• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTTO. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri. ( Q.S Ar-Ra du : )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MOTTO. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri. ( Q.S Ar-Ra du : )"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

 

MOTTO

¾ “…..Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…..”

( Q.S Al. Mujaadilah : 11 )

¾ “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, karena itu apabila telah selesai tugas, kerjakanlah tugas yang lain dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.

( Q.S Assy-Syarh : 6 - 8 )

¾ “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri”.

( Q.S Ar-Ra’du : 11 - 13 )

¾ “Jadikanlah sabar dan sholatmu sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”.

(2)

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini dipersembahkan oleh penulis untuk :

1. Papa Zaglul Manan dan Mama Herneti, sebagai kedua orang tua yang tercinta sepanjang masa,

2. Hazel Ariantara, Aldilla Hamama Putri, dan Ashraf Mohammad Ridha, sebagai adik yang tersayang,

3. Seluruh segenap keluarga besar dan saudara dari Papa maupun dari Mama di Pekanbaru, Jakarta, Semarang, dan di seluruh daerah lainnya, yang tidak dapat dilupakan selamanya,

4. Mangin Hestiapsari, yang selalu berusaha menjadi wanita pilihan terbaik, 5. Seluruh teman-teman Jurusan Teknik Sipil angkatan tahun 2004 khususnya

dan yang lainnya di lingkungan kampus, yang saling berjuang dan membantu, 6. Seluruh teman-teman dari KKN angkatan 38 unit 60 Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta, yang turut juga dapat memberi kesan dan pengalaman, 7. Seluruh teman-teman dari Organisasi IPPSA khususnya yang berada di

Asrama ‘Gunung Merah’ Yogyakarta,

8. Bapak Drs. Sudarsono (Alm), sebagai pemilik kost beserta keluarga beliau di Yogyakarta,

9. Seluruh teman-teman dari komunitas penggemar kereta api (railfan) maupun komunitas penggemar bis (bismania) khususnya yang berada di Yogyakarta, 10. Seluruh teman-teman, sahabat dan kerabat lainnya dari masa kecil sampai

sekarang, yang selalu berusaha menjaga hubungan dan komunikasi,

11. Kemajuan Agama Islam di bidang sains dan teknologi terutama pada sistem manajemen transportasi untuk perkeretaapian di Negara Republik Indonesia.

(3)

v   

ABSTRAK

Moda transportasi kereta api masih mendominasi jasa angkutan transportasi darat yang dipilih oleh masyarakat khususnya di Pulau Jawa, namun tidak sedikit masyarakat yang mengandalkan transportasi kereta api tersebut yang mengeluh dan kecewa karena sering mengalami keterlambatan baik dalam jadwal keberangkatan maupun jadwal kedatangan meskipun telah menggunakan kereta api untuk kelas eksekutif terutama pada jalur lintas Yogyakarta-Jakarta maupun sebaliknya. Faktor keterlambatan pada tiap perjalanan KA sangat berpengaruh terhadap Biaya Operasional Kereta Api (BOKA), sehingga dapat menjadi salah satu penyebab dampak kerugian yang dialami oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Penelitian dilakukan dengan tujuan agar dapat mengetahui faktor penyebab terjadinya keterlambatan pada KA kelas eksekutif khususnya pada jalur lintas Yogyakarta-Jakarta maupun sebaliknya, mencari rata-rata jumlah biaya operasional untuk KA kelas eksekutif tersebut, dan perkiraan rata-rata kerugian yang dialami oleh PT. KAI (Persero) akibat keterlambatan dalam tiap sekali perjalanan.

Pengamatan yang dilakukan selama lebih kurang 3 bulan (18 Februari 2011 sampai dengan 18 Mei 2011) dalam penelitian ini adalah waktu keterlambatan untuk seluruh KA kelas eksekutif pada jalur lintas Yogyakarta-Jakarta maupun sebaliknya berdasarkan jadwal yang telah

ditetapkan pada Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) per 1 Maret 2010.Data keterlambatan

tersebut dan komponen-komponen Biaya Operasional Kereta Api (BOKA) serta data-data lainnya yang diperoleh maupun dikumpulkan hanya bersumber dari PT. KAI (Persero).

Hasil dari analisis menyimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya keterlambatan pada KA kelas eksekutif khususnya pada jalur lintas Yogyakarta-Jakarta maupun sebaliknya diantaranya yaitu proses persilangan antar KA dari arah yang berlawanan, dan proses naik / turun penumpang dan barang di stasiun pemberhentian. Pada analisis lainnya menunjukkan bahwa waktu rata-rata dari seluruh KA kelas eksekutif pada jalur lintas Yogyakarta-Jakarta maupun sebaliknya mengalami keterlambatan hingga 49 menit dengan waktu tempuh perjalanan selama 8 jam 28 menit pada kecepatan rata-rata 60,7 km/jam dalam tiap sekali perjalanan, rata-rata jumlah pengeluaran biaya operasional untuk tiap KA kelas eksekutif tersebut adalah senilai Rp. 59.364.763,64 dalam tiap sekali perjalanan, dan jumlah rata-rata kerugian yang dialami oleh PT. KAI (Persero) akibat keterlambatan untuk tiap KA kelas eksekutif tersebut adalah sebesar Rp. 6.693.195,77 dalam tiap sekali perjalanan.

(4)

vi   

ABSTRACT

The railway transportation is still dominating on land transportation services chosen by people especially in Java, yet not small number of people who rely on rail transport to sigh and disappointed because the train was often overdue in both departure schedules and arrival schedules although they used the executive train that cross path of Yogyakarta-Jakarta and the reverse direction. Delay factor on each trip of train is very influential for Railway Operational Cost (BOKA), so that be one of the losses impact cause suffered by PT. KAI (Persero). The purposes of this research are to find out the causing delay factor by executive train especially at cross path of Yogyakarta-Jakarta and the reverse direction, find of average operational cost on that executive train, and estimate of average losses by PT. KAI (Persero) for delay in each one-way trip.

Observations that made during approximately 3 months (February 18, 2011 until May 18, 2011) in this study is the time delay for all of the executive trains at cross path of Yogyakarta-Jakarta and the reverse direction based on a predetermined schedule on Railway Journey Graph (GAPEKA) as at March 1, 2010. Data such delays and the components of the Railway Operational Cost (BOKA) along with other data obtained or collected only sourced from PT. KAI (Persero).

The conclude of analysis results that executive train delay factor cause especially at cross path of Yogyakarta-Jakarta and the reverse direction among other things are crossing process between train from other direction, and the boarding-alighting of passangers and goods process at train station. The other analysis showed that all average time trip of executive train at cross path of Yogyakarta-Jakarta and the reverse direction delayed for 49 minutes with a travel time of 8 hours 28 minutes and running with speed 60.7 km/hour in each one-way trip, the average operating expenses for that each executive train is worth Rp. 59,364,763.64 in each one-way trip, and the average loss experienced by PT. KAI (Persero) due to delay for that each executive train is amounted to Rp. 6,693,195.77 in each one-way trip.

(5)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, tidak lupa juga shalawat beriring salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, karena penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik yang berjudul Pengaruh

Keterlambatan Kereta Api Eksekutif Lintas Yogyakarta-Jakarta Terhadap Biaya Operasional Kereta Api. Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat

yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Penulis sangat menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan oleh kemampuan yang penulis miliki, tentunya dalam Laporan Tugas Akhir ini perkenankanlah sebagai penulis untuk manghaturkan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Rizki Budi Utomo, ST, MT, selaku dosen pembimbing utama, 2. Bapak IR. H. Bachnas, MSc, selaku dosen penguji I,

3. Bapak DR. IR. Sukarno, SU, selaku dosen penguji II, dan

4. Papa dan Mama, selaku kedua orang tua penulis yang telah memberikan segalanya hingga kapanpun.

Akhir kata sangat besar harapan untuk Laporan Tugas Akhir ini agar dapat berguna dan bermanfaat bagi kemajuan penulis sendiri pada khususnya, juga masukan bagi pembaca ataupun pihak lainnya yang terkait dan membutuhkan pada umumnya dengan baik.

Yogyakarta, Februari 2012

Octareza Mohammad Rizky 04.511.127

Referensi

Dokumen terkait