• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ibadah Penyembahan, 9 Juni Written by Administrator Friday, 10 June :52 - Last Updated Friday, 10 June :56

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ibadah Penyembahan, 9 Juni Written by Administrator Friday, 10 June :52 - Last Updated Friday, 10 June :56"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Pada hari Minggu ini tepatnya hari raya Pentakosta, kita akan mengadakan kebaktian

kepenuhan Roh Kudus dan kita bersama-sama berdoa agar anak-anak kita boleh mengalami jamahan Roh Kudus. Dalam pengalaman kami di ladang Tuhan, hal ini merupakan suatu hal yang rumit bagi pemikiran manusia. Sebab kalau baptisan air, hamba Tuhan yang membaptis tentu dengan ketetapan-ketetapan yang sudah diatur oleh firman Allah. Tapi kalau baptisan Roh Kudus, Tuhanlah yang langsung membaptis sidang jemaatNya dengan Roh Kudus. Kita tidak melihat Tuhan tapi kita percaya pada firmanNya, kita hanya berpegang pada janji firmanNya, ”Aku akan membaptis kamu dengan Roh Kudus. Yohanes Pembaptis membaptis kamu dengan air tapi tidak lama lagi kamu akan menerima kuasa dari tempat yang maha tinggi.” (melalui pengalaman baptisan Roh Kudus).

Tuhanlah yang menjelaskan betapa pentingnya Roh Kudus : Dia akan mengurapi, menyertai, serta mengingatkan kita akan firman Allah, baik saat kita di lembah (dalam pergumulan yang berat) atau saat kita di puncak gunung (doa-doa kita dijawab). Roh Kudus akan mengingatkan kita supaya kita jangan meninggalkan Tuhan. Roh Kudus juga akan menyertai sidang

jemaatNya bahkan di dalam zaman antikris, Roh Kudus akan tetap menyertai jemaat yang selama ini Ia tuntun.

Pada ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci tanggal 6 Juni 2011, saya telah

menjelaskan bahwa Kisah para rasul pasal 1 menerangkan tentang hal-hal yang dipersiapkan sebelum sidang jemaat Tuhan mengalami baptisan Roh Kudus, yaitu :

1.     mereka harus kembali ke Yerusalem, di mana Yeru = dasar, dan Salem = damai. Jadi perdamaian merupakan dasar bagi seorang untuk dapat menerima Roh Kudus. Roh Kudus tidak akan diberikan kepada seseorang yang belum diperdamaikan dosa-dosanya atau yang belum bertobat karena dosa itu bagaikan tembok penghalang yang membuat seseorang itu tidak layak menerima Roh Kudus. Tapi kalau manusia mau merendahkan hati dan mengakui dosanya serta berdamai, maka darah Yesus melayakkan kita untuk menerima Roh Kudus, karena segala tembok-tembok pemisah sudah dirobohkan oleh korbanNya Kristus. Tidak ada lagi halangan bagi kita untuk menerima pengampunan, menerima pendamaian, sampai

(2)

menerima Roh Kudus. Di Yerusalem juga ada Bait Allah yang artinya kita harus berbakti kepada Allah. Jika memungkinkan bagi kita untuk beribadah, kita harus datang berbakti kepadaNya. Tapi kalau terhalang karena jarak yang jauh, kita tetap harus mendengar firman, seperti beberapa jemaat yang mendengar firman lewat handphone, namun yang terpenting adalah hati kita tetap merindukan ibadah.

2.     mereka naik ke ruang atas yang artinya rohani kita harus meningkat. Kita harus memiliki jiwa yang agresif, jiwa pelomba dan ingin meningkat secara rohani. Seperti Yakub, dia tidak mau ketinggalan dari Esau. Dia mau mengejar kakaknya walaupun dia anak bungsu. Dia mau lebih rohani tapi dengan cara yang benar, tidak curang. Saat Esau menuduh Yakub sebagai seorang penipu, tuduhan ini tidak beralasan. Esau juga mengatakan kalau Yakub telah mencuri hak kesulungan Esau dan bahwa Esau juga hendak mencuri berkat kesulungan. Tapi Yakub tidak dapat disalahkan karena saat terjadi peralihan hak kesulungan dari Esau kepada Yakub terjadi tanpa ada paksaan, semua terjadi secara wajar, dengan perjanjian-perjanjian mendetail dan tanpa penipuan. Yakub mengatakan agar Esau menjual dulu hak kesulungannya kepada Yakub dan Esau menganggap kecil hak kesulungannya, seperti pada Kejadian 28, Esau mengatakan ”ya sudah, apalah artinya hak kesulungan itu, toh sebenta lagi aku akan mati”. Itu adalah suara dari Esau sebab Esau itu seorang pemburu, dia memburu dan dia juga diburu. Jiwanya terus seperti terancam. Saudara, orang yang jauh dari Tuhan, dia memiliki jiwa yang terancam k

arena itu jangan sampai jauh dari Tuhan. Oleh karena itu kalau ada waktu, usahakanlah datang berbakti, sebab kalau tidak jiwa kita bagaikan terancam. Dunia ini penuh persaingan, penuh kemunafikan, penuh kecurangan. Apa saja bisa dibalikkan oleh dunia, karena itu kita harus dekat dengan Tuhan. Memang segala yang diburu oleh Esau berhasil ia dapatkan, tapi jauh di dalam jiwanya dia memiliki rasa takut.

Kejadian 25 : 27

Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang su ka

tinggal di kemah.

(3)

Apakah Yakub seorang pemalas atau tidak tahu bekerja? Tidak. Dalam Alkitab diceritakan saat dia hendak membangun rumah tangganya, dia bekerja sangat keras. Untuk mendapatkan isterinya, dia harus bekerja selama 7 tahun, dan dia bekerja keras dan berhasil. Yakub seorang pekerja keras tapi dia juga orang yang sangat mengandalkan Tuhan. Jadi jangan mengira kalau orang yang suka berbakti kepada Tuhan adalah seorang pemalas. Sebab firman yang akan memacu dia tetapi dengan cara-cara yang benar, dengan hati yang penuh, ada damai sejahtera dan ketenangan sehingga pekerjaan kita disertai dengan Tuhan. Bayangkan kalau kita bekerja dengan amarah, pasti tidak akan berhasil.

Kejadian 25 : 28 - 29

(28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

(29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang

Ini adalah ciri orang yang terlalu sibuk. Kita boleh saja sibuk, tapi kalau ada waktu dan Saudara bisa menjangkau ibadah, beribadahlah. Kalau tidak, maka seruan seperti lelah, letih, lesu akan kita perdengarkan, ”ah sudah bekerja harus kebaktian lagi”. Datanglah kebaktian pasti kita tidak akan kelelahan.

(4)

Kejadian 25 : 32

Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"

Mengapa muncul perkataan ini? Karena Esau selalu berburu dan dalam berburu hanya akan terjadi 2 hal : kalau dia tidak memburu, maka dia yang akan diburu, kalau dia tidak mematikan, maka dia akan dimatikan. Memang setiap kali Ishak meminta Esau untuk menyediakan baginya daging buruan (yang telah diolah), tidak terlalu lama bagi Ishak untuk menunggu karena Esau sangat mahir dan gesit dalam berburu. Apa saja yang ia buru pasti ia dapatkan, tapi jauh di dalam hatinya dia mengatakan ”aku akan mati”. Memang anak-anak Tuhan suatu saat juga akan mati jika Tuhan ijinkan, tapi kata-kata ini keluar bukan karena suatu ketakutan, bahkan kita senang kalau Tuhan ijinkan kita mati karena kita akan beralih kepada Tuhan Yesus. Jadi seruan ”lelah” dan ”sebentar lagi aku akan mati” dapat mengancam kedudukan kesulungan.

Banyak yang mengatakan ”Apakah gunanya kesulungan, korban Kristus, pertobatan,

keselamatan, perdamaian, toh tanpa semua itu saya bisa makan dan apa yang saya kerjakan bisa berhasil”. Saya dan istri sudah banyak menangani berbagai macam masalah dengan berbagai macam karakter dan tingkah polah manusia dengan watak, tabiat dan persoalan yang bermacam-macam. Ada yang tampak dari luar begitu berhasil tapi jauh di dalam hatinya begitu mengerikan. Jadi kita jangan cepat terpukau dengan apa yang tampak secara jasmani. Jika kita beribadah bukan berarti kita akan bertambah bodoh, tapi sebaliknya, Tuhan justru akan

membekali kita dengan bertambah.

(5)

Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.

Disini terlihat bahwa Yakub mulai mendesak Esau karena ia melihat Esau sudah mulai longgar, dan mulai tidak serius kepada Tuhan, mulai meringankan hak kesulungannya, ini merupakan kesempatan bagi Yakub dan dia memanfaatkan kesempatan ini untuk maju.

Kalau suatu waktu kita sebagai anak Tuhan bertemu dengan anak Tuhan yang lain atau saya sebagai hamba Tuhan bertemu degan seorang yang hamba Tuhan, dan suatu waktu mereka mengatakan kepada kita ”ternyata apalah artinya ibadah ini”, jangan kita terpengaruh dengan perkataan ini. Yakub tidak terpengaruh saat Esau merendahkan hak kesulungannya, saat Esau merendahkan korban Kristus. Walaupun saat itu Esau jauh lebih berhasil daripada Yakub. Ingat, semua yang kita perbuat saat ini jangkauannya harus jauh ke depan. Kita harus menjadi kristen yang brilian otaknya. Kita harus mempersiapkan segalanya dengan baik untuk masa depan kita. Kita jangan terpengaruh dengan banyaknya orang yang mundur.

Banyak rekan-rekan hamba Tuhan yang berguguran dan meninggalkan pengajaran tabernakel ini karena alasan pengajaran ini sudah kuno. Tapi saya dan isteri tidak mau mengikut mereka. Kalau saya merendahkan tahbisan dan merendahkan korban Kristus, maka saya akan

tertinggal jauh oleh para junior saya yang mempertahankan pengajaran tabernakel, yang teguh tahbisannya dan percaya penuh pada korban Kristus. Mereka bisa mendahului kami sehingga bagaikan yang Tuhan perkatakan ”yang terdahulu bisa menjadi yang terkemudian dan yang terkemudian bisa melesat maju”. Apa yang dihinakan oleh Esau, justru itu yang dirindukan oleh Yakub. Semuanya jadi terbalik. Orang dunia menghinakan ibadah, tapi anak Tuhan mencintai ibadah. Orang dunia menghina firman Allah, tapi anak Tuhan mencintai firman Allah. Orang dunia mengecilkan Tuhan tapi anak Tuhan sangat mengasihi Tuhan. Inilah yang disebut dengan jiwa pelomba. Sebab Yakub artinya pendesak dan dia rela saat Esau  mengatakan

(6)

Maka bersumpahlah...(Kejadian 25 : 32)

Jadi semua terjadi tanpa ada unsur paksaan. Demikian pula dengan masuk Sorga, tidak ada unsur paksaan. Di Yohanes pasal 6 dikatakan ada ribuan orang yang mengikut Tuhan bahkan sampai menyeberang sungai, tapi Yesus mengatakan bahwa mereka mengikut Dia karena perut mereka sudah dikenyangkan. Tapi Yesus mengatakan ”Cari makanan yang kekal yaitu firman Allah”. Makan tubuh dan darah Kristus artinya mau masuk menyatu dengan Tuhan dalam pengalaman mati dan bangkit, susah dan senang bersama Tuhan. Ini harus menjadi prinsip bagi seorang anak Tuhan. Mereka mengatakan ”perkataanMu ini keras, siapa yang sanggup mendengar ini semua”.

Ribuan orang meninggalkan Tuhan Yesus, yang tinggal hanya 12 orang. Hamba Tuhan harus seperti Simon Petrus yang kuat tahbisannya yang walaupun ribuan orang meninggalkan Tuhan Yesus, dia tetap bersama Tuhan Yesus. Hamba Tuhan tidak boleh merasa senang hanya karena banyak jemaat dan ciut saat jemaat sedikit. Tidak boleh demikian. Hamba Tuhan harus ada di pihakNya Tuhan. Hamba Tuhan harus tahu apa yang ia katakan. Hamba Tuhan harus yakin dan percaya bahwa firman Tuhan adalah Roh yang menghidupkan.

(7)

Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

Pengajaran mulai disampaikan. Sebelumnya Tuhan melakukan mujizat di padang rumput. 5 ketul roti dan 2 ikan bisa memberi makan lebih dari 5000 orang sehingga mereka mengikut Tuhan.

Yohanes 6 : 60

Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?

Yohanes 6 : 63

Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Saat kita mendengar firman dengan emosi kita, dengan kedagingan kita, dengan kemampuan logika kita, kita akan mengatakan firman itu keras karena kita menerimanya dengan emosi kita,

(8)

dengan ambisi kita, kita merasa dihalangi, lalu dengan kemampuan logika kita bertanya ”apa mungkin?” Tapi kalau kita mendengar firman dengan melembutkan hati dan mau diajarkan bagaikan murid yang mau diajar oleh guru sehingga kita dapat mengatakan ”Terima kasih, Tuhan Yesus, pikiran saya telah diterangi”.

Yohanes 6 : 66 – 68

(66) Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

(67) Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"

(68) Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

Jadi hidup kita ada di dalam firmanNya. Kita meletakkan hidup ini di dalam kekuatan firmanNya. Kita yakin bahwa firman itu sanggup menghidupkan kita, sanggup memelihara kita, sanggup memberkati kita, sanggup mengangkat kita, kita harus percaya itu supaya kita memiliki kebebasan dalam mengikut Tuhan. Hamba Tuhan juga tidak boleh takut ancaman, takut ditinggalkan, takut dikoreksi, tidak boleh, supaya dia ada kebebasan dalam memberitakan kebenaran.

(9)

Jadi demikianlah kita harus bagaikan Yakub yang selalu mau meningkat, tidak mau tertinggal di belakang, dia mau ada di depan, tetapi dengan cara yang benar dan pada waktu yang tepat supaya bisa merebut hak kesulungannya. Kita harus mengikuti sistim ibadah dalam terang tabernakel supaya kita tahu apa yang sudah kita jalankan dan yang belum kita jalankan.

Setelah memperoleh kepenuhan Roh Kudus kita tidak boleh menghilang, tapi kita harus

mengetahui apa yang harus kita lakukan setelah kita beroleh kepenuhan Roh Kudus. Kita harus mengikuti apa kata Tuhan yang tertulis dalam firmanNya dan Kisah para rasul ini adalah berisi tentang sejarah berdirinya gereja Tuhan, inilah awalnya dari gereja Tuhan.

Kisah para rasul 2 : 36

Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Demikianlah khotbah hamba Tuhan yang penuh Roh Kudus yaitu selalu meninggikan

korbanNya Kristus, karena korban Kristus adalah satu-satunya pembuka jalan untuk berdamai dengan Allah Bapa di Sorga. Jadi bukan kekuatan manusia yang bisa mendamaikan manusia dengan Allah, bukan dari cucuran darah korbannya pendeta yang bisa membuat jemaat itu bisa diterima Allah. Hanya oleh darah Anak Domba Allah yang tertumpah yang bisa membuka jalan bagi manusia untuk kembali kepada Tuhan (berdamai). Hubungan yang sempat putus oleh karena dosa bisa dipulihkan kembali, yang dulunya manusia itu hidup tanpa Allah tapi sekarang hidup bersama Allah. Dulu tidak ada komunikasi dengan Tuhan tapi sekarang selalu

berhubungan dengan Allah. Dulu jauh dari Tuhan tapi sekarang sudah dekat. Inilah kekuatan korban Kristus itu.

(10)

Kisah para rasul 2 : 37

Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,

saudara-saudara?"

Saat mereka mendengar firman yang disampaikan oleh rasul Petrus dalam urapan Roh Kudus, hati mereka tertusuk.

Hamba Tuhan yang dipimpin oleh Roh Kudus (diurapi oleh Roh Kudus) pemberitaan firman yang ia sampaikan selalu kembali kepada sistem Kerajaan Sorga dalam terang tabernakel.

Kisah para rasul 2 : 38

Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing

(11)

.

Jadi masing-masing dan bukan sendiri-sendiri. Kalau ada hamba Tuhan atau pendeta yang merubah baptisan menjadi kepada anak kecil, itu adalah khotbah yang tidak dituntun oleh Roh Kudus karena khotbahnya bertentangan dengan firman Tuhan. Roh Kudus tidak pernah

bertentangan dengan firman yang telah dikanonkan ini. Selalu dikatakan bertobat dan yang telah bertobat ini masing-masing memberi diri mereka untuk dibaptis demi pengampunan dosa.

Karunia berbahasa roh adalah karunia pertama yang diberi saat seseorang itu beroleh kepenuhan Roh Kudus.

Kisah para rasul 2 : 41-42

(41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

(42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

(12)

Dalam susunan tabernakel, ayat 42 ini adalah kelanjutan dari baptisan Roh Kudus. Jadi Yesus yang lebih dahulu ditampilkan dimana Tuhan Yesus Kristus digambarkan bagaikan 3 gang pada pintu gerbang, lalu bertobat, memberi diri dibaptis, maka kita pasti dipenuhkan dengan Roh Kudus. Pasti, karena itu jangan ragu. Ayat 42 merupakan gambaran dari alat yang ada dalam Ruang Suci, atau dalam artian rohani, setelah mereka beroleh kepenuhan Roh Kudus (pintu kemah), mereka masuk ke dalam Ruang Suci yang berbicara mengenai penggembalaan. Jadi setelah dibaptis Roh Kudus kita harus digembalakan dan pada gereja mula-mula di Kisal para rasul ini, gembalanya adalah Petrus.

Mengapa seorang yang sudah dipenuhkan dengan Roh Kudus harus digembalakan?

Mazmur 77 : 21

Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba dengan perantaraan Musa dan Harun.

Gembalanya adalah Musa. Jadi melalui gembala inilah Allah tetap menuntun sidang jemaatnya, tidak pernah ditinggalkan sebagai yatim piatu.

(13)

1.     supaya jemaat selalu beroleh tuntunan arah, didikan, nasehat, untuk bisa

mengarahkan kawanan domba itu . Jiwa manusia digambarkan bagaikan domba karena

domba itu adalah hewan yang lugu/polos dan domba juga adalah hewan yang terbuka terhadap setiap serangan karena dia tidak memiliki tanduk untuk mempertahankan diri, dia mudah

disesatkan dan dia mudah diterkam. Oleh karena itu perlu ada gembala. Jangan kita pikir orang pintar itu bisa menyelesaikan masalah. Tidak bisa. Yang menyelesaikan adalah Tuhan melalui gembalaNya, dan jika dituruti maka akan berhasil.

2.     supaya jangan tersesat oleh bermacam-macam roh. Jika ada orang yang sering berkata ”kata roh :...”, coba tanyakan siapa gembalanya, pasti tidak ada sebab dia sendirilah gembala atas dirinya sendiri dan orang seperti ini sulit dihadapi dan sulit dimenangkan untuk Tuhan (karena dia merasa dirinya sendiri sudah baik).

3.     supaya jangan memulai dengan roh dan mengakhiri dengan daging.

Inilah gunanya penggembalaan, kita dituntun menjadi orang yang rohani dan menjadi orang yang rendah hati. Untuk menjadi orang yang rohani harus dimulai dari dalam yaitu setelah kita menerima baptisan air, baptisan Roh Kudus dan masuk dalam penggembalaan yang kuat, yang tahbisan hamba Tuhan itu benar, yang penyerahannya kepada Tuhan benar, dan kita melihat bahwa hamba Tuhan itu sungguh-sungguh mengasihi Tuhan.

Selanjutnya kita melakukan perbuatan yang keluar yaitu perbuatan kepada sesama anggota tubuh Kristus.

(14)

Kisah para rasul 2 : 43

Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.

Yang dimaksud dengan ketakutan dalam ayat ini adalah dalam arti ada rasa segan, ada rasa hormat kepada gembala karena wibawa Ilahi ada pada gembala yang tahbisannya kuat.

Kisah para rasul 2 : 44

Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,

Segalanya menjadi kepunyaan bersama kecuali istri. Ayat ini yang dipakai oleh gereja Children of god, ini adalah ajaran sesat yang mengarah kepada dosa seks, di mana istri juga menjadi kepunyaan bersama (Ibrani 13 : 4 dan Maleakhi 2 : 14).

(15)

Kisah para rasul 2 : 45

dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

Ada buah dari persekutuan dengan firman terhadap sesama anggota tubuh Kristus yaitu berkat untuk dibagi bersama sesuai keperluan masing-masing. Inilah hasil dari penggembalaan yang kuat, mulai ada hati yang terbeban terhadap anak Tuhan yang berkekurangan. Dan kalau memiliki berkat lebih, maka hatinya terbeban untuk menyalurkan berkat tersebut bagi mereka, sampai hamba Tuhan itu sendiri pun menyalurkan berkat lebih yang ia terima kepada jemaat yang berkekurangan.

Kisah para rasul 2 : 46 - 47

(46) Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

(47) sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

(16)

artinya kita disegani dan mereka tidak berani berbuat yang tidak baik kepada kita. Mazmur mengatakan ”orang fasik tidak tahan berada dalam kumpulan orang benar”.

Itulah kekuatan dari penggembalaan, kekuatan dari Roh Kudus, kita tidak merugikan orang lain tapi kita menjadi berkat bagi orang lain. Kalau kita tidak bisa bersaksi langsung tapi pola hidup kita diperbaharui oleh firman Tuhan dari hari ke hari.

TUHAN YESUS memberkati.

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat. Data yang digunakan sebagai model regresi

PESAN PENTING: Peningkatan kualitas pendidikan menjadi PR besar yang diamanatkan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dalam Konferensi PGRI Kota Malang kemarin

Dalam usaha mencari titik temu untuk meningkatkan proses pelajaran pendidikan jasmani disekolah, maka pemilihan gaya mengajar resiprokal menggunakan video sebelum

Penelitian dalam tesis mengenai keterbacaan juga dilakukan oleh Nurhayati (2011) yang berjudul “Tingkat Keterbacaan Modul Bahasa Indonesia SMP Terbuka Melalui Tes

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DAN

Sedangkan untuk model III, yaitu kemitraan inti-plasma yang dikelola oleh petani secara individu, karena jumlah petani yang mengikuti program tersebut terbatas hanya sebanyak

Dan untuk setiap pasangan puncak – puncak dari suatu himpunan S t , dengan orientasi yang berbeda dan telah dideteksi dari ridge – ridge yang sama, dirotasikan oleh sebuah

Sebutkan dan jelaskan secara lengkap apa saja HAK ATAS TANAH yang menjadi OBYEK Bea Perolehan Hak atas Tanah &