• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENIS KAMERA KAMERA ENG ( Electronic News Gathering ) 1.1 Camera Bulit in VTR ( Camcorder ) 1.2 Camera Separate VTR ( Dooking )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JENIS KAMERA KAMERA ENG ( Electronic News Gathering ) 1.1 Camera Bulit in VTR ( Camcorder ) 1.2 Camera Separate VTR ( Dooking )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

“…… Camera operator whose job is certainly to look through the viewfinder and operate the camera but also to follow the movement smoothly throughout the scene, framing each set up”.

Operator kamera adalah suatu pekerjaaan dimana seseorang bertugas mengawasi viewfinder dan mengoperasikan kamera serta mengikuti pergerakannya secara tepat menurut sine dan susunan komposisi.

Getting Into Films & Television, Robert Angell (1999: 29)

menurut kamus komunikasi, Onong Uchjana (1989 : 40) kameraman atau juru kamera adalah seseorang yang bertugas manangani kamera dalam rangka produksi film atau menyiarkan acara televisi.

(2)

JENIS KAMERA

1. KAMERA ENG ( Electronic News Gathering )

digunakan untuk kebutuhan liputan; dipanggul dipundak. Saat ini jenis kamera ini juga sudah abnyak di pakai pada produksi film.

1.1 Camera Bulit in VTR ( Camcorder )

Kamera jenis camcorder adalah seperangkat kamera lengkap, didalamnya terdapat camera body, camera head, dan pernagkat untuk merekam gambar ( VCR ).

( Baksin 2006 : 109 )

1.2 Camera Separate VTR ( Dooking )

Kamera Dooking adalah jenis kamera video yang perangkat VCR (video camera recorder ) nya terpisah dari camera body. ( Baksin 2006 : 109 )

(3)

2. KAMERA STUDIO / PEDESTAL

Kamera studio adalah kamera yang biasanya digunakan dalam studio (indoor) untuk memproduksi sebuah program acara televisi. ( Baksin 2006:107 )

kamera ini lebih banyak digunakan oleh stasiun televisi yang sudah mengudara secara nasional.

3. KAMERA EFP ( Electronic Field Production )

Kamera EFP biasanya digunakan oleh stasiun-stasiun maupun rumah produksi untuk produksi dalam ruangan ( indoor ), jenis kamera EFP hampir sama dengan jenis kamera studio, namun kamera jenis ini tidak banyak menggunakan aksesoris/ perangkat tambahan yang biasa digunakan di studio seperti teleprompter.

(4)

CAMERA HEAD / BODY CAMERA

1. VIEW FINDER

memiliki fungsi untuk melihat visual atau gambar atau objek pandang yang akan di shot. Pada View finder terdapat pengatur dioptri atau adjusment mata sehingga kita dapat mengatur penglihatan sesuai kemampuan mata masing-masing (jika minus atau plus)

2. LCD MONITOR

monitor layar Plasma (umumnya memiliki ukuran 5”)

3. COLOUR BARS

mengatur gelap terang atau warna suatu objek. Umumnya digunakan pada awal penggunaan kaset juga berfungsi untuk mengisi tone /nada

4. WHITE & BLACK BALANCE

White Balance dilakukan dimana terdapat sumber cahaya yang berbeda; hitungan waktu

simpan WB adalah 12, 24 atau 48 jam. White Balance terdiri dari white dan Black;

untuk Black tidak ada ukuran dalam proses Black Balance,

untuk White - ukuran teratas 7,2 oKPaling rendah 2,8 oK dalam proses White

Balance

- ukuran tengah 5,6 oK ( ukuran standart )

(5)

5. GAIN

Fasilitas ini menguntungkan bagi juru kamera ENG karena dalam kondisi yang kurang

cahaya sementara kita tidak membawa lampu, maka kita tinggal menaikan GAIN ke posisi 9 db, yang berarti kita menambah intensitas cahaya 1.5 STOP, jangan menggunakan 18 db bila tidak terpaksa, karena gambar akan CORAL/bintik. Hasilnya gambar tidak normal tapi malah pecah dan tidak terpakai. Jangan gunakan GAIN bila belum ada indikasi LOW LIGHT menyala pada VIEW FINDER.

6. TALLY

indikator pada kamera sebagai tanda kamera yang sedang merekam (recording)

7. ZEBRA

indikator pada kamera yang menunjukan bahwa objek yang masuk dalam pandangan kamera memiliki kualitas over.

8. SHUTTER

Alat yang berfungsi membuka dan menutup ketika digunakan sesuai kecepatan/speed yang di pakai, jika speed normal fungsi shutter on maka gambar akan terlihat redup. Jika speed tinggi fungsi shutter on maka gambar akan terlihat seperti komet/berbuntut.

(6)

9. FILTER

Filter pada kamera berfungsi untuk menetralkan warna

4 jenis Filter dalam kamera profesional standart warnanya terdiri atas :

1. Biru - 3200o K / 3,2 ( apabila lingkungan/atmosfir indoor menggunakan lampu kekuningan

/ Tungsten light), atau filter 1

2. Magenta - 5600o K + 1/4 ND ( neutral density - digunakan untuk outdoor yang mempunyai

sumber cahaya matahari terik/top light seperti perubahan warna alam/sunset ), atau filter 2.

3. Kuning - 5600o K / 5,6 (digunakan untuk outdoor dan indoor yang mempunyai sumber

cahaya putih atau kebiruan/daylight ), atau filter 3.

4. Coklat - 5600o K + 1/2 ND ( digunakan bila intensitas cahaya terlalu tinggi seperti di pantai,

Laut, padang pasir, Salju ), atau filter 4.

Colour / Temperature

Daylights, Tungsten

Wheel of Colour ( Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru , Nila, Ungu )

Sistem Pewarnaan gambar /colouring :

1. PAL(Asia ) Jepang 1 detik = 25 Frame 2. NTSC Amerika 1 detik = 33 Frame 3. SECAM ( Eropa )

1 detik = 25 Frame ( beda frekuensi dengan PAL )

(7)

CAMERA PERSON STANDART OPERATIONAL PROCEDURE

Sebelum melakukan pengambilan gambar, yang utama yang selalu dan harus dilakukan adalah : 1. Membuat COLOUR BARS

Berfungsi untuk mengatur gelap terang suatu objek dan juga mengatur color balance

2. Mengatur TIME CODE

Untuk memudahkan mencari gambar waktu proses pengeditan gambar (editing) 3. Melakukan WHITE BALANCE

White dan black balance dilakukan untuk menghidari warna yang berlebihan, atau

menghindari adanya warna dominan yakni biru (bluish), merah (redish), kuning (yellowish) dan hijau (greenish).

Tahapan WB :

Letakan selembar kertas putih pada depan lensa, sejajarkan dengan arah sumber cahaya lalu tekan tombol yang berinisial AWB atau WB, tekan ke bawah untuk BLACK BALANCE dan tekan ke atas untuk WHITE BALANCE. ( indikasi OK pada monitor/view Finder menyatakan proses WB telah berhasil dilakukan )

4. Set AUDIO

Sound Bite ( wawancara ) ch 1 : Channel 1 Atm ( Atmosphere ) ch 2 : cahnnel 2

Mixer berfungsi untuk memisahkan suara ( audio ), sedangkan untuk memisahkan gambar (video ) menggunakan switcher.

(8)

PENGOPERASIONALAN KAMERA MINI DV

1. Sebelum menyalakan kamera, pastikan bahwa baterai sudah terpasang pada tempatnya. 2. Setelah selesai terpasang, nyalakan tombol power pada kamera, dengan cara memindahkan tombol dari posisi “off” ke posisi “on” kamera.

3. Gunakan View Finder atau LCD monitor disamping kiri body kamera untuk melihat ke arah atau pandangan ke objek.

4. Masukan kaset dengan menekan tombol eject, lalu cover kaset bagian dalam di tutup dan menyusul cover kaset bagian luar.

5. Rekam Colour Bar sekitar 10 detik atau lebih, caranya masuk ke menu, tekan ETC, COLOUR BAR on, setelah selesai kembalikan Colour Bar keposisi off.

6. Jika kita menginginkan semua system dalam keadaan otomatis, maka tombol dibawah view finder dalam keadaan auto lock (tidak perlu white balance dan merubah focus dan iris). 7. Pada monitor LCD akan terlihat indikator filter yang harus kita gunakan, (tergantung intensitas cahaya - bisa ND1 atau ND2).

8. Masukan microphone di channel 2, kemudian atur level audio pada tombol audio pada tombol audio level, channel 1 berfungsi sebagai atmosfir.

9. Handle zoom terletak di atas VTR, T untuk tele (zoom in) dan W untuk wide (zoom out). 10. Kamera siap digunakan.

(9)

ATURAN PENGAMBILAN GAMBAR

1. Jangan melanggar garis imajiner/directional line (gambar akan terkesan tabrakan atau bolak balik jika hal ini sampai terjadi atau jump shot)

2. Perhatikan head room yakni ruang yang cukup di bagian atas kepala . 3. Perhatikan looking room yakni ruang pandangan mata yang berimbang.

4. Perhatikan nose position, tetapkan posisi hidung tepat berada di titik tengah layar televisi. 5. Hindari sporius object benda-benda yang mengganggu komposisi.

6. Semua gambar yang kita rekam harus memiliki motivasi dan informasi.

7. Perhatikan continuity, kesinambungan jalan cerita jangan sampai ada yang hilang, sehingga alur ceritanya utuh.

8. Usahakan untuk selalu edit by camera ketika melakukan pengambilan gambar, terutama untuk waktu-waktu yang sangat singkat, dimana gambar dibutuhkan sesegera mungkin. 9. Pada wawancara Liputan Khusus ambil arah looking room setiap narasumber berbeda ( ke kanan x ke kiri ) agar tidak monoton.

10. Untuk mempermudah proses editing, saat pengambilan establish minimal still 8 detik, begitu pula saat zoom / panning beri awal dan akhir still 8 detik.

Referensi

Dokumen terkait