• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/06/III/MP.11 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/06/III/MP.11 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KANDASNYA KLM. KARYA INDAH DI PERAIRAN SELAT MOLO, TANJUNG DOROROJA, FLORES NUSA TENGGARA TIMUR

Pada tanggal 27 September 2010, pukul 18.30 WIT, KLM. KARYA INDAH dengan awak kapal 6 (enam) orang, membawa muatan beras sebanyak 50 Ton, ketika dalam pelayarannya dari Pelabuhan Tuju - tuju, Sinjai Sulawesi Selatan menuju Pelabuhan Waingapu, Sumba NTT, telah kandas di perairan Selat Molo, Tanjung Dororoja, pada posisi 08º 37’ 04”S / 119º 48’ 08”T.

Dalam kecelakaan tersebut terdapat korban jiwa 1 (satu) orang ABK terjatuh ke laut dan hilang, sedangkan kapal kandas di karang dan mengalami kebocoran, muatan beras sebanyak 48 ton terendam air.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor GM.701/3/6/DN-10, tanggal 30 Desember 20GM.701/3/6/DN-10, telah melimpahkan berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008, tentang Pelayaran, Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya Kecelakaan Kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal, dibuat pada tanggal 28 September 2010, dibuat oleh

Nakhoda di Labuan Bajo dan diketahui oleh Kepala Kantor Pelabuhan Labuan Bajo.

2. Berita Acara Kecelakaan, dibuat pada tanggal 27 September 2010, oleh Nakhoda.

(2)

3. Laporan Kejadian Kecelakaan Nomor GM.740/330/IX/KPL-LB2010 tanggal 28 September 2010, dibuat di Labuan Bajo oleh Nakhoda, dan diketahui oleh Petugas KPLP Kantor Pelabuhan Labuan Bajo, dengan saksi – saksi anggota SAR dan anggota KP3.

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, Nakhoda, ABK, dan saksi – saksi lain oleh Tim Pemeriksa Kantor Pelabuhan Labuan Bajo pada tanggal 28 dan 29 September 2010 terhadap :

a. Nakhoda KLM. KARYA INDAH, Arman; b. Kelasi, Alwi;

c. Juru Minyak, Israel Tonungbela; d. Nakhoda KLM. ERWIN JAYA, Mikdar; e. Nakhoda KLM. SAMA INDAH, Sahabuddin;

f. Kepala Desa Warloka, Kecamatan Komoda, Kab. Manggarai Barat, Muh. Albi Saman.

5. Berita Acara Pendapat/ Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Tim Pemeriksa Kantor Pelabuhan Labuan Bajo pada hari Rabu, tanggal 29 September 2010 dan diketahui oleh Kepala Kantor Pelabuhan Labuan Bajo. 6. Surat-surat kapal terdiri dari :

a. Grosse Akte KLM. KARYA INDAH, Nomor 1173, tanggal 18 Maret 2009, atas nama pemilik Bakri, dibuat oleh Kantor Administrator Pelabuhan Kendari; b. Surat Ukur Dalam Negeri, Nomor 412 / LLg, tanggal 28 Januari 2009,

dikeluarkan oleh Kantor Pelabuhan Sinjai;

c. Sertifikat Kesempurnaan, Nomor DK.650/08/12/KPL.SJ-2010 tanggal 28 April 2010, berlaku sampai dengan tanggal 27 Juli 2010 dikeluarkan oleh Kantor Pelabuhan Sinjai;

d. Daftar ABK, dibuat pada tanggal 25 September 2010 oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Wilker Pelabuhan Tuju – Tuju Kantor Pelabuhan Sinjai; e. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Nomor X.510/KM.63/34/IX/2010, Tanggal

25 September 2010, dikeluarkan oleh Syahbandar Wilker Tuju – Tuju Kantor Pelabuhan Sinjai;

7. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri atas :

a. Mualim Pelayaran Rakyat (MPR) Tk. II atas nama Arman; b. Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 mil atas nama Makmur.

(3)

Mahkamah Pelayaran telah memperoleh keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya pada tanggal 16 Januari 2011 tentang Analisis Cuaca pada Tanggal 27 September 2010, di sekitar lokasi kandasnya KLM. KARYA INDAH.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan dan keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan. 1. Data kapal

Nama : KARYA INDAH

J e n i s : Kapal Layar Motor Bendera : Indonesia

Pembuatan/Konstruksi : Tahun 2007 di Tuju-Tuju

Kab. Bone/Kayu Tenaga penggerak Utama : 1 (satu) buah mesin diesel

merk Mitsubishi daya 120 PK Ukuran Pokok.

Panjang : 18,05 M Lebar : 5,58 M

Dalam : 2,01 M

Pemilik H. Bakri, Kab. Bone, Sulawesi Selatan Nakhoda : Arman

Awak kapal : 6 (enam) orang termasuk Nakhoda 2. Jalannya peristiwa.

a. Pada tanggal 26 September 2010 pukul 06.00 WITA KLM. KARYA INDAH bermuatan beras 50 Ton bertolak dari Pelabuhan Tuju-tuju,Sinjai,Sulawesi Selatan menuju Pelabuhan Waingapu, Sumba,NTT; b. Pada tanggal 27 September 2010, pukul 18.30 WIT, KLM. KARYA INDAH

menabrak karang pada posisi 08º 37’ 04”S / 119º 48’ 08”T;

c. KLM. KARYA INDAH kandas, mengalami kebocoran, kapal miring, air masuk ke kapal, sebagian muatan basah, muatan beras yang berada di bagian atas dapat dipindahkan ke kapal lain yang kebetulan melayari perairan tersebut;

(4)

d. KKM Saudara Makmur pada waktu itu sedang berada di haluan sambil memegang senter dan tidak menyadari bahwa kapal terhempas ke karang, KKM jatuh ke laut, terseret arus dan hilang;

3. Dalam peristiwa Kandasnya KLM. KARYA INDAH pada tanggal 27 September 2010 pukul 18.30 WIT di Perairan Tanjung Dororoja, Selat Molo, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut Nakhoda : Arman b. Saksi-saksi :

1) Kelasi, Alwi;

2) Juru Minyak, Israel Tonungbela.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan kandasnya KLM. KARYA INDAH pada tanggal 27 September 2010 pukul 18.30 WIT, di Perairan Tanjung Dororoja, Selat Mulo, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi – Saksi dengan surat panggilan Nomor PP.602/16/01/MP. 11 tanggal 1 Pebruari 2011, guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan pada hari Rabu, 16 Februari 2011 di Jakarta, namun yang bersangkutan telah tidak datang memenuhi panggilan tersebut.

Keterangan yang di dapat berdasarkan penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berkut :

1. Tersangkut I Nakhoda, Arman, keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah :

a. Lahir di : Lahuwa

Tanggal : 02 Pebruari 1985 Agama : Islam

Alamat : Desa Pude, Kec. Kajuara, Kab. Bone Pendidikan

Umum : SMP, Tahun 1999, di Bone

Pelaut : MPR Tk. II Tahun 2008 di Kupang. Pengalaman Berlayar :

1. Kelasi, KLM. NUR INDAH, Tahun 2007 – 2009;

2. Nakhoda, KLM KARYA INDAH, Tahun 2009 – kejadian.

b. Pada tanggal 26 September 2010 pukul 06.00 WITA,KLM.KARYA INDAH, dengan awak kapal 6( enam) orang, membawa muatan beras sebanyak 50 Ton, bersama kapal lainnya, yaitu KLM.ERWIN JAYA dan KLM. SAMA INDAH bertolak dari pelabuhan Tuju-tuju, Sinjai, menuju pelabuhan Waingapu, Sumba, NTT;

(5)

c. Pada tanggal 27 September 2010, pukul 18.15 WITA, pada saat kapal memasuki perairan Selat Molo, Tanjung Doro, Raja, cuaca agak mendung dan gelap, arus kuat menuju kearah selatan, dan Tersangkut Nakhoda melihat KLM. ERWIN JAYA berhasil melewati selat Molo, maka Tersangkut Nakhoda mengikuti KLM. ERWIN JAYA melewati selat Molo;

d. Tersankut Nakhoda merangkap Juru Mudi dan Tugas Jaga Navigasi memperlambat laju kapal dan maengatur posisi kemudi sambil mengikuti arus;

e. Pada pukul 18.30 WITA, kapal terseret arus, tidak mampu melawan arus sehingga terhempas ke batu karang, kapal mengalami kandas dan bocor pada bagian sebelah kiri dan air masuk ke palka menyebabkan kapal miring pada posisi 08º 37´04"S / 119º 48´ 08"T;

f. KKM saudara Makmur pada waktu iti sedang kontol haluan kapal sambil memegang senter dan tidak menyadari bahwa kapal terhempas ke karang, KKM jatuh ke laut terbawa arus dan hilang;

g. Pada tanggal 28 September 2010, pukul 00.00 – 04.00 WITA, Nakhoda KLM. KARYA INDAH, Nakhoda KLM. ERWIN JAYA dan dibantu perahu-perahu nelayan menyisir pulau-pulau kecil untuk melakukan pencarian korban namun tidak menemukan korban;

h. Pada pukul 09.00 WITA, Tim SAR, KPLP, KP3, dan TNI AL mendatangi lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan dan mengevakuasi ABK serta muatan beras sebanyak 2 Ton diselamatkan dan dialihkan ke KLM.SAMA INDAH dan KLM. ERWIN JAYA.

2. Saksi Kelasi, Alwi, keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah :

a. Lahir di : Lahuwa

Tanggal : 30 Desember 1984 Agama : Islam

Alamat : Desa Pude, Kec. Kejuara, Kab. Bone Pendidikan

Umum : SD Tahun 1993 Pelaut : Tidak ada Pengalaman Berlayar :

Kelasi, KLM. KARYA INDAH, 26 September 2010 – kejadian.

(6)

b. Pada tanggal 26 September 2010 pukul 06.00 WITA, KLM. KARYA INDAH bertolak dari pelabuhan Sinjai tujuan Pelabuhan Waingapu dengan muatan beras 50 Ton, kapal diawaki 6 (enam) orang ABK termasuk Nakhoda;

c. Pada saat kejadian Saksi berada di Dek kapal sambil melihatkeadaan kapal yang melintasi Tanjung Doro Raja Pulau Rinca, arus Selat Molo sangat kencang dan kapal terseret ke batu karang;

d .Pukul 18.30 WITA, KLM KARYA INDAH kandas, kapal miring dan bocor, pada saat yang bersamaan saudara Makmur (KKM) yang berada di haluan kapal terjatuh ke laut terbawa arus dan tidak terlihat;

e. Setelah kapal kandas, saksi bersama ABK lainnya berusaha mengeluarkan air yang masuk ke kapal dengan pompa, tidak berhasik, kemudian kami dibantu oleh KLM. ERWIN JAYA dan KLM.SAMA INDAH.

3. Saksi Juru Minyak, Israel Tonungbela, keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah :

a. Lahir di : Kalabahi

Tanggal : 16 September 2010 Agama : Kristen Protestan Alamat : Pura Kalabahi, Alor Pendidikan

Umum : SDI Reta 2 di Alor Tahun 2005 Pelaut : Tidak ada

Pengalaman Berlayar :

Juru Minyak, KLM. KARYA INDAH, Januari 2010 – kejadian.

b. Pada tanggal 26 September 2010, pukul 06.00 WITA, KLM.KARYA INDAH bertolak dari Pelabuhan Tuju-tuju, Sinjai ke Pelabuhan Waingapu, Sumba, mesin dalam keadaan baik;

c. Pada tanggal 27 September 2010, pukul 18.30 WITA, kapal kandas, pada saat kejadian Saksin berada diruang mesin untuk kontrol, saksi menetahui kapal kandas dari bunyi kapal yang menubruk karang. Bagian papan lambung kiri depan pecah, air masuk ke palka dengan cepat, kemudian ke kamar mesin, mesin induk dan mesin lampu mati;KLM. KARYA INDAH bertolak dari Pelabuhansaat kejadian Saksi berada di Dek kapal sambil melihat keadaan kapal yang melintasi Tanjung Doro Raja Pulau Rinca, arus Selat Molo sangat kencang dan kapal terseret ke batu karang;

(7)

d. Saksi lari keluar dari kamar mesin untuk menolong teman yang jatuh ke air, tapi tidak bisa karena arus kencang dan gelap. Saksi bersama ABK lainnya tetap bertahan di kapal karena kapal kandas sambil menunggu kapal lain yang lewat.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan lainnya sehubungan dengan kandasnya KLM. KARYA INDAH, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang kapal, surat kapal, dan awak kapal. a. Kapal.

KLM. KARYA INDAH adalah kapal barang, berkonstruksi kayu, berbendera Indonesia, ukuran pokok : 17,25 x 5,00 x 1,96 m, isi kotor : GT 34.

Dibangun di Tuju – tuju, Kabupaten Bone, pada Tahun 2007. Jumlah luas layar 15 m2, mesin penggerak utama merk Mitsubishi daya 120 PK, kapal memiliki alat keselamatan yang cukup, dok terakhir di Sinjai pada tanggal 13 Januari 2010.

b Surat-surat kapal.

Surat ukur dikeluarkan di Pelabuhan Sinjai; Surat Pas Tahunan, Surat Keterangan Perwira di Waingapu, Surat Persetujuan Berlayar Nomor 510/KM.63/34/IX/2010, tanggal 25 September 2010, dikeluarkan oleh Syahbandar Wilker Tuju-tuju Kantor Pelabuhan Snjai

c. Awak kapal.

Kapal diawaki 6 (staf) orang termasuk Nakhoda, dengan susunan Anak Buah Kapal sebagai berikut :

Nakhoda : Arman ijazah MPR TK II KKM : Makmur ijazah SKK 60 Mil

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa konstruksi, badan kapal, permesinan, kelistrikan kapal kondisi baik, surat – surat dan sertifikat – sertifikat kapal lengkap dan kapal diawaki dengan awak kapal yang cukup.

(8)

2. Tentang cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya pada tanggal 16 Januari 2011 tentang Analisis Cuaca pada Tanggal 27 September 2010, di sekitar lokasi Kandasnya KLM. KARYA INDAH adalah sebagai berikut :

Arah dan kecepatan angin : Tenggara sampai Timur, 05 – 10 knot Arah dan kecepatan arus : Tenggara sampai Timur, 5 - 10 cm/detik C u a c a : Berawan/Hujan

Tinggi gelombang Maksimum : Tenggara sampai Timur, 0,5 – 1,25m. Jarak Penglihatan : 5 Km

b. Menurut Buku Kepanduan Bahari Jilid II Bab V, Selat Molo (08º 47’ S - 119º 46’ T), yang merupakan alur Pelayaran di sepanjang pantai Barat pulau Flores dianggap membentang dari garis ”Toro Saleh Molo pulau Boassala” di bagian Utaranya sampai garis ”Toro Ntah-Ulah – Gili Mota. Selat ini mempunyai arus yang sangat kuat dibagian yang paling sempit, Selat ini hanya dapat dilayari oleh kapal – kapal kecil yang dapat dikemudikan dengan baik dan karenanya jarang – jarang dipergunakan, arus pasang surut yang melalui Selat ini bersifat harian ganda.

c. Bahwa menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi dalam BAPP pada saat kejadian cuaca mendung, jarak pandang tidak terhalang, arus kuat, arus mengarah ke Selatan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran dapat menerima keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian. 3. Tentang Muatan dan Stabilitas.

Ukuran pokok kapal, L x B x H = 17, 25 x 5, 00 x 1, 96 m. Lambung Timbul Tropik LT=45 cm = 0, 45 m.

Sarat maksimum (T max) = 1, 96 – 0, 45 = 1, 51 m.

Displacement kapal (D) = 17, 25 x 5, 00 x 1, 51 x 0, 68 x 1, 025 = 90, 776 Ton.

(9)

Berat kapal kosong (W) = 0,30 D = 0,3 x 90, 776 Ton = 27,233 Ton. Kapasitas angkut (DWT) = D – W = 90, 776 Ton – 27,233 Ton = 63, 543 Ton.

Kapal memuat Beras 50 Ton.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KLM. KARYA INDAH memuat muatan tidak melebihi kapasitas angkutnya dan stabilitas cukup baik. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

a. Tanggal 26 September 2010 KLM. KAARYA INDAH bertolak dari Pelabuhan Tuju-Tuju Sinjai dengan tujuan Pelabuhan Waingapu, kapal berlayar dengan berkonvoi 3 (tiga) kapal yaitu KLM. KARYA INDAH, KLM.ERWIN JAYA dan KLM SAMA INDAH. Dari hasil penelitian terhadap berkas kecelakaan kapal KLM. KARYA INDAH;

b.Pada tanggal 27 September 2010, pukul 18.30 WITA, KLM. KARYA INDAH memasuki perairan Selat Molo, cuaca agak mendung dan gelap namun jarak pandang tidak terhalang, Tersangkut Nakhoda merangkap Juru Mudi dan Tugas Jaga Navigasi, arus kuat mengarah ke Selatan, kecepatan kapal dikurangi, kapal mengikuti arus;

c. Kapal terseret arus, kemudi tidak mampu menendalikan kapal, sehingga kapal terhempas ke batu karang. Kapal kandas dan bocor sebelah kiri, dan air masuk ke palka menyebabkan kapal miring pada posisi 08º 37´04"S/ 119º 48´08"T.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak kapal yang dilakukan Tersangkut Nakhoda tidak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan

a. Pada tanggal 26 September 2010, pukul 06.00 WITA, KLM. KARYA INDAH, dengan awak kapal 6 (enam) orang, membawa muatan beras sebayak 50 Ton, bertolak dari Pelabuhan Tuju-Tuju, Sinjai, Sulawesi Selatan menuju Pelabuhan Waingapu, Sumba, NTT beriringan bersama KLM. ERWIN JAYA dan KLM.SAMA INDAH;

(10)

b. Pada tanggal 27 September 2010, pukul 18.30 WITA, saat kapal memasuki perairan Selat Molo, Tanjung Doro Raja, cuaca agak mendung, gelap dan arus kuat mengarah ke Selatan, Tersangkut Nakhoda merangkap Juru Mudi dan tugas jaga Navigasi. Kecepatan kapal dikurangi, kapal diarahkan mengikuti arus. Kapal terbawa arus, Tersangkut Nakhoda tidak mampu mengendalikan kapal sehingga kapal menubruk batu karang, kapal mengalami kandas dan bocor pada bagian sebelah kiri dan air masuk ke palka menyebabkan kapal miring pada posisi 08º 37’ 04”S / 119º 48’ 08”T;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya kecelakaan kapal dikarenakan Tersangkut Nakhoda tidak mampu mengolah gerak kapal dalam perairan sempit, berarus kuat dan terdapat banyak bahaya navigasi.

6. Tentang upaya penyelamatan.

a. Pada tanggal 27 September 2010, pukul 18.30 WITA, saat terjadi kecelakaan kapal, kapal terseret arus, akibat kapal tidak mampu melawan derasnya arus, kemudian terdampar atau terhempas, kapal miring dan bocor, air masuk setengah badan kapal, mesin langsung stop. Pada saat kapal menubruk karang, KKM yang sedang berada dihaluan jatuh ke laut, terseret arus dan hilang;

b. Pada tanggal 27 September 2010 pukul 23.00 WITA, setelah arus tenang, Tersangkut Nakhoda beserta ABK lainnya dievakuasi, dan berassebanyak 2 ton dipindahkan ke KLM.SAMA INDAH, KLM ERWIN JAYA;

c. Pada tanggal 28 September 2010 pukul 00.00- 04.00 WITA, dengan dibantu perahu=perahu nelayan setempat, dilakukan pencarian korban KKM, namun tidak diketemukan dan pada pukul 09.00 WITA, Tim SAR, KPLP, KP3 dan TNI- AL mendatangi lokasi kejadian dan membawa Tersangkut Nakhoda dan ABK KLM. KARYA INDAH ke pelabuhan Labuan Bajo.

Dengan demikian Mahkamah Pel;ayaran berpendapat bahwa upaya yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda tidak optimal.

7. Tentang kesalahan atau kelalaian.

Berdasarkan atas hasil penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas BAPP dan keterangan lainnya, sehubungan dengan Kandasnya KLM. KARYA INDAH di Perairan Selat Molo, Tanjung Doro Raja pada tanggal 27 September 2010 pukul 18.30 WITA, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa:

(11)

Tersangkut Nakhoda tidak mampu mengolah gerak kapal dalam perairan sempit, berarus kuat dan terdapat banyak bahaya navigasi

Dengan demikian Tersangkut Nakhoda telah bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342 KUHD.

D. Putusan

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KLM. KARYA INDAH telah dipanggil secara patut dengan surat panggilan pertama nomor PP. 602/16/01/MP. 11 tanggal 1 Pebruari 2011 untuk menghadap sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal di Jakarta, guna didengar keterangannya, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan tersebut.

II. Menyatakan bahwa sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal dan sidang putusan Mahkamah Pelayaran tentang Kandasnya KLM. KARYA INDAH pada tanggal 27 September 2010 pukul 18.30 WITA di perairan Selat Molo, Tanjung Doro Raja, dilakukan tanpa hadirnya Tersangkut.

III. Menyatakan bahwa Kandasnya KLM. KARYA INDAH pada tanggal 27 September 2010 pukul 18.30 WIT di perairan Selat Molo, Tanjung Doro Raja, disebabkan Tersangkut Nakhoda tidak mampu mengolah gerak kapal didalam perairan sempit, berarus kuat dan terdapat banyak navigasi.

IV. Menghukum Tersangkut Nakhoda KLM. KARYA INDAH bernama Arman, lahir 01 Februari 1985, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut MPR tingkat II, Tahun 2008, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 2 (dua) bulan.

V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

(12)

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta pada hari Kamis, tanggal 31 Maret 2011, dengan dihadiri oleh para Anggota dan Sekretaris Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : TTD Capt. M. Salehudin Siregar

Anggota : TTD Capt. Drs. Rocky Acmad S.

Anggota : TTD Ir. Sarwo S., M.Eng

Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, MM

Anggota : TTD Tamzil Saleh, SH

Referensi

Dokumen terkait

Natasia Mandiri merupakan perusahaan pembesaran ikan kerapu yang terletak di Kepulauan Riau Dabo Singkep dan sudah berdiri sejak tahun 2001 namun Natasia

mengkomunikasikan kompetensi perusahaan yang memberikan suasana menyenangkan untuk pengalaman berbelanja target pasar. Tipografi yang dibutuhkan oleh CV. Jasindo Elektronik adalah

Saran Dalam Tugas Akhir ini, saya ingin menyarankan agar di kemudian hari kelak, saya dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan topik pemilihan desain

Bungkus kertas jajanan dari Sumber Hidangan pada layout poster dimaksudkan untuk menerangkan bahwa toko Sumber Hidangan adalah tempat menjual aneka macam jajan, oleh

Pada sekretariat bisnis fashion Asean diperlukan museum fashion dan pusat pemasaran bisnis fashion Asean (pada satu kompleks) dan sekaligus tempat wisata fashion, yang

Sehingga judul di atas memiliki pengertian yaitu tempat yang memiliki fungsi untuk menampung dan mempertemukan berbagai kalangan yang bergerak di bidang mode dan mampu

dalam matriks.Kebutuhan ruangan merupakan masukan ketiga.Masukan ini mengambil bentuk tataletak yang telah ada.Untuk tataletak yang baru, harus dikembangkan sebuah

Oleh karena itu, sebelum menggunakan persamaan regresi dalam menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel, maka perlu dilakukan penganalisisan data untuk mengetahui