• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan gula merah dari Tebu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembuatan gula merah dari Tebu"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal NasionalEcopedon JNEP Vol 3. No.1(2016) 17 – 20 http://www.perpustakaan.politanipyk.ac.id Pegelolaan tebu menjadi gula merah merah

Pembuatan gula

merah dari Tebu

Novi Prasetya

1.Mahasiswa semester 1 Prodi. Tata Air Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271

Diterima setelah revisi : 2015/ Diterbitkan: 2016

Abstrak

Gula merah merupakan pemanis yang di buat dari tebu yang memiliki sumber fungsi yang tinggi .Gula merah banyak di gunakan oleh kaum hawa, Namun pada saat ini hasil gula merah semakin menurun. Hal ini di sebab kan oleh hama yang melanda ladang warga di karnakan ladang yang lepas penjagaan menyebabkan ladang banyak dimakan hama. Karna lahan yang ditanami tebu harus memiliki syarat dan penjagaan lahan yang baik. Dengan ini, maka hasil ladang tebu semakin menurun dan produksi gula merah semakin sedikit di pasarkan. maka lahan tebu menjadi sumber daya lahan yang lumayan sulit untuk di produksi dengan adanya hama yang melanda ladang warga. Sehingga perlu nya pengoptimalan ladang tebu dengan ada nya penjagaan ladang dan pembasmi hama, maka perlu juga dilihat tekstur tanah karna tekstur tanah erat hubungan nya dengan kesuburan tanaman tebu. Pada saat ini curah hujan yang tinggi bisa mengakibatkan rawan longsor di perkebunan. Sehingga perlunya pengoptimalan ladang tebu, untuk tidak terjadinya hal tersebut maka setiap lereng bukit yang curam di tanami pohon atau diberi tanggul agar tidak terjadi longsor. Dari segi pengelolaan tanaman tebu yang baik perlu dilakukan sistim pengelolan tebu yang baik dan pemilihan bibit yang unggul juga perawatan dari hama, untuk meningkat kan produksi gula merah di pasaran, dengan semakin meningkat nya produksi di pasaran maka penghasilan ekonomi masyarakat menjadi sempurna. Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan penelitian terhadap proses pembuatan gula merah dengan bahan dasar tebu untuk dapat menyempurnakan kualitas gula merah dari tebu .

Kata kunci :Pengelolaan batang tebu menjadi gula merah di Nagari Pasanehan.

Pendahuluan

Gula merah sampai saat ini masih merupakan sumber pendapatan petani di beberapa daerah Sumatra Barat, Pada saat ini pembuatan masih tradisional ,akan tetapi tampak adanya usaha peningkatan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kenyataan bahwa gula merah sejak dulu memang sudah dikenal oleh masyarakat Sumatra Barat. (Pres; 2015)

Tebu merupakan salah satu dari tanaman perkebunan, Tanamn ini merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan yang memiliki nilai jual dan bisa diolah menjadi bumbu masakan dan bnyak dijual di pasaran separti gula merah. (Pres: 2015)

Dalam hal ini kebutuhan semakin meningkat pula karena semakin meningkat pula pertumbuhan penduduk dan penggunaan lahan yang yang insetif. Keterbatasan sumber daya lahan menjadi sumber daya yang sulit. Untuk itu petani yang akan menanam pada lahan yang ada perlu dilakukan pengujian agar panen yang baik dan menghasilkan gula merah yang maksimal. (Rahmat ;2015) Gula juga merupakan bahan kosumsi oleh banyak masyarakat, Salah satu jenis gula yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah gula merah. Potensi pasar gula merah tebu diperbesar oleh industry makanan contah:Rumah makan, dan Pembuatan oleh-oleh. Kosumsi gula merah rata-rata seminggu 18kg/minggu. Peran gula merah tidak dapat digantikan oleh jenis lain karna memiliki rasa manis yang khas. (Rahmat ;2015)

“Kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu biasa nya di evaluasi dengan menggunakan karakteristik lahan atau kualitas lahan. Karakteristik lahan merupakan kelengkapan lahan itu sendiri, yang dapat dihitung atau diperkirakan seperti curah hujan, tekstur tanah, dan kesediaan air sedangkan kualitas lahan lebih merupakn sifat tanah yang lebih kompleks, Seperti kelembapan tanah, dan bahaya banjir” (FAO; 1977)

Tujuan

Tujuan dari hasil penelitian ini ialah untuk mengetahui kepada masyarakat bahwa gula merah tidak hanya sebagai bumbu masakan tetapi gula merah banyak memiliki kandungan untuk kesehatan .Dari penelitian ini kita bisa menigkatkan pesanan pasaran dengan menggunakan bibit unggul dalam penanam tebu agar mendapat hasil yang maksimal.

BAHAN dan METODE

Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Pasanehan, Kec IV Angkek Canduang, Kab Agam Sumatra Barat. Pemilihan daerah sebagai tempat penelitian dilakukan dengan sengaja karna mayoritas pencarian penduduk ialah membuat gula merah dari tebu.

Koresponden: hp 0831 8064 7284, email ; noviprasetya029@gmail.com

116

Singkatan :

Kec :Kecamatan Nr :Nira Mlg :Miligram oc :Derjat celcius

(2)

Novi prasetya / Jurnal Nasional EcopedonJNEP Vol 3. No.1(2016) 116- 120

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam proses pembuatan gula merah yaitu pisau besar digunakan untuk mengikis permukaan kulit tebu, Mesin pemeras tebu untuk mengeluarkan air tebu dari batang tebu. alat tradisional di pedesaan untuk memeras tebu disebut Kilangan tebu. Wajan besar untuk memanaskan air tebu hingga kental. Pengaduk digunakan untuk mengaduk nira yang sedang panas, penyaringan, cetakan dan tungku.

Langkah Kerja

Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan gula merah yaitu:

Pembersihan tebu: Tunas, daun tebu, dan kulit tebu di bersihkan, setelah itu batang tebu diperas dengan antara dua slinder yang sempit, air yang keluar ditampung di dalam wajah yang bersih. Penyaringan; Air disaring dengan anyaman kawat tahan karat dengan mengeluarkan nira bersih.

Pemasakan: Nira didihkan dalam wajan sambil diaduk, busa yang mengapung dikeluarkan. Setelah cairan nira tinggal 1/5 nira disaring kembali, dan dan di dinginkan selama satu malam. Endapan yang terbentuk dibuang. Nira yang telah di endapkan kembali dipanas. Cairan dinamakan sirup kental

Pencetakan: sirup kental dituangkan kedalam cetakan sampai terisi 1/3 bagian, setelah agak dingin sirup dituangkan lagi sampai penuh dan gula ditunggu sampai mengeras dan dingin.

Pengemasan: Gula merah tebu yang telah mengeras dan dingin harus dikemas di dalam wadah tertutup sehingga terhindar dari air. Saka terkemas ini di simpan di tempat yang tidak panas. Rahmat (2015)

“Daya tahan simpan gula pada hasil pengamatan berkisar 26.2 hari hingga 89.5 hari. Daya tahan yang paling singkat terdapat pada perlakuan penambahan deterjen pada penadaman nira (26.2 hari), sedngkan yang paling lama adalah pada penambahan biji kemiri dan minyak kelapa (89.5 hari), Penambahan deterjen memang dapat mempertahankan pH (Gountara dan Wiyadi, 1980 dan Fardiaz,1990).”

Gambar 1.Proses penggilingan tebu dengan kilangan.(Alat tradisonal yang masih dipakai warga Pasanehan) yang di putar oleh Kerbau untuk mengeluarkan air tebu.

Gambar 2.Tempat keluar nya air tebu dari alat kilangan lansung di tampung oleh wadah melalui bambu yang panjang.

Gambar 3. Proses pengadukan nira dalam wadah agar nira tidak melengket di dalam wadah yang dilakukan 4 menit sekali.

Gambar 3.Pemasakan njra tebu hingga kental.

(3)

Novi prasetya / Jurnal Nasional EcopedonJNEP Vol 3. No.1(2016) 116- 120

Gambar 4. Pembentukan nira dari tempurung yang siap dari proses pemasakan.

Gambar 5. Lahan tebu untuk dibuat gula merah yang berada di Nagari Pasanehan .

Gambar 6.Pengambilan tebu dari lahan untuk siap di proses menjadi gula merah.

Gambar 7.Hasil dari tebu yang telah siap kilang. HASIL dan PEMBAHASAN

Hasil

Untuk merancang pengelolaan yang sempurna perlu dilakukan analisa proses yang berjalan saat ini. Karena kita bisa mengetahui proses-proses mana saja yang tidak efisien dan mana saja yang perlu untuk diperbaiki dan tahapan yang perlu di tambah untuk mendapat penghasilan yang baik. Darihasil penelitian yang telah saya lakukan tentang pembuatan gula merah dari tebu yang dilakukan di Pasanehan sebagai berikut.

pengelolahan nira sampai menjadi gula siap cetak. Waktu pemasakan pada masing-masing variasi penambahan natrium metabisulfit dan suhu pemasakan pada table 1.

Tabel 1. Waktu pemasakan :

Penambahan natrium metabisulfit

Suhu pemasakan(oC)

60 70 800

0,1 130menit 144menit 133menit

0,3 105menit 93menit 94menit

0,5 99menit 94menit 93menit

Sumber Lesthari, A.P (2006)

Tabel 2. Hasil perhitungkan niklai produk setiap perlakuan Pemilihan perlakuan perbaikan dengan metode De Garmo (1984) dilakukan dengan membandingkan parameter-parameter dari setiap perlakuan. Hasil perhitungan pada table 8.

(4)

Novi prasetya / Jurnal Nasional EcopedonJNEP Vol 3. No.1(2016) 116- 120

Natrium metabisulfit(g/l)

Suhu pemasakan Total nilai perhitungan 0,1 60 70 80 -0,190 0,069 -0,166 0,3 60 70 80 -0,054 0,064 0,217 0,5 60 70 80 -0,181 0,211 0,135 Sumber. De Garmo ( 1984)

Perbadaan gula dari tebu dan dari batang anau.

Gula merah dari tebu Gula aren dari batang anau

Dari kategori bumbu masakan ini sangat berbeda, karna pada pembuatan dari tebu memiliki manis yang khas sedangkan gula merah dari anau memiliki ketahanan lebih, tetapi masyarakat lebih suka mekosumsi gula merah dari tebu dari segi rasa dan dari segi harga gula merah lebih murah dari gula anau.

Gula tebu merah mengandung energy sebesar 356 kalori, karbohidrat 90.6 gram, lemak 0.5 gram, kalsium 51 miligram, fosfor 44 miligram, dan zat besi 4 miligram. Selain itu didalam gula tebu merah juga terkandung vitamin A, vitamin B1 0.02 miligram, dan vitamin C. Hasil penelitian ini didapatkan melakukan penelitian terhadap 100 gram gula tebu merah, dengan jumlah yang banyak dimakan sebanyak 100%.(Sumber ;Kementrian kesehatan Republik Indonesia)

Dari aspek social dan ekonomi, yang mempunyai dampak social dan ekonomi terhadap masyarakat. Dalam aspek social, yang dipelajari adalah penambahan dan pemeratan kesempatan kerja. Dari aspek ekonomi yang dipelajari adalah apakah bisnis tersebut dapat memberikan peluang peningkatan pendapatan masyarakat, pendapatan asli daerah, pendapatan dari pajak dan menambah kegitan ekonom. Sumber Nurmalina dkk .(2010)

Gula merah dapat lansung dipasarkan atau disimpan menunggu harga naik. Tetapi pada umum nya masyarakat nagari pasanehan banyak lansung menjual gula merah di pasaran dengan harga satu biji nya Rp2000. Pembeli gula merah yang dominan pada pedagang tingkat desa dan Kecamatan, Selain pedagang local

gula merah juga dibeli oleh pedagang luar provinsi sumbar. Seperti gambar dibawah gula merah yang dijual di pasar bawah Bukittinggi.

Skema proses pembuatan gula merah dari tebu :

Pembahasan Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembuatan gula merah dari tebu ialah, Pengembangan tebu di peruntukan untuk mendukung bahan baku industri gula, pengembangan tebu dapat meningkat kan produktivitas lahan dan pendapatan petani tebu, untuk meningkat kan produktivitas gula merah di Pasanehan maka mesin penggilingan tebu harus bisa memproses sekali banyak untuk meningkat kan hasil produksi petani.

Saran

Dalam pembibitan tebu sebaik nya menggunakn bibit yang unggul agar mendapatkan hasil yang maksimal, dengan merawat ladang dan memupuk nya. Apabila kawasan ladang rawan dari hama maka petani harus membuat racun hama. Agar hasil panen terlihat maksimal, dan pembuatan gula merah semakin lancar.

Pengilingan tebu

Penyaringan air tebu

Pemasakan nira Pencetakan Pengemasan

Gula merah Batang tebu

(5)

Novi prasetya / Jurnal Nasional EcopedonJNEP Vol 3. No.1(2016) 116- 120

Ucapan terima kasih

Terima kasih kepada ibu Erida telah memberi motifasi untuk penelitian ini, dan terimakasih kepada bapak Aflizar Phd yang telah membibing saya untuk membuat jurnal ecopedon ini, dan terimaksih juga kepada bapak Rahmad yang telah membibing saya dalam penilitian ini dalam meluangkan waktu nya.

Referensi :

1). www. Google.com /cane.2007.

2). Survei dan wawancara dengan penusaha gula merah di Pasanehan. Agam 2015.

3). Repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56202 4). Nurmailina dkk ;2010

5). Lesthari, A. (2006) Pengaruh waktu tunda gilingan tebu dan

penambahan Natrium Metabisulfit terhadap mutu gula merah tebu. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

6). Gountara dan Wiyadi, 1980 dan Fardiaz,1990)

7). ] Aflizar.2008.alat pengolahan limbah cair dari tanah.politeknik pertanian negri payakumbuh. Tersedai

online,http://mslmduelike.blogspot.co.id/2008/04/ alat-pengolahan-limbah-cair-dari-tanah.html

Gambar

Gambar 2.Tempat keluar nya air tebu dari alat kilangan lansung di  tampung oleh wadah melalui bambu yang panjang
Gambar 5. Lahan tebu untuk dibuat gula merah yang berada di  Nagari Pasanehan .

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Terdapat perbedaan pada jumlah eosinofil sputum maupun VEP 1 % yang bermakna, dan neutrofil sputum yang tidak bermakna sebelum dan sesudah pemberian

Rinitis medicamentosa adalah obstruksi nasal yang terjadi pada pasien yang menggunakan vasokonstriktor intranasal secara kronis. Belum diketahui dengan jelas penyebabnya,

Inisiasi program pemuliaan dilakukan melalui kajian keragaman genetik, uji provenansi-keturunan dan uji cekaman jabon yang terdiri atas 4 sub penelitian, yaitu (1)

Dalam kaitannya dengan manajemen SDM bahwa strategi adalah langkah-langkah yang akan diambil dalam rangka pengembangan sumber daya manusia untuk menyukseskan

Batik Saud Effendy merupakan salah satu IKM batik di Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta. Jenis batik yang diproduksi adalah batik cap dan batik tulis dengan sebagian besar jenis

Pengalaman usaha pembudidaya ikan memiliki hubungan yang nyata pada persepsi pembudidaya ikan terhadap kompetensi profesional sebesar -0,235. Hal ini artinya semakin lama

Percobaan penggunaan ethanol pada kendaraan bermotor roda empat untuk yang pertama kalinya di Brazil dilakukan pada tahun 1925 dan setelah melampaui sejumlah upaya percobaan