• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produksi Media PR Audio-Visual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Produksi Media PR Audio-Visual"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas Program Studi

Produksi Media PR

Audio-Visual

Pengenalan Teknik Kamera

Dasar

Eppstian Syah As’ari

FIKOM

Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id

(2)
(3)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan

perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut:

1. Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada

manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya.

2. Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana yang diinginkan.

3. Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll.

4. Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik.

(4)

Dalam kegiatan produksi video/ film, terdapat banyak jenis

kamera yang digunakan. Pembagian jenis kamera video/

film dibedakan atas media yang digunakan untuk

menyimpan data (gambar & suara) yang telah diambil.

Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil

disimpan pada gulungan film. Namun pada kamera video,

disamping gulungan film juga terdapat pita magnetik untuk

menyimpan data suara.

(5)

Dalam 1 detik pengambilan

gambar, dibutuhkan sekitar 30

frame film. Adapun jenis film yang

digunakan adalah film positif

(slide), dimana untuk melihat

isinya harus dicuci terlebih dulu di

laboratorium film dan

diproyeksikan dengan

(6)

JENIS – JENIS KAMERA

Secara umum terdapat 2 jenis kamera :

1. Analog (AV)

Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal

(gelombang) pada pita kamera perekam. Macam kamera

jenis ini antara lain VHS, S – VHS, 8mm, dan Hi – 8.

2. Digital (DV)

Kamera perekam video digital menyimpan data dalam

format kode biner bit per bit yang terdiri atas rangkaian 1

(on) dan 0 (off). Jenis kamera ini antara lain mini DV, dan

Digital 8.

(7)

MACAM – MACAM VIDEO

Video Analog :

1. Biasanya menggunakan kaset ( tape )

2. Berbahan dasar pita magnetik

3. Memerlukan kompresi ke digital agar bisa

ditransfer ke komputer.

4. Kelebihan warna yang colorfull

5. Kelemahan akan mengalami kehausan

seiring berjalannya waktu.

(8)

# Jenis – jenis Video Analog :

1. U Matic

2. Betamax

3. VHS

(9)

Video Digital :

1. Dapat merekam suara dan gambar dalam waktu yang

bersamaan.

2. CCD ( Charge Couple Device )

(10)

*Jenis-jenis Video Digital :

1. Mini DV

2. DV Cam

3. DVC Pro

(11)
(12)

Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :

1. Baterai untuk catu daya

2. Tempat kaset

3. Tombol Zoom

4. Tombol Recorder

5. Port Output video / audio

(bisa berupa analog

(13)

Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :

1. Baterai untuk catu daya

2. Tempat kaset

3. Tombol Zoom

4. Tombol Recorder

5. Port Output video / audio

(bisa berupa analog

(14)

Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :

1. Baterai untuk catu daya

2. Tempat kaset

3. Tombol Zoom

4. Tombol Recorder

5. Port Output video / audio

(bisa berupa analog

(15)

1. Kamera foto (still photography)

Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang

tidak bergerak (still single picture). Bahan baku

penyimpanan

gambar berasal dari pita selluloid,

sehingga setelah melakukan perekaman harus

(16)

Contoh :

(17)

2. Kamera film (cinema photography)

Kamera film memiliki bahan yang sama dengan

kamera foto namun hasil yang didapat berbeda,

kamera film menghasilkan gambar yang

(18)

kamera 8 mm kamera 16 mm kamera 35 mm Contoh :

(19)

3. Kamera video (video photography)

Untuk kamera vide sendiri memiliki persamaan

dengan

kamera film karena menghasilkan gambar

bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu

bahan bakunya yang berupa kaset video yang setelah

pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat

karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis.

(20)

kamera Betacam MiniDV HDCam Contoh :

(21)

Mengoperasikan Kamera Video

@. Langkah-langkah pengoperasian kamera video :

(22)

1. Lepas penutup lensa

2. Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan

tombol kunci, kemudian dorong ke bawah

3. Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD, kemudian dibuka searah tanda

panah. Secara otomatis viewfinder akan mati

4. Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop

(23)

@. Langkah-langkah memasang kaset pada handy kamera

adalah :

1. Tekan tombol pembuka searah dengan tanda panah dan

buka penutupnya

(24)

2. Masukkan kaset dengan posisi jendela kaca kaset terlihat

dari atas dan tekan bagian tengah belakang kaset

(25)

3. Setelah penahan kaset secara otomatis turun kebawah kemudian

tekan penutup kaset.

(26)
(27)

Apabila kita mengetahui proses gambar di dalam

kamera, maka pada saat melakukan pemotretan kita

bisa memperhitungkan dan membayangkan akan seperti

apa tampilan atau keluaran dari objek yang akan kita

(28)

Pada saat kita menekan tombol shutter, maka di

dalam kamera terjadi tahapan-tahapan untuk

memproses gambar. Meskipun hanya merasakan sekilas

saja, namun tahapan yang dilakukan di dalam kamera

digital cukup panjang. Hanya saja, proses tersebut

dilakukan dengan sangat cepat. Berikut adalah

gambaran tentang proses tersebut :

(29)

Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian

panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau

biasa disebut sensor CCD -yang juga berfungsi

sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD.

Sementara pada kamera DSLR, gambar juga

dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan

gambar ke jendela intip (eye finder).

(30)

• Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada

filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD

atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini

dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang

akan menjadi faktor pengali pada lensa.

(31)

Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar

yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada

CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal

dengan pixel. Jadi istilah pixel atau megapixel pada

kamera digital sebenarnya mengacu pada jumlah titik

pada sensor ini. Semakin kecil sensor dan semakin

banyak titik sensornya, maka akan semakin halus dan

semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan.

(32)

• Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke

bagian pemroses gambar yang tugasnya memproses

semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa

file format gambar, serta melakukan proses kompresi

sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan

sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan,

software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga

menentukan hasil akhir gambar.

(33)

Kedua bagian inilah yang akan menentukan karakter

dari kamera digital tersebut. Itulah sebabnya, setiap

mereka kamera memiliki software dan chipset

sendiri-sendiri pada kamera mereka.

• Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file

gambar dalam format yang dipilih ke bagian

penyimpanan (storage) atau memory card. Biasanya,

memory card berupa SD, CF dan sebagainya.

(34)

Tahapan selanjutnya adalah proses yang dilakukan

di luar kamera. Namun pada kamera digital modern,

masih menyediakan opsi pencetakan langsung yang

disebut PictBridge, ExifPrint dan sebagainya.

(35)

Demikianlah proses gambar pada sebuah kamera

digital. Namun tahapan tersebut hanyalah basic atau

dasar

dari

hampir

semua

kamera

digital.

Pada

beberapa

merek

kamera

digital,

biasanya

masih

menambahkan beberapa proses untuk memperbaiki

kualitas

gambar,termasuk

penambahan

fitur

pada

(36)

Fitur tambahan

Fitur tambahan berupa fungsi pada tingkat software

lebih sering kita jumpai, misalnya penambahan frame

foto, efek foto seperti sephia, black and white dll.

Meskipun efek-efek ini sifatnya hanya sebagai

tambahan, namun kadang sangat membantu

mengurangi proses gambar pada saat di cetak.

(37)

Beberapa fitur tambahan yang sangat berguna

adalah backlight, yaitu memotret objek yang

membelakangi sinar, white balance, pengenalan wajah

untuk pemotretan model serta anti goyangan yang pada

setiap kamera memiliki istilah yang berbeda-beda seperti

anti shake, Mega OIS, VR (Vibration Reduction), Super

steady shot, dan sebagainya.

(38)
(39)

Basic Camera Operation

Camera video ada berbagai macam merk, bentuk, dan varian. Begitu juga media penyimpanan gambar juga

bermacam-macam. Contoh-contoh merk terkenal antara lain: Sony, Panasonic, Phillip, Ikegami, JVC, dan lain-lain. Dari

berbagai merk tersebut masing-masing mempunyai beragam varian dan bentuk. Mulai kamera amatir, semi profesional, dan kamera profesional. Media penyimpanan gambar antara lain: Betacam, Dvcam, Dvc-pro, MiniDV, maupun berbentuk card (kartu memori).

(40)

Bagi pengguna pemula/amatir biasanya dengan

mode auto sudah cukup untuk mendapatkan gambar

standar. Tatapi dalam kondisi tertentu, mode auto tidak

bisa kita pakai untuk mendapatkan gambar sesuai

dengan kemauan kita. Itulah sebabnya kenapa para

Cameraman profesional sering menggunakan mode

manual dalam mengoperasikan kamera.

(41)

The Main Control

Ada enam control dasar pada kamera:

1. Exposure: * Aperture * Shutter Speed * (ND Filter) * (Gain) 2. Filter Colour 3. White Balance 4. Zoom 5. Focus 6. Audio Levels

(42)

Aperture, Shutter speed, ND Filter, dan Gain

merupakan bagian dari exposure.

-Exposure :

Eksposure secara sederhana dapat saya artikan

sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan

gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan

tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:

(43)

·Aperture (diafragma)

Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah

lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa

sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur

banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris

seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan

mengecil sesuai cahaya yang masuk.

(44)

Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim

sinar maksimum de dalam kamera, sebaliknya kalau

bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit,

sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit.

Bukan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22.

lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar, lebih

besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil.

Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan

memutar ring iris di lensa kamera.

(45)

· Shutter Speed

Biasanya shutter speed standar di kamera televisi

1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau

untuk mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed

di posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai

(46)

· ND Filter

Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk

mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa

mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini

digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti

tengah hari yang terik.

(47)

· Gain

Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi apabila

pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya,

yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan

f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan

Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital,

konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).

(48)

- Filter Colour

Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan

cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya

kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna.

Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu

tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan

untuk shoting dengan penerangan cahaya matahari kita

gunakan filter 5600ºK.

(49)

Cahaya matahari banyak mengandung warna biru.

Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk

matahari, sebenarnya kita memasang filter berwarna

oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari.

Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah,

maka kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna

(50)

Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya

mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas

sinarnya rendah lebih mengandung warna merah.

Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan

diukur dengan derajad Kelvin.

(51)

. White Balance

Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang

berbeda dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya

matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih

5600ºK, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai

suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai

suhu antara 5000ºK-6000ºK. karena intensitas cahaya

sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa

menghasilkan warna putih yang tepat.

(52)

Maka dari itu kamera video juga dilengkapi dengan

tombol untuk menyetel white balanceCara termudah

untuk white balance adalah dengan mengarahkan

kamera terhadap benda putih apa saja yang berada

dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang

kita pergunakan untuk merekam adegan.

(53)

Cara menyetel white balance:

* Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan

kondisi cahaya yang kita pakai shoting.

* Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja

* Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder

(54)

* Tekan tombol AWB (Auto White Balance)

* Kamera siap untuk merekam.

Catatan:

“ kamera harus di white balance lagi

apabila keadaan cahaya berubah”.

(55)

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR KAMERA VIDEO

Kamera video adalah perangkat kamera yang

digunakan untuk mengabil gambar bergerak dan

menyimpannya pada media tertentu, dimana kemudian

akan dilakukan proses pengolahan.

Jenis Kamera Video

1) Berdasarkan Format:

~ Analog

(56)

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

2) Berdasarkan Media Rekam :

`Betamax

`Betacam

`VHS

`Memori stick

`8mm

`Mini Disc

`VHS-C

`DV(Digital Video)

`Mini DV

(57)

Pengambilan Gambar

• Macam sudut pengambilan gambar adalah :

1. Normal Angle

Posisi kamera sejajar dengan

ketinggian mata (titik pusat

(58)

2. Hight Camera Angle

Sudut pengambilan dari atas

objek sehingga mengesankan

objek jadi terlihat kecil. Teknik ini

memiliki kesan dramatis yaitu

nilai “kerdil”.

(59)

3. Low Camera Angle

Sudut pengambilan dari arah bawah

objek sehingga mengesankan objek

jadi terlihat besar. Teknik ini

memilikikesandramatis yaitu nilai

agung/ prominance, berwibawa,

(60)

4. Bird Eye View

Teknik pengambilan gambar yang berada

di atas ketinggian objek. Hasilnya akan

terlihat lingkungan yang luas dan

benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.

5. Subjective Camera Angle

Tehnik pengambilan di mana kamera

berusaha melibatkan penonton

dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera

sebagai mata si penonton atau salah

(61)

6. Objective Camera Angle

Tehnik pengambilan di mana kamera menyajikan

sesuai dengan kenyataannya.

7. Eye Level

Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek.

Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata

seseorang. Teknik

ini tidak memiliki kesan dramatis

melainkan kesan wajar.

(62)

8. Frog Eye

Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera

sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih

rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata

penonton mewakili mata katak.

9. Over Shoulder

pengambilan gambar dari

(63)

• Macam bidang pandangan pada saat

perekaman gambar adalah :

· Extreme Close Up (ECU/XCU) :

Pengambilan gambar yang terlihat sangat

detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.

(64)

· Big Close Up (BCU) :

Pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga

dagu.

· Close Up (CU) :

Gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian

dari objek yang terlihat seperti hanya

mukanya

saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru

(65)

· Medium Close Up (MCU) :

Hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.

· Medium Shot (MS) :

Pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).

· Knee Shot (KS) :

(66)

· Full Shot (FS) :

Pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.

· Long Shot (LS) :

Pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang

objek.

· Medium Long Shot (MLS) :

Gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.

(67)

· Extreme Long Shot (XLS):

Gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.

· One Shot (1S) :

Pengambilan gambar satu objek. · Two Shot (2S) :

Pengambilan gambar dua orang. · Three Shot (3S) :

Pengambilan gambar tiga orang. · Group Shot (GS):

(68)

GERAKAN KAMERA

Pan, Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya

a). Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan) b). Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)

Tilt, Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya

a). Tilt up : mendongak ke atas

(69)

Dolly, Track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek

a). Dolly in : mendekati subyek b). Dolly out : menjauhi subyek

Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.

a). Pedestal up : kamera dinaikan

(70)

Crab adalah gerakan kamera secara lateral atau menyamping,

berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan.

a). Crab left (bergerak ke kiri)

b). Crab right ( bergerak ke kanan)

Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke

kanan atau sebaliknya

(71)

Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic,

dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya

a). Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up

b). Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot

Follow :

Gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.

Crane shot :

(72)

• Fading :

Pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.

• Framing :

Objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai dan frame out jika keluar bingkai.

• Tracking

Track adalah gerakan kamera mendekati atau menjauhi obyek. a). Track in : gerak kamera mendekati obyek

b). Track out : gerak kamera menjauhi obyek • Follow

(73)

• Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak :

· Objek bergerak sejajar dengan kamera.

· Walk In : Objek bergerak mendekati kamera. · Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.

Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur-unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik.

(74)

· Backlight Shot : teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.

· Reflection Shot : teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air

yang dapat memantulkan bayangan objek.

· Door Frame Shot : gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.

· Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.

(75)

· Jaws Shot : kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.

· Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan

indah.

· The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang

sehingga menjadi perpaduan adegan.

· Tripod Transition : posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.

(76)

· Artificial Hairlight : rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.

· Fast Road Effect : teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.

· Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.

(77)

· Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala

atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat

sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.

· Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi

pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan

(78)

Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan white

balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera.

Zoom

Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle).

(79)

1. Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up 2. Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot. 3. Zooming bisa dilakukan dengan dua cara:

a). Manual: dengan memutar ring zoom pada lensa

b). Servo : Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera.

(80)

Fokus

Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor.

Depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di belakang objek-objek utama tampak dalam fokus.

Secara teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas

memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak.

(81)

Secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).

* 3 hal yang menentukan depth of field : 1. Panjang Fokal Lensa

Semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau kata lainnya fokus semakin tipis.

2. f-stop/iris

Lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin sempit / fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang

(82)

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

3. Jarak kamera dengan objek

a). Semakin jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang kedalaman

b). Semakin dekat jarak kemera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman.

(83)

Audio Levels

Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya. Ingat Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang akan

disampaikan tidak sampai kepada penonton.

(84)

Tahapan Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video

1. Kenali dan Pahami Kamera Video

Semua alat yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai supaya meminimalisasikan kesalahan pengambilan gambar nantinya.

2. Rekaman Video yang Layak Dilihat dan Disimpan

Rekaman video dikatakan layak untuk dilihat dan disimpan jika memenuhi 4 syarat : cukup pencahayaan, fokus, stabil dan cukup durasi.

(85)

3. Rekaman Video yang Layak Dinikmati

Rekaman video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah – kaidah sebagai berikut:

a). Balance, Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines,

Thirds Ratio, Diagonal Lines, Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room, Head Room, Golden Mean, Background, Foreground. • b). Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up,

Medium Close Up, Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot.

(86)

c). Other Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot, Establishing Shot.

d). Camera Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out, Follow, Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out ) e). Camera Angle # 1 : Normal Angle, Low Angle, High Angle

f). Camera Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera

g). Shot By Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder Shot

(87)

4. Rekaman Video yang Selesai dan Layak Tonton

Sebuah karya videografi yang selesai dan siap ditonton umumnya melewati tahap-tahap berikut ini:

a).Pra Produksi : Proses perencanaan dan persiapan produksi

sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak sasaran yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional dan desain kreatif ( riset, penulisan outline, skenario, storyboard,

dsb.).

(88)

c).Pasca Produksi : Proses penyuntingan di ruang editing, memadukan hasil rekaman video dengan berbagai elemen audio visual lainnya. d).Presentasi : Menyajikan hasil penyuntingan (editing) dalam format

siap tonton (kaset, VCD, DVD, dsb.)

e).Distribusi : Penyebarluasan karya videografi (screening, penjualan,

(89)

Merawat Daya Battery dan Stok Video untuk Sebuah Shooting

@. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA : 01 Mengkoordinasikan materi stok video

1.1. Koordinasi dengan personil yang relevan dan memahami dan memastikan persyaratan stok video untuk pengambilan gambar.

1.2. Kepastian jadwal dan rasio pengambilan gambar dengan personil yang relevan.

(90)

1.3. Pemilihan semua stok yang dibutuhkan dan yang dapat digunakan dan yakinkan bahwa stok tersedia dalam jumlah cukup untuk memenuh kebutuhan skedul produksi.

1.4. Pemantauan stok yang ada berkaitan dengan batas tanggal stok.

1.5. Kelengkapan semua permintaan stok yang diperlukan dan dipastikan tersedia pada waktu pembuatan film.

1.6. Penanganan dan penyimpanan stok video untuk menghindari kerusakan dan perlindungan terhadap lingkungan yang

(91)

1.7. Kelengkapan dokumen dan labelisasi pita kaset, menurut persyaratan perusahaan.

1.8. Kepastian semua peralatan dan stok tersedia pada lokasi yang benar dan pada waktu

pembuatan film.

1.9. Pencatatan pengambilan gambar dan

urutannya dengan melengkapi lembar laporan kamera dengan cermat.

1.10. Dokumentasi stok yang digunakan untuk

produksi dan stok untuk pengambilan gambar kesimpulan.

(92)

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor

Multimedia dan Audio Visual

Merawat Daya Batery dan Stok Video untuk Sebuah Shooting

1.11. Pemantauan stok dan pemberitahuan personil terkait untuk memastikan bahwa stok masih cukup tersedia jumlahnya selama produksi

(93)

02 Mengatur kode waktu :

2.1. Pengaturan kode waktu menurut instruksi perusahaan.

2.2. Pemilihan dan pengaturan jenis kode waktu menurut persyaratan setelah produksi.

2.3. Pengaturan kode waktu dengan disinkronkan dengan peralatan lain bilamana perlu.

(94)

03 Menyiapkan, mencatat videotapes dan memeriksa citra video :

3.1. Pemeriksaan tape tanda gambar yang rusak atau kotor sebelum di rekam.

3.2. Penyiapan videotape dengan marka dan nada dan pemutaran kembali tape untuk memeriksa rekaman.

3.3. Pemberian label semua kaset dengan cermat. 3.4. Pencatatan dan pengecekan video tape dalam

kamera untuk perekaman.

3.5. Kesiapan pengambilan gambar dengan personil terkait.

(95)

04 Mengisi dan memelihara batery selama pembuatan film :

4.1. Kepastian bahwa persediaan batery cukup dan ada.

4.2. Battery yang akan digunakan telah diisi cukup. 4.3. Pengisian batery menurut rekomendasi

perusahaan.

4.4. Batery dicharge sehingga memenuhi persyaratan pengambilan gambar. 4.5. Labelisasi batery menurut statusnya.

(96)

Menata Kabel – Kabel Kamera

01 Memilih dan menyiapkan kabel kamera :

1.1 Koordinasi dengan personil yang relevan dan memastikan persyaratan kabel untuk

pengambilan gambar.

1.2 Kabel dipilih dan dikenali kesalahan serta kerusakannya, untuk kemudian dilakukan

(97)

1.3 Penanganan, perbaikan dan perakitan kembali kesalahan kabel sesuai syarat keselamatan dan instruksi pabrik yang sesuai.

1.4 Pengajuan perbaikan yang komplek pada

spesialis teknik dengan berkonsultasi kepada personil yang relevan.

1.5 Pelengkapan dokumentasi, sesuai dengan persyaratan perusahaan.

1.6 Dipastikan bahwa semua kabel dapat beroperasi dan tersedia pada lokasi dan waktu yang benar saat pengambilan gambar

(98)

02 Menangani kabel kamera:

2.1 Dipastikan sumber tenaga cocok dan tersedia. 2.2 Penggunaan rencana kamera dan informasi kabel

untuk memastikan tempat-tempat kabel dan larinya kabel.

2.3 Penentuan tempat, lari dan panjangnya kabel sesuai antisipasi gerak kamera dan persilangan

kabel diperkecil.

2.4 Penggambaran denah kabel untuk menghindari terjadinya simpul atau pelintiran saat digunakan

(99)

2.5 Penguluran kabel power dari kontaktor menuju kamera.

2.6 Kabel diamankan untuk menghindari ketegangan pencolokan dan pencongkelan.

2.7 Rute kabel dipastikan dan teratur, sehingga unit pengendali kamera, kabel gantung, kabel julur

landai telah lengkap sesuai dengan rencana gerak kamera dan terpenuhi dengan cara yang aman.

(100)

2.8 Semua kabel kamera dipastikan berasal dari titik outlet yang benar menuju ke kamera dan

dipastikan tidak merintangi kamera yang digunakan pada pembuatan produksi.

2.9 Dipastikan bahwa kabel kamera yang dipasang telah berfunsi dan tidak membahayakan personel yang terlibat dalam pembuatan film atau

(101)

03 Mencatat pengambilan gambar :

3.1 Ikut serta dalam pertemuan atau dengar pendapat sebelum produksi jika perlu, dan dipastikan akhir gerak kamera dan gerak kabel dimengerti.

3.2 Komunikasi dengan personil yang relevan selama pengambilan gambar dan ditentukan posisi serta gerak kabel kamera menurut instruksi dan isyarat yang diterima.

3.3 Reaksi konsisten pada isyarat yang diterima dari personil yang relevan dan dipastikan konsistensi waktu tanpa melakukan kesalahan.

(102)

3.4 Kabel kamera digerakkan tanpa mengganggu pengoperasian operator kamera dan bekerja sama dengan personil lain untuk mendapatkan gerak kamera yang diinginkan.

3.5 Dipastikan bahwa operator kamera tidak bertubrukan dengan elemen lain.

3.6 Pengoperasian kabel dilengkapi tanpa merusak peralatan atau melukai personil.

(103)

04 Mengurai kabel kamera :

4.1 Semua kabel dijulurkan dan dipastikan kabelkabel tersebut digulung untuk menghindari

ketegangan dan kerusakan.

4.2 Kabel-kabel dipastikan melingkar bebas dari keruwetan dan cukup aman.

4.3 Kabel dikemas dalam keadaan bersih dan aman untuk menghindari kerusakan dan siap untuk dipindahkan bila perlu.

(104)

4.4 Pelaporan dan dokumentasi kabel

yang rusak dan perlu perawatan pada

personil yang relevan.

4.5 Pekerjaan lapangan ditinggalkan dalam

keadaan seperti semula, dipastikan

tidak ada akibat merugikan pada

pekerjaan lapangan itu.

(105)

FUNGSI CLAPPERBOARD

Pada waktu kamu merekam dengan menggunakan kamera video perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama. Mulai dari durasi,

nomor/nama adegan, tanggal pengambilan gambar, dan nomor urut pengambilan gambar.

*Clapperboard adalah cara untuk menangani proses peyelarasan atau sinkronisasi. Bagian bawah clapperboard biasanya berupa papan yang digunakan untuk

(106)

• Hal Yang Perlu Diperhatikan

Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengambilan

Gambar:

1.

Jangan melanggar garis imajiner / directional line.

Bila hal ini dilakukan, maka gambar akan

terkesan

tabrakan atau bolak – balik,atau disebut

juga jump

shot

2

Perhatikan head room, ruang yang cukup

(107)

3. Perhatikan looking room, ruang pandangan mata

yang berimbang.

4. Perhatikan nose position, tetapkan posisi

hidung tepat berada ditengah layer televise.

5. Hindari sporius object, benda – benda yang

mengganggu komposisi.

6. Semua gambar yang kita rekam harus memiliki

motivasi dan informasi.

(108)

7. Perhatikan continuity, kesinambungan jalan cerita jangan sampai ada yang hilang, sehingga alur

ceritanya utuh .

8. Usahakan untuk selalu melakukan edit by camera ketika melakukan pengambilan gambar, terutama untuk sewaktu – waktu yang sangat singkat, dimana gambar dibutuhkan sesegera mungkin.

9. Pada wawancara Liputan Khusus ambil arah looking room setiap narasumber berbeda ( ke kanan x ke kiri ) agar tidak monoton

(109)

10. Untuk mempermudah proses editing, saat

pengambilan

establish minimal still 8”, begitu pula saat zoom /

panning beri awal dan akhir still 8”

11. Setting audio min 3.0 db max 0 db ( atmosfer

lebih

kecil )

(110)

Gambar

gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan  tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:
Gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian  dari objek yang terlihat seperti hanya  mukanya  saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru
Gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga  jika  misalnya terdapat 3 objek maka  seluruhnya  akan terlihat
Gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek  lagi tetapi latar belakangnya
+2

Referensi

Dokumen terkait

ةيبرعلا دعاوقلا ملع رهظي ، كلذ ىلإ ةفاضلإاب ( Nahwu ) عمجف ، هيوبيس آ باتكل ةيبرعلا ةغللا نومهفي لا نيذلا سانلل ةيبرعلا ةغللا ملعتل. أشني اذه لأ ةقطنملا

Untuk mengetahui adakah pengaruh secara bersama-sama antara pemanfaatan masjid, alat peraga, dan media pengajaran terhadap motivasi belajar siswa di MA Unggulan Bandung

Pada prinsipnya, baik Wadah Kerjasama Antar Kelompok tani (WKAK) ataupun Asosiasi Kelompok tani, apabila sudah memiliki tingkat kemampuan yang tinggi dan telah mampu mengelola

Elastisite modülü oranı arttıkça, tek do ğ rultulu ve çapraz-tabakalı kiri ş lerde e ğ ilme frekansı, açılı-tabakalı kiri ş lerde ise burulma frekansı artmaktadır.. L/h

〔商法五〇九〕株式交換無効の訴えにおける名義書換未了の株主の 原告適格名古屋地裁平成二〇年三月二六日判決 来住野, 究Kishino,

Kapasitas yang dimaksud tidak hanya kemampuan secara kualitas tetapi secara kuantitas (daya dukung dalam memikul tanggung jawab dalam jumlah). Tujuan khusus yang ingin dicapai

Assim, formar uma aliança com base em idéias de amizade tornou a Espanha vulnerável e fez com que seu povo pagasse com sangue os interesses e desígnios da superpotência, um erro

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang sangat bermakna antara kadar glukosa darah dengan kalsium tulang pada tikus putih