NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
IHSG tengah menguji lagging indikator MA20, sebelumnya indeks bursa indonesia ini berhasil break out di atas MA5 dan MA8. Jika IHSG berhasil breakout MA20 kian mendukung sinyalemen positif. Sementara itu, indikator Stochastic dan indikator MACD masih mengkonfirmasi sinyal positif bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5227.096 -19.037 5,368.65 5,936.37
LQ-45 906.726 -4.258 1,388.62 4,425.94
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan pekan lalu, IHSG ditutup pada level 5.227,1, dipengaruhi oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negri. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia turun 59% dari US$1,13 miliar di bulan Maret 2015 menjadi US$454,4 juta di bulan April 2015. Total ekspor di bulan April 2015 mencapai US$13,08 miliar atau turun 4,04% MoM dibandingkan ekspor Maret 2015 sebesar US$13,63 miliar. Sementara impor sebesar US$12,63 miliar atau turun 0,16% MoM dibandingkan impor Maret 2015 senilai US$12,60 miliar. Selain itu, hasil survei Bank Indonesia (BI) terhadap sektor ritel telah berhasil menaikkan optimisme pasar. Menurut BI, indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2015 tercatat pada level 175,6, atau naik 19,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya, sentimen juga datang dari pernyataan Bank Indonesia yang kemungkinan akan memangkas rasio
loan to value (LTV) untuk sektor properti dan otomotif bulan ini,
sehingga membuat saham-saham di sektor tersebut melonjak. Dari pasar global, sentimen datang dari penjualan obligasi secara besaran dari Jepang hingga Eropa. Penjualan obligasi secara besar-besaran membuat imbal hasil obligasi naik, sehingga dikhawatirkan akan membebani perekonomian di tengah naiknya biaya pinjaman. Selain itu, pasar global juga dibayangi oleh kekhawatiran akan pembayaran utang Yunani yang akan jatuh tempo dalam beberapa minggu mendatang, dimana posisi kas Yunani saat ini sudah habis terkuras untuk pembayaran cicilan utang kepada IMF sebesar €750 juta Senin lalu. Dari pasar regional, neraca berjalan Jepang mencatatkan surplus terbesar sejak 2008, ditengah membaiknya neraca perdagangan dan kenaikan pendapatan investasi luar negri. Tercatat surplus neraca perdagangan pada bulan Maret mencapai ¥2,80 triliun, jauh diatas estimasi sebesar ¥2,1 triliun. Tagihan impor energi yang lebih rendah disertai dengan naiknya turis yang didukung oleh pelemahan Yen dan kenaikan pendapatan investasi dari luar negri telah mendorong kenaikan surplus. Dari Tiongkok, People's Bank of China (PBOC) pada Minggu (10/05) menurunkan tingkat suku bunga pinjaman dan deposit masing-masing sebesar 25 bps menjadi 5,1% dan 2,25%. Pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral Tiongkok datang setelah data ekspor dan inflasi mengisyaratkan pelemahan.
Ekspor Indonesia tercatat turun 4,04% menjadi US$13,08 dibandingkan ekspor bulan Maret 2015. Demikian pula jika dibandingkan dengan April 2014, ekspor mengalami penurunan sebesar 8,46%. Ekspor nonmigas April 2015 mencapai US$11,63 miliar, atau turun 0,17% dibandingkan Maret 2015. Begitu pula bila dibanding April 2014, ekspor migas turun 0,1 %. Sementara nilai impor Indonesia mencapai US$12,63 miliar atau naik 0,16% dibanding Maret 2015, namun jika dibanding April 2014 angkanya turun 22,3%. Impor nonmigas April 2015 tercatat US$10,29 miliar atau turun 0,46% dibanding Maret 2015, dan lebih rendah 18,06% dibanding April 2014. Sedangkan impor mencapai US$2,34 miliar atau naik 3,00% dibanding Maret 2015 dan turun 36,74% untuk skala tahunan. Dengan demikian maka sektor perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$454,4 juta di bulan April 2015. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia selama periode Januari-April 2015 adalah US$52,14 miliar atau turun 11,02% dibanding periode yang sama tahun 2014, demikian juga dengan ekspor nonmigas yang hanya mencapai US$44,98 miliar atau menurun 6,43%. Penurunan kinerja perdagangan Indonesia kian mencemaskan pelaku pasar saham di bursa Indonesia. Perlambatan ekonomi Indonesia telah memicu pelemahan atas nilai tukar rupiah. Kondisi dari nilai tukar yang fluktuatif akan mendorong kecemasan pelaku pasar. Dalam pekan ini pasar fokus pada rapat dewan gubernur BI. Dalam rapat tersebut dipekirakan BI akan mempertahankan suku bunga. Namun demikian pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi akhir-akhir ini akan menjadi fokus pemangku pembuat kebijakan moneteri Indonesia ini. Selain dari faktor dari dalam negeri perhatian pelaku pasar saham Indonesia juga akan menyikapi perkembangan yang terjadi di global. Bagi AS apresiasi dolar menjadi salah satu faktor tekanan bagi produsen untuk berjuang menghindari terhentinya produksi pabrik AS pada bulan April. Kondisi tersebut kian meningkatkan tekanananya seiring rendahnya harga minyak. Ini terlihat dari laporan fed mengenai output pabrik yang menunjukan tidak mengalami pertumbuhan pada bulan April, setelah meningkat 0,3% pada bulan Maret. Hingga saat ini total output industri tercatat telah turun untuk bulan kelima berturut-turut, di tengah berkurangnya produksi pertambangan dan utilitas. Pengumuman BI serta faktor ekternal dapat mendorong bagi IHSG di pekan ini akan bergerak mixed, kendati demikian potensi penguatan bagi indeks cukup terbuka.
WEEKLY REPORT
18 May 2015
• Induk usaha BRAU akan RUPS sebelum Juli 2015 • Grup Sinarmas dapat dukungan 52% suara dari ARMS • MEDC terbitkan MTN senilai SGD 100 juta
• Kinerja GJTL 1Q15 mengalami penurunan • YPAS akan relokasi pabrik dari Jatim ke Jateng • LINK akan tambah 200.000 homepass di tahun 2015 • RUPS LINK setuju untuk tidak bagi dividen tahun buku 2014 • KBLV siapkan capex Rp 1,5 triliun
• BBRI dan Pertamina kerja sama dalam automatisasi dana operasional • BBRI siapkan Rp 1 triliun untuk tambah modal anak usaha
• BBRI seleksi 5 calon mitra
• MAYA targetkan pertumbuhan laba 20%
• ASRI melakukan penambahan modal non-HMETD Rp 1,2 triliun • SSIA targetkan akuisisi 1.300 hektare lahan
• PP Properti targetkan marketing sales Rp150 miliar • GIAA bukukan laba 1Q15 sebesar USD12,4 juta
• Citilink tambah 1 pesawat Airbus A320, total armada jadi 35 unit • GIAA dorong kinerja Citilink sebelum IPO
• Harga IPO saham Mega Manunggal Properti Rp 525-600 per saham • Pelita Air Service dan Phapros batal IPO tahun ini
18 May 2015
18 May 2015
Setelah menunda RUPS pekan lalu, induk usaha Berau Coal Energy (BRAU), yakni Asia Resource Minerals Plc (ARMS), menyatakan pertemuan dengan para pemegang saham akan dilakukan selambat-lambatnya pada akhir Juli 2015. ARMS telah mencapai kesepakatan dengan NR Holdings untuk melalukan amandemen terhadap subscription agreement.
Grup Sinarmas memperoleh dukungan 52% suara dari pemegang saham Asia Resource Minerals Plc (ARMS), induk usaha Berau Coal Energy (BRAU). Dengan demikian, untuk saat ini, Sinarmas mengungguli Nathaniel Rothschild dalam persaingan akuisisi Asia Resource. Sinarmas melalui Asia Coal Energy Ventures (ACE) telah mengajukan penawaran tunai sebesar 98,8 juta poundsterling (USD 151 juta) untuk menguasai hingga 100% saham Asia Resource. Dana tersebut belum termasuk suntikan modal sebesar USD 150 juta untuk Asia Resource.
Medco Energi Internasional (MEDC) melalui anak usahanya, Medco Energi Global Pte Ltd, menerbitkan surat utang jangka menengah (MTN) senilai SGD 100 juta. Emisi ini merupakan bagian dari program MTN Medco Energi senilai total SGD 500 juta. Surat utang tersebut berkupon 5,9% dan akan jatuh tempo dalam 3 tahun. Transaksi tersebut diharapkan dapat memperbaiki profil utang serta memperkuat keuangan perseroan.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjalin kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) melakukan automatisasi penggunaan dana operasional menggunakan cash card. Kerja sama ini sebagai bagian dari implementasi salah satu pilar lima prioritas strategis Pertamina yaitu perbaikan struktur keuangan. Pertamina juga bekerjasama dengan Bank Mandiri (BMRI) dan Bank BNI (BBNI) dalam hal penggunaan kartu.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menganggarkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk menambah modal anak usahanya, yakni Bank BRI Syariah dan BRI Agro. BRI Syariah dan BRI Agro masing-masing akan memperoleh tambahan modal Rp 500 miliar. Khusus untuk BRI Agro, tambahan modal akan dilakukan melalui mekanisme rights issue.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tengah menjaring 5 calon mitra yang akan diajak bekerja sama oleh perseroan dalam mengembangkan bisnis asuransi. Lima calon tersebut tengah diseleksi oleh JP Morgan yang ditunjuk sebgaai penasihat keuangan perseroan.
Bank Mayapada (MAYA) memproyeksikan pertumbuhan laba sebesar 20% pada tahun ini. Perolehan laba bersih akan ditunjang oleh pendapatan bunga bersih. Oleh karena itu, dalam tiga kuartal ke depan, perseroan berupaya menjaga tingkat net interest margin (NIM) di level 4%.
Gajah Tunggal (GJTL) membukukan penjualan bersih sebesar Rp 3,07 triliun pada kuartal I-2015, turun 3,9% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,2 triliun. Menurunnya kegiatan ekonomi yang disebabkan oleh lemahnya kondisi ekonomi makro Indonesia memberikan dampak negatif terhadap segmen ban pengganti dan OE dalam negeri. Margin laba kotor sedikit meningkat dari 17,6% pada kuartal I-2014 menjadi 17,9% pada kuartal I-2015 karena harga bahan baku yang berdenominasi dólar AS menurun sehingga dapat mengimbangi nilai tukar Rupiah yang melemah.
Depresiasi nilai Rupiah terhadap USD menghasilkan translasi kurs mata uang asing yang negatif, terutama karena liabilitas perseroan yang sedang berjalan dalam mata uang asing. Implikasinya, GJTL membukukan rugi bersih sebesar Rp 290 miliar dari sebelumnya laba Rp 340 miliar.
Yanaprima Hastapersada (YPAS) berencana merelokasi pabrik ke Jawa Tengah, karena Upah Minimum Regional (UMR) lokasi pabrik saat ini di Jawa Timur dinilai terlalu mahal. UMR di Jawa Timur sebesar Rp 2,7 juta per bulan ditambah dengan upah sektoral 10%, maka perusahaan harus membayar total Rp 2,9 juta per bulan untuk upah. Sedangkan UMR Jawa Tengah sebesar Rp 1,26 juta per bulan. Saat ini YPAS memiliki pabrik di Sidoarjo dan Surabaya. Perusahaan menargetkan pada tahun 2016, pabrik baru di Jawa Tengah sudah beroperasi. Untuk relokasi itu, Perseroan diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp 100 miliar untuk membeli tanah, mendirikan bangunan. Sedangkan mesin-mesin dari pabrik sebelumnya. Saat relokasi pabrik, kapasitas produksi turun 10%-15%. Penurunan produksi dilakukan karena dalam relokasi pabrik, mesin-mesin di bawah tahun 2004 tidak dibawa karena dianggap tidak efisien.
First Media (KBLV) menganggarkan belanja modal senilai Rp 1,5 triliun tahun ini. Belanja modal akan digunakan untuk mendukung ekspansi anak-anak usaha perseroan yang fokus pada bisnis teknologi serta media dan telekomunikasi. Mitra Mandiri Mantap, induk usaha Internux, penyedia layanan broadband wireless access (BWA) Bolt Super 4G, akan menggunakan dana senilai Rp 1 triliun untuk menambah jumlah BTS menjadi 3.800 unit dan jaringan inbuilding solution menjadi sebanyak 320 gedung akhir 2015. Sedangkan total belanja modal perseroan melalui Cinemaxx berkisar Rp 300-500 miliar. Dana akan diserap untuk mendukung program pembangunan 2.000 layar di 300 kompleks sinema dalam 10 tahun untuk 85 kota.
Link Net (LINK) akan menambah 200.000 homepass di tahun 2015. Pada kuartal I 2015, jumlah homepass LINK bertambah dari 1.433 juta menjadi 1.489 juta. Persroan menargetkan tambahan homepass sebanyak 200 ribu per tahun. LINK juga memperluas jaringan cakupan perseroan dengan meningkatkan sarana pendukung seperti belanja software guna memberi layanan ke pelanggan perusahaan. LINK menyasar pasar di Jakarta, Surabaya (Jawa Timur) dan Bandung (Jawa Barat). Perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun yang berasal dari kas internal perseroan. RUPS Link Net (LINK) sepakat untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2014. Perseroan menahan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp557,1 miliar untuk ekspansi bisnis perseroan ke depan.
Alam Sutera Realty (ASRI) akan melangsungkan penambahan modal tanpa HMETD dengan menjual 10% saham senilai Rp 1,2 triliun. Perseroan akan melepas sebanyak 1,9 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 641 per saham. Dana hasil non-preemptive rights tersebut akan digunakan untuk modal kerja. ASRI akan menggelar RUPSLB pada 23 Juni 2015.
Surya Semesta Internusa (SSIA) menargetkan dapat mengakuisisi lahan seluas 1.300 hektare setelah memperoleh dana dari penerbitan surat utang yang telah direncankan perseroan. Lahan
18 May 2015
18 May 2015
tersebut terbagi atas 1.000 hektare di Subang, Jawa Barat dan 300 hektare di Bekasi. SSIA berencana menerbitkan surat utang (notes) berdenominasi dolar sebesar US$200 juta. Notes tersebut tidak hanya untuk tahun ini, namun bisa digunakan untuk tahun berikutnya. Target penguasaan lahan di Subang paling sedikit bisa mencapai 1.200 hektare dan di Bekasi sekitar 500 hektare. Saat ini perseroan telah memperoleh izin pengembangan untuk kawasan industri seluas 2.000 hektare di Subang dan 700 hektare di Bekasi.
PP Properti mengincar target pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp150 miliar melalui penjualan unit apartemen di proyek Grand Dharma Husada Lagoon, Surabaya. Proyek yang sebelumnya disebut The North East Square tersebut akan diluncurkan pada semester II/2015.
Garuda Indonesia (GIAA) membukukan laba sebesar USD 12,4 juta pada kuartal I 2015 dibandingkan rugi sebesar USD 166,2
juta. Pendapatan (
operating revenue
) Garuda meningkat sebesarUSD 927,3 juta pada kuartal I 2015 atau meningkat sebesar 13,4% YoY dari USD 817,4 juta. Pendapatan dari penumpang meningkat 10,6% YoY menjadi USD 753,6 juta dari sebelumnya USD 681,0 juta. Jumlah penumpang menigkat 18,3% YoY menjadi 7,6 juta penumpang dari sebelumnya 6,4 juta penumpang. Muatan kargo yang diangkut naik 6,7% YoY menjadi 100.920 ton dari sebelumnya 94.608 ton. Pangsa pasar domestik Garuda pada kuartal I 2015 mencapai 45%, meningkat dibanding periode sama 2014 sebesar 37%. Sementara pangsa pasar internasional naik menjadi 34% dari sebelumnya 21%. Peningkatan pangsa pasar internasional juga dipicu oleh peresmian rute baru Beijing-Denpasar selama tiga kali dalam seminggu mulai Januari 2015. Garuda Indonesia (GIAA) akan menerbitkan sukuk dengan jumlah maksimal sebesar USD500 juta. hal tersebut telah mendapat persetujuan RUPSLB perseroan pada pekan lalu.
PT. Citilink Indonesia
, anak usaha Garuda Indonesia (GIAA),menambah satu pesawat Airbus A320, sehingga total armada menjadi 35 unit. Citilink berencana menambah armadanya hingga
50 unit untuk meraih pasar
low cost carrier (LCC) secara dominan.
Penambahan pesawat hingga mencapai 40 pesawat di akhir tahun 2015 sebagai upaya memenuhi target penumpang Citilink sebesar 11,2 juta setahun. Sebelumnya di tahun 2014 Citilink telah menerbangkan 7,6 juta penumpang. Sedangkan market share di pasar LCC nasional ditargetkan meningkat dari 19% menjadi 21% pada tahun 2015.
Garuda Indonesia (GIAA) tidak mau terburu-buru menggelar penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) anak
usahanya, yaitu
PT Citilink Indonesia
. Garuda masih berniat untukmendorong kinerja Citilink, meskipun Citilink telah mencatatkan keuntungan pada kuartal I 2015.
Mega Manunggal Property akan melepas sebanyak-banyaknya 1,7 miliar saham atau setara 30% melalui IPO. Harga IPO saham perseroan berkisar Rp 525-600 per saham. Sekitar 90% dana IPO akan digunakan untuk mengakuisisi lahan baru dan 10% sisanya dialokasikan untuk belanja modal tahun ini.
Pelita Air Sevice, anak usaha Pertamina dan Phapros terancam batal IPO pada tahun ini. Batalnya IPO bagi Pelita Air Service dikarenakan perseroan menilai kondisi pasar belum tepat saat ini
bagi maskapai penerbangan tersebut. Sedangkan mundurnya rencana Phapros untuk IPO dikarenakan tidak terealisasinya aksi merger dengan sister company. Rencananya, Phapros akan digabungkan dengan Rajawali Nusindo yang bergerak di bidang distributor produk farmasi untuk menigkatkan nilai ekuitas. Jika rencana merger tersebut terealisasi, maka nilai ekuitas Phapros akan meningkat dua kali lipat dari saat ini senilai Rp400 miliar. Nilai neraca perdagangan Indonesia pada April 2015 mengalami surplus USD 0,45 miliar yang dipicu oleh surplus sektor non migas USD 1,33 miliar. Sedang sektor migas mengalami defisit USD 0,88 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada bulan April 2015 mencapai USD 13,08 miliar atau turun 4,04% MoM dari ekspor bulan Maret 2015 yang mencapai USD 13,71 miliar. Sementara nilai impor Indonesia pada April 2015 mencapai USD 12,63 miliar atau naik 0,16% MoM dari bulan Maret yang mencapai USD 12,6 miliar.
18 May 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 59,77 0,08 TLKM (US) 43 14.121 98
Natural Gas (US$)/mmBtu 3,02 0,00 ANTM (GR) 0,05 674 0
Gold (US$)/Ounce 1224,13 0,07
Nickel (US$)/MT 13980,00 200,00
Tin (US$)/MT 15775,00 -75,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 61,30 -1,10
Coal (RB) (US$)/MT* 63,45 0,09
CPO (ROTH) (US$)/MT 680,00 7,50
CPO (MYR)/MT 2172,00 -21,00
Rubber (MYR/Kg) 675,00 0,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 780,27 3,59
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18272,56 0,11 2,52 16,36 15,00 3,08 2,90 5.600,0
USA NASDAQ COMPOSITE 5048,29 -0,05 6,59 22,12 19,16 3,65 3,31 8.038,2
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6960,49 -0,18 6,01 16,85 14,83 1,95 1,86 1.673,7
CHINA SHANGHAI SE A SH 4512,17 -1,62 33,13 17,49 15,34 2,13 1,93 5.439,1
CHINA SHENZHEN SE A SH 2554,24 -0,47 72,76 36,42 28,97 4,61 4,04 3.742,0
HONG KONG HANG SENG INDEX 27822,28 1,96 17,87 13,37 12,07 1,44 1,34 2.217,9
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5227,10 -0,36 0,00 16,23 13,66 2,68 2,36 379,2
JAPAN NIKKEI 225 19732,92 0,83 13,08 18,88 17,06 1,74 1,62 3.080,4
MALAYSIA KLCI 1811,92 0,24 2,88 16,59 15,31 1,96 1,84 292,4
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3463,10 0,21 2,91 14,33 13,16 1,31 1,24 430,0
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13.084,13 29,13 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0002
EUR/IDR 14.972,56 107,59 EUR / USD 1,14 -0,0008
JPY/IDR 109,63 0,15 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.910,04 29,58 SGD / USD 0,76 0,0002
AUD/IDR 10.532,99 40,59 AUD / USD 0,81 0,0016
GBP/IDR 20.597,43 -6,64 GBP / USD 1,57 0,0015
CNY/IDR 2.108,13 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0001
MYR/IDR 3.670,68 25,05 MYR / USD 0,28 0,0013
KRW/IDR 12,05 0,08 100 KRW / USD 0,09 0,0004
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.53
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
18 May 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Apr’15 Mar’15 Description Rate (%)
Inflation YTD % -0.08 -0.44 SBI (9M) 6,65972
Inflation YOY % 6.79 6.38 SBIS (9M) 6,65972
Inflation MOM % 0.36 0.17
Foreign Reserve (USD) 110.87 Bn 111.55 Bn
GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,690,241.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
19 May Indonesia BI Reference Rate Tetap 7.50%
19 May Indonesia BI Deposit Facility Rate --
19 May Indonesia BI Lending Facility Rate --
19 May US Housing Starts Naik menjadi 1020 ribu dari 926 ribu
19 May US Housing Starts MoM Naik menjadi 10.2% dari 2.0%
19 May
US Building Permits Naik menjadi 1042 ribu dari 1039 ribu
19 May
US Building Permits MoM Naik menjadi -5.4% dari -5.7%
21 May US Initial Jobless Claims --
21 May US Continuing Claims --
21 May US Existing Home Sales Naik menjadi 5.22 juta dari 5.19 juta
21 May US Existing Home Sales MoM Turun menjadi 0.6% dari 6.1%
21 May US Leading Index Naik menjadi 0.3% dari 0.2%
22 May US CPI MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.2%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
UNVR IJ 43500 2.84 9.71 BBRI IJ 11800 -3.08 -9.71 SMGR IJ 13300 2.11 1.73 BMRI IJ 10950 -2.67 -7.35 TBIG IJ 9200 3.37 1.53 BBCA IJ 13525 -1.46 -5.18 LPPF IJ 17350 2.51 1.32 UNTR IJ 22800 -3.80 -3.56 IIKP IJ 2800 14.29 1.25 BBNI IJ 6725 -1.47 -1.96 SSMS IJ 2340 5.41 1.21 SCMA IJ 2990 -3.55 -1.71 KLBF IJ 1795 0.84 0.75 JSMR IJ 6150 -3.53 -1.62 SMRA IJ 1910 2.41 0.69 PLIN IJ 3080 -12.00 -1.58 AALI IJ 26400 1.54 0.67 PGAS IJ 4225 -1.29 -1.41 AKRA IJ 5375 2.87 0.63 GGRM IJ 46500 -1.33 -1.28
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PP Properti Property & Real Estate
185.00 4912.35 11-13 Mei 2015 19 Mei 2015 CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri, Bahana, CLSA Puradelta Lestari Property & Real
Estate
210-350 10,844.58 21-25 Mei 2015 29 Mei 2015 Sinarmas Sekuritas, CLSA, Macquaries Capital Mega Manunggal
Property
Property & Real Estate
500-600 1,714.28 04-08 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities Merdeka Copper Gold Mining & Energy 1800-2100 874.36 02-10 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities,
18 May 2015
18 May 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
PNSE 10.00 Cash Dividend
15 May-15 18 May-15 20 May-15 10 Jun-15
PUDP 12.00 Cash Dividend
18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15
MEGA 14.36 Cash Dividend
18 May-15 19 May-15 21 May-15 10 Jun-15
EPMT 5.00 Cash Dividend
18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15
ICBP 222.00 Cash Dividend
18 May-15 19 May-15 21 May-15 09 Jun-15
INDF 220.00 Cash Dividend
18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15
MICE 10.00 Cash Dividend
18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15
BCAP 5.00 Cash Dividend
18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15
GMTD 65.00 Cash Dividend
18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15
SDRA 5.00 Cash Dividend
20 May-15 21 May-15 25 May-15 12 Jun-15
SIDO 24.00 Cash Dividend
21 May-15 22 May-15 26 May-15 12 Jun-15
MKPI 223.70 Cash Dividend
27 May-15 28 May-15 01 Jun-15 05 Jun-15
MTDL 35 : 1 Stock Dividend
29 Jun-15 30 Jun-15 02 Jul-15 22 Jul-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
INPP Rights Issue 100:337 325.00 28 May-15 29 May-15
05 Jun - 18 Jun’15
AHAP Rights Issue 25:17 150.00 12 Jun-15 13 Jun-15
18 Jun - 24 Jun’15
TOTO Rights Issue 24:1 3600.00 17 Jun-15 18 Jun-15
14 Jun - 01 Jul’15
WSKT Rights Issue 100:32.38 - 41.1 1300-1650 17 Jun-15 18 Jun-15
24 Jun - 01 Jul’15
AGRO Rights Issue 4:3 100.00 19 Jun-15 25 Jun-15
02 Jul - 08 Jul’15
CENT Rights Issue TBA 100-190 19 Jun-15 22 Jun-15
26 Jun - 03 Jul’15
ADHI Rights Issue 100000:76190 2000-2700 26 Jun-15 29 Jun-15
03 Jul - 09 Jul’15
LEAD Stock split 1:4 -- -- 19 May-15 19 May-15
ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
ABMM RUPST 18-May-15
KLBF RUPST/LB 18-May-15
AMRT RUPSLB 18-May-15
SMCB RUPST/LB 19-May-15
LPCK RUPST/LB 19-May-15
UNTX RUPST/LB 19-May-15
SILO RUPST/LB 19-May-15
MYOH RUPST 19-May-15
HDFA RUPST/LB 19-May-15
MNCN RUPST/LB 20-May-15
MSKY RUPST/LB 20-May-15
DNET RUPST 20-May-15
BMTR RUPST/LB 20-May-15
GEMA RUPST/LB 20-May-15
ACES RUPST/LB 20-May-15
WIIM RUPST 20-May-15
SQBI RUPST/LB 20-May-15
PGLI RUPST/LB 20-May-15
PTPP RUPST 21-May-15
PEGE RUPST/LB 21-May-15
18 May 2015
18 May 2015
UNVR
TRADING BUY
S1 42525 R1 44125 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 40925 R2 45725
Closing
Price 43500
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 42525-Rp 44125
• Entry Rp 43500, take Profit Rp 44125
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 88.73 Negatif
MACD 10.07 Negatif
True Strength Index (TSI) -10.83 Positif
Bollinger Band (Mid) 22663 Positif
MA5 43190 Positif 30,000 32,000 34,000 36,000 38,000 40,000 42,000 44,000 46,000 48,000
November December 2015 February March April May
UNVR Upward Sloping Channel
43,500 43,190 42,142.5 41,738.9 41,738.9 39,600 38,687.5 43,500 43,500 43,587.5 46,000 47,375 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 18.41, Stochastic %K = 13.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
18.4111 13.4328 13.4328 18.4111 20 80 -600 -400 -200 0 200 0 UNVR - MACD (5,3) = 45.69, Signal() = 94.37
45.6855 94.3747 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNVR - TSI(3,5,3) = -10.83 -7.30534 -10.8294 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 UNVR - William's % R(14) = -39.06, Volume() = 1,540,300.00
-39.0625 1,540,300
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DSNG
TRADING BUY
S1 4450 R1 4600 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 4300 R2 4750
Closing
Price 4550
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 4450-Rp 4600 • Entry Rp 4550, take Profit Rp 4600
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 35.72 Positif
MACD 9.88 Positif
True Strength Index (TSI) 46.46 Positif
Bollinger Band (Mid) 4515 Positif
MA5 4423 Positif 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400 4,600 4,800 5,000
November December 2015 February March April May
DSNG Upward Sloping Channel
4,550 4,514.5 4,423 4,368.13 4,184.35 4,184.35 4,160 4,550 4,550 4,751.48 4,840 4,995.63 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 DSNG - Stochastic %D(6,3,3) = 90.61, Stochastic %K = 100.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 90.6142
80 20 90.6142 100 100 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 DSNG - MACD (5,3) = -39.59, Signal() = -27.63 -39.5928 -27.6267 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 DSNG - TSI(3,5,3) = 46.46 21.8354 0.00000 46.4637 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 DSNG - William's % R(14) = -32.76, Volume() = 4,610,900.00 -32.7586 4,610,900
18 May 2015
18 May 2015
DILD
TRADING BUY
S1 650 R1 685 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 625 R2 710
Closing
Price 665
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 650-Rp 685
• Entry Rp 665, take Profit Rp 685
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 48.45 Positif
MACD 0.19 Positif
True Strength Index (TSI) 0.08 Positif
Bollinger Band (Mid) 651 Positif
MA5 641 Positif 520.0 560.0 600.0 640.0 680.0 720.0
November December 2015 February March April May
DILD Wedge Bullish Breakout 650.5 649.375 641 636 636 615 576.857 660 660 665 665 665 695 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 DILD - Stochastic %D(6,3,3) = 40.14, Stochastic %K = 44.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
40.1354 40.1354 20 44.3452 44.3452 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 DILD - MACD (5,3) = -2.85, Signal() = -0.01
-2.84757 -0.0139545 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 DILD - TSI(3,5,3) = 0.08 0.00000 -8.45524 0.0754978 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 DILD - William's % R(14) = -26.09, Volume() = 32,101,600.00
-26.087 32,101,600
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
KIJA
TRADING BUY
S1 288 R1 310 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 268 R2 330
Closing
Price 293
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 288-Rp 310 • Entry Rp 293, take Profit Rp 310
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 28.75 Positif
MACD -0.31 Positif
True Strength Index (TSI) 33.71 Positif
Bollinger Band (Mid) 293 Negatif
MA5 284.6 Positif 240.0 260.0 280.0 300.0 320.0 340.0 360.0
November December 2015 February March April May
KIJA Downward Sloping Channel
293 293 284.6 283.25 270 255.28 255.28 293 293.25 317 333.113 335.778 335.778 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KIJA - Stochastic %D(6,3,3) = 66.34, Stochastic %K = 74.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
66.3434 66.3434 20 74.1667 74.1667 80 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 KIJA - MACD (5,3) = -1.97, Signal() = -0.97
-1.9667 -0.974446 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KIJA - TSI(3,5,3) = 33.71 4.45912 0.00000 33.7062 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 KIJA - William's % R(14) = -47.73, Volume() = 40,400,100.00
-47.7273 40,400,100
18 May 2015
18 May 2015
PWON
TRADING BUY
S1 440 R1 460 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 420 R2 480
Closing
Price 445
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 440-Rp 460 • Entry Rp 445, take Profit Rp 460
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 8.06 Positif
MACD -3.39 Positif
True Strength Index (TSI) 0.96 Positif
Bollinger Band (Mid) 464 Negatif
MA5 427.8 Positif 380.0 400.0 420.0 440.0 460.0 480.0 500.0 520.0 540.0 560.0
November December 2015 February March April May
PW ON Downward Sloping Channel
445 445 429 427.8 417 393.96 393.96 445 445 463.5 517.532 522 522 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PW ON - Stochastic %D(6,3,3) = 27.31, Stochastic %K = 50.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
27.3115 27.3115 20 50.3472 50.3472 80 -8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 12.0 0.0 PW ON - MACD (5,3) = -2.66, Signal() = -0.09 -2.65581 -0.0897272 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PW ON - TSI(3,5,3) = 0.96 0.00000 -19.3313 0.96392 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PW ON - William's % R(14) = -71.43, Volume() = 280,672,800.00 -71.4286 280,672,80
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
LPPF
TRADING BUY
S1 17000 R1 17675 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 16325 R2 18350
Closing
Price 17350
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 17000-Rp 17675 • Entry Rp 17350, take Profit Rp 17675
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 27.63 Positif
MACD -68.16 Positif
True Strength Index (TSI) -4.25 Positif
Bollinger Band (Mid) 17613 Negatif
MA5 16905 Positif 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000
November December 2015 February March April May
LPPF Upward Sloping Channel
17,350 17,350 16,965.6 16,905 16,500 16,300 16,300 17,350 17,375 17,612.5 19,452.8 21,650 21,650 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LPPF - Stochastic %D(6,3,3) = 45.56, Stochastic %K = 54.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
45.561 45.561 20 54.6965 54.6965 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 LPPF - MACD (5,3) = -56.32, Signal() = 10.54 -56.3181 10.5369 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 LPPF - TSI(3,5,3) = -4.25 -4.24992 -23.0558 0.00000 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 LPPF - William's % R(14) = -47.92, Volume() = 12,888,200.00 -47.9167 12,888,200
18 May 2015
18 May 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
15-05-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 26400 26400 25500 24125 25500 26875 28250 Positif Positif Positif 26150 19500
LSIP Trading Sell 1720 1720 1685 1620 1685 1750 1815 Negatif Negatif Positif 1760 1370
SGRO Trading Sell 1865 1865 1845 1800 1845 1890 1935 Negatif Negatif Negatif 1930 1700
Mining
BUMI Trading Sell 97 97 92 92 96 100 104 Negatif Negatif Negatif 111 67
PTBA Trading Sell 10550 10550 10325 9950 10325 10700 11075 Negatif Negatif Positif 11175 9100
ADRO Trading Sell 905 905 895 870 895 920 945 Negatif Negatif Positif 990 835
MEDC Trading Sell 3085 3085 3045 2965 3045 3125 3205 Negatif Negatif Negatif 3225 2780
INCO Trading Buy 3440 3440 3470 3280 3375 3470 3565 Positif Positif Positif 3415 2605
ANTM Trading Sell 820 820 800 800 815 830 845 Negatif Negatif Positif 925 775
TINS Trading Sell 875 875 855 820 855 890 925 Negatif Negatif Positif 975 770
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 13300 13300 13475 13100 13225 13350 13475 Positif Positif Positif 13875 12400
INTP Trading Sell 23050 23050 22600 22600 22900 23200 23500 Negatif Negatif Positif 23700 20700
SMCB Trading Sell 1630 1630 1615 1575 1615 1655 1695 Negatif Negatif Positif 1645 1480
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7500 7500 7650 7150 7400 7650 7900 Positif Positif Positif 8575 6700
GJTL Trading Buy 1050 1050 1075 1005 1040 1075 1110 Positif Positif Positif 1330 1000
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7175 7175 7300 6750 7025 7300 7575 Positif Positif Positif 7550 6475
GGRM Trading Sell 46500 46500 45975 44775 45975 47175 48375 Negatif Negatif Negatif 54650 45650
UNVR Trading Buy 43500 43500 44125 40925 42525 44125 45725 Negatif Positif Positif 46000 37675
KLBF Trading Sell 1795 1795 1765 1765 1785 1805 1825 Negatif Positif Negatif 1915 1750
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1920 1920 1905 1855 1905 1955 2005 Negatif Negatif Positif 2210 1780
PTPP Trading Sell 4010 4010 3945 3845 3945 4045 4145 Negatif Positif Negatif 4100 3600
WIKA Trading Sell 3095 3095 3070 3030 3070 3110 3150 Negatif Negatif Negatif 3620 2835
ADHI Trading Sell 2735 2735 2715 2680 2715 2750 2785 Negatif Negatif Negatif 3180 2640
WSKT Trading Sell 1760 1760 1740 1705 1740 1775 1810 Negatif Negatif Positif 1815 1505
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 4225 4225 4310 4020 4165 4310 4455 Positif Positif Positif 4890 3855
JSMR Trading Sell 6150 6150 5850 5850 6075 6300 6525 Negatif Negatif Negatif 7200 5950
ISAT Trading Sell 3900 3900 3875 3805 3875 3945 4015 Negatif Negatif Positif 4265 3810
TLKM Trading Buy 2840 2840 2805 2750 2805 2860 2915 Positif Positif Positif 2904.6 2595
Finance
BMRI Trading Sell 10950 10950 10550 10550 10850 11150 11450 Negatif Negatif Negatif 12550 10350
BBRI Trading Buy 11800 11800 12125 11075 11600 12125 12650 Positif Positif Negatif 13450 11250
BBNI Trading Buy 6725 6725 6825 6475 6650 6825 7000 Positif Positif Positif 7275 6250
BBCA Trading Sell 13525 13525 13725 12975 13350 13725 14100 Negatif Negatif Negatif 15600 12900
BBTN Trading Buy 1120 1120 1150 1060 1105 1150 1195 Positif Negatif Positif 1270 1080
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 22800 22800 22400 21350 22400 23450 24500 Negatif Negatif Negatif 24000 20475