• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bertambah : Sempat Dirawat Akhirnya Meninggal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bertambah : Sempat Dirawat Akhirnya Meninggal"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Korban

Miras

Oplosan

Bertambah : Sempat Dirawat

Akhirnya Meninggal

PURWOREJO – Setelah sempat mendapat perawatan medis di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tjitrowardoya Purworejo, akhirnya sekitar pukul 15.05 WIB Erlangga Saputra (15) korban miras oplosan meninggal dunia.

Nenurut petugas RSUD Tjitrowardoyo Purworejo, penyebab kematian Erlangga Saputra akibat intoxicasi alkhohol. “Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis yang dipimpin dr Ardiestya, penyebab kematian karena intoxicasi alkhohol, ” kata petugas RSUD Purworejo.

Seperti diketahui, Adi Kurniawan (17) warga RT 02 RW 01 Desa Wareng, Kecamatan Butuh ditemukan meninggal dunia di rumah Erlangga Saputra (15) warga RT 01 RW 06 Desa Grantung, Kecamatan Bayan Jumat (4/11) sekitar pukul 08.00 WIB. Adi Kurniawan menunggal diduga setelah mengkonsumsi minuman keras oplosan. Saat Adi Kurniawan ditemukan tewas, Erlangga Saputra kondisinya lemas dan dilarikan ke RSUD Purworejo.

Namun setelah beberapa jam mendapat perawatan medis nyawa Erlangga Saputra tidak bisa diselamatkan.

Mahasiswa Malaysia Praktek

Mengajar di SMK Negeri 1

(2)

Purworejo

PURWOREJO, FP – Sejak 14 Februari 2017 lalu sebanyak enam mahasiswa asal Universitas Teknik Malaysia (UTM) praktek mengajar di SMK Negeri 1 Purworejo. Rencananya para mahasiswa tersebut akan praktek mengajar hingga 14 Maret 2017 mendatang. Kepala SMK Negeri 1 Purworejo, Budiono, SPd, MPd saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (18/2) mengatakan, Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) oleh mahasiswa Malaysia tersebut sebenarnya merupakan tindak lanjut program pertukaran mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). “Kemudian oleh UMP sekolah kami yang terpilih dijadikan PPL para mahasiswa dari Malaysia ” kata Budiyono.

Dikatakan, ke enam mahasiswa itu ialah, Muhammad Arif bin Qomar (jurusan Eletronik), Muhammada Faiz bin Yazid (jurusan Otomotif), Muhammad Faizuddin bin Ghazali (jurusan Teknik Bangunan), Colenney binti Lam Saw Sing (jurusan Teknik Pengelasan), Nur Shahirah binti Sini Mohd (jurusan Teknik Mesin), dan Nur Anisah binti Rahman (jurusan Teknik Bangunan).

(3)

Ucapan selamat datang dari Kepala SMK Negeri 1 Purworejo, Budiyono, SPd, MPd kepada perwakilan mahasiswa Malaysia

“Para mahasiswa akan mengajar sesuai jurusan masing-masing. Dan selama praktek mengajar mereka akan menerapkan dua metode pembelajaran yakni versi Malaysia dan Indonesia, ” ucap Budiyono.

Budiyono berharap, dengan dipilihnya SMK Negeri 1 Purworejo sebagai tempat praktek mengajar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran karena terjadi interaksi antara pengajar lokal dengan mahasiswa tersebut.

“Selain itu diharapkan dengan adanya kegiatan PPL ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat lagi belajar, ” kata Budiyono.

(4)

Agar Tidak Takut Polisi,

Murid TK Belajar Bareng

Polisi

KEBUMEN, FP – Upaya mendekatkan diri kepada anak anak sejak dini terus digiatkan Polres Kebumen. Kali ini program polisi sahabat anak (Polsanak) dilakukan Sat Lantas Polres Kebumen dengan mengundang sejumlah TK Gugus Kecamatan Adimulyo, Selasa (14/02).

Dalam kegiatan itu, sebanyak 240 siswa TK belajar bersama Sat Lantas Polres Kebumen. Mulai dari pengenalan rambu rambu hingga sejumlah kendaraan yang digunakan untuk opersaional Polres Kebumen dikenalkan kepada peserta.

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH mengatakan, tujuan kegiatan tersebut agar polisi semakin dekat dengan anak anak, dan tidak lagi menjadi hal menakutkan di mata mereka.

Dalam kesempatan itu juga, siswa TK yang pada saat belajar di Polres didampingi guru pendamping dan wali murid berkesempatan mengenal lebih dekat tentang pekerjaan polisi.

“Mereka diajak berkeliling gedung Polres Kebumen, melihat langsung situasi para polisi yang sedang bekerja,” kata AKBP Alpen.

(5)

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH saat bercengkerama dengan murid TK Gugus, Kecamatan Adimulyo

Dijelaskan, kegiatan Polsanak ini kedepan akan terus dilakukan secara rutin. “Selain untuk mendekatkan polisi di hati anak anak, kedepan diharapkan mereka akan dapat menjadi mitra polisi ketika dewasa, ” tuturnya.

Lanjut AKBP Alpen, SH, SIK, MH, sekarang ini sudah bukan jamannya menakuti anak dengan membawa nama polisi. Karena itu dirinya sangat menyayangkan jika masih ada orang tua menakuti anaknya agar nurut dengan menyebut polisi. “Hal itu, harus segera ditinggalkan, itu cara kuno,” kata Kapolres Kebumen. Oleh sebab itu, untuk menepis anggapan tersebut Polres Kebumen melakukan kegiatan belajar bersama agar anak anak TK lebih akrab dengan polisi “Kegiatan ini merupakan anggenda rutin serta program unggulan Polres Kebumen, ” katanya.

(6)

Dalam kesempatan itu Kapolres Kebumen mengajak murid murid masuk ke ruang kerjanya agar anak anak tidak lagi menganggap bahwa polisi adalah hal yang menakutkan.

Polisi Ajarkan Anak TK

Menggunakan Helm Yang Benar

KEBUMEN,FP – Program Polsanak (polisi sahabat anak) Polres Kebumen masih terus berlanjut. Kali ini, Polres Kebumen mendatangkan murid murid dari Paud Al Ikhlas Seliling, Alian Kebumen, Senin (20/2) pagi.

Dalam kesempatan itu, anak anak dikenalkan cara menggunakan helm. Briptu Ambar dan Briptu Cindy personel Sat Lantas Polres Kebumen, dihadapan 94 murid memperagakan cara menggunakan helm sesuai ketentuan.

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH mengatakan, fenomena saat ini banyak orang tua mengesampingkan keselamatan anak anak dengan tidak memakaikan helm kepadanya.

“Bahkan, jika kita amati, di jalur kecamatan para pengguna jalan banyak yang mengesampingkan keselamatan dengan tidak memakai helm. Jika ditanya masalah tersebut, jawabannya hanya ingin pergi kesitu. Helm hanya dipakai kalo si pengendara akan pergi ke kota. Ini sangat membahayakan, ” kata AKBP Alpen.

Kapolres berharap, dengan adanya pengenalan menggunakan helm yang benar, nanti sepulang dari Polres Kebumen, murid murid, mau mengingatkan kepada orang tua di rumah agar anaknya juga dibekali helm saat bepergian menggunakan sepeda motor.

(7)

Peringati HUT, SMK PN Gelar

Donor Darah dan Wayang Kulit

PURWOREJO, FP – Dalam rangka tasyakuran HUT SMK PN ke 48 / SMK PN 2 ke-22 sekaligus memperungari Hari Pahlawan, SMK PN menggelar berbagai kegiatan dan bhakti sosial. Kegiatan dimulai Rabu (9/11) dengan mengadakan mujahadah di makam Syeh Maulana Mahgribi di Gunung Wangi, Kecamatan Kakigesing dan dilanjutkan penyerahan bangunan rehab makam senilai Rp 78 juta kepada masyarakat.

Dilanjutkan pada malam harinya dengan tasyakuran di Kampus SMK PN dibarengi dengan serah terima dua unit ruang kalas baru dua lantai dan bantuan 20 laptop.

Sementara pada Kamis (10/11) dilaksanakan kegiatan bhakti sosial donor darah yang diikuti siswa dan guru, pembagian sembako kepada tukang becak, kunjungan dan pemberian bantuan bola voli ke SMPN 11 Purworejo, dan pemberian bantuan alat drum band ke SMPN 24 purworejo. “Pemberian bantuan disesuaikan dengan prestasinya. SMPN 11 menonjol di bidang voli sehingga bantuannya berupa bola voli, sedang SMPN 24 kita bantu alat drum band karena salah satu juara festival drum band Purworejo, ” kata Wiwik Setyo Waspodo, Kamis (10/11).

Diungkapkan Wiwik, kegiatan lainya kirab panji jajah deso milang kori adol pawarto kulak pangrungu yang melibatkan 500 sepeda motor yang berasal dari alumni SMK PN yang tergabung dalam komunitas Ninja Purworejo Club (NPC) dan anggota Gundala ( Paguyuban alumni dan almamater) SMK PN Purworejo yang tersebar di berbagai daerah. “Banyak alumni dari Jakarta yang datang untuk ikut kirab panji” ujarnya.

Rencanananya kirab panji akan dimulai hari ini sekitar pukul 14.00 WIB dengan mengambil rute, start di kampus SMK PN kemudian menyusuri jalan-jalan desa seperti Purwodadi, Ngombol, Grabag, Kemiri, Pituruh dan kembali ke kampus SMK PN

(8)

purworejo.

Menurutnya, Puncak kegiatan akan diisi dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dan kuda lumping di pelataran situs batu berundak di Desa Sidomulyo pada Minggu (12/11).

Dubes RI untuk Rusia Sambangi

Purworejo, Beri Motivasi

Siswa SMAN 1

PURWOREJO, FP – Mohamad Wahid Supriyadi, Duta Besar (Dubes) RI untuk Federasi Rusia dan Belarusia, melakukan kunjungan kerja di Purworejo, Kamis (23/2). Dua lokasi disambangi, yakni SMA Negeri 1 Purworejo dan Rumah Makan Girli di Kelurahan Semawung Daleman Kecamatan Kutoarjo.

Di SMAN 1 Purworejo, Mohamad Wahid disambut oleh Sekretaris Dindikpora Purworejo MGS Sukusyanto MM bersama Kepala SMAN 1 Padmo Sukoco MPd, para dewan guru, dan perwakilan komite sekolah. Meski berlangsung singkat, Wahid berkesempatan melakukan orasi ilmiah sekaligus memberikan pasokan motivasi akademik kepada seratusan siswa dalam acara bertajuk Alumni Berbagi dalam Jalinan Silaturahmi. Seperti tokoh-tokoh penting lain yang sebelumnya hadir di SMAN 1, Wahid juga menggoreskan pesan dalam sebuah prasasti.

Penekanan nilai kejujuran menjadi salah satu nasihat utama yang disampaikan dalam orasi. Menurut Wahid, dedikasi serta kerja keras harus ditanamkan oleh setiap siswa.

“Pendidikan karakter penting untuk ditanamkan kepada siswa. Tidak hanya soal ilmu, karakter yang baik menjadi komponen

(9)

penting yang harus ditanamkan oleh siswa jika ingin berhasil,” katanya.

Wahid menuturkan, dirinya lahir dari keluarga miskin di daerah pinggiran di Kabupaten Kebumen. Ia lahir di Kebumen, 18 Agustus 1959 silam. Tempat asalnya di Desa Winong Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen.

“Saya lahir dari keluarga biasa-biasa saja. Orang tua petani, hidup di pelosok desa. Tapi saya punya mimpi dan kerja keras tinggi, sehingga saya bisa menjadi seperti sekarang ini,” tuturnya.

Wahid juga menekankan agar seluruh siswa di SMA N 1 Purworejo dapat semangat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Pasalnya, jika kemampuan bahasa Inggrisnya bagus, peluang untuk bisa meraih kesuksesan sangat mudah. Terlebih saat ini percaturan globalisasi menuntut penguasaan bahasa tersebut.

“Harus terus belajar, khususnya mengenai bahasa Inggris. Semoga adik-adik juga bisa jauh lebih sukses dari saya,” tandasnya.

Padmo Sukoco saat dikonfirmasi usai acara mengaku bangga dengan hadirnya Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia di sekolahnya. Menurutnya, Wahid merupakan salah satu alumni SMA Negeri 1 Purworejo angkatan tahun 1977 atau Muda Genesha (MG 77) yang telah sukses dan mengharumkan almamater dan daerahnya.

“Kami akan terus berupaya menghadirkan para alumni yang sukses agar bisa memberikan motivasi terhadap para siswa dan guru. Kemajuan sekolah ini tentu tidak lepas dari peranserta komite maupun alumni yang memiliki jalinan kerjasama yang baik dan kuat,” ungkapnya.

Kunjungan Wahid berlanjut di rumah makan Girli. Di lokasi tersebut Wahid melakukan perbincangan dengan Bupati Purworejo

(10)

Agus Bastian SE MM, Muspika Kutoarjo, Ketua PSSI Purworejo Angko Setyarso Widodo, dan sejumlah MG 77.

Dalam kesempatan itu, Wahid membisiki sejumlah peluang penting yang dapat ditangkap Purworejo. Salah satunya, pada Agustus 2017 akan diadakan Festival Indonesia di Moskow.

“Saya melihat produk yang ada di Purworejo berupa makanan dan batik berpotensi untuk dijual di festival tersebut,” kata Wahid.

Diharapkan, Purworejo dapat memanfaatkan peluang yang sangat besar tersebut mengingat Purworejo memiliki beragam komoditi yang laris di Rusia.

Siswa SMKN 1 Purworejo

Dilatih Membuat Gula Semut

PURWOREJO,FP – Guna melatih jiwa kewirausahaan, siswa kelas XI jurusan Pemesinan dan Pengelasan SMK Negeri 1 Purworejo dilatih membuat gula kristal atau gula semut. Pelatihan dilakukan di SMK negeri 1 Purworejo, Sabtu (20/11).

Sebagai pengampu pelatihan dari UKM pengrajin gula semut Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing. Pelatihan meliputi cara membuat gula merah menjadi adonan gulali, penggerusan dan pengayakan.

Kepala SMK Negeri 1 Budiyono,SPd,MPd mengatakan, dipilihnya pembuatan gula semut sebagai sasaran pelatihan karena dari beberapa kali presentasi di Jakarta prosepek gula semut cukup menjanjikan dan banyak peminatnya. “Permintaan ekspor gula semut cukup tinggi. Di Kabupaten Purworejo permintaan

(11)

eksportir mencapai 90 ton per bulan tapi baru bisa terpenuhi 40 ton,” kata Budiyono.

Menurutnya, tidak terpenuhi permintaan tersebut karena selama ini para pengrajin gula semut di Purworejo pembuatanya masih manual sehingga secara kualitas dan kuantitas masih rendah. “Pelatihan yang kita laksanakan menggunakan mesin buatan para siswa yang secara kualitas dan kuantitas jauh lebih baik dibanding secara manual, “ucap Budiyono.

Dijelaskan, rencananya pembuatan gula semut itu nantinya akan dimasukan dalam kegiatan OSIS. Sementara untuk lebih mengenalkan mesin pembuat gula semut karya siswa SMK negeri 1 Purworejo kepada masyarakat, akan mengadakan demo dengan mengundang sejumlah pengrajin gula semut Dinas Koperasi dan Perdagangan Purworejo serta Dinas Pendidikan.

Peringati YKB ke 37 Kebumen,

Bu Kapolres Ajak Murid TK

Gemar Makan Ikan

KEBUMEN, FP – Memperingati YKB (Yayasan Kemala Bhayangkari) ke 37, Bhayangkari cabang Kebumen mengajak anak anak TK Kemala Bhayangkari untuk gemar makan ikan atau sering disingkat Gemari.

Ajakan gemar makan ikan itu sendiri, menurut Ketua Bhayangkari Cabang Kebumen Ny. Dewi Alpen, adalah salah satu anjuran pemerintah agar warga Indonesia gemar makan ikan.

Dijelaskan Ny. Dewi Alpen yang saat itu didampingi oleh Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH, di TK Kemala Bhayangkari Kebumen, mengkonsumsi ikan harus dibiasakan sejak dini, Sabtu (25/02)

(12)

banyak vitamin, mineral yang sangat baik untuk kesehatan. Menurut Ny. Dewi Alpen yang ternyata seorang dokter, di dalam kandungan ikan mengandung omega 3 yang sangat baik, untuk meningkatkan kesehatan otak dan mampu meningkatkan daya ingat serta kecerdasan bagi yang mengkonsumsinya.

“Dengan membiasakan makan ikan kepada anak, tentunya sangat baik untuk membantu kecerdasan kepada anak tersebut,” paparnya.

Sebelumnya, dalam memeriahkan YKB ke 37, Bhayangkari cabang Kebumen telah menggelar nonton bareng film yang berjudul Iqro bersama anak TK Kemala Bhayangkari Kebumen.

Film religi dan mengandung pesang moral itu, sengaja dipilih yayasan karena didalamya ada ajakan supaya si penonton harus giat belajar dan patuh kepada orang tua.

Selain menggelar nonton film bareng, masih dalam rangkaian memperingati YKB ke 37, para Bhayangkari pengungurus TK Kemala mengadakan gerakan tanam pohon.

Masih kata Ny. Dewi Alpen, kegiatan tanam pohon ini digelar, agar murid murid timbul rasa peduli terhadap ciptaan Nya.

“Anak anak ini nantinya diajarkan cara merawat tanaman yang telah ditanam sebelumnya, dengan cara menyirami tanaman mereka masing masing.”

“Ketika sudah berbuah bisa dibawa pulang, sehingga akan timbul rasa saling perduli terhadap sesama ciptaan tuhan” tutup Ny. Dewi Alpen.

Stanley, Anggota Paskibraka

Nasional Ditawari Masuk Akpol

PURWOREJO,FP – Stanley Otniel Nagatan, siswa SMA Bruderan Purworejo yang bertugas sebagai Pasukan Bendera Pusaka ( Paskibraka) Nasional sudah kembali ke Purworejo, Jumat (26/8) dini hari. Penyambutan kedatangan oleh keluarga besar SMA Bruderan Purworejo dilakukan Senin (29/8) pagi dengan upacara dan pengalungan bunga. Usai upacara penyambutan, Stanley yang

(13)

didampingi keluarganya dan kepala SMA Bruderan Purworejo, Drs. Waluyo YB langsung menuju ke Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga ( Disdikbudpora) Purworejo untuk bertemu dengan Drs. Muh. Wuryanto, M.M Kepala Disdikbudpora.

Setelah beramah-tamah, Stanley dan robongan, termasuk kepala Disdikpora, kemudian bertemu dengan Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti SH diruang kerjanya. Didepan wabup Stanley menceritakan pengalaman saat tergabung dalam Paskibraka Nasional di Istana Merdeka Jakarta. Menurut dia, pengalaman paling menarik dan berkesan saat dirinya yang menjabat sebagai lurah anggota paskibraka diminta membagikan satu buah jeruk dan satu botol minuman mineral kepada seluruh anggotanya. ” Bisa dibayangkan bagaimana cara membaginya kalau satu buah jeruk dan sebotol air mineral harus dibagi rata kepada 68 personil,” kata Stanley yang masuk dalam formasi 17 dan bertugas menurunkan bendera pusaka sore harinya. Namun demikian tugas tersebut bisa dilaksanakan dengan baik dan sesuai perintah.

Stanley menambahkan, dirinya juga ditawari untuk masuk Akpol dan sudah menjalani psikotes. “Hasilnya nanti akan disampaikan lewat Kodim 0708/Purworejo,” ucapnya. Atas diberikannya kesempatan tersebut Stanley mengaku sangat bersyukur dan akan memanfaatkannya sebaik mungkin. “Masuk Akpol adalah cita-cita saya dari kecil. Jadi kesempatan ini tidak akan saya sia-siakan. Kalau tidak lolos di Akpol saya akan masuk Akmil, ” kata Stanley penuh semangat.

Menurut pembina Paskibraka Purworejo, Teguh Imam, seluruh anggota paskibraka Purworejo, termasuk Stanley tanggal 2 September yang akan datang bakal diajak berlibur ke Karimun Jawa. ” Ini sebagai reward bagi mereka yang sudah menjalankan tugas” katanya. Ditambahkan, selain berlibur nantinya ditempat itu akan dilakukan pengukuhan dari anggota paskibraka menjadi purna Paskibraka. ” Meski sudah purna, namun mereka tetap akan bertugas dalam acara-acara tertentu selama setahun kedepan sampai nanti terbentuk anggota paskibraka yang baru,”

(14)

jelas Teguh Imam yang juga selalu Pelaksana Seksi Kepemudaan di Disdikbudpora Purworejo. (W5)

Satpol PP Purworejo Beri

Pembinaan Pelanggaran Perda

Kepada Puluhan Siswa Sekolah

PURWOREJO, FP – Puluhan siswa SMK/SMA swasta se Kabupaten Purworejo diberi pembinaan dan penyuluhan tentang pelanggaran peraturan daerah (perda) oleh Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Purworejo serta Sat Bimas Polres Purworejo, Senin (27/2).

Kabid Penegakan Perda, Mujono mengatakan, para siswa merupakan perwakilan dari 10 sekolah swasta di Purworejo terdiri dari satu pembina OSIS dan tiga siswa di masing-masing sekolah. ” Dikandung maksud agar para pembina siswa ini nantinya akan menyampaikan kepada siswa yang lain di sekolahnya masing-masing,” kata Mujono.

Diungkapkan, pembinaan dilakukan karena selama ini dalam setiap kegiatan penertiban masih banyak dijumpai siswa sekolah yang keluyuran pada saat jam belajar dengan memakai seragam sekolah. ” Ini menjadi keprihatinan bagi kami selaku penegak perda dan penertiban sehingga kami berinisiatif untuk mengadakan pembinaan dan penyuluhan bagi siswa sekolah, ” ungkap Mujono.

Dirinya berharap, dengan pembinaan tersebut para siswa akan memahami tanggung jawab sebagai seorang anak sekolah. ” Jangan berkeliaran pada waktu jam belajar, kecuali memang ada tugas dari sekolah dengan dibuktikan adanya surat tugas, ” papar Mujono.

Referensi

Dokumen terkait