• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMART MONITORING UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) PADA DATA CENTER UNIVERSITAS LAMPUNG. (Skripsi) Oleh LUKMAN HAKIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SMART MONITORING UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) PADA DATA CENTER UNIVERSITAS LAMPUNG. (Skripsi) Oleh LUKMAN HAKIM"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

SMART MONITORING UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) PADA DATA CENTER UNIVERSITAS LAMPUNG

(Skripsi) Oleh LUKMAN HAKIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

(2)

ABSTRACT

SMART MONITORING UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) PADA DATA CENTER UNIVERSITAS LAMPUNG

By

LUKMAN HAKIM

Electricity is a necessity because almost all activity in University of Lampung (Unila) use electricity as its support. But, electricity supply from PLN (Government Electric Corporation) is unpredictable, especially on rolling blackout. Because of that, Unila use Uninteruptible Power Supply (UPS) as anticipation on rolling blackout by PLN in its important sectors, such as data center UPT ICT (Information Technology and Communication). The purpose of this research is designing an UPS monitoring system within runtime, voltage (in/out), current (in/out), and frequency (in/out) and, developing the automatic shutdown server program. Development of monitoring system done by observation and interview with The Head of Infrastructure UPT ICT. Result is web base monitoring system and automatic shutdown server program which is called smart monitoring ups. With this smart monitoring ups, UPS information can be monitor easily and more informative. The report from monitoring system is useful for UPT ICT in knowing the UPS condition. In addition the server can be shutdown normally and can minimize the risk of damage when the power goes out.

(3)

ABSTRAK

SMART MONITORING UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) PADA DATA CENTER UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh

LUKMAN HAKIM

Listrik adalah kebutuhan yang penting karena hampir seluruh aspek kegiatan di dalam lingkungan Universitas Lampung (Unila) menggunakan energi listrik sebagai penunjangnya. Tetapi, pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak dapat diprediksi karena kapan saja bisa terjadi pemadaman. Sehingga, pihak Unila menyediakan Uninteruptible Power Supply (UPS) sebagai antisipasi pemadaman listrik oleh PLN di setiap sektor-sektor penting, diantaranya pada ruang data center Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem monitoring UPS dengan parameter sisa waktu hidup, tegangan (in/out), arus (in/out), dan frekuensi (in/out) serta, membuat program pemadaman server otomatis . Penelitian ini dilakukan dengan obervasi dan wawancara kepada kepala divisi pusat infrastruktur UPT TIK Unila. Hasil dari penelitian ini yaitu dibuat program realtime monitoring berbasis web dan juga program pemadaman server otomatis yang dinamakan smart monitoring ups. Dengan adanya smart monitoring ups maka pemantauan informasi yang berasal dari UPS

dapat lebih mudah dilakukan serta lebih informatif. Informasi dari hasil

monitoring ini berguna untuk staff pegawai UPT TIK dalam mengetahui data-data

yang berasal dari UPS. Selain itu server dapat shutdown secara normal dan resiko kerusakan dapa di meminimalisir ketika terjadi pemadaman listrik.

(4)

SMART MONITORING UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY

(UPS) PADA DATA CENTER UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh

Lukman Hakim

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di pekon Banjarsari, Talangpadang, Tanggamus, pada tanggal 13 Maret 1992. Penulis merupakan anak kedua dari Bapak Samsul Makrif dan Ibu Zuhairo. Penulis pertama kali mengenyam pendidikan tingkat sekolah dasar di SDN 1 Banding Agung, lulus tahun 2004, SMPN 1 Talangpadang, lulus tahun 2007, dan SMAN 1 Talangpadang lulus tahun 2010. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Lampung pada tahun 2010.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada jurusan Teknik Elektro melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Setelah menginjak semester kelima, penulis memfokuskan diri pada konsentrasi sistem komputer dan informatika. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten laboratorium pemodelan dan simulasi untuk praktikum algoritma dan pemrograman.

Selama masa kuliah penulis aktif dalam organisasi yang berada di jurusan Teknik Elektro yaitu Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATRO) sebagai anggota departmen Informasi dan Komunikasi (INFOKOM). Selain itu penulis aktif juga pada kegiatan di luar kampus khususnya dibidang photography dengan mendirikan grup atau perkumpulan yang mewadahi para penghoby photography diantaranya Indonesian Xperia Photography Regional Lampung (IXP Reg Lampung) dan juga Landscape Lampung Photolover (LALAMPER).

(9)

Motto

“Tidak ada kata terlambat selagi ada

kemauan dan mau berusaha”

Inna ma’al ‘usri yusroo

.”

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada

kemudahan.”

(10)

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrohmaanirrahiim,

Dengan mengharapkan ridho dari Allah SWT,

Kupersembahkan karyaku ini untuk orang-orang yang kusayangi

dengan setulus hati:

Ayah dan Emak tercinta,

Ayukku,

Adik-u,

Keponakanku

Dan

Kekasih hatiku

Terimakasih untuk segalanya,

(11)

SANWACANA

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji kita sanjungkan hanya kepada Allah Subhanawata’ala. Kepada-Nya kita memohon pertolongan, ampunan, dan petunjuk. Kepada-Nya kita berlindung dari segala kejahatan diri kita dan keburukan perbuatan kita. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, niscaya tidak akan ada yang mampu menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya maka tidak akan ada yang mampu untuk memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

Skripsi yang berjudul “SMART MONITORING UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) PADA DATA CENTER UNIVERSITAS LAMPUNG” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Dalam masa perkuliahan dan penelitian, penulis mendapat banyak hal baik berupa dukungan, semangat, motivasi dan banyak hal yang lainya. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

(12)

2. Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc. Selaku kepala Jurusan Teknik Elektro fakultas Teknik Universitas Lampung.

3. Bapak Gigih Forda Nama, S.T, M.T.I. selaku Dosen Pembimbing Utama, terimakasih atas kesedian waktunya untuk membimbing dan memberikan ilmu. 4. Bapak Meizano Ardhi Muhammad, S.T., M.T. selaku pembimbing kedua.

Terimakasih atas waktu dan bimbinganya selama mengerjakan tugas akhir

5. Ibu Dr. Eng. Mardiana, S.T., M.T. selaku dosen penguji tugas akhir, terimakasih atas masukan guna membuat tugas akhir ini menjadi lebih baik lagi.

6. Bapak Ir. Abdul Haris, M.T. selaku pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi dan nasehat.

7. Bapak serta Ibu dosen jurusan Teknik Elektro atas didikannya, bimbingan dan arahan yang telah diberikan.

8. Mbak Ning dan jajaran staff jurusan Teknik Elektro.

9. Ayah dan Emak yang saya cintai, yang senantiasa mendoakan dan memberi dukungan kepada penuils.

10. Yuk Ocha dan Dedek Yara, yang tak henti-hentinya memberikan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Calon “Teman Hidup” ku Ina Putrizal yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan kuliah dan segera lulus.

12. Seluruh teman – teman jurusan Teknik Elektro angkatan 2010, Roby, Billy, Irvika, Imam, Victor, Fendi, Haki, Agung, Budi, serta lainnya yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.

(13)

13. Teman-teman asisten dan staff Lab-Kom Najib, Fandri, Farisy, Rofiq, Arham serta lainnya yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.

14. Kepada Pak Komar, Pak Sugianto, Mbak Yenni, Mas Hendri, Mas Rahmad, serta seluruh staff UPT TIK lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas support dan bantuannya selama penulis melakukan penelitian.

Akhir kata, semoga skripsi / tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandar Lampung, April 2016 Penulis,

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

RIWAYAT HIDUP ... vii

PERSEMBAHAN ... ix

SANWACANA ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xix

PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan Penelitian ... 3 1.3 Manfaat Penelitian ... 3 1.4 Rumusan Masalah ... 3 1.5 Sistematika Penulisan ... 4

(15)

I. PENDAHULUAN ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

III. METODE PENELITIAN ... 4

IV. PEMBAHASAN ... 4 V. PENUTUP ... 4 DAFTAR PUSTAKA ... 4 LAMPIRAN ... 4 TINJAUAN PUSTAKA ... 5 2.1 Sistem Monitoring ... 5

2.2 Sistem Monitoring UPS ... 5

2.3 Web Service ... 6 2.4 PHP ... 7 2.5 Web Server ... 7 2.6 MySQL ... 8 2.7 XML ... 9 2.8 Parsing ... 10

2.9 Single Webpage Application (SPA) ... 11

2.10 Rekayasa Perangkat Lunak... 11

2.10.1 Software Development Life Cycle (SDLC) ... 12

(16)

2.11.1 Use case Diagram ... 21

2.11.2 Sequence Diagram ... 22

2.11.3 Activity Diagram... 22

2.11.4 Deployment Diagram ... 22

2.11.5 Visual Paradigm ... 23

2.12 UPS EATON Powerware 9155 ... 23

2.13 Penelitian Terdahulu ... 24

2.13.1 Konfigurasi Otomatisasi Shutdown dan Monitoring Power pada Server Menggunakan Smart Card UPS-APC ... 24

2.13.2 Monitoring Listrik, Suhu, dan Penggunaan Jaringan Internet Pada Data Center Universitas Lampung Menggunakan Single Board Mini Computer ... 25

2.14 Theoretical Framework ... 27

METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Waktu dan Tempat ... 31

3.2 Software dan Alat ... 31

3.3 Tahapan Penelitian ... 33

3.3.1 Identifikasi Masalah dan Motivasi ... 34

3.3.2 Menetapkan Objek Solusi ... 34

3.3.3 RAD (Rapid Application Development) ... 35

3.3.4 Pelaporan Hasil Penelitian ... 38

(17)

4.1 User Design ... 39

4.1.1 Modeling data activity ... 39

4.1.2 System detailed analysis activity ... 43

4.2 Construction ... 49

4.2.1 Coding and testing activity... 49

4.3 Turnover ... 64

4.3.1 Acceptance testing and turnover activity ... 64

KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(18)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model waterfall [11] ... 13

Gambar 2.2 Model prototipe [10] ... 15

Gambar 2.3 Model iteratif [10] ... 16

Gambar 2.4 Diagram UML [10] ... 20

Gambar 2.5 UPS powerware 9155 dan EBM ... 24

Gambar 2.6 Skema aplikasi monitoring UPS [17] ... 25

Gambar 2.7 Context diagram system monitoring ... 26

Gambar 2.8 DFD administrator (level 1) ... 27

Gambar 2.9 Web monitoring listrik, suhu, dan penggunaan internet ... 27

Gambar 2.10 Gambar Theoritical framework ... 28

Gambar 3.1 Konsep Tahapan Penelitian untuk DSR (Design Science Research) [19] ... 33

Gambar 3.2 Use case bisnis diagram ... 36

Gambar 4.1 Blok diagram smart monitoring ups... 40

Gambar 4.2 Component diagram smart monitoring ups ... 41

(19)

Gambar 4.4 Activity diagram smart monitoring ups (Shutdown Otomatis Server) ... 43

Gambar 4.5 Tampilan layout awal smart monitoring ups... 44

Gambar 4.6 Sequence diagram smart monitoring ups ... 48

Gambar 4.7 Sequence diagram shutdown server otomatis ... 48

Gambar 4.8 Source code index.html ... 50

Gambar 4.9 Source code parsingxmltosql.php ... 51

Gambar 4.10 Source code jsondataupsruntime.php ... 52

Gambar 4.11 Source code runtimetoempty.js ... 53

Gambar 4.12 Source code shutdownotomatis.php ... 54

Gambar 4.13 Source code reloadparsingtosql.sh ... 54

Gambar 4.14 Konfigurasi crontab –e ... 55

Gambar 4.15 Konfigurasi domain alias httpd.conf apache... 57

Gambar 4.16 parsingXmlToSql.php ... 58

Gambar 4.17 Tampilan data sebelum debugging ... 58

Gambar 4.18 Tampilan data setelah debugging ... 59

Gambar 4.19 Satuan sisa waktu baterai dalam detik (second) ... 60

Gambar 4.20 Satuan sisa waktu baterai dalam menit (minute) ... 60

Gambar 4.21 Deployment diagram ... 64

(20)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Lingkungan pengembangan sistem ... 32

Tabel 3.2 Lingkup pengujian sistem ... 32

Tabel 4.1 Daftar fitur smart monitoring ups ... 40

Tabel 4.2 Tabel Pengujian Fitur Smart monitoring ups ... 56

Tabel 4.3 Pengujian saat pagi hari ... 62

(21)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Listrik adalah kebutuhan yang penting karena hampir seluruh aspek kegiatan di dalam lingkungan Universitas Lampung (Unila) menggunakan energi listrik sebagai penunjangnya. Kegiatan tersebut diantaranya proses belajar mengajar, pengaksesan Sistem Informasi Akademik (Siakad), e-learning, aktifitas kepegawaian, dan sebagainya. Pasokan listrik untuk kebutuhan tersebut yang berasal dari Perusahan Listrik Negara (PLN) beresiko mengalami pemadaman.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki

server-server yang berada di dalam ruang data center dan berperan vital bagi Unila. Server-server tersebut berfungsi untuk mengkomputasi beberapa kebutuhan penting

seperti Siakad yang berisi data mahasiswa, data dosen, dan data-data penting lainnya. Oleh sebab itu, setiap server di data center diupayakan untuk selalu dalam keadaan hidup. Tetapi, pasokan listrik dari PLN tidak dapat diprediksi karena kapan saja bisa terjadi pemadaman. Sehingga, pihak Unila menyediakan Uninteruptible Power

Supply (UPS) sebagai antisipasi pemadaman listrik oleh PLN di setiap sektor

(22)

2

pada UPS agar saat terjadi pemadaman listrik server tidak padam mendadak yang dapat mengakibatkan kerusakan pada server itu sendiri.

Pemasangan UPS pada server di ruang data center sebagai antisipasi kerusakan saat terjadi pemadaman listrik teryata masih memiliki kekurangan. UPS sudah memiliki aplikasi bawaan untuk melihat beberapa informasi diantaranya: sisa waktu hidup, tegangan (in/out), arus (in/out), dan frekuensi (in/out). Informasi dari aplikasi bawaan tidak dapat diubah dan sistem berada di masing-masing UPS. Selain itu, infomasi dari UPS ditampilkan dalam bentuk aplikasi desktop dan tidak dalam bentuk grafik. Saat listrik mati informasi hanya bisa diketahui pada UPS, hal ini menyulitkan monitoring. Sehingga, server akan tetap memiliki resiko shutdown mendadak, karena tidak dipadamkan melalui prosedur normal sebelum cadangan daya UPS habis.

Berdasarkan keadaan tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem monitoring yang dapat mengumpulkan data dari seluruh UPS. Sistem dibuat berbasis web agar bisa diakses melalui internet dan konten yang disajikan dalam bentuk grafik supaya lebih cepat dipahami. Dengan adanya sistem monitoring ini maka pemantauan informasi yang berasal dari UPS dapat lebih mudah dilakukan serta lebih informatif. Dengan unifikasi dapat ditambahkan fitur pemadaman server otomatis sehingga server dapat

shutdown secara normal dan resiko kerusakan dapat diminimalisir ketika terjadi

(23)

3

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Merancang sistem monitoring UPS dan pemadaman server otomatis dengan parameter sisa waktu hidup, tegangan (in/out), arus (in/out), dan frekuensi (in/out).

2. Mengimplementasikan hasil rancangan sistem monitoring UPS server dengan teknologi Single Webpage Application (SPA).

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memudahkan kegiatan monitoring UPS karena informasi ditampilkan melalui protokol web.

2. Mencegah terjadinya shutdown mendadak pada server melalui program

shutdown otomatis.

1.4 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang sistem yang dibutuhkan UPT TIK Universitas Lampung untuk memonitor informasi yang berasal dari UPS dalam ruang data center dengan parameter sisa waktu hidup, tegangan (in/out), arus (in/out), dan frekuensi (in/out), serta membuat program shutdown otomatis menggunakan teknologi SPA.

(24)

4

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab, antara lain: I. PENDAHULUAN

Bab ini meliputi latar belakang, tujuan penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi prinsip, pengetahuan, dan teori penunjang secara garis besar yang berkaitan dalam penelitian tugas akhir ini.

III. METODE PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai langkah-langkah dalam penelitian diantaranya waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, prosedur penelitian.

IV. PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan berisi tentang perancangan sistem monitoring, penjelasan mengenai aplikasi yang dibangun, dan pengujian sistem aplikasi. V. PENUTUP

Pada bab pembahasan berisi tentang Simpulan dan saran hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA

(25)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Monitoring

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen atau subsistem untuk mencapai tujuan yang sama. Sedangkan, monitoring adalah proses mengumpulkan dan menganalisa informasi berdasarkan indikator yang telah ditetapkan secara sistematis dan kontinyu [1]. Jadi, sistem monitoring dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen atau subsistem untuk melakukan proses mengumpulkan dan menganalisa informasi berdasarkan indikator yang telah ditetapkan secara sistematis dan kontinyu.

2.2 Sistem Monitoring UPS

Sistem monitoring UPS adalah suatu sistem yang dapat memantau informasi dari UPS yang dipasang pada suatu perangkat elektronik tertentu. UPS adalah peralatan listrik yang berfungsi memberi daya sementara ketika daya utama dari jaringan padam, daya sementara bersumber dari daya DC yang disimpan pada baterai

charger. UPS pada umumnya dihubungkan dengan beban-beban kritikal load

(26)

6

ini tetap mendapat pasokan daya dari UPS. UPS juga menghasilkan keluaran tegangan yang berkualitas karena dapat meminimalisir noise tegangan, distorsi tegangan, sag tegangan dan swell tegangan [2].

2.3 Web Service

Web service adalah software yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas

interaksi mesin ke mesin melalui sebuah jaringan. Web service secara teknis memiliki mekanisme interaksi antar sistem sebagai penunjang interoperabilitas, baik berupa agregasi (pengumpulan) maupun sindikasi (penyatuan). Web service memiliki layanan terbuka untuk kepentingan integrasi data dan kolaborasi informasi yang bisa diakses melalui internet oleh berbagai pihak menggunakan teknologi yang dimiliki oleh masing-masing pengguna. Meskipun hampir serupa dengan Application

Programming Interface (API) berbasis web, web service lebih unggul karena dapat

dipanggil dari jarak jauh melalui internet. Pemanggilan web service bisa mengggunakan bahasa pemrograman apa saja dan dalam platform apa saja, sementara API hanya bisa digunakan dalam platform tertentu. Web service dapat dipahami sebagai Remote Procedure Call (RPC) yang mampu memproses fungsi-fungsi yang didefinisikan pada sebuah aplikasi web dan mengekspos sebuah API atau User Interface (UI) melalui web. Kelebihan web service adalah [3] :

a. Lintas platform.

b. Language independent.

c. Jembatan penghubung dengan database tanpa perlu driver database dan tidak harus mengetahui jenis Database Management System (DBMS).

(27)

7

d. Mempermudah proses pertukaran data, serta penggunaan kembali komponen aplikasi.

2.4 PHP

PHP secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script yang membuat dokumen HTML pada saat dieksekusi di server web. Dokumen HTML yang dihasilkan bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan scipt PHP [4].

Kemampuan (feature) PHP yang paling diandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Aplikasi untuk pembuatan grafik (chart) dari hasil suatu proses statistik atau sekedar memvisualkan data juga telah tersedia. Semuanya dibuat dengan menggunakan library yang disediakan oleh PHP dan komunitas pengembangnya [4]

2.5 Web Server

Untuk dapat mengembangkan aplikasi dengan menggunakan PHP, kita harus memiliki web server dalam komputer kita. Hampir semua web server yang ada pada setiap sistem operasi komputer telah mendukung PHP. Berikut adalah beberapa web

(28)

8

pengembangan aplikasi web dengan menggunakan PHP [4]:ISS (Internet

Information Server), Apache, LightTPD, dan Nginx.

2.6 MySQL

MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management

System) dan bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini

dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL). Bentuk

executable nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem

operasi, bisa diperoleh dengan cara mendownload (mengunduh) di internet secara gratis. Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan di bawah ini [5]:

a. Multiplatform, MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux,

Unix, dan lain-lain).

b. Andal, cepat, dan mudah digunakan, MySQL tergolong sebagai database

server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal,

dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan.

c. Jaminan keamanan akses, MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji pegawai), sedangkan user lain tidak boleh. MySQL juga mendukung konektivitas ke berbagai software. Sebagai contoh,

(29)

9

dengan menggunakan ODBC (Open Database Connectivity),database yang ditangani MySQL dapat diakses melalui program yang dibuat dengan Visual Basic. MySQL juga mendukung program klien yang berbasis Java untuk berkomunikasi dengan database MySQL melalui JDBC (Java Database Connectivity). MySQL juga bisa diakses melalui aplikasi berbasis web, misalnya dengan menggunakan PHP.

d. Menggunakan query berbasis SQL (Standard Query Language).

2.7 XML

XML (eXtensible Markup Language) merupakan bahasa web turunan dari SGML (Standard Generalized Markup Language) yang ada sebelumnya. Secara sederhana XML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk mendeskripsikan dan memanipulasi dokumen secara terstruktur. Secara teknis XML didefinisikan sebagai suatu bahasa meta-markup yang menyediakan format tertentu untuk dokumen-dokumen yang mempunyai data terstruktur. Bahasa markup adalah mekanisme untuk mengenal suatu struktur di dokumen. XML merubah cara berpikir untuk mengembangkan suatu

software terutama aplikasi web. Masalah yang dihadapi sekarang adalah bagaimana

caranya untuk bertukar informasi antara satu aplikasi dengan aplikasi lain. Kadang kolaborasi antara satu aplikasi dengan yang lain masih harus ditentukan dengan spesifikasi aplikasi tersebut. Padahal, seharusnya hanya perlu mendapatkan informasi data bukan mengerti bagaimana cara kerja aplikasi lain itu [6].

(30)

10

XML dapat memungkinkan pertukaran informasi atau data antar devices (server, PCs, smart devices, aplikasi, dan situs web). Data ini akan menjadi independent (“unlocked”), memudahkannya untuk diorganisir, diprogram, diubah, dan ditukar antar situs web atau aplikasi apa saja. Karena kebutuhan ini, maka makin banyak teknologi berbasis XML yang keluar. Contohnya SOAP (Simple Object Acces

Protocol) dan UDDI (Universal Description, Discovery, and Integration) [6].

2.8 Parsing

Parsing adalah grup dari subrutin yang mengkonversikan token stream ke parse tree. Parse tree adalah representasi struktural dari sebuah kalimat yang di parse.

Pengertian parsing secara umum adalah sebuah proses penentuan apakah sebuah

string dari token dapat dihasilkan oleh sebuah grammar. Sedangkan parsing pada

proses sebuah query adalah tahapan dimana sintaks-sintaks dari query akan di cek untuk menentukan apakah query tersebut sudah dirumuskan sesuai dengan aturan-aturan sintaks (aturan-aturan-aturan-aturan grammar) dari bahasa query [7].

Setelah mengalami proses parsing di dalam parser, maka kemudian query tersebut diproses di dalam optimizer untuk mendapatkan rencana eksekusi. Proses parsing merupakan tahapan analisis sintaksis yang berguna untuk memeriksa urutan kemunculan token. Di dalam mengimplementasikan metode parsing ke dalam program perlu diperhatikan tiga hal, yaitu [7]:

(31)

11

1. Rentang waktu eksekusi. 2. Penanganan kesalahan. 3. Penanganan kode.

2.9 Single Webpage Application (SPA)

Single webpage application (SPA) adalah sebuah aplikasi web dengan tujuan

memberikan layanan yang lebih fleksibel seperti aplikasi dekstop [8]. SPA terdiri dari halaman individual yang dapat diperbarui oleh pengguna secara bebas sehingga, seluruh halaman tidak perlu dimuat ulang seperti classical web application. Hal ini, pada akhirnya akan membantu meningkatkan tingkat interaksi, responsif, dan kepuasan pengguna [9].

2.10 Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak (software engineering) merupakan pembangunan dengan menggunkan prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan menghasilkan perangkat lunak yang bernilai ekonomi yang dipercaya dan bekerja secara efisien menggunkan mesin. Perangkat lunak banyak dibuat dan pada akhirnya sering tidak digunakan karena tidak memenuhi kebutuhan pelanggan atau bahkan karena masalah non-teknis seperti keengganan pemakai perangakat lunak (user) untuk mengubah cara kerja dari manual ke otomatis, atau ketidakmampuan user menggunakan komputer. Oleh karena itu, rekayasa perangkat lunak dibutuhkan agar perangkat lunak yang dibuat tidak hanya menjadi perangkat lunak yang tidak terpakai [10].

(32)

12

2.10.1 Software Development Life Cycle (SDLC)

Pada awal pengembangan perangkat lunak, para pembuat program (programmer) langsung melakukan pengodean perangkat lunak tanpa menggunakan prosedur atau tahapan pengembangan perangkat lunak. Dan ditemukan kendala-kendala seiring dengan perkembangan skala sistem-sistem perangkat yang semakin besar [10].

SDLC adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best

practice atau cara-cara yang sudah teruji baik) [10]. Terdapat beberapa model SDLC.

2.10.1.1 Model Waterfall

Model waterfall merupakan salah satu dari model-model dalam SDLC. Pada model

waterfall memiliki tahapan-tahahapan diantaranya: analisis kebutuhan, desain,

implementasi, pengujian serta perawatan. Bentuk diagram model waterfall seperti pada gambar di bawah ini:

(33)

13

Gambar 2.1 Model waterfall [11]

Adapun fungsi-fungsi dari tiap tahap model waterfall yaitu [11]:

1. Requirement analysis

Pada tahap ini dilakukan analisis dan pendefinisian tiap-tiap kebutuhan dari sistem. Melakukan konsultasi dengan user dan pengelola untuk menetapkan dan mendapatkan hasil analisis.

2. Design

Melakukan proses desain dan membentuk arsitektur secara keseluruhan dengan mengalokasikan persyaratan yang telah ada.

3. Implementation

Desain perangkat lunak yang sudah disiapkan direalisasikan dalam bentuk serangkain perogram.

(34)

14

4. Testing

Tiap program yang telah di implementasikan, kemudian diintegrasikan menjadi satu kesatuan sistem dan dilakukan pengujian untuk memastikan bahwa sistem terpenuhi persyaratannya.

5. Maintenance

Sistem yang lulus pengujian tetap dilakukan pemeliharaan untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan sistem.

2.10.1.2 Model Prototipe

Model prototipe dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Selanjutnya dibuatlah program prototipe agar user lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe akan dievaluasi oleh user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah gambar dari model prototipe [10]:

(35)

15

Gambar 2.2 Model prototipe [10]

2.10.1.3 Model Iteratif

Model iteratif atau disebut juga sebagai model inkremental yaitu mengkombinasikan proses-proses pada model modified waterfall dan iteratif pada model prototipe. Model inkremental akan menghasilkan versi-versi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan fungsi untuk setiap pertambahannya (increment). Berikut adalah gambar dari model inkremental [10]:

Mendengarkan permintaan pelanggan Membangun/ merevisi mock-up Pelanggan melakukan uji coba mock-up

(36)

16

Gambar 2.3 Model iteratif [10]

Dibuatnya model inkremental untuk mengatasi kelemahan dari model waterfall yang tidak mengakomodasi iterasi, dan mengatasi kelemahan dari model prototipe yang memiliki proses terlalu pendek dan setiap proses iteratifnya tidak selalu menghasilkan produk. Sedangkan model inkremental menghasilkan produk atau aplikasi untuk setiap tahapan inkremen [10].

2.10.1.4 Model Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development (RAD) adalah model proses pengembangan

perangkat lunak yang bersifat inkremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD adalah adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak [10].

Pada saat RAD diimplementasikan, maka para pemakai bisa menjadi bagian dari keseluruhan proses pengembangan sistem dengan bertindak sebagai pengambil

(37)

17

keputusan pada setiap tahapan pengembangan. RAD bisa menghasilkan suatu sistem dengan cepat karena sistem yang dikembangkan dapat memenuhi keinginan dari para pemakai sehingga dapat mengurangi waktu untuk pengembangan ulang setelah tahap implementasi [12].

Dalam model RAD terdapat beberapa tahapan-tahapan yang tidak boleh diabaikan oleh pengembang software , sebagai berikut [13]:

1. Phase 1: requirements planning & specifications: i. planning of requirements activity:

 Menentukan perencanaan kebutuhan

Mengumpulkan kebutuhan pengguna (inteview, bench marks & perspektif)

Mengidentifikasi kebutuhan fungsional user atau client ii. defining user requirements activity:

Mengembangkan use case diagram iii. modelling of information flow activity:

 Menentukan sumber pendorong (informasi) dari bisnis proses.

 Menentukan keluaran informasi setelah eksekusi bisnis proses sukses 2. Phase 2: user design

i. modeling of data activity:

 Menentukan alur informasi secara rinci untuk memperbaiki nya menjadi serangkaian objek data

(38)

18

Menentukan interaksi (relationships) antara objek yang telah ditentukan

Membangun activity diagram dari masing-masing use case ii. system detailed analysis activity:

Merancang dan mengembangkan tampilan layout awal

Mengembangkan sequence diagram dari sistem perangkat lunak 3. Phase 3: Construction

i. coding and testing activity:

Mengembangkan source code dari sistem perangkat lunak

 Mengembangkan dan mendokumentasikan rencana pengujian yang resmi

 Melaksankan pengujian seluruh sistem

 Memonitor implementasi perangkat lunak dan progress untuk menyelesaikan setiap tugas secara cepat

Menampilkan dokumentasi review pada setiap perubahan perangkat lunak

 Melakukan iterasi perangkat lunak (setelah setiap perubahan perangkat lunak)

4. Phase 4: turnover

i. acceptance testing and turnover activity:

Membangun deployment diagram dari sistem perangkat lunak

Mendistribusikan perangkat lunak kepada client

(39)

19

Melakukan pengoperasian aktual dari sistem perangkat lunak

User acceptance test untuk sistem perangkat lunak dalam lingkungan operasional

Melakukan perencanaan pelatihan perangkat lunak untuk client (end

user)

 Memberikan pelatihan untuk mengoperasikan sistem perangkat dan untuk pemeliharaan sistem perangkat lunak

 Menguji komponen perangkat tambahan baru (jika terjadi perubahan, dan diperbaiki)

Memenuhi SRS (Software Requirements Specification) dan desain perangkat lunak

2.11 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau

perangkat lunak yang berorientasi objek. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami [14].

UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan, jadi penggunaaan UML tidak terbatas pada metodologi

(40)

20

tertentu. Meskipun, pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi pemrograman berorientasi objek [10].

Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini [10]:

(41)

21

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut:

Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

2.11.1 Use case Diagram

Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu lebih aktor dengan dengan

sistem yang akan dibuat. Dengan kata lain, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Ada dual hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case [10]:

 Aktor

Merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibuat. Jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

Use case

Merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

(42)

22

2.11.2 Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use

case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram

sekuen. Sehingga, semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak [10].

2.11.3 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah

sistem atau proses bisnis yang ada pada perangkat lunak. Activity diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

2.11.4 Deployment Diagram

Deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi

aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut [10]:

Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

(43)

23

Sistem client/server.

 Sistem terdistribusi murni.

 Rekayasa ulang aplikasi.

2.11.5 Visual Paradigm

Visual paradigm adalah sebuah case tool dengan beberapa pilihan untuk pemodelan

dengan diagram UML 2 dan juga mendukung kebutuhan SyML diagram dan ER diagram. Tool ini telah menyediakan lingkungan kerja yang baik yang memudahkan dalam menampilkan manipulasi proyek pemodelan [15].

2.12 UPS EATON Powerware 9155

UPS Powerware 9155 merupakan sebuah online UPS untuk melindungi sistem komputer dan perangkat pintar lainnya. UPS ini sangat ideal untuk melindungi teknologi informasi penting dan infrastruktur kelistrikan di berbagai bidang perusahaan seperti: telekomunikasi, kesehatan, perbankan, dan aplikasi industri. Dengan UPS Powerware 9155, dapat dengan aman menghilangkan efek gangguan dari jalur listrik dan menjaga integritas sistem dan peralatan. Gambar di bawah ini menunjukkan UPS Powerware 9155 dan Extended Battery Module (EBM) [16].

(44)

24

Gambar 2.5 UPS powerware 9155 dan EBM

2.13 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian ini sebagai rujukan dan perbandingan pada metode yang digunakan serta hasil yang dicapai pada penelitian ini.

2.13.1 Konfigurasi Otomatisasi Shutdown dan Monitoring Power pada Server Menggunakan Smart Card UPS-APC

Siswo nugroho dan tim melakukan penelitian tentang konfigurasi otomatisasi

shutdown dan monitoring power pada server. Dengan menggunakan perangkat keras

berupa UPS-APC sebagai backup power untuk server dan sistem operasi ubuntu

server untuk konfigurasi monitoring dan otomatisasi pematian server. Berikut skema

(45)

25

Gambar 2.6 Skema aplikasi monitoring UPS [17]

Pengecekan terhadap perangkat UPS pada aplikasi akan dipantau oleh modul plug-in apcupsd-cgi. Hasil analisa dari modul apcupsd –cgi selanjutnya akan dikirim pada

server untuk divisualisasikan oleh aplikasi. Output yang dihasilkan oleh aplikasi

adalah file gambar berformat PNG.

Hasil yang dicapai oleh Siswo nugroho dan tim dalam pembuatan sistem ini adalah

monitoring dan otomatisasi ketika power untuk server mengalami kegagalan

sehingga server memiliki tindakan untuk mematikan dirinya sendiri dan memudahkan untuk menentukan power yang sehat untuk server [17].

2.13.2 Monitoring Listrik, Suhu, dan Penggunaan Jaringan Internet Pada Data Center Universitas Lampung Menggunakan Single Board Mini Computer

Hanang Priambodo dan tim melakukan penelitian tentang sistem monitoring listrik, suhu, dan penggunaan jaringan internet pada data center Unila. BCM2835 Rasberry Pi digunakan untuk melakukan tugas monitoring. Bahasa

(46)

26

pemrograman untuk membangun sistem ini adalah Phyton dan MySQL sebagai

database server. Sensor 18B20 digunakan untuk mengambil nilai suhu pada

ruangan Network Operation Center (NOC). Jika terdapat kondisi yang tidak sesuai maka pengelola akan diberitahu untuk penanganan yang tepat. Sistem ini dikembangkan dengan metode modified waterfall.

Tahap pengembangan sistem dimulai dengan tahap desain yang digambarkan dalam bentuk Context Diagram (CD) dan Data Flow Diagram (DFD).

(47)

27

Gambar 2.8 DFD administrator (level 1)

Kemudian hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini [18] :

Gambar 2.9 Web monitoring listrik, suhu, dan penggunaan internet

2.14 Theoretical Framework

Dari studi literatur yang telah dilakukan, dibuat rangkuman studi literatur dalam bentuk theoretical framework seperti pada gambar di bawah ini:

(48)

28

(49)

29

Pada diagram kerangka acuan diatas, menjelaskan tentang literatur-literatur yang digunakan sebagai tinjaun pustaka dalam membuat smart monitoring ups. Literatur-literatur tersebut diambil dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan proceeding.

Dapat dilihat pada bagan kerangka acuan, bahwa smart monitoring ups terdiri dari beberapa literatur. Pada bagan sebelah kiri menggambarkan literatur tentang sistem

monitoring yang tersusun dari sistem monitoring ups, sistem monitoring power server mengacu pada jurnal Siswo Nugroho, Sudjadi, Adian fatchur Rochim yang

berjudul “Konfigurasi dan Otomatisasi Shutdown dan Monitoring Power pada Server Mengunakan Smart Card UPS-APC”. Kemudian sistem monitoring listrik, suhu, dan penggunaan internet pada data center Unila mengacu pada jurnal Hanang Priambodo dan tim. Selanjutnya pada bagan bagian tengah menggambarkan literatur tentang rekayasa perangkat lunak. Bagian ini tersusun dari literatur mengenai SDLC (Software Development Life Cycle) dan beberapa model SDLC diantaranya:

waterfall, prototipe, iteratif, dan rad. Pada rekayasa perangkat lunak ini juga

membahas tentang UML (Unified Modeling Language). Literatur tentang rekayasa perangkat lunak ini mengacu dari buku karangan Rosa A.S dan M.Shalahuddin yang berjudul “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Beroreintasi Objek”, buku karangan Ian Sommerville yang berjudul “Software Engineering”, buku karangan Adi Nugroho yang berjudul “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software Development Process)”. Selain buku, pada literatur rekayasa perangkat lunak ini juga mengacu pada jurnal Agustinus Noertjahyana yang berjudul “Studi Analisis Rapid Application Development Sebagai Salah Satu Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak”. Selanjutnya mengacu pada

(50)

30

proceedings Jasni Mohamad Zain, Wan Maseri bt Wan Mohd, dan Eyas El-Qawasmeh yang berjudul “Sofware Engineering and Computer Systems”. Kemudian terakhir pada bagan sebalah kanan menggambarkan literatur tentang teknologi web yang tersusun dari web service, web server, php, mysql, xml, parsing, dan single web application. Pada literatur tentang web service mengacu pada jurnal Edhy Sutanta dan Khabib Mustafa yang berjudul “Kebutuhan Web Service Untuk Sinkronisasi Data Antar Sistem Informasi Dalam E-GOV di Pemkab Bantul Yogyakarta”. Pada literatur tentang php mengacu pada buku karangan Betha Sidik yang berjudul “Pemrograman Web dengan PHP”. Pada literatur tentang mysql mengacu pada buku karangan Abdul Kadir yang berjudul “Tuntunan Praktis:Belajar Database Menggunakan MySQL. Pada literatur tentang xml mengacu pada buku karangan Aji Supriyanto yang berjudul “Web dengan HTML&XML. Pada literatur tentang parsing mengacu pada document filetype PDF didapat dari website

“http://elib.unikom.ac.id”. Dan terakhir literatur tentang single web application mengacu pada performance Yatin Patel dalam tulisannya yang berjudul “White Paper On Single Page Application”, dan juga mengacu pada jurnal Renien John Joseph yang berjudul “Single Page Application and Canvas”.

(51)

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Tugas Akhir ini dilaksanakan dari Juni 2015 sampai dengan Februari 2016, yang bertempat di Laboratorium Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro dan di UPT TIK Universitas Lampung.

3.2 Software dan Alat

Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

(52)

32

Tabel 3.1 Lingkungan pengembangan sistem

No Perangkat Spesifikasi Kegunaan Jumlah

1 Laptop Intel core I5, RAM

2 GB

Perangkat Pembu-atan dan pengujian aplikasi

1

2 Bracket Portable Release 1.1 build 1.1.0-15558 Software pengeksekusi dan pembangun pro-gram 1

3 MySQL MySQL 5.5 Database server 1

4 PHP PHP 4.2.0 Script yang digunakan untuk melakukan parsing xml 1 5 CSS CSS 3 Mengatur tampilan

web smart monitor-ing ups

1

6 Javascript / jquery jquery-1.11.3 Memplot data ke dalam flotcharts 1 7 Floatcharts Flot 0.8.3 Menampilkan data dalam graphic realtime 1

8 XML file XML V 1.0 Sumber data yang

akan di parsing 1

5 Web Server Apache

Agar script php dapat berjalan da-lam komputer

serv-er

1

6 Visual paradigm 8.0 enterprise Membuat model

UML

1

Tabel 3.2 Lingkup pengujian sistem

No Perangkat Spesifikasi Kegunaan Jumlah

1

PC/Laptop Terinstal web

browser, terhubung dengan jaringan internet. Untuk melihat monitoring 1 2 Komputer server Terinstal Apache PHP phpMyadmin (MySQL) Untuk menjalankan system smart

moni-toring ups

1

3 UPS Eaton Powerware

9155

Sumber data untuk diolah di dalam sistem

1

4 Komputer UPS

Terinstall lansafe

web view dan

apache

Tempat file xml dari ups berada 1

(53)

33

3.3 Tahapan Penelitian

Konsep metodologi penelitian yang dilakukan adalah melakukan pendekatan solusi berbasis tujuan (Studi literatur), identifikasi masalah dan motivasi, penentuan fokus dari penelitian, perancangan dan pengembangan solusi, pembuatan simulasi, pengujian, pembahasan, pengambilan kesimpulan. Pendekatan ini menggunakan konsep yang diperkenalkan oleh Ken Peffers, Tuure Tuunanen, Marcus A. Rothenberger, dan Samir Chatterjee pada jurnal berjudul “A Design Science

Research Methodology for Information Systems Research” [19]. Bagan alir dapat

dilihat pada Gambar 3.1.

(54)

34

Berdasarkan konsep tersebut, metode penelitian yang disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan memiliki tahapan identifikasi masalah dan motivasi, menetapkan objek solusi, melakasanakn tahapan metode RAD dan pelaporan hasil penelitian.

3.3.1 Identifikasi Masalah dan Motivasi

Proses yang dilakukan adalah mencari permasalahan apa yang terjadi di tempat observasi penelitian sebagai motivasi dari penelitian ini. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan monitoring UPS pada data center Unila. Cara yang dilakukan dalam analisis kebutuhan ini yaitu dengan observasi dan wawancara kepada kepala divisi pusat infrastruktur UPT TIK Unila.

3.3.2 Menetapkan Objek Solusi

Mendefinisikan objek dari solusi permasalahan. Pada penelitian ini dilakukan bagaimana merancang sistem monitoring UPS dan program pemadaman server otomatis yang dibutuhkan UPT TIK Universitas Lampung. Dengan adanya sistem

monitoring dan program pemadaman server otomatis tersebut akan membantu

pengelola UPT TIK dalam kegiatan monitoring UPS dan mencegah terjadinya

(55)

35

3.3.3 RAD (Rapid Application Development)

Perancangan dan pembuatan dikerjakan dengan metode pengembangan perangkat lunak Rapid Application Development (RAD). RAD memiliki empat tahapan yang harus dikerjakan yaitu sebagai berikut:

3.3.3.1 Phase 1: Requirements Planning & Spesifications i. planning of requirements activity:

Menentukan perencanaan kebutuhan dari smart monitoring ups.

 Mengumpulkan kebutuhan pengguna dengan mewawancarai pengelola UPT TIK (Kepala Divisi Pusat Infrastruktur) serta observasi langsung ke tempat penelitian.

Mengidentifikasi kebutuhan fungsional pengguna dari smart

monitoring ups.

ii. defining user requirements activity:

Mengembangkan use case bisnis diagram dari smart monitoring ups dengan menggunakan software visual paradigm. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

(56)

36

Gambar 3.2 Use case bisnis diagram

iii. modelling of information flow activity:

Menentukan sumber pendorong (informasi) dari bisnis proses smart

monitoring ups. Proses bisnis smart monitoring ups digambarkan

dalam blog diagram yang dapat dilihat pada bab hasil dan pembahasan.

Menentukan keluaran informasi smart monitoring ups setelah eksekusi bisnis proses sukses.

3.3.3.2 Phase 2: User Design i. modeling data activity:

Menentukan alur informasi smart monitoring ups secara rinci untuk memperbaikinya menjadi serangkaian objek data.

(57)

37

Menentukan interaksi antara objek dari smart monitoring ups yang telah ditentukan.

Membangun activity diagram smart monitoring ups dari masing-masing use case.

ii. system detailed analysis activity:

Merancang dan mengembangkan tampilan layout awal smart

monitoring ups

Mengembangkan sequence diagram smart monitoring ups.

3.3.3.3 Phase 3: Construction

i. coding and testing activity:

Mengembangkan source code dari smart monitoring ups.

Mengambangkan dan mendokumentasikan rencana pengujian smart

monitoring ups yang resmi.

Melaksanakan pengujian seluruh sistem smart monitoring ups.

Memonitor implementasi smart monitoring ups.

Menampilkan dokumentasi review pada setiap perubahan dari smart

monitoring ups.

Melakukan iterasi setelah setiap ada perubahan dari smart

(58)

38

3.3.3.4 Phase 4: Turnover

i. acceptance testing and turnover activity:

Membangun deployment diagram dari smart monitoring ups.

Mendistribusikan smart monitoring ups kepada pengelola UPT TIK.

Menginstal smart monitoring ups pada UPT TIK

Melakukan pengoperasian aktual dari smart monitoring ups

User acceptance test untuk smart monitoring ups dalam lingkungan operasional.

Melakukan perencanaan pelatihan smart monitoring ups untuk pengelola UPT TIK.

 Memberikan pelatihan untuk mengoperasikan dan pemeliharaan

smart monitoring ups.

 Menguji komponen perangkat tambahan baru apabila terajadi perubahan dan perbaikan pada smart monitoring ups.

Memenuhi SRS dari desain smart monitoring ups.

3.3.4 Pelaporan Hasil Penelitian

Laporan temuan penelitian berdasarkan data dan hasil analisis yang ada dibuat dan dilaporkan sebagai skripsi pada Universitas Lampung.

(59)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam tugas akhir ini, terdapat beberapa kesimpulan diantaranya:

1. Sistem dapat melakukan monitoring informasi sisa waktu baterai UPS, input

frequency, output frequency, tegangan masuk, tegangan keluar, arus masuk,

arus keluar secara realtime dalam waktu 10 detik sekali.

2. Sistem dapat melakukan shutdown otomatis server dengan parameter tegangan input dan sisa waktu baterai UPS yaitu saat tegangan input fase ke tiga adalah nol dan sisa waktu battrei UPS dibawah 60 menit (3600 detik). 3. Metode RAD (Rapid Aplication Development) memberi kemudahan proses

perancangan dan pembangunan smart monitoring ups karena saat ada kendala pengembang langsung mendapat masukan dari pengguna sehingga fitur utama sesuai dengan yang diharapkan.

4. Pada test performa smart monitoring ups resource CPU maupun resource

memory pada komputer UPS maupun komputer server mengalami kenaikan

dan penurunan yang tidak signifikan. Nilai rata-rata CPU usage pada server di pagi hari adalah 0,38% dan nilai memory usage adalah 734,6MB. Pada

(60)

69

komputer UPS nilai rata-rata CPU usage 3,6% dan nilai memory usage 748MB. Sedangkan, di siang hari, pada server, nilai rata-rata CPU usage 0,52% dan nilai memory usage 332,2MB. Pada komputer UPS nilai rata-rata CPU usage 0,4% dan nilai memory usage 617,2MB. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi memberi beban yang ringan kepada server.

5. Semua fitur yang dibuat berhasil menjawab kebutuhan pengguna berdasarkan hasil UAT yang memberikan hasil memuaskan.

6. Seluruh data berhasil terekam di database. Nilai ratpa-rata dari runtime to

empty adalah 456,566 menit Nilai rata-rata dari output frequency adalah

50,209 Hz. Nilai rata-rata dari output current 1 phase adalah 30,15 A. Nilai rata-rata dari output voltage 1 phase adalah 219 V. Nilai rata-rata dari input

frequency adalah 49,627 Hz. Nilai rata-rata dari input current 3 phase adalah

8,81 A. Nilai rata dari input current 2 phase adalah 8,29 A. Nilai rata-rata dari input current 1 phase adalah 9,12 A. Nilai rata-rata-rata-rata dari input

voltage 3 phase adalah 215,63 V. Nilai rata-rata dari input voltage 2 phase

(61)

70

5.2 Saran

Berdasarkan dari pengalaman penulis dalam melakukan tugas akhir ini, adapun beberapa saran untuk pengembangan sistem selanjutnya, diantaranya:

1. Sistem yang telah dibuat belum dapat melakukan backup data bulanan. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dibuat fitur backup data bulanan dari hasil

realtime monitoring dan ditampilkan dalam bentuk laporan yang bisa diakses

di dalam web smart monitoring ups dan data dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut.

2. Sistem yang telah dibuat tidak responsife, yang menyebabkan tampilan menjadi tidak dinamis. Untuk penelitian selanjutnya tampilan dapat dibuat lebih responsife.

3. Sistem yang telah dibuat masih membutuhkan komputer ups tambahan sebagai penyimpan data xml. Untuk penelitian selanjutnya dapat dibuat

(62)

DAFTAR PUSTAKA

[1] G. T. Mardiani, “SISTEM MONITORING DATA ASET DAN INVENTARIS PT TELKOM CIANJUR BERBASIS WEB,” Jurnal Ilmiah Komputer dan

Informatika (KOMPUTA), vol. II, no. 1, pp. 35-40, 2013.

[2] S. AS, “Uninterruptible Power Supply (UPS) ,” Madiun, 2013.

[3] E. Sutanta and K. Mustofa, “KEBUTUHAN WEB SERVICE UNTUK SINKRONISASI DATA ANTAR SISTEM INFORMASI DALAM E-GOV DI PEMKAB BANTUL YOGYAKARTA,” JURTIK - STMIK BANDUNG, Bandung, 2012.

[4] B. Sidik, Pemrograman WEB dengan PHP, Bandung: Informatika Bandung, 2014.

[5] A. Kadir, Tuntunan Praktis: Belajar Database Menggunakan MySQL, Yogyakarta: Andi, 2008.

[6] A. Supriyanto, Web dengan HTML & XML, Jakarta : Graha Ilmu, 2007.

[7] F. Hastuti, “PROTOTYPE APLIKASI PENERJEMAH BAHASA INDONESIA - JERMAN,” UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA, BANDUNG, 2008.

[8] Y. Patel, Writer, White Paper On Single Page Application. [Performance]. Knowarth, 2015.

(63)

72

[9] R. J. Joseph, “SINGLE PAGE APPLICATION AND CANVAS,”

International Journal of Web & Semantic Technology (IJWesT) , vol. VI, no.

1, pp. 29-37, 2015.

[10] R. A.S and M.Shalahuddin, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Bandung: Informatika Bandung, 2014.

[11] I. Sommerville, Software Engineering, Boston: Addison-Wesley, 2011.

[12] A. Noertjahyana, “STUDI ANALISIS RAPID APLICATION DEVELOPMENT SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF METODE PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK,” JURNAL INFORMATIKA, vol. III, no. 2, pp. 74-79, 2002.

[13] J. M. Zain, W. M. b. W. Mohd and E. El-Qawasmeh, “Software Engineering and Computer Systems,” in Second International Conference, Pahang, 2011.

[14] A. Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software Development Process), Yogyakarta: Penerbit Andi, 2010.

[15] Visual Paradigm, “What is Visual Paradigm?,” [Online]. Available: https://www.visual-paradigm.com/features/. [Accessed 27 May 2015].

[16] Eaton Powerware, “Eaton Power Quality Oy,” [Online]. Available: http://www.nmso-ups.eaton.com. [Accessed 21 April 2015].

[17] S. Nugroho, Sudjadi and A. F. Rochim, “Konfigurasi Otomatisasi Shutdown dan Monitoring Power Pada Server Menggunakan Smart Card UPS-APC,”

TRANSMISI, vol. I, no. 16, pp. 1-6, 2014.

[18] Gigih F N, M Komarudin, Hanang P, Mardiana, and Hery D S, “Electricity, Temperature, and Network Utilization Monitoring at,” Conf. RC-CIE, pp. 184-189, 2014.

(64)

73

Science Research Methodology for Information Systems Research,” Journal of

Gambar

Gambar 2.1 Model waterfall [11]
Gambar 2.2 Model prototipe [10]
Gambar 2.3 Model iteratif [10]
Gambar 2.4 Diagram UML [10]
+7

Referensi

Dokumen terkait