• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENULISAN RESEP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PENULISAN RESEP"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KATA SAMBUTAN DIREKTUR

Assalamu'alaikum WW.

RSUD KARDINAH merupakan rumah sakit tipe B Non Pendidikan, rumah sakit yang akan selalu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan. Oleh karenanya kita sambut dengan hangat penerbitan buku Pedoman Penulisan Resep yang telah disusun oleh Instalasi Farmasi.

Buku Pedoman Penulisan Resep ini menjadi acuan dalam Pelayanan Farmasi serta diharapkan buku Pedoman ini dapat diaplikasikan pada pelayanan kefarmasian di RSUD KARDINAH.

Penghargaan kami berikan kepada editor yang telah menyelesaikan penyusunan buku ini dengan sebaik-baiknya.

Wassalamu'alaikum WW.

Direktur RSUD KARDINAH

dr. H. Abdal Hakim Tohari, Sp. RM.MMR

(2)

NIP. 19580607 198502 1 003 KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga akhirnya buku Panduan Penulisan Resep ini dapat diselesaikan dengan baik.

Buku Panduan Penulisan Resep ini disusun untuk digunakan sebagai panduan dalam penulisan resep agar diaplikasikan pada penulisan resep di RSUD Kardinah Tegal.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebanyak-banyaknya kepada berbagai pihak atas kontribusinya sehingga Buku Panduan Penulisan Resep ini dapat terselesaikan dengan baik, semoga kerja sama yang baik ini dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang.

Kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan dalam Penulisan Resep yang akan diaplikasikan dimasa yang akan datang.

Tegal, Agustus 2014 Kepala Instalasi Farmasi

(3)

Endro Sutjahjono, S.Si., Apt NIP. 19700318 200212 1 002 DAFTAR1SI

Halaman Judul... i

Kata Sambutan Direktur ... ii

Kata Pengantar... iii

Daftar Isi ... iv

BAB I DEFINISI... 1

1.1 Resep... 1

1.2 Penulisan Resep... 1

1.3 Latar Belakang Penulisan Resep... 2

1.4 Tujuan Penulisan Resep ... 3

BAB II RUANG LINGKUP... 4

BAB IV TATALAKSANA... 5

3.1 Penatalaksanaan Penulisan Resep ... 5

BAB IV DAFTAR S1NGKATAN PENULISAN RESEP... 9 3

(4)

Daftar Pustaka... 16

4 iv iii

(5)

BAB I DEFINISI 1.1 Resep

Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat kepada pasien. Untuk penulisan resep di rawat jalan di RSUD Kardinah Tegal menggunakan blanko resep dengan kop rumah sakit, sedangkan penulisan resep di rawat inap RSUD Kardinah Tegal menggunakan lembar resep berkelanjutan dengan kop rumah sakit.

1.2 Penulisan Resep

Penulisan resep artinya pemberian obat secara tidak langsung, ditulis jelas dengan tinta, tulisan tangan pada kop resmi, format dan kaidah penulisan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mana

(6)

permintaan tersebut disampaikan kepada farmasi atau apoteker agar diberikan obat dalam bentuk sediaan dan jumlah tertentu sesuai indikasi. Dengan demikian pemberian obat lebih rasional, tepat, aman, efektif dan ekonomis

1.3 Latar Belakang Penulisan resep

Dalam sistem distribusi obat nasional, peran dokter sebagai " medical care " dan apoteker sebagai " pharmaceutical care " harus berada dalam satu tim yang solid dengan tujuan yang sama yaitu melayani kesehatan dan menyembuhkan pasien. Salah satu tujuan dokter dalam menuliskan resep adalah untuk meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat sehingga memudahkan pasien untuk mendapatkan perbekalan farmasi sesuai dengan kebutuhannya. Melalui penulisan resep pula, peran dan tanggung jawab dokter dalam pengawasan distribusi obat kepada masyarakat dapat ditingkatkan karena tidak semua golongan obat dapat diserahkan kepada pasien.

(7)

1.4 Tujuan Penulisan Resep

a. Meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat sehingga memudahkan pasien untuk mendapatkan perbekalan farmasi sesuai dengan kebutuhannya b. Sebagai peran dan tanggung jawab dokter dalam pengawasan distribusi obat

kepada masyarakat dapat ditingkatkan karena tidak semua golongan obat dapat diserahkan kepada pasien

c. Pelayanan berorientasi kepada pasien

(8)

BAB II RUANG LINGKUP

Seluruh staf medis fungsional, maupun dokter yang diberi izin praktek di RSUD Kardinah Tegal berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap penulisan obat harus menyesuaikan ketentuan status pasien. Tujuan penulisan resep agar dapat mengaplikasikan pengetahuan dokter dalam memberikan obat kepada pasien melalui blanko resep atau instruksi pengobatan dengan kop RSUD Kardinah Tegal yang telah diberi stempel ruang perawatan atau poliklinik setempat. Tulisan harus jelas dan dapat dibaca, dengan menggunakan istilah dan singkatan yang lazim, dengan demikian seorang dokter harus mengetahui dan paham obat yang masuk dalam daftar Formularium Rumah Sakit yang dibuat oleh Komite Farmasi dan Terapi RSUD Kardinah Tegal. Untuk menghindari kesalahan pembacaan oleh tenaga di

(9)

Instalasi Farmasi, maka Dokter penulis resep harus menuliskan resep dengan jelas, terbaca dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB III TATA LAKSANA

3.1 Penatalaksanaan penulisan resep adalah sebagai berikut : a. Penulisan berdasarkan blanko resep dengan ketentuan :

1) Ruangan/ Poli diisi sesuai dengan ruangan rawat inap/rawat jalan 2) Tanggal diisi sesuai dengan tanggal penulisan resep

3) Alergi obat diisi jika ada ditulis nama obat, dan jika tidak ada maka di tulis (-)

4) Tanda R/ pada setiap sediaan 5) Nama pasien

6) Alamat pasien

7) Nomor Rekam Medik

8) Tanggal lahir/umur pasien (Jika tidak dapat mengingat lahir) 9) Berat badan pasien (untuk pasien anak)

(10)

10) Tinggi badan pasien (untuk obat sitostatika) 11) Untuk obat jadi ditulis :

a. Nama obat (contoh : amoxicillin, ampicillin) b. Bentuk sediaan (contoh : Tablet, injeksi)

c. Kekuatan (contoh : 500 mg, 1 mg) d. Jumlah sediaan (contoh : X, XV) 12) Untuk obat racikan ditulis :

a. Nama setiap jenis / bahan obat

b. Jumlah bahan obat (mikrogram, milligram, gram, untuk cairan tetes, mililiter, liter)

13) Tandatangan setelah menulis resep

14) Tandatangan penerima resep diisi setelah obat diterima pasien

15) Kolom penerimaan resep, pengentrian resep, penyiapan, pengecekan, penyerahan dan informasi obat diisi sesuai dengan nama apoteker atau asisten apoteker yang memberikan pelayanan resep

b. Setiap obat yang diresepkan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Formularium Nasional dan Formularium RSUD Kardinah Tegal

c. Kelanjutan terapi obat yang sempat dihentikan karena operasi atau sebab lain harus dituliskan kembali dalam bentuk resep atau instruksi pengobatan baru

(11)

d. Perubahan terhadap resep atau instruksi pengobatan harus diganti dengan resep atau instruksi pengobatan baru

e. Resep atau instruksi pengobatan yang tidak memenuhi kelengkapan yang ditetapkan tidak dapat dilayani oleh Instalasi Farmasi

f. Resep atau instruksi pengobatan yang tidak dapat dibaca atau tidak jelas maka asisten apoteker/apoteker/perawat yang menerima resep/instruksi pengobatan harus menghubungi dokter penulis resep sesuai dengan Standar Precedure Operasional (SPO) penanganan resep yang tidak jelas/tidak lengkap

g. Instruksi lisan harus diminimalkan dan apabila terjadi maka harus diulang kembali pengejaannya oleh penerima pesan (Apoteker / Asisten Apoteker/ Perawat) serta ditulis saat pengulangan tersebut dan dilakukan rekonfirmasi. Pelaksanaan mengikuti SPO penerimaan pesanan secara verbal / melalui telepon

(12)

h. Aturan pakai seperti frekuensi, dosis, rute pemberian dan aturan pakai “Jika perlu” (PRN) harus dituliskan indikasi untuk penggunaan dan dosis maksimal dalam sehari.

i. Tidak diperbolehkan menggunakan singkatan yang kemungkinan akan menimbulkan kesalahan interpretasi.

BAB IV

(13)

DAFTAR SINGKATAN PENULISAN RESEP

Daftar singkatan yang paling umum dipakai dan boleh dipakai, terbagi atas : a. Bentuk sediaan

N O

NAMA SINGKATAN KEPANJANGAN ARTI

1 Emuls emulsum Emulsi

2 Inj injectio Obat suntik

3 Sol solutio Larutan

4 Susp suspensio Suspensi

5 Syr syrupus Sirup

6 Garg gargarisma Obat kumur

7 Gtt auric Guttae auriculares Obat tetes telinga 8 Gtt nasal Guttae nasales Obat tetes hidung 9 Gtt opthl Guttae ophthalmicae Obat tetes mata

10 Amp ampule Ampul

11 Fl flacon Botol kecil

12 Sup suppositorum Suppsoitoria

(14)

13 Cr cream Krim

14 Cap/caps capsule Kapsul

15 Tab tabulae Tablet

16 Pulv Pulvis/pulveres Serbuk / serbuk terbagi

17 nebul nebula Obat semprot

b. Frekuensi N

O

NAMA SINGKATAN KEPANJANGAN ARTI

1 1 dd / sdd Semel de die Satu kali sehari 2 2 dd / bdd Bis de die Dua kali sehari 3 3 dd / tdd Ter de die Tiga kali sehari 4 4 dd / qdd Quarter de die Empat kali sehari

5 Oh Omni hora Setiap jam

c. Waktu pemberian N

O

NAMA SINGKATAN KEPANJANGAN ARTI

(15)

1 ac Ante coenam Sebelum makan

2 dc Durante coenam Saat sedang makan

3 pc Post coenam Setelah makan

4 hs Hora somni Sebelum tidur

5 an Ante noctum Sebelum tidur

6 m et v Mane et vespere Pagi dan sore

7 prn Pro renata Bila perlu

d. Penggunaan

N O

NAMA SINGKATAN KEPANJANGAN ARTI

1 ue Usus externum Obat luar

2 up Usus propius Untuk dipakai sendiri 3 imm Im mane medicine Diberikan ke tangan

dokter

4 Pro Inj Pro Injectio Untuk disuntikkan

(16)

e. Lain-lain N O

NAMA SINGKATAN KEPANJANGAN ARTI

1 dext dextra Kanan

2 sin sinister Kiri

3 R/ recpe Ambillah

4 S signa Tandailah

5 ad ad Sampai dengan

6 mf Misce fac Campur dan buatlah

7 iter iter Di ulang

4.2 Daftar singkatan yang tidak boleh dipakai, terbagi atas N

O

Singkatan

yang dilarang Arti

Kesalahan interpretasi

Penulisan yang benar

1 U Unit 0 dan 4 Unit

2 IU International Unit

IV dan IO International Unit

3 CC Centimeter Unit mL

(17)

Cubik

4 µg Microgram Mg Mcg

5 IJ Injeksi IV Injeksi

6 IN Intranasal Im atau Iv Intranasal

7 SC, SQ, Subq Subcutaneus Sl (Sub Lingual) Subcut atau subcutan

8 X.O mg X mg XO mg Jangan menulis

angka “0” di belakang koma decimal (mg) 9 .X mg I.X mg X mg Harus menggunakan “0” sebelum koma decimal (O, X mg) 10 MS Morfin Sulfat Magnesium Morfin Sulfat 11 MSO4 Morfin Sulfat Sulfat

12 MgSO4 Magnesium

Sulfate

Morfin Sulfat Magnesium Sulfate

(18)

13 AZT Zidovudine (retrovir) Azatropine atau Aztreduran Zidovudine (retrovir) 14 CPZ Compazine Chlorpromazin Camparazine

(Prochlorperazin) 15 HCT Hideocortisone Hydrochlorothia

zide

Hidrocortison

16 OD, OS, OU Mata kanan, mata kiri, tiap mata

Telinga kanan, telinga kiri, tiap telinga

Mata kanan, mata kiri, tiap mata

17 od Once daily / 1 x sehari

Mata kanan Sekali sehari

DAFTAR PUSTAKA

(19)

1. Undang-undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-undang no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIlI/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan agen hayati untuk mengendalikan penyakit blas, memacu pertumbuhan dan meningkatkan hasil tanaman padi Hibah Riset Invensi Pertanian 5 drh.. I Wayan Suardana,

Berbeda dengan pertumbuhan sektor industri pengolahan yang menunjukkan kondisi perlambatan, kinerja perbankan Sulawesi Utara dalam menyalurkan kredit kepada sektor

Indonesia sebagai negara yang besar baik dari luas, jumlah penduduk maupun keragaman sumber daya alam yang dimiliki, jika meninjau dari teori RBV seharusnya

Untuk membandingan nilai ekonomis kedua bahan ini, maka diperlukan analisis perbandingan harga konstruksi atap rangka kayu dengan harga kosntruksi dari rangka

Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran Tahun 2018 didasari oleh Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) efikasi diri mahasiswa S1 PTI Jurusan TE FT UM angkatan 2010 berada dalam kategori sa- ngat tinggi, (2)

Novel adalah bentuk karangan yang lebih pendek dari pada roman, tetapi lebih panjang dari pada cerpen. Novel menceritakan sebagian kehidupan yang luar biasa dalam

Saponifikasi pada dasarnya adalah proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang menghasilkan gliserol dan