrah, maka dibaca ....

kasrah, maka dibaca .... a.

a. Tebal Tebal c. c. lunaklunak b.

(9)

8.

8. Lam lafadz Lam lafadz Allah harus Allah harus dibaca tarqdibaca tarqiq apabila iq apabila ... a.

a. Berada Berada setelah setelah harakat harakat fathahfathah b.

b. Huruf Huruf sebelumnya sebelumnya berharakat berharakat kasrahkasrah c.

c. Huruf Huruf sebelumnya sebelumnya berharakat berharakat dommahdommah d.

d. Bertemu Bertemu dengan dengan huruf huruf yang yang bertasydidbertasydid 9.

9. Huruf lam Huruf lam dibaca tadibaca tafkhim apabila fkhim apabila huruf tersebuhuruf tersebut ....t .... a.

a. Dalam lafdzul Dalam lafdzul jalalah dan jalalah dan huruf sebelumnhuruf sebelumnya berharakaya berharakat kasrah.t kasrah. b.

b. Tidak terdapTidak terdapat dalam at dalam lafdzul jalafdzul jalalah, tetapi lalah, tetapi berharakat doberharakat dommah.mmah. c.

c. Tidak terdapTidak terdapat dalam at dalam lafdzul jalalah, lafdzul jalalah, tetapi hutetapi hurufnya berharakrufnya berharakat fathah.at fathah. d.

d. Dalam lafdzul Dalam lafdzul jalalah dan jalalah dan huruf sebelumnhuruf sebelumnya berharakaya berharakat fathah atau t fathah atau dommahdommah

10. Huruf ra boleh dibaca tafkhim dan boleh dibaca tarqiq, hukum bacaan seperti ini 10. Huruf ra boleh dibaca tafkhim dan boleh dibaca tarqiq, hukum bacaan seperti ini

disebut .... disebut ....

a.

a. idghom idghom mutamasilainmutamasilain c. ikhfa‟c. ikhfa‟ syafawisyafawi b.

b. Jawazul Jawazul wajhain wajhain d d Idghom Idghom mimimimi 11.

11. Apabila ada huruApabila ada huruf ra berharakat fathaf ra berharakat fathah atau dommah h atau dommah maka hukum maka hukum bacaannya abacaannya adalahdalah a.

a. Tafkhim Tafkhim c. c. idhar idhar  b. Tarqiq

b. Tarqiq d. ikhfa‟d. ikhfa‟

12. Jika huruf ra berharakat sukun, sedangkan huruf yang mendahuluinya berharakat 12. Jika huruf ra berharakat sukun, sedangkan huruf yang mendahuluinya berharakat

fathah atau dommah maka dibaca .... fathah atau dommah maka dibaca ....

a.

a. Idhar Idhar c. c. TarqiqTarqiq b.

b. ikhfa‟ikhfa‟ d. Tafkhimd. Tafkhim 13.

13. Apabila ra berharakat sukun yApabila ra berharakat sukun yang didahului oleh huruf berharakang didahului oleh huruf berharakat kasrah asli danat kasrah asli dan sesudah ra sukun ada huruf isti‟la‟ maka hukum bacaannya adalah ....

sesudah ra sukun ada huruf isti‟la‟ maka hukum bacaannya adalah .... a.

a. Tebal Tebal c. c. jelasjelas b.

b. tipis tipis d. dengungd. dengung 14.

14. Di bawah ini yang termasuk buruf isti‟la‟ adalah ....Di bawah ini yang termasuk buruf isti‟la‟ adalah .... a.

a.

,,

,,

,,

,,

,,

,,

cc

..

,,

,,

,,

,,

,,

,,

 b.

 b.

,,

,,

,,

,,

,,

,,

dd

..

,,

,,

,,

,,

,,

,,

15.

15. Apabila Apabila ada ada huruf huruf ra ra yang yang didahului didahului oleh oleh huruf huruf ya ya berharakat berharakat sukun, sukun, makamaka bacaannya adalah ....

bacaannya adalah .... a.

a. idhar idhar c. c. TafkhimTafkhim b.

b. Tarqiq Tarqiq d. d. ghunnahghunnah 16.

16. Ra tafkhim dibaca denRa tafkhim dibaca dengan posisi ....gan posisi .... a.

(10)

b.

b. Bibir Bibir cekung cekung ke ke dalam dalam d. d. bibir bibir dan dan mulut mulut tertutup tertutup rapatrapat 17.

17. Lafadz-lafadz berikut yang menganLafadz-lafadz berikut yang mengandung bacaan ra tarqiq adalah ....dung bacaan ra tarqiq adalah .... a.

a.



c.c.

 

 

b.

b.

 

 

d.d.





18.

18.

 

 

hukum bacaan ra pada lafadz tersebut adalah ....hukum bacaan ra pada lafadz tersebut adalah .... a. Tarqiq

a. Tarqiq c. ikhfa‟ syafawic. ikhfa‟ syafawi b.

b. Tafkhim Tafkhim d. jawazul d. jawazul wajhainwajhain 19.

19. 

 



hukum bacaan pada lafadz ini adalah tafkhim hukum bacaan pada lafadz ini adalah tafkhim sebab ....sebab .... a.

a. Setelah ra ada huruf isti‟la‟Setelah ra ada huruf isti‟la‟ b.

b. Setelah Setelah ra ra ada ada huruf huruf fathahfathah c.

c. Huruf ra Huruf ra adalah adalah huruf yhuruf yang berhang berharakat sarakat sukunukun d.

d. Sebelum Sebelum ra didahulra didahului huruui huruf berharakat f berharakat kasrahkasrah

20. Apabila huruf ra diwaqafkan dan sebelumnya ada huruf berharakat fathah atau 20. Apabila huruf ra diwaqafkan dan sebelumnya ada huruf berharakat fathah atau

dommah, maka hukum bacaannya adalah .... dommah, maka hukum bacaannya adalah ....

a.

a. Tarqiq Tarqiq c. c. ghunnahghunnah b.

b. Tafkhim Tafkhim d. jawazul d. jawazul wajhainwajhain B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1.

1. Hukum bacaan ra Hukum bacaan ra ada dua yaitu ada dua yaitu tafkhim dan tafkhim dan tarqiq.Jelaskan dan berilah contohtarqiq.Jelaskan dan berilah contoh masing-masing 3 !

masing-masing 3 ! 2.

2. Bagaimana hukuBagaimana hukum bacaan lam bacaan lam lafdzul jalalah m lafdzul jalalah ? jelaskan dan ? jelaskan dan berilah berilah 3 contoh !3 contoh !

3. Apa yang kamu ketahui tentang hukum bacaan jawazul wajhain, jelaskan dan berilah 3. Apa yang kamu ketahui tentang hukum bacaan jawazul wajhain, jelaskan dan berilah

contoh ! contoh ! 4.

4. Sebutkan tiga syarat huruf ra dibaca tafkhim !Sebutkan tiga syarat huruf ra dibaca tafkhim ! 5.

5. Sebuttkan tiga syarat huruSebuttkan tiga syarat huruf ra dibaca tarqiq !f ra dibaca tarqiq !

NILAI NILAI

PARAF PARAF GURU

GURU ORANGORANG TUA

(11)

PORTOFOLIO

PORTOFOLIO

Bacalah S

Bacalah Surat urat Al HumazAl Humazah dan ah dan At TakaAt Takatsur serta tsur serta Surat Al Surat Al Baqarah aBaqarah ayat 255-257,yat 255-257, kemudian tulislah bacaan yang mengandung hukum tajwid sesuai

kemudian tulislah bacaan yang mengandung hukum tajwid sesuai kolom berikut !kolom berikut !

Lam

Lam Tafkhim Tafkhim Lam Lam Tarqiq Tarqiq Ra Ra Tafkhim Tafkhim Ra Ra TarqiqTarqiq

Tanggal

(12)

BAB II

BAB II

TAMAK TERHADAP HARTA

TAMAK TERHADAP HARTA

Standar Kompetensi:

Standar Kompetensi: Menerapkan Al-Menerapkan Al-Qur‟an suratQur‟an surat-surat pendek pilihan tentang-surat pendek pilihan tentang menimbun harta

menimbun harta Kompetensi

Kompetensi Dasar Dasar Indikator Indikator PencapaianPencapaian 1.1.

1.1. Memahami Memahami isi isi kandungan kandungan Al-Al-Qur‟anQur‟an surat al-Humazah dan surat surat al-Humazah dan surat at-Takatsur 

Takatsur  1.2.

1.2. Memahami Memahami keterkaitan keterkaitan isiisi

kandungan surat al-Humazah dan kandungan surat al-Humazah dan surat at-Takatsur tentang sifat cinta surat at-Takatsur tentang sifat cinta dunia dan m

dunia dan melupakan kebahagiaanelupakan kebahagiaan hakiki dalam fenomena kehidupan hakiki dalam fenomena kehidupan 1.3.

1.3. Menerapkan Menerapkan kandungan kandungan Al-Al-Qur‟anQur‟an surat al-Humazah dan at-Takatsur  surat al-Humazah dan at-Takatsur  dalam fenomena kehidupan dalam fenomena kehidupan sehari-hari dan akibatnya

hari dan akibatnya

1.

1. Menjelaskan Menjelaskan pengertian pengertian tamaktamak 2.

2. Menunjukkan Menunjukkan ciri-ciri ciri-ciri orang orang yangyang bersifat tamak

bersifat tamak 3.

3. Menjelaskan Menjelaskan larangan larangan bersifat bersifat tamaktamak 4.

4. Menjelaskan Menjelaskan kandungan kandungan surat surat al- al-Humazah dan at-Takatsur 

Humazah dan at-Takatsur  5.

5. Menunjukkan Menunjukkan lafadz lafadz dan dan terjemahanterjemahan surat al-Humazah dan at-Takatsur  surat al-Humazah dan at-Takatsur  6.

6. Melafalkan Melafalkan dalil dalil Al-Al-Qur‟an surat alQur‟an surat al --Humazah dan at-Takatsur 

Humazah dan at-Takatsur  7.

7. Menjelaskan Menjelaskan dampak dampak positif positif  menghindari sifat tamak menghindari sifat tamak

Ringkasan Materi

Ringkasan Materi

Sungguh Allah Swt. telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk. Sungguh Allah Swt. telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk. Bahkan, Allah telah menganugerahkan kepada kita dengan suatu anugerah yang Bahkan, Allah telah menganugerahkan kepada kita dengan suatu anugerah yang membuat malaikat iri kepada kita yaitu

membuat malaikat iri kepada kita yaitu syahwat syahwat  (nafsu). Nafsu yang diberikan Allah(nafsu). Nafsu yang diberikan Allah kepada kita merupakan nikmat, akan tetapi jika kita tidak bisa menjaga dan mengaturnya kepada kita merupakan nikmat, akan tetapi jika kita tidak bisa menjaga dan mengaturnya maka nikmat ini akan mengundang azab bagi kita, dan menjerumuskan kita ke dalam maka nikmat ini akan mengundang azab bagi kita, dan menjerumuskan kita ke dalam siksa neraka. Suatu fitrah bagi manusia untuk mencintai yang indah-indah dan penuh siksa neraka. Suatu fitrah bagi manusia untuk mencintai yang indah-indah dan penuh kenikmatan, seperti yang Allah jelaskan dalam

Al-kenikmatan, seperti yang Allah jelaskan dalam Al-Qur‟an dalam Surah Ali „Imran ayat 14Qur‟an dalam Surah Ali „Imran ayat 14 yang artinya “

yang artinya “dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang  diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda  pilihan,

 pilihan, binatang-binatang binatang-binatang ternak ternak [1] [1] dan dan sawah sawah lading. lading. Itulah Itulah kesenangan hidu kesenangan hidu di di dunia,dunia, dan di sisi

Allah-dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” lah tempat kembali yang baik (surga).” 

[1] Maksud dari binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis [1] Maksud dari binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing, biri-biri. Pada bab ini kita akan membahas tentang salah satu sifat unta, lembu, kambing, biri-biri. Pada bab ini kita akan membahas tentang salah satu sifat manusia yang tercela

manusia yang tercela (akhlak mazmumah)(akhlak mazmumah), yaitu sifat cinta terhadap hartayang berlebihan, yaitu sifat cinta terhadap hartayang berlebihan atau serakah, dan kaitannya dengan isi kandungan dari Surah al-Humazah dan surah atau serakah, dan kaitannya dengan isi kandungan dari Surah al-Humazah dan surah at-Takatsur.

Takatsur.

A. Sifat Serakah atau Tamak A. Sifat Serakah atau Tamak

1. Pengertian tamak 1. Pengertian tamak

Sifat serakah atau sering disebut juga dengan tamak, kata tamak berasala dari Sifat serakah atau sering disebut juga dengan tamak, kata tamak berasala dari bahasa Arab Yaitu

bahasa Arab Yaitu

 

 

 –

 –

 

 

 –

 –

 

 

yang berarti loba, rakus, dan terlampau besar yang berarti loba, rakus, dan terlampau besar  keinginanya untuk memperoleh harta yang banyak. Kita hidup di dunia ini memang tidak keinginanya untuk memperoleh harta yang banyak. Kita hidup di dunia ini memang tidak akan bisa lepas dari harta, akan tetapi Islam telah mengatur mengenai harta, cara akan bisa lepas dari harta, akan tetapi Islam telah mengatur mengenai harta, cara memperolehnya, cara menggunakannya, cara penyimpanannya, dan cara memperolehnya, cara menggunakannya, cara penyimpanannya, dan cara

(13)

pendistribusiannya. Islam dengan tegas melarang umatnya agar tidak berlebihan dalam pendistribusiannya. Islam dengan tegas melarang umatnya agar tidak berlebihan dalam masalah harta, termasuk dalam masalah mengumpulkan. Banyak ayat dan hadits yang masalah harta, termasuk dalam masalah mengumpulkan. Banyak ayat dan hadits yang menjelaskan tentang larangan menimbun harta dan balasan bagi orang yang melanggar  menjelaskan tentang larangan menimbun harta dan balasan bagi orang yang melanggar  larangan tersebut Allah telah menyiapkan siksaan yang pedih bagi para penimbun harta, larangan tersebut Allah telah menyiapkan siksaan yang pedih bagi para penimbun harta, baik di dunia maupun di akhirat. Sebagai contoh, Allah telah mengazab Qarun karena baik di dunia maupun di akhirat. Sebagai contoh, Allah telah mengazab Qarun karena ketamakannya terhadap harta.

ketamakannya terhadap harta.

Qarun adalah kaum Nabi Musa, berkebangsaan Israil, dan bukan berasala dari Qarun adalah kaum Nabi Musa, berkebangsaan Israil, dan bukan berasala dari suku Qibthi (Gypsy, bangsa Mesir). Allah mengutus Musa kepadanya seperti diutusnya suku Qibthi (Gypsy, bangsa Mesir). Allah mengutus Musa kepadanya seperti diutusnya Musa kepa

Musa kepada Fir‟aun dan Haman. Allah telah mengaruniai Qarun harta yang sangatda Fir‟aun dan Haman. Allah telah mengaruniai Qarun harta yang sangat

banyak dan pembendaharaan yang melimpah ruah memenuhi lemari simpanan. banyak dan pembendaharaan yang melimpah ruah memenuhi lemari simpanan. Pembendaharaan harta dan lemari-lemari ini sangat berat untuk diangkat karena beratnya Pembendaharaan harta dan lemari-lemari ini sangat berat untuk diangkat karena beratnya isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang lelaki kuat dan kekarpun, isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang lelaki kuat dan kekarpun, mereka masih kewalahan. Q.S. al-Qasas [28]; 79-82.

mereka masih kewalahan. Q.S. al-Qasas [28]; 79-82.

Artinya Artinya

79.

79. Maka keluarlah Maka keluarlah Qarun kepadQarun kepada kaumnya kaumnya dalam ka dalam kemegahannyemegahannya. Berkatalah ora. Berkatalah orang-

ang-orang yang menghendaki kehidupan dunia, “Moga

orang yang menghendaki kehidupan dunia, “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun, sesungguhnya ia benar-benar mempunyai apa yang telah diberikan kepada Qarun, sesungguhnya ia benar-benar mempunyai

keberuntungan yang besar.” keberuntungan yang besar.”

Setiap zaman dan tempat, perhiasan dunia dapat menarik hati sebagian orang. Setiap zaman dan tempat, perhiasan dunia dapat menarik hati sebagian orang. Membuat silau orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia dan orang-orang yang Membuat silau orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia dan orang-orang yang tidak ingin mendapatkan apa yang lebih tinggi dan lebih mulia dari itu. Sehingga, mereka tidak ingin mendapatkan apa yang lebih tinggi dan lebih mulia dari itu. Sehingga, mereka tidak bertanyadengan harta apa pemilik perhiasan itumembeli perhiasannya? Juga tidak tidak bertanyadengan harta apa pemilik perhiasan itumembeli perhiasannya? Juga tidak bertanya dengan cara apa ia mendapatkan harta dunia itu. Baik itu harta bertanya dengan cara apa ia mendapatkan harta dunia itu. Baik itu harta kekayaan,kedudukan, maupun kemuliaan duniawi. Oleh karena itu, jiwa mereka menjadi kekayaan,kedudukan, maupun kemuliaan duniawi. Oleh karena itu, jiwa mereka menjadi tunduk dan tersihir.

tunduk dan tersihir. 80. Berkatalah

orang-80. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu, “Kecelakaan yang besarlah bagimu,orang yang dianugerahi ilmu, “Kecelakaan yang besarlah bagimu,

pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berimandan beramal saleh, dan pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berimandan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh

(14)

Orang-orang yang saleh, mereka memiliki pertimbangan yang lain dalam menilai Orang-orang yang saleh, mereka memiliki pertimbangan yang lain dalam menilai kehidupan ini. Dalam diri mereka terdapat nilai-nilai lain selain nilai-nilai harta, perhiasan, kehidupan ini. Dalam diri mereka terdapat nilai-nilai lain selain nilai-nilai harta, perhiasan, dan benda-benda dunia. Karena kemuliaan diri mereka, maka mereka menjadi terjaga dari dan benda-benda dunia. Karena kemuliaan diri mereka, maka mereka menjadi terjaga dari ketertundukan di depan kemegahan manusia. Mereka itu adalah “Orang

ketertundukan di depan kemegahan manusia. Mereka itu adalah “Orang-orang yang-orang yang dianugerahi ilmu. Ilmu yang benar, yang dengannya mereka menilai kehidupan dengan dianugerahi ilmu. Ilmu yang benar, yang dengannya mereka menilai kehidupan dengan sebenarnya.

sebenarnya.

Pahala Allah lebih baik dari perhiasan dan apa yang ada di sisi Allah lebih baik dari Pahala Allah lebih baik dari perhiasan dan apa yang ada di sisi Allah lebih baik dari yang ada pada Qarun. Perasaan seperti ini adalah tingkatan tertinggi yang terdapat pada yang ada pada Qarun. Perasaan seperti ini adalah tingkatan tertinggi yang terdapat pada orang-orang yang sabar, sabar atas fitnah kehidupan dan godaannya, dan sabar atas orang-orang yang sabar, sabar atas fitnah kehidupan dan godaannya, dan sabar atas ketidakpunyaan harta bendayang banyak diimpikan oleh manusia. Ketika Allah ketidakpunyaan harta bendayang banyak diimpikan oleh manusia. Ketika Allah mengetahui kesabaran mereka, Allahpun mengangkat mereka ke tingkatan yang lebih mengetahui kesabaran mereka, Allahpun mengangkat mereka ke tingkatan yang lebih baik, tingkatan yang lebih inggi atas seluruh benda yang ada

baik, tingkatan yang lebih inggi atas seluruh benda yang ada di dunia.di dunia.

Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk

orang-termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).”orang (yang dapat) membela (dirinya).”

Bumi menelan Qarun dan rumahnya karena kesombongan dan sikap aniayanya di Bumi menelan Qarun dan rumahnya karena kesombongan dan sikap aniayanya di atas bumi. Ini adalah balasan atas tindakannya. Ia pergi dalam keadaan lemah, tanpa ada atas bumi. Ini adalah balasan atas tindakannya. Ia pergi dalam keadaan lemah, tanpa ada yang menolongnya. Ia pun tidak dapat menolong dirinya sendiri dengan kemegahan dan yang menolongnya. Ia pun tidak dapat menolong dirinya sendiri dengan kemegahan dan hartanya. Dengannya, tenggelam pula fitnah besar yang telah menyeret sebagian hartanya. Dengannya, tenggelam pula fitnah besar yang telah menyeret sebagian manusia, kemudian dari hati

manusia, kemudian dari hati mereka disingkaplah topeng kelalaian dan kesesatanmereka disingkaplah topeng kelalaian dan kesesatan.. 82.

82. Dan jadilah oranDan jadilah orang-orang yang kemg-orang yang kemarin mencita-citakan keduarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu,bedukan Qarun itu,berkata,rkata, “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi s

“Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-iapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya, kalau Allah tidak melimpahkan Karunia-Nya atas kita, hamba-Nya dan menyempitkannya, kalau Allah tidak melimpahkan Karunia-Nya atas kita, benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)”.

orang yang mengingkari (nikmat Allah)”.

Mereka pun segera memberikan puji-pujian kepada Allah karena Allah tidak Mereka pun segera memberikan puji-pujian kepada Allah karena Allah tidak mengabulkan cita-cita mereka dan tidak memberikan kepada mereka apa yang telah mengabulkan cita-cita mereka dan tidak memberikan kepada mereka apa yang telah diberikan kepada Qarun tersebut. Pasalnya mereka telah melihat akhir kehidupan diberikan kepada Qarun tersebut. Pasalnya mereka telah melihat akhir kehidupan mengerikan yang dialami oleh Qarun dalam sehari semalam saja. Mereka pun menyadari mengerikan yang dialami oleh Qarun dalam sehari semalam saja. Mereka pun menyadari bahwa kekayaan itu bukanlah suatu tanda keridaan Allah, karena Allah meluaskan rezeki bahwa kekayaan itu bukanlah suatu tanda keridaan Allah, karena Allah meluaskan rezeki kepada siapa yang dikehendaki dan hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.

kepada siapa yang dikehendaki dan hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.

Jika harta itu tanda keridaan-Nya, niscaya Allah tidak akan membinasakan Qarun Jika harta itu tanda keridaan-Nya, niscaya Allah tidak akan membinasakan Qarun dengan cara yang mengerikan. Tapi harta adalah cobaan yang dapat menjadi bencana. dengan cara yang mengerikan. Tapi harta adalah cobaan yang dapat menjadi bencana. Mereka pun mengetahui bahwa orang-orang kafir tidak beruntung. Meskipun Qarun tidak Mereka pun mengetahui bahwa orang-orang kafir tidak beruntung. Meskipun Qarun tidak mengucapkan kata-kata kekafiran secara terus terang, namun ketertipuannya dengan mengucapkan kata-kata kekafiran secara terus terang, namun ketertipuannya dengan harta dan penisbatan ilmu yang ada padanya, membuat mereka menyadari bahwa Qarun harta dan penisbatan ilmu yang ada padanya, membuat mereka menyadari bahwa Qarun dari kalangan orang kafir. Mereka melihat bentuk kebinasaan Qarun sebagai kebinasaan dari kalangan orang kafir. Mereka melihat bentuk kebinasaan Qarun sebagai kebinasaan orang-orang kafir.

orang-orang kafir.

2. Ciri-ciri orang yang tamak t

2. Ciri-ciri orang yang tamak terhadap hartaerhadap harta

Orang-orang yang memiliki sifat tamak dapat diketahui dari beberapa ciri sebagai Orang-orang yang memiliki sifat tamak dapat diketahui dari beberapa ciri sebagai berikut.

berikut.

a.

a. Sangat mencintai harta yang telah dimiliki.Sangat mencintai harta yang telah dimiliki.

b.

b. Terlampau bersemangat dalam mencari harta, sehingga tidak memperhatikanTerlampau bersemangat dalam mencari harta, sehingga tidak memperhatikan waktu dan kondisi tubuh.

(15)

c.

c. Terlalu hemat (bakhil) dalam membelanjakan harta.Terlalu hemat (bakhil) dalam membelanjakan harta.

d.

d. Merasa berat untuk mengeluarkan harta guna kepentingan agama danMerasa berat untuk mengeluarkan harta guna kepentingan agama dan kemanusiaan.

kemanusiaan.

e.

e. Kurang Kurang memperhatikan memperhatikan urusan-urusan urusan-urusan kemasyarakatan kemasyarakatan karena karena sibuksibuk memikirkan harta.

memikirkan harta.

f.

f. Mendambakan kemewahan dunia dan kurang memperhatikan untuk kehidupanMendambakan kemewahan dunia dan kurang memperhatikan untuk kehidupan yang hakiki, yaitu akhirat.

yang hakiki, yaitu akhirat.

g.

g. Semua perbuatannya selalu berlandaskan pada materi.Semua perbuatannya selalu berlandaskan pada materi.

h.

h. Sombong dan tidak mau bersyukur atas nikmat yang telah diberikan AllahSombong dan tidak mau bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah

kepadanya. kepadanya.

3. Larangan Sikap Cinta Kepada Dunia yang Berlebihan 3. Larangan Sikap Cinta Kepada Dunia yang Berlebihan

Tidak bisa kita pungkiri kita

Tidak bisa kita pungkiri kita sekarang hidup di alam dunia. Dunia sekarang hidup di alam dunia. Dunia merupakan tempatmerupakan tempat permainan yang melalaikan, dan tempat menanam amalan sebagai bekal menuju ke permainan yang melalaikan, dan tempat menanam amalan sebagai bekal menuju ke kehidupan yang abadi yaitu akhirat.

kehidupan yang abadi yaitu akhirat. Orang beriman akan menggunakan waktu hidupnya diOrang beriman akan menggunakan waktu hidupnya di dunia dengan berbuat amal sebanyak-banyaknya. Sebaliknya, orang kafir akan dunia dengan berbuat amal sebanyak-banyaknya. Sebaliknya, orang kafir akan menjadikan dunia sebagai tempat untuk bersenang-senang dan memuaskan nafsu menjadikan dunia sebagai tempat untuk bersenang-senang dan memuaskan nafsu mereka. Demikian juga dengan orang yang tamak terhadap dunia. Orang yang tamak mereka. Demikian juga dengan orang yang tamak terhadap dunia. Orang yang tamak selalu mementingkan dunia dan melupakan kepentingan akhirat. Hal inilah yang sangat selalu mementingkan dunia dan melupakan kepentingan akhirat. Hal inilah yang sangat dibenci oleh Allah T

dibenci oleh Allah Ta‟ala. Kehidupan di dunia hanyalah sementara, oleh karena itu kitaa‟ala. Kehidupan di dunia hanyalah sementara, oleh karena itu kita

tidak boleh terlena. Adapun ayat-ayat dan hadis yang berkenaan dengan larangan tidak boleh terlena. Adapun ayat-ayat dan hadis yang berkenaan dengan larangan memelihara sifat tamak, antara lain sebagai berikut.

memelihara sifat tamak, antara lain sebagai berikut.  A. Ayat tetang larangan bersi

 A. Ayat tetang larangan bersifat tamakfat tamak 1) QS

Al-1) QS Al- An‟am [6]: 141 An‟am [6]: 141

Artinya Artinya

141.Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman/merambat yang dan

141.Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman/merambat yang dan

yang tidak merambat, pohon kurma, tanam-tanaman yang

bermacam-yang tidak merambat, pohon kurma, tanam-tanaman yang

bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya)

dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang

bermacam-dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang

bermacam-macam

macam itu) itu) bila bila Dia Dia berbuah, berbuah, dan dan tunaikanlah tunaikanlah haknya haknya di di hari hari memetik memetik 

hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu

berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang 

berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang 

berlebih-lebihan. berlebih-lebihan. 2) QS. Al-Hijr [15]:88 2) QS. Al-Hijr [15]:88 Artinya Artinya

88.Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada

88.Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada

kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan

kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan

diantara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih

diantara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih

hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang 

hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang 

yang beriman. yang beriman.

(16)

3) QS Al-Munaafiqun [63]:9 3) QS Al-Munaafiqun [63]:9

Artinya Artinya

9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu 9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat  melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat  demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. b)

b) Hadis Hadis tentang tentang larangan larangan bersifat bersifat tamak tamak ..

Artinya Artinya

“Dari Umar bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya ia berkata, Rasulullah “Dari Umar bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya ia berkata, Rasulullah

saw. bersabda, „Makanlah dan minumlah, bersedekahlah dan berpakaian

saw. bersabda, „Makanlah dan minumlah, bersedekahlah dan berpakaian

tanpa berlebihan dan ti 

tanpa berlebihan dan ti dak sombong‟.” (H.R. Ahmad)dak sombong‟.” (H.R. Ahmad)

Artinya Artinya

Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Telah bersabda rasulullah saw. “Celakalah Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Telah bersabda rasulullah saw. “Celakalah

 penyembah

 penyembah dinar, dinar, dirham, dirham, dan dan kain kain beludru, beludru, jika jika diberi diberi ia ia rida rida dan dan jika jika tidak tidak 

diberi ia tidak rida” 

diberi ia tidak rida” Telah meriwayatkannya Imam Al-Bukhari.Telah meriwayatkannya Imam Al-Bukhari.

Artinya Artinya

“Dan Karimah al 

“Dan Karimah al --Miqdad bin Ma‟di Kariba ra dia berkata, saya mendengar Miqdad bin Ma‟di Kariba ra dia berkata, saya mendengar 

Rasulullah saw bersabda, tidak ada yang lebih jelek pada seseorang yang mengisi  Rasulullah saw bersabda, tidak ada yang lebih jelek pada seseorang yang mengisi  suatu bejana daripada apabila dia mengisi perutnya dengan beberapa suap makanan suatu bejana daripada apabila dia mengisi perutnya dengan beberapa suap makanan yang akan meneguhkan tulang rusuknya. Apabila mengisi makan tersebut merupakan yang akan meneguhkan tulang rusuknya. Apabila mengisi makan tersebut merupakan suatu keharusan maka isilah perut dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk  suatu keharusan maka isilah perut dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk 

minuman, dan sepertiga untuk bernafas‟.” (H.R. Tirmidzi) minuman, dan sepertiga untuk bernafas‟.” (H.R. Tirmidzi)

 Ayat-ayat dan hadis-hadis di atas mengingatkan kepada kita, agar jangan m

 Ayat-ayat dan hadis-hadis di atas mengingatkan kepada kita, agar jangan m encintaiencintai harta dan ana

harta dan anak k secara berlebihasecara berlebihan sehingga meln sehingga melupakan Allah upakan Allah Swt.. lebih-lebih terhadapSwt.. lebih-lebih terhadap nikmat yang diperoleh orang lain, kita tidak boleh iri dan berusaha untuk memiliki yang nikmat yang diperoleh orang lain, kita tidak boleh iri dan berusaha untuk memiliki yang sama bahkan lebih dari apa yang dimiliki orang lain tersebut. Hal yang demikian akan sama bahkan lebih dari apa yang dimiliki orang lain tersebut. Hal yang demikian akan menyibukkan kita untuk berpikir bagaimana kesenangan yang didapat orang lain dapat menyibukkan kita untuk berpikir bagaimana kesenangan yang didapat orang lain dapat hilang. Sungguh hal yang sangat tercela. Dunia memang diciptakan untuk kepentingan hilang. Sungguh hal yang sangat tercela. Dunia memang diciptakan untuk kepentingan manusia, akan tetapi dunia bukanlah tempat yang hakiki. Dunia hanyalah tempat untuk manusia, akan tetapi dunia bukanlah tempat yang hakiki. Dunia hanyalah tempat untuk mencapai kehidupan hakiki yang bahagia, yaitu akhirat.

mencapai kehidupan hakiki yang bahagia, yaitu akhirat.

Jika yang menjadi paradigm atau tolok ukur kita adalah harta yang banyak, maka Jika yang menjadi paradigm atau tolok ukur kita adalah harta yang banyak, maka hati kita cenderung menghalalkan segala cara demi yang banyak itu. Akan t

hati kita cenderung menghalalkan segala cara demi yang banyak itu. Akan t etapi, jetapi, jika tolokika tolok ukur kita harta yang halal, insya Allah kita akan bekerja keras mencari yang halal. Jadi, ukur kita harta yang halal, insya Allah kita akan bekerja keras mencari yang halal. Jadi,

(17)

bagaimana pun harta yang banyak itu akan memnberikan kemudahan bagi kita dalam bagaimana pun harta yang banyak itu akan memnberikan kemudahan bagi kita dalam bertaqarub kepada Allah Swt.

bertaqarub kepada Allah Swt.

B. Kandungan Surah al-Humazah dan

B. Kandungan Surah al-Humazah dan at-Takasur at-Takasur  1. Q.S. al-Humazah

1. Q.S. al-Humazah

a. Lafal dan Terjemahan Q.S. al

a. Lafal dan Terjemahan Q.S. al-Humazah-Humazah

 Artinya:  Artinya:

1.

1. “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.”“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.”

2.

2. “Yang mengumpulkan harta dan menghitung“Yang mengumpulkan harta dan menghitung--hitung.”hitung.”

3.

3. “Dia mengira bahwa hartanya “Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.”itu dapat mengekalkannya.”

4.

4. “Sekali“Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam

Hutamah.” Hutamah.”

5.

5. “Dan tahukah kamu apa Hutamah itu?”“Dan tahukah kamu apa Hutamah itu?”

6.

6. “(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan.”“(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan.”

7.

7. “Yang (membakar) sampai ke hati.”“Yang (membakar) sampai ke hati.”

8.

8. “Sesungguhny“Sesungguhnya api itu a api itu ditutup rapat atas mereka.”ditutup rapat atas mereka.”

9.

9. “(sedang mereka“(sedang mereka itu) diikat pada tiang-itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.”tiang yang panjang.”

b. Asbabun Nuzul Q.S.al-Humazah b. Asbabun Nuzul Q.S.al-Humazah

 Ada

 Ada beberapa beberapa riwayat riwayat yang yang menyebutkan menyebutkan sebab sebab turunnya turunnya ayat ayat ini, ini, diantaranyadiantaranya seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Utsman bin Affan dan seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Utsman bin Affan dan  Abdullah bin

 Abdullah bin „Umar ra., dikemukakan bahwa Utsman dan Ibnu Umar berkata:”Masih segar „Umar ra., dikemukakan bahwa Utsman dan Ibnu Umar berkata:”Masih segar 

terdengar di telinga kami bahwa ayat ini (Q.S.104: 1,2) turun berkenaan dengan Ubay bin terdengar di telinga kami bahwa ayat ini (Q.S.104: 1,2) turun berkenaan dengan Ubay bin Khalaf, seorang tokoh Quraisy yang kaya raya, yang selalu mengejek dan menghina Khalaf, seorang tokoh Quraisy yang kaya raya, yang selalu mengejek dan menghina Rasul dengan keka

Rasul dengan kekayaannya.”yaannya.”

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Ummayah bin Khalaf selalu mencela dan Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Ummayah bin Khalaf selalu mencela dan menghina Rasulullah apabila berjumapa dengannya. Maka Allah menurunkan ayat ini menghina Rasulullah apabila berjumapa dengannya. Maka Allah menurunkan ayat ini (Q.S. 104 sampai akhir surat) sebagai ancaman siksa yang sangat dahsyat terhadap (Q.S. 104 sampai akhir surat) sebagai ancaman siksa yang sangat dahsyat terhadap orang-orang yang mempunyai anggapan dan berbuat seperti itu.(

orang-orang yang mempunyai anggapan dan berbuat seperti itu.(diriwayatkan oleh Ibnul diriwayatkan oleh Ibnul  Mundzir yang bersumber dari Ibnu Ishaq

Mundzir yang bersumber dari Ibnu Ishaq).). c. Penjelasan ayat

c. Penjelasan ayat

1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat l

1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.agi pencela.









  

  

  

 

 

    





  



  

  

  

 

 

    

  

  

 



 

 





  

 

 





  

  

Penjelasan Ayat:

Penjelasan Ayat:

 Allah Swt. menjelaskan ba

 Allah Swt. menjelaskan bahwa orang yang sukhwa orang yang suka mencela dan menga mencela dan mengumpat akanumpat akan celaka. H

celaka. Hal ini al ini sebagai sebagai bentuk jawabentuk jawaban atas ban atas ejekan-ejekan oraejekan-ejekan orang kafir ng kafir Quraisy terhadQuraisy terhadapap Nabi Muhammad saw.. Perbuatan mencela dan

Nabi Muhammad saw.. Perbuatan mencela dan mengumpat adalah perbuatan tercela.mengumpat adalah perbuatan tercela. Meskipun ayat tersebut turun

Meskipun ayat tersebut turun berkaitan dengan ejekan kepada Nabi Muhammad saw.,berkaitan dengan ejekan kepada Nabi Muhammad saw., tetapi mencela dan mengumpat kepada siapa pun merupakan perbuatan tercela. Oleh tetapi mencela dan mengumpat kepada siapa pun merupakan perbuatan tercela. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjauhi perilaku mengumpat dan mencela.

Referensi

Dokumen terkait