• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI BEDA NILAI TSH SEBELUM DAN SESUDAH INTERVENSI GARAM PPM PADA ANAK DI DAERAH ENDEMIK GAKI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJI BEDA NILAI TSH SEBELUM DAN SESUDAH INTERVENSI GARAM PPM PADA ANAK DI DAERAH ENDEMIK GAKI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

UJI BEDA NILAI TSH SEBELUM DAN SESUDAH INTERVENSI GARAM

20-30 PPM PADA ANAK DI DAERAH ENDEMIK GAKI

The Mean Difference TSH Value and Post Intervention of Iodized Salt

20-30 PPM for Primary School Children in The Deficiency Area

Ina Kusrini1, M. Samsudin1, Djoko Kartono2 1 Balai Litbang GAKI Magelang Kapling Jayan Borobudur Magelang

2 Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Jl. Dr. Sumeru No.63 Bogor

E-mail: ina@litbang.depkes.go.id

Naskah masuk: 31 Agustus 2011, review I: 5 September 2011, review II: 7 September 2011, naskah layak terbit: 5 Desember 2011.

ABSTRACT

Iodine is an essential component for synthesis of tyroid hormone. In the areas of iodine deficiency iodine intake was also obtained from providing iodine capsules and fortification of salt. Salt is recommended is 30-80ppm. From the median of Urine Iodine Ecretion that get from survey 2003 showed there are low iodine intake but also there are risk for the occurence of excess. The aim of this paper is to know the effects of salt with that derived from the standard dose of 20-30ppm to TSH serum values in iodine deficient areas. This research is a quasi

experimental where there are intervention with iodized salt 20-30 ppm in the community of deficiency area. The design of this study is a trial pre and post time series design for 4 month. The population in the study of all primary school children in the deficiency area. Sample is 4-5 grade school children at elementary are selected. The number of sample is 70. Data analysis using non-parametric test for paired samples. The results of this stu=dy is that TSH values before and after the intervention showed significantly different results with p <0.05. TSH mean values between before giving salt intervention with salt after the administration of the intervention, namely from 2.62 to 1.39.

Keywords: TSH value, primary school children, salt intervention. ABSTRAK

Iodium adalah komponen esensial untuk sintesis hormon tiroid. Di daerah defisiensi iodium asupan iodium didapat dari program pemberian kapsul iodium dan fortifikasi garam. Garam yang dianjurkan adalah 30-80ppm. Dari median urin hasil survei GAKI 2003 menunjukkan bahwa di Indonesia masih adanya intake iodium yang rendah tetapi juga sudah terdapat resiko untuk terjadinya ekses iodium. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui efek pemberian garam dengan dosis yang diturunkan dari standar yakni 20-30ppm terhadap nilai TSH serum pada daerah defisiensi iodium. Penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimental dimana dilakukan intervensi terhadap masyarakat berupa pemberian garam dengan kadar 20-30 ppm. Desain studi adalah trial pre and post time series design. selama 4 bulan. Populasi dalam penelitian semua anak usia sekolah dasar di daerah defisiensi iodium .Sampel adalah anak sekolah kelas 4-5 di lokasi SD yang terpilih. Jumlah sampel adalah 70 orang. Analisa data dengan menggunakan uji non parametrik untuk sampel berpasangan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa nilai TSH sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan hasil berbeda secara signifikan dengan p<0,05. Nilai rerata TSH

(2)

PENDAHULUAN

Iodium adalah suatu unsur elemen bukan logam, yang diperlukan oleh manusia untuk sintesa hormon tiroid. Iodium sebagai unsur penting dalam proses tumbuh kembang manusia, dan merupakan zat gizi mikro. Di dalam tubuh terdapat sebanyak 15-20 mg iodium1. Kebutuhan harian iodium sebesar 90-120 mg/ hari pada umur 1-11 tahun, 150 mg/ hari pada remaja, dewasa dan 200 mg/ hari pada ibu hamil/ menyusui2.

Sumber iodium pada dasarnya disumbang alamiah oleh alam, pada daerah defisiensi iodium, asupan iodium didapat juga dari kapsul iodium dosis tinggi dan garam iodium mengingat hasil pertanian di daerah ini akan menghasilkan hasil tanaman yang miskin iodium. Manusia dan hewan yang hanya bergantung pada hasil tanaman daerah tersebut akan mengalami kekurangan iodium3. Program kapsul iodium dosis tinggi sedang dikaji ulang. Sedangkan program fortifikasi garam iodium merupakan program yang saat ini dapat di terapkan di masyarakat. Kadar iodium dalam garam yang dianjurkan sesuai dengan SNI No 01-3556-1994 adalah 30-80 ppm.

Pada anak sekolah kekurangan hormon tiroid diantaranya dapat menyebabkan menurunya IQ beberapa poin. Pada penderita kretin defisit IQ poin sebesar 50 di bawah normal sedangkan pada penderita GAKI bukan kretin akan mengalami penurunan poin

sebesar 10 dibawah normal sedangkan pada penderit gondok akan mengalami penurunan sebesar 5 dibawah normal. Metanalisis dari 21 studi kecuali amerika utara terdapat perbedaan IQ 13,5 poin dari masyarakat yang hidup di daerah defisieni iodium4,5.

Data dari survei GAKI 2003 bahwa nilai median UIE > 300ug/l pada anak sekolah di Indonesia adalah sebesar 35,4% sedangkan nilai median UIE < 100ug/l masih sebesar 16,3%6. Hal ini menunjukan bahwa masih ada-nya intake iodium yang rendah tetapi juga sudah terdapat resiko terjadinya ekses iodium di dalam masyarakat. Karena itulah akan dilihat apakah penurunan kadar garam 20-30 ppm sudah cukup untuk menurunkan nilai TSH dalam darah tanpa menyebabkan ekses? Penegakan diagnosis bahwa terdapat masalah gangguan akibat kekurangan iodium ataupun tidak salah satunya adalah dengan melihat kadar TSH dalam serum darah. Makalah ini menyajikan uji beda dari kadar TSH sebelum dan setelah intervensi garam iodium dosis rendah terhadap kadar hormon tiroid dalam darah pada anak sekolah kelas 4 dan 5 di daerah defisiensi iodium.

METODE

Penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimental dimana dilakukan intervensi terhadap masyarakat berupa pemberian garam dengan kadar 20-30 ppm. Desain studi adalah trial antara sebelum pemberian garam intervensi dengan sesudah pemberian garam intervensi, yakni dari 2,62 menjadi 1,39.

(3)

pre and post time series design. selama empat bulan. Lokasi penelitian adalah di kabupaten Magelang dan Temanggung yang merupakan daerah endemik sedang berdasarkan hasil survei GAKI 2003. Populasi dalam penelitian adalah semua anak sekolah usia 7-12 tahun di SD terpilih. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah anak sekolah kelas 4 dan 5. Besar sampel menggunakan rumus estimasi proporsi dengan presisi relatif sebanyak 70 orang. Pemilihan lokasi penelitian (kecamatan dan desa) dilakukan secara purposif dengan syarat memiliki tingkat mobilisasi yang rendah yang diharapkan masyarakat menggunakan garam hasil intervensi untuk keperluan sehari hari. Cara pengumpulan data yaitu pada awal penelitian sampel dilakukan pemeriksaaan klinis oleh dokter setelah pemeriksaan klinis, dilakukan pengambilan serum darah untuk diperiksa kadar hormon tiroid dalam darah. Selain itu juga dilakukan

pengambilan urin untuk mengetahui kadar iodium dalam urin. Selanjutnya dilakukan intervensi dengan pemberian garam konsumsi dengan kadar 20-30 ppm selama empat bulan. Pada akhir penelitian dilakukan pengambilan data seperti pada saat awal penelitian yakni dilakukan pemeriksaan klinis, lalu dilakukan pengambilan darah serum dan urin

Analisis data menggunakan uji beda pada kelompok berpasangan untuk melihat perbedaan kadar TSH sebelum dan sesudah intervensi setelah sebelumnya dilakukan uji normalitas terlebih dahulu.Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komisi etik Badan Litbang Kesehatan RI.

HASIL

Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Karakteristik Responden AUS sebelum dan sesudan Intervensi

Variabel Rerata Usia responden 10 + 1,3 BB sebelum 24,0 + 4,9 BB sesudah 25,3 + 4,9 TB sebelum 127,9 + 7,6 TB sesudah

Status Gizi sebelum Status Gizi sesudah

129 + 8,2 -0,67+ 1,2 -0,69 + 0,9 Berdasarkan Tabel 1. di atas

dapat dilihat bahwa semua responden merupakan anak usia sekolah dengan rata rata usia responden adalah 10 tahun .Terjadi peningkatan berat badan

dan tinggi badan sebelum dan sesudah penelitian. Secara umum status gizi responden adalah baik yang diukur baik sebelum maupun sesudah intervensi.

(4)

Tabel 2. Analisis Univariat Kadar TSH Responden

Dari Tabel 2. dapat diketahui bahwa secara umum rerata nilai TSH sebelum dan sesudah adalah normal. Tetapi terdapat penurunan nilai rerata TSH antara sebelum pemberian garam intervensi dengan sesudah pemberian garam intervensi ,yakni dari 2,62 menjadi 1,39. Pada tabel juga dapat diketahui bahwa pada saat sebelum

Tabel 4. Uji Beda Nilai TSH sebelum dan sesudah Intervensi

Kadar TSH pre Kadar TSH post

Median 2,62 1,39

Std. Deviation 1,76 0,93

Variance 3,09 0,87

Minimum 0,27 0,01

Maximum 7,69 4,54

intervensi terdapat nilai TSH maksimum responden 7,69 sehingga dapat dikatakan kekurangan iodium , tetapi setelah intervensi nilai maksimum TSH menurun menjadi normal. Sedangkan setelah intervensi di dapatkan responden dengan nilai minimum TSH adalah 0,01 sehingga masuk dalam kategori kelebihan iodium.

Tabel 3. Nilai TSH sebelum dan sesudah Intervensi

N

Mean

Rank Sum of Ranks

Kadar TSH thp 2 - Kadar TSH thp 1 Negative Ranks 55(a) 37,73 2075,00

Positive Ranks 13(b) 20,85 271,00

Ties 0(c)

Total 68

TSH pre - TSH post

Z -5,512(a)

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua responden yang tidak mengikuti pemeriksaan darah pada akhir penelitian. Pada akhir penelitian terdapat sebanyak 80 %

responden mengalami penurunan nilai TSH dalam serum setelah intervensi dan 20 % lainnya memiliki nilai TSH setelah intervensi yang cenderung naik daripada sebelum intervensi.

a Based on positive ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test

(5)

Hasil Uji statistik dengan uji non parametrik antara dua sampel berpasangan dengan wilcoxon didapat bahwa nilai p<0,05 yang berarti terdapat perbedaan nilai TSH sebelum dan sesudah intervensi.

PEMBAHASAN

Iodium adalah komponen esensial yang dibutuhkan oleh tubuh yang diperlukan untuk sintesa hormon tyroid. Hormon tiroid yang berupa T3 dan T4 yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid berperan dalam mangatur ekspresi gen, diferensiasi jaringan, perkembangan umum dan perkembangan otak. Hormon tiroid mengandung 59-65% unsur iodium. Sekitar 70 % dari iodium di dalam tiroglobulin terdapat sebagai pengaktif yaitu monoiodotiroisin dan diiodotirosin sementara 30 % lagi berada dalam residu iodotirosil, T3 dan T47. Penentuan defisiensi iodium dengan menggunakan uji laboratorium, untuk mengukur kadar hormon salah satunya adalah dengan mengukur kadar TSH dalam darah8.

Kelenjar tiroid harus menangkap 60 μg iodium sehari untuk memelihara persediaan tiroksin yang cukup. Penangkapan iodina oleh kelenjar tiroid dilakukan melalui transpor aktif yang dinamakan pompa iodium. Mekanisme ini diatur oleh hormon yang merangsang tiroid (Thyroid Stimulating Hormone / TSH) dan Thyrotropin Releasing Hormone/ TRH yang dikeluarkan oleh hipotalamus yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari untuk mengatur sekresi tiroid. Hormon tiroksin kemudian di bawa darah ke sel-sel sasaran dan hati; selanjutnya dipecah dan bila diperlukan iodium kembali digunakan9.

Pengukuran TSH sangat penting karena menunjukkan cukupnya pasokan hormon tiroid otak. Rentang TSH yang normal menunjukkan bahwa hipotalamus merasakan jumlah hormon tiroid yang normal dan menstimulasi tiroid untuk terus membuat dan melepaskan hormon tiroid pada kadar yang sama. Kadar TSH tinggi memberi tanda hormon tiroid syaraf pusat tidak cukup. Sedangkan rendahnya kadar TSH menunjukkan bahwa sistem syaraf pusat merasakan peningkatan jumlah hormon tiroid8. Nilai batas normal kadar serum TSH di Laboratorium BP2GAKI adalah 0,3– 6,2 μU/ ml.

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa nilai TSH sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan hasil berbeda secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian garam beriodium dengan kadar 20-30 ppm selama 4 bulan telah dapat merubah nilai TSH dalam serum pada anak kelas 4 dan 5 SD di daerah defisiensi iodium. Pada saat ini dimungkinkan sudah ada asupan sumber iodium yang lain yang mengiringi pemberian garam iodium ini seperti sumber iodium yang di dapat dari makanan, mengingat saat ini juga sudah banyak makanan cepat saji yang mengandung iodium.

KESIMPULAN DAN SARAN

Terdapat perbedaan secara signifikan TSH sebelum dan sesudah intevensi garam iodium dengan kadar 20-30ppm. Saran diperlukan pengujian lebih lanjut dengan melihat kadar FT4 dalam darah

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada Bapak Sugianto SKM MScPH selaku Kepala BP2GAKI Magelang, Jajaran dinas Kabupaten Magelang dan Temanggung yang menjadi lokasi penelitian. Puskesmas Tembarak Kabupaten Temanggung dan Puskesmas Tempuran Kabupaten Magelang dan seluruh tim yang telah membantu terlaksananya penelitian. DAFTAR PUSTAKA

Delange F. Neonatal Thyroid 1.

Screening as Monitoring Tool for The Control of Iodine Deficiency. Acta Paediatric Supp ;1999: 432:21-24

WHO. Iodized Oil during Pregnancy 2.

Safe use of iodized oil to prevent iodine deficiency in pregnant women. Geneva: WHO;1996.

Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. 3.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta; 2002:153-67.

Bleichrodt N, Garcia I, Rubio C et al. 4.

Developmental disorders associated with severe iodine deficiency. The

prevention and control of Iodine Deficiency Disorders. Ed:BS Hetzel, JT Dunn and JB Stanbury. Elsevier; 1987 :65

Bleichrodt N, Born M Ph. A 5.

metaanalysis of research on Iodine and Its relationship to cognitive development. The damaged brain of iodine deficiency. Ed JB Stanbury Cognizant

Ministry of Health. Technical 6.

Assistance for Evaluation on Intensified Iodine Deficiency Control Project. Final Report. 2003.

Greenspan, F. Kelenjar Tiroid. 7.

Dalam: Endokrinologi Dasar dan Klinik. Alih bahasa: Caroline Wijaya, dkk. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2002.

Rinaningsih. Hubungan kadar retinol 8.

serum dengan TSH pada anak balita di daerah kekurangan iodium. Thesis. Semarang: Program Pasca sarjana UNDIP, 2007.

Greenspan, FS. The Thyroid Gland. 9.

In: Greenspan FS. Gardner DG. Basic and Clinical Endocrinology. 6 th ed. USA: The Mc Graw Hill Medical Publishing Division; 2003.

Gambar

Tabel 1. Karakteristik  Responden  AUS sebelum dan sesudan Intervensi
Tabel 2. Analisis Univariat Kadar TSH Responden

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain berupa perairan laut dimana sumberdaya yang cukup dominan di wilayah tersebut

• Berdasarkan faktor-faktor pengaruh yang telah disebutkan sebelumnya, kombinasi yang terbaik dalam melakukan estimasi parameter model kebutuhan transportasi adalah

Dalam hal pewayangan, pihak Surakarta mempertahankan aliran Kyai Panjang Mas yang hanya memiliki tiga orang panakawan (Semar, Gareng, dan Petruk), sedangkan pihak

Namun perbedaanya adalah jika Nur Laila Mubarokah Meneliti meneliti tentang Integrasi nilai-nilai multikultral dalam pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) Siswa Kelas

Oleh karena itu penulis membuat aplikasi “Aplikasi Pengenalan Hewan Lindung menggunakan Augmented Reality dengan Metode Mark er Based Track ing ” dengan menyajikan dalam

Tujuan penulisan ini adalah cara maksimal guru dalam menggunakan model examples non examples untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS tentang komponen peta dan

1) Kegiatan Pendahuluan, meliputi: guru memberikan salam pembuka dengan ramah (senyum) dan berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran; guru meneliti kehadiran

Tujuan dari penelitian ini antara lain yaitu menganalisis mekanisme pengadaan beras medium oleh Perum BULOG Sub Divisi Regional Surabaya Utara, menganalisis