• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Lahirnya Arsitektur Modern

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sejarah Lahirnya Arsitektur Modern"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH LAHIRNYA ARSITEKTUR MODERN

Pada awalnya Arsitektur Modern muncul sekitar tahun 1750-an di Eropa, dengan

beberapa ciri khas yaitu munculnya arsitektur bergaya

Romantic Classicicm

atau yang lebih

dikenal dengan aliran Neoklasik, adanya tata kota ideal dan rekayasa teknologi. Sebenarnya

Arsitektur Modern baru muncul di Eropa sekitar tahun 1860-an setelah dibangunnya

Crystal

Palace

, sebagai suatu reaksi akibat ketidak puasan akan gaya arsitektur klasik dan

kombinasinya pada abad 18. Sedangkan di Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun

1880-an. Akibat adanya berbagai gagasan baru, salah satunya adalah adanya peran

teknologi dalam perancangan bangunan yaitu penggunaan bahan-bahan baru seperti beton,

besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah muncul berbagai macam struktur yang sekaligus

mempengaruhi bentuk-bentuk bangunan yang sebelumnya tidak ada. Gagasan baru

tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip Arsitektur Modern.

Arsitektur Modern dapat dianggap sebagai suatu debat atau argumen terhadap

peran arsitektur klasik. Arsitektur Klasik mencerminkan banyak pandangan seperti moral

atau

ekstravagan

, imperialisasi atau republik, bahkan intelektualitas atau militerisme. Tanpa

disadari oleh beberapa Arsitek, ada beberapa karya arsitek yang mengaku sebagai hasil cipta

klasik tapi mempunyai ciri modern, dan sebaliknya ada juga karya arsitek yang menyatakan

sebagai karya arsitektur bergaya modern tapi nyatanya malah bergaya klasik. Salah satu

pengaruh terpenting dan terbesar pada arsitektur modern ini adalah gerakan

Arts and

Crafts

, yang ditemukan pada pertengahan abad 18 oleh

William Morris

di Inggris. Morris

mengkritik kualitas artistik yang miskin akan hasil produksi mesin pada saat revolusi Industri.

Meskipun Morris tidak merancang bangunan, pengaruhnya memberi motivasi akan

kebebasan dan semangat bereksperimen yang mendapatkan peran penting dalam

arsitektur.

Gerakan modern dipercaya sebagai sesuatu yang baru dan segala bentuk klasik tidak

diterima oleh para arsiteknya. Pada umumnya arsitektur modern sengaja menciptakan

pandangan yang mencerminkan ide tentang masyarakat industri, berdasarkan

kesederajatan dan biasanya mempunyai sikap untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap

salah di masa lalu. Pandangan baru tersebut, seperti masyarakat baru, umumnya tidak

dimengerti atau belum dapat diterima masyarakat lain. Sangat ironis apabila gerakan

modern ini menolak keberadaan tradisi klasik karena tanpa diduga banyak juga karya

arsitektur modern yang terdapat unsur tradisi aristektur klasik di dalamnya, masih

mengadopsi beberapa bentuknya, dari urutan sampai pada bentuk kubahnya (

dome

), dan

dengan inilah karya tersebut dapat mengkomunikasikan nilai (pesan) tertentu, sehingga satu

sama lain berbeda. Usaha untuk menghilangkan tradisi tersebut sulit memang tidak pernah

berhasil.

Gerakan modern ini sebenarnya lebih mengutamakan pada konstruksi

dan

beauty

atau keindahan. Di sini semua gerakan di alam dianggap mempunyai konstruksi

sehingga menjadi indah. Dinamis tetapi tetap sebuah konstruksi yang kaku tidak lagi statis,

selalu dalam keadaan

equilibrium

namun tidak kaku. Pada saat itu gerakan ini harus

internasional atau men-dunia dan dipraktekkan oleh semua arsitek pada saat itu. Semua

benda mempunyai bentuk yang pas seperti bentuk bendungan dan bangunan penyimpanan

gandum yang bentuknya serupa di seluruh dunia. Bahan-bahan pabrik seperti kaca sangat

digemari dimana pada saat itu kaca dapat membentuk sebuah volume ruang. Bagian dalam

dapat terlihat dengan menggunakan kaca bagian luarnya menampilkan sebuah kejujuran.

(2)

Arsitektur modern yang mulai muncul pada sekitar tahun 1750 di Eropa mempunyai

beberapa tanda, antara lain :

Ø Kehadiran arsitektur modern seiring dengan sedang munculnya

Romantic

Classicism

, istilah populernya adalah Neoklasik. Gaya ini dianggap serius apabila

melibatkan emosi yang mengakibatkan prinsip-prinsip arsitektur klasik tidak

diterapkan sepenuhnya melainkan cenderung lebih condong memilih (gabungan)

gaya yang disukai saja, seperti gaya arsitektur

Gothic

dan

Ionic

.

Ø Adanya tata kota ideal, karena sejak 1750 timbul suatu masalah yaitu banyaknya

tempat kumuh. Hal ini membangkitkan gagasan kota ideal yang menyangkut

polis, yang merupakan komponen masyarakat yang diatur sehingga hidup selaras

dan seimbang. Bagaimana cara mengatur sebuah lahan menjadi bangunan

merupakan bahan pertimbangan pembangunan kota itu sendiri, dengan kata

kunci “mandiri” atau

self-sufficient

.

Ø Adanya peran rekayasa dan teknologi. Insinyur sipil mulai banyak, yang kemudian

mulai muncul bahan-bahan serta bahan-bahan campuran baru seperti cairan

aspal, beton, baja dan sebagainya. Hal ini mempengaruhi pembangunan,

terutama pada struktur bangunan sehingga mulai muncul bentuk-bentuk baru

baik itu struktur atau penampakkannya.

Sebenarnya arsitektur modern baru muncul sekitar tahun 1860-an di Eropa dengan

bangunan pertama yaitu

Crystal Palace

. Bentuk-bentuk yang digunakan merupakan

bentuk-bentuk rasional yaitu kaku biasanya berbentuk-bentuk kotak terlihat masif dan jarang terdapat

ornamen-ornamen penghias seperti halnya pada gaya-gaya atau aliran-aliran sebelumnya.

Penerapan bahan-bahan baru dapat terlihat pada bangunan ini seperti penggunaan struktur

besi, baja dan kaca serta beton. Sedangkan di Amerika, arsitektur modern mulai muncul

sekitar tahun 1880-an, dimana banyak dibangun gedung-gedung bertingkat tinggi dengan

struktur yang menggunakan bahan-bahan baru hasil fabrikasi terutama bahan baja.

Prinsip-prinsip arsitektur modern antara lain :

Ø Sistem firmitas atau sistem kekokohan, dimana tiang dan lantai merupakan satu

kesatuan atau saling mengikat, ada pondasi dan penghubung lantai dasar sebagai

pengikat konstruksi. Jadi pada arsitektur modern ini lebih menonjolkan pada

bentuk-bentuk yang dianggap kokoh.

Ø Adanya penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk penutup atau kulit bangunan.

Karena adanya revolusi industri yang banyak menyebabkan penggunaan

bahan-bahan pabrik menjadi tren saat itu. Bahan-bahan-bahan yang banyak digunakan pada

saat itu yaitu bahan-bahan baru seperti besi, baja, beton dan kaca. Para arsitek

pada saat itu sednag gemar-gemarnya menggunakan bahan-bahan ini.

Ø Terdapat sistem grid pada denah, tidak mempunyai pusat tertentu dan bentuknya

biasanya asimetri. Disini denah sudah lebih kaya akan bentuk dan tidak

berbentuk simetris seperti pada denah-denah bangunan beraliran klasik

sebelumnya. Dan tidak mempunyai pusat-pusat tertentu.

Ø Selalu ada bukaan-bukaan (lubang-lubang) karena pada saat itu arsitek sudah

mulai memikirkan bagaimana menciptakan bangunan yang sehat yang

diantaranya dengan menggunakan banyak bukaan-bukaan (lubang-lubang)

sebagai sirkulasi udara agar udara lebih nyaman di dalamnya.

Ø Alam dipinjam (dipasang) agar telihat sebagai ornamen tapi tidak menjadi bagian

dari bangunan. Di bangunan-bangunan modern penggunaan tanaman-tanaman

(3)

hias merupakan pengganti dari ornamen-ornamen estetis yang terdapat pada

bangunan aliran sebelumnya.

Ø Adanya kontak dengan alam baik secara langsung ataupun secara tidak langsung.

Alam disini mulai diperhatikan kembali sebagai unsur yang penting baik itu

sebagai penunjang kenyamanan maupun kesehatan lingkungan bangunan.

Ø Ada keinginan akan sebuah lingkungan yang sehat, jarak antar bangunan

berjauhan. Telah saya jelaskan diatas bahwa arsitek beraliran modern mulai

kembali memperhatikan kesehatan bangunan salah satunya juga dengan cara

memperjauh jarak antar bangunan disamping juga sebagai penambah unsur

keindahan dari bangunan itu sendiri lepas dari bangunan-banguna lain

disekitarnya.

Ø Arsitektur modern bertulang punggung pada teknologi (dasar semua

permasalahan).

Pada saat tahun 1850-an muncul sebuah gelar baru yaitu insinyur. Insinyur disini

selain ahli bangunan juga bisa membuat bangunan-bangunan tinggi atau pencakar langit

juga dapat membuat bangunan dengan struktur-struktur yang panjang seperti jembatan.

Sehingga pada akhirnya muncul istilah

“ Form Follows Function “

yang dicetuskan oleh

Louis

Sullivan

dimana bangunan yang baik tidak harus indah namun

‘ benar ‘

makna, fungsi dan

lain-lainnya. Pada saat itu bangunan –bangunan modern juga sudah mulai berubah

bentuknya misalnya pada bangunan-bangunan tinggi pada lantai 1 dan lantai 2-nya diberi

ruang besar , mezanin dan terdapat tangga utama yang besar. Selain itu untuk memecah

kekakuan pada penampakkan fasad-nya diberilah aksen diatas-atas bangunan tinggi

tersebut seperti yang dilakukan pada gaya-gaya

Art Nouveau

. Namun pada saat itu arsitek

besar seperti

Louis Sullivan

tidak banyak mencipatakan sebuah bangunan hanyalah karena

bangunan-bangunan ciptaannya banyak ditiru dan dijiplak oleh arsitek-asitek lain pada

zamannya. Namun kemudian

Louis Sullivan

menurunkan ilmunya ini kepada muridnya yang

akhirnya juga menjadi arsitek besar pula yaitu

Frank Loyd Wright

.

Kemudian arsitek memanfaatkan pengetahuan yang dipunya oleh insinyur. Dan

akhirnya arsitek lebih kreatif dan mempunyai konsep pemikiran yang lebih dalam daripada

insinyur, karena arsitek juga mempunyai pengetahuan tentang ilmu seni yang tidak dipunyai

oleh insinyur yang hanya mempunyai ilmu teknik yang paten.

Kemudian pada sekitar tahun 1920-an muncullah suatu periode yang disebut dengan

Periode

Heroic

, dimana dimasa itu merupakan jaman penekanan ego pribadi, selain itu

sudah berkurangnya ornamen yang menghiasi bangunan, namun

ornamen-ornamen disini berfungsi sebagai pemberi status, fungsi dan diletakkan di tempat-tempat

tertentu. Sehingga kesimpulannya adalah bahwa di masa ini telah terjadi penyederhanaan

ornamen-ornamen. Di sini massa-massa bangunan juga dibuat ekspresif namun

menggunakan bahan-bahan pabrik sehingga mempunyai ekspresi yang khas contohnya

penggunaan bentuk-bentuk melengkung dan

skylight

. Periode ini juga ditandai dengan

keadaan politik Eropa yang saat itu tengah memanas yang menyebabkan munculnya

berbagai macam aliran. Seperti adanya Naziisme di Jerman dimana bangunan pada saat itu

harus berfungsi sebagai monumental, sedangkan di Italia adanya Fasisme yang

mengakibatkan bangunan-bangunan pada saat itu secara teknis mengikuti bentuk-bentuk

bangunan klasik. Jadi dapat dilihat bahwa pada saat itu karya-karya arsitektur haus

monumental dan prinsip–prinsip arsitektur klasik.

Zailgeist

yaitu arsitektur mengikuti

perkembangan mekanisasi yang terjadi sedangkan

Will to form

yaitu bahwa perancangan

bangunan diserahkan sepenuhnya oleh arsitek yang merancangnya.

(4)

Pada tahun 1920 hingga 1930 bangunan yang diciptakan kebanyakan adalah

bangunan-bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit. Karena pada saat itu ada

anggapan bahwa semakin tinggi sebuah bangunan semakin hebat. Di Jerman pada saat itu

ada istilah

Neve Sachlichkeit

atau

Neuwe Zakelijaheid

di Belanda yaitu sebuah sifat objektif

yang baru. Dan di daerah Skandinavia yang pada saat itu tidak tersentuh oleh dinamika

politik yang tengah memanas di Eropa Tengah mengakibatkan gerakan modernnya berbeda

dengan di daerah Eropa tengah tersebut, bentuk-bentuk bangunan di sana mengalah pada

lansekap atau alam.

Akibat rasa optimis yang tinggi dan sikap yang idealis dari masyarakat modern,

arsitektur modern mulai menandakan tanda-tanda kegagalannya. Para arsitek dari gerakan

modern mempunyai suatu tujuan yaitu untuk menciptakan suatu gaya internasional

atau

Internasional Style

, yang diterima secara internasional dan seragam.

Internasional

Style

sebenarnya merupakan perumusan ide-ide dari para pionir arsitektur modern

seperti

Hoffmann, Loos, Frank Loyd Wright

, dan

Walter Gropius

. Ciri khas bangunan bergaya

internasional adalah penerapan bentuk-bentuk geometri, dinding berwarna polos (putih),

dan atap yang datar, serta biasanya terdapat taman di sekitarnya. Banyak karya-karya

arsitektur yang mengadopsi dari revolusi industri.

Prinsip-prinsip bangunan bergaya International yaitu :

Ø

Volume metrik

Ø

Regularity

Ø Anti ornamen terapan

Internasional style

masih tetap populer ke seluruh dunia hingga sekitar tahun

1950-an. Pada saat itu banyak arsitek muda yang menentangnya. Mereka percaya bahwa gaya ini

tidak mempunyai banyak variasi dalam desainnya karena keterikatannya pada bentuk

geometri yang sederhana dan kurangnya dekorasi. Sehingga pandangan industri yang

diterapkan pada semua bangunan menjadi dasar permasalahan yang sering dikritik.

Penerapan ini gagal menampilkan kepentingan akan fungsi dari berbagai bangunan, seperti

perumahan, gedung perkantoran dan institusi-institusi baik pendidikan maupun

kebudayaan, memiliki bentuk yang mirip sehingga terlihat sama, dan yang hanya dapat

menandakan fungsinya adalah penggunaan skala yang berbeda.

Kelompok arsitek pertama yang menentang gaya tersebut menamakan diri

the

Brutalists

. Mereka mendasari desainnya pada pekerjaan akhir

Le Corbussier

, dan

membuat bangunan yang polos dan masif dengan bahan campuran / konkrit yang kasar

serta

kuat.

Pemimpin

kelompok

ini

adalah

Kenzo

Tange

(Jepang),

J.

Sterling

dan

Gowan

(Inggris), dan

Paul Rudolf

(Amerika).

Sekitar tahun 1970-an dunia telah berubah dan kesemuanya diatur oleh Amerika.

Kemudian timbul Perang Dingin yaitu antara Blok Barat yang lebih menekankan industrialis

dan Blok Timur yang sangat tertutup sehingga disebut dengan Tirai Besi. Namun pada saat

itu setiap negara mempunyai program-program pembangunannya sendiri. Pada saat itu di

Amerika terdapat 3 karakter yang mempengaruhi karya-karya arsitektur diantaranya adalah

formalis seperti

Paul Rudolf

yang lebih mengutamakan ekspresi bentuk kemudian

perfeksionis seperti

I.M.Pei

dimana lebih mengutamakan kesempurnaan setiap detail dan

bentuk. Sedangkan yang terakhir yaitu produktivitas yang lebih mengutamakan pada

kemajuan teknologi, efisiensi dan optimalisasi. Di Belanda arsitek-arsitek disana kembali

meneruskan gaya arsitektur modern lama, metabolisme dan split level seperti yang

dilakukan oleh

Le Corbussier

dan

Van der Grough

. Di Prancis banyak menggunakan teknologi

logam seperti pembangunan menara Eiffel jadi anggapan disana bahwa bangunan yang

(5)

menarik yaitu bangunan yang bisa dirakit. Di Jerman lebih mengutamakan pengekspresian

bentuk-bentuk manufaktur, bangunan yang bisa dirakit serta mengutamakan bentuk-bentuk

yang ekspresif. Di Skandinavia,

Alvaro Alto

sebagai arsitek penggerak disana lebih

mengutamakan bentuk-bentuk konservatif dan bangunan harus mempnyai unsur-unsur

alam. Di Asia seperti di Jepang lebih mengutamakan bentuk-bentuk formalis dan metabolis

yang

digerakkan

oleh

Kenzo

Tange

.

Sedangkan

di

India

dipengaruhi

oleh

LeCorbussier

dan

Charles Korea

yang mengutamakan bangunan-bangunan arsitektur

tropis.

Pada tahun 1970-an itu pula terbitlah sebuah buku yang berjudul

“Complexity and

Contradiction”

. Dan ada anggapan bahwa bangunan harus kompleks dan ramai tidak ada

lagi

regularity

dan simetris. Ornamen-ornamen bangunan timbul karena fungsi seperti

adanya antena sebagai sebuah sculpture.

Charles Jenks

menilai pada saat itu ada enam

situasi penciptaan karya-karya arsitektur yaitu situasi historis,

stylish

, tradisional, urban,

super modern dan situasi

adhoc

. Kemudian timbul pula aliran baru yang bernama aliran

kalsik pasca modern yang berkembang karena situasi historis pada tahun 1980-an. Maksud

dari pasca modern disini yaitu sebuah upaya untuk menghadirkan lebih dari sebuah

pemahaman dari sebuah karya arsitektur. Kebanyakan karya-karya arsitektur, gaya dan tipe

berasal dari Barat, namun kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia, ini

semua tergantung dari berkembangnya teknologi di bidang komunikasi.

Mungkin sekarang, gerakan arsitektur yang dikenal dan paling kontroversial

adalah

Post-Modernism

. Gerakan ini dimulai sekitar tahun 1960-an di Amerika. Gerakan ini

tidak mempunyai gaya atau teori umum tertentu. Mereka bergabung hanya karena

menentang internasional style. Salah satu arsitek terkenal pada saat itu adalah

Robert

Venturi

. Sebagian besar arsitek Post-Modern mengembalikan gaya-gaya terdahulu (klasik),

yang sempat diabaikan oleh arsitek-arsitek modern awal, dengan menerapkan unsur tradisi

gaya tersebut pada karya-karyanya. Ketertarikan akan gaya-gaya dahulu didasari akan

keinginan untuk memelihara / menjaga gedung-gedung tua dan mengadaptasinya untuk

dipergunakan sebagai sesuatu yang baru atau dengan kata kata lain bangunan tua tersebut

akan memiliki fungsi baru. Sebagian besar karya arsitek Post-Modern adalah

bangunan-bangunan berukuran kecil seperti rumah dan toko.

Kesimpulannya adalah bahwa sebenarnya arsitektur modern tidak sepenuhnya mati

karena arsitektur modern dianggap sebagai asal-muasal gaya arsitektur sekarang. Sehingga

banyak karya arsitektur sekarang yang masih mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur modern,

meskipun dalam desainnya terjadi penggabungan gaya lain, seperti gaya klasik-

Renaissance

,

Neoklasik, dan sebagainya. Dengan kata lain jiwa arsitektur modern masih dapat dilihat dan

dirasakan pengaruhnya pada desain suatu bangunan.

Depok, June 8th, 2001

Sigit Kusumawijaya

(6)

TUGAS PERKEMBANGAN ARSITEKTUR 3

Guide to Modern Architecture, Rayner Banham

Chapter 2,3,4 and 5.

Dosen:

Djauhari S

Kelompok A2-9

Amalia Shalikhati - 052.93.178

Kukuh TW - 052.91.098

Rayi Merta - 052.93.168

Rury Andayani - 052.93.148

Wellin Napioko - 052.93.048

Yafet Bastian - 052.91.170

Jurusan Teknik Arsitektur

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Trisakti

1996/1997

FUNGSI

Hampir selama 20 tahun, bangunan Arsitektur modern dipolakan bentuk sesuai

fungsinya. Namun para ahli berpendapat fungsi saja tidak cukup. Disamping

itu, salah satu pembenaran utama untuk sebuah Arsitektur baru adalah dengan

fungsi baru yang muncul dan fungsi lama yang berubah.

Ketika bahan-bahan bangunan gedung-gedung tua dengan gaya dari ornamen yang

digunakan, fungsi baru memaksa para Arsitek di era mesin uap membangun

bentuk dan ukuran yang membuat bangunan tidak dapat dikenali.

Tanpa filosofi yang menyatukan antara estetika dan fungsi, Arsitek jaman

Viktoria gagal membuat arsitektur secara estetika, namun secara fungsi

mereka berhasil.

Pada awal abad 20 kesadaran mulai timbul. Para arsitek terlibat langsung

dalam proses aktivitas sehari-hari. Hal ini menjadi pertimbangan bagi

arsitek untuk memikirkan ulang dari dasar seni mereka. Slogan Le Corbusier

“ rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”. Slogan tersebut sangat radikal

dan sering disalah diartikan, biasanya dilakukan secara sengaja. Le

Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah rumah

yang menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudah dalam

perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan

kejujuran.

Le Corbusier selalu menggunakan ukuran dengan sistem modul berdasarkan dari

figur manusia ideal . Hal ini merubah pandangan arsitek modern tentang

fungsi dan bagaimana mendisainnya .

KONSTRUKSI

Pada awal abad 20 di Paris, adalah memungkinkan bicara mengenai arsitektur

modern yang dianggap dipengaruhi oleh penggunaan beton bertulang. Bangunan

Gereja Auguste Notre Dame Du Raincy jelas merupakan bangunan arsitektur

modern . Sepanjang bangunan menggunakan beton bertulang, maka banggunan

tersebut pantas disebut modern. Permukaannya dibuat rapih tanpa ornamen dan

dicat seluruhnya untuk menyembunyikan kenyataan bahwa bangunan tersebut

(7)

dibuat dengan berbagai macam material seperti batako, kotak belangga dan

batu bata. Bangunan lokal pada umumnya tidak menggunakan konstruksi seperti

itu walaupun peraturan mengijinkan. Hal ini disebabkan oleh anggaran yang

terlalu ketat. Modernitas suatu bangunan terletak pada perencanaan fungsi,

bentuk-bentuk eksteriornya dan tersebar secara merata pada permukaannya

untuk menyembunyikan material yang tidak modern pada struktur yang telah

dibuat.

Di Belanda, W.M. Dudok mengkombinasikan bentuk modernitas dengan permukaan

batu bata, hasilnya mendapat sambutan hangat di Inggris, tetapi secara

universal dijelek-jelekkan karena mereka merasa batu bata merupakan suatu

pengkhianatan pada tujuan gerakan arsitektur modern. Tentu saja ini

bertentangan dengan ajaran dinding bersih (Clean Wall Orthodoxy) dari

puritan Adolf Loos.

BENTUK

Bentuk dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan

bagi para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi

maupun bahan bangunan yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun

konstruksi tanpa pengaruhnya, dan pelaku yang antusias pada pemecahan

fungsional yang baru dan metode baru struktur seperti terlibat juga pada

ekspresi yang baru.

Idealnya bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan dan

muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang

tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya ;

kecaman nyata pada penjiplakan dalam Arsitektur modern bukannya tidak

menghargai individualitas, tapi semua gedung merupakan problem yany unik

dalam tapak dan lingkungan sekitarnya dan menghasilkan solusi yang unik.

Solusi-solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi

modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun.

Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua style

lama amat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen.

Arsitektur modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk

rasional pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan

pada masa kini bebas dalam mengembangkannya.

Selanjutnya mereka memanfaatkan material dan teknik konstruksi yang baru,

Jika material baru tidak dapat ditentukan dengan tegas dalam menetapkan

bentuk-bentuk arsitektur modern. Muncul pemikiran baru tentang struktur

yang tergantung pada tempat. Dan ini saatnya untuk mempelajari hubungan

antara pemikiran dan material dalam konstruksi modern.

RUANG

Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah

kesadaran dalam memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya

didalam struktur(diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat

diukur). Renesan telah mengulanggi proses dan dapat melihat tampak luar

dari bangunan ( seperti yang dilakukan bangsa Yunani) dan terpisah dari

seni. Ciri bangunan bangunan dari mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat

dan tertutup.

Ruang pada zaman Barok mengakui adanya ketidak terbatasan akan tetapi tetap

berhati-hati ketika menghubungkan matematik Barok dengan perencanaannya

tanpa adanya jaminan. Ketidak terbatas ini berkembang tetapi hanya

merupakan simbol. Pada abad 19 perencanaan Barok meluas dengan adanya jalan

kereta yang dapat menempuh perjalanan dalam sehari.

Konsep ruang : ruang tak terbatas meluas kesegala arah, ruang

terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur

dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari dari arsitektur modern memiliki

hubungan dengan pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak

terbatas dengan partisi yang dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang

dilalui.

(8)

Mereka yang percaya arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang

tetap. Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal

dari sebuah masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang sebagai bagian

dari estetika yang merupakan manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan

terukur.

KESIMPULAN

Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai

konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Dilihat dari segi fungsi,

Bentuk bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (le corbusier)

karena bangunan ditekankan pada fungsinya.

Ditinjau dari segi bentuk. Bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk

menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi

struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan memungkinkan.

Dilihat dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern ditandai oleh

penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang

ringan.

Dilihat dari segi ruang, Bangunan Arsitektur Modern memiliki konsep ruang

yang dikembangkan yaitu ruang tak terbatas meluas kesegala arah, ruang

terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur

dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari dari arsitektur modern memiliki

hubungan dengan pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak

terbatas dengan partisi yang dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang

dilalui. Aliran ruang lebih diperhatikan, rasa „mengalir‟ ditekankan pada

perencanaan antar ruang.

(9)

Perkembangan Arsitektur Modern

Revolusi industri telah membawa perubahan radikal terhadap perkembangan kota, teknologi struktur dan material bangunan. Pada saat yang sama gaya arsitektur hanya berputar pada poros yang sama (revivalisme) begitu pula banyak hal yang menarik untuk kita simak bagaimana perkembangan Arstektur modern, Dimulai pada masa Pencerahan, penekanan pada aspek humaniora dan individualitas menjadi lebih penting daripada agama, dan menjadi awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunan ditugaskan kepada arsitek - arsitek individual (sekaligus general) - Michaelangelo , Brunelleschi , Leonardo da Vinci - dan kultus individu pun dimulai berikut penjelasan mengenai perkembangan Arsitektur modern mudah-mudahan bisa memberikan sedikit pencerahan bagi Anda yang membutuhkannya.

1. PERIODE I (1900 – 1929)

Mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia Arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok, Eksperimen tersebut, diungkapkan sebagai sebuah pertentangan yang mana dibutuhkan 40 tahun untuk mengubah Arsitektur menjadi sekarang apa yang dikenal sebagai Arsitektur Modern. Hal yang menjadi Pertentangan tersebut antara lain : Arsitektur sebagai art vs Arsitektur sebagai science, Arsitektur sebagai form vs Arsitektur sebagai space, Arsitektur sebagai craft vs Arsitektur sebagai assembly dan Arsitektur sebagai karya manual vs Arsitektur sebagai karya machinal.

Arsitektur modern Mulai menonjol setelah PD I (1917) bersamaan dangan hancurnya sarana, prasarana dan ekonomi. Konsep ruang arsitektur sebelumnya dititik beratkan hanya pada kegiatan, emosi & kemulyaan, maka pada masa ini faktor terbentuknya ruang juga ditunjang faktor komposisi, rasio, dimensi manusia. Mulai berkembang konsep “free plan”, atau “universal plan”, yaitu ruang yang ada dapat dipergunakan unt berbagai macam aktifitas, ruang dapat diatur fleksibel dan dapat digunakan fungsi apa saja. “Typical Concept” mulai berkembang yaitu ruang- ruang dibuat standar dan berlaku universal.

Penggunaan konsep ekonomis mulai ditrapkan. Efisiensi dalam penggunaan bahan mulai Nampak yaitu terlihat dengan munculnya bentuk bentuk kubus, terutama pada bangunan bertingkat tinggi antara (arsitektur “kotak korek” dengan menggunakan struktur beton dan baja). Konsep “Open Space” Nampak dengan menggunakan jendela kaca yang lebar dan menerus.

Pemakaian bahan terutama “baja, beton dan kaca” dengan bentuk polos. Ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan. Arsitektur modern berarti putusnya hubungan dengan sejarah dan daerah. Selalu ingin universal (karena industri, ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga bersifat universal) dan juga manusianya. (gaya universal sebagai international style). Pada bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM (Congres Internationaux d‟Architecture Moderne) yang hasilnya adalah : Arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan ekonomi yg ditimbulkan zaman mesin. Yaitu dg dengan menjari keharmonisan dari elemen-elemen modern serta mengembalikan arsitektur pada bidangnya (ekonomi, sosiologi, dan kemasyarakatan) yg secara keseluruhan siap melayani umat manusia. Konsep baru dan sangat mendasar dari arsitektur modern antara lain adalah FORM FOLLOWS FUNCTION yang dikembangkan oleh Louis Sullivan (Chicago), dengan beberapa ciri sebagai berikut:

1) Ruang yang dirancang harus sesuai dengan fungsinya.

2) struktur hadir secara jujur dan tidak perlu dibungkus dengan bentukan masa lampau (tanpa ornamen).

3) Bangunan tidak harus terdiri dari bagian kepala, badan dan kaki. 4) Fungsi sejalan/menyertai dengan wujud.

(10)

Tokoh pada periode I ini antara lain adalah:  Louis Sullivan.

 Frank Lloyd Wright  Le Corbusier  Walter Gropius

 Ludwig Mies van de Rohe

2. PERIODE II (1930-1939)

Pada periode II perkembangan arsitektur modern sudah sampai di seluruh Eropa, Amerika dan Jepang, yg mana masing-masing daerah mempunyai perbedaan iklim, keadaan tanah, corak tradisi, yang bisa mempengaruhi apresiasi bentuknya. Perkembangan metode hubungan ruang, bentuk, bahan dan struktur tidak lagi bersifat universal, akan tetapi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tempat dimana bangunan itu didirikan, mempunyai hubungan erat dengan spesivikasi kedaerahan dan keregionalan.Karakteristik bentuk dan tampilan dengan gaya International Style atau Universal Style dari arsitektur modern pada peride ini diwarnai oleh tipe-tipe tampilan baru, yaitu tampilan dengan – memperhatikan penggunaan bahan-bahan local / setempat.

Pada prinsipnya arsitektur merupakan perpaduan antara keahlian, perkembangan teknologi, industri serta seni dengan faham kedaerahan (manusia dan lingkungan) dengan tidak mengurangi rasa kesatuan yang disebut kemanusian, akal dan seni dari arsitektur modern. Hal ini adalah merupakan keberanian untuk menyalahi zamannya. Hanya dengan perencanaan yang obyektif dan ketelitian dalam penampilan bahan-bahan asli, maka bahaya gagalnya perancangan dapat dihindari, namun demikian karya seperti ini masih banyak dikritik dan disalah artikan.

Tokoh arsitektur yang menonjol pada Periode II ini adalah:  Ø Alvar Aalto

 Ø Arne Jacobsen  Ø Oscar Niemeyer

Tokoh-tokoh pada Periode I juga berkarya dengan tetap atau terpengaruh oleh pemikiran Periode II, demikian juga pada periode selanjutnya.

3. PERIODE III (1945 – 1958)

Perang Dunia II (1941 – 1945) menimbulkan kerusakan pada gedung-gedung dan rumah tinggal, menyebabkan faktor-faktor kebutuhan manusia akan rumah tinggal dan gedung-gedung menjadi latar belakang pada periode ini. karena kerusakan akibat perang tersebut perlu dibangun kembali , maka usaha untuk mempercepat pembangunan antara lain dengan fabrikasi komponen bangunan yang lebih ekonomis dan rasional sesuai dengan tujuan Revolusi Industri . Konsekuensi dari pandangan tersebut antara lain ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan dan klassisme baru yang pernah diapakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi simbol negatif dan perlu ditolak.

Dalam sejarah Arsitektur, berakhirnya Perang Dunia II membawa perjalanan Arsitektur dapat dibaca dari dua sisi yang saling berlawanan yakni:

1) Bagi mereka yang berpihak pada Teknologi dan Industrialisasi, tahun 1950-an dikatakan sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur Modern. Dimana tahun 50-an di sebut mass production (produksi bahan bangunan oleh pabrik). Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas.

(11)

Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas Negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.

2) Bagi mereka yang menempatkan Arsitektur sebagai karya yang estetik dan artistik, tahun 1950-an dilihat sebagai titik awal kemerosotan Arsitektur Moderen dengan alasan antara lain:

1) Karena Arsitektur telah kehilangan identitas/ ciri individual perancangnya. Tahun-tahun itu, nama yang dikenal orang adalah nama biro-biro Arsitektur, bukan arsiteknya.

2) Walaupun Arsitektur menjadi sangat demokratis, dalam masyarakat tidak bisa dihilangkan adanya hirarki atau kelas-kelas. Maka kata-kata demokratis itu sama saja bohong/ omong kosong.

3) Dengan maraknya produksi massal, pabrik-pabrik dapat menghasilkan bahan-bahan bangunan yang sejenis atau mirip, tapi dengan kualitas berbeda.

4) Karena penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simpel, bidang-bidang kaca lebar. Ciri ini juga disebut nihilism yang berarti tidak ada apa-apanya kecuali geometri dan bahan. (Dengan demikian, siapa pun bisa menjadi arsitek. Tidak ada bedanya arsitek atau bukan. Kalau sudah begini, apa gunanya sekolah arsitek?)

5) Keseragaman bentuk yang geometris menyebabkan pemandangan yang disharmoni, tidak menyatu dengan lingkungan. Terutama di Eropa, di mana bentukan yang geometrik dianggap merusak dan memperburuk wajah lingkungan yang masih kental dengan wajah-wajah neoklasik/pramodern.

6) Dengan hilangnya batas dunia, mengakibatkan hilangnya privacy. Contoh: diterapkannya open plan, yang berarti anti privacy.

Pada masa ini timbul aliran yang disebut Eklektisisme, aliran yang berpedoman mengambil yang paling baik diantara yang sudah ada, untuk digunakan sebagai bagian dari sesuatu yang baru. Prinsip-prinsip perancangannya didasari pada kebutuhan, fungsi yang dipadu dengan hasil penemuan teknik serta keindahan mesin, menginginkan satu kesatuan antara manusia dengan lingkungannya. Ekspresi bentuk massa bangunan serta materi yang dominan pada periode ini dapat dibagi atas:

 Bentuk curvelinier geometris yang plastis dengan penggunaan bahan dan struktur utama pada umumnya beton serta struktur atap baja.

 Bentuk geometri (kubus, prisma), umumnya menggunakan baja sebagai struktur utama dengan dinding kaca sebagai penutup.

 Arsitektur Landscape mulai dikembangkan, dengan menggunakan bahan, fungsi, sistem pencahayaan, bentuk masa, dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi dan sifat kenasionalan. Tahun 50-an dikatakan sebagai puncak Arsitektur Modern di sebabkan oleh:

a. Karena tahun 50-an, segenap filosofi dan prinsip Arsitektur sebagai ilmu telah dapat diformulasikan dengan sempurna dari ide sampai dengan realisasinya: bangunan kotak dan geometris murni, Platonic solid, menjadi ekspresi yang pas bagi Arsitektur sebagai ilmu, karena dalam ilmu, yang disebut bentuk jikalau memenuhi aturan-aturan geometri, misalnya : lingkaran, bujursangkar, segitiga ( 2 matra/Dimensi ) dan bola, piramid, kubus ( 3 matra/Dimensi ).

b. Karya-karya Arsitektur mampu dan sangat sempurna untuk mengekspresikan space/ruang (ciri utama ruang adalah: ada tapi tidak dapat dilihat ) yang diwakili oleh kaca lebar dan bidang-bidang polos (Kaca adalah elemen ruang yang sangat tepat untuk mewakili ruang, karena kaca juga memiliki ciri `ada tapi tak terlihat‟. Bidang polos pun dianggap sebagai pengekspresi ruang).

4. PERIODE III fase I (1949 – 1958).

Pada periode ini penyatuan antara karakter bangunan dengan fungsi, perancangan tidak hanya mempertimbangkan bagian dalamnya saja, tetapi juga hubungannya dengan keadaan lingkungan di mana bangunan tersebut akan berdiri (misalnya : iklim).

(12)

Bangunan yang tercipta mencerminkan suatu dialogi dengan teknologi, hal ini terlihat dari penggunaan produk baru, seperti; baja, alumunium, metal, beton pracetak. Yang penggunaannya dapat dibagi menjadi dua prinsip dasar yang berbeda yaitu:

 Dilihat dari segi keindahan eksterior dan interior (estetika).

 Dilihat dari metode produksi (efisiensi) Ciri-ciri lain pada bangunan masa ini adalah:

 Penggunaan bidang kaca yang lebar.

 Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara industrial.  Permukaan bangunan mulai agak kasar. (menjurus ke brutalisme).  Sistem “cantilever” dengan tujuan untuk mendapatkan lantai lebih luas. Ada 5 aliran yang berkembang pada masa ini (1950an):

a. Aliran “penyederhanaan bentuk” (minimalism), di dalam kesederhanaan berusaha mencapai efek yang kaya. Bentuknya lurus-lurus hampir sama untuk berbagai jenis bangunan. ( tokohnya : Mies-van de Rohe).

b. Aliran “bentuk sesuai dengan fungsi dan bahan”, bila ada bagian yang perlu ditonjolkan akan dibuat menonjol, sehingga ada variasi pada bentuk masanya. Aliran ini bentuknya lebih plastis dibandingkan aliran di atas. (tokohnya: Alvar Aalto).

c. Aliran “pernyataan bentuk melalui struktur” (experimental structure), bentuk terlahir dari permainan gaya-gaya struktural, sehingga tercipta bangunan yang istimewa bentuknya dan berskala besar.(tokohnya: Eero Saarinen).

d. Aliran “organik” (organic architecture), berusaha menghubungkan alam dan lingkungan ke dalam pemecahan masalah arsitektural (tokohnya: Frank Lloyd Wright).

e. Aliran “perubahan sikap terhadap zaman yang lampau”, menggunakan kembali langgam- langgam dari masa lalu yang sudah dipermodern dan disederhanakan. (tokohnya : Minoru Yamasaki).

5. PERIODE III fase II (1958 – 1966).

Setelah mengalami beberapa variasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan pandangan-pandangan pada fase I dan periode sebelumnya. Pada fase ini timbul dua aliran yang menonjol di Eropa dan Amerika yaitu:

1) Aliran “Brutalisme”, berasal dari beton brut (beton telanjang), yang dipakai oleh Le Corbusier pada bangunan Unite d‟Habitation di Marseilles. Bangunan yang dibuat dengan gaya seperti ini, yaitu menggunakan bahan bangunan yang kasar, seperti beton expose, batu bata kasar dan bahan lain yang sejenis termasuk di dalam aliran ini. Brutalisme mengalami dua fase, yaitu:

 Brutalisme dalam artian sempit dalam lingkungan Smitthsons (Inggris), lebih mementingkan etika dari pada estetika.

 Internasional Brutalisme, disini lebih bertujuan pada estetika.

Brutalisme memulai suatu perancangnan dari kumpulan ruang yang kecil dan terpisah serta dihubungkan dengan elemen-2 fungsional yang bebas dan dengan indah dikembangkan ketika bergabung bersama. Bentuk keseluruhan dari bangunan merupakan faktor yang menentukan, tetapi bagian-bagian individual dinyatakan dengan tegas dan teliti. (tokohnya: Le Corbusier, Paul Rudolph, Michael Kallmenn, Eero Sarine, Kenzo Tange, Stubbin).

2) Aliran “Formalisme” ,perancangan bangunan berdasarkan segi estetika, lebih menonjolkan bentuk bangunan. Penampilan dipengaruhi oleh faktor emosi dan perasaan dari arsitek, fungsi dinomer duakan, bentuk luar tidak sesuai dengan fungsinya. Slogan “Form follows function” dirubah menjadi

(13)

“Form evokes function” (bentuk menciptakan fungsi), bentuk adalah merupakan titik tolak perancangan. Formalisme dipengaruhi aliran lainnya:

 Formalisme vs Brutalisme; bertitik tolak pemikiran yang sama yaitu technical excellence, kekuatan teknik sebagai suatu cara untuk mencapai keindahan ideal. (Paul Rudolph).

 Formalisme vs Neo-Historisme; ditrapkan bentuk-bentuk masa lampau yang tujuannya untuk mencapai estetika, perletakan masa simetris, ada plaza di tengah dan penyusunan ruangnya sama dengan masa abad XIX.

Faham dan aliran yang berkembang pada arsitektur modern memang banyak, namun perbedaannya sangat tipis. Dan sering perbedaan ini lebih banyak disebabkan oleh penekanan permasalahan yang berbeda, sedangkan inti permasalahannya sama, yaitu ingin menciptakan arsitektur yang efisien. Setelah berjalan beberapa lama, maka arsitektur modern dapat disimpulkan mempunyai ciri sebagai berikut:

 Terlihat mempunyai keseragaman dalam penggunaan skala manusia.

 Bangunan bersifat fungsional, artinya sebuah bangunan dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin, bila sesuai dengan fungsinya.

 Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang berasal dari seni kubisme dan abstrak yang terdiri dari bentuk-bentuk aneh, tetapi intinya adalah bentuk segi empat.

 Konstruksi diperlihatkan.

 Pemakaian bahan pabrik yang diperlihatkan secara jujur, tidak diberi ornamen atau ditempel - tempel.

 Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal dan horisontal.

 Konsep open plan, yaitu membagi dalam elemen-elemen struktur primer dan sekunder, dengan tujuan untuk mendapatkan fleksibelitas dan variasi di dalam bangunan.

Karakter arsitektur modern, menurut Bruno Taut:

o Bangunan mencapai kegunaan semaksimal mungkin, menjadi syarat utama dari bangunan.

o Material dan sistem bangunan yang digunakan ditempatkan sesudah syarat di atas.

o Keindahan tercapai dari hubungan langsung antara bangunan dan kegunaannya, ketepatan penggunaan material dan keindahan sistem konstruksi.

o Esteika dari arsitektur baru tidak mengenal perbedaan antara depan dengan belakang, facde dengan rencana lantai, jalan dengan halaman dalam; tidak ada detail yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian yang diperlukan bagi keseluruhan.

o Pengulangan tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindarkan, tetapi merupakan alat yang penting dalam ekspresi artistik.

3.1.2 Periode Sejarah Arsitektur Postmodern

Pengertian Arsitektur postmodern :

Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi kedua-duanya masih eksis. Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter yang sama. Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari Arsitektur Modern tetap dipakai. merupakan pengulangan periode 1890-1930. Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology, Internasional dan Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal dalam arsitektur. Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur Modern.

Arsitektur Post Modern lahir karena beberapa hal antara lain Arsitektur Modern dipermalukan karena tidak begitu menghargai sejarah ,kemudian terjadinya Gerakan Internasional Mahasiswa di berbagai negara dengan tujuan secara umum yang sama yaitu menuntut kebebasan karena sebelum masa

(14)

pemberontakan tersebut pada umumnya pusat-pusat intelektual /sekolah-sekolah secara politik dikuasai pemerintah sehingga melalui gerakan mahasiswa ini kemandirian mahasiswa dihargai. Kemudian tumbuhnya peristiwa kebudayaan dalam gaya hidup dan munculnya demonstrasi orang tua yang menurut mereka orang-orang modern bisanya cuma merusak bukan memelihara . Aliran Late Modern itu sendiri merupakan aliran Modern karena pada dasarnya hanya mengolah segi bahan , tampak dan struktur bangunan,sedangkan Post Modern sautu mutasi karena mencoba memasukkan kembali nilai-nilai sejarah dan tradisional dalam arsitektur ,suatu hal yang sebelumnya sangat ditentang Modernisme. Post Modern timbul pada saat aliran Modern sudah mencapai klimaks pertumbuhannya dan sebagai suatu aliran baru yang merupakan perubahan dramatis arsitektur Modern dan Internasional Style . Reaksi lain yang timbul adalah slogan „ Less is More „ diubah menjadi „ Less is Bore „ oleh Venturi . Istilah Post Modern pertama kali oleh Arnold Toynbee, tetapi bukan dalam konteks Arsitektur . Kemudian dipindahkan dalam konteks Arsitektur oleh Arsitek Joseph Hudnut pada tahun 1949 dan kemudian Geoffrey Barraclouyh ( sesudah Toynbee ) yaitu untuk menggambarkan suatu jaman yang penuh dengan keanekaragaman dalam peradaban yang saling berdampingan satu dengan yang lainnya . Arsitektur PostModern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur modern, maka timbullah gerakan pembenahan dari para arsitek Arsitektur post modern ini muncul dalam tiga versi atau sub langgam yaitu: purna modern, pasca modern, dan dekonstruksi. Arsitektur purna modern dan neo modern merupakan hasil pemikiran arsitektur untuk mengkoreksi degradasi yang terjadi.

Ciri -ciri umum Arsitektur postmodern: Untuk lebih memperjelas pengertian arsitekturpost modern, Charles Jencks memberikan daftar ciri–ciri sebagai berikut:

1. Ideological adalah Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis.

a) Double coding of Style

Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu : Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.

b) Popular and pluralist

Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan tunggal.

c) Semiotic form

Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentuk–bentuk yang tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.

d) Tradition and choice

Merupakan hal–hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang.

e) Artist or client

Mengandung dua hal pokok yaitu: Bersifat seni (intern) dan Bersifat umum (extern) Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.

(15)

f) Elitist and participative

Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern. g) Piecemal

Penerapan unsur–unsur dasar, secara sub–sub saja atau tidak menyeluruh. Unsur–unsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lain–lain.

h) Architect, as representative and activist

Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan secara aktif berperan serta dalam perancangan.

2. Stylitic (ragam) adalah Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang khusus. Pengertian gaya – gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:

a) Hybrid Expression adalah Penampilan hasil gabungan unsur–unsur modern dengan: Vernacular, Local, Metaphorical, Revivalist, Commercial, dan contextual.

b) Complexity adalah Hasil pengembangan ideology–ideology dan ciri–ciri post modern yang mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan yang bersifat kompleks. Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan mendalami secara lebih seksama.

c) Variable Space with surprise adalah Perubahan ruang–ruang yang tercipta akibat kejutan, misalnya: warna, detail elemen arsitektur, suasana interior dan lain–lain.

d) Conventional and Abstract Form adalah menampilkan bentuk konvensional dan bentuk-bentuk yang rumit (popular), sehingga mudah ditangkap artiinya.

e) Eclectic adalah Campuran langgam–langgam yang saling berintegrasi secara kontinu untuk menciptakan unity.

f) Semiotic adalah Arti yang hendak di tampilkan secara fungsi.

g) Varible Mixed Aesthetic Depending On Context Expression on content and semaic appropriateness toward function. Gabungan unsur estetis dan fungsi yang tidak mengacaukan fungsi.

h) Pro Or Organic Applied Ornament adalah Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan kaya ornamen.

i) Pro Or Representation adalah Menampilkan ciri–ciri yang gamblang sehingga dapat memperjelas arti dan fungsi.

j) Pro-metaphor adalah Hasil pengisian bentuk–bentuk tertentu yang diterapkan pada desain bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan.

k) Pro-Historical reference adalah Menampilkan nilai-nilai histori pada setiap rancangan yang menegaskan ciri-ciri bangunan.

(16)

m) Pro-simbolic adalah Menyiratkan simbol-simbol yang mempermudah arti dan yang dikehendaki perancang.

3. Design Ideas adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desain dalam Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post Modern.

a) Contextual Urbanism and Rehabilitation ialah Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu lingkungan urban.

b) Functional Mixing ialah Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam perancangan. c) Mannerist and Baroque ialah Kecenderungan untuk menonjolkan diri.

d) All Phetorical Means ialah Bentuk rancangan yang berarti.

e) Skew Space and Extensions adalah Pengembangan rancangan yang asimetris-dinamis. f) Street Building.

g) Ambiquity adalah Menampilkan ciri-ciri yang mendua atau berbeda tetapi masih unity dalam fungsi. h) Trends to Asymetrical Symetry adalah Menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan keasimetrisan

yang seimbang.

Collage/Collision adalah Gabungan atau paduan elemen-elemen yang berlainan

(17)

ARCHITECTURE MODERN

di Rabu, Desember 10, 2008

PENDAHULUAN

Arsitektur modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus. Hal itu dapat dilihat dari adanya penemuan – penemuan seperti dinamit yang memudahkan manusia untuk menggali lubang atau penggunaan mesin yang dapat mempercepat produksi dan menghemat tenaga manusia. Tapi itu semua tidak membuat manusia senang karena penggunaanya yang disalahgunakan, karena dinamit yang mestinya membantu manusia malah mencelakakan manusia, yang memudahkan manusia malah menyulitkan manusia itu sendiri. Berarti apa yang dibuat didalam jaman modern itu belum tentu bagus/masih ada kekurangannya. Dikatakan masih ada kekurangannya karena yang diciptakan manusia itu pada dasarnya tidak ada yang sempurna selain itu penggunaan yang disalah gunakan bisa membuat karya manusia itu berbalik menjatuhkan manusia itu sendiri.

Arsitektur Modern sebelum Perang Dunia I dimulai dengan adanya pengaruh Art Nouveau yang banyak menampilkan keindahan plastisitas alam, dilanjutkan dengan pengaruh Art Deco yang lebih mengekspresikan kekaguman manusia terhadap kemajuan teknologi. Konsep tersebut kemudian dimanifestasikan ke dalam media arsitektur dan seni, serta gaya hidup.

Bagian-bagian dalam arsitektur modern adalah : 1. arsitektur modern

2 arsitektur art Nouveau 3 arsitektur brutalist 4. arsitektur konstruksi 5. arsitekturEkspresionist 6. arsitektur futurist 7. arsitektur fungsional 8. gaya internasional 9. gaya organik 10.gaya post modern 11.gaya visionari

1.1 Arsitektur Modern

Gambar 1.1A.1 Villa Savoye kepunyaan Le Corbusie, contoh arsitektur modern.

Arsitektur modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan gaya karakteristik serupa, yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam ornamen. Pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan untuk beberapa dekade dalam abad ke 20 ini.

(18)

Beberapa sejarawan melihat perkemabang arsitektur modern sebagai perihal sosial yang kelat kaitannya terhadap pembaharuan dan keringanan, suatu hasil dari perkembangan sosial dan politis.

Arsitektur lainnya yang melihat gaya modern sebagai sesuatu yang di kendalikan oleh teknologi dan pengembangan produk dan dengan munculnya bahan-bahan yang dipakai dalam membangun gaya bangunan modern seperti material besi, baja, kaca dan beton menambahkan pengetahuan bahwa gaya modern adalah sebuah penemuan baru dalam bidanga Revolusi Industri. Pada tahun 1796, Shrewsbury dengan gaya desainnya ohwis yang ' tahan api', yang mana gaya ini bersandar pada besi cor dan batu bata. Konstruksi seperti itu sangat memperkuat struktur bangunan, yang memungkinkan mereka untuk mengakomodasi banyak mesin yang lebih besar.

Sejarawan lain menghormati pandangan moderen sebagai suatu reaksi melawan terhadap gaya ekletik dan mencurahkan perhatian mereka kepada gaya Jaman Victorian dan gaya Seni Nouveau.

Apapun yang menjadi penyebab pada tahun 1900 sejumlah arsitek di seluruh muka bumi mulai mengembangkan gaya arsitektur mereka beralih dari arsitektur yang klasik ( Gotik sebagai contoh) dengan berbagai kemungkinan teknologi baru. Arsitek Louis Sullivan dan Frank Llyod Wright di Chicago, Viktor Horta di Brussels, Antoni Gaudi di Barselona, Otto Wagner di Vienna dan Charles Rennie Mackintosh di Glasgow, dan masih banyak lagi arsitektur modern lainnya berusaha membangun gaya modern pada bangunan dengan meninggalkan gaya lama.

Contoh bangunan gaya modern

Contoh bangunan gaya modern

Gambar 1.1.2 Istana Kaca (1935) di belanda arsitektur Frits Peutz, dibuat dengan konsentrasi kaca dan baja

Sejak tahun 1920 yang paling terpenting dalam gaya bangunan adalah gaya arsitektur modern yang telah menetapkan reputasi mereka. Tiga arsitektur modern terbesar adalah Le Corbusier di Perancis, Mies van der Rohe dan Walter Gropius di Negara Jerman. Mies van der Rohe dan Gropius keduanya adalah arsitektur yang menangani gaya Bauhaus.

Arsitek Frank Llyod Wright sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur modern di Eropa. Wright adalah salah satu dari sekian banyaknya arsitektur yang sangat berpengaruh dalam dunia perarsitekturan. Pada tahun 1932 didakan pameran MOMA, Pameran Internasional Arsitektur Modern, yang dilakasanakan oleh Philip Johnson dan kolaborator Henry-Russell Hitchcock.

(19)

Gambar 1.1.3 Gedung Skyceeper yang melambangkan arsitektur modern

Karakteristik Arsitektur modern pada umumnya adalah :

* Suatu penolakan terhadap gaya lama

* Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil dalam suatu bangunan.

* Suatu yang menyangkut tentang mesin

* Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan.

* Menyederhanakan bangunan sehingga format detail menjadi tidak perlu.

Beberapa pendapat tentang arsitektur Modern :

o Bentuk mengikuti fungsi ( Form follows function ) yang dicetuskan oleh pemahat Horatio Greenough atau yang lebih dikenal sebagai Louis Sullivan

o Sedikit adalah lebih (Less is more) di umumkan oleh Arsitek Mies van der Rohe.

o Sedikit adalah lebih dan lebih adalah terlalu banyak (Less is more only when more is too much ) yang dikatakan oleh Frank Llyod Wright.

o Sedikit itu membosankan (Less is a bore) yang dicetuskan oleh Robert Venturi, pelopor arsitektur Postmodern sebagai jawaban atas Gaya Internasional yang tidak menarik yang dipopulerkan oleh Mies van der Rohe

Pelopor Arsitektur Modern adalah : Adolf Loos, Alvar Aalto, Frank Lloyd Wright, I. M. Pei, Le Corbusier, Louis Kahn, Louis Sullivan, Ludwig Mies van der Rohe, Oscar Niemeyer, Otto Wagner, Peter and Alison Smithson, Philip Johnson, Ralph Tubbs,Walter Gropius

(20)

Gambar 1.2.1 Fantasi Arsitektur oleh Yakov Chernikhov, 1933

Tatlin's Tower, 1919Constructivist arsitektur adalah suatu bentuk arsitektur modern yang melambangkan Perserikatan Soviet berlangsung dalam periode 1920 dan awal 1930. Di kombinasikan dengan teknologi dan pengetahuan rancang bangun

Gambar 1.2.3 Tatlin's Tower dibangun pada tahun 1919 oleh Vladmir Tatlin.

Proyek arsitektur konstruksi yang paling pertama dan paling terkenal pada tahun 1919.dan sering di sebut sebagai Menara Tatlin'S. meskipun demikian bangunan ini tidak dibangun dengan menggunakan kaca dan baja melainkan besi.

1.3 Arsitektur Art Nouveau

Gambar 1.3.1 Pintu masuk mesium St. Louis World's Fair tahun 1904.

(21)

Art Nouveau berada pada puncak tahun 1892 sampai 1902, merupakan sebuah gebrakan dalam desain arsitektur. Nama " Art Nouveau" diperoleh dari nama dari suatu toko di Paris, Maison d'Art Nouveau, dan pada waktu itu arsitektur Samuel Bing lewat dan terinspirasi untuk menamakan desainnya art nouveau.

Suatu titik tinggi dalam evolusi Seni Nouveau adalah Penampilan universal pada tahun 1900 di paris, di mana " gaya modern" memenangkan penghargaan pada setiap sesinya. art nouveau memperlihatkan ciri khasnya hampir di seluruh bagian eropa. Ironisnya. Seni Nouveau kebanyakan dibangun dengan menggunakan bahan material kaca dan jarang memakai bahan material besi ataupun baja. Pintu masuk Metro Paris yang dirancang oleh Hector Guimard pada tahun 1899 dan 1900 adalah contoh Seni Nouveau yang terkenal. Dinamis, mengalir, kurva dan berombak-ombak " cambukan" merupakan irama bentuk dari Seni Nouveau. Corak yang lain adalah pemakaian parabol dan hiperbola.

Gambar 1.3.2 Istana Bellas Artes di Mexico City.

Sebagai suatu pergerakan seni dalam arsitektur art nouveaiu mempunyai gaya dan hubungan dekat dengan Pre-Raphaelites dan Simbolisme arsitektur Aubrey Beardsley, Alfons Mucha, Edward Burne-Jones, Gustav Klimt, dan Jan Toorop adalah pelopor dari gaya ini. Seni Nouveau mempunyai suatu wajah visuil membedakan; dan tidak sama dengan Pre-Raphaelites, Seni Nouveau adalah gaya yang menggunakan material baru seperti kaca permukaannya abstrak dan disain yang murni

1.4 Arsitektur Brutalisme

Brutalisme adalah gaya arsitektur yang melahirkan pembaharu gerakan arsitek dan berkembang pada tahun 1950 sampai tahun 1970. Awal gaya sebagian besar diilhami oleh Arsitek Swiss, Le Corbusier ( khususnya Unit d'Habitation) dan Ludwig Mies van der Rohe. Istilah brutalisme ini dimulai dari bahasa Prancis Béton brut, atau " beton mentah". Bangunan brutalist pada umumnya dibentuk dengan membentur blockish, geometris, dan bentuk berulang, dan sering juga mengulang bentuk tapi tanpa adanya ornamen. Tidak semua bangunan brutalist dibentuk dari beton. Sebagai gantinya, bangunan dapat mencapai Mutu brutalist melalui suatu bahan yang keras dengan penampilan bagunan dan material strukturnya terbuat dari beton. Rumah pribadi Alison dan Peter Smithson'S dibangun dari batu bata, dan Richard & Renzo Piano Center Pompidou sering dihormati sebagai arsitektur brutalist dengan Bahan dan struktur bangunannya meliputi batu bata, kaca, baja, batu kasar.

(22)

Gambar 1.4.1 Unitéd 'Habitation, Marseille (Le Corbusier 1952)

Brutalism sebagai gaya arsitektur juga dihubungkan dengan suatu ideologi yang berupa kayalan sosial yang cenderung untuk didukung oleh para perancangnya, terutama Alison dan Peter Smithson. Kegagalan dalam merencanakan suatu desain merupakan hal hal positif bagi para arsitektur Brutalist.

Brutalism memperoleh daya gerak besar di Inggris sepanjang abad pertengahan 20, ketika keadaan ekonomis tertekan ( dan kerusakan WWII) masyarakat mencari konstruksi murah. Haruslah dicatat, meskipun demikian, banyak arsitek memilih gaya brutalist meskipun mereka mempunyai anggaran yang besar dalam membangun. Dan gaya ini terjadi setelah perang dunia ke II di jerman

Gambar 1.4.2 Trellick Tower, London (Goldfinger 1972)

Desain brutalist pada awalnya mendapatkan kritik sebagai gaya yang merusak pemandangan dalam majalah home office edisi 50 gaya Quenn Anne dikatakan “seperti barang rongsokan”. Sebab gaya ini snagat identik dengan beton. Bagaimanapun, gaya brutalist pada Menara Trelick membuktikan bahwa gaya brutalist sangat populer di antara para arsitek dan masyarakat. Pada waktunya, banyak struktur brutalisme menjadi lebih dihargai oleh masyarakat karena keunikan mereka dan penampilan yang menyolok.

Di tahun terakhir, gaya bangunan brutalistme sudah mulai hilang dari ingatan masyarakat. Dan masyarakat mulai menuju ke gaya pembaharu yang baru lahir menggantikan gaya brutalisme sehingga banyak bangunan gaya brutalistme dirobohkan dan dibangun menjadi gaya yang baru lagi.

(23)

1.5 Arsitektur Ekspresionis

Gambar 1.5.1 Salah satu desain dari arsitektur expresionis

Arsitektur Ekpresionis mengacu pada gaya arsitektur yang berkembang di dalam eropa pada permulaan abad ke 20 dan dengan luas mengacu pada desain arsitektur dan bentuk. Arsitektur Ekspresionis pertama terjadi di Jerman sebagai bagian dari pergerakan ekpresionisme dan juga di Belanda khususnya sekolah Amsterdam antara .1910 dan 1925. Gaya ini di karakterisi oleh oleh awal modernisme di adopsi dari novel-novel dan roman-roman, terkadang terlihat sangat tidak lazim dengan menggunakan bahan dari batu bata, baja dan terutama kaca. Pendekatan ini dikembangkan secara pararel oleh pergerakan ekspresoinis tapi dengan kondisi ekonimi yang terbatas maka hanya ada beberpaa saja bangunan gaya ekspresionis yang secara resmi tertulis seperti bangunan Alpine Arsitektur yang dibangun oleh Taut’s dan Hermann Finsterlin'S yang membangun Formspiels. Gaya bangunan ini hanya berlangsung sebentar tetapi sangat pentiing untuk di kenang dalam periode ini.

Peristiwa penting di expressionis arsitektur adalah adanya Pameran Werkbund pada tahun 1914 di Cologne, pada waktu terjadi perebutan kekuasan antara jerman dan Nazi. Lalu pada tahun 1933 setelah Nazi merampas kekuasaan di jerman gaya ekspresionis diangap tidak syah dan merosot. Walaupun begitu terdapat juga beberapa arsitektur yang masih mempertahankan gaya ekspresionisnya seperti arsitektur Hans Scharoun

1.6 Arsitektur Futuristik

Gambar 1.6.1 Gambar Perspektif dari La Citta Nuova oleh Sant'Elia, 1914.

Arsitektur Futuristik atau futurisme dimulai pada awal abad ke 20 dengan bentuk bangunan yang ditandai oleh anti -historicism dan garis panjang mendatar, kecepatan, emosi dan urgensi yang artistik dan gaya ini dimulai pada Italia dan berlangsung pada tahun 1909 sampai 1944. Gaya ini dihidupkan oleh penyair itu Filippo

(24)

Tommaso Marinetti, dan dia bekerja pada tokoh arsitektur terkemuka seperti arsitek Antonio Sant'Elia dan seniman Umberto Boccioni, Giacomo Balla, Fortunato Depero, Enrico Prampolini. pendukung bangunan futuristik menyarankan kecepatan, teori pengaruh energi dan ekpresi yang kuat, di dalam usahanya untuk membuat

zaman arsitektur yang modern.

Setelah permulaannya, Futurism telah menjadi suatu kata [yang] lebih umum untuk mengangkat kecenderungan yang luas dalam disain modern yang sangat ingin menciptakan arsitektur dengan gaya masa depan ataupun sedikitnya gaya yang akan datang 10 tahun ke masa depan. Futurism modern sebagian besar mulai dengan gaya desain pada mobil ataupun kereta pada tahun 1950 di California. Futurism adalah bukanlah suatu gaya tetapi suatu pendekatan terbuka ke arsitektur, dan telah ditafsirkan kembali oleh generasi arsitek yang berbeda dari beberapa dekade, tetapi pada umumnya ditandai dengan membentuk ketajaman, bentuk dinamis, kontras kuat dan penggunaan material yang berguna.

Gambar 1.7.2 Gambar Perspektif oleh Sant'Elia, 1914

1.7 Arsitektur Fungsional

Gambar 1.7.1Bentuk bangunan Geomedis karya Fullers

Fungsionalisme di dalam arsitektur adalah prinsip arsitek yang mendisain suatu bangunan didasarkan pada tujuan dan fungsi bangunan tersebut. Pada awal abad ke 20, Chicago dengan arsitek Louis Sullivan mempopulerkan ungkapan ' bangunan yang mengikuti fungsi' untuk menangkap suatu ukuran, ruang dan

(25)

karakteristik dalam bangunan harus terlebih dahulu di tujukan semata-mata kepda fungsi dari bangunan tersebut. Implikasi bahwa jika aspek yang fungsional dicukupi, keindahan arsitektur akan secara alami mengikuti.

Akar dari arsitektur modern adalah arsitek Franco-Swiss dan arsitek Le Corbusier juga arsitek Jerman Mies van der Rohe. Kedua-Duanya adalah functionalists sedikitnya kepada tingkat bangunan mereka yang mengutamakan penyederhanaan dari gaya sebelumnya yaitu kaya klasik. Pada tahun 1923 Mies van d Rohe sedang bekerja di Weimar Jerman, dan telah memulai karier nya dalam memproduksi secara radikal bangunan sederhana, struktur yang terperinci yang tidak bisa dipisahkan dari keindahan arsitektural. Corbusier dengan sangat baik berkata " suatu rumah adalah suatu mesin untuk ditinggali"; dalam bukunya Ver uni arsitektur pada tahun 1923.

Gambar 1.7.2 Menara Helsinki Olympic Stadion (Y. Lindegren & T. Jäntti, dibangun pada tahun

1934-1938)

Pada pertengahan tahun 1930 functionalism mulai dibahas sebagai suatu pendekatan estetik bukannya sesuatu disain yang integritas. Gagasan untuk functionalism adalah tidak adanya barang-barang perhiasan atau ukiran seperti dalam arsitektur klasik. Ini bisa kita lihat dalam bangunan berbentuk silinder karya Fullers.

1.8 International style

Gambar 1.8.1 aPerumahanWeissenhof Stuttgart, Jerman (1927)

(26)

Gambar 1.8.1 b Perumahan Weissenhof

Stuttgart, Jerman (1930)

Gaya internasional adalah suatu gaya arsitek yang sedang trend pada tahun 1920 dan 1930. istilah yang pada

umumnya mengacu pada arsitek dan bangunan dari dekade pandangan perkembangan gaya modern, sebelum

Perang dunia II. Istilah ini diambil dari suatu buku Henry Russell Hitchcock dan Philip Johnson yang mana

mereka berdua dikenal sebagai penggolong arsitektur modern. Sebagai hasilnya, fokus jadilah lebih pada [atas]

gaya penulisan aspek pandangan moderen. Dasar disain dari gaya internasional ini didasari pada prinsip

arsitektur modern.

EROPA

Pada sekitar tahun 1900 sejumlah arsitek di seluruh bumi mulai mengembangkan solusi arsitektur untuk mengintegrasikan sesuatu yang dapat dijadikan teladan tradisional dengan menuntut kehidupan sosial yang baru dan berbagai kemungkinan teknologi. Arsitek Victor Horta dan Van henry de Velde di Brussels, Antoni Gaudi di Barselona, Otto Wagner di Vienna dan Charles Rennie Mackintosh di Glasgow, di antara sekian banyaknya arsitek yang melakukan perjuangan untuk mengembangkan gaya lama ke gaya baru.

Arsitek yang mendukung adalah :

* Alvar Aalto * Welton Becket * Le Corbusier * Walter Gropius * Philip Johnson * Louis Kahn

* Ludwig Mies van der Rohe

* Richard Neutra

* Oscar Niemeyer

* Frits Peutz

* Gerrit Rietveld

(27)

Amerika

Gambar 1.9.1

Rudolf Schinler's Lovell rumah pantai, California (1926)

Yang paling bekerja keras dalam mempelopori arsitektur modern yang mengarah ke penyederhanaan, kejelasan dan kejujuran bisa diidentifikasi pada arsitek amerika periode yang sama, yaitu arsitek Louis Sullivan di Chicago, dan west-coast tempat kediamannya Irving Gill. Frank Lloyd Wright'S pada tahun 1900 dan 1910 secara paralel mempengaruhi pekerjaan dari Arsitektur Eropa, tetapi ia menolak untuk di golongkan sebagai arsitektur eropa

Istilah Gaya Internasional datang pada tahun 1932 di sebuah pameran di mesium tentang Seni Modern, di ketuai oleh Philip Johnson, dan dari judul katalog pameran tersebut. Di tulis oleh Johnson dan Henry Russell Hitchcock. Bangunan yang dipamerkan adalah bangunan pada tahun 1922 sampai 1932. Johnson menamakan , menyusun, mempromosikan dan kerumitan yang ditemuinya pada arsitektur klasik menjadi suatu yang lebih sederhana dan memposisikan gaya itu sebagai gaya internasinal atau regional sehingga dikenanl dengan sebagian orang banyak menjadi gaya internasional style.

Gambar 1.9.2

Apartemen Hickory Cluster, Reston, Virginia, di desain oleh Charles M. Goodman,

Gambar

Gambar 1.1A.1 Villa Savoye kepunyaan Le Corbusie,  contoh arsitektur modern.
Gambar 1.1.2 Istana Kaca (1935) di belanda arsitektur Frits Peutz, dibuat dengan konsentrasi kaca dan baja   Sejak  tahun  1920  yang  paling  terpenting  dalam  gaya  bangunan  adalah  gaya  arsitektur  modern  yang  telah  menetapkan  reputasi  mereka
Gambar 1.1.3 Gedung Skyceeper yang melambangkan arsitektur modern   Karakteristik Arsitektur modern pada umumnya adalah :
Gambar 1.2.1 Fantasi Arsitektur oleh Yakov Chernikhov, 1933
+7

Referensi

Dokumen terkait