• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 18 May 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 18 May 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

IHSG tengah menguji lagging indikator MA20, sebelumnya indeks bursa indonesia ini berhasil break out di atas MA5 dan MA8. Jika IHSG berhasil breakout MA20 kian mendukung sinyalemen positif. Sementara itu, indikator Stochastic dan indikator MACD masih mengkonfirmasi sinyal positif bagi IHSG.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5227.096 -19.037 5,368.65 5,936.37

LQ-45 906.726 -4.258 1,388.62 4,425.94

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan pekan lalu, IHSG ditutup pada level 5.227,1, dipengaruhi oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negri. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia turun 59% dari US$1,13 miliar di bulan Maret 2015 menjadi US$454,4 juta di bulan April 2015. Total ekspor di bulan April 2015 mencapai US$13,08 miliar atau turun 4,04% MoM dibandingkan ekspor Maret 2015 sebesar US$13,63 miliar. Sementara impor sebesar US$12,63 miliar atau turun 0,16% MoM dibandingkan impor Maret 2015 senilai US$12,60 miliar. Selain itu, hasil survei Bank Indonesia (BI) terhadap sektor ritel telah berhasil menaikkan optimisme pasar. Menurut BI, indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2015 tercatat pada level 175,6, atau naik 19,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya, sentimen juga datang dari pernyataan Bank Indonesia yang kemungkinan akan memangkas rasio

loan to value (LTV) untuk sektor properti dan otomotif bulan ini,

sehingga membuat saham-saham di sektor tersebut melonjak. Dari pasar global, sentimen datang dari penjualan obligasi secara besaran dari Jepang hingga Eropa. Penjualan obligasi secara besar-besaran membuat imbal hasil obligasi naik, sehingga dikhawatirkan akan membebani perekonomian di tengah naiknya biaya pinjaman. Selain itu, pasar global juga dibayangi oleh kekhawatiran akan pembayaran utang Yunani yang akan jatuh tempo dalam beberapa minggu mendatang, dimana posisi kas Yunani saat ini sudah habis terkuras untuk pembayaran cicilan utang kepada IMF sebesar €750 juta Senin lalu. Dari pasar regional, neraca berjalan Jepang mencatatkan surplus terbesar sejak 2008, ditengah membaiknya neraca perdagangan dan kenaikan pendapatan investasi luar negri. Tercatat surplus neraca perdagangan pada bulan Maret mencapai ¥2,80 triliun, jauh diatas estimasi sebesar ¥2,1 triliun. Tagihan impor energi yang lebih rendah disertai dengan naiknya turis yang didukung oleh pelemahan Yen dan kenaikan pendapatan investasi dari luar negri telah mendorong kenaikan surplus. Dari Tiongkok, People's Bank of China (PBOC) pada Minggu (10/05) menurunkan tingkat suku bunga pinjaman dan deposit masing-masing sebesar 25 bps menjadi 5,1% dan 2,25%. Pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral Tiongkok datang setelah data ekspor dan inflasi mengisyaratkan pelemahan.

Ekspor Indonesia tercatat turun 4,04% menjadi US$13,08 dibandingkan ekspor bulan Maret 2015. Demikian pula jika dibandingkan dengan April 2014, ekspor mengalami penurunan sebesar 8,46%. Ekspor nonmigas April 2015 mencapai US$11,63 miliar, atau turun 0,17% dibandingkan Maret 2015. Begitu pula bila dibanding April 2014, ekspor migas turun 0,1 %. Sementara nilai impor Indonesia mencapai US$12,63 miliar atau naik 0,16% dibanding Maret 2015, namun jika dibanding April 2014 angkanya turun 22,3%. Impor nonmigas April 2015 tercatat US$10,29 miliar atau turun 0,46% dibanding Maret 2015, dan lebih rendah 18,06% dibanding April 2014. Sedangkan impor mencapai US$2,34 miliar atau naik 3,00% dibanding Maret 2015 dan turun 36,74% untuk skala tahunan. Dengan demikian maka sektor perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$454,4 juta di bulan April 2015. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia selama periode Januari-April 2015 adalah US$52,14 miliar atau turun 11,02% dibanding periode yang sama tahun 2014, demikian juga dengan ekspor nonmigas yang hanya mencapai US$44,98 miliar atau menurun 6,43%. Penurunan kinerja perdagangan Indonesia kian mencemaskan pelaku pasar saham di bursa Indonesia. Perlambatan ekonomi Indonesia telah memicu pelemahan atas nilai tukar rupiah. Kondisi dari nilai tukar yang fluktuatif akan mendorong kecemasan pelaku pasar. Dalam pekan ini pasar fokus pada rapat dewan gubernur BI. Dalam rapat tersebut dipekirakan BI akan mempertahankan suku bunga. Namun demikian pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi akhir-akhir ini akan menjadi fokus pemangku pembuat kebijakan moneteri Indonesia ini. Selain dari faktor dari dalam negeri perhatian pelaku pasar saham Indonesia juga akan menyikapi perkembangan yang terjadi di global. Bagi AS apresiasi dolar menjadi salah satu faktor tekanan bagi produsen untuk berjuang menghindari terhentinya produksi pabrik AS pada bulan April. Kondisi tersebut kian meningkatkan tekanananya seiring rendahnya harga minyak. Ini terlihat dari laporan fed mengenai output pabrik yang menunjukan tidak mengalami pertumbuhan pada bulan April, setelah meningkat 0,3% pada bulan Maret. Hingga saat ini total output industri tercatat telah turun untuk bulan kelima berturut-turut, di tengah berkurangnya produksi pertambangan dan utilitas. Pengumuman BI serta faktor ekternal dapat mendorong bagi IHSG di pekan ini akan bergerak mixed, kendati demikian potensi penguatan bagi indeks cukup terbuka.

WEEKLY REPORT

18 May 2015

• Induk usaha BRAU akan RUPS sebelum Juli 2015 • Grup Sinarmas dapat dukungan 52% suara dari ARMS • MEDC terbitkan MTN senilai SGD 100 juta

• Kinerja GJTL 1Q15 mengalami penurunan • YPAS akan relokasi pabrik dari Jatim ke Jateng • LINK akan tambah 200.000 homepass di tahun 2015 • RUPS LINK setuju untuk tidak bagi dividen tahun buku 2014 • KBLV siapkan capex Rp 1,5 triliun

• BBRI dan Pertamina kerja sama dalam automatisasi dana operasional • BBRI siapkan Rp 1 triliun untuk tambah modal anak usaha

• BBRI seleksi 5 calon mitra

• MAYA targetkan pertumbuhan laba 20%

• ASRI melakukan penambahan modal non-HMETD Rp 1,2 triliun • SSIA targetkan akuisisi 1.300 hektare lahan

• PP Properti targetkan marketing sales Rp150 miliar • GIAA bukukan laba 1Q15 sebesar USD12,4 juta

• Citilink tambah 1 pesawat Airbus A320, total armada jadi 35 unit • GIAA dorong kinerja Citilink sebelum IPO

• Harga IPO saham Mega Manunggal Properti Rp 525-600 per saham • Pelita Air Service dan Phapros batal IPO tahun ini

(2)

     

           

 

 

18 May 2015

18 May 2015

Setelah menunda RUPS pekan lalu, induk usaha Berau Coal Energy (BRAU), yakni Asia Resource Minerals Plc (ARMS), menyatakan pertemuan dengan para pemegang saham akan dilakukan selambat-lambatnya pada akhir Juli 2015. ARMS telah mencapai kesepakatan dengan NR Holdings untuk melalukan amandemen terhadap subscription agreement.

Grup Sinarmas memperoleh dukungan 52% suara dari pemegang saham Asia Resource Minerals Plc (ARMS), induk usaha Berau Coal Energy (BRAU). Dengan demikian, untuk saat ini, Sinarmas mengungguli Nathaniel Rothschild dalam persaingan akuisisi Asia Resource. Sinarmas melalui Asia Coal Energy Ventures (ACE) telah mengajukan penawaran tunai sebesar 98,8 juta poundsterling (USD 151 juta) untuk menguasai hingga 100% saham Asia Resource. Dana tersebut belum termasuk suntikan modal sebesar USD 150 juta untuk Asia Resource.

Medco Energi Internasional (MEDC) melalui anak usahanya, Medco Energi Global Pte Ltd, menerbitkan surat utang jangka menengah (MTN) senilai SGD 100 juta. Emisi ini merupakan bagian dari program MTN Medco Energi senilai total SGD 500 juta. Surat utang tersebut berkupon 5,9% dan akan jatuh tempo dalam 3 tahun. Transaksi tersebut diharapkan dapat memperbaiki profil utang serta memperkuat keuangan perseroan.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjalin kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) melakukan automatisasi penggunaan dana operasional menggunakan cash card. Kerja sama ini sebagai bagian dari implementasi salah satu pilar lima prioritas strategis Pertamina yaitu perbaikan struktur keuangan. Pertamina juga bekerjasama dengan Bank Mandiri (BMRI) dan Bank BNI (BBNI) dalam hal penggunaan kartu.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menganggarkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk menambah modal anak usahanya, yakni Bank BRI Syariah dan BRI Agro. BRI Syariah dan BRI Agro masing-masing akan memperoleh tambahan modal Rp 500 miliar. Khusus untuk BRI Agro, tambahan modal akan dilakukan melalui mekanisme rights issue.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tengah menjaring 5 calon mitra yang akan diajak bekerja sama oleh perseroan dalam mengembangkan bisnis asuransi. Lima calon tersebut tengah diseleksi oleh JP Morgan yang ditunjuk sebgaai penasihat keuangan perseroan.

Bank Mayapada (MAYA) memproyeksikan pertumbuhan laba sebesar 20% pada tahun ini. Perolehan laba bersih akan ditunjang oleh pendapatan bunga bersih. Oleh karena itu, dalam tiga kuartal ke depan, perseroan berupaya menjaga tingkat net interest margin (NIM) di level 4%.

Gajah Tunggal (GJTL) membukukan penjualan bersih sebesar Rp 3,07 triliun pada kuartal I-2015, turun 3,9% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,2 triliun. Menurunnya kegiatan ekonomi yang disebabkan oleh lemahnya kondisi ekonomi makro Indonesia memberikan dampak negatif terhadap segmen ban pengganti dan OE dalam negeri. Margin laba kotor sedikit meningkat dari 17,6% pada kuartal I-2014 menjadi 17,9% pada kuartal I-2015 karena harga bahan baku yang berdenominasi dólar AS menurun sehingga dapat mengimbangi nilai tukar Rupiah yang melemah.

Depresiasi nilai Rupiah terhadap USD menghasilkan translasi kurs mata uang asing yang negatif, terutama karena liabilitas perseroan yang sedang berjalan dalam mata uang asing. Implikasinya, GJTL membukukan rugi bersih sebesar Rp 290 miliar dari sebelumnya laba Rp 340 miliar.

Yanaprima Hastapersada (YPAS) berencana merelokasi pabrik ke Jawa Tengah, karena Upah Minimum Regional (UMR) lokasi pabrik saat ini di Jawa Timur dinilai terlalu mahal. UMR di Jawa Timur sebesar Rp 2,7 juta per bulan ditambah dengan upah sektoral 10%, maka perusahaan harus membayar total Rp 2,9 juta per bulan untuk upah. Sedangkan UMR Jawa Tengah sebesar Rp 1,26 juta per bulan. Saat ini YPAS memiliki pabrik di Sidoarjo dan Surabaya. Perusahaan menargetkan pada tahun 2016, pabrik baru di Jawa Tengah sudah beroperasi. Untuk relokasi itu, Perseroan diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp 100 miliar untuk membeli tanah, mendirikan bangunan. Sedangkan mesin-mesin dari pabrik sebelumnya. Saat relokasi pabrik, kapasitas produksi turun 10%-15%. Penurunan produksi dilakukan karena dalam relokasi pabrik, mesin-mesin di bawah tahun 2004 tidak dibawa karena dianggap tidak efisien.

First Media (KBLV) menganggarkan belanja modal senilai Rp 1,5 triliun tahun ini. Belanja modal akan digunakan untuk mendukung ekspansi anak-anak usaha perseroan yang fokus pada bisnis teknologi serta media dan telekomunikasi. Mitra Mandiri Mantap, induk usaha Internux, penyedia layanan broadband wireless access (BWA) Bolt Super 4G, akan menggunakan dana senilai Rp 1 triliun untuk menambah jumlah BTS menjadi 3.800 unit dan jaringan inbuilding solution menjadi sebanyak 320 gedung akhir 2015. Sedangkan total belanja modal perseroan melalui Cinemaxx berkisar Rp 300-500 miliar. Dana akan diserap untuk mendukung program pembangunan 2.000 layar di 300 kompleks sinema dalam 10 tahun untuk 85 kota.

Link Net (LINK) akan menambah 200.000 homepass di tahun 2015. Pada kuartal I 2015, jumlah homepass LINK bertambah dari 1.433 juta menjadi 1.489 juta. Persroan menargetkan tambahan homepass sebanyak 200 ribu per tahun. LINK juga memperluas jaringan cakupan perseroan dengan meningkatkan sarana pendukung seperti belanja software guna memberi layanan ke pelanggan perusahaan. LINK menyasar pasar di Jakarta, Surabaya (Jawa Timur) dan Bandung (Jawa Barat). Perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun yang berasal dari kas internal perseroan. RUPS Link Net (LINK) sepakat untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2014. Perseroan menahan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp557,1 miliar untuk ekspansi bisnis perseroan ke depan.

Alam Sutera Realty (ASRI) akan melangsungkan penambahan modal tanpa HMETD dengan menjual 10% saham senilai Rp 1,2 triliun. Perseroan akan melepas sebanyak 1,9 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 641 per saham. Dana hasil non-preemptive rights tersebut akan digunakan untuk modal kerja. ASRI akan menggelar RUPSLB pada 23 Juni 2015.

Surya Semesta Internusa (SSIA) menargetkan dapat mengakuisisi lahan seluas 1.300 hektare setelah memperoleh dana dari penerbitan surat utang yang telah direncankan perseroan. Lahan

(3)

     

           

 

 

18 May 2015

18 May 2015

tersebut terbagi atas 1.000 hektare di Subang, Jawa Barat dan 300 hektare di Bekasi. SSIA berencana menerbitkan surat utang (notes) berdenominasi dolar sebesar US$200 juta. Notes tersebut tidak hanya untuk tahun ini, namun bisa digunakan untuk tahun berikutnya. Target penguasaan lahan di Subang paling sedikit bisa mencapai 1.200 hektare dan di Bekasi sekitar 500 hektare. Saat ini perseroan telah memperoleh izin pengembangan untuk kawasan industri seluas 2.000 hektare di Subang dan 700 hektare di Bekasi.

PP Properti mengincar target pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp150 miliar melalui penjualan unit apartemen di proyek Grand Dharma Husada Lagoon, Surabaya. Proyek yang sebelumnya disebut The North East Square tersebut akan diluncurkan pada semester II/2015.

Garuda Indonesia (GIAA) membukukan laba sebesar USD 12,4 juta pada kuartal I 2015 dibandingkan rugi sebesar USD 166,2

juta. Pendapatan (

operating revenue

) Garuda meningkat sebesar

USD 927,3 juta pada kuartal I 2015 atau meningkat sebesar 13,4% YoY dari USD 817,4 juta. Pendapatan dari penumpang meningkat 10,6% YoY menjadi USD 753,6 juta dari sebelumnya USD 681,0 juta. Jumlah penumpang menigkat 18,3% YoY menjadi 7,6 juta penumpang dari sebelumnya 6,4 juta penumpang. Muatan kargo yang diangkut naik 6,7% YoY menjadi 100.920 ton dari sebelumnya 94.608 ton. Pangsa pasar domestik Garuda pada kuartal I 2015 mencapai 45%, meningkat dibanding periode sama 2014 sebesar 37%. Sementara pangsa pasar internasional naik menjadi 34% dari sebelumnya 21%. Peningkatan pangsa pasar internasional juga dipicu oleh peresmian rute baru Beijing-Denpasar selama tiga kali dalam seminggu mulai Januari 2015. Garuda Indonesia (GIAA) akan menerbitkan sukuk dengan jumlah maksimal sebesar USD500 juta. hal tersebut telah mendapat persetujuan RUPSLB perseroan pada pekan lalu.

PT. Citilink Indonesia

, anak usaha Garuda Indonesia (GIAA),

menambah satu pesawat Airbus A320, sehingga total armada menjadi 35 unit. Citilink berencana menambah armadanya hingga

50 unit untuk meraih pasar

low cost carrier (LCC) secara dominan.

Penambahan pesawat hingga mencapai 40 pesawat di akhir tahun 2015 sebagai upaya memenuhi target penumpang Citilink sebesar 11,2 juta setahun. Sebelumnya di tahun 2014 Citilink telah menerbangkan 7,6 juta penumpang. Sedangkan market share di pasar LCC nasional ditargetkan meningkat dari 19% menjadi 21% pada tahun 2015.

Garuda Indonesia (GIAA) tidak mau terburu-buru menggelar penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) anak

usahanya, yaitu

PT Citilink Indonesia

. Garuda masih berniat untuk

mendorong kinerja Citilink, meskipun Citilink telah mencatatkan keuntungan pada kuartal I 2015.

Mega Manunggal Property akan melepas sebanyak-banyaknya 1,7 miliar saham atau setara 30% melalui IPO. Harga IPO saham perseroan berkisar Rp 525-600 per saham. Sekitar 90% dana IPO akan digunakan untuk mengakuisisi lahan baru dan 10% sisanya dialokasikan untuk belanja modal tahun ini.

Pelita Air Sevice, anak usaha Pertamina dan Phapros terancam batal IPO pada tahun ini. Batalnya IPO bagi Pelita Air Service dikarenakan perseroan menilai kondisi pasar belum tepat saat ini

bagi maskapai penerbangan tersebut. Sedangkan mundurnya rencana Phapros untuk IPO dikarenakan tidak terealisasinya aksi merger dengan sister company. Rencananya, Phapros akan digabungkan dengan Rajawali Nusindo yang bergerak di bidang distributor produk farmasi untuk menigkatkan nilai ekuitas. Jika rencana merger tersebut terealisasi, maka nilai ekuitas Phapros akan meningkat dua kali lipat dari saat ini senilai Rp400 miliar. Nilai neraca perdagangan Indonesia pada April 2015 mengalami surplus USD 0,45 miliar yang dipicu oleh surplus sektor non migas USD 1,33 miliar. Sedang sektor migas mengalami defisit USD 0,88 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada bulan April 2015 mencapai USD 13,08 miliar atau turun 4,04% MoM dari ekspor bulan Maret 2015 yang mencapai USD 13,71 miliar. Sementara nilai impor Indonesia pada April 2015 mencapai USD 12,63 miliar atau naik 0,16% MoM dari bulan Maret yang mencapai USD 12,6 miliar.

(4)

      

 

 

 

 

 

18 May 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 59,77 0,08 TLKM (US) 43 14.121 98

Natural Gas (US$)/mmBtu 3,02 0,00 ANTM (GR) 0,05 674 0

Gold (US$)/Ounce 1224,13 0,07

Nickel (US$)/MT 13980,00 200,00

Tin (US$)/MT 15775,00 -75,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 61,30 -1,10

Coal (RB) (US$)/MT* 63,45 0,09

CPO (ROTH) (US$)/MT 680,00 7,50

CPO (MYR)/MT 2172,00 -21,00

Rubber (MYR/Kg) 675,00 0,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 780,27 3,59

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 18272,56 0,11 2,52 16,36 15,00 3,08 2,90 5.600,0

USA NASDAQ COMPOSITE 5048,29 -0,05 6,59 22,12 19,16 3,65 3,31 8.038,2

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6960,49 -0,18 6,01 16,85 14,83 1,95 1,86 1.673,7

CHINA SHANGHAI SE A SH 4512,17 -1,62 33,13 17,49 15,34 2,13 1,93 5.439,1

CHINA SHENZHEN SE A SH 2554,24 -0,47 72,76 36,42 28,97 4,61 4,04 3.742,0

HONG KONG HANG SENG INDEX 27822,28 1,96 17,87 13,37 12,07 1,44 1,34 2.217,9

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5227,10 -0,36 0,00 16,23 13,66 2,68 2,36 379,2

JAPAN NIKKEI 225 19732,92 0,83 13,08 18,88 17,06 1,74 1,62 3.080,4

MALAYSIA KLCI 1811,92 0,24 2,88 16,59 15,31 1,96 1,84 292,4

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3463,10 0,21 2,91 14,33 13,16 1,31 1,24 430,0

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.084,13 29,13 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0002

EUR/IDR 14.972,56 107,59 EUR / USD 1,14 -0,0008

JPY/IDR 109,63 0,15 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.910,04 29,58 SGD / USD 0,76 0,0002

AUD/IDR 10.532,99 40,59 AUD / USD 0,81 0,0016

GBP/IDR 20.597,43 -6,64 GBP / USD 1,57 0,0015

CNY/IDR 2.108,13 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0001

MYR/IDR 3.670,68 25,05 MYR / USD 0,28 0,0013

KRW/IDR 12,05 0,08 100 KRW / USD 0,09 0,0004

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.53

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

18 May 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Apr’15 Mar’15 Description Rate (%)

Inflation YTD % -0.08 -0.44 SBI (9M) 6,65972

Inflation YOY % 6.79 6.38 SBIS (9M) 6,65972

Inflation MOM % 0.36 0.17

Foreign Reserve (USD) 110.87 Bn 111.55 Bn

GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,690,241.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

19 May Indonesia BI Reference Rate Tetap 7.50%

19 May Indonesia BI Deposit Facility Rate --

19 May Indonesia BI Lending Facility Rate --

19 May US Housing Starts Naik menjadi 1020 ribu dari 926 ribu

19 May US Housing Starts MoM Naik menjadi 10.2% dari 2.0%

19 May

 

US Building Permits Naik menjadi 1042 ribu dari 1039 ribu

19 May

 

US Building Permits MoM Naik menjadi -5.4% dari -5.7%

21 May US Initial Jobless Claims --

21 May US Continuing Claims --

21 May US Existing Home Sales Naik menjadi 5.22 juta dari 5.19 juta

21 May US Existing Home Sales MoM Turun menjadi 0.6% dari 6.1%

21 May US Leading Index Naik menjadi 0.3% dari 0.2%

22 May US CPI MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.2%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

UNVR IJ 43500 2.84 9.71 BBRI IJ 11800 -3.08 -9.71 SMGR IJ 13300 2.11 1.73 BMRI IJ 10950 -2.67 -7.35 TBIG IJ 9200 3.37 1.53 BBCA IJ 13525 -1.46 -5.18 LPPF IJ 17350 2.51 1.32 UNTR IJ 22800 -3.80 -3.56 IIKP IJ 2800 14.29 1.25 BBNI IJ 6725 -1.47 -1.96 SSMS IJ 2340 5.41 1.21 SCMA IJ 2990 -3.55 -1.71 KLBF IJ 1795 0.84 0.75 JSMR IJ 6150 -3.53 -1.62 SMRA IJ 1910 2.41 0.69 PLIN IJ 3080 -12.00 -1.58 AALI IJ 26400 1.54 0.67 PGAS IJ 4225 -1.29 -1.41 AKRA IJ 5375 2.87 0.63 GGRM IJ 46500 -1.33 -1.28

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PP Properti Property & Real Estate

185.00 4912.35 11-13 Mei 2015 19 Mei 2015 CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri, Bahana, CLSA Puradelta Lestari Property & Real

Estate

210-350 10,844.58 21-25 Mei 2015 29 Mei 2015 Sinarmas Sekuritas, CLSA, Macquaries Capital Mega Manunggal

Property

Property & Real Estate

500-600 1,714.28 04-08 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities Merdeka Copper Gold Mining & Energy 1800-2100 874.36 02-10 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities,

(6)

      

 

 

 

 

 

 

18 May 2015

18 May 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

PNSE 10.00 Cash Dividend

 

15 May-15 18 May-15 20 May-15 10 Jun-15

PUDP 12.00 Cash Dividend

 

18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15

MEGA 14.36 Cash Dividend

 

18 May-15 19 May-15 21 May-15 10 Jun-15

EPMT 5.00 Cash Dividend

 

18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15

ICBP 222.00 Cash Dividend

 

18 May-15 19 May-15 21 May-15 09 Jun-15

INDF 220.00 Cash Dividend

 

18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15

MICE 10.00 Cash Dividend

 

18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15

BCAP 5.00 Cash Dividend

 

18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15

GMTD 65.00 Cash Dividend

 

18 May-15 19 May-15 21 May-15 11 Jun-15

SDRA 5.00 Cash Dividend

 

20 May-15 21 May-15 25 May-15 12 Jun-15

SIDO 24.00 Cash Dividend

 

21 May-15 22 May-15 26 May-15 12 Jun-15

MKPI 223.70 Cash Dividend

 

27 May-15 28 May-15 01 Jun-15 05 Jun-15

MTDL 35 : 1 Stock Dividend

 

29 Jun-15 30 Jun-15 02 Jul-15 22 Jul-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

INPP Rights Issue 100:337 325.00 28 May-15 29 May-15

 

05 Jun - 18 Jun’15

 

AHAP Rights Issue 25:17 150.00 12 Jun-15 13 Jun-15

 

18 Jun - 24 Jun’15

 

TOTO Rights Issue 24:1 3600.00 17 Jun-15 18 Jun-15

 

14 Jun - 01 Jul’15

 

WSKT Rights Issue 100:32.38 - 41.1 1300-1650 17 Jun-15 18 Jun-15

 

24 Jun - 01 Jul’15

 

AGRO Rights Issue 4:3 100.00 19 Jun-15 25 Jun-15

 

02 Jul - 08 Jul’15

 

CENT Rights Issue TBA 100-190 19 Jun-15 22 Jun-15

 

26 Jun - 03 Jul’15

 

ADHI Rights Issue 100000:76190 2000-2700 26 Jun-15 29 Jun-15

 

03 Jul - 09 Jul’15

 

LEAD Stock split 1:4 -- -- 19 May-15 19 May-15

ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

ABMM RUPST 18-May-15

KLBF RUPST/LB 18-May-15

AMRT RUPSLB 18-May-15

SMCB RUPST/LB 19-May-15

LPCK RUPST/LB 19-May-15

UNTX RUPST/LB 19-May-15

SILO RUPST/LB 19-May-15

MYOH RUPST 19-May-15

HDFA RUPST/LB 19-May-15

MNCN RUPST/LB 20-May-15

MSKY RUPST/LB 20-May-15

DNET RUPST 20-May-15

BMTR RUPST/LB 20-May-15

GEMA RUPST/LB 20-May-15

ACES RUPST/LB 20-May-15

WIIM RUPST 20-May-15

SQBI RUPST/LB 20-May-15

PGLI RUPST/LB 20-May-15

PTPP RUPST 21-May-15

PEGE RUPST/LB 21-May-15

(7)

      

 

 

 

 

 

18 May 2015

18 May 2015

UNVR

TRADING BUY

S1 42525 R1 44125 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 40925 R2 45725

Closing

Price 43500

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 42525-Rp 44125

• Entry Rp 43500, take Profit Rp 44125

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 88.73 Negatif

MACD 10.07 Negatif

True Strength Index (TSI) -10.83 Positif

Bollinger Band (Mid) 22663 Positif

MA5 43190 Positif 30,000 32,000 34,000 36,000 38,000 40,000 42,000 44,000 46,000 48,000

November December 2015 February March April May

UNVR Upward Sloping Channel

43,500 43,190 42,142.5 41,738.9 41,738.9 39,600 38,687.5 43,500 43,500 43,587.5 46,000 47,375 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 18.41, Stochastic %K = 13.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

18.4111 13.4328 13.4328 18.4111 20 80 -600 -400 -200 0 200 0 UNVR - MACD (5,3) = 45.69, Signal() = 94.37

45.6855 94.3747 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNVR - TSI(3,5,3) = -10.83 -7.30534 -10.8294 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 UNVR - William's % R(14) = -39.06, Volume() = 1,540,300.00

-39.0625 1,540,300

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

DSNG

TRADING BUY

S1 4450 R1 4600 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 4300 R2 4750

Closing

Price 4550

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 4450-Rp 4600 • Entry Rp 4550, take Profit Rp 4600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 35.72 Positif

MACD 9.88 Positif

True Strength Index (TSI) 46.46 Positif

Bollinger Band (Mid) 4515 Positif

MA5 4423 Positif 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400 4,600 4,800 5,000

November December 2015 February March April May

DSNG Upward Sloping Channel

4,550 4,514.5 4,423 4,368.13 4,184.35 4,184.35 4,160 4,550 4,550 4,751.48 4,840 4,995.63 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 DSNG - Stochastic %D(6,3,3) = 90.61, Stochastic %K = 100.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 90.6142

80 20 90.6142 100 100 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 DSNG - MACD (5,3) = -39.59, Signal() = -27.63 -39.5928 -27.6267 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 DSNG - TSI(3,5,3) = 46.46 21.8354 0.00000 46.4637 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 DSNG - William's % R(14) = -32.76, Volume() = 4,610,900.00 -32.7586 4,610,900

(8)

      

 

 

 

 

 

18 May 2015

18 May 2015

DILD

TRADING BUY

S1 650 R1 685 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 625 R2 710

Closing

Price 665

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 650-Rp 685

• Entry Rp 665, take Profit Rp 685

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 48.45 Positif

MACD 0.19 Positif

True Strength Index (TSI) 0.08 Positif

Bollinger Band (Mid) 651 Positif

MA5 641 Positif 520.0 560.0 600.0 640.0 680.0 720.0

November December 2015 February March April May

DILD Wedge Bullish Breakout 650.5 649.375 641 636 636 615 576.857 660 660 665 665 665 695 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 DILD - Stochastic %D(6,3,3) = 40.14, Stochastic %K = 44.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

40.1354 40.1354 20 44.3452 44.3452 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 DILD - MACD (5,3) = -2.85, Signal() = -0.01

-2.84757 -0.0139545 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 DILD - TSI(3,5,3) = 0.08 0.00000 -8.45524 0.0754978 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 DILD - William's % R(14) = -26.09, Volume() = 32,101,600.00

-26.087 32,101,600

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

KIJA

TRADING BUY

S1 288 R1 310 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 268 R2 330

Closing

Price 293

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 288-Rp 310 • Entry Rp 293, take Profit Rp 310

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 28.75 Positif

MACD -0.31 Positif

True Strength Index (TSI) 33.71 Positif

Bollinger Band (Mid) 293 Negatif

MA5 284.6 Positif 240.0 260.0 280.0 300.0 320.0 340.0 360.0

November December 2015 February March April May

KIJA Downward Sloping Channel

293 293 284.6 283.25 270 255.28 255.28 293 293.25 317 333.113 335.778 335.778 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KIJA - Stochastic %D(6,3,3) = 66.34, Stochastic %K = 74.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

66.3434 66.3434 20 74.1667 74.1667 80 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 KIJA - MACD (5,3) = -1.97, Signal() = -0.97

-1.9667 -0.974446 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KIJA - TSI(3,5,3) = 33.71 4.45912 0.00000 33.7062 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 KIJA - William's % R(14) = -47.73, Volume() = 40,400,100.00

-47.7273 40,400,100

(9)

      

 

 

 

 

 

18 May 2015

18 May 2015

PWON

TRADING BUY

S1 440 R1 460 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 420 R2 480

Closing

Price 445

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 440-Rp 460 • Entry Rp 445, take Profit Rp 460

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 8.06 Positif

MACD -3.39 Positif

True Strength Index (TSI) 0.96 Positif

Bollinger Band (Mid) 464 Negatif

MA5 427.8 Positif 380.0 400.0 420.0 440.0 460.0 480.0 500.0 520.0 540.0 560.0

November December 2015 February March April May

PW ON Downward Sloping Channel

445 445 429 427.8 417 393.96 393.96 445 445 463.5 517.532 522 522 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PW ON - Stochastic %D(6,3,3) = 27.31, Stochastic %K = 50.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

27.3115 27.3115 20 50.3472 50.3472 80 -8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 12.0 0.0 PW ON - MACD (5,3) = -2.66, Signal() = -0.09 -2.65581 -0.0897272 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PW ON - TSI(3,5,3) = 0.96 0.00000 -19.3313 0.96392 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PW ON - William's % R(14) = -71.43, Volume() = 280,672,800.00 -71.4286 280,672,80

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

LPPF

TRADING BUY

S1 17000 R1 17675 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 16325 R2 18350

Closing

Price 17350

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 17000-Rp 17675 • Entry Rp 17350, take Profit Rp 17675

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 27.63 Positif

MACD -68.16 Positif

True Strength Index (TSI) -4.25 Positif

Bollinger Band (Mid) 17613 Negatif

MA5 16905 Positif 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000

November December 2015 February March April May

LPPF Upward Sloping Channel

17,350 17,350 16,965.6 16,905 16,500 16,300 16,300 17,350 17,375 17,612.5 19,452.8 21,650 21,650 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LPPF - Stochastic %D(6,3,3) = 45.56, Stochastic %K = 54.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

45.561 45.561 20 54.6965 54.6965 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 LPPF - MACD (5,3) = -56.32, Signal() = 10.54 -56.3181 10.5369 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 LPPF - TSI(3,5,3) = -4.25 -4.24992 -23.0558 0.00000 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 LPPF - William's % R(14) = -47.92, Volume() = 12,888,200.00 -47.9167 12,888,200

(10)

      

 

 

 

 

 

 

18 May 2015

18 May 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

15-05-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 26400 26400 25500 24125 25500 26875 28250 Positif Positif Positif 26150 19500

LSIP Trading Sell 1720 1720 1685 1620 1685 1750 1815 Negatif Negatif Positif 1760 1370

SGRO Trading Sell 1865 1865 1845 1800 1845 1890 1935 Negatif Negatif Negatif 1930 1700

Mining

BUMI Trading Sell 97 97 92 92 96 100 104 Negatif Negatif Negatif 111 67

PTBA Trading Sell 10550 10550 10325 9950 10325 10700 11075 Negatif Negatif Positif 11175 9100

ADRO Trading Sell 905 905 895 870 895 920 945 Negatif Negatif Positif 990 835

MEDC Trading Sell 3085 3085 3045 2965 3045 3125 3205 Negatif Negatif Negatif 3225 2780

INCO Trading Buy 3440 3440 3470 3280 3375 3470 3565 Positif Positif Positif 3415 2605

ANTM Trading Sell 820 820 800 800 815 830 845 Negatif Negatif Positif 925 775

TINS Trading Sell 875 875 855 820 855 890 925 Negatif Negatif Positif 975 770

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 13300 13300 13475 13100 13225 13350 13475 Positif Positif Positif 13875 12400

INTP Trading Sell 23050 23050 22600 22600 22900 23200 23500 Negatif Negatif Positif 23700 20700

SMCB Trading Sell 1630 1630 1615 1575 1615 1655 1695 Negatif Negatif Positif 1645 1480

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7500 7500 7650 7150 7400 7650 7900 Positif Positif Positif 8575 6700

GJTL Trading Buy 1050 1050 1075 1005 1040 1075 1110 Positif Positif Positif 1330 1000

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7175 7175 7300 6750 7025 7300 7575 Positif Positif Positif 7550 6475

GGRM Trading Sell 46500 46500 45975 44775 45975 47175 48375 Negatif Negatif Negatif 54650 45650

UNVR Trading Buy 43500 43500 44125 40925 42525 44125 45725 Negatif Positif Positif 46000 37675

KLBF Trading Sell 1795 1795 1765 1765 1785 1805 1825 Negatif Positif Negatif 1915 1750

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1920 1920 1905 1855 1905 1955 2005 Negatif Negatif Positif 2210 1780

PTPP Trading Sell 4010 4010 3945 3845 3945 4045 4145 Negatif Positif Negatif 4100 3600

WIKA Trading Sell 3095 3095 3070 3030 3070 3110 3150 Negatif Negatif Negatif 3620 2835

ADHI Trading Sell 2735 2735 2715 2680 2715 2750 2785 Negatif Negatif Negatif 3180 2640

WSKT Trading Sell 1760 1760 1740 1705 1740 1775 1810 Negatif Negatif Positif 1815 1505

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 4225 4225 4310 4020 4165 4310 4455 Positif Positif Positif 4890 3855

JSMR Trading Sell 6150 6150 5850 5850 6075 6300 6525 Negatif Negatif Negatif 7200 5950

ISAT Trading Sell 3900 3900 3875 3805 3875 3945 4015 Negatif Negatif Positif 4265 3810

TLKM Trading Buy 2840 2840 2805 2750 2805 2860 2915 Positif Positif Positif 2904.6 2595

Finance

BMRI Trading Sell 10950 10950 10550 10550 10850 11150 11450 Negatif Negatif Negatif 12550 10350

BBRI Trading Buy 11800 11800 12125 11075 11600 12125 12650 Positif Positif Negatif 13450 11250

BBNI Trading Buy 6725 6725 6825 6475 6650 6825 7000 Positif Positif Positif 7275 6250

BBCA Trading Sell 13525 13525 13725 12975 13350 13725 14100 Negatif Negatif Negatif 15600 12900

BBTN Trading Buy 1120 1120 1150 1060 1105 1150 1195 Positif Negatif Positif 1270 1080

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 22800 22800 22400 21350 22400 23450 24500 Negatif Negatif Negatif 24000 20475

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Maka dengan program insentif para karyawan akan bekerja lebih berkonsentrasi, bekerja dengan lebih baik, lebih optimal memberikan kemampuan mereka sehingga dapat

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan rasa menyenangkan dan tidak menyenangkan yang dirasakan oleh karyawan, secara langsung berpengaruh

Untuk itu perlu dilakukan perancangan desain kemasan yang sesuai dengan standar kemasan dan memiliki konsep secara visual yaitu dengan membuat kemasan yang dapat

• Potongan program tersebut meminta masukan dari user untuk memasukkan bilangan, kemudian program menyimpan masukan bilangan tersebut ke variabel Array valueArray..

Pokok bahasan dalam tugas akhir ini adalah terjemahan novel berjudul Nabebugyoo Hankachoo: Neko to ninja to Taikoo-san dari bahasa aslinya yakni bahasa Jepang,

Peserta dapat mengajukan sanggahan secara SPSE dan masa sanggahan selama 5 (lima) hari kalender setelah pengumuman ini serta surat sanggahan ditembuskan kepada PA dan APIP Pemkab

The Modern chess sets have 32 pieces, 16 black and 16 white, on a board comprised of 64 squares and with this finite arrangement of figurines and playing surfaces has led to a

Percobaan load balancing adalah pengujian sistem load balancing tanpa menggunakan proxy server agar dapat diketahui apakah load balancing berfungsi dengan baik