• Tidak ada hasil yang ditemukan

Form Pemberian Obat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Form Pemberian Obat"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Pemberian obat/ penyuntikkan melalui intracutan (IC)

Pemberian obat/ penyuntikkan melalui intracutan (IC)

Pengertian

Pengertian

Memberikan obat melalui suntikan intracutan/ intradermal adalah suatu tindakan membantu Memberikan obat melalui suntikan intracutan/ intradermal adalah suatu tindakan membantu  proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan ku

 proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan kulit atau intra dermis.lit atau intra dermis.

Tujuan Tujuan 1.

1. Pasien mendapatkan pengobatan Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dsesuai program pengobatan dokterokter.. 2.

2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat.Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat. 3.

3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes).Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes). 4.

4. Menghindarkan pasien dari eek alergi obat ( dengan skin test).Menghindarkan pasien dari eek alergi obat ( dengan skin test).

Prinsip Prinsip 1.

1. !eb!ebeluelum m memmemberberikaikan n obaobat t perpera"at a"at harharus us menmengetgetahuahui i diadiagnognosa sa medmedis is paspasienien# # indindikaikasisi  pemberian

 pemberian obat# obat# dan dan eek eek samping samping obat# obat# dengan dengan prinsip prinsip 1$ 1$ benar benar yaitu yaitu benar benar pasien# pasien# benar benar  obat# benar dosis# benar "aktu pemberian# benar c

obat# benar dosis# benar "aktu pemberian# benar cara pemberian# benar pemberian keteranganara pemberian# benar pemberian keterangan tentang obat pasien# benar tentang ri"ayat pemakaian obat oleh pasien# benar tentang ri"ayat tentang obat pasien# benar tentang ri"ayat pemakaian obat oleh pasien# benar tentang ri"ayat aler

alergi obat gi obat pada pasienpada pasien# benar # benar tentantentang reaksi pemberian beberapg reaksi pemberian beberapa a obat yang berlainobat yang berlainan bilaan bila diberikan bersama%sama# dan benar dokumentasi pemakaian obat.

diberikan bersama%sama# dan benar dokumentasi pemakaian obat. 2.

2. &ntuk mantou' tes (pemberian PP) diberikan $#1 cc dibaca setelah 2%3 kali 24 jam dari saat&ntuk mantou' tes (pemberian PP) diberikan $#1 cc dibaca setelah 2%3 kali 24 jam dari saat  penyuntikan obat.

 penyuntikan obat. 3.

3. !etelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinektan.!etelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinektan. 4.

4. Pera"at harus memastikan bah"a pasien mendapatkan obatnya# bila ada penolakan padaPera"at harus memastikan bah"a pasien mendapatkan obatnya# bila ada penolakan pada su

suatatu u jejeninis s obobatat# # mamaka ka peperara"a"at t dadapapat t memengngkakaji ji pepenynyebebab ab pepenonolalakakan# n# dadan n dadapapatt mengk

mengkolaboolaborasikanrasikannya nya dengadengan n doktedokter r yang menangyang menangani pasien# bila ani pasien# bila pasien atau keluargapasien atau keluarga tetap menolak pengobatan setelah pemberian inorm consent# maka pasien maupun keluarga tetap menolak pengobatan setelah pemberian inorm consent# maka pasien maupun keluarga yang bertanggu

yang bertanggungja"ngja"ab ab menanmenandatandatangani gani surat penolakasurat penolakan n untuuntuk k pembupembuktian penolakaktian penolakann therapi.

therapi. .

. *njek*njeksi intsi intrakutrakutan yaan yang ding dilakuklakukan unan untuk tuk melakmelakukan ukan tes ptes pada jada jenis anenis antibiotibiotik# dtik# dilakukilakukanan dengan cara melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya# lalu mengambil $#1 cc dalam spuit dengan cara melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya# lalu mengambil $#1 cc dalam spuit dan menambahkan a+uabidest $#,cc dalam spuit# yang disuntikkan pada pasien hanya $#1cc. dan menambahkan a+uabidest $#,cc dalam spuit# yang disuntikkan pada pasien hanya $#1cc.

(2)

hasil penyuntikkan

*-. *njeksi yang dilakukan untuk melakukan test mantou'# PP diambil $#1 cc dalam spuit# untuk langsung disuntikan pada pasien.

Prosedur

1. Persiapan

a. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat  b. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien

c. lat dan bahan

1) 0bat%obatan yang sesuai program pengobatan dokter  2) atar obat pasien

3) !puit 1 cc atau $# cc disposible.

4) arum sesuai kebutuhan# kikir ampul bila perlu. ) Perlak dan alas dan nierbeken

) apas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi a-l $#, dalam tempatnya 5) 6andschoen

2.  pelaksanaan 1) Mencuci tangan

2) 7erdiri di sebelah kanan/kiri pasien sesuai kebutuhan. 3) -ek datar obat pasien untuk memberikan obat

4) Memba"a obat dan datar obat ke hadapan pasien sambil mencocokkan nama pada tempat tidur dengan nama pada datar obat.

) Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada datar obat ) aga pri8asi pasien

5) *njeksi intrakutan dilakukan dengan cara spuit diisi oleh obat sesuai dosisnya. 9) Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3 atas lengan ba"ah bagian dalam.

,) Membersihkan lokasi tusukan dengan kapas normal saline atau kapas alcohol bila diperlukan# kulit diregangkan tunggu sampai kering.

(3)

11) Memasukan obat perlahan%lahan sampai berbentuk gelembung kecil# dosis yang diberikan $#1 cc atau sesuai jenis obat.

12) !etelah penyuntikan area penyuntikan tidak boleh didesineksi.

13) 7ila injeksi intrakutan dilakukan untuk test antibiotik# lakukan penandaan pada area  penyutikan dengan melingkari area penyuntikan dengan diameter kira kira 1inchi atau diameter 2# cm. Penilaian reaksi dilakukan 1 menit setelah penyuntikan. ilai positi jika terdapat tanda tanda rubor# dolor# kalor melebihi daerah yang sudah ditandai# artinya pasien alergi dengan antibiotik tersebut.

14) 7ila injeksi ditujukan untuk mantou' test tuberkulin test# dapat dinilai hasilnya dalam 2 sampai 3 kali 24 jam# positi bila terdapat rubor dolor kalor melebihi diameter 1 cm pada area  penyuntikan.

1) 7eri penjelasan pada pasien atau keluarga untuk tentang penilaian pada daerah penyuntikan dan anjurkan untuk tidak menggaruk# memasage atau memberi apapun pada daerah  penyutikan. Menyimpan obat obat sisa dan datar obat pasien ketempatnya

1) Mengobser8asi keadaan umum pasien 15) melepaskan handschoen# mencuci tangan. 19) Membuat pendokumentasian mencakup;

 <indakan dan respon pasien

  ama jelas pera"at yang melakukan tindakan# "aktu penyuntikan dan "aktu penilaian# dan

(4)

Format Penilaian Ujian Praktikum Injeksi Insulin Format Penilai an Nama : NI : !ari/Tanggal : Penguji :

No "spek #ang $inilai %umla& Nilai

'  

1. Persiapan alat

% elengkapan (termasuk alat non steril) % !usunan sistematis

2

2. Persiapan pasien

% Posisi senyaman mungkin

% !ebelumnya ibu sudah dikasih tahu prosedur  dan guna penyuntikan insulin

2

3. Persiapan penolong

% omunikasi terapeutik (penjelasan pada   klien)

1

4. -uci tangan 1

. lat%alat didekatkan 1

. Penolong menggunakan sarung tangan steril 1

5. esineksi daerah suntikan dengan kapas alkohol

1

9. &sap tutup 8ial insulin kapas alkohol 1

(5)

cepat# harus digulung%gulung secara  perlahan%lahan dengan kedua telapak tangan.

(= *0-0).

1$. mbillah udara sejumlah insulin yang akan diberikan.

1

11. Menyuntikkan udara ke dalam 8ial untuk  mencegah terjadi ruang 8akum dalam 8ial.

1

12. !etelah insulin masuk ke dalam spuit# periksa apakah ada gelembung udara atau tidak

1

13. <entukan dan pastikan daerah yang mau dsiinjeksi

1

14. esineksi daerah suntikan dengan kapas alkohol

1

1. Penyuntikan dilakukan pada jaringan ba"ah kulit (subkutan). Pada umumnya suntikan dengan sudut ,$ derajad. Pada pasien kurus dan anak%anak# kulit dijepit dan insulin disuntikkan dengan sudut 4 derajat agar tidak  terjadi penyuntikkan otot (intra muskular).

1

1. Mencabut jarum dengan menekan daerah suntikan dengan menggunakan kapas alkohol.

1

15. Masase bekan cabutan jarum 1

19. 7uang jarum beserta spuit dan letakkan ke dalam tempat yang telah disediakan

1

1,. :epaskan sarung tangan 1

2$. lien dirapikan dan atur posisi pasien dengan  baik 

(6)

21. lat%alat dibereskan 1

22. -uci tangan

1 23. <ulis tanggal dan "aktu pemberian obat pada

lembar catatan pera"at

1

24. Memberi penyuluhan kepada klien 1

<otal 2

a&asis*a Penguji

(... ) (...)

P+IN,IP $"N T-!NI. P--+I"N 0"T INT+" 1-N"

Prinsip Pemberian 0bat ( 7) ; 1. 7enar obat 2. 7enar pasien 3. 7enar dosis pemberian 4. 7enar cara pemberian . 7enar "aktu pemberian . 7enar pendokumentasian

"2 Pengertian ; Memasukkan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah 8ena dengan "aktu cepat sehingga obat langsung masuk dalam sistem sirkulasi darah.

2 Tujuan ;

1) Memasukkan obat secara cepat 2) Mempercepat penyerapan obat

3) &ntuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan

(7)

C2 3okasi yang $igunkan Untuk Penyuntikan ; 1. Pada lengan (8ena mediana cubiti / 8ena cephalica ) 2. Pada tungkai (8ena saphenosus) 3. Pada leher (8ena jugularis) khusus  pada anak 4. Pada kepala (8ena rontalis# atau 8ena temporalis) khusus pada anak

$2 .elebi&an ;

1) bisa untuk pasien yang tidak sadar  2) sering muntah dan tidak kooperati 

3) tidak dapat untuk obat yang mengiritasi lambung

4) dapat menghindari kerusakan obat di saluran cerna dan hati ) bekerja cepat dan dosis ekonomis

) cepat mencapai konsentrasi 5) dosis tepat

-2 .ekurangan ;

1) obat yang sudah diberikan tidak dapat ditarik kembali# sehingga eek toksik lebih mudah terjadi.

2) ika penderitanya alergi terhadap obat# reaksi alergi akan lebih terjadi.

3) Pemberian intra8ena (i8) harus dilakukan perlahan%lahan sambil menga"asi respons  penderita

4) konsentrasi a"al tinggi toksik# in8asi8e resiko ineksi# ) memerlukan keahlian.

F2 !al4&al yang $iper&atikan

a. !etiap injeksi intra 8ena dilakukan amat perlahan antara $ sampai 5$ detik lamanya.  b. <empat injeksi harus tepat kena pada daerah 8ena.

c. enis spuit dan jarum yang digunakan.

d. *neksi yang mungkin terjadi selama injeksi. e. ondisi atau penyakit klien.

. 0bat yang baik dan benar

g. Pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat dan benar. h. osis yang diberikan harus tepat.

i. harus benar -ara atau rute pemberian obat melalui injeksi 52 Teknik Cara Pemberian 0bat Intra6ena 3angsung

-ara memberikan obat melalui 8ena secara langsung# di antaranya 8ena mediana cubiti (lengan)# 8ena saphenous (tungkai)# 8ena jugularis (leher)# rontalis/temporalis (kepala)# yang bertujuan agar reaksi cepat dan masuk pada pembuluh darah.

(8)

1) -uci tangan.

2) elaskan prosedur yang akan dilakukan.

3) 7ebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan daerah yang akan dilakukan penyuntikan dari pakaian dan apabila tertutup buka atau ke ataskan.

4) mbil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dengan dosis yang akan diberikan. pabila obat berada dalam bentuk sediaan bubuk# maka larutkan dengan pelarut

(a+uades steril).

) Pasang perlak atau pengalas di ba"ah 8ena yang akan dilakukan penyuntikan. ) emudian tempatkan obat yang telah diambil pada bak injeksi.

5) esineksi dengan kapas alkohol.

9) :akukan pengikatan dengan karet pembendung (torni+uet) pada bagian atas daerah yang akan dilakukan pemberian obat atau tegangkan dengan tangan/minta bantuan atau membendung di atas 8ena yang akan dilakukan penyuntikan.

,) mbil spuit yang berisi obat.

1$) :akukan penusukkan dengan lubang menghadap ke atas dengan memasukkan ke  pembuluh darah.

11) :akukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan torni+uet dan langsung semprotkan obat hingga habis.

12) !etelah selesai ambil spuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada daerah  penusukkan dengan kapas alkohol# dan spuit yang telah digunakan letakkan ke dalam  bengkok.

13) -atat reaksi pemberian# tanggal# "aktu# dan dosis pemberian obat. 14) -uci tangan.

!2 Pemberian 0bat Intra6ena Tidak 3angsung

Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan atau memasukkan obat kedalam "adah cairan intra8ena(Melalui !elang) yang bertujuan untuk meminimalkan eek samping dan mempertahankan kadar terapetik dalam darah.

Prosedur .erja ; 1) -uci tangan

2) elaskan prosedur yang akan dilakukan

3) 7ebaskan daerah yang akan disuntik# bila menggunakan baju lengan panjang buka dan ke ataskan

(9)

) :akukan desineksi dengan kapas alcohol dan stop aliran.

) :akukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukkan obat perlahan%lahan ke dalam kantong / "adah cairan.

5) !etelah selesai tarik spuit dan campur dengan membalikkan kantong cairan dengan  perlahan%lahan dari satu ujung ke ujung lain.

9) Periksa kecepatan inus. ,) -uci tangan

1$) -atat reaksi pemberian# tanggal# "aktu# dan dosis pemberian obat

Pemberian obat Per +ectal/ ,uppositoria

Pemberian 0bat 8ia nus / >ektum / >ectal# Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum# dengan tujuan memberikan eek lokal dan sistemik.

 ? Pemberian obat supositoria ini diberikan tepat pada dinding rektal yang mele"ati singter  ani interna.

 ? ontra indikasi pada pasien yang mengalami pembedahan rektal.

<indakan pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk  mendapatkan eek terapi obat# menjadikan lunak pada daerah eses dan merangsang buang air   besar.

(10)

Conto& pemberian obat yang memiliki eek lokal seperti obat dulcolac supositoria yang  berungsi secara lokal untuk meningkatkan deekasi dan contoh eek sistemik pada obat

aminoilin suppositoria dengan berungsi mendilatasi bronkus.

7ila obat oral sulit/tdk dpt dilakukan krn; a.*ritasi lambung b.<erurai di lambung c.<erjadi eek lintas pertama

euntungan ; a. pat dipakai jika pasien tidak bisa per%oral b.Pilihan terbaik pada anak%anak erugian ; a. 7anyak pasien tidak nyaman / risih

<eknik -ara Pemberian 0bat Melalui >ectal Prosedur .erja:

1) -uci tangan.

2) elaskan prosedur yang akan dilakukan. 3) =unakan sarung tangan.

4) 7uka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa. ) 0leskan ujung pada obat suppositoria dengan pelicin. ) Posisikan klien miring dengan lutut sebelah atas ditekuk  7) njurkan klien tarik napas dalam dan jangan mengejan

9) >egangkan glutea dengan tangan kiri# kemudian masukkan suppositoria dengan perlahan melalui anus# singter anal interna dan mengenai dinding rektal kurang lebih 1$ cm pada orang de"asa#  cm pada bayi atau anak. setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu.

,) njurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama kurang lebih  menit. !etelah selesai lepaskan sarung tangan ke dalam bengkok.

1$) -uci tangan.

11) -atat obat# jumlah dosis# dan cara pemberian. .eterangan

 ($) pabila tidak dilakukan (1) ilakukan tapi kurang benar  (2) ilakukan dengan benar 

(11)

Prosedur Pemberian Obat IM

(Intra Muskuler)

2

Pengertan

Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam otot (muskulus)

(12)

Melaksanakan ungsi kolaborasi dengan dokter terhadap klien yang yang diberikan obat secara intra muskulus (*M)

Peralaan

1. Sarung tangan 1 pasang

2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan

3. Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1 – 1, in!i untuk de"asa# 2-27 G dan panjang 1 in!i untuk anak-anak)

$. %ak spuit 1

. &apas alk'h'l dalam k'm (se!ukupna) . *erlak dan pengalas

7. +bat sesuai pr'gram terapi . %engk'k 1

. %uku injeksida/ar 'bat

Prosedur Pelaksanaan Pemberian Oba Secara IM (Inra Muskuler)

A. Tahap PraInteraksi

1. 0elakukan erikasi data sebelumna bila ada 2. 0en!u!i tangan

3. 0eniapkan 'bat dengan benar

$. 0enempatkan alat di dekat klien dengan benar B. Tahap Orientasi

1. 0emberikan salam sebagai pendekatan terapeuk

2. 0enjelaskan tujuan dan pr'sedur ndakan pada keluargaklien 3. 0enanakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C. Tahap Kerja

1. 0engatur p'sisi klien, sesuai tempat penunkan 2. 0emasang perlak dan alasna

3. 0embebaskan daerah ang akan di injeksi $. 0emakai sarung tangan.

. 0enentukan tempat penunkan dengan benar ( palpasi area injeksi terhadap adana edema, massa, neri tekan. 4indari area jaringan parut, memar, abrasi atau in5eksi)

(13)

. 0embersihkan kulit dengan kapas alk'h'l (melingkar dari arah dalam ke luar diameter 6!m)

7. 0enggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan kulit . 0emasukkan spuit dengan sudut  derajat, jarum masuk 23 . 0elakukan aspirasi dan paskan darah dak masuk spuit 1. 0emasukkan 'bat se!ara perlahan (ke!epatan ,1 !!dek) 11. 0en!abut jarum dari tempat penusukan

12. 0enekan daerah tusukan dengan kapas desin5ektan 13. 0embuang spuit ke dalam bengk'k

D. Tahap Terminasi

1. 0elakukan ealuasi ndakan

2. 0elakukan k'ntrak untuk kegiatan selanjutna 3. %erpamitan dengan klien

$. 0embereskan alat-alat . 0en!u!i tangan.

. 0en!atat kegiatan dalam lembar !atatan kepera"atan

E. Pilihan Tempa Injeksi Inra Muskuler 

Paha (vastus lateralis) ; posisi klien terlentang dengan lutut agak leksi.

Ventrogluteal  ; posisi klien berbaring miring# telentang# atau telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi leksi.

:engan atas (deltoid ) ; posisi klien duduk atau berbaring datar dengan lengan ba"ah leksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan.

(14)

P+IN,IP $"N T-.NI. P--+I"N 0"T . Per oral

? -ara pemberian obat yang paling umum dilakukan

? dalah obat yang cara pemberiannya melalui mulut dengan tujuan mencegah# mengobati# mengurangi rasa sakit sesuai dengan eek terapi dari jenis obat. ? euntungan; praktis# aman# dan ekonomis

? elemahan dari pemberian obat secara oral adalah eek yang tibul biasanya lambat# tidak eekti jika pengguna sering muntah%muntah# diare# tidak sabar# tidak kooperati# kurang disukai jika rasanya pahit (rasa jadi tidak enak)# iritasi pada saluran cerna

%. !ublingual

? dalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di ba"ah lidah

? <ujuannya adalah agar eek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di ba"ah lidah merupakan pusat dari sakit.

? elebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah eek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari.

-. *ntra @aginal

? Pemberian 0bat per @agina# Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui 8agina# yang bertujuan untuk mendapatkan eek terapi obat dan mengobati saluran 8agina atau ser8iks. 0bat ini tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk mengobati ineksi lokal

. <opikal

? dalah obat yang cara pemberiannya bersiat lokal# misalnya tetes mata# salep# tetes telinga dan lain%lain.

(15)

? Pemberian 0bat pada ulit Merupakan cara memberikan obat pada kulit dengan mengoleskan bertujuan mempertahankan hidrasi# melindungi permukaan kulit#

mengurangi iritasi kulit# atau mengatasi ineksi. Pemberian obat kulit dapat bermacam% macam seperti krim# losion# aerosol# dan sprei.

? Pemberian 0bat pada <elinga -ara memberikan obat pada telinga dengan tetes telinga atau salep. 0bat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan ineksi telinga khususnya pada telinga tengah (otitis media)# dapat berupa obat antibiotik.

? Pemberian 0bat pada 6idung -ara memberikan obat pada hidung dengan tetes hidung yang dapat dilakukan ada seseorang dengan keradangan hidung (rhinitis) atau nasoaring. ? Pemberian 0bat pada Mata -ara memberikan obat pada mata dengan tetes mata atau salep mata obat tetes mata digunakan untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan cara mendilatasi pupil# untuk pengukuran reraksi lensa dengan cara melemahkan otot lensa# kemudian juga dapat digunakan untuk menghilangkan iritasi mata. 0bat tetes mata dapat menimbulkan rasa pedih selama beberapa menit.

Pada e"asa

1. angan memegang mulut botol atau ujungpenetes. 2. Melihatlah ke arah atas.

3. <ariklah pelupuk mata ba"ah ke ba"ah sehingga membentuk AkantungB

4. Peganglah penetes sedekat mungkin denganAkantungB tanpa menyentuh mata atau AkantungBtersebut.<eteskan obat sejumlah yang tertulis di etiket.

. Pejamkan mata selama 2 menit. anganmemejamkan mata terlalu rapat atau berkedip terlalusering.

. -airan obat yang berlebih bisa dihilangkandengan tissue

5. ika anda menggunakan lebih dari satu macam tetes mata# tunggulah paling sedikit  menit sebelum meneteskan obat yang lainnya

19. ika tetap berlanjut -ucilah tangan anda. berkonsultasilah kepada dokter anda. Pada nak%anak 

1. 7aringkanlah anak terlentang dengan kepala tegak menghadap ke atas. 2. !uruhlah ia memejamkan mata.

3. <eteskan obat sesuai yang tertulis di etiket pada ujungmata sebelah dalam (dekat hidung).

(16)

? dalah cara pemberian obat dengan cara disemprotkan ke dalam mulut. elebihan dari  pemberian obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen# kadar

obat dapat terkontrol# terhindar dari eek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus. &ntuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi ini obat yang dalam keadaan gas atau uap yang akan diabsorpsi akan sangat cepat bergerak melalui al8eoli  paru%paru serta membran mukosa pada saluran pernapasan.

P--+I"N 0"T ,U.UT"N

Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area ba"ah kulit yaitu  pada jaringan konekti atau lemak di ba"ah dermis (DiD#2$$).

Pemberian obat yang dilakukan dengan suntikan diba"ah kulit dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu# paha sebelah luar# daerah dada dan daerah sekitar  umbilikus (abdomen). Pemberian obat melalui subkutan ini umumnya dilakukan dalam program  pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.

<ehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikanakan diabsorbsi oleh tubuh dengan pelan dan berdurasi npanjang (slo" and sustained absorption).

TU%U"N I%-.,I ,U.UT"N

gar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan%lahan (contoh; @aksin# uji tuberculin) 30.",I IN%-.,I

1. lengan atas sebelah luar  2.  paha bagian depan 3.  perut

4. area scapula . area 8entrogluteal . area dorsogluteal

(17)

IN$I.",I $"N .0NT+" IN$I.",I

1. *ndikasi ; bisa dilkakukan pada pasien yang tidak sadar# tidak mau bekerja sama karena tidak  memungkinkan untuk diberikan obat secara oral# tidak alergi. :okasinya yang ideal adalah lengan  ba"ah dalam dan pungguang bagian atas.

2. ontra *ndikasi ; luka# berbulu# alergi# ineksi kulit "3"T $"N "!"N

1. -atatan pemberian obat 2. bat dalam tempatnya 3. !puit insulin

4. apas alkohol dalam tempatnya . -airan pelarut bak injeksi

. 7engkok 

P+0,-$U+ 

1. elaskan prosedur yang akan dilakukan 2. -uci tangan

3. 7ebaskan daerah yang akan disuntikan.bebaskan daerah suntikan bila pasien memakai pakaian  berlengan

$. mbil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang akan diberikan .kemudian tempatkan pada bak  injeksi

. esineksi dengan kapas alkohol

. <egangkan dengan tangan kiri daerah yang akan dilakukan s untikan subkutan (angkat kulit)

7. :akukan penusukan dengan lubang jarum menghadap keatas membentuk sudut 4E terhadap  permukaan kulit

. :akukan aspirasi. 7ila tidak ada darah # semprotkan obat perlahan hingga habis . <arik spuit dengan kapas alkohol. !puit bekas suntikan dimasukan kedalam bengkok  1. -uci tangan setelah prosedur dilakukan

(18)

T-!NI. IN%-.,I

*njeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikan jarum menyudut 4 derajat dari permukaan kulit. ulit sebaiknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutisdari jaringan otot.

sosiasi iabetes merica menganjurkan insulin dapat diinjeksikan pada satu daerah yang sama selama satu minggu dengan jarak setiap injeksi 1 F inci Gsatu ruas jari tanganH dengan penyuntikan insulin secara sub cutan atau tepat di ba"ah lapisan kulit.

 ,umber:

limul# DiD.6. 2$$. ebutuhan asar Manusia 1. akarta; !alemba Medika Priharjo# >obert. 1,,. <eknik asar Pemberian 0bat. akarta;

C=-usmiyati Iuni. 2$$4. eterampilan asar Praktik linik ebidanan. Iogyakarta; Jitramaya http;//""".medicastore.com

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan identifikasi ada beberapa hama dan penyakit seperti jamur pada semai yang mati, batang masih kebanyakan normal, daun berlubang-lubang terindikasi kebanyakan

Ironi dari penyaliban Yesus adalah bahwa sesuatu yang sangat hina seperti salib yang sangat menjijikkan, sehingga orang menolak Manusia terbaik yang pernah hidup itu

Produksi yang dihasilkan dari usaha budidaya ikan nila dan usahatani padi jika dikalikan dengan harga jual akan menghasilkan penerimaan usahatani, dan selisih antara

Variable length subnet mask (VLSM) atau disebut juga subnetting merupakan beberapa metode penciptaan alamat untuk subnet Kelas A, B, atau alamat C dengan membagi satu

Konjungtivitis gonoroika neonatorum (gonoblen neonatorum) bukan merupakan penyakit kongenital, tetapi infeksi yang terjadi selama persalinan, saat kepala janin

Ditinjau dari berbagai hal, maka pilihan proses pembuatan asam sitrat yang tepat adalah dengan proses “submerged fermentation” menggunakan Aspergillus niger dengan

Berikut pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh kunjungan wisatawan terhadap kesejahteraan masyarakat lokal Desa Rumbia dengan

Terdapat dua kualitas dari hasil pemanenan tanaman kemenyan, kualitas 1 yang disebut dengan “takkasan” atau mata kasar/hasil inti dan kualitas 2 yang disebut dengan