• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pengambilan suatu keputusan guna memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang membutuhkan alternatif yang tepat, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan serta keterbatasan waktu dalam pengambilan keputusan menjadikan sistem pendukung keputusan menjadi jalan untuk diaplikasikan dalam pengambilan keputusan tersebut.

Sistem Pendukung Keputusan menurut Little (1970) adalah sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer mengambi keputusan. Alter (1980) mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan dengan membandingkannya dengan sistem EDP (Electronik Data Processing) tradisional pada lima dimensi sebagaimana ditunjukkan dengan tabel 1.1 di bawah ini :

Moore dan Chang (1980) berpendapat bahawa konsep struktur, seperti yang banyak disinggung pada definisi awal Sistem Pendukung Keputusan secara umum tidaklah penting; sebuah masalah dapat dijelaskan sebagai masalah terstruktur dan tidak terstruktur hanya dengan memperhatikan si pengambil keputusan atau suatu situasi spesifik (yakni keputusan struktur adalah terstruktur karena kita memilih untuk memperlakukannya dengan cara seperti itu). Sementara Bonczek, dkk., (1980) mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi yaitu : sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen Sistem Pendukung Keputusan lain), sistem pengetahuan (repository pengetahuan domain masalah yang ada pada Sistem Pendukung Keputusan entah sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).

(2)

2

Keen (1980) menerapkan istilah DSS untuk situasi dimana sistem „final‟ dapat dikembangkan hanya melalui suatu proses pembelajaran dan evolusi yang adaftif”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan dalah suatu pendekatan (atau metodologi) untuk mendukung pengambilan keputusan, menggunakan CBIS yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur, menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan.

Karakteristik utama sebuah Sistem Pendukung Keputusan adalah inklusi pada sedikitnya satu model. Model digunakan untuk merepresentasikan sebuah realitas dan digambarkan untuk menyederhanakan realitas. Model dalam Sistem Pendukung Keputusan adalah model Ikonik (Skala), model Analog dan Model Matematika (Kuantitatif).

Dalam penelitian ini akan digunakan model Matematika (kuantitatif). Model ini digunakan karena kompleksitas hubungan tidak dapat direpresentasikan dengan ikon atau analogi karena representasi tersebut akan membingungkan dan tidak efesien waktu jika menggunakan model tersebut. Dengan demikian model yang lebih abstrak dijelaskan secara matematika. Sebagian besar analisis akan dilakukan secara numerik dengan model matematika dan model kuantitatif lainnya.

Berkaca pada suatu permasalahan yang membutuhkan system pengambilan keputusan tersebut terdapat adalah penentuan skala prioritas dalam rencana pembangunan di suatu daerah. Dalam hal ini yang menjadi lokasi studi pembelajaran adalah daerah Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Rencana pembangunan jangka panjang dari pemerintah daerah Kabupaten Situbondo sendiri yang mengedepankan pertumbuhan di berbagai bidang di wilayah kabupaten Situbondo, sehingga pemerintah setempat merasa perlu menitik beratkan perencanaan pembangunan infrastruktur untuk menunjang

(3)

3

pergerakan pembangunan di wilayah kabupaten Situbondo. Salah satu infrstruktur yang mendapat prioritas dalam perencanaan pembangunan adalah terminal angkutan yang diharapakan mampu menunjang laju pergerakan penduduk dalam rangka menunjang program pemerintah setempat mengenai Second City.

Selama ini dalam menentukan pengambilan keputusan terhadap prioritas pembangunan, pemerintah Kabupaten Situbondo hanya berdasar pada subyektifitas pengambil keputusan. Sehingga dalam penentuan lokasi terminal angkutan yang hendak diambil, kali ini pemerintah daerah melakukan suatu pembangunan sistem pendukung keputusan yang didasarkan pada variable-variabel pendukung yang diambil dari kondisi di lokasi yang hendak dibangun.

Berdasarkan hasil analisa tersebut diatas,, dalam hal ini penulis bertujuan membangun “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Terminal Angkutan (Studi Kasus Kabupaten Situbondo)” dengan menggunakan metode AHP.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dirumuskan adalah bagaimana menentukan prioritas lokasi terminal angkutan dengan memperhitungkan parameter yang menjadi variable dalam perhitungan di lingkungan sekitar lokasi yang telah disediakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Situbondo. Dalam hal ini parameter yang menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan prioritas lokasi diantaranya adalah:

1. Tanah, dimana parameter yang dijadikan perhitungan adalah mengenai ketinggian dari permukaan laut, sifat tanah, kontur tanah dan tekstur tanah pada sekitar lokasi.

2. Penduduk ditinjau dari prosentase usia produktif, tingkat pendidikan, ekonomi dan kepadatan di sekitar lokasi terminal angkutan.

(4)

4

3. Pemanfaatan lahan yang dominan di sekitar lokasi terminal angkutan.

4. Kedekatan dengan sarana prasarana yang bersifat umum. 5. Titik-titik rawan bencana di sekitar lokasi terminal angkutan.

1.3 BATASAN MASALAH

Perancangan perangkat lunak yang akan dilakukan dalam kasus ini adalah: 1. Sistem ini dirancang guna memberikan second opinion dan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

2. Variabel yang akan digunakan dalam proses pembangunan Sistem Pendukung Keputusan ini adalah : Tanah, Penduduk, Pemanfaatan Lahan, dan ketersedian Infrastruktur yang berada di lokasi-lokasi yang telah dipersiapkan berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Situbondo.

3. Studi kasus pada penelitian ini bertempat pada wilayah administratif Kabupaten Situbondo

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah membantu pengambil keputusan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan prioritas lokasi pembangunan terminal angkutan di wilayah Kabupaten Situbondo.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Pengguna dari Sistem Pendukung Keputusan ini adalah Badan Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Situbondo dan akan bermanfaat untuk:

1. Memberikan solusi dalam menentukan prioritas lokasi pembangunan terminal angkutan dari beberapa alernatif lokasi yang dimiliki.

2. Menghasilkan urutan skala prioritas disertai dengan data pertimbangan atas penentuan lokasi pembangunan terminal angkutan.

(5)

5

3. Memberikan kemudahan penyampaian informasi dan pengolahan Data yang tepat bagi pengambil keputusan.

1.6 KEASLIAN PENELITIAN

Sebelumnya sudah ada sejumlah penelitian tentang pembangunan Sitem Pendukung Keputusan yang dilakukan oleh banyak pihak, tetapi pembangunan sistem pendukung keputusan yang mengedepankan pemikiran sebagaimana para ahli dalam menganalisa suatu keputusan untuk pembangunan suatu obyek vital bedasar kondisi geografis dan demografis belum ditemukan, oleh sebab itu penulis membuat penelitian mengenai pembangunan sistem pendukung keputusan yang berdasarkan obyek berupa penentuan pembangunan terminal angkutan dengan studi kasus yang diambil adalah Kabupaten Situbondo.

1.7 METODOLOGI PENELITIAN

Pada penelitian ini, penulis mengidentifikasi permasalahan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Pengumpulan data yaitu melakukan observasi, mencari dan mengumpulkan data-data yang ada relevansinya dengan judul tesis ini dilingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk mendapatkan data yang dibutuhkan mengenai kondisi dan keadaan di lingkungan sekitar lokasi yang dipersiapkan. b. Tahap perencanaan ini meliputi kegiatan identifikasi kebutuhan

penggunan, definisi ruang lingkup pekerjaan serta peralatan yang dibutuhkan.

c. Analisis dan definisi kebutuhan, pada tahap ini dilakukan penyusunan layanan, batasan, dan hasil yang diinginkan dari perangkat lunak yang akan dibuat atau dikembangkan. Layanan, batasan, dan hasil yang diinginkan diperoleh dari konsultasi dengan pengguna sistem, kemudian digambarkan dan disusun secara lengkap spesifikasi perangkat lunak yang akan dibuat.

(6)

6

d. Perancangan sistem yang akan dibangun dimana hal tersebut meliputi : DFD (Data Flow Diagram), Rancangan Basis Data, Rancangan Input maupun Output sistem pendukung keputusan Jalur Evakuasi Bencana. Desain sistem yang akan dibuat juga membagi kebutuhannya baik pada perangkat keras maupun perangkat lunak yang melibatkan pengidentifikasian atau penggambaran proses pokok perangkat lunak dan juga keterhubungannya.

e. Tahap Implementasi yang dilakukan adalah pembuatan database, program aplikasi yang nantinya akan dapat diakses melalui perangkat lunak dalam perancangan sistem .

f. Tahap Pengujian dan Evaluasi meliputi proses pengunaan sistem dan pemeliharaan system serta verifikasi terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya untuk memastikan bahwa semuanya telah berjalan sesuai dengan rancangan yang telah ada.

1.8 Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :  Bab I Pandahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian,

perumusan masalah, pembatasan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, netodologi penelitian dan sistematika penelitian.

 Bab II Tinjauan Pustaka. Bab ini membahas uraian sistematis tentang informasi hasil penelitian yang disajikan dalam pustaka dan menghubungkannya dengan masalah penelitian yang sedang diteliti.  Bab III Landasan Teori. Bab ini membahas teori-teri yang dipergunakan

dalam pembahasan penelitian.

 Bab IV Rancangan Sistem. Bab ini menjelaskan mengenai gambaran dari analisa dan rancangan sistem yang pembahasaanya meliputi analisa sistem, rancangan basis data, hubungan antar muka, dan rancangan perangkat lunak.

(7)

7

 Bab V Implementasi. Bab ini membahas implementasi dari rancangan serta sistem yang diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup implementasi, dialog login, dialog masukan dan dialog keluaran

 Bab VI Hasil dan Pembahasan. Bab ini berisikan pemaparan dan membahas hasil-hasil penelitian dan implementasi yang telah dirancang.  Bab VII Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran dari hasil

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai metode pengeringan yang digunakan memberikan pengaruh nyata terhadap warna, kadar protein, dan kadar vitamin A mie singkong instan dengan substitusi daun singkong

Memberikan masukan kepada Tim Bimbingan dan Konseling Hati Suci agar dapat membuat program-program pembinaan dan bimbingan baik individual atau kelompok untuk

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja

Hasil penelitian yang menunjukan nilai ekonomi air total resapan hutan lindung Gunung Sinabung dan hutan lindung TWA Deleng Lancuk di Desa Kuta Gugung dan Desa Sigarang

[r]

Faktor-Faktor Yang Mempengauhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. The Indonesia

Adat, tradisi, pitutur, atau juga usaha penemuan kembali tradisi masyarakat adat yang telah “terkubur” sekian lama yang dilakukan oleh masyarakat adat yang tersebar di Indonesia

1. Adanya perasaan senang terhadap belajar. Adanya keinginan yang tinggi terhadap penguasaan dan keterlibatan dengan kegiatan belajar. Adanya perasaan tertarik yang