Materi
• Pengertian
• Indikator Kinerja dan Log-Frame • Perumusan Isu Strategis SKPD • Perumusan Visi-Misi SKPD
• Perumusan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
• Renstra SKPD
Pengertian
• Rencana Strategis adalah:
– Kerangka atau rencana skala besar yang mengintegrasikan tujuan-tujuan kebijakan dan tindakan/program organisasi (termasuk lingkungan),
– Rencana tentang apa yang ingin dicapai atau hendak menjadi apa suatu organisasi di masa datang,
– Pola tindakan dan alokasi sumber daya yang dirancang untuk mencapai tujuan, – Pilihan tentang apa yg ingin dicapai (tujuan) dan bagaimana cara mencapainya.
• Indikator Kinerja Pembangunan adalah:
– Uraian ringkas dengan menggunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan,
– Sebagai dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante), pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post),
INPUT OUTPUT OUTCOME IMPACT OUTCOME OUTPUT INPUT
Indikator Kinerja
dan Log-Frame
ABK AT KPJMAlur Pikir Logic Model
Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian
outcome
Apa yang ingin diubah IMPACTS
Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk
beneficieries tertentu sebagai
hasil dari output
Apa yang ingin dicapai
OUTCOMES
Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan
Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa)
OUTPUTS
Proses/kegiatan menggunakan input menghasilkan output yang
diinginkan
Apa yang dikerjakan
ACTIVITIES
Sumberdaya yang
memberikan kontribusi dalam menghasilkan output Apa yang digunakan dalam bekerja INPUTS Metode Pelaksanaan Metode P eny usunan
Matriks Logic Model
Level Uraian Kriteria Sukses Indikator Kinerja
Impacts Outcomes Outputs Activities Inputs Needs (permasalahan, B C D
Apa Itu Isu Strategis?
• Isu Strategis adalah – Isu paling pokok
– Tidak hanya masalah tapi juga harus aktual dan mendesak
– Jika isu tersebut ditangani akan memiliki dampak positif terhadap isu lainnya
• Isu Strategis akan menjadi perhatian dalam pengembangan wilayah untuk 5 tahun mendatang.
Tolok Ukur Penentuan Strategis
1. Apakah isu ini sedang jadi pusat perhatian?
2. Apakah isu ini mendesak?
3. Apakah isu ini sesuai dengan kebutuhan stakeholders? 4. Apakah isu ini sesuai dengan visi dan misi daerah? 5. Apakah isu ini jika dibahas akan membantu
pembangunan daerah?
6. Dapatkah stakeholders berpartisipasi dalam isu ini? 7. Apakah isu ini aman dari dampak negatif?
Aktual Urgensi Relevansi Dampak + Kesesuaian Inklusi Sensitivitas
Tujuan dan Prinsip
• Mendapatkan kepastian isu strategis apa yang disepakati untuk diangkat dan
menjadikan arah fokus
pembangunan untuk jangka panjang,
• Yang selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam
mengidentifikasi dan
merumuskan visi, misi serta
Prinsip-Prinsip
1. Penetapan isu strategis didasarkan atas pertimbangan matang setelah
mensinergikan hasil kajian dari aspek politis, teknokratis, partisipatif, top-down dan bottom up
2. Rancangan visi daerah jangka panjang perlu tegas, jelas arahnya, ringkas, realistis dan aplikatif, serta mampu
menjawab tantangan dan permasalahan menjadi isu strategis
3. Rumusan misi harus mempunyai
Keluaran
• Rumusan isu-isu strategis yang diorganisasikan sesuai klasifikasi fungsi-fungsi pemerintahan daerah
• Yang diperkirakan akan menghambat perwujudan good governance dan pembangunan berkelanjutan,
• Terutama yang berkaitan dengan
1. Ekonomi:
• Pertumbuhan dan pengembangan daya saing daerah • Hambatan-hambatan dalam investasi penanaman modal • Ekonomi biaya tinggi
Keluaran
2. Lingkungan Hidup dan Penataan Ruang:
• Konflik-konflik pemanfaatan ruang daerah dan perkembangan ruang terbangun
• Kerusakan Sumber Daya Alam
• Degradasi kelestarian lingkungan dan bencana alam
3. Perlindungan Sosial:
• Tantangan ketenagakerjaan dan pengangguran • Konflik-konflik sosial
4. Pelayanan Umum
• Pelayanan Publik
Metode dan Langkah
Metode• Kajian analitis dan diskusi antar Tim Penyusun • Dialog atau
diskusi melalui FGD
Langkah-langkah
1. Review kembali draft rumusan strategis
2. Bandingkan dengan catatan-catatan atau rumusan hasil FGD untuk semua aspek pembangunan yang telah
dibahas
3. Tetapkan rumusan yang menjadi isu strategis daerah 4. Berdasarkan rumusan isu strategis kemudian susun
rumusan alternatif
• Rumusan/kesepakatan hasil jaring aspirasi Isu dan Harapan Masyarakat • Hasil rumusan/formulasi analisis secara teknis terhadap profil dan prediksi
perkembangan daerah
• Rumusan hasil FGD yang telah disepakati
V I S I
• Visi Pembangunan Daerah dalam RPJMD adalah Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu
pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), • Visi tersebut seharusnya
mengambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban.
Kriteria Rumusan Visi
1. Mengambarkan dengan jelas tentang kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang.
2. Menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu startegis yang perlu diselesaikan dalam jangka menengah.
3. Disertai penjelasan yang lebih operasional sehingga mudah menjadi acuan bagi perumusan startegi, kebijakan dan program
4. Disertai penjelasan mengapa visi tersebut dibutuhkan di daerah, relevansi visi dengan permasalahan dan potensi pembangunan daerah.
5. Sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah.
M I S I
• Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi.
• Rumusan misi merupakan hal yang penting memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran dan arah kebijakan yang ingin dicapai dalam menentukan jalan yang akan ditempuh untuk
Kriteria Perumusan Misi
1. Menunjukkan dengan jelas upaya-upaya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan visi daerah.
2. Disusun dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis eksternal dan internal daerah. 3. Disusun dengan menggunakan
bahasa yang ringkas, sederhana dan mudah diingat.
Hirarki dari Visi ke Program
Visi Misi Strategi Kebijakan Program• Rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
• Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
• Langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
• Arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan.
• Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan
Tujuan/ Sasaran
• Penjabaran visi yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan visi dan misi
Visi Misi Sasaran Strategi Kebijakan Program KINERJA
PRIMA
Keselarasan Kebijakan dan Pelaksanaan Program
(Mengacu pada Struktur UU 25/2004)
Kebingungan
X
Misi Sasaran Strategi Kebijakan ProgramVisi
X
Sasaran Strategi Kebijakan Program FrustrasiTidak Terarah
Visi Misi
X
Strategi Kebijakan ProgramVisi Misi Sasaran Tidak
Efektif
X
Kebijakan ProgramSalah
Yang Harus Diingat
• Konsistensi Internal (dalam dokumen itu sendiri):
– Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Kegiatan Pagu Indikatif.
• Konsistensi Ekternal :
– Apakah sudah mengacu/selaras kepada dokumen diatasnya seperti RTRW, RPJPD, RPJMD, Renstra Provinsi/K/L dan lain-lain
Tujuan dan Sasaran
• Tujuan dan sasaran adalah tahapan perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah • Yang selanjutannya akan
menjadi dasar penyusunan
arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan.
Tujuan
• Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan.
• Kriteria Tujuan:
1. Diturunkan secara lebih operasional dari masing-masing misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan visi,
2. Untuk mewujudkan suatu misi dapat dicapai melalui beberapa tujuan,
3. Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis daerah, 4. Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti
Sasaran
• Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun.
• Kriteria Sasaran:
1. Dirumuskan untuk mencapai atau menjelaskan tujuan.
2. Untuk mencapai tujuan dapat dicapai melalui beberapa sasaran. 3. Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis daerah.
Merumuskan Indikator
yang Memenuhi Kriteria SMART
Specific
(Spesifik/khusus)
Menyebutkan dengan jelas data dan kemudahan akses untuk mendapatkannya.
Measureable
(Terukur)
Indikator yang dapat terukur baik secara kuantitatif atau kualitatif.
Accountable
(Dapat Dipertanggungjawabkan)
Memperhitungkan kemampuan unit pelaksana dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Berada dalam rentang kendali/pertanggungjawaban akuntabilitas unit kerja yang bersangkutan.
Result-oriented
(Relevan)
Relevan /terkait langsung dengan Program/Kegiatan yang diukur.
Uji dengan “Jika-Maka”: Jika digunakan Indikator Kinerja tertentu, maka informasi mengenai tercapai atau tidaknya sasaran strategis dari suatu
Program/Kegiatan akan dapat diketahui.
Time-bound
(Periode Waktu Tertentu)
Memperhitungkan rentang atau periode waktu pencapaian, untuk analisa perbandingan kinerja dengan masa-masa sebelumnya.
Langkah Penyusunan Tujuan dan Sasaran
1. Merumuskan rancangan pernyataan tujuan dari setiap misi dan melihat kesesuaian dengan program Kepala Daerah terpilih.
2. Menguji apakah rancangan pernyataan dapat memecahkan isu-isu strategis dalam jangka menengah.
3. Merumuskan rancangan pernyataan-pernyataan sasaran pada setiap tujuan
4. Merumuskan rancangan capaian indikator yang terukur dari setiap sasaran, sekurang-kurangnya memenuhi kriteri indikator kunci. 5. Menyelaraskan rancanan pernyataan-pernyataan sasaran dan
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran
Visi: . . . . . .
Misi Tujuan Sasaran
Contoh dari Misi ke Tujuan
Visi 2013-2018: “Riau Maju, Sejahtera dan Ihsan"
Misi Tujuan
Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota.
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana kota yang merata bagi seluruh warga.
Meningkatkan kehidupan sosial
masyarakat melalui layanan pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya. Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif.
Mewujudkan kehidupan warga yang
dinamis, inovatif,kreatif dan berperan aktif dalam pembangunan.
• Mewujudkan pemenuhan kehidupan dasar pendidikan dan kesehatan.
• Memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai.
Mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan kehidupan beragama
Strategi dan Arah Kebijakan
• Strategi dan Arah Kebijakan
merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai Tujuan dan Sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien
Strategi
• Strategi adalah langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
• Rumusan Strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas
dengan serangkaian arah kebijakan
• Langkah-Langkah dalam merumuskan Strategi:
1. Menyusun alternatif pilihan langkah yang dinilai realistis dan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
2. Menetukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan
ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk setiap langkah yang akan dipilih.
3. Melakukan evaluasi untuk menentukan langkah yang paling tepat antara lain menggunakan metode SWOT.
Arah Kebijakan
• Arah Kebijakan adalah Pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu-kewaktu selama 5 (lima) tahun.
• Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya • Kriteria Arah Kebijakan:
1. Memperjelas kapan suatu sasaran dapat dicapai dari waktu ke waktu 2. Dirumuskan bersamaan dengan formulasi strategi, sebelum atau
setelah alternatif strategi dibuat,
Contoh dari Visi sampai Program
Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan dan kesehatan Menurunkan angka kematian bayi per1000 kelahiran Meningkatnya usia harapan Misi Tujuan/ Sasaran Strategi Meningkatkan APM SMP/MTS/Paket Meningkatkan Jumlah Penduduk >15 tahun melek huruf Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah Kebijakan Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat yang berkualitas Peningkatan tingkat pendidikan tenaga kesehatan masyarakat Peningkatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Promosi Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program
Apa Itu Renstra SKPD
• Renstra SKPD merupakan satu dokumen rencana resmi daerah
untuk mengarahkan pelayanan SKPD khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 tahun ke depan masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.
• Kualitas penyusunan Renstra SKPD akan sangat ditentukan oleh kemampuan SKPD untuk menerjemahkan, mengoperasionalkan, dan mengimplementasikan Visi, Misi dan Agenda KDH, tujuan, strategi, kebijakan, dan capaian program RPJMD ke dalam
penyusunan Renstra SKPD sesuai TUPOKSI SKPD.
Apa Itu Renstra SKPD
• Renstra SKPD menjawab 3 pertanyaan dasar;
1) Ke mana pelayanan SKPD akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang; 2) Bagaimana mencapainya;
3) Langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.
• Untuk mendapatkan dukungan yang optimal bagi implementasinya, proses penyusunan dokumen Renstra SKPD perlu membangun komitmen dan kesepakatan dari semua stakeholder (termasuk Forum Multistakeholder SKPD) untuk mencapai tujuan Renstra SKPD melalui proses yang transparan, demokratis, dan akuntabel dengan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis,
partisipatif, dan politis.
Renstra SKPD dalam Penyusunan RPJMD
Visi, Misi, ProgramKepala Daerah Terpilih
Bappeda menyusun Rancangan Awal RPJMD Bappeda menyelenggarakan MUSRENBANG RPJMD Penetapan RPJMD Bappeda menyusun Rancangan Akhir RPJMD
a) Visi, Misi Kepala Daerah a) Visi,Misi Kepala Daerah
b) Strategi Pembangunan Daerah c) Kebijakan Umum
d) Kerangka Ekonomi Daerah
SKPD Menyusun Renstra SKPD Program SKPD e) Program SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (7) Renstra SKPD
Outline Renstra SKPD
1. Pendahuluan;
2. Gambaran pelayanan SKPD;
3. Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi;
4. Visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan; rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif; dan
5. Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD.
Sistematika Penulisan Renstra SKPD
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Landasan Hukum
1.4 Kedudukan dan Peranan Renstra SKPD dalam Perencanaan Daerah
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD
2.1 Struktur Organisasi
2.2 Susunan Kepegawaian dan kelengkapan 2.3 TUPOKSI
2.4 Sistem, Prosedur, Mekanisme (dan lain-lain yang perlu)
BAB 3 PROFIL KINERJA PELAYANAN SKPD
3.1 Kinerja Pelayanan Masa Kini (menurut berbagai aspek pelayanan dan capaian terhadap Standar Pelayanan Minimal) 3.2 Kelemahan dan Kekuatan Internal
3.5 Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang berpengaruh pada TUPOKSI SKPD
3.6 Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan (untuk lebih efisien dan efektif)
BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi SKPD 4.2 Misi SKPD
4.3 Tujuan (memenuhi kriteria Specific,
Measurable, Achievable, Results Oriented, Time Bound) 4.4 Strategi 4.5 Kebijakan BAB 5 PROGRAM 5.1 Program SKPD 5.2 Program Lintas SKPD
Persiapan Penyusunan Rancangan Awal RPJMD Penyusunan Rancangan Awal Renstra SKPD Pelaksanaan Musrenbangda Jangka Menengah 1 Penyusunan Rancangan Akhir RPJMD/ Renstra SKPD Penetapan Perda tentang RPJMD 3 5 2 4 6
Tahap Persiapan
1. Orientasi Perencanaan Daerah
2. Pembentukan Tim Penyusun RPJMD
3. Penyusunan Rencana Kerja Penyiapan dokumen RPJMD 4. Visi, Misi dan Program Prioritas Kepala Daerah Terpilih 5. Orientasi Renstra SKPD
6. Pembentukan Tim Penyusun Renstra SKPD
7. Penyusunan Rencana Kerja Penyiapan dokumen Renstra SKPD 8. Identifikasi Stakeholder
9. Penentuan Stakeholder untuk konsultasi publik
10. Penyiapan draft SK Tim Penyusun dan SK Panduan Penyusunan dokumen RPJMD
11. Penetapan SK Tim Penyusun dan SK Panduan Penyusunan Dokumen RPJMD 12. Surat Perintah KDH kepada SKPD & surat permintaan kepada Lembaga/NGS
agar berkontribusi dalam proses RPJMD
Tahap Penyusunan Rancangan
Awal RPJM Daerah
1. Pengumpulan Data/Informasi Kondisi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 5 tahunan
2. Penyusunan profil daerah dan prediksi masa depan 3. Kajian terhadap RPJPD
4. Kajian terhadap Visi, Misi dan Program Prioritas Kepala Daerah terpilih 5. Analisis keuangan daerah
6. Kajian RTRW-D
7. Review RPJMD Provinsi dan Nasional
8. Jaring aspirasi: Isu dan harapan masyarakat 9. Formulasi Dok. Rancangan Awal RPJMD 10. FGDs untuk setiap Topik
11. Pembahasan Rancangan Awal RPJMD bersama SKPDs
12. Penyusunan Rancangan Awal RPJMD untuk dibahas dalam Musrenbang RPJMD
Tahap Penyusunan Rancangan
Awal Renstra SKPD
1. Pengumpulan Data/Informasi Kondisi Pelayanan SKPD
2. Penyusunan profil pelayanan SKPD & prediksi jangka menengah
3. Tupoksi SKPD
4. Perumusan Visi dan Misi SKPD
5. Evaluasi Renstra SKPD (Renstra Dinas) periode lalu
6. Review Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi
7. Identifikasi capaian keberhasilan dan permasalahan
8. Perumusan program (SKPD, Lintas SKPD, Kewilayahan)
9. Pembahasan Forum SKPD
10. Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum SKPD
Tahap Pelaksanaan Musrenbang Daerah Jangka
Menengah
• Musrenbang RPJMD
• Naskah Kesepakatan Hasil Musrenbang RPJMD
Tahap Penyusunan Rancangan Akhir RPJM
Daerah/ Renstra SKPD
• Penyusunan Rancangan Akhir dokumen RPJM Daerah • Penyusunan Naskah Akademis Ranperda RPJMD
• Penyusunan Rancangan Akhir dokumen Renstra SKPD • Penyusunan Naskah Akademis Rancangan Perka SKPD
4
Tahap Penetapan Peraturan
Daerah tentang RPJMD
• Penyampaian Naskah Perda RPJMD kepada Gubernur cq Bappeda Provinsi
• Konsultasi dengan Gubernur cq kepala Bappeda Provinsi
• Penyampaian Naskah perda RPJMD serta lampirannya kepada DPRD
• Pembahasan DPRD tentang Ranperda RPJMD • Penetapan Ranperda menjadi Perda
• Dokumen RPJM-D yang telah disyahkan • Dokumen Renstra SKPD telah disyahkan
Definisi Monitoring
• Monitoring secara umum dapat diartikan sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain:
– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan keluarannya (fokus pada input, proses dan output)
– Pelaporan tentang kemajuan – Indentifikasi masalah-masalah
Definisi Evaluasi
• Proses menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan, atau program.
• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik terhadap sebuah intervensi yang
direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan.
Jenis Evaluasi
menurut waktu pelaksanaan
Tahap Perencanaan (ex-ante):
dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan untuk memilih dan menentukan:
1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan
2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya
Tahap Pelaksanaan (on-going)
Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program
Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program
Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post)
dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir
untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan untuk menilai:
1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), 2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun
Mengapa Perlu Monev
• Review perkembangan/progress
• Identifikasi masalah dalam perencanan dan/atau implementasi • Membuat penyesuaian yang dapat membuat “perbedaan”
• Membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya
• Memberikan berbagai kemungkinan solusi dalam menyelesaikan masalah
• Memunculkan pertanyaan mengenai asumsi dan strategi • Mencerminkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana
mencapainya
Evaluasi Kualitas Renstra SKPD
1/3
1. Ada review yang cukup menyeluruh tentang kinerja pelayanan SKPD dalam periode lalu (1-3 tahun lalu) untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang telah berpengaruh pada kinerja pelayanan SKPD.
.2. Ada kejelasan rumusan status dan kedudukan kinerja pencapaian pelayanan SKPD masa kini dalam penyelenggaraan berbagai
urusan wajib atau pilihan SKPD sesuai TUPOKSI SKPD.
.3. Ada kajian perspektif masa depan SKPD:
. mengantisipasi perubahan-perubahan,
kecenderungan perkembangan internal dan eksternal yang diperkirakan akan mempengaruhi kinerja pelayanan SKPD, merumuskan apa yang perlu dilakukan agar pelayanan SKPD
Evaluasi Kualitas Renstra SKPD
2/3
4. Ada rumusan isu dan permasalahan strategis pembangunan
pelayanan SKPD dan identifikasi langkah-langkah strategis untuk memperbaiki pelayanan SKPD kepada masyarakat.
.5. Ada kesesuaian dan konsistensi antara visi, misi, dan
agenda KDH terpilih, tujuan, strategi, kebijakan, dan capaian program RPJMD dengan usaha mengoptimalkan kekuatan dan mengatasi kelemahan internal organisasi dan
pelayanan SKPD; mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan eksternal pengembangan pelayanan SKPD.
.6. Ada penerjemahan yang baik dan sistematis dari visi, misi, dan agenda KDH terpilih dan RPJMD ke dalam perumusan visi, misi, tujuan (SMART), strategi, dan kebijakan
Evaluasi Kualitas Renstra SKPD
3/3
7. Ada rumusan yang baik dan sistematis tujuan (berasaskan padaprinsip SMART), strategi, kebijakan, dan prioritas program pembangunan pelayanan SKPD.
.8. Ada kesesuaian antara hasil rumusan isu strategis dalam
pengelolaan keuangan daerah dengan rumusan tujuan, strategi, dan arah kebijakan keuangan dan pembiayaan SKPD.
.9. Ada kesesuaian antara rumusan program pembangunan daerah dengan kendala fiskal SKPD.
.10. Ada keterkaitan yang erat dan kontribusi program pembangunan daerah terhadap pemecahan isu dan permasalahan strategis pelayanan SKPD dan pembangunan daerah secara keseluruhan.
.11. Ada proses perencanaan yang demokratis dan partisipatif dalam keseluruhan proses pengambilan keputusan penyusunan Renstra SKPD
Lampiran: Contoh Logframe
Level Uraian Kriteria Sukses Indikator
Impacts Meningkatnya
kesetaraan gender Meningkatnya IPG dan IDG
Indeks Pembangunan Gender (IPG) atau Gender-related
Development Index (GDI) dan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) atau Gender Empowerment
Measurement (GEM).
Outcomes Meningkatnya
jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang sosial,
politik, dan hukum
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang sosial, politik, dan hukum menjadi 18 kebijakan pada tahun 2014
Jumlah kebijakan, program, dan kegiatan pelaksanaan PUG di bidang sosial, politik, dan hukum di tingkat nasional dan daerah Meningkatnya
jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ekonomi
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ekonomi menjadi 31 kebijakan pada tahun 2014
Jumlah kebijakan, program, dan kegiatan pelaksanaan PUG di bidang ekonomi di tingkat nasional dan daerah
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan
Meningkatnya Jumlah kebijakan perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan menjadi 26 kebijakan pada tahun 2014
Meningkatnya Persentase cakupan perempuan korban kekerasan yang
Jumlah kebijakan perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan
Persentase cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapat penanganan pengaduan
Level Uraian Kriteria Sukses Indikator
Output Meningkatnya
jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang pendidikan
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan menjadi 3 kebijakan pada tahun 2014.
5 K/L dan 19 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang pendidikan pada tahun 2014
Jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan
Jumlah K/L dan pemda yang
difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang pendidikan (K/L dan prov)
Meningkatnya
jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang kesehatan
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG di bidang kesehatan menjadi 4 kebijakan pada tahun 2014
5 K/L dan 25 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang kesehatan pada tahun 2014
Jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG di bidang kesehatan
Jumlah K/L dan pemda yang
difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang kesehatan (K/L dan prov)
Meningkatnya
jumlah kebijakan partisipasi
perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG di bidang politik dan pengambilan keputusan menjadi 5 kebijakan pada tahun 2014
3 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang politik dan pengambilan keputusan pada tahun 2014
Jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG di bidang politik dan pengambilan keputusan
Jumlah K/L dan pemda yang
difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang politik dan
Level Uraian Kriteria Sukses Indikator Output Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan
perempuan dari tindak kekerasan menjadi 9 kebijakan tahun 2014
3 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan pada tahun 2014
Jumlah kebijakan perlindungan
perempuan dari tindak kekerasan
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi
dalam penerapan kebijakan
perlindungan perempuan dari tindak kekerasan (K/L dan prov)
Meningkatnya
jumlah kebijakan penerapan sistem data gender
Meningkatnya jumlah kebijakan penerapan
sistem data gender menjadi 4 kebijakan pada tahun 2014.
17 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan penerapan sistem data terpilah gender pada tahun 2014
Jumlah kebijakan penerapan sistem
data gender
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi
dalam penerapan kebijakan penerapan sistem data terpilah gender (K/L dan prov) Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan
tenaga kerja perempuan menjadi 4 kebijakan pada tahun 2014
1K/L dan 23 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan pada tahun 2014
Jumlah kebijakan perlindungan tenaga
kerja perempuan
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi
dalam penerapan kebijakan
perlindungan tenaga kerja perempuan (K/L dan prov) Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan
korban tindak pidana perdagangan orang menjadi 3 kebijakan pada tahun 2014.
10 K/L dan 15 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang pada tahun 2014.
Jumlah kebijakan perlindungan korban
tindak pidana perdagangan orang
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi
dalam penerapan kebijakan
perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang (K/L dan prov)
Meningkatnya
jumlah kebijakan
Meningkatnya jumlah kebijakan penghapusan
kekerasan pada anak menjadi 4 kebijakan pada
Jumlah kebijakan penghapusan
Level Uraian Kriteria Sukses Indikator
Activities Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
bidang pendidikan yang responsif gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang kesehatan yang responsif gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang ketenagakerjaan yang responsif gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penyusunan data gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan korban perdagangan orang
Level Uraian Keterangan
Needs Kapasitas kelembagaan
PUG masih terbatas dan pemberdayaan
perempuan belum optimal
Lambatnya peningkatan nilai IDG setiap tahunnya. Hal ini
mengindikasikan bahwa peningkatan kesetaraan gender di bidang ekonomi dan ketenagakerjaan, politik, serta pengambilan keputusan belum signifikan yang, antara lain, disebabkan oleh: (1) masih
terdapatnya kesenjangan gender dalam hal akses, manfaat, dan partisipasi dalam pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber daya pada tataran antarprovinsi dan antarkabupaten/kota; (2)
rendahnya peran dan partisipasi perempuan di bidang politik, jabatan-jabatan publik, dan di bidang ekonomi; dan (3) rendahnya kesiapan perempuan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim, krisis energi, krisis ekonomi, bencana alam, dan konflik sosial, serta terjadinya penyakit.
Perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan juga masih belum mencukupi, yang terlihat dari masih belum
memadainya jumlah dan kualitas tempat pelayanan bagi perempuan korban kekerasan karena banyaknya jumlah korban yang harus dilayani dan luasnya cakupan wilayah yang harus dijangkau.
Belum efektifnya kelembagaan PUG dan pemberdayaan
perempuan
Belum optimalnya penerapan peranti hukum, peranti analisis, dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender sebagai prioritas pembangunan;
Belum memadainya kapasitas kelembagaan dalam pelaksanaan PUG, terutama sumber daya manusia, serta ketersediaan dan penggunaan data terpilah menurut jenis kelamin dalam siklus pembangunan; dan
Masih rendahnya pemahaman mengenai konsep dan isu gender serta manfaat PUG dalam pembangunan, terutama di kabupaten/kota