• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. sastra, sedangkan pemahaman dari sisi lain dianggap belum biasa mewadahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. sastra, sedangkan pemahaman dari sisi lain dianggap belum biasa mewadahi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

Kajian Psikologi sastra adalah ilmu sastra yang mendekati karya sastra dari sudut psikologi (Hartoko melalui Endaswara, 2008:70). Dasar konsep dari psikologi sastra adalah munculnya jalan buntu dalam memahami sebuah karya sastra, sedangkan pemahaman dari sisi lain dianggap belum biasa mewadahi tuntutan praktis. Oleh karena itu, muncullah psikologi sastra yang berfungsi sebagai jembatan dalam interpretasi.

Karya sastra merupakan hasil dari curahan perasaan sentimentaldan abstraksi dari sebuah semesta kejiwaan, baik kesadaran maupun alam bawah sadar dalam memahami kehidupan manusia.Merefleksikan fenomena kejiwaan terdapat indikasi merekam gejolak-gejolak batin sebelum direkam dalam suatu karya sastra.Gejolak batin hadir pada tingkah laku dari seorang tokoh didalam suatu karya sastra, kemudian direkam dalam sebuah struktur narasi.

Secara harfiah psikologi sastra adalah ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan (Freud,2007:19). Psikologi tidak mempelajari jiwa atau mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi (wujud dari sesuatu yang tidak terlihat) dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya sehingga psikologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.Pengaruh-pengaruh ketidaksadaran memainkan peranan yang besar.Freud membedakan

(2)

beberapa unsur dalam kehidupan psikis yaitu, das es yaitu ketidaksadaran, das ich yang memiliki unsur kesadaran, danuber ich atau “aku ideal” yang berfungsi sebagai hati nurani, yang mengkritik dan mengontrol kehidupan sendiri.

Pendekatan psikologi adalah pendekatan yang bertolak dari asumsi bahwa karya sastra selalu saja membahas tentang peristiwa kehidupan dan tingkah laku manusia.Manusia senantiasa memperhatikan perilaku yang beragam.Bila ingin melihat dan mengenal manusia lebih dalam dan lebih jauh diperlukan psikologi.

Penelitian psikologi sastra disini juga memfokuskan pada aspek-aspek kejiwaan.Artinya, dengan memusatkan perhatian pada tokoh-tokoh penelitian dapat mengungkap gejala-gejala psikologis tokoh baik yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan pengarang (Ratna, 2004:350).

Peristiwa atau kejadian dapat mempengaruhi hidup seseorang.Hal ini diakibatkan adanya rasa tidak bahagia, salah satunya adalah rasa cemas, seperti tokoh utama pada novel 38 Tahun Mencari Ibuyang menceritakan tentang perjuangan seorang anak yang bernama Reza mencari ibu kandungnya. Reza adalah anak kandung dari pasangan Ani Lova dan Binsar.Waktu demi waktu telah berlalu dan Reza pun beranjak dewasa.Pada saat itulah Reza merasakan ada hal yang ganjil yang sangat membuat dia penasaran tentang statusnya sebagai anak.Hal ini mengakibatkan timbulnya kecemasan yang menyelimuti perasaan anak tersebut tentang siapa sebenarnya jati dirinya.

Secara keseluruhan novel 38 Tahun Mencari Ibu menceritakan kehidupan tokoh utama (Reza Purwanti) yang mengalami ketidaktenangan dalam hidupnya.Ia merasa identitasnya sebagai seorang anak tidak diakui didalam

(3)

keluarga yang membesarkannya. Ketidaktenangan ini membuat Reza memberontak dan terus berjuang mencari nashabnya tanpa berbekal informasi yang jelas.

Reza Purwanti adalah tokoh utama dalam novel 38 Tahun Mencari Ibu.Tokoh Reza sendiri merupakan tokoh protagonis dalam cerita karena merupakan tokoh yang mendukung jalannya cerita.Tokoh Reza juga mengungkapkan semua hal tentang kehidupan Reza mulai dari kecil hingga menemukan sosok ibu kandungnya sendiri.

Dalam novel 38 Tahun Mencari Ibu tokoh Reza digambarkan sebagai seorang anak perempuan yang tidak suka diatur.Dia cenderung ingin melakukan hal-hal yang memang dia inginkan.

“Reza tidak suka dengan pilihan sekolah yang telah diberikan oleh orang tua angkatnya.Ia merasa tak nyaman belajar di sekolah yang bukan pilihannya.Di usianya yangpubertas ini Reza mulai banyak berontak pada orang tua angkatnya.Ia merasa orang tua angkatnya terlalu banyak mengatur kehidupannya” (38TMI, 2013:52).

Karena Reza merasa tidak nyaman di sekolahnya, akhirnya ia bolos sekolah. Dan orang tua tidak tau apa-apa dimana keberadaan Reza saat ia bolos.

“Cecep kedatangan tamu seorang ibu.Dan ibu itu ternyata wali kelas Reza di sekolah.Sang wali kelas melaporkan bahwa angka kehadiran Reza di sekolah rendah” (38TMI, 2013:53).

Masa-masa awal remaja reza sudah dibumbui sikap protes. Kelak ini akan mewarnai kehidupan pribadi reza dengan keluarga orangtua angkatnya itu. Di sisi lain Reza juga sosok yang sederhana dalam kehidupannya. Tamat SMA Reza

(4)

mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU) di Padang.Karena ketertarikannya dengan hal-hal yang berbau minang.Reza mengambil jurusan Psikologi Pedidikan Bahasa dan Bahasa jerman.Orangtua angkat Reza Pak Cecep dan Erlina tidak menyetujui Reza berkuliah di Padang.Akhirnya muncul lah pengumuman SIPENMARU yang menyatakan reza tidak lulus.Cecep menawarkan Reza kuliah di jurusan Akuntansi tetapi tetap saja Reza menolak tawaran kedua orantuanya. Akhirnya ia memutuskan kuliah di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), Bandung.

“Pah, mah, maafkan aku karena tidak memenuhi keinginan dan harapan Papa dan Mama. Andaikan aku tau identitasku yang sebenarnya, mungkin apapun yang Papa Mama harapkan akan aku usahakan demi membalas jasa dan kasih sayang yang sudah kalian berikan kepadaku di masa kecil hingga aku bisa mengenal kehidupan yang penuh dengan aneka ragam pilihan” (38TMI, 2013:59).

Diyakini bahwa pribadi manusia itu pada dasarnya dapat berubah-ubah.Perubahan itu terjadi akibat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya a) faktor dari dala yang dibawa sejak lahir (berwujud benih, bibit, keturunan, atau kemampuan-kemampuan dasar, b) faktor dari luar atau pengaruh lingkungan (Endraswara, 2008:190-191).Faktor keturunan yang dibawa sejak lahir sangat berpengaruh pada jiwa anak. Hal ini terlihat jelas pada tokoh Reza, yaitu ia mempunya jiwa pemberontak yang menolak semua permintaan orangtua angkatnya.

(5)

dinamakan id, ego, dan superego.Dalam diri seseorang yang mempunyai jiwa sehat ketiga sistem ini merupakan satu susunan yang bersatu dan harmonis.

Dalam novel 38 Tahun Mencari Ibu tokoh utama merupakan karakter yang keras, apapun keinginan yang ingin ia capai harus bisa ia penuhi. Ia merasa bukan anak kandung dari orangtua yang bernama Cecep dan Erlina. Hal ini membuat Reza penasaran tentang siapa kedua orangtua sebenarnya.

Dalam novel ini, pengarang banyak bercerita tentang aspek psikologi para tokoh dan struktur-struktur novel yang membangun aspek psikologi tersebut.Permasalahan yang menarik untuk dikaji dan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimanakah aspek psikologis tokoh dalam novel 38Tahun Mencari Ibu.Psikologis merupakan suatu kajian yang berhubungan dengan para tokoh yang ada di dalam cerita.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dikaji adalah: 1. Bagaimanakah psikologi tokoh utama 38 Tahun Mencari Ibu karya

Alya Zulfa?.

2. Bagaimanakah struktur novel yang membangun psikologi tokoh utama 38TahunMencari Ibu karya Alya Zulfa?.

1.3 Batasan Masalah

Agar sebuah penelitian lebih terarah dan tujuan penelitian tercapai, maka sebuah penelitian sangat membutuhkan batasan masalah. Novel 38 Tahun Mencari Ibu karya Alya Zulfa memiliki banyak aspek-aspek psikologsi. Hal yang

(6)

ingin dikemukakan penulis dalam novel ini adalah tentang bagaimanakah psikologis tokoh utama tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori psikologi sastra.

1.4 Tujuan dan Manfaat penelitian 1.4.1 Tujuan

Tujuan suatu penelitian haruslah jelas karena penelitian harus mempunyai arah dan tujuan yang tepat. Tujuan penelitian ini adalahuntuk :

1. Mendeskripsikan psikologis tokoh 38 Tahun Mencari Ibu karya Alya Zulfa.

2. Mendeskripsikan struktur novel yang membangun psikologis tokoh utama 38 Tahun Mencari Ibu karya Alya Zulfa.

1.4.2 Manfaat

Penelitian terhadap novel 38 Tahun Mencari Ibu karya Alya Zulfa diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain:

1. Untuk memperkaya khazanah pengetahuan mengenai kajian psikologi sastra terutama Bidang Sastra Indonesia.

2. Bagi peneliti sendiri menambah wawasan tentang kajian psikologisastra. 3. Membantu pembaca dalam memahami makna yang terdapat dalam karya sastra.

Referensi

Dokumen terkait

Application Design melibatkan proses perancangan User Interface dan program aplikasi yang akan digunakan untuk memproses database. Desain suatu user interface harus

Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tinjauan Bangunan Kolonial sebagai Preseden yang Kontekstual dengan Kawasan St Purwosari dan Menciptakan Koneksitas.. dengan Kawasan Pusat kota

Di dalam sistem komputer, signal input berupa data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer, sedangkan maintenance input berupa program yang digunakan untuk mengolah data

Definisi konsepsional dalam penelitian ini adalah Studi Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Peserta BPJS Kesehatan di Puskesmas Sempaja Kecamatan Samarinda Utara Kota

Peserta dari Kabupaten Minahasa Selatan memiliki pengetahuan awal lebih baik mengenai cempaka dibandingkan pengetahuan peserta dari Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara, sehingga

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui input-output pada usaha pembesaran ikan Baung dalam kolam, (2) mengetahui total biaya produksi, penerimaan dan keuntungan