• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTEMUAN 1 PROOF OF CASH (PENGUJIAN KAS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTEMUAN 1 PROOF OF CASH (PENGUJIAN KAS)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERTEMUAN 1

PROOF OF CASH (PENGUJIAN KAS)

A. Tujuan Audit atas Kas:

1. Keberadaan (Existence): menyakinkan bahwa posisi kas dan setara kas pada tanggal neraca benar-benar ada dan merupakan milik perusahaan.

2. Pencatatan dan pisah batas (Recording and Cut Off): menyakinkan bahwa transaksi penerimaan dan pengeluaran kas telah dicatat pada periode yang tepat.

3. Sah (Completeness): menyakinkan bahwa semua transaksi kas dan setara kas telah dicatat dengan lengkap dan merupakan transaksi yang sah.

4. Absah dan benar (Validity & Valuation) : menyakinkan bahwa transaksi kas di bank seperti dinyatakan bahwa rekonsiliasi adalah abash dan benar.

5. Pengungkapan (Discloure) : menyakinkan bahwa transaksi kas dan setara kas telah diungkapkan dengan jelas.

B. Informasi Tambahan Atas Rekening

Kas yang ada di PT. Seroja pada tanggal 31 Desember 1999 terdiri dari Petty Cash dan saldo rekening giro pada beberapa Bank di Jakarta dan Surabaya. Untuk mendukung hasil audit yang anda lakukan terhadap rekening kas dan bank perusahaan. Kas opname dilakukan oleh auditor di hadapan Rina (kasir PT. Seroja) pada tanggal 31 Desember 1999 dari jam 10.00 – 11.30 WIB. Berikut ini adalah hasil perhitungan kas yang dilakukan oleh auditor KAP INCO:

Petty Cash

Rp Banyaknya

Uang kertas 50.000 1 Lembar

20.000 2 10.000 5 5.000 10 1.000 20 500 20 100 20 Uang Logam 1.000 - 500 10 Keping 100 - 50 - 25 -

(2)

- Check dan wesel pos harus disetor -

- Check mundur Rp 53.000

- Pengeluaran kas yang belum direimburse (diganti) Rp 580.000

- Uang muka pegawai/Bon sementara Rp 150.000

Keterangan: Rekening Kas per buku (C-1) Rp 235.000

Diminta: Berdasarkan komposisi Petty Cash diatas, buatlah Berita Acara Kas Opname per 31 Desember 1999 dan jurnal penyesuaiannya

(3)

PERTEMUAN 10

ACCOUNT RECEIVABLE AND UNCOLLECTABLE RECEIVABLE

(PIUTANG DAGANG DAN KERUGIAN PIUTANG)

A. Tujuan Audit atas Piutang Dagang dan Kerugian Piutang:

1. (Validity & Ownership): menyakinkan bahwa piutang yang tercatat merupakan tagihan yang sah dan merupakan milik perusahaan.

2. (Completeness and Cut Off): menyakinkan bahwa semua tagihan perusahaan telah dicatat dengan lengkap dan tepat dalam pisah batas.

3. (Valuation): menyakinkan bahwa cadangan piutang tak tertagih atau penghapusan piutang telah dinilai cukup memadai

4. (Presentation and Disclosure): menyakinkan bahwa piutang yang dijaminkan atau dihipotikkan telah diungkapkan dalam laporan keuangan secara memadai. 5. (Classification): menyakinkan bahwa piutang telah diklasifikasikan dengan tepat B. Informasi Catatan Piutang Dagang dan Penerimaan Kas PT. Seroja Selama

Tahun 1999.

No Nama Debitur Tgl Faktur Saldo Piutang

1 PT. Sentosa 24-12-1999 12-09-1999 17-08-1999 3.450.000 480.000 2.976.000 2 Toko Topi Missy 20-11-1999

07-10-1999 11-09-1999 5.958.000 500.000 290.000

3 Toko Mawar Berkembang 22-11-1999 17-09-1999 19-07-1999 6.675.000 4.106.000 568.000 4 CV. Berlian 06-12-1999 03-11-1999 13-09-1999 271.000 106.000 3.654.000 5 Toko Tas Winni The Pooh 22-12-1999 1.584.000 6 PD. Merah Putih 05-09-1999 3.981.000 7 CV. Merpati Putih 26-08-1999 254.000 8 Toko Sayang Manise 17-11-1999

20-10-1999 489.000 550.000 9 PD. Jembatan Merah 15-10-1999 18-08-1999 1.740.000 860.000 10 UD. Rezeki Lancar 02-12-1999 556.000

(4)

12-10-1999 625.000 12 Toko Mas Agung 05-10-1999

06-09-1999 07-08-1999 2.000.000 975.000 1.250.000 13 CV. Selalu Wangi 13-08-1999 06-07-1999 750.500 175.000 14 PT. Maju Pantang Mundur 25-12-1999 1.950.000 15 Toko Sederhana 26-11-1999

05-10-1999

525.000 435.000 16 UD. Bersinar Selalu 13-11-1999

06-10-1999 26-09-1999 2.150.000 545.000 150.000 17 PT. Kenangan 23-12-1999 25-11-1999 1.500.000 750.000 18 CV. Melati 30-07-1999 500.000

Kebijaksanaan perusahaan kepada debitur untuk memberi waktu 1-30 hari dianggap belum menunggak.

Berikut ini adalah saldo piutang dagang PT. Seroja per 31 Desember 1999 dan 1998

31-12-1999 31-12-1998

Piutang dagang Rp 54.579.000 Rp 45.975.000

Cadangan kerugian piutang Rp 13.644.750 (K) Rp 3.425.250 (D) Rp 40.934.250(D-1) Rp 49.400.250(D-1) Biaya penyisihan piutang tak tertagih yang sudah ditetapkan oleh perusahaan untuk tahun 1998 dan 1999 masing masing sebesar Rp 8.068.500 dan Rp 13.644.750. Cadangan kerugian piutang ditetapkan sebesar 25% dari saldo piutang dagang per tanggal neraca.

Diminta:

Buatlah kertas kerja Analisa Umur Piutang Dagang dan hitunglah cadangan kerugian piutang yang harus dibentuk oleh perusahaan untuk tahun 1999 beserta jurnalnya.

(5)

PERTEMUAN 11

INVENTORIES (PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN)

A. Tujuan Audit atas Inventories:

1. (Existence): Menyakinkan bahwa semua persediaan yang dicatat benar-benar ada pada tanggal neraca.

2. (Compléteness): Memastikan bahwa semua persediaan yang ada telah dihitung dan dicantumkan dalam ikhtisar persediaan

3. (Ownership)..: Menyakinkan bahwa semua persediaan milik perusahaan.

4. (Valuation) : Persediaan dinilai sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten.

5. (Classification): Pos-pos persediaan telah diklasifikasikan dengan tepat

6. (Cutt-Off): menyakinkan bahwa semua persediaan telah dicatat dengan pisa batas pembelian dan penjualan pada akhir tahun dengan tepat..

7. (Disclouser): Semua persediaan yang dijadikan jaminan telah diungkapkan dengan lengkap dalam laporan keuangan.

8. (Mechanical Accuracy): Jumlah rincian persediaan dalam kartu persediaan sesuai dengan buku besar.

B. Dibawah ini adalah data-data tentang persediaan PT. Seroja per 31-12-1999 dan 31-12-1998.

31-12-1999 31-12-1998 Persediaan barang dagangan Rp 70.375.000 Rp 65.625.000 Persediaan barang dalam perjalanan Rp 5.125.000 Rp 5.375.000 Rp 75.500.000 Rp 71.000.000 Kesalahan-kesalahan berikut terdapat didalam pencatatan perusahaan yang ditemukan oleh anda selaku auditor:

1. Sebuah inventaries toko dengan harga perolehan Rp 750.000 yang diterima pada tanggal 29-12-1999, karena kekhilafan dimasukan ke dalam persediaan barang dagangan per 31-12-1999

2. Sebuah faktur pembelian barang dagangan dengan harga Rp 300.000 bertanggal 29-12-1999 telah diterima dan dicatat oleh perusahaan ke dalam rekening persediaan barang dagangan per 31-12-1999, tetapi barang dagangan itu baru diterima pada tanggal 04 Januari 2000.

3. Sebuah faktur pembelian barang dagangan dengan harga Rp 475.000 bertanggal 26-12-1999 telah diterima oleh perusahaan pada tanggal 31-12-1999 berikut barang dagangannya, tetapi oleh perusahaan belum dimasukkan ke dalam rekening persediaan barang dagangan per 31-12-1999.

(6)

dicatat. Barang tersebut telah dikirim dan diterima oleh pembelinya pada tanggal 31-12-1999. Harga Pokok Penjualan tersebut sebesar Rp 425.000

C. Berikut ini adalah buku besar Barang Dalam Perjalanan yang dimiliki oleh PT. Seroja per 31 Desember 1999.

Barang Dalam Perjalanan No. 104

Tanggal No. PO

Keterangan D K Saldo

Saldo awal Rp 2.425.000

20-03-99 600 Kurnia-JKT

10 buah meja tulis @

Rp 75.000 Rp 750.000 Rp 3.175.000

05-05-99 409 PK. Sinar-JATIM 5 set kursi tamu ukir

@ Rp 325.000 Rp 1.625.000 Rp 1.550.000

30-11-99 610 PK-Abdullah-JATENG

12 set kursi makan @ Rp 300.000

Rp 3.600.000 Rp 5.150.000

23-12-99 612 PK-Antara-JKT 4 set tempat tidur @

Rp 181.250 Rp 725.000 Rp 5.875.000

28-12-99 600 Kurnia-JKT

10 buah meja tulis @

Rp 75.000 Rp 750.000 Rp 5.125.000

Kebijakan perusahaan terhadap persediaannya sebagai berikut: 1. Persediaan dicatat dengan menggunakan metode perpetual

2. Syarat pengiriman & penerimaan barang menggunakan F.O.B Destination

3. Jurnal penyesuaian yang usulkan oleh auditor sudah disetujui oleh pihak perusahaan

Diminta:

Dari data-data diatas saudara diminta untuk membuat kertas kerja persediaan beserta jurnal penyesuain yang diusulkan dan kertas kerja Barang Dalam Perjalanan untuk PT. Seroja

(7)

PERTEMUAN 12

PREPAID EXPENSES (BIAYA DIBAYAR DIMUKA)

A. Tujuan Audit atas Prepaid Expenses:

1. Menyakinkan bahwa saldo per tanggal neraca merupakan biaya yang masih mempunyai manfaat di masa yang akan datang.

2. Memastikan bahwa penambahan selama periode pemeriksaan merupakan pembebanan yang wajar terhadap perkiraan tersebut, serta merupakan biaya yang masih mempunyai nilai manfaat di masa yang akan datang..

3. (Accuracy & Cutt-Off): menyakinkan bahwa pembebanan biaya yang dibayar dimuka memang merupakan beban untuk tahun berjalan dan telah dihitung atas dasar yang dapat diterima dan konsisten dengan dasar yang digunakan periode sebelumnya.

4. (Classification and Disclouser): menentukan bahwa perkiraan-perkiraan tersebut telah diklasifikasikan dengan tepat, dan hal-hal yang penting telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

B. Dibawah ini adalah rincian (Schedule) rekening Biaya Dibayar Dimuka PT. Seroja selama tahun 1999.

Sewa Dibayar Dimuka

Tanggal Keterangan Jumlah

02-01-1999 Gedung kantor pusat, Jl. Jend. Sudirman No.20 Lantai 9 Kav. 7-9, Menara Sudirman JakPus, Untuk dua tahun (01-01-1999 dan 31-12-2000) No.

Bukti BK 02/1/99 Rp 225.000.000

05-03-1999 Rumah Direksi, Jl. Damai No.20-25 JakPus, Untuk 6 bulan (01-03-199 s/d 31-08-99) No. Bukti BK

15/III/99 Rp 180.000.000

15-06-1999 Gudang, Jl. Tulip No.II JakTim untuk satu tahun

(01-06-99 s/d 31-05-00) No. Bukti 35/IV/99 Rp 36.000.000 10-10-1998 Gudang, Jl.Bestari X No. 12 JakUt untuk 6 bulan

(01-10-1998 s/d 31-03-1999) No Bukti BK 52/X/98 Rp 21.000.000 Diminta:

(8)

FIXED ASSETS (AKTIVA TETAP)

A. Tujuan Audit atas Fixed Assets:

1. (Existence & Ownership): Menyakinkan bahwa aktiva tetap yang disajikan dalam laporan keuangan benar-benar ada dan merupakan hak milik perusahaan.

2. (Accuracy & Completeness): menyakinkan bahwa pencatatan dan klasifikasinya telah dilakukan dengan akurat dan semua aktiva tetap milik perusahaan telah dibukukan termasuk ketepatan perhitungan penyusutannya yang diterapkan secara konsisten..

3. (Valuation): menyakinkan bahwa aktiva tetap telah dinilai sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

4. (Disclosure): Aktiva tetap yang telah dijadikan jaminan telah diungkapkan dalam laporan keuangan

B. Dibawah ini adlh saldo aktiva tetap PT. Seroja per neraca 31-12-1999 dan 1998 31-12-1999 31-12-1998 % Penyusutan

Tanah Rp 250.000.000 Rp 250.000.000 -

Gedung Rp 300.000.000 Rp 300.000.000 10 Kendaraan Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 15 Peralatan Kantor Rp 25.500.000 Rp 20.000.000 5

Beban penyusutan untuk tahun 1999 dan tahun 1998 masing-masing sebesar Rp 46.275.000 dan Rp 46.000.000. Perusahaan menyusutkan aktiva tetapnya dengan metode garis lurus (straight line)

Pembelian aktiva tetap yang dilakukan oleh perusahaan selama tahun 1999 Sbb : 1. Kendaraan

Tanggal No. Bukti Keterangan Jumlah

05-02-99 BK 14/II/99 Pembelian 1 buah truk No. Polisi B 7604 SA No Mesin IX 2406 Warna Kuning

Rp 25.000.000 15-10-99 BK 20/X/99 Pembelian kijang tahun 1996 No. Polisi B

194 SA No. Mesin M 16993 Warna Biru

Rp 75.000.000

2. Peralatan Kantor

Tanggal No. Bukti Keterangan Jumlah

12-08-99 BK 26/VII/99

Pembelian 2 buah printer Deskjet @ Rp 2.250.000

Rp 5.000.000 10-11-99 BK 11/X/99 Pembelian 2 buah mesin tik @ Rp

250.000

Rp 500.000

(9)

PERTEMUAN 14

REPAIR AND MAINTENANCE EXPENSES

(BIAYA PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN)

A. Tujuan Audit atas Repair and Maintenance Expenses:

1. (Accuracy & Ownership): Menyakinkan bahwa beban yang dicatat merupakan beban perusahaan yang didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan serta telah dihitung dengan tepat.

2. (Cut Off & Completeness): menyakinkan bahwa semua beban perusahaan telah dibukukan dengan lengkap dan tepat dalam pisah batas.

3. (Valuation): menyakinkan bahwa aktiva tetap telah dinilai sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

4. (Presentation & Disclosure): Semua hal-hal yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan telah diberikan penjelasan yang memadai.

5. (Classification): Ketepatan dalam klasifikasi menurut kelompok/jenis bebannyadan juga dalam hubungannya dengan usaha perusahaan

B. Dibawah ini adalah biaya perbaikan dan pemeliharaan yang dikeluarkan oleh PT. Seroja selama tahun 1999 sebagai berikut:

Tanggal No. Bukti Keterangan Jumlah

17-04-99 BK 15/V/99 Service 3 buah mobil direksi @ Rp 100.000

Rp 300.000 06-06-99 BK 22/VI/99 Reparasi luar biasa mobil BMW No

Polisi B 321 SA

Rp 3.000.000 09-10-99 BK 32/X/99 Service 2 buah truk @ Rp 75.000 Rp 150.000

Lain-lain Rp 1.500.000

Kebijakan perusahaan yang diterapkan terhadap biaya perbaikan dan pemeliharaan adalah setiap pengeluaran di atas Rp 2.500.000 harus dikapitalisasi.

Diminta:

Referensi

Dokumen terkait