• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Djamaludin Ancok Neila Ramdhani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Djamaludin Ancok Neila Ramdhani"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Integrated Learning Method in Industrial & Organizational Study (ILMIOS) untuk Meningkatkan Pemahaman, Kreativitas, dan Inovasi Mahasiswa Mata Kuliah Seminar

Psikologi Industri & Organisasi

Oleh:

Djamaludin Ancok Neila Ramdhani

A. LATAR BELAKANG

Dunia kerja saat ini menuntut para pelakunya memiliki wawasan luas dan fleksibitas tinggi. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengikuti dan beradaptasi dengan perubahan informasi dan perkembangan teknologi yang cepat di dalam era globalisasi. Kondisi seperti ini menuntut pelaku pendidikan khususnya perguruan tinggi di Indonesia sebagai penyuplai tenaga kerja tidak hanya memfokuskan diri pada pengembangan hardskill - berupa pengetahuan praktis yang lebih bersifat ilmiah dan teoritis – tapi juga harus memberi porsi pada softskill yang menjadi penunjang proses berpikir dan berperilaku seseorang.

Bidang Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) adalah ranah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku, proses berpikir & permasalahan-permasalahan yang muncul berkaitan dengan sumber daya manusia. Bidang ini mempersiapkan lulusan agar dapat masuk dalam beberapa wilayah kerja seperti HRD, personalia, customer service, customer & product research, atau pemasaran. Salah satu mata kuliah yang ada di bidang PIO adalah Seminar Psikologi Industri & Organsasi. Mata kuliah ini diadakan untuk mengakomodasi topik mutakhir dalam bidang PIO yang belum diwadahi dalam perkuliahan. Dalam prakteknya, mata kuliah ini dapat berupa kuliah yang disajikan dosen, kerja praktek dalam bidang PIO, ataupun kajian mandiri yang diikuti dengan presentasi oleh mahasiswa. Contoh topik yang dapat disajikan dalam mata kuliah ini adalah knowledge management (KM). Mata kuliah KM belum ada dalam kurikulum psikologi padahal topik ini cakupannya luas sehingga dapat dijadikan bahasan dalam seminar PIO.

Penyempurnaan metode pembelajaran dalam mata kuliah Seminar PIO sebetulnya sudah dilakukan semenjak tahun lalu, dengan metode Pembelajaran Psikologi Industri & Organisasi Plus (PPIP-2006) yang dilakukan oleh Ramdhani (2006). Metode tersebut

(2)

bertujuan agar mahasiswa memiliki bekal dan nilai tambah (added value) dalam menghadapi dan memenangkan persaingan di era globalisasi. Rancangan program yang memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk terlibat sekaligus melihat langsung beberapa proses di bidang Industri Manufaktur, Jasa, dan Kreatif sudah pula dicoba untuk dilakukan. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan yang signifikan sekor pada skala kepemimpinan mahasiswa dari sebelum mengikuti program 4,25 menjadi 5,48. Di samping itu terjadi juga peningkatan sekor Skala Jiwa Kewirausahaan dari 1,75 menjadi 1,975 (lihat Ramdhani, 2006).

ILMIOS adalah pengembangan metode PPIP-2006 yang telah diujicobakan sebelumnya. Perbedaan pokok dengan metode PPIP-2006 (gambar 1) adalah penerapan case base learning dalam penyajian perkuliahan dan penyajian materi perkuliahan yang dilakukan oleh dosen maupun praktisi dalam b idangnya.

Dengan penyempurnaan ini, program BUSSINNO ini bertujuan untuk:

1. Memperdalam pengetahuan tentang Psikologi Industri dan Organisasi, sehingga mahasiswa betul-betul memahami arti, peran dan aplikasi psikologi industri dan organisasi, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia.

Mahasiswa SEMINAR PSIKOLOGI INDUSTRI &ORGANISASI Kunjungan Industri: Manufaktur Jasa Kreatif Pembahasan Kasus dalam Industri & Organisasi GOAL Peka terhadap Bisnis Global PPIPlus (tahun 2006) WORKSHOP & HUMAN RESOURCE PLAN PROJECT Kunjungan Industri: Manufaktur Jasa Kreatif Mahasiswa SEMINAR PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI Kuliah Dosen Tamu & Praktisi

Ekonomi Keuangan Industri HRD Case Base Learning S O S I A L I S A S I ILM-IOS (tahun 2007)

(3)

2. Memperluas wawasan pengetahuan tentang Psikologi Industri dan Organisasi sebagai ilmu yang selalu berkaitan dengan ilmu-ilmu yang lain, sehingga mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan yang luas dalam menganalisa setiap problem yang muncul khususnya persoalan manusia dalam hubungannya dengan organisasi, manajemen dan produktivitas kerja

Secara khusus, program ini bertujuan juga untuk meningkatkan kemampuan softskill mahasiswa sesuai dengan kebutuhan kerja yang meliputi K3i:

1. Kepemimpinan (leadership) berupa kemampuan dalam Problem solving dan Decision making

2. Kerjasama (team work), baik dalam melakukan Negosiasi maupun memotivasi diri dan memotivasi orang lain.

3. Berpikir Kritis sehingga mahasiswa mampu memetakan sekaligus menganalisis masalah.

4. Inovasi, mulai dari kreativitas dalam melihat berbagai kemungkinan sampai keberanian dalam mengambil resiko (Risk taking).

B. ILMIOS

Integrated Learning Method in Industrial & Organizational Study (ILMIOS) adalah

metode pembelajaran yang dicobakan dalam program ini. Beberapa ciri pokoknya adalah sbb.:

1. Tahap Penyajian: Metode ini memberi perlakuan tidak hanya selama mahasiswa berada di kelas tetapi juga sebelum perkuliahan dimulai (Pilar: Inovasi). Tiga tahap penyajian adalah persiapan, perkuliahan, dan evaluasi.

a. Persiapan. Mengacu prinsip Law of Readiness (hukum kesiapan dalam pembelajaran), sebelum perkuliahan dimulai sudah dilakukan sosialisasi materi dan pemberian gambaran mengenai program kepada mahasiswa calon peserta mata kuliah ini. Sosialisasi ini bertujuan agar mahasiswa betul-betul sudah berada pada kondisi yang siap menerima materi dan terlibat dalam metode pembelajaran yang diterapkan (Pilar: Motivasi). Ada dua aktivitas yang dilakukan dalam tahap persiapan ini, yaitu penyebar luasan informasi yang bersifat umum dan khusus. Informasi yang bersifat umum berupa poster (lihat lampiran), sedangkan informasi yang khusus diberikan kepada mahasiswa yang

(4)

sudah menjadi peserta perkuliahan berupa buku pegangan mahasiswa (lihat lampiran).

b. Perkuliahan. Sebagaimana dikemukakan pada bab terdahulu, bahwa mata kuliah Seminar PIO adalah mata kuliah yang dirancang untuk mewadahi topik-topik mutakhir dalam bidang PIO yang belum terwadahkan dalam kurikulum. Topik terkait dalam PIO diantaranya adalah bidang psikologi, industri, ekonomi, dan manajemen. Untuk memperluas wawasan mahasiswa, topik-topik ini tidak hanya disajikan oleh dosen psikologi tetapi juga pakar dalam bidang industri, ekonomi, dan manajemen. Pemberian materi kuliah berbasis dunia kerja yang disajikan dalam bentuk kasus-kasus aktual diintegrasikan dengan berbagai teori yang didapat dibangku kuliah dengan aplikasi atau realitas (Pilar: Inovasi, Komunikasi, motivasi) di lapangan merupakan keunggulan lain dari metode ini. Metode yang menjembatani realitas di bangku kuliah dengan dunia kerja ini bila dilakukan bersama-sama dengan pendekatan SCL diharapkan dapat mempercepat proses peningkatan kulitas lulusan sebagaimana yang diharapkan. Materi-materi yang diberikan benar-benar membekali dan menyiapkan lulusan di dunia kerja sehingga diharapkan mahasiswa tidak hanya lulus dengan nilai A, namun dapat mengerti dan mengaplikasikan ilmunya ketika sudah bekerja (Pilar: Dunia Nyata). Secara ringkas proses

c. Evaluasi. Beberapa pihak yang bekerjasama dalam pembelajaran ILMIOS ini memberikan sumbangan dalam penilaian. Dosen, stakeholders, asisten, maupun mahasiswa yang bekerjasama diberi kesempatan untuk memberikan evaluasi kepada peserta. Dengan demikian nilai yang diperoleh mahasiswa peserta perkuliahan merupakan nilai yang mendekati objektif.

2. Sumber Belajar. Pergeseran paradigma belajar dari teaching ke learning dijadikan titik tolak pengembangan metode ini. Belajar bukan lagi proses transfer knowledge dari dosen kepada mahasiswa tetapi lebih ke sharing knowledge dari setiap individu yang terlibat dalam proses pembelajaran, yaitu dosen, asisten, praktisi di lapangan, dan teman. Pemilihan dosen ini, disesuaikan dengan cakupan bahasan mata kuliah Seminar PIO (gambar 2), yaitu dosen dengan latar belakang ilmu psikologi, industri, dan ekonomi/manajemen.

a. Dosen dengan latar belakang keilmuan:

i. Psikologi dengan latar belakang ilmu psikologi industri dan organisasi. ii. Teknik Industri, dengan latar belakang Manufaktur

(5)

iii. Ekonomi Manajemen, dengan latar belakang ekonomi dan manajemen SDM

b. Praktisi yang telah berkecimpung dalam bidang industri jasa maupun produksi. c. Stakeholders, yang merupakan pihak perusahaan yang dikunjungi mahasiswa. d. Asisten: merupakan tim yang dibentuk oleh dosen pengampu utama. Tim asisten

ini adalah mahasiswa yang telah lulus mata kuliah Seminat PIO dan terlebih dahulu dilatih untuk dapat melakukan supervisi dan pendampingan dalam proses pembelajaran.

3. Metode: ILMIOS merupakan pendekatan yang terintegrasi. Perkuliahan dilakukan di dalam maupun di luar kampus. Ragam metode difasilitasi untuk dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa dengan modalitas belajar yang berbeda agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran di dalam kelas:

i. Case Based Learning. Mahasiswa akan belajar mengenai Psikologi Industri dan Organisasi melalui kasus-kasus terkini yang diambil dan dimodifikasi dari Harvard Bussiness Review.

ii. Kuliah dari dosen tamu mengenai topik-topik yang relevan dengan dunia Psikologi Industri dan Organisasi.

b. Pembelajaran di luar kelas:

i. Diskusi online dengan dosen dan asisten dengan memanfaatkan fasilitas website Fakultas Psikologi (www.psikologi.ugm.ac.id) dan blog di internet (www.friendster.com).

ii. Workshop Pembuatan Human Resources Planning. Dalam hal ini mahasiswa diberikan pelatihan untuk membuat Rencana Strategis bidang PSIKOLOGI

EKONOMI

INDUSTRI PSIKOLOGI

INDUSTRI & ORGANISASI

(6)

Sumber Daya Manusia berdasarkan permasalahan-permasalahan umum yang muncul di perusahaan. Workshop ini merupakan simulasi dunia kerja. Pembicara Workshop adalah praktisi bisnis dalam bidang HRD. iii. Kunjungan ke perusahaan yang dilakukan dalam kelompok.

c. Keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Sasaran pembelajaran yang meliputi hard skills maupun soft skills hanya dapat dicapai dengan melibatkan peserta perkuliahan secara individual maupun kelompok.

i. Kegiatan individu dilakukan pada saat mahasiswa mengikuti perkuliahan. Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi pemahaman mahasiswa akan konsep teoritik yang menjadi sasaran pembelajaran ini. Kegiatan individu ini juga dapat menjadi ajang pembelajaran tanggung jawab pribadi.

ii. Kegiatan kelompok, yang memfasilitasi mahasiswa untuk berproses dalam kelompok. Aktivitas kelompok ini dilakukan pada kunjungan ke lapangan dan diskusi kasus di dalam kelas. Dalam perancangan kunjungan ke lapangan mahasiswa dibagi menjadi minimal enam atau maksimal sepuluh kelompok yang ditugaskan untuk mengidentifikasi permasalahan ataupun isu-isu yang muncul di perusahaan kemudian menyusunnya dalam bentuk proposal yang akan dikompetisikan. Setiap kelompok mahasiswa disupervisi oleh seorang asisten. Dalam kunjungan ke lapangan ini, mahasiswa menganalisis permasalahan yang terjadi di perusahaan dan memberikan alternatif solusi berupa HR plan sebagai jalan pemecahan masalah di lapangan. Kemudian, mahasiswa membuat laporan hasil asesmen kunjungan ke perusahaan dan mempresentasikan keberbagai pihak yang terkait (pihak akademisi dan pihak perusahaan).

C. KERANGKA PIKIR ILMIOS DAN HASIL BELAJAR YANG DIHARAPKAN

Integrated Learning Method in Industrial & Organizational Study (ILMIOS)

adalah model pembelajaran yang dimaksudkan untuk tidak hanya penguasaan materi pembelajaran yang bersifat teoritik tetapi juga menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kerjasama, merangsang kemampuan berpikir kritis dan analitis serta merangsang kemampuan berpikir inovatif dalam menghadapi masalah, terutama dalam menghadapi masalah di organisasi kerja nantinya. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan perpaduan antara kuliah teori (dalam hal ini akan diberikan oleh dosen pengampu & dosen tamu),

(7)

didukung dengan diskusi dan analisa kasus, baik dengan asisten maupun dengan dosen, kunjungan sekaligus pengumpulan data, dan memberikan feedback berupa human resources plan dari hasil analisa data kepada perusahaan.

Jiwa kepemimpinan akan dibangun melalui rangkaian kegiatan pembelajaran teori, diskusi dan praktek. Diskusi-diskusi kasus dalam kelas akan memposisikan mahasiswa sebagai pemimpin. Salah satu fungsi pemimpin adalah sebagai sumber informasi dan orang yang akan melakukan koordinasi serta membuat keputusan. Kasus-kasus yang ada mewajibkan mereka untuk menguasai informasi dan menantang untuk mengambil resiko karena harus dapat membuat keputusan. Dalam aktivitas diskusi ini, mahasiswa juga melakukan pembelajaran bersama (tutoring each other atau peer learning) sehingga proses konstruksi pemahaman keilmuan akan diperoleh secara lebih cepat dan menetap (Russell, 1999).

Kerjasama akan dibangun di dalam dan luar kelas melalui tugas kelompok dan diskusi. Dalam pendekatan ILMIOS ini, mahasiswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan kasus-kasus yang telah dirancang untuk tujuan pembelajaran, menganalisis permasalahan, menghasilkan solusi, dan mempresentasikannya di depan kelas. Proses ini memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai dinamika berkelompok dan bekerja sama di dunia kerja.

Kemampuan untuk berpikir kritis dan analitis juga akan diasah dalam diskusi kasus dan kunjungan ke perusahaan. Melalui pengalaman melihat langsung dan terlibat di lapangan, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pemantapan terhadap teori yang dipelajari dari proses perkuliahan. Diskusi kasus mendorong mahasiswa untuk memetakan masalah, menganalisa, kemudian mencari solusinya. Solusi yang muncul diharapkan bukan hanya solusi yang ”normatif” namun merupakan solusi yang didasarkan teori dan ada suatu dasar yang jelas.

Mahasiswa diharapkan mampu menghasilkan creative problem solving bagi setiap permasalahan. Kelas ini dibuat dengan dasar case study dan experiential learning, oleh karena itu di sini mereka benar-benar belajar langsung menyelesaikan masalah melalui kunjungan perusahaan. Kunjungan ke perusahaan ini memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mengintegrasikan ilmunya dalam proses pengumpulan data dan pembuatan HR plan perusahaan. Tabel 1 berikut menyajikan macam kegiatan, output-outcome, dan jumlah jam

(8)

Tabel-1: Macam kegiatan,output-outcome, dan jumlah jam

Kegiatan Output-outcome

Tatap muka Pengetahuan materi perkuliahan dan beberapa tambahan materi dari bidang ilmu yang lain. Tatap muka juga dilakukan dengan dosen tamu dan dari praktisi.

Belajar mandiri Browsing materi penunjang pembelajaran, mencari dan membaca pustaka penunjang, konsultasi dan diskusi dengan dosen dan asisten baik secara langsung maupun melalui email. Tugas kelompok Diskusi kelompok secara langsung untuk memecahkan

masalah, diskusi secara on-line dengan dosen dan asisten di luar jam kuliah, kunjungan, menulis laporan dan membuat HRD-plan,review buku industri dan organisasi.

UTS Dilakukan secara on-line. Pre-test dan post

test

Skor pre test dan skor post test

Kunjungan ke

perusahaan •

Melatih kepekaan untuk mengidentifikasi permasalahan ataupun isu-isu yang muncul di perusahaan kemudian menyusunnya dalam bentuk proposal yang akan dikompetisikan.

• Mampu mempersiapkan diri ketika memasuki dunia kerja. • Mampu berpikir kritis dengan menganalisis permasalahan

yang terjadi dan memberikan alternatif solusi sebagai jalan pemecahan masalah di lapangan.

• Mampu mengintegrasikan dan mengimplementasikan pengetahuan teoritis di perkuliahan untuk memberikan sumbangan positif bagi perusahaan dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya.

Mampu membuat HR plan sesuai bidang keilmuan.

• Mampu membuat laporan hasil assesmen kunjungan ke perusahaan dan mempresentasikan keberbagai pihak yang terkait (pihak akademisi dan pihak perusahaan).

D. PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM

Proses pembelajaran dilaksanakan selama satu semester yaitu dari Februari hingga Juni 2007. Jumlah mahasiswa yang mengikuti kuliah ini 36 orang. Mahasiswa peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 peserta (satu diantaranya akan dipilih menjadi team leader). Setiap kelompok didampingi oleh seorang asisten pendamping. Prosedur pelaksanaan program adalah sebagai berikut:

1. Persiapan. Sebelum perkuliahan dimulai, asisten memperoleh pelatihan dan diskusi dengan dosen dan praktisi. Pelatihan yang diperoleh berupa pelatihan kepemimpinan, cara memancing partisipasi anggota, cara memotivasi kelompok, cara pembuatan studi kasus, cara analisis kasus dan cara presentasi. Selain itu,

(9)

setiap kasus yang akan digunakan dalam perkuliahan, dibahas dan didiskusikan oleh asisten, dosen pengampu maupun dosen tamu.

2. Perkuliahan. Mahasiswa diwajibkan mengikuti serangkaian proses pembelajaran yakni : pre test ;mengikuti kuliah Seminar Psikologi Industri, baik dengan dosen pengampu, dosen tamu maupun dari praktisi; melakukan diskusi dan study kasus dengan dosen, asisten dan rekan-rekan satu kelompok, baik dengan tatap muka langsung maupun secara online; melakukan kunjungan ke perusahaan untuk melakukan pengumpulan data serta assesment; mengikuti workshop untuk mempelajari bagaimana caranya membuat HR plan; serta presentasi per kelompok

Pengantar Bisnis, Industri, dan Keuangan atau apa

Tes Akhir SJK, SJKep ,UAS Feedback WORKSHOP HRD Planning Case Base Learning KuliahHRD & Marketing Communication Tes Awal SJKep & SJK

D

O

S

E

N

P

s

ik

o

lo

g

i,

E

k

o

n

o

m

i,

d

a

n

T

e

k

n

ik

I

n

d

u

s

tr

i

P

R

A

K

T

IS

I

B

IS

N

IS

,

H

R

D

Gambar 3. Mekanisme & Rancangan Metode ILM-IOS PARTISIPAN

8/9 Mhs/Grup Max=6 Grup

(10)

untuk mempresentasikan hasil kunjungan sekaligus draft human resources plan. Ujian akhir akan dinilai dari presentasi yang telah mereka lakukan serta human resources plan yang sudah mereka susun sebelumnya.

a. Perkuliahan Dosen Pengampu Utama dan Asistesi. Selama proses perkuliahan, selain mengikuti kuliah dengan dosen pengampu, peserta kuliah juga berdiskusi dengan asisten setiap minggunya untuk membahas empat kasus yang sudah dipilih serta membahas berbagai teori baru yang ada di dunia industri & organisasi. Diskusi ini bersifat dua arah, artinya bukan hanya asisten yang akan memberikan materi namun peserta juga aktif dalam mencari berbagai teori baru yang dapat dijadikan bahan diskusi. Selain itu, sebelum melakukan kunjungan, peserta perkuliahan juga melakukan berbagai aktivitas pre-kunjungan dengan dampingan dosen pengampu dan asisten.

b. Perkuliahan Dosen Tamu dari Disiplin Ilmu Terkait PIO. Kuliah dengan dosen tamu memberikan wawasan baru kepada peserta perkuliahan. Dengan adanya dosen tamu tersebut akan memperkaya berbagai teori maupun wawasan dari mahasiswa. Tiga dosen tamu yang diundang untuk ikut menyajikan perkuliahan yaitu Sari Sita Laksmi, M.Mgt dari Fakultas Ekonomi, Ir. Alva Edy Tontowi. M.Sc., Ph.D dari fakultas Tehnik, dan Dr. Hani Handoko dari fakultas Ekonomi memberikan bekal sekaligus wawasan bagi mereka tentang ilmu dalam bidang psikologi industri di luar keilmuan psikologi. Ketiganya memberikan tambahan dari berbagai perspektif yang berbeda sehingga memperkaya serta mempertajam analisis peserta perkuliahan saat harus melakukan kunjungan.

c. Perkuliahan Oleh Praktisi. Perkuliahan ini disajikan dalam bentuk Talkshow bersama praktisi pertama kali dibuat dengan mengundang alumni fakultas psikologi sendiri yang kini berkiprah di dunia advertising yaitu Ridwan Handoyo dari Lowe Advertising Jakarta. Dunia advertising dipilih karena sampai saat ini masih jarang lulusan fakultas psikologi yang berkiprah di dunia adverstising. Dengan adanya talkshow ini mahasiswa memperoleh semangat sekaligus wawasan untuk bekerja di dunia advertising. Selain itu, talkshow ini memberikan gambaran bagi peserta perkuliahan akan dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan memahami hal itu, mereka akan mampu melihat dan menilai diri mereka sendiri, apa saja bekal yang harus mereka

(11)

siapkan senyampang mereka masih berada di bangku kuliah. Ini akan memberikan bekal sekaligus menjadikan mereka lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. Selain Ridwan Handoyo, untuk memperkaya wawasan mahasiswa, praktisi sekaligus alumnus lain yang diundang adalah Tri Setyantono dari PT. Brau, sebuah perusahaan batubara. Dari pembicara kedua ini, mahasiswa memperoleh gambaran bagaimana bila mereka bekerja di sebuah perusahaan pertambangan.

d. Kunjungan Lapangan ke Perusahaan. Kunjungan dilakukan selama setengah semester terakhir ke beberapa perusahaan yang berbeda-beda. Kesemuanya mewakili bidang-bidang yang berbeda pula. Beberapa perusahaan itu adalah PT. Adhyaksa Sport Gloves, sebuah perusahaan yang memproduksi sarung tangan golf, PT. Bromica Advertising, sebuah perusahaan periklanan, Radio Swaragama dan Radio Geronimo, PT. Pertamina, Blandongan, sebuah warung kopi tradisional yang terkenal di Yogyakarta serta Exelsco, sebuah coffe shop. Sebelum ujian akhir, draft Human Resource Plan yang telah dirancang oleh peserta perkuliah disajikan dalam seminar untuk memperoleh feedback dari dosen tamu, dosen pengampu maupun peserta seminar yang lain. Dengan penyajian draft tersebut mahasiswa akan mampu mempertajam analisis serta menyajikan yang terbaik yang mereka miliki.

e. Evaluasi Pembelajaran. Ujian akhir dilaksanakan dengan cara presentasi masing-masing Human Resources Plan yang mereka buat serta pembuatan poster. Dengan presentasi yang dilakukan, mahasiswa akan belajar untuk mampu menyampaikan ide yang dimiliki dengan sebaik mungkin. Sebagai feedback bagi perusahaan yang dikunjungi, mereka juga memberikan salinan Human resouces Plan tersebut kepada masing-masing perusahaan yang dikunjungi.

E. ANALISIS KEBERHASILAN PROGRAM & DISKUSI

Keberhasilan program tidak hanya dilakukan dengan melihat kenaikan peringkat yang dicapai mahasiswa tetapi juga melalui pengisian skala pre dan post, hasil analisis kasus yang dibuat, observasi masing-masing asisten serta hasil Human Resources Plan dari masing-masing kelompok. Peringkat nilai yang dicapai sebelum dilakukan inovasi ini 8,38 tampak lebih tinggi daripada sesudah inovasi yaitu 8,33. Hasil ini memperlihatkan

(12)

adanya penurunan sebesar 0,05. Namun demikian beberapa catatan yang perlu dikemukakan di sini bahwa pengampu perkuliahan pada semester sebelumnya berbeda. Di samping itu standar penilaian dapat juga berbeda. Namun demikian, beberapa wawancara yang dilakukan kepada mahasiswa peserta perkuliahan maupun mahasiswa asisten diperoleh data bahwa daya serap terhadap materi perkuliahan dan kekayaan pemahaman secara kualitatif terjadi peningkatan.

Indikator lain yang diikutsertakan dalam evaluasi adalah skala intensitas kepemimpinan yaitu dari 4,92 menjadi 5,19. Observasi asisten menunjukkan ada peningkatan tingkat kepimimpinan dari peserta perkuliahan. Salah satunya tampak pada para peserta yang ditunjuk sebagai pemimpin kelompok. Pada awalnya mereka keberatan dengan beban tanggung jawab tersebut, namun setelah melalui dinamika dan berbagai aktivitas mereka menunjukkan tanggung jawab yang baik sebagai pemimpin. Rekan-rekan anggota kelompoknya pun menunjukkan adanya peningkatan tingkat kepemimpinan. Bila sebelumnya mereka hanya menjadi pengikut pendapat dari ketua kelompok namun pada proses berikutnya banyak anggota yang akhirnya mampu turut serta mengambil inisiatif dalam bertindak dan tidak hanya menunggu keputusan dari sang pemimpin. Ini menjadikan fungsi dari asisten masing-masing kelompok semakin lama semakin mengecil. Lama-kelamaan dinamika kelompok bisa berjalan tanpa banyak campur tangan dari asisten. Ketua kelompok sudah mampu memotivasi serta mendorong anggotanya untuk aktif. Dan anggota kelompok pun pada akhirnya memiliki motivasi yang tinggi untuk turut serta dan terlibat dalam setiap aktivitas. Keaktifan dan partisipasi masing-masing anggota.

TABEL 2. INDIKATOR KINERJA DAN HASIL YANG DICAPAI

Indikator Skor/ Nilai sebelum

Inovasi

Skor/ Nilai setelah Inovasi 1. Nilai rata-rata kelas sebelum dikonversi ke nilai

huruf (skala maksimal 10)

8.38 (kelas semester genap)

8,33

2. Skala insensitas kepemimpinan (skor maks. 7) 4.92 5.19 3. Skala kewirausahaan (skor maks. 4) 3.03 3.06 4. Skala kepuasan mengajar (skor maks. 10) Tidak diukur 8.33 5. Skala kepuasan stakeholder (skor maks 7) Tidak diukur 4.5 6. Presentase nilai dalam bentuk huruf Sebelum Inovasi

A= 63.8% A/B= 16.6% B= 11.11% C= 0.72% D= 0.36% Setelah Inovasi A= 62.9% A/B = 31.4% B= 5.7% C= 0% D= 0%

(13)

Kenaikan skor kepemimpinan (hasil selengkapnya pada tabel 2) ini juga dapat dicapai dari program pembagian kelompok dan sekaligus pembagian tanggung jawab dalam mengelola project masing-masing kelompok. Pada aktivitas dalam kelompok ini, mahasiswa dimotivasi untuk berinovasi tentang identitas serta cara pelaksanaan kunjungan ke perusahaan mitra. Peran asisten mahasiswa sebagai pendamping menunjukkan bahwa peer motivation transfer masih sangat berguna dalam program ini. Hal ini tampak pada berhasilnya transfer motivasi pada beberapa mahasiswa dilihat dari perubahan perilaku yang tampak.

Ketika melakukan kunjungan mahasiswa juga dimotivasi untuk menanyakan hal-hal yang mereka ingin ketahui tetapi tidak dapat mereka peroleh di kelas perkuliahan. Sesi tanya jawab ini berjalan sangat menarik karena baik dari pihak mahasiswa dan stakeholder saling balajar mengenai hal-hal yang tidak mereka ketahui di masing-masing bidang aktivitas tetapi sangat mereka butuhkan. Sharing pengalaman dan ilmu yang terjadi juga memotivasi mahasiswa untuk berimajinasi mengenai inovasi yang dapat mereka lakukan supaya proses perkuliahan di kelas dapat benar-benar memfasilitasi mereka menuju dunia kerja. Selain itu, mahasiswa juga berhasil memberi feed back pada program perkuliahan ini dan pada akhirnya mereka juga terlibat dalam penyusunan rancangan program hibah bussino semester selanjutnya yang dibuat dengan jauh lebih baik bermodal pengalaman dan hasil yang mereka alami selama mengikuti proses perkuliahan.

Sustainability kuliah seminar psikologi industri dan organisasi dengan metode ILMIOS dapat dilakukan dengan mengadakan metode serupa ILMIOS pada mata kuliah di fakultas-fakultas lain di seluruh UGM yang memiliki karakteristik pengembangan inovasi dan softskill, yang kemudian disesuaikan dengan ruang lingkup, materi kuliah dan peserta didik yang beragam. Materi seperti ini sangat diperlukan bagi civitas akademika yang dituntut untuk menghasilkan inovasi-inovasi sehingga diharapkan modul yang sudah dirancang dalam kuliah ini dapat dibuat menjadi modul general dan dapat digunakan untuk seluruh fakultas di UGM.

Gambar

Gambar 1. Perbandingan Program PPIP 2006 dengan ILM-IOS 2007
Gambar 3. Mekanisme & Rancangan Metode ILM-IOS
TABEL 2. INDIKATOR KINERJA DAN HASIL YANG DICAPAI

Referensi

Dokumen terkait

Asisten Praktikum/Responsi WAJIB untuk menemui Dosen Pengampu Mata Kuliah. praktikum/responsi untuk berkonsultasi dan sekaligus mengisi Lembar

Perkuliahan dilaksanakan oleh dosen pengampu yang memiliki kompetensi sesuai dengan keahliannya dan untuk mencapai target mutu perkuliahan maka setiap mata kuliah

WR 1, Dekan, Direktur pascasarjana, Kaprodi, dan semua dosen pengampu atau tim dosen pengampu mata kuliah dalam melakukan proses dan hasil belajar mahasiswa telah

Perkuliahan dilaksanakan oleh dosen pengampu yang memiliki kompetensi sesuai dengan keahliannya dan untuk mencapai target mutu perkuliahan maka setiap mata kuliah

Catatan: Apabila terjadi perubahan jadwal perkuliahan oleh dosen pengampu mata kuliah, akan ada pemberitahuan kemudian... Rizal

MATA KULIAH SKS KLS HARI JAM KULIAH RUANG DOSEN PENGAMPU... MATA KULIAH SKS JAM KULIAH RUANG

Persiapan mahasiswa dalam kegiatan praktikum , Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan, Kepuasan mahasiswa selama mengikuti perkuliahan, dukungan dosen, asisten

1 Memahami Kontrak Kuliah Mahasiswa memahami dan menyetujui Kontrak Kuliah, dan RPS yang telah disampaikan oleh dosen pengampu Dokumen Perkuliahan Diskusi - - - - 2 Mampu