• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN PROTOTIPE BLOK PEMANCAR OUTER MARKER BEACON PADA ILS (INSTRUMENT LANDING SYSTEM) PADA FREKUENSI 75MHZ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN PROTOTIPE BLOK PEMANCAR OUTER MARKER BEACON PADA ILS (INSTRUMENT LANDING SYSTEM) PADA FREKUENSI 75MHZ"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN PROTOTIPE BLOK PEMANCAR OUTER MARKER BEACON PADA ILS (INSTRUMENT LANDING SYSTEM) PADA FREKUENSI 75MHZ

Ika Febrianita Sari¹, Budi Prasetya², Budi Prasetya³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Abstrak

Kemajuan teknologi telekomunikasi Indonesia yang semakin pesat, memberikan berbagai dampak positif bagi perkembangan segala aspek, tidak terkecuali dalam hal transportasi publik khususnya dalam dunia penerbangan nasional. Berbagai bagian umum dalam dunia penerbangan sendiri adalah Instrument Landing System (ILS). ILS merupakan peralatan navigasi yang

berfungsi untuk mengarahkan pesawat saat akan melakukan pendaratan. ILS terdiri dari tiga bagian, yakni localizer yang berfungsi untuk memandu atau mengarahkan pesawat pada center line runway, Glideslope yang berfungsi untuk mengarahkan pesawat untuk mendarat pada sudut yang tepat yaitu 3° dari ujung lintasan, Marker Beacon merupakan instrumentasi pendaratan pada pesawat terbang yang memberikan informasi pesawat kepada pesawat jarak runway dengan posisi pesawat saat ini berada.

Pada Tugas Akhir ini telah dirancang suatu blok sub sistem prototipe pemancar Outer Marker Beacon, diharapkan prototipe yang dirancang bangun dapat menjadi suatu sistem yang dapat diaplikasikan langsung pada bandara. Untuk mempermudah perancangan, skematik yang digunakan berdasarkan aplikasi data sheet, selain itu pada perancangan filter dan penguat digunakan software Advanced Design System untuk mensimulasikan rangkaian secara langsung sehingga didapatkan hasil yang sesuai. Pengukuran blok pemancar dilakukan menggunakan oscilloscope dan spektrum analyzer untuk memperoleh informasi tentang kinerja dan karakteristik prototipe yang dibuat.

Prototipe pemancar yang telah direalisasikan mampu menghasilkan frekuensi carrier sebesar 75 MHz dan bekerja pada range frekuensi tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Parameter yang telah diuji dari prototipe blok pemancar ini adalah respon frekuensi dan besarnya daya keluaran. Prototype ini memiliki nilai redaman yang tinggi namun, level daya -51,8 dBm jika dikonversikan dalam watt menjadi 6,607 nW sedangkan alat memiliki spesifikasi sebesar 320 ± 64 MW sehingga alat belum dapat direalisasikan dan butuh pengembangan lebih lanjut.

Kata Kunci : ILS, Marker Beacon

(2)

Abstract

Indonesia advancement of telecommunications technology is rapidly increasing, providing a variety of positive impact on the development of all aspects, not least in terms of public transport particularly in the national aviation. Various parts of the world's general aviation itself is an Instrument Landing System (ILS). ILS is a navigational device that serves to steer the plane as it will make landfall. ILS consists of three parts, namely the localizer which serves to guide or steer the plane on the runway center line, the glideslope which serves to direct the plane to land at the right angle is 3 ° from the edge trajectory, Marker Beacon is landing on aircraft instrumentation that provides information plane to plane distance of the runway with the aircraft's position is currently located.

At this final project has designed a prototype system of the transmitter sub block Outer Marker Beacon, is expected to build a prototype that is designed to be a system that can be applied directly to the airport. To simplify the design, schematic that is used by an application data sheet, in addition to the filter and amplifier design Advanced Design System software used to simulate the circuit directly to the corresponding results obtained. Measurements performed using a transmitter block oscilloscope and spectrum analyzer to obtain information about the performance and characteristics of the prototype is made.

The prototype has been realized that the transmitter is capable of producing a carrier frequency of 75 MHz frequency range and work on it in accordance with the expected specifications. Parameters that have been tested from prototype transmitter block is the frequency and magnitude of the output response. This prototype has a high attenuation value however, the power level of -51.8 dBm when converted into 6.607 nW in watts while a specification tool is 320 ± 64 MW, so the prototype can not be realized and need further development.

Keywords : ILS, Marker Beacon

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(3)

RANCANG BANGUN PROTOTIPE BLOK PEMANCAR OUTER MARKER BEACON PADA ILS (INSTRUMENT LANDING SYSTEM) PADA FREKUENSI 75 MHz

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi di bidang transportasi, khususnya dalam dunia penerbangan harus didukung oleh sistem keamanan yang sangat baik. Saat ini umumnya dalam suatu bandar udara, air traffic control atau pengarahan pesawat menuju runway dengan arah yang sudah ditentukan, sangat dipentingkan demi keselamatan dan juga kenyamanan penumpang. Hal ini dilakukan dengan menjaga jarak antar pesawat, dan menghindari keterlambatan. Beberapa pesawat dapat berada di ILS (Instrument Landing System) pada saat yang sama, dengan jarak beberapa mil. Pesawat yang telah menangkap sinyal marker beaocon dikatakan telah siap mendarat dengan ditunjukkan oleh tiga titik, yakni outer marker, middle marker dan inner marker. Marker Beacon umumnya dipasang pada jarak 3,5-6 mil dari sudut pendaratan untuk outer, 3500 kaki dari sudut pendaratan untuk middle, dan 1000 kaki dari sudut pendaratan untuk inner. Sehingga, kecelakaan antar pesawat dapat dihindarkan. Pada umumnya ILS khususnya marker beacon masih di import dari luar negeri dengan harga yang sangat mahal.

Oleh karena itu, pada tugas akhir ini dirancang bangun sebuah prototipe blok pemancar outer marker beacon pada ILS (instrument Landing System) dengan frekuensi 75 MHZ. Tetapi, dengan harga yang lebih murah dan buatan sendiri.

1.2. Tujuan Penelitian

1. Blok pemancar pada outer marker beacon yang dirancang bangun dibandingkan dengan spesifikasi perancangan.

2. Merealisasikan blok pemancar pada outer marker beacon dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

3. Menguji dan menganalisa output dari prototipe blok pemancar outer marker beacon yang dirancang.

1.3. Rumusan Masalah

(4)

5

Adapun rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara merancang bangun prototipe blok pemancar pada outer marker beacon pada frekuensi 75 MHz

2. Bagaimana pengujian blok pemancar pada outer marker beacon yang telah dirancang bangun untuk dibandingkan dengan spesifikasi perancangan

3. Bagaimana merealisasikan blok pemancar pada outer marker beacon dengan spesifikasi yang telah ditentukan

4. Apa analisa yang dapat diambil dari hasil output prototipe blok pemancar outer marker beacon yang akan dibuat

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam tugas akhir ini antara lain sebagai berikut : 1. Pembahasan hanya dilakukan pada blok outer marker beacon pada ILS.

Frekuensi Kerja : 75 MHz Daya Pancar : 320 ± 64 MW Jarak Pancar : 3,5-6 Nautical Miles Modulation Tone : 400 Hz Navigation Modulasi : Amplitude Modulation

2. Hanya membahas modulasi AM-DSB-FC.

3. Tidak membahas sistem receiver outer marker beacon pada pesawat.

1.5. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah pada tugas akhir ini adalah: a. Study Literatur

Study literatur merupakan pembelajaran dari sumber bacaan yang mendukung dalam perancangan tugas akhir ini. Adapun referensi yang akan dipakai adalah buku, jurnal, website dan referensi lain yang relevan. Semua sumber tersebut digunakan agar proses perancangan perangkat palang pintu ini dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan hasil yang memuaskan.

b. Eksperimen

(5)

6

Pada tugas akhir ini menggunakan metode eksperimental sehingga, variabel-varibel lain tidak berpengaruh secara langsung dijaga sehingga terkendali. Agar hasil yang diperolah dapat dipertanggung jawabkan.

1.6. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam menyelesaikan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup dan batasan masalah serta sistematika pembahasan.

BAB II DASAR TEORI

Pembahasan mengenai dasar teori yang berkaitan dengan penyusunan proposal tugas akhir.

BAB III MODEL SISTEM

Pada bab ini akan dilakukan analisa alternatif sistem yang akan diaplikasikan untuk

berfungsi sebagaimana yang diinginkan dan akan dilakukan perancangan sistem operasi yang digunakan.

BAB IV PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan dan rencana kerja dalam penyelesaian Tugas Akhir

ini.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(6)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan perancangan prototype outer marker beacon transmitter, realisasi dan pengukuran dapat di simpulkan bahwa :

1. Prototype pemancar yang dibangun mampu bekerja dalam frekuensi 75 MHz, hal ini telah sesuai dengan spesifikasi awal perancangan.

2. Perbandingan antara hasil pengukuran dengan spesifikasi datasheet berbeda cukup jauh, hal ini diakibatkan oleh pembulatan komponen perancangan untuk menyesuaikan dengan komponen yang terdapat di pasaran.

3. Keluaran dari VCO bersifat stabil dan mampu menghasilkan frekuensi dengan range 74,5 - 75 MHz sesuai dengan perancangan awal.

4. Pengukuran masing-masing blok dilakukan di dua buah alat, yakni osiloskop dan spectrum analyzer karena sinyal keluaran masih berada pada range kemampuan osiloskop mendeteksi sinyal, yakni 200 MHz sedangkan nilai frekuensi pemancar adalah 75 MHz.

5. Prototype yang telah direalisasikan memiliki nilai redaman yang tinggi namun, level daya -51,8 dBm jika dikonversikan dalam watt menjadi 6,607 nW sedangkan alat memiliki spesifikasi sebesar 320 ± 64 MW sehingga alat belum dapat direalisasikan.

6. Prototipe ini belum dapat digunakan karena daya pancar masih sangat jauh dari spesifikasi yang dipersyaratkan.

5.2 Saran

Realisasi yang telah dilakukan masih belum begitu sempurna, oleh karena itu agar menghsailkan suatu hasil karya yang lebih baik dan aplikatif lagi, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangannya antara lain:

1. Sebaiknya gunakanlah alat ukur yang memiliki range frekuensi yang sesuai dengan alat yang dirancang agar seluruh bentuk sinyal dapat terlihat.

(7)

27

2. Agar dapat diaplikasikan langsung sebaiknya perancangan pemancar sampai ke sisi antena.

3. Gunakanlah probe yang memiliki kualitas yang baik agar hasil pengukuran maksimal. Karena loss pada kabel mempengaruhi pengukuran.

4. Pilihlah komponen – komponen yang terbaik yang sesuai dengan perancangan dan spesifikasi yang diinginkan.

5. Gunakan komponen pembulatan seminimal mungkin untuk memperkecil terjadinya loss atau kesalahan dalam realisasi

6. Untuk pengembangan tugas akhir selanjutnya dapat dibuat receiver dan indikator navigasi pada pesawat.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(8)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Anonim, Instrumen Landing System, (online),

http://hendrynoya.wordpress.com/2011/04/18/instrument-landing-sistem-ils/, (diakses pada tanggal 12 Oktober 2011)

[2]. Anonim, Sistem Navigasi Pesawat Terbang, (online),

http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Transportasi/navigasi/landing.html , (diakses pada tanggal 12 Oktober 2011)

[3]. Anonim, Instrumen Landing System, (online),

http://hatta16.wordpress.com/2008/07/07/ils-instrument-landing-system/ , (diakses pada tanggal 12 Oktober 2011)

[4]. Anonim, Marker Beacon, (online),

www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/upload/L2F607044_MKP.pdf, (diakses pada tanggal 12 Oktober 2011)

[5]. Anonim, Marker Beacon, (online),

http://www.enotes.com/topic/Marker_beacon, (diakses pada tanggal 12 Oktober 2011)

[6]. Anonim, Instrumen Landing System, (online),

http://hendrynoya.wordpress.com/2011/04/18/instrument-landing-sistem-ils/ (diakses pada tanggal 10 November 2011)

[7]. Bowick,Chris, 1982, RF Circuit Design, Newnes

[8]. International, Finance Co. Marker Beacon Boeing 737 Maintenance. Boeing

737. 1987

[9]. Maidiana, Septy. Rancang Bangun Blok Pemancar Localizer pada ILS (

INSTRUMENT LANDING SYSTEM ) Dengan Frekuensi 108 - 111,975 MHz. Institut Teknologi Telkom Bandung. 2010

[10]. Prasetya, Budi. Diktat Kuliah Sistem Komunikasi. STT Telkom Bandung. 2008 [11]. Tearalangi T. Diktat Kuliah Teknik Gelombang Mikro. STT Telkom Bandung.

2003

[12]. Wijaya, Fika M. Perancangan dan Realisasi Prototype Sub Sistem Pemancar

Glide Slope pada ILS (INSTRUMENT LANDING SYSTEM ) Pada Frekuensi UHF 329,3 MHz - 335 MHz. Institut Teknologi Telkom Bandung. 2011

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait