• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 Pengaturlllc II 22,9. 4 Penatallllc 10 20,88/o BABV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2 Pengaturlllc II 22,9. 4 Penatallllc 10 20,88/o BABV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

5.1. Deskripsi Karakteristik Responden

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang karakteristik. responden yaitu para guru Madrasah Tsanawiyah AIJawahir Kabupaten Sampang yang meliputi data : (I) Jenis Kelamin., (2) Pangkat dan golongan., (3) Tingkat Pendidikan, (4) Status Pemikahan., (5) Status Kepegawaian.

Tabel5.1

Daftar Jumlah Guru Menurut Jenis Kelamin Tahun 20 I 0

21 43.75%

48 100%

Sumber : Bagian Tata usaha

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan jumlah responden laki-laki sebanyak 27 orang (56,25%) dan perempuan sebanyak 21 orang (43.75%).

Tabel5.2

Daftar Jaba1an Guru Tahun 20 I 0

1 Honorarium 10

2 Pengaturlllc II 22,9

3 Penata Mudalllla 9 18,75

4 Penatallllc 10 20,88/o

(2)

S Pembina/IVa 16,6

Total 48

Sumber: Bagian Tata usaha

Berdasarkan label 5.2 menunjukkan jumlah respondeD dengan pangkat atau golongan sebagai Pengatur Muda sebesar 10 orang (20,SOA.), pangkat atau golongan Peogatur sebesar 11 orang (22,9"/o), pangkat atau golongan Penata Muda sebesar 9 orang (18,75%), pangkat atau golongan Penata sebesar 10 orang (20,SOio). pangkat atau golongan Pembina sebesar 8 orang (16,6%).

Tabel5.3

Tingkat Pendidikan Guru Tahun 2010

No Pangkat/Golongan Jumlah (orang) Persentage (%)

l Dill 14 29,1%

2

SJ 32 66,7%

3 S2 2 4.2%

Total 48 1000/o

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan jumlah respondeD dengan tingkat pendidikan Dill (diploma) sebesar 14 orang (29.1%). tingkat pendidikan Sl sebesar 32 orang {66.7%), tingkat pendidikan S2 sebesar 2 orang (4.2%).

Tabel5.4

Status Pemikahan Guru Tahun 20 I 0

No Status Pernikahan Jumlah (orang) Persentage (%)

l Belum Mentkah J 2 25 Yo

~---

J

i

2 Menikah 31 64,6%

l

(3)

~-~·-· --··-··---~---·--·--· ., •... ---.-··--·---~-·--·----. ---·--- ---·---·--- ---·

Janda/Duda 5 10,4o/e !

···---···--·-·----·-·--- _____ _j

IOOG/o .

Total

48

Sumber : Bagian T ata usaha

Berdasarlcan label 5.4 menunjukkan jumlah responden dengan status belum menikah sebesar I2 orang (25%). status menikah sebesar 31 orang (64,6%). statusjanda atau duda sebesar 5 orang (10,4%).

Tabel5.5

Status Kepegawaian Guru Tahun 20 I 0

No Status Pegawai .Jumlah (orang) Persentage ('Yo)

l Pegawai Negeri Sipil 24 500/o

---2 Pegawai Tetap 14 29,2% --3 Honorarium 10 20,SO/o

Total

48 100%

--Sumber: Bagian Tata usaha

Berdasarkan label 5.5 menunjukkan jumlah responden dengan status pegawai negeri sipil sebesar 24 orang (50%), status pegawai tetap sebesar 14 orang (29.2%), status honorarium sebesar I 0 orang (20,SO/o).

Tabel5.6

Masa Kerja Guru Tahun 20 I 0

l I -5 tahun 7 14,5%

2

6-IOtahun 12 25%

3 II -15 tahun 15 31,3%

(4)

5 21 tahun ke atas 6 12,5%

Total

48

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan jumlah responden dengan masa kelja : 0-5 tahun sebesar 7 orang (14~5%), 6-10 tahun sebesar 12 orang (25%). 11-15 tahun sebesar 15 orang (31,3%), 16-20 tahun sebesar 8 orang (16,6%), 21 tahun ke atas sebesar 6 orang (12,5%).

5.2. Deskripsi Variabel PeaelitiaJI

Pada bagian ini akan dijelaskan deskripsi setiap variabel penelitian yaitu dengan menjelaskan nilai rata-rata masing-masing indikator yang membentuk variabel tersebut dengan tujuan mengetahui tanggapan responden tentang indikator-indikator yang membentuk variable kurikulum (X1), media pembelajaran (X2). kemampuan mengajar (X3), supervise pimpinan ()4). dan profesionalisme guru (Y). Variabel kurikulum terdiri dari 4 indikator. variabeJ media pembebYaran terdiri dari 5 indikator. variabel kemampuan mengajar terdiri dari 8 indikator, variabel supervisi pimpinan terdiri dari 4 indikator, variabel profesionalisme guru terdiri dari 6 indikator.

Tabel5.7

Nilai Rata-Rata Indikator Kurikulum (X1)

No IRdikator Rata-rata

1 Guru memiliki kemampuan perencaoaan pembelajaran 4,438 2 Guru memiliki kemampuan pengembangan pembebYarcm 4.250 3 Guru memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran 4,313 4 Guru memiliki kemampuan menilai pembelajaran 4.229

(5)

Rata-rata 4,307

Nilai rata-rata kun"kulum sebesar 4,307 menunjukkan lrurikulum sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat nilai rata-rata masing-masing dimensi pembentuk kurikulum.

1. Nilai rata-rata

perencanaan

pembelajaran 4,438 menunjukkan bahwa lrurikulum yang diwujudkan dalam

perencanaan

pembelajaran sangat tinggi. Perencanaan pembelajaran ini ditunjukkan oleh perilaku guru dengan berusaha segala upaya membuat perencanaan pembelajaran.

2. Nilai rata-rata pengembangan pembelajaran 4.250 menunjukkan bahwa kurikulum yang diwujudkan daJam pengembangan pembelajaran sangat tinggi. Pengembangan pembelajaran ini ditunjuk.kan oleh perilaku guru dengan berusaha melaksanakan pengembangan materi.modul, dan basil karya pembelajaran.

3. Nilai rata-rata melaksanakan pembelajaran 4,313 menunjukkan bahwa kurikulum yang diwujudkan dalam melaksanakan pembelajaran sangat tinggi. Pelaksanaan pembelajaran ini ditunjukkan oleh perilaku guru dengan melaksanakan pembelajaran secara aktif. kreatif. dan kontinuitas sesuai dengan kalender pendidikan.

4. Nilai rata-rata menilai pembelajaran 4.229 menunjukkan bahwa kurikulum yang diwujudkan dalam menilai pembelajaran sangat tinggi. Penilaian pembelajaran ini ditunjukkan oleh perilaku guru dengan melaksanakan penilaian pembelajaran secara bertahap dan terencana.

(6)

Tabe15.8

Nilai Rata-Rata lndikator Media Pembelajaran (X2)

No Iadikator Rata-nata

l Guru memiliki kemampuan menggunakan media auditif

4,354 dalam pembelajaran

2 guru memiliki kemampuan menggunakan media visual dalam

4.229 pembebgaran

3

Guru memiliki kemampuan menggunakan media audio visual

4.333 dalam pembe..,..

4 Guru memiliki kemampuan JlleD&?IMk-an media gratis dafam

4,333 pembelajaran

5

Guru memiliki kanampuan menggunakan alat media tiga

4.167 dimensi dalam pembe~

Rata-rata 4,283

Nilai rata-rata media pernbelajaran sebesar 4,283 menunjukkan media pembelajaran sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat nilai rata-rata masing-masing dimensi pernbentuk media pembelajaran.

1. Nilai rata-rata penggunaan media auditif pernbelajaran 4.354 menunjukkan bahwa media pembelajaran yang diwujudkan dalam penggunaan media auditif sangat tinggi. Penggunaan media auditif pembelajaran ini ditunjukkan oleh tanggapan guru dalam penggunaan media auditif dalam proses pembelajaran.

2. Nilai rata-rata penggunaan media visual pembelajaran 4,229 menunjukkan bahwa media pembelajaran yang diwujudkan dalam penggunaan media visual sangat

(7)

tinggi. Penggunaan media visual pembelajaran ini ditunjukkan oleb tanggapan guru dalam penggunaan media visual dalam proses pembel;garan.

3. Nilai rata-rata penggunaan media audio visual pembelajaran 4.333 menunjukkan bahwa media pembelajaran yang diwujudkan dalam penggunaan media audio visual sangat tinggi. Penggunaan media audio visual pembelajaran ini ditunjukkan oleb tanggapan guru dalam penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran dilaksanakan secara kontinuitas.

4. Nilai rata-rata penggunaan media grafiS pembebgaran 4,333 menunjukkan babwa media pembelajaran yang diwujudkan dalam penggunaan media grafis sangat tinggi. Penggunaan media grafis dalam pembelajaran ini ditunjukkan oleb tanggapan guru dalam penggunaan media gratis dalam proses pembelajaran dilakukan secara terencana sesuai dengan materi pembelajaran.

5. Nilai rata-rata penggunaan alat media tiga dimensi pembelajaran 4, 167 menunjukkan babwa media pembel;garan yang diwujudkan dalam penggunaan alat media tiga dimensi sangat tinggi. Penggunaan media alat media tiga dimensi pembelajaran ini ditunjuk:kan oleh tanggapan guru dalam penggunaan alat media tiga dimensi dalam proses pembelajaran dilaksanakan secara kontinuitas.

Tabel5.9

Nilai rata-rata Indikator Kemampuan Mengajar (X3)

No ladikator

Rata-rata

I Guru memiJiki kemampuan mengelola keJas dengan baik 3,792 2 Guru memiliki kemampuan mengunakan metode

3,646 pembelajaran

3 Guru memiliki kemampuan menjelaskan materi pembelajaran

(8)

4

Guru memiliki kemampuan membuka dan menutup pelajaran 3,583

5

Guru memiliki kemampuan bertanya 3,875

6 Guru memiliki kemampuao memberikan penguatan 3.708 7 Guru memiliki kemampuan membimbing diskusi 3,813 8 Guru memiliki kemampuan variasi stimulus 3,792

Rata-rata 3,708

Nilai rata-rata kemampuan mengajar sebesar 3. 708 memmjukkan media pembelajaran cukup tinggi. Untuk. lebib jelasnya dapat dilibat nilai rata-rata masing-masing dimensi pembentuk kemampuan mengajar.

1. Nilai rata-rata rnengelola kelas dengan baik 3, 792 menunjukkan bahwa kemampuan mengajar yang diwujudkan dalam mengelola kelas dengan baik cukup tinggi. Pengelolaan kelas dengan baik ditunjukkan oleh tingkah laku guru dalam mengelola kelas merancang kelas dalam kondisi yang kreatit: aktif dan menyenangkan.

2. Nilai rata-rata penggunaan metode pembelajaran 3.646 menunjukkan bahwa kemampuan mengajar yang diwujudkan dalam penggunaan metode pembelajaran cukup tinggi. Penggunaan metode pembelajaran ditunjukkan oleh tingk.ah laku guru dalam melaksanakan proses pembei.Yaran menggunakan metode pembelajaran variatif di kelas sebingga siswa banyak yang senang mengikuti metode pembelajaran ini.

3. Nilai rata-rata menjelaskan materi pembelajaran 3,458 menunjukkan bahwa kemampuan mengajar yang diwujudkan dalam menjelaskan materi pembelajaran cukup tinggi. Penjelasan materi pembelajaran ditunjukkan oleb tingkah laku guru

(9)

dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sesuai dengan tujuao pembelajaran.

4. Nilai rata-rata membuka dan menutup pembelajaran 3,583 menunjukkan bahwa kemampuan mengajar yang diwujudkan dalam membuka dan menutup pembelajaran culrup tinggi. Membuka dan menutup pembelajaran ditunjukkan oleh tingkah laku guru dalam membuka dan menutup pembelajaran di kelas dengan kondisi yang tertib dan rapi.

5.

Nilai rata-rata kemampuan bertanya 3,875 menunjukkan bahwa kemampuan mengajar yang diwujudkan dalam kemampuan bertanya cukup tinggi. Kemampuan bertanya dalam pembelajaran ditunjukkan oleh tingkah laku guru dalam kelas selalu memberikan pertanyaan kepada siswa.

6. Nilai rata-rata memberikan penguatan 3, 708 menunjukkan bahwa kernampuan mengajar yang diwujudkan dalam memberikan penguatan cukup tinggi. Memberikan penguatan ditunjukkan oleh tingkah laku guru dalam proses belajar mengajar selalu memberikan araban dan penguatan terbadap materi yang disampaikan.

7. Nilai rata-rata membimbing diskusi 3,813 menunjukkan bahwa kemampuan mengajar yang diwujudkan dalam membimbing diskusi cukup tinggi. Membimbing diskusi ditunjukkan oleh tingkah laku guru dalam proses belajar mengajar selalu memberikan bimbingan dan petunjuk kepada siswa selama dalam proses diskusi. 8. Nilai rata-rata variasi stimulus 3, 792 menunjukkan bahwa kemampuan mengajar

yang diwujudkan dalam variasi stimulus cukup tinggi. Variasi stimulus ditunjukkan oleh tingkah laku guru dalam proses belajar mengajar selalu memberikan masukan

(10)

dan bimbingan secara variatif kepada siswa selama proses pembebgaran berlangsung.

Tabel5.10

Nilai rata-rata lndikator Supervisi Pimpinan (X.)

No

laclikator

Rata-rata

I Pimpinan memiliki kemampuan memimpin guru dalam

4,.271 melalrukan pekerjaan

2 Pimpioan memiliki kemampuan dalam berk.omunikasi

4,417 denganguru

3 Pimpioan mempunyai kemampuan Wltuk. memotivasi guru 4,271 4 Pimpinan mempunyai kemampuan Wltuk. bertindak adil 4.208

Rata-rata

4,292

Nilai rata-rata supervisi pimpinan sebesar 4,292 menWljukkan supervisi pimpinan sangat baik. Untuk. lebih jelasnya dapat dilihat nilai rata-rata masing-masing dimensi pembentuk supervisi pirnpinan.

I. Nilai rata-rata kemampuan mengelola. mengembangkan. mel~ evaluasi program pengajaran 4,271 menunjukkan bahwa supervisi pimpinan yang diwujudkan dalam memimpin guru sangat baik. Memimpin guru dapat ditunjukkan oleh perilaku pimpinan dengan berusaha segala upaya membuat kondisi guru selalu disiplin dan tertib dalam pekeljaannya.

2. Nilai rata-rata berkomunikasi dengan guru 4.417 menunjukkan bahwa supervisi pimpinan yang diwujudkan dalam berkomunikasi dengan guru sangat baik. Berkomunikasi dengan gum dapat ditunjukkan oleh sikap dan perilalru pimpinan

(11)

dalam memberikan informasi dan komunikasi kepada guru sangat jelas dan mudab dipahami oleh guru.

3. Nilai rata-rata memotivasi guru 4,271 menunjukkan bahwa supervisi pimpinan yang diwujudk:an dalam memotivasi guru sangat baik. Memotivasi guru dapat ditunjukkan oleh perilaku pimpinan dengan berusaha memberikan semangat dan doroogan kepada guru untuk selalu .wyu dan maju dalam pendidikan.

4. Nilai rata-rata bertindak. adil 4,.208 menunjukkan bahwa supervisi pimpinan yang diwujudkan dalam bertindak adil sangat baik. Bertiodak adil dapat ditunjukkan oleh perilak:u pimpinan dengan berusaha memberikan contoh disiplin yang baik.

Tabel5.11

Nilai rata-rata lndikator Profesionalisme Guru (Y)

No ladikator

Rata-rata

1 Guru sudah memiliki kemampuan mengelo~ mengembangkan~

meJaksanalran, evaluasi program pengajaran 4.083

2

Guru sudah memiliki keahlian atau k.emampuan mengolah

4,083 k:urikulum

3 Guru sudah memiliki keahlian memotivasi siswa dalam

3,875 pembel~aran

4 Guru sudah memiliki kealdian dan lremampuan membangkitkan

3.979 semangat belajar siswa

5 Guru sudah memiliki keahlian dan kemampuan

(12)

6

I

Guru sudah memiliki keahlian dan kemampuan dalam 3,833 pengambilan keputusan

Rata-rata

3,986

Nilai rata-rata profesionalisme guru sebesar 3,986 menunjukkan profesionalisme sangat tinggi. Untuk lebih jelasoya dapat dilihat nilai rata-rata masing-masing dimensi pembentuk profesionalisme guru.

1. Nilai rata-rata kemampuan mengelola, mengembangkan, melak~ evaluasi program pengajaran 4,083 menunjukkan bahwa profesionalisme guru yang diwujudkan dalam kemampuan mengelola, mengembangkan, melaksanakan,. evaluasi program pengajaran sangat baik. Kemampuan mengelola, mengembangkan, melaksanakan. evaluasi program pengajaran dapat ditunjukkan oleh perilaku guru dengan berusaba segala upaya mengelola dan mengembangkan proses pembebYaran dengan baik.

2. Nilai rata-rata kemampuan mengolah kurikulum 4,083 menunjukkan bahwa profesionalisme guru yang diwujudkan dalam kemampuan mengolah kurikulum sangat baik. Kemampuan mengolah kurikulum dapat ditunjukkan oleh perilaku guru dengan berusaha segala upaya mengelola dan mengembangkan kurikulum sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

3. Nilai rata-rata kemampuan memotivasi siswa 3,875 menunjukkan babwa profesionalisme guru yang diwujudkan dalam kemampuan memotivasi siswa sangat baik. Kemampuan kemampuan memotivasi siswa dapat ditunjukkan oleh perilaku guru dengan memberikan dorongan dalam kegiatan proses pembelajaran.

4. Nilai rata-rata membangkitkan semangat bebYar siswa 3,979 menunjuk:lcan bahwa profesionalisme guru yang diwujudkan dalam membangkitkan semangat befajar

(13)

siswa sangat baik... Membangkitkan semangat bebgar siswa dapat ditonjukkan oleb perilalru guru dengan membenk.an semangat dan kreatifltas kepada siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar.

5.

Nilai rata-rata mengintegrasikan berbagai bidang studi 4,063 menunjukkan bahwa profesionalisme guru yang diwujudkan dalam mengintegrasikan berbagai bidang studi kepada siswa sangat baik. Mengintegrasikan berbagai bidang studi dapat ditunjukkan oleb perilaku guru dengan meJaksanakan pembebgaran menggunakan berbagai sumber belajar yang eksploratif selama dalam kegiatan proses bel~ar mengaJar.

6. Nilai rata-rata kemampuan pengambilan keputusan 3,833 menunjukkan bahwa profesionalisme guru yang diwujudkan dalam kemampuan pengambilan keputusan sangat baik. Kemampuan pengambilan keputusan dapat ditunjukkan oleb perilalru guru dapat menyelesaikan masalah dalam setiap permasalahan siswa maupun guru.

5.3. Uji Validitu daa Reliabilitas

Pada bagian ini akan diuraikan tentang pengujian alat ukur yang disusun atau dirancang sebelumya

berdasalbn

peroleban data pada variabel-variabel penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan. yang terdiri dari item-item atau butir-butir pertanyaan yang dirancang dan disusun untuk memperoleh data variabel-variabel penelitian yang berasal dari jawaban respondeD. Dari penyebaran kuesioner, yang dianggap lengkap dan memenuhi syarat sebanyak 48 kuesioner.

Pada penelitian in~ yang di uji validitas dan realibilitasnya adalah kurikulum (X1).

media pembelajaran (X2). kemampuan mengajar (XJ), supervise pimpinan (~). dan profesionalisme guru (Y).

(14)

5.3.1. Uji Validitas du Reliabilitas Kariluda• (XI)

Hasil uji validitas dan reliabilitas pada variabel kurikulum <Xt). dapat dilihat pada tabel 5.12 sebagai berikut :

Tabel5.12

Uji Validitas dan Reliabilitas Kurikulum {X1)

Variabel Koefisien Korelasi Signiftkansi Keterangan

(X.,) 0,7151 2,196E-Oll Valid

(X,2) 0,5609 I.InE-006 Valid

(Xn) 0,5645 9,699E-007 Valid

(X1.4) 0,6651 l,512E-009 Valid

Reliabilitas = 0.8653

Berdasarkan tabel 5.12. nilai signifikansi untuk koefisien korelasi antara setiap item dengan total item lebih kecil dari taraf signiflkasi yang ditetapkan (a) yaitu 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa jawaban respondeD pada seluruh item adalah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0,8653 lebih besar dari 0,6 berarti seluruh item tersebut diatas sudah reliabel untuk menjelaskan kurikulum.

5.3.2. Uji Validitas du Reliabititas Media Pe~~~belajaran (X2)

Hasil uji validitas dan reliabilitas pada variabel media pembelajaran (X2). dapat

(15)

Tabel5.13

Uji Validitas dan Reliabilitas Media Pembelajaran (X2)

Variabel Koefisien Korelasi Signifikansi Keterangan

{X2t) 0,5841 3,.259E-007 Valid

(X22) 0,7399 1,912E-012 Valid

(Xu) 0,7072 4,564E-011 Valid

(XH) 0.4664 9,005E-005 Valid

(Xu) 0,7011 7,920E-OII Valid

Reliabilitas

=

0,8431

Berdasarkan tabel 5.13, nilai signifikansi untuk koefisien korelasi antara setiap item dengan total item lebih kecil dari taraf signifikasi yang ditetapkan (a) yaitu 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa jawaban responden pada seluruh item adalah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0,8431 lebih besar dari 0,6 berarti seluruh item tersebut diatas sudah reliabel untuk menjelaskan media pembelajaran.

5.3.3. Uji Validitas daa Reliabilitas Kemampaan Maagajar (~)

Hasil uji validitas dan reliabilitas pada variabel kemampuan mengajar (X3),

dapat dilibat pada tabel 5.14 sebagai berikut :

Tabei5.J4

Uji Validitas dan Reliabilitas Kemarnpuan Mengajar (X3)

Variabel Koefisien Korelasi Signifikansi Keterangan

(XJ.t) 0,6288 6,783&006 Valid (Xn) 0,5945 I,n4E-007 Valid (X33) 0,5433 2,922E-006 Valid {XH) 0,5393 1,205E-005 Valid (XJs) 0,6372 l,141E-008 Valid (XJ.6) 0,5408 3,303E-006 Valid

(Xu) 0,5091 4,733E-005 Valid

{Xu) 0,5210 8,612&006 Valid

(16)

Berdasarkan tabel 5.14. nilai signifikansi untuk: koefisien korelasi antara setiap item dengan total item lebih kecil dari taraf signifikasi yang ditetapkan (a) yaitu 0,05. Hal ini dapat dikatakan babwa jawaban respooden pada seluruh item adalah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0~6892 lebih besar dari 0,6 berarti seluruh item tersebut diatas sudah reliabel untuk menjelaskan kemampuan mengajar.

5.3.4. Uji Validitu daa Reliabilitas Sapervisi Pi•pi-(X.)

Hasil uji validitas dan reliabilitas pada variabel supervisi pimpinan ()4). dapat dilihat pada tabel5.15 sebagai berikut:

Tabel5.15

Uji Validitas dan Reliabilitas Supervisi Pimpinan (~)

Variabel Koefisien Korelasi Signifikansi Keterangan

()4_,) 0,5393 1,205E-005 Valid

(Xu) 0,6372 1,147E-008 Valid

(~_3) 0,5210 8,612E-006 Valid

(Xu) 0,6069 5,860E-006 Valid

Reliabilitas = 0, 7652

Berdasarkan tabel 5.15, nilai signifikansi untuk koefisien korelasi antara setiap item dengan total item lebih kecil dari taraf signifikasi yang ditetapkan (a) yaitu 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa jawaban responden pada seluruh item adalah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0, 7652 lebih besar dari 0,6 berarti seluruh item tersebut diatas sudah reliabel untuk menjelaskan supervisi pimpinan.

(17)

5.3.5. Uji Valiclitu daB Reliabilitas ProfesioaalisiB Gan (Y)

Hasil uji validitas dan reliabilitas pada variabel profesionalisme guru (Y).. dapat dilihat pada tabel5.16 sebagai berikut:

Tabel5.16

Uji Validitas dan Reliabilitas Profesionalisme Guru (Y)

Variabel Koefisiea Korelasi Sigaifikaasi Ketenmgaa

·

···(Y;)··~··~·,···--"···o~662i-·~,·---

.. ·-·"-· ..

,.i:896&009""'-·· .. ,,. ...

M . . -····vatid~·-·u··

(Yz) 0~6355 1.295£-008 Valid

(Yl) 0.7731 4,494E-014 Valid

(Y.t) 0,5211 8,555E-006 Valid

(Ys) 0,7448 J,138E-012 Valid

(Y6) 0,7956 2,417£-015 Valid

Reliabililas = OJ14S3

Berdasarkan tabel 5.16, nilai signifik:ansi untuk koefisien korelasi antara setiap item dengan total item lebih kecil dari taraf signifikasi yang ditetapkan (a) yaitu 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa jawaban respondeD pada seluruh item adalah valid. Nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0,8453 lebib besar dari 0,6 berarti seluruh item tersebut diatas sudah reliabel untuk menjelaskan profesionalisme guru.

5.4. Basil Allalisis Data daa Peagajiaa ffipotesis 5.4.1. AsaiiiSi Klasik

Persamaan regresi barns bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimolor).

Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE, maka barus dipenubi diantaranya tiga asumsi dasar.

(18)

Pengujian asumsi ldasik daJam penelitian ini tidak. diperlukan karena data dalam penelitian ini bukan merupakan data time series yang membutuhkan asumsi non autokorelasi, namun merupakan data cross section. (Gujarati. 1995:21).

2. Maltikoliaieritas

ldentifikasi secara statistic ada atau tidaknya gejaJa multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance lnjlaJion Factor (VIF).

Tabel5.17 Uji Multikolieritas

Coeffkientsa

0,665

0,532 Dependent Variable : ProfesionaJisme Guru (Y)

2,9741 1,7835 2.5784

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh basil bahwa nilai VIF pada seluruh variabel bebas lebih kecil dari I 0, artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak ada gejala multikolinier. (Ghozali, 2006).

3. Hetemskedasmitas

Pada regresi liner nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel X. Hal ini bisa diidentifikasi dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variable bebas. Hasil perhitungannya adalah pada halaman berikut ini:

(19)

Tabel5.18 Uji Heteroskedastisitas

Correlations

Correlation Kurikulum (X 1)

Coefficient Media PembelcYaran (X2) Kemampuan Mengajar (X3) Supervisi Pimpinan (X4) Unstandardized residual Sig. (2-tailed) Kunblum (X l)

Media PembelcYaran (X2) Kemampuan Mengajar (X3) Supervisi Pimpinan (X4) Unstandardized residual N Kunlrulum (XI) Media Pembelajaran (X2) Kemampuan MeJIP.jar (X3) Supervisi Pimpinan (X4)

Unstandardized residual

Uastalldardized residnl 0,1026 -0,0676 -0.0524 -0,0423 1,000 0,8794 0,5763 0,5976 0,5643

48

48

48

48

48

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikansinya untuk variabel kurikulum, media pembelajaran. kemampuan mengajar, supervisi pimpinan lebih dari 5o/o, ini berarti bahwa tidak ada bubungan variable bebas dengan nilai residunya. maka penelitian ini tidak terdapat gejala beteroskedasitas.

5.4.2. Regn:si Liaier Bet-gaJada

Untuk menguji pengaruh kurikulum (X11 media pembelajaran (X2). kemampuan mengajar (X3), dan supervisi pimpinan (X4) terbadap profesiooalisme guru (Y)~ maka digunakan analisa regresi tinier berganda. Karena dengan koefisien beta regresi dapat diketabui berapa besar pengaruh setiap variabel bebas terbadap variabel terikatnya. Juga dapat diketahui pengaruh secara serempak dan secara parsial.

(20)

Hasil perhitungan SPSS 13.0 dapat dilibat pada table 5.19. Tabel5.19.

Hasil Perhitungan Regresi Bergandadengan meoggunakan SPSS13.0 Variabel Kurikaltmt (Xl)

Media peaabelajanua

(X2)

KeiiUI•p- Mngajar

{XJ) Supervisi Pimpiluul (X4)

KoastaB

=

8,1785

F laitaag = 26,4782 Sumber : Lampiran

5

Koefisiell

Koefisiell

Pmb.

Keteraagaa

Regresi

Korelasi

Panial

0,3221 0~5291 2,754.10-9 Signifikan 0,2437 0,5824 5,572.1 o-lo Signifikan 0,8329 0,7282 1,759.10-8 Signifikan 0,2541 0,4927 2,891.10-10 Signifikan R2=07238 Prob

=

5,673.1 o-10

Berdasarkan basil perhitungan regresi tinier pada tabel 5.19 diperoleh persamaan sebagai berik.ut :

v

=

0,1785

+

0,3221

x,

+

0,2437

x2

+

0,8329

x3

+

o,2s1

x4

Koefisien detenninasi sebesar 0, 7238 menunjukkan bahwa besarnya kontribusi selurub variabel bebas terbadap profesionalisme guru sebesar 72,384¥-. sedangkan sisanya 27,66% dipengaruhi oleh variabellain yang tidak ada dalam persamaan.

5.4~1 Koefisiea Regresi

Persamaan regresi dapat dijelaskan sebagai berikut :

I.

bo

= 0,1785 artinya apabila seluruh variable bebas tidak ada perubahan maka profesionalisme guru sebesar 0,1785.

(21)

2. b1 = 0.3221 artinya apabila tanggapan responden tentang kurikulum naik

sebesar satu satuan skoc, maka profesionaJisme guru sebesar 0.3221. 3. ~

=

0.2437 artinya apabila tanggapan responden tentang media

pembelajaran naik sebesar satu satuan skoc. maka protesionalisme guru sebesar 0,2437.

4.

hJ

= 0.8329 artinya apabila tanggapan responden tentang kemampuan mengajar naik sebesar satu satuan skoc, maka profesionalisme guru sebesar 0,8329.

5. b4 = 0,2541 artinya apabila tanggapan responden tentang supen·1s1

pimpinan naik sebesar satu satuan skoc. maka profesionalisme guru sebesar 0,2541.

5.4.2.2 Koefisien Determinasi Parsial

Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel dapat dijelaskan dengan koefisien korelasi parsial sebagai berikut (Ghozali,2001:49):

1 . rt

=

0,5291 artinya pengaruh kunK.ulum terhadap profesionalisme guru sebesar 52,91%.

2. r2 = 05824 artinya pengaruh media pembelajaran terhadap profesionalisme guru

sebesar 58,24%.

3. R3

=

0. 7282 artinya pengaruh kemampuan mengajar terhadap profesionalisme

guru sebesar 72,82%.

4. r4 = 0.4927 artinya pengaruh supervisi pimpinan terhadap profesionalisme guru sebesar 49.2?0/o.

(22)

5.4.3. Penpjiaa Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Uji F (Simaltaa)

Nilai F hitung sebesar 26.4782 deogan probalitas enor 5,673.10-10 < 0.05 dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh secara serempak kurikulum (X 1 ), media pembelajaran (X2). kemampuan meogajar (X3). supervise pimpinao (X4) terhadap profesionalisme guru (Y). jad~ hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kurikulum. media pembelajaran. kemampuan meogajar, supervise pimpinan berpengaruh secara simultan terhadap profesiooalisme guru Madrasah Tsanawiyah Aljawahir Kabupaten Sampang diterima.

b. Uji t (Partial)

I. Nilai probalitas error untuk variabel lrurikulum (X1) sebesar 2,754.10"9 < 0,05,

dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh parsial kurikulum terhadap profesionalisme guru. Jadi hipotesis yang menyatakan kurikulum berpeogaruh pada profesiooalisme guru Madrasah Tsanawiyah Aljawahir di terima.

2. Nilai probalitas error untuk variabel media pembelajaran (X2) sebesar 5,572.1

10 <

0,05, dapat dikatakao bahwa terdapat pengaruh parsial media pembelajaran terhadap profesionaJisme guru. Jadi hipotesis yang menyatakan media pembelajaran berpengaruh pada profesionalisme guru Madrasah Tsanawiyah Aljawahir di terima.

3. Nilai probalitas error untuk variabel kemampuan mengajar (X3) sebesar I, 759.10-8

< 0,05, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh parsial kemampuan mengajar terhadap profesiooalisme guru. Jadi hipotesis yang menyatakan kemampuan mengajar berpengaruh pada profesionalisme guru Madrasah Tsanawiyah Aljawahir di terima.

(23)

4. Nilai probalitas error untuk variabel supervisi pimpinan (Xa) sebesar 2,891.10-10 < 0,05. dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh parsial supervisi pimpinan terbadap profesionalisme guru. Jadi hipotesis yang menyatakan supervisi pimpinan berpengaruh pada profesionalisme guru Madrasah Tsanawiyah Aljawahir di terima.

5.

Berdasarkan nilai korelasi parsial diketahui nilai terbesar 0,7282 yaitu pada variabel kemampuan mengajar. Jadi variabel kemampuan mengajar berpengaruh dominan terhadap profesionalisme guru Madrasah Tsanawiyah Aljawahir Kabupaten Sampang.

5.5.

Pemballasaa

5.5.1 Peagarab Secara Silmaltaa Karikalam, Media Pembelajaraa, Kemampaaa

Me~~gajar,

Sapervisi Pimpiaaa Terlladap Profesioaamme Gana.

Hasil uji F probalitas

error

5,673.1

o-•o

menunjukkan terdapat peogaruh

secara

serempak kurikulum, media pembelajarao. kemampuan mengajar. dan supervisi pimpinan terhadap profesionalisme guru.

Bagi guru dalam melaksanakan profesinya dapat mengembangkan dan merencanakan

k:urikulmn

dengan langkah-laogkah yang ditempuh meliputi merumuskan tujuan, merumuskan materi. merumuskan kegiatao pembelaja.raD; dan menentukao alat evaluasi (Munir, 2008:39). Guru yang meogembangkan kurikulum tentunya dapat melaksaoakan proses pembelajarao yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan atau dikembaogkan oleh pemerintah yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikao (KTSP).

Penggunaao media pembelajaran Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu, Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan

(24)

perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran merupakan faktor yang berpengaruh terhadap profesionalisme guru.

Begitu pula yang sangat berpengaruh adalah tentang kemampuan mengajar seorang guru. Menurut Winata (2005;71) bahwa salah satu aspek penting dalam kompetensi guru adalah kemampuan mengajar. Kemampuan mengajar adalah suatu kemampuan yang menuntut latihan terprogram untuk dapat menguasai proses pembelajaran. Penguasaan terhadap kemampuan mengajar ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. Kemampuan mengajar bersifat generik yang berarti bahwa kemampuan ini perlu dikuasai oleh semua guru agar nantinya diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Oleh sebab itu kemampuan mengajarlah yang dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk lebih berprofesional.

Menurut pendapat Halsey yang dikutip oleh Ridwan (1983:16) supervisi adalah orang-orang yang tepat untuk tiap pekerjaan. menimbulkan minat tiap-tiap orang terhadap pekerjaan dan mengajarkan bagaimana harus melakukan pekerjaannya, mengukur dan menilai basil kerjanya, mengadakan koreksi-koreksi bilamana perlu dan memindahkan orang kepeda perkejaan yang lebih sesuai atau memberhentikan mereka yang temyata tidak dapat bekerja lebih baik. memberi pujian dan penghargaan atas kerja yang baik. dan akhimya menyelaraskan setiap orang kedalam suasana kerja sama yang erat dengan ternan-ternan sekerjanya, semuanya itu dilakukan secara adil, sabar, dan tenggang rasa sehingga setiap orang menjalankan pekerjaannya dengan mahir, teliti, cerdas, bersemangat dan lebih sempuma. Oleh karena itu supervisi pimpinan juga berpengaruh terhadap profesionalisme guru.

(25)

5.5.2 Peaprah Secara

Parsial

Klllikula• Terlaadap Profesioaalimle Gun.

Probabilitas error pengaruh kurikulum terbadap profesiooalisme guru sebesar

~ 754.10-9 Lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 menunjukkan terdapat pengaruh

secara

parsial kurikulum terhadap profesionalisme.

Pelaksanaan kurikulum disebut juga sebagai implementasi

kurikulum

yang merupakan kegiatan nyata yang dilaksanakan pengajar dalam proses pembelajaran. Menurut (Munir, 2008 :3 7) bahwa proses pembelajaran bisa dipandang sebagai transformasi input menjadi output. Penilaian kurikulum sebagai suatu proses meliputi : Penilaian kurikulum yang dilakukan terhadap unsur tertentu pelaksanaan perangkat kurikulum, penilaian kurikulum yang dilakukan terhadap keseluruhan pelaksanaan perangkat kurikulum. Penilaian kurikulum berfungsi untuk mendiagnosa (diagnose),

kegagalan atau kelemahan pelaksanaan kurikulum, merevisi (revise) mengantisipasi

kekurangan atau kelemahan selama pelaksanaan kurikulum, membandingkan (compare)

dengan kurikulum sebelumnya atau dengan kurikulum luar dalam upaya mencapai bentuk kesempurnaan. Oleh karena ito pengembangan kurikulum di Madrasah Tsanawiyah Aljawahir sangat dibutuhkan dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dan pengajaran.

5.5.3 Peagarah Secara Parsial Media Pembelajaraa, Terltadap Profesionalisme

Gun.

Probabilitas error pengarub media pembelajaran terhadap profesiooalisme guru sebesar 5,512.1

o-

10 Lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 menunjukkan terdapat pengaruh secara parsial media pembel~aran terhadap profesionalisme.

(26)

Penggunaan media sangat dibutuhkan oleh seorang guru dalam kegiatan proses belajar mengajar. Media pembelajaran adalah suatu alat atau bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran (Udin S Winata Putra.2005).

Seorang guru dapat mengembangkan kreatiftas dan ekplorasinya dalam menggunakan media pembelajaran di sekolah. Tentunya dapat kita rasakan pemanfaatan media sangat penting dilakukan sebagai alat tranformasi dan informasi bagi siswa. Dengan begitu, peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran. Tanggungjawab utama manajer pembelajaran adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Proses kegiatan akan terjadi jika siswa dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar. Untuk itu guru Madrasah Tsanawiyah Aljawahir bisa lebih banyak menggunakan waktunya untuk menjalankan fungsinya sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam kegiatan belajar.

5.5.4 Pengaruh Seatra Panial Ke111a111puaa Meagajar Terhadap Profesioaalisllte Guru.

Probabilitas error pengaruh kemampuan mengajar terbadap profesionalisme guru sebesar 1,759.10-SLebib kecil dari tarafsignifikan 0,05 menunjukkan terdapat pengaruh secara parsial kemampuan mengajar terhadap profesionalisme guru.

Kemampuan mengajar guru merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional. Guru yang berkualitas, profesional dan berpengetahuan, tidak hanya berprofesi sebagai pengajar, namun juga mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

(27)

Menurut Winata (2005;71) bahwa salah satu aspek penting dalam kompetensi guru adalah kemampuan mengajar. Kemampuan mengajar adalah suatu kemampuan yang menuntut latihan terprogram untuk dapat menguasai proses pembelajaran. Penguasaan terhadap kemampuan mengajar ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. Kemampuan mengajar bersifat generik yang berarti bahwa kemampuan ini perlu dikuasai oleh semua guru Madrasah Tsanawiyah Aljawahir agar nantinya diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan pengajaran.

5.5.5 Peagarala Secant Pania.l Sapervisi Pimpillaa Terhadap Prnfesioulisme

Gun.

Probabilitas error pengaruh supervisi pimpinan terhadap profesionalisme guru sebesar 2,891.10-10 Lebih kecil dari taraf signifik.an 0,05 menunjukkan terdapat pengaruh secara parsial supervisi pimpinan terhadap profesionalisme guru.

Supervisi pimpinan

amu

Kepala Sekolah memiliki togas

dan

tanggung ja~ serta wewenang yang berat dalam rangka mengelola sekolah. Keberhasilan sekolah yang dipimpinnya sangat ditentukan oleh kepemimpinannya. Supervisi merupakan peran yang strategis bagi Kepala Sekolah dalam melakukan fungsi manajemen dalam pengawasan (controlling), pembinaan dan pengembangan (development) bagi anggota

organisasi. Kepala Sekolah sebagai pimpinan dalam menjalankan fungsinya perlu efektif dan efesien.

Menurut pendapat Halsey yang dikutip oleh Ridwan (1983:16) supervisi adalah orang-orang yang tepat untuk tiap pekerjaan, menimbulkan minat tiap-tiap orang terhadap pekerjaan dan mengajarkan bagaimana hams melakukan pekerjaannya, mengukur dan menilai basil kerjanya, mengadakan koreksi-koreksi bilamana perlu dan

(28)

rnernindahkan orang kepeda perkejaan yang lebih sesuai atau rnernberhentikan rnereka yang temyata tidak dapat bekerja lebih baik, rnernberi pujian dan penghargaan atas kerja yang baik, dan akhimya rnenyelaraskan setiap orang kedalam suasana kerja sama yang erat dengan ternan-ternan sekerjanya, sernuanya itu dilakukan secara adil, sabar, dan tenggang rasa sehingga setiap orang rnenjalankan pekerjaannya dengan rnahir, teliti, cerdas, bersemangat dan lebih sempuma.

Oleh sebab itu supervisi pimpinan rnerupakan kornponen yang berpengaruh di Madrasah Tsanawiyah Aljawahir sebagai usaha untuk rnernirnpin, rnengawasi, dan rnengarahkan

guru

sehingga dapat rnenjalankan tugasnya dengan baik dan rnernberi basil yang rnaksimal.

Referensi

Dokumen terkait