• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN WALIKOTA GORONTALO TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN WALIKOTA GORONTALO TENTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA GORONTALO

PERATURAN WALIKOTA GORONTALO

NOMOR 1 / 23 / I /2014 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN JAS A GURU TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN/TAMAN PENGA JIAN AL-QURAN, GURU ABDI MADRASAH,

IMAM MASJID, PEGAWAI SYARA DAN PEMANGKU ADAT DI KOTA GORONTALO

WALIKOTA GORONTALO,

Menimbang : a. bahwa untuk memotivasi Guru Ngaji, Guru Abdi Madrasah, Imam Masjid, Pegawai Syara dan Perangkat Adat dalam rangka pemberantasan buta baca tulis Al-Qur'an bagi masyarakat yang beragama Islam di Kota Gorontalo dan pemantapan nilai-nilai religius dan pelestarian budaya Adat Istiadat Gorontalo dalam kehidupan masyarakat dilaksanakan melalui pemberian jasa;

b bahwa untuk efektif dan efisiennya pemberian jasa kepada Guru Ngaji, Guru Abdi Madrasah, Imam Masjid, Pegawai Syara dan Perangkat. Adat dalam melaksanakan tugasnya, perlu adanya Petunjuk Teknis;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Walikota Gorontalo tentang Petunjuk Teknis Pemberian Jasa Guru Taman Pendidikan Al-Qur'an/Taman pengajian Al-Qur'an, Guru Abdi Madrasah, Imam Masjid, Pegawai Syara dan Pemangku Adat di Kota Gorontalo;

Mengingat : 1. Undang - Undang Ncmor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat 11 di Sulawesi (Lembaian Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822),

2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060),

(2)

3. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Ncmor 4594);

6. Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2005 tentang Pemberantasan Buta Baca Tulis Al-Quian bagi siswa yang beragama Islam (Lembaran Daerah Kota Gorontalo tahun 2005 Nomor 22, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 79 Seri E Kota Gorontalo); •

7. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Kota Gorontalo Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Kota Gorontalo tahun 2013 Nomor 01);

MEMUTUSKAN

Menetapkan . PETUNJUK TEKNIS PEMBEPJAN JASA GURU TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN/TAMAN PENGAJIAN AL-QURAN, GURU ABDI MADRASAH, IMAM MASJID, PEGAWAI SYARA D A N PEMANGKU ADAT DI KO TA GORONTALO

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Dqerah adalah Kota Gorontalo.

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

(3)

4. Dewan Perv/akilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kota Gorontalo sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

5 Pemberian Jasa adalah imbalan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Gorontalo sebagai penghargaan atas pekerjaan sebagai Guru Ngaji, Guru Abdi Madrasah, Imam Masjid, Pegawai Syara dan Perangkat Adat di wilayah Kota Gorontalo;

6. Guru Taman Pengajian Al Qur'an / Taman Pendidikan Al Qur'an yang selanjutnya disebut TPA/TPQ adalah petugas yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar baca tulis Al-Quran pada lembaga pendidikan TPA/TPQ;

7. Guru Abdi Madrasah adalah petugas yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar khusus pendidikan umum dan pendidikan keagamaan kepada para santri yang belum tersertifikasi; 8. Taman Pengajian Al-Quran/Taman Pendidikan adalah Lembaga pendidikan yang dibentuk

oleh masyarakat, organisasi atau yayasan yang menyediakan fasilitas belajar mengajar baca tulis Al-Quran;

9. Madrasah adalah Lembaga yang dibentuk oleh orgat.isasi atau yayasan yang menyediakan fasilitas belajar mengajar pendidikan umum dan pendidikan keagamaan yang meliputi Madrasah Diniyah, Madrasah lbtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Raudhatul Atfal;

10. Imam Masjid adalah orang yang ditunjuk oleh Badan Ta'Mirul Masjid untuk melaksanakan tugas memimpin sholat berjamaah dan sholat sunat lainnya;

11. Pegawai Syara adalah pemuka agama yang terdiri dari Kadhi, Imam Wilayah, Saradaa dan Kasisi yang.memiliki tugas dan fungsi masing-masing;

12. Perangkat Adat adalah yang melaksanakan prosesi adat Gorontalo yang terdiri dari Baate, Wu'u, Mayulu, Handalo, Sikili dan Longgo;

BAB I I

TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2

(1) Guru TPA/TPQ mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Melatih dan mengajar santri membaca dan menulis huruf arab sesuai dengan metode yang berlaku.

b. Membantu Pemerintah Kota mengidentifikast masyarakat yang belum bisa baca tulis Al-Quran.

c. Memotivasi masyarakat agar ikut belajar baca tulis Al-Quran secara bersama-sama di TPA/TPQ.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, menyelenggarakan fungsi mendukung program Pemerintah Kota Gorontalo dalam memberantas buta baca tulis Al-Quran bagi masyarakat yang beragama Islam.

(4)

Pasal 3

(1) Guru Abdi Madrasah mempunyai tugas mendidik, mengajar dan melatih santri di madrasah. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Guru Abdi Madrasah

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Menyusun rencana program pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. b. Melaksanakan proses belajar mengajar.

c. Melaksanakan penilaian hasil belajar mengajar. d. Melaksanakan perbaikan hasil belajar mengajar.

Pasal 4

Imam Masjid mempunyai tugas dan fungsi memimpin jamaah dalam pelaksanaan Sholat Wajib dan Sunnat muakkad serta memakmurkan masjid.

Pasal 5 (1) Pegawai Syara, mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan kegiatan kemasyarakatan berdasarkan agama, adat istiadat dan budaya daerah.

b. Mengajarkan sholat yang baik dan benar.

(2) Pegawai syara dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Memberikan pencerahan dalam tata cara pelaksanaan ibadah

b. Menjalankan kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan pelaksanaan adat dan istiadat daerah Pasal 6

Perangkat Adat mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan prosesi adat dan melestarikan nilai-nilai budaya daerah berdasarkan falsafah adat bersendikan syara', syara' bersendikan kitabullah.

BAB III PEMBERIAN JASA Bentuk Imbalan Jasa

Pasal 7

(1) Pemerintah Kota Gorontalo memberikan imbalan dalam bentuk uang jasa.

(2) Uang Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibeiikan kepada Guru TPA/TPQ, Guru Abdi Madrasah, Imam Masjid, Pegawai Syara dan Perangkat Adat setiap triwulan selama satu tahun.

BAB IV

HAK DAN KEWAJIB AN Pasal 8

(1) Guru TPA/TPQ dan Guru Abdi Madrasah, Imam Masjid, Pegawai Syara dan Perangkat Adat berhak menerima uang jasa dari Pemerintah Kota Gorontalo selama aktif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

(5)

(2) Guru TPA/TPQ dan Guru Abdi Madrasah vvajib rnelaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pemerintah Kota Gorontalo melalui Bagian Administrasi Kesra pada Sekretariat Daerah Kota Gorontalo dalam bentuk format laporan yang telah ditetapkan.

(3) Untuk imam ^masjid dalam menerima uang jasa, memasukkan laporan dalam bentuk pernyataan dari badan ta'mirul masjid yang diketcihui oleh Camat dan Lurah mengenai aktifitasnya.

B AB V

PERSYARATAN DAN TATA CARA PENETAPAN PENERIMA UANG JASA Pasal 9

Syarat bagi seorang Guru TPA/TPQ, Imam Masjid, Pegawai Syara dan Perangkat Adat untuk menerima uang jasa adalah sebagai berikut:

a. Berkelakuan Baik, Jujur dan Adil

b. Memiliki kemampuan sesuai bidang tugasnya c. Sehat Jasmani dan rohani

d. Bukan pengurus partai politik

Pasal 10 Tata Cara Penetapan :

a. Guru TPA/TPQ diusulkan oleh lembaga TPA/TPQ dan diketahui oleh Lurah untuk ditetapkan dengan Surat Keputusan Walikota Gorontalo.

b. Guru Abdi Madrasah diusulkan oleh Pengurus Organisasi/Yayasan dan diketahui oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo untuk ditetapkan dengan Keputusan Walikota Gorontalo.

c. Imam Masjid diangkat oleh Badan Ta'Mirul Masjid mengetahui Lurah untuk ditetapkan dengan Keputusan Walikota Gorontalo.

d. Pegawai Syara dan Perangkat adat diusulkan oleh Camat untuk ditetapkan dengan Keputusan Walikota Gorontalo.

e. Pemerintah Kota Gorontalo berhak memoerhentikan pemberian uang jasa apabila ditemukan adanya pelanggaran dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing berdasarkan rekomendasi Camat.

BAB VI

MONITORING DAN EVALUASI Pasa! 11

Pemerintah Kota Gorontalo membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan tugas Guru TPA/TPQ, Guru Abdi Madrasah, Imam Masjid, Pegawai Syara dan Perangkat Adat.

(6)

(1) Kegiatan monitoring dilaksanakan secara berkala di lokasi pelaksanaan tugas maupun pada kegiatan hari besar Islam dan kegiatan keagamaan lainnya.

(2) Kegiatan evaluasi dilaksanakan berdasarkan hasil laporan.

(3) Tim dapat memberikan rekomendasi untuk menghentikan pemberian uang jasa yang telah melanggar ketentuan kepada Walikota Gorontalo.

(4) Tim Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan tugas Guru TPA / TPQ dan Guru Abdi Madrasah terdiri dari unsur Bagian Administrasi Kesra, unsur Bagian Administrasi Pemerintahan Umum, unsur Kementrian Agama, unsur Inspektorat, dan unsur Bappeda.

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Gorontalo.

Diundangkan di Gorontalo

pada tanggal, 2 J a n u a r i 2014

SEKRETARIS DA&RAH KOTA GORONTALO,

Dr. Hi. DARWIS SALIM. M.Sc, M.Pd NIP. 19570324 197703 1 003 PEMBINA UTAMA MADYA

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 12

Ditetapkan di Gorontalo

(7)

WALIKOTA GORONTALO

PERATURAN WALIKOTA GORONTALO

NOMOR

2. TAHUN 2014

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN

DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

WALIKOTA GORONTALO,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan

kesehatan bagi masyarakat Kota Gorontalo melalui pelaksanaan

Program Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan);

b. bahwa dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

terdapat Dana Kapitasi dan Non Kapitasi untuk sarana pelayanan

kesehatan dasar melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan (BPJS Kesehatan), perlu menetapkan Petunjuk Teknis;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota

Gorontalo tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pengelolaan

dan Pemanfaaatan Dana Kapitasi dan Non Kapitasi Program

Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas dan jaringannya;

Mengingat ; 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-Unaang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

(8)

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang sistem Jaminan

Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4456);

5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5256);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga

Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996

Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3637);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2012

Penerima Bantuan luran Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara

> Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 264, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5372);

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013'

tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2013 Nomor 29);

(9)

12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69

Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan

Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan

Kesehatan;

13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71

Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan

Kesehatan Nasional;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA GORONTALO TENTANG PETUNJUK

TEKNIS PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN DAN

PEMANFAATAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI ROGRAM

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS DAN

JARINGANNYA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalatvKota Gorontalo.

2. Walikota adalah Walikota Gorontalo.

3. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

4. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Gorontalo.

5. Pemerintah Kota adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsure

penyelenggara Pemerintahan Kota Gorontalo.

6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga

Perwakilan Rakyat Daerah Kota Gorontalo sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Kota Gorontalo.

7. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh Pemerintah

Daerah dan DPRD Kota Gorontalo menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia sebagaimana dimaksud daiam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

(10)

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintah daerah, yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat

DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.

9. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kota Gorontalo sebagai unsur pelaksana urusan

pemerintahan daerah yang melaksanakan tugas di bidang kesehatan.

10. Pemberi Pelayanan Kesehatan selanjutnya disingkat PPK adalah orang atau institusi

pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan.

11. Kapitasi adalah suatu cara perhitungan pembayaran kepada PPK dengan

perhitungan berdasarkan jumlah peserta perbulan yang besarannya ditetapkan

sebelum pelayanan kesehatan diberikan dan kekurangan atau kelebihannya

merupakan tanggung jawab PPK.

12. Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

secara teknis dan administratif bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

1. Maksud penyelenggaraan pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi dan non

kapitasi program jaminan kesehatan nasinal untuk meningkatkan akses dan mutu

pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat khususnya masyarakat miskin

dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara

efektif dan efisien.

2. Tujuan penyelenggaraan pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi dan non

kapitasi program jaminan kesehatan nasinal adalah guna terselenggaranya

pengelolaan keuangan yang transparan, tepat sasaran dan akuntabel.

BAB III

PETUNJUK DAN TEKNIS PENYELENGGARAAN

Pasal 3

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi dan'

Non Kapitasi Program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas dan jaringannya

Tahun 2014 merupakan acuan bagi pemberi pelayanan kesehatan dalam pelaksanaan

Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas dan jaringannya serta Instansi terkait yang

berhubungan dengan penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional;

(11)

- 5 - !

Pasal 4

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi dan

Non Kapitasi Program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas dan jaringannya

Tahun 2014 secara terperinci tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 5

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini

dengan penempatannya dalanj Berita Daerah Kota Gorontalo.

Ditetapkan di Gorontalo

pad^ tanggal, 2 J a n u a r i i 2014

Pj. WALIKOTA GORONTALO, 4

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 130

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pemberian

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pemberian Tambahan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan atas Peraturan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pemberian Tambahan Penghasilan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Keputusan Walikota Padang Nomor

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada