• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Tatanan Massa dan Desain Bangunan Hotel Padma Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Tatanan Massa dan Desain Bangunan Hotel Padma Bandung"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Reka Karsa – 1

Kajian Tatanan Massa dan Desain Bangunan

Hotel Padma Bandung

Dwi Kustianingrum

Denny Putra P, Radita Rahman P,

Gesti Septia S P, Wildan N

Jurusan Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Email: Kustianingrumdwie@yahoo.co.id

ABSTRAK

Hotel adalah bangunan komersial dan merupakan investasi yang sangat berkembang di Kota Bandung. Konsep berkelanjutan pada bangunan hotel dapat diterapkan pada desain dan operasional bangunan. Hotel Padma adalah hotel yang memperhatikan lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam ke dalam desain bangunannya. Adapun kajian mengenai Hotel Padma Bandung ini bertujuan untuk menganalisis tatanan massa bangunan, desain bangunan, dan pemanfaatan sumber daya alamnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif yang menghasilkan kesimpulan bahwa tatanan massa, desain bangunan, dan pemanfaatan sumber daya alam dapat membantu terciptanya desain bangunan yang berkelanjutan. Hotel Padma Bandung sudah menerapkan sebagian besar aspek ekologi, namun aspek sosial dan ekonomi belum terpenuhi secara maksimal.

Kata kunci: desain berkelanjutan, tatanan masa, desain bangunan, sumber

daya alam

ABSTRACT

Hotel is a commercial buildings and is an investment that is growing in Bandung. The concept of sustainable hotel building can be applied to the design of buildings and building operations. Padma Hotel is a hotel that respect the environment and use natural resources into the building design. Study of Padma Hotel aims to analyze the order of the mass of the building, building design, and the utilization of natural resources. The method used is descriptive that concluded that the order of the mass of the building, building design, and utilization of natural resources impact to create a sustainable building design. Padma Hotel Bandung has already implemented most aspects of the ecology but social and economic aspects have not been entirely fulfilled.

(2)

1. PENDAHULUAN

Konsep berkelanjutan merupakan sebuah pemikiran paling mutakhir terkait masalah keberlangsungan hidup manusia, sebagai respon dari krisis dan ketidakseimbangan antara aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi yang menjadi tiga pilar utama dari sustainable itu sendiri. Dalam suatu proses pembangunan mulai dari pengadaan bahan/material, pendistribusian ke lokasi pembangunan, proses konstruksi, pemeliharaan gedung, sampai pembongkaran membutuhkan energi dengan jumlah yang sangat besar dan berdampak pada lingkungan. Untuk itu konsep berkelanjutan mutlak perlu diterapkan dalam bidang arsitektur, terutama pada bangunan komersial yang memiliki penekanan pada aspek ekonomi, namun tidak mengabaikan aspek lingkungan dan aspek sosial. Oleh karena hal-hal tersebut Hotel Padma Bandung menjadi objek yang sangat menarik untuk dikaji terutama mengenai desain bangunannya terhadap aspek-aspek bangunan berkelanjutan. Pada awalnya bangunan ini bernama Hotel Chedi kemudian berganti kepemilikan dan manajemen menjadi Hotel Malya lalu berganti menjadi Hotel Padma yang sampai sekarang berdiri. Hotel Padma termasuk kedalam klasifikasi Hotel Butik.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :

A. Mengidentifikasi tatanan masa yang terdapat di Hotel Padma Bandung.

B. Mengkaji desain bangunan yang meliputi bentuk masa,ruang dalam dan fasade bangunan Hotel Padma Bandung.

C. Menganalisis penerapan sumber daya alam pada Hotel Padma Bandung untuk mendukung operasional bangunan.

D. Menganalisis penyediaan ruang komunal diluar dan didalam bangunan ditinjau dari aspek sosial dan ekonomi.

2. METODOLOGI

Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penggambaran suatu kondisi sesuai dengan kenyataan melalui pengamatan (observasi). Metoda analisis deskriptif dilakukan dengan cara pengumpulan data, pengolahan data, analisis, perbandingan, dan penyimpulan. Teori-teori yang ada akan dibandingkan dengan hasil dari observasi setelah sebelumnya data tersebut diolah terlebih dahulu. Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini meliputi kegiatan persiapan, pendahuluan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis yang berisikan tentang Tatanan Massa dan Desain Bangunan Hotel Padma yang membandingkan teori-teori yang ada dengan hasil pengamatan (observasi), serta tahap pembuatan kesimpulan. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa tatanan massa, konsep desain bangunan, dan pemanfaatan sumber daya alam dapat membantu terciptanya desain bangunan yang berkelanjutan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Parameter penelitian yang digunakan dalam kajian Tatanan Massa dan Desain Bangunan Hotel Padma dalam melakukan analisa ini diantaranya adalah Tatanan Massa, Desain Bangunan, Pemanfaatan Sumber Daya Alam, dan Penyediaan Ruang Komunal pada Hotel Padma Bandung Ditinjau dari Aspek Sosial dan Ekonomi

3.1. Kajian Teoritis

A. Tatanan Massa Bangunan

Pengertian massa dan ruang luar massa sebagai elemen site dapat tersusun dari massa berbentuk bangunan dan vegetasi. Kedua-duanya baik secara individual maupun kelompok

(3)

Reka Karsa – 3

menjadi unsur pembentuk ruang luar. Massa bangunan ditata sedemikian rupa sesuai organisasi yang diinginkan, sehingga membentuk ruang luar yang jelas alurnya Massa bangunan yang ditata mempertimbangkan ruang luar yang terbentuk, akan menghasilkan ruang luar tidak jelas alurnya.[1]

B. Desain Bangunan

Dalam hal ini yang menjadi unsur-unsur dalam desain bangunan adalah :

1. Bentuk bangunan yaitu suatu unsur yang tertuju langsung pada mata, dan bendanya merupakan suatu unsur yang tertuju pada jiwa dan akal budi manusia. Selain itu bentuk juga merupakan hasil kreasi desain dan apa yang dilihat pada bangunan atau desain, menyangkut bahan dan perlengkapan bangunan.

2. Tatanan ruang dalam yaitu suatu system proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang dalam secara maksimal.

3. Fasade bangunan yaitu desain yang menampilkan wajah suatu bangunan yang nantinya dapat di jadikan ciri khas atau karakter dari suatu bangunan itu sendiri, dengan memiliki ciri khas pada bagian tertentu yang membuat pandangan akan lebih tertuju kesitu.

C. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Seperti penghawaan alami adalah proses pertukaran udara di dalam bangunan memlaui bantuan elemen – elemen bangunan yang terbuka, sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan dapat memberikan kenyamanan. Pencahayaan alami adalah salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia dan

D. Ruang Komunal

Ruang komunal (berasal dari kata communal yang berarti berhubungan dengan umum) merupakan ruang yang menampung kegiatan sosial dan digunakan untuk seluruh masyarakat atau komunitas, ruang tempat untuk berkumpul, bersosialisasi antar penghuni, tempat bermain anak, dan tempat untuk melakukan aktifitas-aktifitas publik lainnya. Menurut Lang (1987), ruang komunal memberikan kesempatan kepada masyarakat/orang untuk bertemu, tetapi untuk menjadikan hal ini diperlukan beberapa katalisator. Katalisator mungkin secara individu yang membawa orang secara bersama-sama dalam sebuah aktifitas, diskusi atau topik umum. Ruang komunal dapat merupakan ruang terbuka atau tertutup.[4]

Gambar 3.1 Karakter/pola bentuk lahan (landform) Sumber: Landscape Architecture Construction,1979 [2]

1.Terpusat 2.Linier 3.Radial 4.Cluster 5.Grid Gambar 3.2 Pola Tata Letak Massa

(4)

3.2. Kajian dan Analisis A. Hotel Padma Bandung

Obyek kajian penelitian adalah Hotel Padma yang terletak dijalan Ranca Bentang No 56-58 Ciumbuelit Bandung, berada di kawasan Bandung Utara. Hotel Padma berdiri pada lahan yang berkontur dengan ruang terbuka hijau sebesar 70% dari keseluruhan site sesuai dengan BCR yang ditentukan dan memiliki sepuluh lantai dengan urutan terbalik. Bangunan Hotel Padma memanjang kearah timur-barat dan memiliki orientasi utama ke arah utara karena pertimbangan view, kontur site, dan orientasi matahari.

B. Analisis Tatanan Massa Bangunan B.1 Analisis Tata Letak Massa Bangunan

Site Hotel Padma Bandung memiliki pola bentuk lahan (landform) yang dinamakan river bottom flood plain yang berupa lahan berkontur berkelok-kelok di sisi tebing yang semakin ke utara semakin rendah garis konturnya dan diakhiri oleh aliran sungai. Sedangkan topografi site berupa concave slope (kontur cekung) di sisi barat site dan convex slope (kontur cembung) di sisi timur site. Hotel Padma memiliki garis kontur yang rapat dan kemiringan kontur yang sangat curam dengan rasio kemiringan lebih dari 20%. Untuk itu dilakukan grading plan dengan metode cut and fill dan sistem penopang sebagai upaya perbaikan kontur agar memudahkan proses pembangunan dan meminimalkan biaya pekerjaan tanah serta kerusakan ekosistem (minimal digging).

Hotel Padma terdiri dari beberapa massa yang dipisahkan oleh dilatasi bangunan. Setiap massa bangunan berdiri di ketinggian kontur yang berbeda sehingga Hotel Padma didesain berundak dengan peletakkan massa yang mengikuti garis kontur sebagai wujud keselarasan dengan alam. Massa-massa bangunan Hotel Padma Bandung disusun dengan pola linier dan saling menyiku membentuk huruf U sehingga memiliki ruang pemersatu di tengahnya berupa kolam renang dan deck yang luas serta taman dengan air terjun (grojogan). Massa-massa bangunan Hotel Padma Bandung mengalami perkembangan dan dari awal berdiri sampai saat ini karena proses penguasaan lahan yang dilakukan secara bertahap. Area yang pertama kali di bangun adalah area selatan yaitu massa A, B, dan area C kemudian dilakukan penambahan massa bangunan ke arah utara yaiu massa E dan F serta di arah barat yaitu massa G sebagai bangunan parkir. Area yang tak terbangun dari site sebesar ± 70% berada di utara site berupa ruang terbuka hijau seperti taman, arena bermain anak-anak dan outbound, serta beberapa fasilitas olahraga berukuran kecil.

Jl. Ranca Bentang Lahan

berkontur Aliran sungai C A B F E D G

Gambar 3.3 Tata letak massa-massa Hotel Padma Bandung di sisi tebing Sumber : Analisis data

Jl. Ranca Lahan berkontur Aliran C A B F E D G

(5)

Reka Karsa – 5

Massa A terletak di bagian paling selatan site menghadap langsung ke jalan. Massa A berada di kontur tertinggi dari site ini. Massa merupakan massa bangunan penerima karenan terdapat lobby di lantai 1, sementara 4 lantai dibawahnya merupakan deretan kamar yang dapat menikmati siasana area C yaitu kolan renang dan deck.

A

Mssa B terletak diantara massa A dan massa F. Massa B memiliki 5 lantai sejajar dengan massa A. Massa B terdiri dari restaurant dan deretan kamar-kamar yang memiliki view ke kolam renang dan deck.

B Area C merupakan area terbuka yang terdiri dari kolam

renang dan deck yang berada di utara massa A. Area C terletak 5 lantai di bawah massa A. Sebagian area C yaitu deck merupakan bagian atap dari massa D. Area C berfungsi sebagai ruang pemersatu dari komposisi massamassa Hotel Padma. C

Massa D memiliki 3 lantai yang tingginya sejajar dengan massa E. Massa D terdiri dari deretan kamar kamar

dengan tingkat

eksklusifitas tinggi karena letaknya di kontur yang rendah dan suasana yang lebih sunyi. Kamar-kamar ini dapat menikmati view perbukitan dan taman-taman berkontur di

D Massa E terdiri dari 5 lantai yang tingginya sejajar dengan

area C. Massa E terletak di bagian paling timur pada site. Massa E merupakan massa yang terdiri dari ruang-ruang fasilitas penunjang hotel yang disebut Health & Entertainment Building. E

Mssa F merupakan massa yang paling menjorok ke utara site.

Massa F adalah

bangunan baru yang

dibuat sebagai

perpanjangan dari massa B. Keduanya dihubungkan oleh selasar yang juga berfungsi sebagai lift lobby. Massa F terdiri dari 10 lantai dan

merupakan massa

dengan lantai

terbanyak. F

Massa G merupakan massa pelengkap yang berfungsi sebagai gedung parkir yang terdiri dari 4 lantai. Letaknya menyerong di bagian barat site. Massa G terpisah dari massa-massa bangunan Hotel Padma lainnya namun terdapat jambatan penghubung sebagai akses langsung dari massa G ke massa A.

G

Gambar 3.4 Tata letak massa Hotel Padma Bandung Sumber : PT. Trigana Putra Mandiri (diolah) dan

(6)

B.2 Analisis Orientasi Bangunan

Secara keseluruhan, massa Hotel Padma Bandung memanjang ke arah timur-barat dan memiliki orientasi utama ke arah utara berupa hutan dan perbukitan yang masih sangat rindang dan asri. Namun, terdapat beberapa massa yang berorientasi ke arah lain. Massa B berorientasi ke arah timur-barat dimana di sisi barat site merupakan perbukitan dan di sisi timur site terdapat view kolam renang. Massa F berorientasi ke arah Timur, Utara, dan Barat karena tidak terhalang oleh bangunan lain. Massa G menyerong ke tenggara-barat laut. Orientasi massa G tidak terlalu dipertimbangkan karena fungsinya sebagai bangunan parkir. Arah utara dijadikan sebagai orientasi utama bangunan Hotel Padma Bandung karena beberapa pertimbangan yaitu :

1. View, view ke arah utara yang merupakan perbukitan adalah nilai jual yang tinggi.

2. Kontur dan kondisi sekitar site, kontur site menurun ke arah utara dan massa bangunan didesain mengikuti kontur site sehingga view yang tersedia mengarah ke utara

3. Orientasi matahari, bangunan Hotel Padma memanjang searah dengan orientasi matahari menyesuaikan dengan prinsip perancangan untuk meminimalisir fasad bangunan yang menerima radiasi sinar matahari langsung.

C. Analisis Desain Bangunan C.1 Analisis Bentu

View ke utara sebagai orientasi utama dari keseluruhan Hotel Padma Bandung yang merupakan view perbukitan yang sangat hijau dan sebagian view kota Bandung.

1

View ke area swimming pool& deck di bagian utara massa A sebagai view yang menjadi favorite bagi para tamu hotel. View langsung ke area ini hanya bisa dinikmati dari kamar pada massa A dan B sisi timur.

2 A G B F D C E Jl. Ranca Bentang

A Lobby, Kamar Hotel

B Existing Restaurant, Kamar Hotel C Kolam Renang, Deck, Taman D Kamar Hotel

E Health & Entertainment Building F New Restaurant, Kamar Hotel, Area Pengelola

G Area Parkir, Area Pengelola

U

6 1 2 3 4 5 View ke arena

ourbound yang berada di ujung site bagian utara. View ini hanya bisa dinikmati dari beberapa ruang pada massa E.

3 View ke arah timur site dimana terdapat pepohonan

besar dan beberapa rumah warga.

4

5

View daerah entrance Hotel Padma Bandung dilihat dari jalan di bagian selatan site.

6 View ke arah barat yang merupakan perbukitan namun dengan suasana yang lebih sunyi dari perbukitan di arah utara. View ini hanya bisa dinikmati dari kamar hotel pada massa F dan B karena letaknya di kontur yang rendah dan dekat dengan batas site di bagian barat.

Gambar 3.5 Orientasi massa Hotel Padma Bandung

(7)

Reka Karsa – 7

C. Analisis Desain Bangunan C.1. Analisis Bentuk Bangunan

Bentuk bangunan pada Hotel Padma umumnya memiliki bentuk dasar persegi panjang dengan unsur adiktif dan subtraktif serta penggabungan bentuk dasar bangunan yang menciptakan bentuk baru, dengan bentuk persegi panjang memudahkan penempatan sirkulasi dan fungsi-fungsi ruang pada Hotel Padma karena pada umumnya bangunan dengan fungsi sama memilki bentuk persegi panjang dengan order linier. Dengan bentuk dasar persegi panjang orientasi bangunan pada Hotel Padma sebagian besar mengarah ke sisi utara sehingga bentuk bangunan keseluruhan akan terlihat memanjang memungkinkan zona ruang kamar mengarah ke view yang baik yaitu perbukitan pada sisi utara bangunan dan sirkulasi dapat diatur dengan baik. Bentuk persegi panjang dan order linier memungkinkan sirkulasi pada Hotel Padma memiliki koridor disetiap massanya sehingga penempatan fungsi bangunan yang disertai koridor akan lebih mudah dan mempengaruhi kenyamanan penggunaan pada Hotel Padma.

C.2 Analisis Tatanan Ruang Dalam

Pada Hotel Padma zona ruang publik menjadi entrance pada setiap lantainya yaitu berupa lobby pada lantai dasar dan lobby lift pada lantai 2 sampai 10. Setiap lantai pada Hotel Padma memiliki tingkat privasi yang berbeda-beda sesuai dengan kelas kamarnya masing-masing dimana semakin bawah lantai yang ditempati, maka akan semakin tinggi tingkat privasi yang diterima oleh tamu. Untuk koridor di ruang dalam menggunakan double loaded. Sirkulasi dalam Hotel Padma sudah memenuhi syarat di antaranya ukuran kamar yang logis yaitu sekitar 20 m2, bentuknya yang linier dan arahnya mudah dilalui, pencapaiannya mudah

dan tidak terlalu rumit, hampir tidak ada persilangan arus sirkulasi di dalam koridor dan sudah cukup terang di setiap koridor karena terdapat pencahayaan alami yang berasal dari

sky light.

Bangunan dengan fungsi

lobby hotel utama dan

libby lift pada lantai dasar

dan kamar hotel pada

lantai selanjutnya dengan

Bangunan dengan fungsi

lobby hotel utama dan

A G B F D C E

U

fasilitas health entertainment

merupakan dua bentuk dasar persegi panjang yang digabung menjadi satu bentuk baru menghasilkan dengan sedikit unsur subtraktif .

kamar hotel dan dek kayu pada area

kolam renang

memiliki bentuk dasar persegi panjang.

restoran pada lantai dasar, kamar dan ruang-ruang pengelola

pada lantai

selanjutnya memiliki bentuk dasar persegi.

kolam renang, memiliki bentuk dasar persegi panjang dengan unsur aditif dan subtraktif lobby hotel utama dan lobby lift pada lantai dasar dan kamar hotel pada lantai selanjutnya dengan bentuk dasar persegi panjang dengan unsur aditif dan subtraktif Banguanan dengan fungsi area parkir memiliki bentuk dasar persegi panjang dengan unsur subtraktif memiliki orientasi ke arah barat restoran memiliki bentuk dasar persegi memiliki orientasi ke rah barat dan timur

Gambar 3.6 Bentuk bangunan Hotel Padma Bandung Sumber : PT. Trigana Putra Mandiri (diolah) dan Analisis data

(8)

Terdapat dua jenis sirkulasi pada hotel padma yaitu horizontal dan vertikal , untuk sirkulasi horizontal terdapat di koridor di setiap massa bangunan pada hotel padma dengan ukuran koridor 2,5 meter. Disetiap koridor dilengkapi dengan bukaan besar dan sky light yang difungsikan sebagai pencahayaan dan penghawaan alami agar pengguna nyaman melaluinya. Sedangkan sirkulasi vertikal berupa lift dan tangga.

C.3 Analisis Fasade Bangunan

Pada umumnya fasade bangunan Hotel Padma berupa kamar-kamar yang terdapat bukaan yang kebanyaan menghadap arah utara tetapi ada juga fasade yang mengarah ke arah timur dan barat. Material pada fasade menggunakan kaca dan kayu yang lebih dominan. pada fasade yang mengarah kearah utara baik itu yang mempunyai balkon dan sebidang kaca yang sangat besar menjadi titik point di buat nya balkon dan sebidang kaca yang besar tersebut di karenakan arah lintasan matahari yang tidak langsung menghadap kearah fasade tersebut. Fasade di Hotel Padma juga di sesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar yang berbukit sehingga di setiap kamarnya mempunyai bukaan dan arah view kearah perbukitan.

Area Privat yang terdiri dari unit- unit kamar dari lantai 2 sampai lantai 9 berorientasi ke arah utara.

timur dan

Area publik yaitu sebuah restoran yang berada pada lantai dasar bangunan hotel dan mempunyai bukaan yang lebar untuk penghawaan dan pencahayaan alami

Zona servis berfungsi sebagai loading barang- barang fasilitas hotel dan persedian restoran merupakan jalur sirkulasi para pegawai hotel

Area privat yang terdiri dari unit-unit kamar yang terdapat pada lantai 6 dan 7 merupakan unit kamar dengan tingkat privasi yang tinggi.

Area public yang terdiri dari wedding chapel , fasilitas spa dan ruang rapat. Area kolam renang yang merupakan zona public dan termasuk ruang komunal berupa tempat pernikahan. Area privat yang terdiri dari unit-unit kamar yang terdapat pada lantai satu sampai lima. Area Privat yang terdiri dari unit- unit kamar dari lantai 2 sampai lantai 5 berorientasi ke arah utara, Memiliki view yang

baik berupa

perbukitan.

Zona public yang merupakan lobby utama hotel yang merupakn titik temu pagi para tamu hotel untuk melanjutkan ke zona yang lain , berorientasi kea rah utara, memiliki view yang baik

Area servis yang merupakan ruang utilitas yang ditempatkan pada lantai paling bawah banngunan yang bertujuan agar aktivitas di dalam hotel Padma tidak terganggu oleh alat-alat utilitas

Gambar 3.7 Ruang dalam Hotel Padma berdasarkan zona Sumber : Analisis data

a

Gambar 3.8 (a) Koridor dengan pencahayaan dan penghawaan alami (b) Tangga utama (c) Lift Sumber : Foto survey 7 November 2013

(9)

Reka Karsa – 9 B

U

Fasade Yang Menghadap Arah Utara Fasade yang menghadap arah utara adalah bangunan C,D,E dan F dimana massa F adalah massa yang paling dekat dengan perbukitan di banding massa C. massa F berfungsi sebagai restoran di bagian paling atas dan kamar premier di bagian bawahnya. Restoran memiliki banyak bukaan yang di dominasi dengan jendela-jendela besar sehingga suasana perbukitannya akan lebih terasa sedangkan kamar memiliki material kaca yang sangat besar agar tamu yang berada di dalam kamar dapat melihat view ke luar secara maksimal.Massa C berfungsi sebagai kamar-kamar deluxe dimana terdapat balkon agar tamu dapat melihat view perbukitan secara luas dimana titik tersebut adalahh titik yang paling enak untuk melihat pemandangan sekitar hotel baik itu perbukitan,kolam renang maupun fasade yang lainnya.

Massa bangunan D dan E adalah massa bangunan yang berfungsi sebagai kamar premier suite yamg menghadap arah utara, dimana letak kamar tersebut berada di bagian paling bawah bangunan dan kontur sehingga tamu yang berada di dalam kamar tersebut hanya dapat melihat pepohonan yang besar dan perbedaan kontur dari dalam kamar dengan kaca yang besar sebagai materialnya. Fasade Yang Menghadap Arah Barat

Fasade yang menghadap arah barat adalah massa bangunan B,F dan G dimana massa B adalah bangunan yang berfungsi sebagai kamar-kamar dengan fasade material yang menggunakan precast perkamarnya juga terdapat jendela-jendela darii kayu untuk melihat view ke luar.sedangakan massa F berfungsi sebagai kamar-kamar dengan fasade materialnya menggunakan beton bertulang dan mempunyai kantilever di setiap kamarnya. Kantilever tersebut digunakan untuk perletakan kaca yang besar agar tamu dapat melihat view ke luar secara luas.

Sedangkan untuk massa G adalah massa bangunan yang berfungsi sebagai basement atau tempat parkir, fasade tempat parkir ini hanya berupa finishing dinding di setengah bangian fasadenya,setengah lagi tidak diberi dinding untuk pemanfaatan sumber daya alam berupa pencahayaan dan penghawaan alami Karena fasade massa bangunan G ini mengarah ke perbukitan.

A B C D E G D F A G B F D C E Jl. Ranca

U

A G B F D C E Jl. Ranca

U

A G B F D C E Jl. Ranca

U

A G B F D C E Jl. Ranca

U

Hanya massa bangunan A yang menghadap arah selatan karena bangunan massa A adalah bangunan lantai paling atas di antara lantai-lantai yang lainnya yang berfungsi sebagai ruang loby. Fasade bangunan massa A di dominasi oleh material dinding dan sebagian lagi menggunakan kayu sebagai elemen vertical. Di depan ruang loby juga terdapat beberapa kolom yang sedikit miring berfungsi sebagai estetika dan daya tarik untuk tamu yang datang juga sebagai penompang atap dak yang berada di atasnya. Secara keseluruhan fasade yang menghadap arah

timur adalah massa bangunan B dan F bedanya massa B hanya samapi lantai 5 sedangkan massa F sampai lantai delapan. Massa B dan F di pisahkan oleh lift dimana lift meghadap arah timur dengan menggunakan material kaca sehingga tamu yang menggunakan lift tersebut dapat melihat pemandangan luar saat lift berjalan.

Untuk massa B material yang digunakan kebanyakan adalah precast dimana pemasangananya adalah satu precast untuk dua kamar. Terdapt pula jendela disetiap kamarnya dari bahan kayu .untuk kamar di massa B tidak mempunyai kantilever maupun balkon bahkan jendela dipasang agak kebelakang darii batas precast untuk hal pembayangan dan sorotan sinar matahari agar kamar tidak di masuki sinar yang panas dari matahari.

Gambar 3.9 Fasade bangunan Hotel Padma Sumber : PT. Trigana Putra Mandiri (diolah) dan

(10)

D. Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Alam D.1. Analisis Penghawaan dan Penerangan Alami

Penghawaan dan Pencahayaan alami yang terdapat di Hotel Padma terdapat di hampir sebagian ruang seperti koridor, ruang tunggu loby, dan ruang tunggu lift. Dengan adanya sistem penghawaan dan pencahayaan alami maka dapat menghemat energi dan pengeluaran operasional.

Koridor-koridor untuk menuju kamar memang tidak digunakan penghawaan dan pencahayaan buatan seperti ac di karenakan udara dan sinar matahari yang masuk ke dalam koridor sudah cukup untuk penghawaan dan cahaya di koridor tersebut, seperti pada gambar (a). Bukaan – bukaan yang besar yang berada di ruang tunggu loby berfungsi sebagai penghawaan dan pencahayaan alami, sehingga udara yang masuk ke dalam ruang tunggu loby berasal dari udara yang terdapat di daerah perbukitan sehingga tidak memerlukan penghawaan buatan seperti ac. Sedangkan bukaan yang terdapat di ruang tersebut hampir lebih dari 60% terbuka untuk sirkulasi udara, seperti pada gambar (b). Di ruang tunggu lift tidak terdapat dinding dan terdapat bukaan hampir setengah dari ketinggian plafond berfungsi agar udara dan cahaya yang masuk lebih besar dan dapat diteruskan ke dalam koridor-koridor kamar.

a b c

Merupakan Restaurant dengan pencahayaan dan penghawaan alami karena terdapat banyak bukaan besar

Diantara massa B dan F terdapat ruang lift dengan material kaca sebagai pencahayaan alami dan penghawaan alaminya di dapat dari bukaan yang ada di sebelahnya.

Massa G adalah gedung parker. Berada di pinggir bukit membuat udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam ruang basement

Massa A adalah ruang lobby dan kamar. Diruang lobby terdapat penghawaan dan pencahyaan alami yang dari bukaan jendela yang besar dari sisinya sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik. Pada kamar penghawaan dan pencahayaan masuk dari sisi koridor yang dibuat tidak beratap sehingga udara dan sinar matahari dapat masuk.

Massa C terdapat kamar-kamar dimana pencayaan alaminya berasal dari sky light. Penghwaaan alaminya berasal dari sudut koridor

Gambar 3.11 Massa bangunan yang terdapat penghawaan dan pencahayaan alami bangunan Hotel Padma

Sumber : PT. Trigana Putra Mandiri (diolah) dan Foto survey 7 November 2013

Gambar 3.10 (a) Koridor dengan pencahayaan dan penghawaan alami (b) Lobby (c) Ruang tunggu lift Sumber : Foto survey 7 November 2013

(11)

Reka Karsa – 11

D.2 Pengolahan Limbah Air Kotor Sebelum Dibuang

Hotel Padma ini sudah menerapkan sistem pengolahan air kotor berupa Sewage Treatment Plant (STP) sesuai dengan peraturan daerah setempat untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang berlebih.

Pada gambar (a) berfungsi memproses dan penggilingan untuk pemisahan air yang kotor dengan yang kasar, agar kotoran yang kasar tersebut tidak masuk dalam proses selanjutnya. Pada gambar (b) Alat tersebut berfungsi sebagai penyimpanan air kotor yang telah di proses dan dinetralisir, sehingga waktu dibuang ke sungai yang sebelumnya melewati saluran seperti pada gambar (c) tidak mencemari sungai dan lingkungan sekitar. Karena proses akhir dari pengolahan ini akan dibuang ke sungai di belakang bangunan Hotel Padma.

D.3. Analisis Vegetasi

Pada sisi utara terdapat pepohonan yang besar atau bisa disebut sebagai pohon peneduh yang berfungsi sebagai penetralisir suhu udara di saat panas dan sebagai view saat tamu atau pengunjung berada di restoran yang letaknya paling atas seperti pada gambar (a). Pada sisi barat pohon yang ada berupa peneduh dan pengarah seperti paga gambar (b). Pada sisi timur terdapat pohon peneduh dan vegetasi seperti bunga sebagai penambah estetika lingkungan sekitar Hotel Padma seperti pada gambar (c).

E. Analisis penyediaan Ruang Komunal Di Tinjau Dari Aspek Sosisal dan Ekonomi

Hotel Padma mempunyai ruang komunal dengan fungsi sosial berupa arena outbond seperti arena bermain wall climbing, mini football, dan flying fox untuk aksi sosial yang diperuntukan untuk tamu yang menginap dengan tujuan agar terjalin interaksi sosial antar tamu hotel dengan kapasitas maksimal adalah 50 orang seperti pada gambar (a). Untuk ruang komunal dengan fungsi ekonomi terdapat fasilitas wedding chapel yang sengaja disewakan. Wedding chapel di Hotel Padma mempunyai dua ruang yakni di indoor dengan kapasitas dapat menampung 50 orang seperti pada gambar (b) dan di outdoor dengan kapasitas 300 orang seperti pada gambar (c). Tetapi yang biasa digunakan adalah ruang outdoor karena dapat menampung lebih banyak.

a b c

a b c

a b c

Gambar 3.12 (a) alat pemrosesan limbah (b) bak penampungan (c) saluran pembuangan Sumber : Foto survey 7 November 2013

Gambar 3.13 (a) Vegetasi di sisi utara (b) Vegetasi di sisi barat (c) Vegetasi di sisi timur Sumber : Foto survey 7 November 2013

Gambar 3.14 (a) Children Playground (b) Wall Climbing (c) Mini Football (d) Wedding Chapel (e) Outdoor Wedding Chapel

Sumber : Foto survey 7 November 2013

(12)

4. KESIMPULAN

Dari analisa berdasarkan pengamatan kami mengenai Tatanan Masa Bangunan, Desain Bangunan, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Ruang pada Hotel Padma Bandung yang merujuk kepada sustainable design didapat kesimpulan berupa :

1. Tatanan Masa Bangunan

A. Tata Letak Masa Bangunan

Hotel Padma memiliki kemiringan kontur yang sangat curam, maka dilakukan grading plan

dengan bijak untuk meminimalisir kerusakan ekosistem dan perubahan kontur tanah yang ekstrim. Tatanan massa Hotel Padma berundak dan memiliki pola linier membentuk huruf U dengan ruang pemersatu ditengahnya. Susunan massa tersebut menyesuaikan kepada fungsi bangunan, bentuk lahan, kondisi kontur, dan proses penguasaan lahan yang bertahap. Ruang terbuka hijau yang ada pada site sebesar 70% dari keseluruhan site sesuai dengan BCR yang ditentukan.

B. Orientasi Bangunan

Orientasi bangunan Hotel Padma bandung mengarah ke utara karena mempertimbangkan beberapa faktor yaitu, view arah utara sangat potensial sebagai nilai jual, kontur site yang semakin rendah ke arah utara sehingga massa bangunan diarahkan ke utara, dan menyesuaikan dengan orientasi matahari.

2. Desain Bangunan

A. Bentuk Bangunan

Bentuk bangunan dibuat ramping disesuaikan dengan bentuk site dn fungsi bangunan. B. Tatanan Ruang Dalam Bangunan

Zoning bangunan disesuaikan dengan fungsi dan orientasi bangunan. Bangunan di sisi barat dan timur merupakan massa bangunan sebagai penghalang sinar matahari langsung. Sirkulasi bangunan didesain untuk dapat memudahkan mobilitas pengguna terkait dengan lahan yang berkontur sehingga peerlu banyak sirkulasi vertikal. Sirkulasi horizontal berupa koridor (indoor dan outdoor). Sirkulasi vertikal berupa tangga (indoor dan outdoor) dan lift dengan dinding kaca.

C. Fasad bangunan

Fasad bangunan didesain untuk menyikapi arah orientasinya yaitu berupa bukaan yang luas, balkon, SPSM (sirip penangkal sinar matahari), dinding yang menjorok kedalam dan keluar.

3. Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Hotel Padma terhadap Aspek Sustainable

A. Penghawaan dan Pencahayaan Alami

Penerapan penghawaan dan pencahayaan alami diterapkan sebagai wujud penghematan energi dalam operasional bangunan.

B. Pengolahan Limbah Air Kotor Sebelum Dibuang

Pengolahan limbah air kotor menggunakan STP (Sewage Treatment Plant) diterapkan sebagai upaya mengurangi pencemaran lingkungan.

C. Vegetasi yang ada berfungsi sebagai view, buffer sinar matahari, menyejukan udara panas, dan soft element pada site.

4. Penyediaan Ruang Komunal Ditinjau dari Aspek Sosial & Ekonomi

Arena Outbound yang ada cukup luas dengan fasilitas dan kapasitas yang memadai namun jaraknya cukup jauh sehingga disediakan sirkulasi berupa jalan setapak menuju arena tersebut. Wedding Chapel yang merupakan satu-satunya di Kota Bandung adalah fasilitas yang disewakan. Kelengkapan fasilitasnya cukup memadai, kapasitas untuk ruang indoor

yang tidak terlalu luas di lengkapi dengan ruang terbuka di sisi timurnya.

Massa bangunan C terdapat

kamar-kamar

dimana

penchayaan alaminya berasal

dari sky light yang berada di

atasnya karena kamar-kamar

tersebut berada dari lantai 6

hingga

8

sehingga

hanya

terdapat

pencahayaan

alami

sedangkan penghwaaan alami

nya berasal dari sudut koridor

sedangkan udara yang masuk

dari koridor hanya sebagian

saja.

(13)

Reka Karsa – 13

DAFTAR PUSTAKA

[1] M. Rubenstein, Harvey; 1989; Pedoman Perencanaan Tapak dan Lingkungan; terjemahan Sugeng Gunadi; Jakarta: Erlangga.

[2]Landphair, Harlow C Fred Klatt; 1979; Landscape Architecture Construction; United States; Elsevior.

[3]Ching D.K; 1993; Arsitektur, Bentuk, Ruang dan susunannya; terjemahan Paulus Hanoto Adjie; Jakarta; Airlangga.

[4]http://gooutbound.com/pengertian-outbound-sejarah-manfaat-dan-tujuan; Diakses tanggal 3 Oktober 2013 pukul 13:00.

Gambar

Gambar 3.1 Karakter/pola bentuk lahan (landform)  Sumber: Landscape Architecture Construction,1979 [2]
Gambar 3.3  Tata letak massa-massa Hotel Padma Bandung di sisi tebing  Sumber : Analisis data
Gambar 3.4 Tata letak massa Hotel Padma Bandung   Sumber : PT. Trigana Putra Mandiri (diolah) dan
Gambar 3.5 Orientasi massa Hotel Padma Bandung
+6

Referensi

Dokumen terkait