Pemberian obat/ penyuntikkan melalui intracutan (IC)
Pemberian obat/ penyuntikkan melalui intracutan (IC)
PengertianPengertian
Memberikan obat melalui suntikan intracutan/ intradermal adalah suatu tindakan membantu Memberikan obat melalui suntikan intracutan/ intradermal adalah suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan ku
proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan kulit atau intra dermis.lit atau intra dermis.
Tujuan Tujuan 1.
1. Pasien mendapatkan pengobatan Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dsesuai program pengobatan dokterokter.. 2.
2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat.Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat. 3.
3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes).Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes). 4.
4. Menghindarkan pasien dari eek alergi obat ( dengan skin test).Menghindarkan pasien dari eek alergi obat ( dengan skin test).
Prinsip Prinsip 1.
1. !eb!ebeluelum m memmemberberikaikan n obaobat t perpera"at a"at harharus us menmengetgetahuahui i diadiagnognosa sa medmedis is paspasienien# # indindikaikasisi pemberian
pemberian obat# obat# dan dan eek eek samping samping obat# obat# dengan dengan prinsip prinsip 1$ 1$ benar benar yaitu yaitu benar benar pasien# pasien# benar benar obat# benar dosis# benar "aktu pemberian# benar c
obat# benar dosis# benar "aktu pemberian# benar cara pemberian# benar pemberian keteranganara pemberian# benar pemberian keterangan tentang obat pasien# benar tentang ri"ayat pemakaian obat oleh pasien# benar tentang ri"ayat tentang obat pasien# benar tentang ri"ayat pemakaian obat oleh pasien# benar tentang ri"ayat aler
alergi obat gi obat pada pasienpada pasien# benar # benar tentantentang reaksi pemberian beberapg reaksi pemberian beberapa a obat yang berlainobat yang berlainan bilaan bila diberikan bersama%sama# dan benar dokumentasi pemakaian obat.
diberikan bersama%sama# dan benar dokumentasi pemakaian obat. 2.
2. &ntuk mantou' tes (pemberian PP) diberikan $#1 cc dibaca setelah 2%3 kali 24 jam dari saat&ntuk mantou' tes (pemberian PP) diberikan $#1 cc dibaca setelah 2%3 kali 24 jam dari saat penyuntikan obat.
penyuntikan obat. 3.
3. !etelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinektan.!etelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinektan. 4.
4. Pera"at harus memastikan bah"a pasien mendapatkan obatnya# bila ada penolakan padaPera"at harus memastikan bah"a pasien mendapatkan obatnya# bila ada penolakan pada su
suatatu u jejeninis s obobatat# # mamaka ka peperara"a"at t dadapapat t memengngkakaji ji pepenynyebebab ab pepenonolalakakan# n# dadan n dadapapatt mengk
mengkolaboolaborasikanrasikannya nya dengadengan n doktedokter r yang menangyang menangani pasien# bila ani pasien# bila pasien atau keluargapasien atau keluarga tetap menolak pengobatan setelah pemberian inorm consent# maka pasien maupun keluarga tetap menolak pengobatan setelah pemberian inorm consent# maka pasien maupun keluarga yang bertanggu
yang bertanggungja"ngja"ab ab menanmenandatandatangani gani surat penolakasurat penolakan n untuuntuk k pembupembuktian penolakaktian penolakann therapi.
therapi. .
. *njek*njeksi intsi intrakutrakutan yaan yang ding dilakuklakukan unan untuk tuk melakmelakukan ukan tes ptes pada jada jenis anenis antibiotibiotik# dtik# dilakukilakukanan dengan cara melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya# lalu mengambil $#1 cc dalam spuit dengan cara melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya# lalu mengambil $#1 cc dalam spuit dan menambahkan a+uabidest $#,cc dalam spuit# yang disuntikkan pada pasien hanya $#1cc. dan menambahkan a+uabidest $#,cc dalam spuit# yang disuntikkan pada pasien hanya $#1cc.
hasil penyuntikkan
*-. *njeksi yang dilakukan untuk melakukan test mantou'# PP diambil $#1 cc dalam spuit# untuk langsung disuntikan pada pasien.
Prosedur
1. Persiapan
a. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat b. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
c. lat dan bahan
1) 0bat%obatan yang sesuai program pengobatan dokter 2) atar obat pasien
3) !puit 1 cc atau $# cc disposible.
4) arum sesuai kebutuhan# kikir ampul bila perlu. ) Perlak dan alas dan nierbeken
) apas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi a-l $#, dalam tempatnya 5) 6andschoen
2. pelaksanaan 1) Mencuci tangan
2) 7erdiri di sebelah kanan/kiri pasien sesuai kebutuhan. 3) -ek datar obat pasien untuk memberikan obat
4) Memba"a obat dan datar obat ke hadapan pasien sambil mencocokkan nama pada tempat tidur dengan nama pada datar obat.
) Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada datar obat ) aga pri8asi pasien
5) *njeksi intrakutan dilakukan dengan cara spuit diisi oleh obat sesuai dosisnya. 9) Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3 atas lengan ba"ah bagian dalam.
,) Membersihkan lokasi tusukan dengan kapas normal saline atau kapas alcohol bila diperlukan# kulit diregangkan tunggu sampai kering.
11) Memasukan obat perlahan%lahan sampai berbentuk gelembung kecil# dosis yang diberikan $#1 cc atau sesuai jenis obat.
12) !etelah penyuntikan area penyuntikan tidak boleh didesineksi.
13) 7ila injeksi intrakutan dilakukan untuk test antibiotik# lakukan penandaan pada area penyutikan dengan melingkari area penyuntikan dengan diameter kira kira 1inchi atau diameter 2# cm. Penilaian reaksi dilakukan 1 menit setelah penyuntikan. ilai positi jika terdapat tanda tanda rubor# dolor# kalor melebihi daerah yang sudah ditandai# artinya pasien alergi dengan antibiotik tersebut.
14) 7ila injeksi ditujukan untuk mantou' test tuberkulin test# dapat dinilai hasilnya dalam 2 sampai 3 kali 24 jam# positi bila terdapat rubor dolor kalor melebihi diameter 1 cm pada area penyuntikan.
1) 7eri penjelasan pada pasien atau keluarga untuk tentang penilaian pada daerah penyuntikan dan anjurkan untuk tidak menggaruk# memasage atau memberi apapun pada daerah penyutikan. Menyimpan obat obat sisa dan datar obat pasien ketempatnya
1) Mengobser8asi keadaan umum pasien 15) melepaskan handschoen# mencuci tangan. 19) Membuat pendokumentasian mencakup;
<indakan dan respon pasien
ama jelas pera"at yang melakukan tindakan# "aktu penyuntikan dan "aktu penilaian# dan
Format Penilaian Ujian Praktikum Injeksi Insulin Format Penilai an Nama : NI : !ari/Tanggal : Penguji :
No "spek #ang $inilai %umla& Nilai
'
1. Persiapan alat
% elengkapan (termasuk alat non steril) % !usunan sistematis
2
2. Persiapan pasien
% Posisi senyaman mungkin
% !ebelumnya ibu sudah dikasih tahu prosedur dan guna penyuntikan insulin
2
3. Persiapan penolong
% omunikasi terapeutik (penjelasan pada klien)
1
4. -uci tangan 1
. lat%alat didekatkan 1
. Penolong menggunakan sarung tangan steril 1
5. esineksi daerah suntikan dengan kapas alkohol
1
9. &sap tutup 8ial insulin kapas alkohol 1
cepat# harus digulung%gulung secara perlahan%lahan dengan kedua telapak tangan.
(= *0-0).
1$. mbillah udara sejumlah insulin yang akan diberikan.
1
11. Menyuntikkan udara ke dalam 8ial untuk mencegah terjadi ruang 8akum dalam 8ial.
1
12. !etelah insulin masuk ke dalam spuit# periksa apakah ada gelembung udara atau tidak
1
13. <entukan dan pastikan daerah yang mau dsiinjeksi
1
14. esineksi daerah suntikan dengan kapas alkohol
1
1. Penyuntikan dilakukan pada jaringan ba"ah kulit (subkutan). Pada umumnya suntikan dengan sudut ,$ derajad. Pada pasien kurus dan anak%anak# kulit dijepit dan insulin disuntikkan dengan sudut 4 derajat agar tidak terjadi penyuntikkan otot (intra muskular).
1
1. Mencabut jarum dengan menekan daerah suntikan dengan menggunakan kapas alkohol.
1
15. Masase bekan cabutan jarum 1
19. 7uang jarum beserta spuit dan letakkan ke dalam tempat yang telah disediakan
1
1,. :epaskan sarung tangan 1
2$. lien dirapikan dan atur posisi pasien dengan baik
21. lat%alat dibereskan 1
22. -uci tangan
1 23. <ulis tanggal dan "aktu pemberian obat pada
lembar catatan pera"at
1
24. Memberi penyuluhan kepada klien 1
<otal 2
a&asis*a Penguji
(... ) (...)
P+IN,IP $"N T-!NI. P--+I"N 0"T INT+" 1-N"
Prinsip Pemberian 0bat ( 7) ; 1. 7enar obat 2. 7enar pasien 3. 7enar dosis pemberian 4. 7enar cara pemberian . 7enar "aktu pemberian . 7enar pendokumentasian
"2 Pengertian ; Memasukkan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah 8ena dengan "aktu cepat sehingga obat langsung masuk dalam sistem sirkulasi darah.
2 Tujuan ;
1) Memasukkan obat secara cepat 2) Mempercepat penyerapan obat
3) &ntuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
C2 3okasi yang $igunkan Untuk Penyuntikan ; 1. Pada lengan (8ena mediana cubiti / 8ena cephalica ) 2. Pada tungkai (8ena saphenosus) 3. Pada leher (8ena jugularis) khusus pada anak 4. Pada kepala (8ena rontalis# atau 8ena temporalis) khusus pada anak
$2 .elebi&an ;
1) bisa untuk pasien yang tidak sadar 2) sering muntah dan tidak kooperati
3) tidak dapat untuk obat yang mengiritasi lambung
4) dapat menghindari kerusakan obat di saluran cerna dan hati ) bekerja cepat dan dosis ekonomis
) cepat mencapai konsentrasi 5) dosis tepat
-2 .ekurangan ;
1) obat yang sudah diberikan tidak dapat ditarik kembali# sehingga eek toksik lebih mudah terjadi.
2) ika penderitanya alergi terhadap obat# reaksi alergi akan lebih terjadi.
3) Pemberian intra8ena (i8) harus dilakukan perlahan%lahan sambil menga"asi respons penderita
4) konsentrasi a"al tinggi toksik# in8asi8e resiko ineksi# ) memerlukan keahlian.
F2 !al4&al yang $iper&atikan
a. !etiap injeksi intra 8ena dilakukan amat perlahan antara $ sampai 5$ detik lamanya. b. <empat injeksi harus tepat kena pada daerah 8ena.
c. enis spuit dan jarum yang digunakan.
d. *neksi yang mungkin terjadi selama injeksi. e. ondisi atau penyakit klien.
. 0bat yang baik dan benar
g. Pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat dan benar. h. osis yang diberikan harus tepat.
i. harus benar -ara atau rute pemberian obat melalui injeksi 52 Teknik Cara Pemberian 0bat Intra6ena 3angsung
-ara memberikan obat melalui 8ena secara langsung# di antaranya 8ena mediana cubiti (lengan)# 8ena saphenous (tungkai)# 8ena jugularis (leher)# rontalis/temporalis (kepala)# yang bertujuan agar reaksi cepat dan masuk pada pembuluh darah.
1) -uci tangan.
2) elaskan prosedur yang akan dilakukan.
3) 7ebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan daerah yang akan dilakukan penyuntikan dari pakaian dan apabila tertutup buka atau ke ataskan.
4) mbil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dengan dosis yang akan diberikan. pabila obat berada dalam bentuk sediaan bubuk# maka larutkan dengan pelarut
(a+uades steril).
) Pasang perlak atau pengalas di ba"ah 8ena yang akan dilakukan penyuntikan. ) emudian tempatkan obat yang telah diambil pada bak injeksi.
5) esineksi dengan kapas alkohol.
9) :akukan pengikatan dengan karet pembendung (torni+uet) pada bagian atas daerah yang akan dilakukan pemberian obat atau tegangkan dengan tangan/minta bantuan atau membendung di atas 8ena yang akan dilakukan penyuntikan.
,) mbil spuit yang berisi obat.
1$) :akukan penusukkan dengan lubang menghadap ke atas dengan memasukkan ke pembuluh darah.
11) :akukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan torni+uet dan langsung semprotkan obat hingga habis.
12) !etelah selesai ambil spuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada daerah penusukkan dengan kapas alkohol# dan spuit yang telah digunakan letakkan ke dalam bengkok.
13) -atat reaksi pemberian# tanggal# "aktu# dan dosis pemberian obat. 14) -uci tangan.
!2 Pemberian 0bat Intra6ena Tidak 3angsung
Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan atau memasukkan obat kedalam "adah cairan intra8ena(Melalui !elang) yang bertujuan untuk meminimalkan eek samping dan mempertahankan kadar terapetik dalam darah.
Prosedur .erja ; 1) -uci tangan
2) elaskan prosedur yang akan dilakukan
3) 7ebaskan daerah yang akan disuntik# bila menggunakan baju lengan panjang buka dan ke ataskan
) :akukan desineksi dengan kapas alcohol dan stop aliran.
) :akukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukkan obat perlahan%lahan ke dalam kantong / "adah cairan.
5) !etelah selesai tarik spuit dan campur dengan membalikkan kantong cairan dengan perlahan%lahan dari satu ujung ke ujung lain.
9) Periksa kecepatan inus. ,) -uci tangan
1$) -atat reaksi pemberian# tanggal# "aktu# dan dosis pemberian obat
Pemberian obat Per +ectal/ ,uppositoria
Pemberian 0bat 8ia nus / >ektum / >ectal# Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum# dengan tujuan memberikan eek lokal dan sistemik.
? Pemberian obat supositoria ini diberikan tepat pada dinding rektal yang mele"ati singter ani interna.
? ontra indikasi pada pasien yang mengalami pembedahan rektal.
<indakan pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk mendapatkan eek terapi obat# menjadikan lunak pada daerah eses dan merangsang buang air besar.
Conto& pemberian obat yang memiliki eek lokal seperti obat dulcolac supositoria yang berungsi secara lokal untuk meningkatkan deekasi dan contoh eek sistemik pada obat
aminoilin suppositoria dengan berungsi mendilatasi bronkus.
7ila obat oral sulit/tdk dpt dilakukan krn; a.*ritasi lambung b.<erurai di lambung c.<erjadi eek lintas pertama
euntungan ; a. pat dipakai jika pasien tidak bisa per%oral b.Pilihan terbaik pada anak%anak erugian ; a. 7anyak pasien tidak nyaman / risih
<eknik -ara Pemberian 0bat Melalui >ectal Prosedur .erja:
1) -uci tangan.
2) elaskan prosedur yang akan dilakukan. 3) =unakan sarung tangan.
4) 7uka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa. ) 0leskan ujung pada obat suppositoria dengan pelicin. ) Posisikan klien miring dengan lutut sebelah atas ditekuk 7) njurkan klien tarik napas dalam dan jangan mengejan
9) >egangkan glutea dengan tangan kiri# kemudian masukkan suppositoria dengan perlahan melalui anus# singter anal interna dan mengenai dinding rektal kurang lebih 1$ cm pada orang de"asa# cm pada bayi atau anak. setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu.
,) njurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama kurang lebih menit. !etelah selesai lepaskan sarung tangan ke dalam bengkok.
1$) -uci tangan.
11) -atat obat# jumlah dosis# dan cara pemberian. .eterangan
($) pabila tidak dilakukan (1) ilakukan tapi kurang benar (2) ilakukan dengan benar
Prosedur Pemberian Obat IM
(Intra Muskuler)
2
Pengertan
Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam otot (muskulus)
Melaksanakan ungsi kolaborasi dengan dokter terhadap klien yang yang diberikan obat secara intra muskulus (*M)
Peralaan
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1 – 1, in!i untuk de"asa# 2-27 G dan panjang 1 in!i untuk anak-anak)
$. %ak spuit 1
. &apas alk'h'l dalam k'm (se!ukupna) . *erlak dan pengalas
7. +bat sesuai pr'gram terapi . %engk'k 1
. %uku injeksida/ar 'bat
Prosedur Pelaksanaan Pemberian Oba Secara IM (Inra Muskuler)
A. Tahap PraInteraksi
1. 0elakukan erikasi data sebelumna bila ada 2. 0en!u!i tangan
3. 0eniapkan 'bat dengan benar
$. 0enempatkan alat di dekat klien dengan benar B. Tahap Orientasi
1. 0emberikan salam sebagai pendekatan terapeuk
2. 0enjelaskan tujuan dan pr'sedur ndakan pada keluargaklien 3. 0enanakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. 0engatur p'sisi klien, sesuai tempat penunkan 2. 0emasang perlak dan alasna
3. 0embebaskan daerah ang akan di injeksi $. 0emakai sarung tangan.
. 0enentukan tempat penunkan dengan benar ( palpasi area injeksi terhadap adana edema, massa, neri tekan. 4indari area jaringan parut, memar, abrasi atau in5eksi)
. 0embersihkan kulit dengan kapas alk'h'l (melingkar dari arah dalam ke luar diameter 6!m)
7. 0enggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan kulit . 0emasukkan spuit dengan sudut derajat, jarum masuk 23 . 0elakukan aspirasi dan paskan darah dak masuk spuit 1. 0emasukkan 'bat se!ara perlahan (ke!epatan ,1 !!dek) 11. 0en!abut jarum dari tempat penusukan
12. 0enekan daerah tusukan dengan kapas desin5ektan 13. 0embuang spuit ke dalam bengk'k
D. Tahap Terminasi
1. 0elakukan ealuasi ndakan
2. 0elakukan k'ntrak untuk kegiatan selanjutna 3. %erpamitan dengan klien
$. 0embereskan alat-alat . 0en!u!i tangan.
. 0en!atat kegiatan dalam lembar !atatan kepera"atan
E. Pilihan Tempa Injeksi Inra Muskuler
Paha (vastus lateralis) ; posisi klien terlentang dengan lutut agak leksi.
Ventrogluteal ; posisi klien berbaring miring# telentang# atau telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi leksi.
:engan atas (deltoid ) ; posisi klien duduk atau berbaring datar dengan lengan ba"ah leksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan.
P+IN,IP $"N T-.NI. P--+I"N 0"T . Per oral
? -ara pemberian obat yang paling umum dilakukan
? dalah obat yang cara pemberiannya melalui mulut dengan tujuan mencegah# mengobati# mengurangi rasa sakit sesuai dengan eek terapi dari jenis obat. ? euntungan; praktis# aman# dan ekonomis
? elemahan dari pemberian obat secara oral adalah eek yang tibul biasanya lambat# tidak eekti jika pengguna sering muntah%muntah# diare# tidak sabar# tidak kooperati# kurang disukai jika rasanya pahit (rasa jadi tidak enak)# iritasi pada saluran cerna
%. !ublingual
? dalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di ba"ah lidah
? <ujuannya adalah agar eek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di ba"ah lidah merupakan pusat dari sakit.
? elebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah eek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari.
-. *ntra @aginal
? Pemberian 0bat per @agina# Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui 8agina# yang bertujuan untuk mendapatkan eek terapi obat dan mengobati saluran 8agina atau ser8iks. 0bat ini tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk mengobati ineksi lokal
. <opikal
? dalah obat yang cara pemberiannya bersiat lokal# misalnya tetes mata# salep# tetes telinga dan lain%lain.
? Pemberian 0bat pada ulit Merupakan cara memberikan obat pada kulit dengan mengoleskan bertujuan mempertahankan hidrasi# melindungi permukaan kulit#
mengurangi iritasi kulit# atau mengatasi ineksi. Pemberian obat kulit dapat bermacam% macam seperti krim# losion# aerosol# dan sprei.
? Pemberian 0bat pada <elinga -ara memberikan obat pada telinga dengan tetes telinga atau salep. 0bat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan ineksi telinga khususnya pada telinga tengah (otitis media)# dapat berupa obat antibiotik.
? Pemberian 0bat pada 6idung -ara memberikan obat pada hidung dengan tetes hidung yang dapat dilakukan ada seseorang dengan keradangan hidung (rhinitis) atau nasoaring. ? Pemberian 0bat pada Mata -ara memberikan obat pada mata dengan tetes mata atau salep mata obat tetes mata digunakan untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan cara mendilatasi pupil# untuk pengukuran reraksi lensa dengan cara melemahkan otot lensa# kemudian juga dapat digunakan untuk menghilangkan iritasi mata. 0bat tetes mata dapat menimbulkan rasa pedih selama beberapa menit.
Pada e"asa
1. angan memegang mulut botol atau ujungpenetes. 2. Melihatlah ke arah atas.
3. <ariklah pelupuk mata ba"ah ke ba"ah sehingga membentuk AkantungB
4. Peganglah penetes sedekat mungkin denganAkantungB tanpa menyentuh mata atau AkantungBtersebut.<eteskan obat sejumlah yang tertulis di etiket.
. Pejamkan mata selama 2 menit. anganmemejamkan mata terlalu rapat atau berkedip terlalusering.
. -airan obat yang berlebih bisa dihilangkandengan tissue
5. ika anda menggunakan lebih dari satu macam tetes mata# tunggulah paling sedikit menit sebelum meneteskan obat yang lainnya
19. ika tetap berlanjut -ucilah tangan anda. berkonsultasilah kepada dokter anda. Pada nak%anak
1. 7aringkanlah anak terlentang dengan kepala tegak menghadap ke atas. 2. !uruhlah ia memejamkan mata.
3. <eteskan obat sesuai yang tertulis di etiket pada ujungmata sebelah dalam (dekat hidung).
? dalah cara pemberian obat dengan cara disemprotkan ke dalam mulut. elebihan dari pemberian obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen# kadar
obat dapat terkontrol# terhindar dari eek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus. &ntuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi ini obat yang dalam keadaan gas atau uap yang akan diabsorpsi akan sangat cepat bergerak melalui al8eoli paru%paru serta membran mukosa pada saluran pernapasan.
P--+I"N 0"T ,U.UT"N
Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area ba"ah kulit yaitu pada jaringan konekti atau lemak di ba"ah dermis (DiD#2$$).
Pemberian obat yang dilakukan dengan suntikan diba"ah kulit dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu# paha sebelah luar# daerah dada dan daerah sekitar umbilikus (abdomen). Pemberian obat melalui subkutan ini umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.
<ehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikanakan diabsorbsi oleh tubuh dengan pelan dan berdurasi npanjang (slo" and sustained absorption).
TU%U"N I%-.,I ,U.UT"N
gar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan%lahan (contoh; @aksin# uji tuberculin) 30.",I IN%-.,I
1. lengan atas sebelah luar 2. paha bagian depan 3. perut
4. area scapula . area 8entrogluteal . area dorsogluteal
IN$I.",I $"N .0NT+" IN$I.",I
1. *ndikasi ; bisa dilkakukan pada pasien yang tidak sadar# tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral# tidak alergi. :okasinya yang ideal adalah lengan ba"ah dalam dan pungguang bagian atas.
2. ontra *ndikasi ; luka# berbulu# alergi# ineksi kulit "3"T $"N "!"N
1. -atatan pemberian obat 2. bat dalam tempatnya 3. !puit insulin
4. apas alkohol dalam tempatnya . -airan pelarut bak injeksi
. 7engkok
P+0,-$U+
1. elaskan prosedur yang akan dilakukan 2. -uci tangan
3. 7ebaskan daerah yang akan disuntikan.bebaskan daerah suntikan bila pasien memakai pakaian berlengan
$. mbil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang akan diberikan .kemudian tempatkan pada bak injeksi
. esineksi dengan kapas alkohol
. <egangkan dengan tangan kiri daerah yang akan dilakukan s untikan subkutan (angkat kulit)
7. :akukan penusukan dengan lubang jarum menghadap keatas membentuk sudut 4E terhadap permukaan kulit
. :akukan aspirasi. 7ila tidak ada darah # semprotkan obat perlahan hingga habis . <arik spuit dengan kapas alkohol. !puit bekas suntikan dimasukan kedalam bengkok 1. -uci tangan setelah prosedur dilakukan
T-!NI. IN%-.,I
*njeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikan jarum menyudut 4 derajat dari permukaan kulit. ulit sebaiknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutisdari jaringan otot.
sosiasi iabetes merica menganjurkan insulin dapat diinjeksikan pada satu daerah yang sama selama satu minggu dengan jarak setiap injeksi 1 F inci Gsatu ruas jari tanganH dengan penyuntikan insulin secara sub cutan atau tepat di ba"ah lapisan kulit.
,umber:
limul# DiD.6. 2$$. ebutuhan asar Manusia 1. akarta; !alemba Medika Priharjo# >obert. 1,,. <eknik asar Pemberian 0bat. akarta;
C=-usmiyati Iuni. 2$$4. eterampilan asar Praktik linik ebidanan. Iogyakarta; Jitramaya http;//""".medicastore.com