• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dspra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dspra"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SAJIAN UTAMA

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 43

42 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 43

42 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

Mereka

Merajalela

di BerBagai

Posisi

Penting

Jaringan orang-orang Indonesia di luar

negeri merambah pelbagai bidang mulai

dari penerbangan, teknologi informasi,

telekomunikasi, kimia, pertambangan,

keuangan, ritel, perhotelan, hingga kedokteran.

mereka menempati posisi-posisi penting

baik sebagai profesional, ilmuwan, maupun

entrepreneur. bagaimana mereka meraihnya?

apa saja prestasinya?

(2)

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 43

42 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 43

42 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

s

ejak 2007, Anaziaz Zikir yang biasa dipanggil Azzy mulai menapaki karier di United Arab Emirates General Civil Aviation Authority (UAE GCAA). Ini adalah Departemen Per-hubungan Udara Uni Emirat Arab (UEA) yang berkantor di Dubai. Kewenangan instansi ini meliputi pengawasan organisasi penerbangan, pusat perawatan pesawat dan bandar udara untuk tujuh negara bagian UEA, yakni Abudhabi, Dubai, Sharjah, RasAlKhaimah, UmAlQuwain, Ajman dan Fujairah. Di lembaga tersebut, Azzy menduduki posisi strategis sebagai Senior Flight Operations Inspector for Air Charter and Special Operations.

Memang tidak mudah bagi orang Indonesia untuk bekerja di perusahaan tersebut. Hal ini dirasakan Azzy. Dia harus menghasilkan pekerjaan dua kali lipat untuk mendapatkan pengakuan atau posisi yang

AnAziAz zikir,

inSpektur

OperASiOnAl

peSAWAt uni

emirAt ArAb

Dede Suryadi & Darandono

riSet: Dian Solihati

setingkat dengan orang/ warga negara asli. Na-mun, bagi Bachelor of Sci-ence in Aeronautics FEATI dari University Manila, Filipina (1985-89) ini, hal itu bukan masalah, justru menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Alhasil, saat ini pria kelahiran Bandung 45 ta-hun ini telah diberi keper-cayaan untuk me ngawasi seluruh aktivitas opera-sional pesawat yang ber-hubungan de ngan avia-tion operaavia-tional software di seluruh penerbangan di UEA dan dipercaya menjadi Principal Flight Operations Inspector un-tuk sedikitnya delapan pener bangan. “Hal ini cukup berat, mengingat dunia penerbangan tidak kenal libur, dan selalu ada saja permohonan mendadak yang butuh pengambilan keputusan yang memiliki risiko tanggung jawab cukup tinggi,” kata Azzy.

Perlu diketahui, di UEA ada sekitar 28 opera-tor udara, mulai dari

operator besar Emirates, Etihad, dan beberapa puluh lainnya yang merupakan corporate charter. Namun, corporate charter ini cukup unik , mengingat pesawat mereka tidak hanya pesawat kecil tetapi ada juga Boeing B787, Boeing 747 sampai Citation jet. Saat ini, UAE GCAA memiliki tujuh Flight Operations Inspector, semuanya warganegara UEA, kecuali Azzy.

Karier peraih gelar M.Sc. Management Engineer-ing FEATI dari University Manila Filipina (1989-90) ini mulai melejit saat bekerja di IPTN/ PTDI pada 1991-2004, mulai dari insinyur hingga akhirnya menjadi penerbang uji. Namun saat krisis moneter, ia memutuskan mencari pekerjaan sejenis di luar negeri. Mulailah Azzy bekerja sebagai charter pilot di UEA. Dan pada 2005, Azzy yang pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Penerbang TNI AU, Yogyakarta (1991-95), menjadi Manajer Keselamatan dan Manajer Pelatihan di salah satu perusahaan charter yang selalu berinteraksi dengan UAE GCAA.

Di tahun 2006 ada seorang Flight Operations In-spector di UEA yang mantan Direktur Keselamatan Penerbangan Malaysia, yaitu Kapten Zainal, yang pernah mengenyam pendidikan di TNI AU tahun 70- an, dan Zainal dekat dengan para senior Azzy di TNI AU. Dari situlah Zainal merekomendasikan Azzy ke Direktur Jenderal UAE GCAA sehingga Azzy dapat bekerja di lembaga tersebut sampai sekarang.

Azzy diterima bergabung dengan UAE GCAA ka-rena pengalamanya selama di IPTN dan latar belakang pendidikan tes pilotnya sehingga mendapatkan pe-ngalaman terbang dengan berbagai macam pesawat dari single engine, Mig 29 sampai Airbus. Pengetahuan tentang pengoperasian beberapa jenis pesawat ini menjadi kunci dan pengalaman yang cukup luas, khususnya di dunia penerbangan.

Menurut peraih gelar M.Sc. Aerospace Design and Manufacturing, Bristol University Inggris (1999-2000) ini, dengan bekerja di instansi ini, dia mendapatkan wawasan luas. Mulai dari pengalaman mengintervieu pejabat (identik dengan fit and proper test) seperti direktur utama, direktur operasioal dan chief pilot.

Kemudian, pengalaman mengontrol sistem ope-rasi onal serta perangkat dan SDM yang mereka miliki untuk dievaluasi berdasarkan persyaratan regulasi ataupun standar praktis internasional, “Ini merupakan ilmu dan wawasan yang tidak mudah didapat,” tutur suami Eva Budiati dan ayah Azyati Patricia ini.

Saat ditanya berapa gaji dan tunjangan yang ia nikmati, ia menjawab, “Itu confidential. Namun, Anda bisa refer ke website beberapa penerbangan, standar gaji penerbang kurang-lebih sama dengan rata-rata standard captain airlines.” Yang pasti, se-luruh pegawai, di mana pun mereka berada, mutlak mendapatkan asuransi jiwa/kecelakaan karena siapa pun yang membutuhkan jasa darurat dapat ke rumah sakit tanpa dipungut biaya. Selain itu, untuk level pilot/manajer/ inspektor mendapat jaminan kesehat-an, sekolah anak (sampai dengan empat anak) dan faslitas rumah.§

(3)

SAJIAN UTAMA

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 45

44 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 45

44 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

i

nggris Raya telah lama dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan terbaik di dunia. Maka, membanggakan bila melihat salah seorang putra Indonesia mampu berprestasi menjadi tenaga pengajar di salah satu kampus di Negeri Ratu Elizabeth itu. Dialah Dr. Dani Harmanto, yang sejak 2007 menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin dan Produksi Fakultas Seni, Desain dan Teknologi Univer-sity of Derby, Derby, Inggris. “Saya juga sebagai dosen senior di bidang Enjiniring Otomotif,” ujar penyandang gelar S-1 Teknik Mesin dari Institut Teknologi Nasional, Malang, serta Master dan Ph.D di bidang Desain Enjinir-ing Otomotif dan Manufaktur dari Coventry University, Coventry, Inggris ini. Dani sendiri kelahiran Surabaya, 21 Januari 1969. Beristrikan Herya Wahyu Pratalykrana, pasangan ini dikaruniai tiga anak.

Selain itu, Dani juga menjabat sebagai external ex-aminer di Automotive Engineering dan FdSc Mechanical Engineering Somerset College, University of Plymouth College, serta di FdSc Motorsport Engineering for Haver-ing College, Open University periode 2009-2013.

Dani harmanto,

DOSen SeniOr

univerSity Of

Derby,

inggriS

Darandono & eddy Dwinanto iskandar

Sebagai ketua jurusan, tanggung jawabnya mencakup validasi dan akreditasi program, membuat mata kuliah baru, menjalin kerja sama dengan perusahaan setem-pat, rekrutmen, periklanan, lecturing, timetabling, staff arrangement, welfare student dan administrasi. “Saya tertarik bekerja di bidang ini untuk mengembangkan dan sekaligus memberikan ilmu kepada para mahasiswa sehingga mereka benar-benar siap bekerja,” ujar Dani yang memiliki keahlian di bidang computer-aided design (CAD), desain suspensi mobil balap, aerodinamika, dan analisis elemen terbatas itu.

Dani sukses meraih posisinya setelah berjuang bertahun-tahun sebagai dosen dan peneliti. Perjalanan karier Dani sebagai akademisi di Inggris dimulai setelah merampungkan pendidikan master (S-2) di Conventry University pada 1995. Setahun kemudian, sambil melan-jutkan pendidikan ke jenjang Ph.D di kampus yang sama, ia mulai bekerja di almamaternya sebagai dosen paruh waktu bidang CAD bagi mahasiswa program master.

Ia juga sempat menjadi asisten riset paruh waktu di proyek riset Zefredo di kampusnya. Proyek riset yang berusaha mencari teknologi baru dan penentuan karak-teristik kendaraan di masa depan itu cukup prestisius dan didukung perusahaan besar seperti Mayflower Vehicle System Plc. dan Daewoo Motor Co.

Tahun 2001, kariernya mulai meningkat signifikan karena terpilih sebagai Ketua Jurusan Teknologi Motor-sport di University of Derby. Kala itu Dani diamanatkan untuk merekrut, memasarkan dan menyupervisi para mahasiswanya.

Tiga tahun kemudian, Dani kembali terpilih di University of Derby sebagai Ketua Jurusan Program BEng (Hons) Enjiniring Desain Produk. Kali ini, Dani sukses merancang dan mengembangkan program BSc (Hons) Teknologi Industri (Enjiniring Mekanik). Empat modul yang disertakan dalam program tersebut adalah Enjiniring Sasis Mobil Balap, Aerodinamika Mobil Balap, Aplikasi Modeling Desain Enjiniring dan Analisis Desain

Mekanik Unggulan. Dani juga diberi tugas mengakreditasi empat mata kuliah dan menyu-sun kerangka waktu (timetabling) seluruh program di Divisi Tech-nology and Built Environ-ment. Hingga akhirnya pada Agustus 2007, dia ditunjuk sebagai Ketua Jurusan BEng (Hons) En-jiniring Mekanik, BEng (Hons) Enjiniring Manu-fakturing dan BSc (Hons) Teknologi Terapan di kampus yang sama.

Tak terasa, 18 tahun berlalu sejak Dani perta-ma menjejakkan kakinya di Inggris pada 1994 untuk menempuh program mas-ter. Namun, keinginan un-tuk berkarya bagi Tanah Air selalu bersemayam di hatinya. “Akan bukan sekarang,” tulis Dani da-lam surat elektronik yang dikirimkan kepada SWA. Alasannya, pemer-intah seharusnya mem-berikan kesempatan yang nyata di bidang pendidi-kan se perti penelitian, pengembangan jurusan untuk menarik bakat-bakat terbaik di bidang-nya. “Saya menginginkan agar Pemerintah Indone-sia memberikan wadah se hingga saya bisa mem-berikan masukan knowl-edge yang saya dapatkan dari UK Education pada level universitas. Kemu-dian, memberikan kesem-patan untuk mengadakan kuliah tamu pada waktu liburan ke Indonesia. Saya sudah memulai hal ini tapi hanya di beberapa universitas di Indonesia, terutama di Jawa Timur dan Jawa Te ngah,” tutur nomine dosen terbaik tahun ajaran 2009-2010 dan 2010-2011 di kam-pusnya itu.§

(4)

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 45

44 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 45

44 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

Fahlino F. Sjuib,

pAkAr

ekOnOmi

kepercAyAAn

AS

yuyun manopol & Darandono

nomics dan Empirical Economics Letter. Prestasi lain yang membanggakannya, yaitu ketika tahun 2004 ia ditunjuk sebagai anggota dari Indonesia-Japan Eco-nomic Cooperation Working Team yang dibiayai oleh Japan International Cooperation Agency, yang mana sebagai anggota tim, ia bertanggung jawab memper-siapkan studi kebijakan bidang moneter dan makro-ekonomi sebagai rekomendasi untuk Peme rintah Indonesia mengambil kebijakan ekonomi. Bahkan, sejak tahun 2006 hingga sekarang, ia merupa kan anggota Gerson Lehrman Group Policy and Econom-ics Council, yang beranggotakan para ahli ekonomi yang memberikan jasa konsultasi kepada klien yang terdiri dari perusahaan, pemerintah dan grup investor dari seluruh dunia untuk membantu proses pengambilan keputusan mereka.

“Saya sering diundang sebagai pembicara, nara-sumber dan moderator di acara pertemuan yang berskala internasional,” ujar Sarjana Akuntansi dari Universitas Parahyangan, Bandung ini. Sebutlah, American Economic Association Conference, Eastern Economics Meetings dan Investment Marketing of In-donesia di AS, yang disponsori oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, dsb.

Sebagai seorang akademisi yang memiliki keahli-an di bidkeahli-ang ekonomi moneter dkeahli-an internasional, Fahlino juga sering diminta untuk menjadi reviewer oleh beberapa penerbit utama di AS, yang mana ia bertugas memberikan rekomendasi pada buku ekonomi yang akan mereka cetak dan terbitkan. “Undangan ini biasanya hanya diberikan kepada para akademisi senior dan sedikit diberikan ke-pada akademisi yang bukan berasal dari Amerika Serikat,” katanya.

Toh, seperti kata pepatah, daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri, ia tetap ingin kembali ke Tanah Air. “Saya berencana kembali ke Tanah Air dan berkarya di negeri sendiri,” ujarnya. Namun menurutnya, kepu-tusan untuk kembali ke Tanah Air sangat bergantung pada kejelasan career track dan kesempatan untuk bisa berkarya sesuai dengan bidang keahlian dan pengalaman yang dipunyainya. Ia tak menutupi minatnya untuk berkarier juga sebagai birokrat di pemerintahan jika memang memungkinkan.

Sayangnya, hingga saat ini ia melihat tidak ada aturan yang mengatur bagaimana seseorang bisa memulai kariernya di pemerintahan dengan mem-perhitungkan pengalaman dan keahlian di luar negeri tersebut. Karenanya, ia berharap pemerintah bisa merevisi aturan kepegawaian yang ada, sehingga memungkinkan para profesional dari luar negeri bisa kembali ke Indonesia dan mengambil opsi berkarier di pemerintahan. “Pada akhirnya, yang terpenting saya bisa memberikan sumbangsih ilmu dan pen-galaman saya untuk negeri sendiri sesuai dengan kompetensi dan pengalaman yang saya miliki,” ujar Fahlino dengan nada berharap.§

d

apat

ber-g a b u n ber-g d e n g a n Framing-ham State University dan Metro-West Economic Research Center (MERC) di Boston, Amerika Serikat, tentu membanggakan. Tak banyak orang apalagi dari negara berkem-bang, yang bisa ber-gabung dengan univer-sitas dan lembaga riset beken di Boston itu. Fahlino F. Sjuib, lelaki asal Indonesia ini pun tak bisa menyembunyi-kan kebanggaannya. “Saya bisa membuktikan bahwa putra Indonesia sanggup mendapatkan tempat, serta dihargai keahlian dan karyanya oleh universitas dan institusi bergengsi di Amerika Serikat,” ujar peraih gelar PhD. bidang ekonomi dari Kansas State University, Kansas, AS ini.

Sebagai Wakil Profe-sor di Framingham State University, Fahlino ber-tanggung jawab menga-jar dan mengembangkan program sarjana dan pascasarjana di bidang makroekonomi dan eko nomi internasional. Adapun sebagai Direktur MERC, ia bertanggung jawab mengembang-kan program penelitian ekonomi dan data yang dipakai sebagai bahan pengambil keputusan bagi industri, kamar dagang dan pemerin-tah di Negara Bagian Massachusetts. MERC sendiri dikenal seba-gai lembaga penelitian ekonomi terpercaya yang memang berafili-asi dengan Framingham State University.

Hal yang membuatnya bersedia bergabung de-ngan Framingham karena reputasinya sebagai best regional university. Di samping itu, “Saya diberi kesempatan yang luas untuk tetap bisa menekuni minat saya di bidang riset dan kebijakan ekonomi,” ujar penyandang gelar MA di bidang ekonomi dari Western Illinois University, Illinois, AS ini. Prestasi ini sangat membanggakannya, karena lembaga pe-nelitian ini dibiayai oleh Pemerintah AS dan untuk pertama kalinya jabatan seorang direktur dipegang oleh orang asing bukan kelahiran AS.

Menurut Fahlino, untuk bisa menjadi wakil profe-sor di Framingham tidaklah mudah. Untuk mencapai level itu, ia telah memublikasikan karya tulisnya di berbagai jurnal ilmiah internasional bergengsi seperti Journal of Business and Economics Research, International Research Journal of Finance and

(5)

Eco-SAJIAN UTAMA

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 47

46 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 47

46 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

DeDy loebiS,

SukSeS

JuAlAn buku

bekAS Online

Darandono & Sudarmadi

t

ak salah bila Dedy Loebis disebut sebagai peneliti dan ilmuwan andal di bidangnya. Lulusan S-2 dari University of Liverpool dan The University of Sheffield, serta S-3 dari University Plymouth (Inggris) yang kemudian menempuh riset pascadoktor di University Plymouth dan Cambridge University ini adalah spesialis bidang artificial intelligence (AI). Disponsori Departemen Pertahanan Inggris dan J&S Marine, dia pernah meneliti aplikasi AI untuk navi-gasi autonomous underwater vehicle (AUV), dengan melakukan misi pengamatan bawah air. Setelah menyelesaikan Ph.D., dia bekerja sebagai peneliti untuk Plymouth University dan Cambridge Univer-sity. Di Cambridge University, dia ditawari meneliti dua proyek sekaligus: pertama, mendeteksi kebocor-an pipa air bawah tkebocor-anah, dkebocor-an kedua, bagaimkebocor-ana membangkitkan tenaga listrik secara alami bagi instrumen-instrumen elektronik yang diletakkan di bawah tanah yang dipergunakan untuk mengetahui tekanan dan aliran air di dalam pipa.

Namun, Dedy memilih tak selamanya menjadi peneliti. Untuk mendapatkan tambahan pemasukan, tahun 2002 dia memutuskan berjualan buku bekas melalui Internet. Berdirilah Scientifica Books Ltd. yang membeli buku bekas dan kemudian dijual melaui Internet, lewat www.abebooks.co.uk dan www.ebay.co.uk.

Dedy ingat saat itu harga buku bekas cuma dibanderol 50 pence atau sekitar Rp 7.500. Setiap minggu ada perpustakaan yang menjual buku lama dan setiap minggu dia selalu membeli buku. Buku-buku bekas yang dia beli lalu diserahkannya ke istri untuk dijual online. “Buku-buku yang dibeli seharga 50 pence rata-rata dapat terjual 4-5 kali lipat dari harga tersebut. Bahkan, ada beberapa buku yang bisa terjual sampai 25 kali lipat untuk buku yang sulit didapatkan,” kata Dedy. Contohnya, ada seorang pembeli dari Amerika Serikat yang membeli buku mengenai tegangan tinggi yang diterbitkan di tahun 1950-an dengan harga tinggi.

Nasib baik menghampiri. Perlahan-lahan bisnis

berkembang sehingga pada 2007 dia memutus-kan berhenti dari profesi peneliti karena usaha nya memberikan dua kali lipat dari pendapatan peneliti. Bisnis pun kian diseriusi. Dan tiada di-sangka, kini perusahaan-nya makin berkembang, mempekerjakan banyak pelajar dari Vietnam, Nepal, Jepang, Taiwan, Korea, Cina, Spanyol, Rusia, Brasil, India, Po-landia, Bulgaria, Inggris dan Indonesia.

Tahun 2011, sekitar 3,5 tahun setelah credit crunch menerpa Ing-gris, dia memutuskan mengambil strategi penjualan yang lebih efisien dan menguntung-kan, yakni bekerja sama dengan perusahaan pe-menuhan order (order fulfillment company) yang bisa menyediakan gudang dan orang-orang yang dibutuhkan untuk mengurus order yang di-terima perusahaannya. Dengan cara itu, waktu luang pun lebih banyak. Tak mau menyia-nyia-kan kesempatan, Dedy menambah lini bisnis-nya: berjualan mainan bekas online.

Kini Dedy kembali ke Indonesia untuk men-cari bisnis yang lain. Apalagi, kehadirannya di Inggris tidak mutlak diperlukan karena bis-nisnya sudah bisa diurus dari jauh. Hanya sesekali dia kembali ke Inggris untuk mencari stok ba-rang baru. “Dengan sta-tus permanent resident yang saya miliki, saya di-izinkan Pemerintah Ing-gris untuk datang-pergi sesuka hati saya sampai akhir hayat hidup saya,” katanya.§

(6)

SAJIAN UTAMA

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 49

48 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 49

48 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

H

ampir 11 tahun Fifi Manan memba-ngun bisnis di Amerika Serikat. Sejak Juli 2001 dia masuk ke pasar Atlanta, Georgia, AS dengan mengibarkan bendera Formcase Inc., perusahaan kontraktor dan produsen furnitur kantor. Hebatnya, kini omset bisnisnya di AS bisa mencapai miliaran per bulan.

Toh, diakui Fifi, tidak mudah menaklukkan pasar AS. “Kami seperti masuk kandang macan,” ungkap Sar-jana Teknik Elektro dari Universitas Oklahoma State, AS itu. Bagaimana tidak, di awal penetrasi ke pasar AS, ia langsung dihadapkan pada persaingan sengit bisnis furnitur yang kala itu sudah didominasi lima besar merek global. Namun, dia tidak patah semangat, bahkan terpacu terus maju. “Ini karena saya sudah terbiasa tekun dan kerja keras sejak sekolah dulu,” dia membocorkan secuil rahasia suksesnya.

Fifi merintis bisnisnya dari nol. “Saya sendiri bingung harus start dari mana waktu itu,” ujar ang-gota Congress of Indonesian Diaspora ini. Sebelum masuk ke AS, sebenarnya Fifi mempunyai buyer yang

FiFi manan,

SukSeS tAklukkAn

pASAr furnitur Di AS

eva martha rahayu & Siti ruslina

riSet: Dian Solihati

Mengapa Formcase masuk ke pasar Peme-rintah AS? “Sebenarnya kami masuk ke AS di tahun terjadinya trage-di September Eleven, sehingga dampaknya besar. Agak ketar-ketir juga waktu itu. Makanya, kami coba ke segmen pe-merintah di sana. Kalau kami masuk sebelum tahun 1998 mungkin ceritanya lain. Strategi kami awalnya sebesar 50% produk masuk ke pemerintah dan 50% ke ritel. Tapi ketika tragedi itu terjadi, kami lempar semua produk ke peme-rintah,” ujar Fifi seraya menambahkan

Form-sana setiap hari, termasuk ketika saya ada di Jakarta. Tahun pertama kami masuk ke negara bagian, tapi sekarang sudah merambah ke negara federal seperti Puerto Rico sampai kebutuhan militer AS di beberapa negara lain. Kalau sudah ada kontrak dengan pemerin-tahan, kami tidak perlu memberi sampel produk lagi. Paling awalnya saja kami diaudit, pengujian produk untuk mendapatkan sertifikat BIMA yang menentukan standar produk,” ia menerangkan.

Fifi mengklaim, kualitas produk Formcase standar AS, tetapi harga di bawah kompetitor. Tidak heran, produknya selain diterima di pasar AS, juga diekspor ke negara-negara Eropa, Afrika dan Asia. “Total produk kami 70% ekspor dan 30% domestik,” lanjut Fifi yang memiliki Grand Furniture Store di kawasan Fatmawati, Serpong, Palem, dsb. Sekadar informasi, di Indonesia, Formcase dibesut sejak tahun 1962 dengan tiga pabrik di Cibodas, Jababeka dan Karawaci.

Untuk pengembangan bisnisnya, Formcase terus ekspansi. Tahun ini misalnya, hendak masuk ke negara Cile dan Brasil. Selain itu, tahun 2014 pihaknya akan membangun pabrik di Florida, AS.§

kemudian menjual produk Formcase ke ritel modern, seperti Informa atau Ace Hardware untuk konsumen menengah-bawah. Namun, saat itu Formcase justru memasarkan produknya melalui butik dan showroom, sehingga segmen pasarnya menengah-atas. Akhirnya, Formcase berhasil menembus ke pasar pemerintahan hingga sekarang.

Investasi Formcase terbilang besar untuk memba-ngun kepercayaan dan branding. Bahkan, tiga tahun pertama merugi terus. Wajarlah, sebab di AS itu sulit menjual satu produk dalam satu hari langsung dikenal. Para mitra bisnis dan sales representative yang sudah puluhan tahun pun harus terus menjaga kredibilitasnya dan hati-hati. Dan, untuk mening-katkan penjualan, sudah tiga tahun terakhir ini Fifi terjun langsung menemui pelanggan.

Agar produk diterima pasar AS, standar kualitas harus tinggi. Alhasil, Formcase berani memberikan garansi produk 6-10 tahun. Jadi, dalam masa garansi itu bila ada kerusakan laci misalnya, Formcase harus mengganti produk yang baru dan melayani pascajual-nya. Strategi ini mampu membuat konsumen puas, sehingga mereka cenderung loyal.

case menjadi pemasok Pemerintah AS dari kalangan militer army, navy, dan lainnya.

Selama berbisnis di AS, Fifi mengaku pemerintah setempat cukup mendukung. Pe-merintah AS menyedia-kan fasilitas Internet tool yang setiap detik bisa diketahui procure-ment yang dibutuhkan kantor pemerintahan di sana. Formcase juga punya GSA Contract yang di awal berlaku satu tahun dan tahun-tahun berikutnya ber-laku sampai lima tahun dan diperpanjang lagi. “Saya bisa memonitor setiap permintaan dari

(7)

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 49

48 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 49

48 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

k

arier Romy Hardiansyah Buchari sebenarnya bermula di Silicon Val-ley, Kalfornia, sebagai Analis Kon-trol Produksi di perusahaan hi-tech bernama Proto Engineering. Toh, dunia perbankan rupanya lebih mampu meng-gaet hatinya. Sebagai bankir, bukan lagi orang TI, Romy sudah melanglang buana di sejumlah bank di berbagai negara.

Peralihan karier Romy dimulai pada 1997, ketika ia memutuskan pulang kampung dan bergabung dengan Bank Sumitomo Niaga. Tak lama kemudian ia pindah ke ABN Amro Jakarta. Lepas dari situ, selama dua tahun ia sempat mencicipi dunia riset dan konsultansi manajemen di McKinsey & Co., membantu klien-klien dari dunia perbankan. Lalu, pada 2004, Romy balik lagi ke ABN Amro.

HSBC Indonesia kemudian merekrutnya sebagai Senior VP Global Banking & Market. Dalam lingkup HSBC, Romy juga pernah ditempatkan di Singapura. Hanya bertahan empat tahun di HSBC, ia kemudian hijrah ke Al Bilad Bank, Arab Saudi, sebagai Team Leader Divisi Perbankan Korporat. Namun, pada Januari 2011 Grup HSBC kembali mampu meng-gaet hati Bachelor dari San Jose State University, Kalifornia, AS ini. Kali ini ia ditempatkan sebagai Manajer Senior di Commercial Banking Syariah HSBC Uni Emirat Arab.

“Sepanjang karier, saya bersyukur telah menda-patkan kesempatan untuk menetap dan bekerja di berbagai belahan dunia,” ujar Romy. Beberapa negara yang pernah menjadi tempat tinggalnya

romy harDianSyah buchari,

DAri SilicOn vAlley

JADi bAnkir SyAriAh

Di timur tengAh

A.mohammad b.S. & Darandono

sebagai profesional, selain Indonesia, yakni AS, Singapura, Arab Saudi, dan sekarang UEA. “Saya selalu tertarik untuk memperluas wawasan dan mengambil tantangan baru. Bekerja di HSBC mem-beri kesempatan untuk itu,” katanya memmem-berikan alasan pulang kandangnya ke bank ini.

Romy mengklaim, selama menjadi profesional di luar negeri, ada beberapa pencapaian yang dia raih (bersama timnya). Antara lain, membantu mengurangi rasio produk cacat secara drastis ketika bekerja di AS, memfasilitasi transaksi sindikasi syariah internasional pertama di Indonesia, dan menjadi top earner di tim korporat bank di Singa-pura. Di Timur Tengah, Romy mengklaim berhasil membangun tim bisnis korporat bank dari nol, baik di Arab Saudi maupun UEA, serta mengembangkan bisnis perbankan syariah di beberapa negara.

Romy pun mengaku masih berminat berkarier

di Tanah Air. Apalagi menurutnya, sekarang Pemerintah Indone-sia secara umum telah memosisikan negara di jalur yang benar. Misal-nya, penilaian kredit Indonesia sudah masuk dalam level investment grade. Lalu, Bank Indo-nesia telah menerapkan kebijaksanaan untuk memperluas peluang bagi putra-putri bangsa, melalui pembatasan tenaga kerja asing yang bisa bekerja di per-bankan Indonesia ha-nya sampai posisi satu level di bawah jabatan direksi.

Kendati begitu, di-akui Romy, hingga saat ini masih banyak pro-fesional asal Indonesia

yang mumpuni lebih memilih berkarier di mancanegara. Ia me-nilai, hal itu terjadi karena mereka merasa tidak mendapat kesem-patan dan penghargaan yang sama dibanding tenaga ekspat di Tanah Air. “Saya berharap, ke depan bisa terus dimini-malisasi ketimpangan seperti itu, yang kadang kelihatan mencolok antara tenaga kerja lokal dan pekerja ekspat di Indonesia,” kata Romy penuh harap.§

(8)

SAJIAN UTAMA

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 51

50 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 51

50 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

i

ngin mendapat eksposur internasional sekaligus remunerasi yang menjanjikan, itulah alasan Susila Cahyono berlabuh di Qatar Petroleum (QP). Dengan berkarier di luar negeri, ia bisa memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan diri. “Artinya, CV saya dibaca oleh perusahaan multinasional. Jadi kesempatan saya lebih besar,” ujar Susila yang saat ini menjabat Senior Plan-ning Engineer, Major Project Department QP.

Susila bergabung dengan perusahaan migas yang berbasis di Doha, Qatar tersebut sejak Oktober 2006. Tugasnya menganalisis proyek QP mulai dari prapelak-sanaan, pelaksanaan hingga finishing proyek. “Lingkup pekerjaan saya berkaitan dengan perencanaan proyek dan pengawasan, serta manajemen risiko proyek. Boleh dibilang dari hulu ke hilir proyek,” ujar lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung ini.

Tentu untuk memperoleh posisi tersebut, tidaklah mudah. Susila mengaku harus bersaing dengan pulu-han enjinir dari berbagai belapulu-han dunia. Ia mengaku melamar sendiri posisi tersebut. “Awalnya, ada informa-si lowongan. Ya sudah saya apply,” katanya mengenang. Di luar dugaan, ia diterima dengan menyingkirkan pesaing bergelar master dan Ph.D. “Saya kan cuma sarjana biasa saja,” ujarnya. Jenjang pendidikan tidak menjadi acuan utama dalam berkarier di luar negeri. “Mereka lebih butuh pengalaman dibanding jenjang pendidikan,” imbuhnya. Bahkan, menurut Susila, ada beberapa master dan Ph.D yang berposisi sama dengan dirinya di QP. “Tidak perlu minder, toh mereka belum tentu lebih pintar dari saya,” katanya membandingkan. Susila ingin mengatakan kalau sumber daya Indonesia sangat bisa bersaing dengan profesional negara lain.

“Tapi, bukan lantas berarti mudah. Tidak juga,” katanya lagi. Perusahaan luar negeri, memang tidak begitu memperhatikan jenjang pendidikan. Namun, pengalaman menjadi catatan penting. Susila sendiri bukanlah orang baru di dunia migas. Sejak lulus kuliah, ia masuk ke perusahaan migas multinasional di Indo-nesia. Seperti Arco, Unocoal (sekarang Chevron), dan Conoco Phillips pernah disinggahinya. “Posisinya mulai dari Enjinir Junior, Enjinir Senior, Enjinir Pemimpin hingga Spesialis Manajemen Proyek,” kata Susila.

Di perusahaan migas multinasional itu, ia bukanlah profesional biasa. Beberapa prestasi pernah ditorehkan. Kelahiran Pati 28 September 1969 ini pernah mendapat predikat strong performer dan outstanding performer lima tahun berturut-turut (2007-2011). “Award tersebut hanya diberikan kepada sedikit orang yang mencapai tingkat performa tertinggi atau exceed requirement,” katanya bangga.

Lantas, bagaimana dengan gaji dan fasilitas yang diterimanya di QP? Susila mengaku kemampuannya diapresiasi dengan bagus oleh QP. Dalam sebulan, ia bisa memperoleh belasan ribu US$. “Dan perlakuan yang diperoleh relatif sama dengan profesional dari negara mana pun,” katanya. Tidak seperti ketika berkarya di Indonesia. Gajinya pernah hanya 1/8 dari total gaji

SuSila cahyono,

pOtenSi

DiASpOrA

hAruS

DiOptimAlkAn

Sigit A. nugroho & Dede Suryadi

riSet: Dian Solihati

ekspatriat. Padahal, posisi dan tanggung jawabnya sama. “Waktu di Indonesia, profesional ekspat dihar-gai sangat tinggi dibanding lokal.Padahal posisi, tugas dan pekerjaannya sama (sama-sama beres dengan memuaskan),” katanya mengenang.

Tentu paket yang diperoleh Susila juga cukup menarik. Pihak QP mengizinkan Susila mengajak ke-luarga menetap di Doha. “Salah satu alasan yang mem-perkuat saya untuk join QP,” ungkap bapak tiga anak ini. Dengan keberadaan keluarga di dekatnya, Susila mengaku bisa mencurahkan seluruh kemampuan untuk pekerjaannya. Soal kesehatan juga sepenuhnya menjadi tanggungan QP, termasuk istri dan tiga anak. Termasuk tunjangan pendidikan tiga anak hingga SMA taraf internasional.

Sekali setahun Susila dan keluarga mendapat tiket pulang-pergi ke Indonesia atau negara tujuan lainnya. “Yang patut dicatat, saya mendapat jatah cuti 47 hari kerja,” katanya. Dan, bila jatah cuti tidak dihabiskan, bisa dikonversi ke gaji. Perusahaan juga

memberi-kan rumah tinggal dan tun jangan transportasi berupa mobil pribadi gratis. Lagi, ada pula kebijakan pensiun dan tunjangan lainnya. Yang pasti, aneka paket terse-but membuat perusahaan lain bergidik ketika ingin membajak. “Pernah saya mau dibajak (perusahaan lain). Tapi saat mereka tahu yang saya peroleh di QP, mereka hanya manggut-manggut. Dan tak ada kabar selanjut-nya,” ujar Susila sambil terkekeh.

Ditanya peluang kem-bali ke Indonesia, Susila tidak menjawab pasti. Dirinya masih ingin terus berkarier di QP. “Mem-bangun negara kan bisa dari luar, tidak harus dari dalam,” katanya berkilah. Bahkan, di ne-geri orang pun dirinya dan para diaspora lain terus berkontribusi pada negara. Setidaknya meng-harumkan nama Indo-nesia. “Saat ini ada 600-an profesional di Qatar. Belum lagi labor yang jumlahnya 20 ribuan,” kata dia. §

(9)

SAJIAN UTAMA

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 53

52 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 53

52 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

k

eahlian Dirga Sakti Rambe tergolong langka. Sebab, selain sebagai seorang dokter, ia juga menguasai ilmu vaksinologi. Hingga saat ini belum ada seorang pun dari Indonesia yang mempelajari vaksinologi secara formal. Karenanya, ia berani mengklaim sebagai vaksinolog Indonesia pertama.

Toh, itu bukan kebanggaan kosong, karena memang didukung prestasi. Misal-nya, pada 2011 ia menjadi salah satu tim ahli dalam Meningitis Vaccines Expert Working Group. Ia juga telah mempresentasikan makalah hasil penelitiannya pada beberapa forum ilmiah internasional. Bahkan, beberapa bulan lalu ia di-undang untuk berdiskusi tentang vaksinologi pada suatu fórum yang diadakan oleh Harvard Medical School.

Dirga merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia lalu mengambil studi pascasarjana, program Master in Vaccinology, di University of Siena, Provinsi Tuscany, Italia. Setelah menyelesaikan seluruh proses perkuliahan, ia bekerja di universitas ini sebagai peneliti sejak 2011. Status resmi dirinya saat ini sebenarnya masih sebagai mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir, tetapi ia diberi kepercayaan menjadi peneliti untuk berbagai proyek penelitian di universitas yang terletak di Kota Siena itu.

Saat ini, seperti diutarakan Dirga, University of Siena sedang berkolaborasi dengan perusahaan vaksin dan diagnostik terkemuka asal Italia, Novartis. Dirga

Dirga Sakti rambe,

vAkSinOlOg yAng

DiincAr peruSAhAAn

multinASiOnAl

yuyun manopol & Darandono

sendiri ditugaskan sebagai peneliti di unit laboratorium Formulation and Vaccines Delivery. Lab ini menjadi dapur pembuatan vaksin sebelum diproduksi secara massal. Ia bertanggung jawab mencari formula vaksin yang paling efektif. “Setiap hari kami membuat vaksin. Saat ini saya memang terlibat dalam beberapa proyek penelitian beberapa kandidat vaksin baru,” ujarnya. Selain mendalami bidang vaksinologi, Dirga secara khusus mendalami adjuvant. Adjuvant merupakan substansi yang ditambahkan pada vaksin agar lebih imunogenik dan khasiatnya lebih efektif. Hingga saat ini, hanya ada lima jenis adjuvant yang telah dilisensi untuk digunakan pada manusia. Dirga dan timnya saat ini terus berupaya menemukan adjuvant baru. “Vaksin modern merupakan protein rekombinasi murni, sehingga akan selalu memerlukan tambahan adjuvant,” katanya.

Belajar tentang vaksin merupakan kesenangan tersendiri bagi Dirga. Menurutnya, sejak awal kuliah di FKUI, ia memang menyukai bidang Imunologi (ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan tubuh manusia). Imunologi dan vaksinologi, dikatakan Dirga, merupakan dua bidang keilmuan yang tak terpisahkan. Sebelum melanjutkan pendidikan di Italia, ia bekerja di kantor Satgas Imunisasi Dewasa PB Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Dari sanalah ia memperoleh penawaran beasiswa khusus di bidang vaksinologi.

Belajar dan bekerja di luar negeri memang me-nyenangkan. Namun, meskipun mendapat fasilitas tempat tinggal dan perjalanan, asuransi kesehatan, dan gaji yang besar, ia tak berniat terus menetap di luar negeri. Dirga mengaku sebenarnya saat ini ia menerima beberapa tawaran dari sejumlah perusa-haan multinasional produsen vaksin untuk bekerja pada mereka dan menetap di Eropa atau Amerika. Namun, ia sudah memutuskan pulang tahun depan dan mengabdikan diri di Tanah Air. “Sebenarnya, persoalannya bukan hanya materi/gaji yang diper-oleh, melainkan juga kesempatan dan fasilitas untuk berkembang,” ujarnya.

Ia melihat meskipun Indonesia memiliki PT Bio-farma yang berpotensi menjadi pemimpin pasar, paling tidak di Asia, pada beberapa aspek negeri ini masih tertinggal. “Ini bukan hanya soal bisnis, me-lainkan juga kebanggaan dan reputasi kita di dunia internasional,” ujar pria yang masih menyempatkan diri menulis buku berjudul Pedoman Imunisasi pada Orang Dewasa ini. Karena itu, ia menyarankan adanya sinergi antara pemerintah, industri dan dunia akade-mis agar Indonesia berperan aktif karena tahun 2011-20 dicanangkan sebagai Decade of Vaccine. Apalagi, ia juga melihat Indonesia membutuhkan edukasi mengenai vaksinasi. “Saat ini banyak informasi keliru yang diterima masyarakat karena datang dari sumber-sumber yang tidak kompeten dan tidak terpercaya,” ujar Dirga yang kini sedang merampungkan buku keduanya. §

(10)

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 53

52 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 53

52 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

P

engalaman 13 tahun bekerja di perusahaan multinasional bidang layanan migas di Indonesia, Australia, Uni Emirat Arab, Qatar, Iran, India dan Prancis, memantapkan tekad Novel Tjahyadi berwirausaha di negeri orang. Apalagi jabatan mulai dari enjinir lapangan, mana-jer rekrutmen, manamana-jer operasional bidang migas hingga manamana-jer proyek teknologi informasi (TI) pun pernah dilakoni. Maka, tahun 2010 dia mendirikan Gulfware yang bergerak di bisnis solusi TI migas.

“Mula-mula saya menjalankan bisnis Gulfware sendiri. Lalu, Juni 2011 teman saya, Judhi Prasetyo bergabung,” ujar peraih gelar MBA dari IE Business School, Madrid, Spanyol itu. Awalnya Gulfware memiliki lebih dari 10 produk layanan. Namun, dalam perkembangannya kini lebih fokus pada empat jenis layanan seputar mobilitas enterprise, yaitu encrypted SMS system, mobile audience response system, RFID tracking solution, dan managed application services.

Mengapa tertarik bisnis solusi TI migas? Menurut Novel, di UEA ada kesenjang-an kesenjang-antara laykesenjang-ankesenjang-an ykesenjang-ang dihargai skesenjang-angat murah tetapi kualitasnya buruk dengkesenjang-an layanan yang berkualitas tetapi harganya sangat mahal. Di sana ada kesempatan untuk menyediakan layanan dengan kualitas tinggi, tetapi harganya cukup

rea-hima

w

an nugr

oho

juDhi PraSetyo &

novel tjahyaDi,

pelOpOr

peruSAhAAn

ti migAS

Di DubAi

eva martha rahayu & Darandono

sonable. Selain itu, pasar solusi TI di Timur Tengah lebih banyak dikuasai oleh vendor dari negara-negara tertentu saja,” ujar Yudhi.

Akan tetapi, membuka usaha di Timur Tengah, terutama di Dubai tidaklah semudah membuka usaha di Indonesia. “Ada banyak birokrasi yang dihadapi. Demikian juga masalah biaya perizinan, visa dan lain-lain cukup mahal,” ungkap Judhi. Begitu pula kepemilikan saham perusahaan jika didirikan di dalam wilayah Dubai (yang bukan free zone), diharus-kan ada partner lokal (warga negara UEA) yang memiliki setidaknya 51% saham. Untungnya, hal seperti ini bisa dicarikan jalan keluarnya, sehingga kolaborasi Novel dan Judhi dapat tetap menjadi pemilik saham mayoritas tanpa harus melanggar ketentuan.

Judhi menjelaskan, strategi pemasaran Gulfware cukup beragam, mulai dari cara promosi dari mulut ke mulut, referral dari klien, serta aktif menghadiri acara jejaring, konferensi dan pameran. “Selama ini kami belum mengeluarkan uang sepeser pun untuk promosi solusi Gulfware. Kami masih mengan dalkan jejaring dan mempriortitaskan kualitas layanan,” ujar Novel buka kartu rahasia sukses bisnisnya.

Meski Gulfware dirintis dari nol, perkembangan bisnisnya cukup pesat. Lihat saja, hingga kini klien-nya ada di 7 negara di Timur Tengah, Asia dan Eropa. Ke depan, Gulfware masih akan terus berinovasi serta menyempurnakan produk dan layanan yang ada. Juga, akan mencari klien lebih banyak di luar 7 negara yang ada. Tantangannya adalah ingin mengubah mentalitas klien di UEA yang terbiasa dengan solusi murah, tetapi kualitas buruk. Cara-nya, melakukan edukasi bahwa klien tidak melulu melihat solusi sebagai biaya perusahaan, melainkan sebagai keputusan strategis untuk membantu bisnis mencapai bottom line yang lebih baik.§

(11)

SAJIAN UTAMA

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 55

54 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 55

54 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

Profesional

riza Taufan

Manajer Eksekutif Core Network Planning & Design CS Mobily

insinyur elektro lulusan institut Teknologi Bandung ini telah bergabung dengan perusahaan telekomunikasi Etihad Etisalat (mobily) sejak agustus 2009. Sebagai manajer Eksekutif yang menangani Core Network

Planning and Design Circuit Switch (CS), pria yang memiliki keahlian di bidang Perencanaan Jaringan inti CS ini bertugas mempersiapkan perencanaan jangka pendek dan panjang jaringan inti mobily, mencakup

softswitches mobile, imS dan Volte.

Prestasi mantan manajer Core Network Design/Team

Leader Ericsson aB Cabang arab Saudi (2006-2009) ini antara lain mentransformasi jaringan inti dari arsitektur

switching monolitik ke generasi solusi softswitching berikutnya. riza yang saat ini ditempatkan mobily di arab Saudi juga ditugaskan merancang jaringan inti

switching untuk memfasilitasi 2 juta jemaah haji di Kerajaan arab Saudi, untuk memastikan semua jemaah haji dapat membuat dan menerima panggilan (calling) selama musim haji.

Hisam usman

Konsultan Century Travel Centre,Brunei

Sejak Juni 2008 hisam usman bekerja sebagai Konsultan Travel di Century Travel Centre, Brunei Darus-salam. Lingkup pekerjaannya saat ini adalah membuat perencanaan tur, reservasi dan ticketing. Sebelum ber-mukim di negeri jiran itu, sejak Januari 2004 ia bekerja di uni Emirat arab, kemudian hijrah ke Filipina. ia lalu pindah ke Brunei, karena jaraknya relatif dekat.

hisam adalah sosok pekerja keras. Sebelum menjadi konsultan travel ia memulai karier sebagai helper di sebuah restoran di Dubai, uEa. ia kemudian dipindahkan ke abu Dhabi dan diangkat sebagai chef

assistant. Karena merasa terlalu jauh dari kampung halamannya (indonesia), ia mencari kerja di Filipina. Sempat bekerja di negerinya Cory aquino, ia kemudian mengajukan lamaran ke Century Travel yang bermarkas di Brunei, yang menggunakan jasa profesionalnya hingga sekarang.

aji saTria

Enjinir Telekomunikasi Nokia Siemens Networks

Sejak Juli 2008 hingga saat ini, aji Satria ditugaskan di Kuwait sebagai Enjinir Telekomunikasi nokia Siemens networks (nSn). Tugasnya terutama mengelola sistem monitoring jaringan gSm/wCDma. aji sebenarnya sudah bergabung dengan perusahaan ini sejak 2005, ketika masih tinggal di Jakarta. waktu itu nSn masih berstatus nokia networks. Belakangan merger dengan Siemens dan menjadi nokia Siemens networks.

“Saya memilih karier sebagai enjinir sejak awal lulus kuliah hingga saat ini,” ujarnya. Di perusahaan multinasional ini ia mengaku memperoleh bonus, dan sejumlah fasilitas, mulai dari rumah, kendaraan, asur-ansi kesehatan, tiket pesawat berlibur, hingga biaya pendidikan anak.

Tam jianTo

Manajer Divisi Luar Negeri PT Wijaya Karya

Lima tahun belakangan ini Sarjana Teknik Sipil tama-tan universitas Diponegoro dan magister manajemen dari universitas gadjah mada ini selalu ditempatkan di luar negeri. mulanya, ia ditempatkan di metro Dubai, uni Emirat arab, sebagai manajer Konstruksi Proyek wijaya Karya, dalam megaproyek red Line metro Dubai. Setelah sukses di sana, ia dipercaya menjadi manajer regional wika wilayah Timur Tengah. Pada 2008, ia ditugaskan ke aljazair sebagai manajer Proyek East west motorway aljazair. Dan sejak tahun ini, ia diangkat sebagai manajer Divisi Luar negeri wika wilayah Timur Tengah dan afrika utara.

Pria kelahiran Tulungagung 42 tahun lalu ini memi-liki segudang prestasi. antara lain, secara individual ia menggaet prestasi sebagai Inspirator Award dari perusahaannya (2008) dan Safety Award dari CoJaaL (Konsorsium Kajima-Taisei-hazama-nishimatsu-itochu) tahun 2011. Sementara dalam konteks tim, pada 2011 ia meraih 5 R Award, Quality Award, dan Excellence Award. Lalu, pada 2012 ia bersama timnya meraih Innovation

Award dan SHE Award. Selain itu, ia bersama timnya juga pernah meraih penghargaan adhikara rekayasa dari Persatuan insinyur indonesia pada 2010.

anasTasia j. Kusumawardani

Analis Finansial Cornerstone Chemical

anastasia mengenyam pendidikannya mulai dari LPK Tarakanita, STiE Perbanas, hingga di university of new orleans, amerika Serikat. ia bermukim di aS sejak kuliah di negeri ini pada 2004. Perjalanan kariernya sebagai orang keuangan dimulai pada Februari 2005 di perusahaan pemasok perlengkapan medis, tepatnya di bidang account payable. Setelah tiga tahun berkarier di sana, ia hinggap ke Chevron dengan tugas menangani

payroll. Cuma bertahan 6 bulan di perusahaan migas raksasa itu, ia merebut posisi sebagai akuntan senior di John w. Stone oil Distributor. rupanya ia memang profesional yang tak suka berlama-lama di satu tempat. Sejak 2011 hingga sekarang, ia pindah ke Cornerstone Chemical sebagai analis keuangan.

Toh, perempuan yang telah 8 tahun tinggal di aS ini mengaku sebenarnya sangat berharap bisa kembali dan bekerja di Tanah air.

arianTo Budi sanToso

Pemasar Gas Senior Qatar Petroleum

Lulusan Teknik industri institut Teknologi Bandung ini mulanya bekerja di industri pasar modal. namun setelah lulus program master jurusan keuangan dari university of illinois at urbana Champaign (1999), ia memilih bekerja di sebuah perusahaan migas multina-sional di Jakarta. Sejumlah bidang pernah ditanganinya, mulai dari ekonomi proyek, pengembangan bisnis, hingga komersial & pemasaran gas. Sejak Juni 2009 ia bergabung dengan Qatar Petroleum sebagai Pemasar gas Senior dan bermukim di Qatar

Lingkup pekerjaannya saat ini adalah perencanaan dan pengembangan bisnis gas, serta pengelolaan transaksi jual beli gas. Prestasi besar yang pernah dicatatnya adalah menuntaskan gas sales agreement bernilai ratusan juta dolar.

Yudi masHudi HamKa

Regional Head of Business Development AXA Technologie Service Asia

Peraih gelar mBa dari Temple university, aS ini menjabat Regional Head of Business Development aXa Technologie Service asia yang bergerak di bidang teknologi informasi sejak 2011. Lantaran tugasnya itu, ia bermukim di hong Kong. Sebelumnya pria yang beristrikan warga negara Jepang ini sempat tinggal di negeri Sakura pada 2004-2011

Sejumlah prestasi pernah ditorehkan Yudi dalam perjalanan kariernya. ia meraih penghargaan Top Sales

Award dan Executive Committee dari Dimension Data Japan; AXA Executive Leadership Program mewakili Asia; serta Business Development Program di dua negara sekaligus (ini yang pertama dalam sejarah aXa Tech secara global).

faizal CHandra

Enjinir Struktur Senior Fulton Hogan

insinyur Teknik Sipil dari institut Teknologi Sepuluh november, Surabaya, dan master di bidang Enjiniring Struktural Sipil dari Kumamoto university, Jepang ini baru dua bulan bergabung dengan Fulton hogan, perusahaan bermarkas di australia yang membidangi Desain & Konstruksi Pertambangan dan infrastruktur.

Sejumlah prestasi telah diciptakan pria yang sejak 2006 berpindah-pindah tinggal di luar negeri (pernah di arab Saudi, malaysia dan Jepang), terutama dengan mewujudkan Reliability Centered Project.

eKa Tanjung

Editor Sport & Sepak Bola Radio Nederland

Belanda bukanlah negara yang asing buat Eka Tan-jung. ia sudah 27 tahun tinggal di negeri Kincir angin itu. Sejak lulus kuliah di negara ini pada 1997, ia bergabung dengan radio nederland sebagai editor bidang sport dan sepak bola. Saya suka dunia informasi dan berbagi informasi dengan saudara-saudara saya di Tanah air, katanya beralasan.

hingga kini ia belum terpikir untuk berkiprah di bidang jurnalistik di indonesia.

rosa HuTagalung

Support Engineer ICT SOMA College

merantau bukan kata yang asing bagi rosa hutag-alung. Sebelum pindah ke Belanda tahun 2005, wanita yang lahir dan besar di medan ini bekerja dan kuliah di Batam (1999-2005). “awal 2006-September 2010 saya kuliah lagi di Belanda hingga selesai,” ujar lulusan sebuah sekolah tinggi informatika di Belanda ini.

Kini di Belanda, wanita yang telah berkeluarga ini menduduki posisi sebagai Support Engineer ICT Soma College. Tugasnya mengelola agar sekolah, pengajar dan pelajar Soma College dapat menggunakan fasilitas Ti yang stabil.

BaKHTiar suTanTo

Lead Engineer Chiyoda

Sebagai Lead Engineer (bidang migas) yang berbasis di Qatar, Bakhtiar Sutanto berhasil meraih impiannya untuk memperoleh gaji besar plus sejumlah fasilitas, mulai dari rumah mewah, tiket pulang-pergi (ke indonesia) sekeluarga dua kali setahun, hingga tunjangan kesehatan, kendaraatn, listrik dan air. Pas seperti alasannya bergabung dengan Chiyoda sejak September 2011, yaitu memperoleh tingkat kesejahter-aan yang tinggi. Toh, ketika ditanya apakah suatu hari ia ingin balik ke indonesia, insinyur lulusan iTB ini menjawab, “Tentu!”

Pria yang bertanggung jawab di bidang rekayasa teknik migas ini mengaku, di Qatar tenaga asing bergaji lebih rendah dari tuan rumah meski lebih pintar.

Yudi masHudi HamKa

Jaringan

Anak Negeri Hebat

(12)

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 55

54 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 55

54 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

suraTman

Administrator Database Profesional ASG Group, Australia

Berawal dari menemani istrinya kuliah di australia, Suratman pun hijrah ke negeri Kanguru itu pada mei 2011. Kemudian di tempat tinggal barunya itu, lulusan S-1 institut Teknologi Bandung dan S-2 dari universitas indonesia ini mencoba melamar kerja di sektor formal. “Saya melamar secara online,” ujarnya.

Pada September 2011 ia bergabung dengan aSg group, salah satu perusahaan penyedia layanan Ti terbesar di australia. Di perusahaan ini ia menjabat sebagai administrator Database Profesional. Tentu saja, Suratman tetap ingin kembali dan berkarya di indonesia. Sebagai seorang profesional di bidang Ti, ia berharap ke depan pemerintah dapat melakukan perbaikan infrastruktur Ti di semua wilayah indonesia.

CePPY saTrio wiBowo

Enginir di Zain, Riyadh

informasi pekerjaan dari seorang temannya, mem-bawa Ceppy Satrio wibowo bergabung dengan Zain, perusahaan telekomunikasi di riyadh. maka sejak april 2012 ia pun menetap di riyadh, arab Saudi, atau yang biasa disebut Kingdom of Saudi arabia.

ia tertarik bekerja di Zain karena menurutnya Zain adalah operator yang sedang bertumbuh di KSa. Posisi Ceppy di Zain adalah sebagai enjinir yang menangani perencanaan dan optimasi frekuensi radio baik 2g maupun 3g. Ceppy tetap berharap akan kembali dan berkarya lagi di indonesia suatu hari nanti. namun, ia juga mengharapkan ke depan tidak akan ada lagi gap antara tenaga lokal dan ekspatriat.

frans simarmaTa

Council Officer Randwick City Council, Australia

Sejak Januari 1999 Frans Simarmata menetap di australia. awalnya ia ke Sydney untuk meneruskan studi ke jenjang S-2. Selulus S-2, ia mencari kerja di australia. namun ternyata hal itu tidak mudah. Sebelum menda-pat kesemmenda-patan bekerja di kantor wali kota, ia pernah bekerja di level blue collar bagian layanan pelanggan di sebuah perusahaan multinasional.

Pada akhirnya kesempatan bekerja di kantor Pe-merintah australia membawanya menjadi permanent

resident di sana. memang, sejak tahun 2006 hingga sekarang, Frans bekerja sebagai Council officer di rand-wick City Council, Kantor wali Kota di australia. Berbagai fasilitas seperti pensiun dan bantuan kredit mobil juga telah didapatnya. Sebelumnya, di 2003-2006, Frans sempat bekerja di north Sydney Council.

zein wijaYa

Penasihat Enjiniring Reservoir Hess Corporation, Amerika Serikat

Dengan keahliannya di bidang enjiniring reservoir, sejak Februari 2012, Zein wijaya menjabat sebagai Penasihat Enjiniring reservoir di hess Corporation, perusahaan migas untuk kantor di houston, Texas, aS. ini bukanlah pengalaman pertamanya bekerja di luar negeri. Sebelumnya, sejak agustus 2004 ia juga pernah bekerja di norwegia selama 4,5 tahun dan tiga tahun di inggris.

Selain menyandang gelar sarjana teknik perminya-kan dari uPn Veteran Yogyakarta, Zein juga menyandang gelar mSc. bidang enjiniring reservoir dari norwegian in-stitute Technology, norwegia dan mBa dari manchester Business School, inggris. ia mengaku ingin kembali ke indonesia setelah anak-anaknya menyelesaikan studi di luar negeri kelak.

muHamad reza

Manajer Grup ABB Swedia

muhamad reza berdomisili di Swedia sejak Sep-tember 2006. Kini penyandang gelar sarjana dari institut Teknologi Bandung, serta master dan doktor dari Technische universitet Delft ini bekerja sebagai manajer grup di aBB, perusahaan di bidang manufaktur. Sebelumnya ia pernah tinggal di Belanda pada Februari 1998 hingga agustus 2002.

Himawan nugroHo

Profesional di Cisco Dubai

Kompetensi yang dimiliki dan minat pribadinya di bidang teknologi jaringan komputer membawa himawan nugroho bergabung dengan Cisco, perusa-haan vendor terbesar computer networking di dunia. awalnya, lulusan Teknik mesin iTB ini sempat bekerja di Schlumberger dan iBm di Jakarta. Setelah mendapat sertifikasi internasional CCiE tahun 2001, maka tahun 2002 ia pindah ke perusahaan Cisco partner di uni Emirat arab. Selanjutnya, ia masuk ke Cisco Singapura tahun 2006, dan di 2008 ia kembali dipindahkan ke Dubai oleh Cisco.

himawan mengaku, ada kalanya ia merasa ingin pulang ke indonesia, tetapi kemudian ia berpendapat bahwa akan lebih baik jika dirinya berada di luar dan menjadi jembatan untuk membangun bangsa dengan caranya sendiri. “Saya ingin membangun bisnis di luar negeri, mungkin berbasis di uEa, dengan menggunakan tenaga kerja dari indonesia sehingga dapat menjual

skill dan kompetensi anak-anak muda dari indonesia,” ia mengungkapkan.

sugeng riYadi

Perawat di Qatar Petroleum

Sugeng riyadi bekerja sebagai perawat sejak tahun 1995 dengan latar belakang pendidikan Seko-lah Perawat Kesehatan selevel Sma. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke jenjang diploma sambil bekerja di rumah sakit. Tahun 2002, ia bekerja di sebuah perusahaan jasa tenaga kesehatan di Jakarta dan ditempatkan di berbagai wilayah di indonesia. Sejak Juni 2008, ia menjadi tenaga perawat di Qatar Petroleum, perusahaan yang bergerak di industri migas. ia mengaku tertarik bekerja sebagai perawat di Qatar karena gaji dan fasilitasnya baik. memang, Sugeng mendapatkan fasilitas perumahan, tiket pesawat untuk pulang, asuransi kesehatan, end of service benefit, dan

tax free. namun, ia juga masih berharap dapat kembali dan berkarya di indonesia lagi.

TuBagus ali aKBar

CFO United Mercury Group, Myanmar

Sejak Juni 2011, Tubagus ali akbar berdomisili di myanmar. ia menjabat sebagai Chief Financial Officer di united mercury group, grup perusahaan yang mem-bidangi heavy machinery, pertambangan, dan hotel & industri makanan. ali mengaku memang tertarik dengan tantangan yang ada di perusahaan tersebut dan juga pasarnya yang bertumbuh pesat.

Sempat berpindah-pindah di beberapa perusahaan, ali mengawali kariernya sebagai auditor di Ernst & Young, kemudian ia pindah ke Chevron dan menjabat sebagai akuntan. Pengalaman selanjutnya menangani proyek yang kompleks dan promosi sebagai manajer Senior goodyear indonesia, lalu Head of Finance & Commercial di Tripatra, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi dirinya hingga mampu meraih posisi CFo saat ini. Salah satu prestasinya sebagai CFo yaitu ia pernah mengadakan kerja sama kredit leasing dengan bank swasta yang sebelumnya sulit dilakukan. Selain itu ia juga melakukan implementasi Enterprise Resource

Planning.

Handi Kurniawan

Regional Head of Learning Standard Chartered Bank

Saat ini handi Kurniawan menjabat sebagai Regional

Head of Learning Standard Chartered Bank wilayah asia Tenggara, meliputi 7 negara yaitu Singapura, indonesia, malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina dan Vietnam. Di awal kariernya, sebenarnya lulusan S-1 uni-versitas atma Jaya Yogyakarta dan mBa dari university of western australia serta Post graduate Diploma dari hawaii, amerika Serikat ini bekerja di bagian keuangan sebagai analis perencana bisnis. namun, kemudian ia pindah ke bidang SDm dengan spesialisasi learning & manajemen talenta.

ia bergabung ke Standard Chartered Bank pada mei 2005. Sebelumnya, ia sempat bekerja di general Electric sejak tahun 1999, dan menangani beberapa bisnis gE seperti gE Lighting, medical System, Capital, dan gE international. handi mengaku sangat berminat kembali ke indonesia. “Saya juga memiliki passion untuk lebih mengembangkan pariwisata indonesia di level regional/global. Keahlian dan pengetahuan yang saya miliki dapat dimanfaatkan bagi kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif atau kementerian luar negeri,” ia menambahkan.

radiTYa agarwalla

Ahli Desain Elektronik di Texas

Tak banyak terdengar di Tanah air, raditya agarwalla diam-diam sukses berkarier di negeri abang Sam. Dia dikenal sebagai ahli desain elektronik dan telekomu-nikasi atau yang biasa disebut radio frequency (rF)

simulation. Kini dia bekerja di Sercel inc., perusahaan yang berbasis di houston, Texas. Dia bekerja di perusa-haan itu sejak Juli 2005, setelah direkrut seorang

head-hunter. Sebagai staf ahli senior rF dan telekomunikasi, lingkup tanggung jawabnya mencakup karakterisasi rF peralatan untuk survei geofisika dan validasi alat-alat pengetesan untuk keperluan survei geofisika

Di perusahaannya sekarang dia mendapat berbagai fasilitas seperti telepon seluler, laptop, peralatan ke-manan personal, diskon penerbangan, hingga diskon hotel. Lulusan S-1 The university of Tennessee dan S-2 oregon State university ini akan terus mengembangkan diri mengingat kini profesinya juga mendapat tantangan dari orang-orang Cina sehinggga mesti lebih kreatif.

gaBriel monTadaro

Punya Nyali Berkarier di Pemasaran Regional

Tak banyak eksekutif dari indonesia yang punya keberanian berkarier di bidang pemasaran level regional atau internasional. gabriel montadaro termasuk yang berani menerima tantangan itu. Sejak pertama berkarier, dia memang sudah punya keinginan kuat untuk bisa melanglang buana. Dia memulai di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, sebagai penyelia ekspor dengan tugas membuka jalur distribusi di beberapa negara aSEan. Tahun 2003 gabriel pindah ke grup wings dan ditugaskan mengelola pasar Vietnam.

Tahun 2007, sarjana ilmu administrasi bisnis dari Jurusan Pemasaran Philippines School of Business administration ini bekerja untuk Philips Lighting dan pernah menjadi manajer Consumer Channel Philips aSEan & Filipina. Dia terdorong bekerja di mancanegara bukan semata karena soal gaji, tetapi juga karena ingin mencari pengalaman dan budaya baru. Pengalamannya yang kaya membuat manajemen Zuellig Pharma tertarik merekrutnya untuk menduduki posisi Vice President -

Consumer Healthcare PT anugerah Pharmindo Lestari, anak usaha Zuellig group. Pengalaman internasional tentu saja sangat berguna baginya untuk mengelola 600 tenaga penjualan yang kini dibawahkannya.

(13)

SAJIAN UTAMA

SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 57

56 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012 | 57

56 | SWA 18 | XXVIII | 27 agustus - 5 september 2012

aldi PranajaYa joHor ning

Berkutat di Lingkungan

aldi Pranajaya Johor ning terbilang profesional yang sukses berkarier di luar negeri. Kini dia bekerja di Qatar Fertilizer Company (QaFCo) sebagai senior engineer dan deputy head. Sebelum bergabung dengan QaFCo dia bekerja di Santa Fe Energy resources, perusahaan minyak asing milik aS (E&P) yang beroperasi di indone-sia. Dia lalu bergabung dengan QaFCo karena posisinya sebagai salah satu industri hilir operasi migaS terbesar di dunia untuk manufaktur pupuk kimia.

Saat bergabung, lulusan institut Pertanian Bogor ini menduduki posisi sebagai Environmental Engineer dengan tanggung jawab dalam hal pengelolaan dan pengendalian lingkungan. Pada 2007 aldi diangkat menjadi Senior Environmental Engineer dan bertang-gung jawab atas pengelolaan lingkungan empat train produksi, tiga plant utilities dan dua power station. Saat ini, selain sebagai Senior Environmental Engineer, dia juga menjadi Deputy Head of Environment dengan tang-gung jawab menyeluruh atas pengelolaan, perencanaan dan pengendalian lingkungan hidup terhadap semua unit produksi dan fasilitas pendukung QaFCo.

Yosef KHairil amin

Memilih Berkibar di Thailand

Sebagai lulusan Teknik geofisika iTB, tentu Yosef Khairil amin tak sulit mencari pekerjaan di indonesia. namun, dia memilih berkarier di luar negeri. Sejak 2007, dia bekerja sebagai Senior Geophysicist di PTTEP international, konglomerasi pertambangan terkemuka di Thailand. Dia bekerja di sana karena memang diundang oleh Pemerintah Thailand. Sebelumnya, dia juga sempat bekerja di malaysia.

Sebagai profesional Yosef juga menyempatkan diri meneliti. Dia pernah membuat karya tulis tentang pengeboran sumur hemat biaya. Kompensasi yang dia terima di Thailand tentu saja cukup memuaskannya. Selain tunjangan apartemen, kendaraan, biaya seko-lah anak, asuransi, cuti 42 hari, tiket bisnis ke negara asal, juga ada tunjangan untuk liburan sekeluarga ke benua lain.

arief amiHarYanTo

Sales Executive Qatar Fertiliser Company (QAFCO) di Qatar

Sebelum bekerja di QaFCo, produsen pupuk urea, arief amiharyanto sempat meniti karier di perusahaan

trading asing bagian logistik di Jakarta. Kala itu dia sering berhadapan dengan oknum pelabuhan yang sarat praktik korupsi (perkapalan, pelabuhan, keagenan, surveyor). Sebaliknya, saat bekerja di bagian logistik Qatar, praktik bisnis tercela itu tidak ada, sehingga dapat bekerja lebih profesional.

Salah satu prestasinya mengabdi di QaFCo yang dilakoni sejak november 2002 adalah membuat prosedur logistik pengapalan dengan kontainer yang sebelumnya tidak ada. Juga, berhasil mengatur jadwal penjualan agar posisi stok barang terjaga.

diKe fiTriansYaH PuTra

Enjinir Senior ADCO di Uni Emirat Arab

Dike Fitriansyah Putra mengawali karier di Caltex Pacific indonesia (CPi) setamat kuliah S-1 Teknik Kimia universitas gadjah mada, Yogyakarta. Setelah 8,5 tahun di CPi, dia mendapat beasiswa S-2 di nTnu, norwegia. Setelah itu dia pindah kerja ke Qatar Petroleum selama 4,5 tahun. Kemudian, dia berlabuh di perusahaan migas aDCo, uni Emirat arab.

gaji yang kompetitif menjadi daya tarik Dike melirik aDCo. namun, bila saatnya tiba, Dike siap pulang ke indonesia. Dia usul ke pemerintah agar dilakukan na-sionalisasi perusahaan minyak yang ada di indonesia untuk dikelola oleh tenaga ahli indonesia dan dibayar dengan gaji menarik.

Carlos PaTriawan

Staff Test Engineer Juniper Networks di Amerika Serikat

Terhitung sejak Januari tahun 2000, Carlos Patri-awan tinggal di amerika Serikat, mengikuti tempatnya bekerja. Dengan keahliannya di bidang verifikasi

, dia berhasil diterima menjadi karyawan di Juniper networks, perusahaan hitech networking. Selain gaji yang wah, Carlos juga mendapatkan banyak fasilitas dan opsi saham dari tempatnya berkarier itu. Dia melamar secara online untuk bekerja di Juniper networks.

asHadi CaHYadi

Manajer Senior IDC Asia Pacific di Singapura

Sebelum kerja di iDC asia Pacific, ashadi Cahyadi sempat bergabung di rim BlackBerry asia Pacific, Sin-gapura, tahun 2010-2012, sebagai market intelligence. Sebelumnya, dia memulai kariernya di iDC indonesia sebagai manajer dan kini manajer Senior iDC Singapura di bidang yang sama, yakni market intelligence.

alasannya mengadu nasib di negeri jiran karena bekerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki sebagai peraih gelar master dari salah satu universitas di Prancis. Dan, dia berharap dapat pulang ke Tanah air asalkan ada kepastian hukum dan transparansi sebagai fondasi kemajuan indonesia kelak.

muHammad Kamaluddin

Knowledge Management Specialist RasGas di Qatar

Setelah berkelana di Singapura, inggris, Venezuela dan amerika Serikat, akhirnya muhammad Kamaluddin singgah di Qatar sejak tahun 2009. Di benua Timur Tengah dan afrika utara itu, dia bekerja di rasgas, perusahaan migas yang bermarkas di Qatar.

Peraih gelar mBa dari London School Business, inggris itu tergiur berkarier di rasgas karena memiliki proyek Lng terbesar di dunia dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di seluruh jagad ini. info pekerjaan tersebut diperoleh dari iklan lowongan kerja alumni mBa.

rizaldi fadilla

Senior System Developer Masraf Al Rayan di Qatar

Perjalanan karier rizaldi Fadilla moncer di man-canegara. Lulusan S-1 universitas gunadarma, Depok ini menjabat sebagai Senior System Developer di peru-sahaan perbankan islam, tepatnya di masraf al rayan, Qatar, terhitung sejak September 2006.

Pertimbangan kerja di masraf al rayan disebabkan bersifat islami dan barokah. Dengan skill regional bidang aplikasi perbankan di Bank mandiri, oCBC niSP, Bri, BTn, CimB niaga, Commercial Bank international-Dubai, plus pengalaman panjang, mengantarkan rizaldi sebagai profesional di Qatar.

agus wijiasTono

Senior Geoscientist Renggane Grupmen di Aljazair

agus wijiastono kerja di bidang migas di indonesia tahun 1987-1998. Sejak krismon 1996 dan reformasi 1998, dia memutuskan mencari kegiatan di luar negeri. Tahun 1999-2004 sempat kerja di malaysia, tahun 2005-2011 kerja di Libya, dan 2011 sampai sekarang kerja di aljazair. Dengan jam terbang 25 tahun di industri migas, peraih gelar master dari universitas robert Kennedy, Paris itu telah membantu penemuan cadangan migas di indonesia, malaysia, Libya, dan kini proses membantu aljazair. Jika nanti pulang ke indonesia, dia ingin men-jadi konsultan atau dosen untuk berbagi ilmu dan pengalaman.

Tur nugroHo

Staf Otto Energy di Australia

ihwal Tur nugroho kepincut kerja di otto Energy, aus-tralia, lantaran dibajak head-hunter. apalagi iming-iming gaji menarik dan bidangnya sesuai dengan yang diminati, yaitu migas. Lulusan S-1 universitas Padjadjaran, Band-ung ini sebelumnya pernah bekerja di Brunei Darussalam. Keahliannya di bidang geoscience, berhasil membuat-nya menemukan lapangan mimembuat-nyak di daerah yang sudah ditinggalkan oleh peneliti lain karena dianggap tidak potensial. Yang pasti, kini dia bisa hidup makmur di australia.

waHYu sumarTHa PriYa dHarma

Mobile Software Engineer iOS Apple Products, Mindvalley, Malaysia

Tidak diterima di dalam negeri bukan berarti tak mampu bersaing di luar tanah kelahirannya. itu dibuk-tikan wahyu Sumartha Priya Dharma, yang bekerja sebagai Mobile Software Engineer ioS apple Products di mindvalley, malaysia. Lulus dari jenjang S-1 universitas ahmad Dahlan, Yogyakarta, wahyu sempat mengirimkan lamaran ke beberapa perusahaan di indonesia. Sayang, gayung belum bersambut.

untungnya, wahyu terpilih mewakili indonesia di kompetisi open source software tingkat asia yang diadakan Sun microsystem. usai kompetisi yang digelar tahun 2010 itu, ia mendapat tawaran bekerja di malaysia. Sejak itulah, jalan kariernya di negeri jiran terbuka lebar. Pemuda yang pernah meraih runner up dalam google app Engine hackathon Kuala Lumpur itu pun memiliki saran agar Tanah airnya menjadi lahan pengembangan kompetensi yang hebat bagi para pekerja Ti, meningkatkan sarana dan prasarana, khususnya transportasi publik dan information and

communication technology (iCT).

muHammad TaufiK

Ahli Geofisika Senior ADCO, Abu Dhabi

manfaatkan internet dan perbesar nyali. itulah jurus sukses muhammad Taufik, ahli geofisika Senior di abu Dhabi Company for onshore oil operations (aDCo), abu Dhabi, uni Emirat arab. Pasalnya, setelah bekerja beber-apa waktu di indonesia dengan remunerasi standar, ia lantas melamar via online dan diterima di Schlumberger dengan penempatan pertama sebagai Borehole Seismic

Geophysicist di Libya pada 2007, tiga tahun kemudian (2010), ia dipindahkan ke Qatar.

namun, sejak april 2012, ia menyambut tawaran yang lebih baik di aDCo. Kini, selain gaji, asuransi kes-ehatan dan pelatihan, ia mendapat tunjangan sewa rumah, tunjangan pendidikan anak usia 5-19 tahun untuk empat anak, fasilitas rekreasi dan hiburan untuk keluarga, cuti tahunan 42 hari setahun serta end of

service benefit. “Buatlah kebijakan yang melindungi dan tidak membebani tenaga kerja,” sarannya kepada Pemerintah indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian besar petani di Kabupaten Magelang telah memiliki sikap yang positif terhadap penerapan pertanian organik baik dilihat dari komponen kognisi, afeksi, maupun

counselors: counselors are expected to maximize services guidance and counseling in schools, so that counseling services can help students fully in addressing the

Selain itu ia memecahkan kesulitan untuk mencapai tingkat atap pada puncak di lengkungan kubah maupun gaya Eropa Selatan yaitu gaya barat telah memperluas

Banyak wanita yang merasa tidak nyaman dengan tubuhnya dan memiliki tubuh yang jauh dari sempurna, mereka akan merasa lebih baik apabila membandingkan diri mereka dengan orang

Tabel 9.1 Jumlah Target dan Realisasi Penerimaan Anggaran per Kelurahan di Kecamatan Bojongloa Kaler Tahun

4.5 Karikatur Oom Pasikom Pada Surat Kabar Kompas “Kinerja Penegak Terhadap Kasus Teroris dan Kasus Korupsi” Edisi Sabtu, 2 Oktober 2010 Dalam Kategori Tanda Pierce

[r]

VMware vSphere is a leading platform for virtualization with many components that make up the VMware vCloud Suite including vCenter Server, ESXi hypervisor, and Site Recovery