PROJECT COST MANAGEMENT
Rp
Cost Estimating
Cost Budgeting
COST BUDGETING
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Untuk kegiatan pembelanjaan selama proses pelaksanaan proyek, perlu adanya suatu pedoman, agar pelaksanaan pembiayaan proyek dapat dikendalikan dengan baik, dan efisien.
Maksud & Tujuan
Mematok biaya untuk pelaksanaan atau memberikan batasan uang yang tersedia untuk keperluan bahan, upah, alat, subkontraktor, dan lain lain dalam total biaya proyek.
Cost Budget (Anggaran Biaya)
Dapat digunakan acuan/pedoman didalam membuat Rencana Anggaran Pelaksanaan (PEP)
Harus realistik
Harus disusun/dibuat, sebelum kegiatan pembelanjaan proyek dimulai.
Diperlukan untuk menetapkan biaya produksi (biaya pelaksanaan)
Diperlukan untuk keperluan perusahaan sendiri (intern)
Menggunaan format satu macam, sesuai yang ditetapkan oleh perusahaan, secara internal.
Dokumen ini biasanya merupakan suatu dokumen rahasia.
Sebagai tolok ukur /alat kendali biaya yang dipakai sebagai dasar dalam pembuatan program pengendalian biaya (cost control)
Cost estimate yang tidak akurat, akan menampilkan cost budget yang tidak realistik, yang akhirnya akan mengakibatkan tidak tercapainya sasaran cost control.
COST BUDGETING PROCESS
INPUTS
.1. Project Scope Statement .2. Work Breakdown Structure .3. WBS Dictionary
.4. Activity Cost Estimates
.5. Activity Cost Estimates Supporting Detail .6. Project Schedule
.7. Resources Calendars .8. Contract
.9. Cost Management Plan
TOOLS & TECHNIQUES
.1. Cost Aggregation .2. Reserve analysis .3. Parametric Estimating .4. Funding limit reconciliation
OUTPUTS
.1. Cost Baseline
.2. Poject Funding Requirements .3. Cost Management Plan (Updates) .4. Requested Canges
.1. Project scope statement p.110
Project objectives
Product scope description
Project requirements
Project boundaries
Project deliverables
Product acceptance criteria
Project constraints
Project assumptions
Initial project organization
Initial defined risks
Schedule milestones
Fund limitation
Cost estimate
Project configuration management requirements
Project specifications
Approval Requirements
Menjelaskan secara detail project deliverables dan persyaratan pekerjaan yang dibutuhkan untuk
menciptakan deliverables tersebut. Detail project scope statement termasuk :
.2. WBS (Work Breakdown Structure)
GEDUNG KANTOR 01.
UMUM & PENDUKUNG 01.03 BANGUNAN 01.01 MEKANIKAL & ELEKTRIKAL 01.02 FINISHING 01.01.03 STRUKTUR ATAS 01.01.02 ELEKTRIKAL ARUS KUAT 01.02.01 MEKANIKAL UMUM 01.02.03 ELEKTRIKAL ARUS LEMAH 01.02.02 SITE 01.03.01 SAFETY 01.03.02 SITE CLEARING 01.03.01.01 SITE FACILITIES 01.03.01.02 EQUIP. 01.03.01.03 SUBSTRUKTUR 01.01.01 GALIAN & DEWATERING 01.01.01.01 PONDASI 01.01.01.02 URUGAN KEMBALI 01.01.01.03 KOLOM LT.1-40 01.01.02.01 BLK & PLAT LT.1-40 01.01.02.02 TANGGA LT.1-40 01.01.02.03 DINDING LT.1-40 01.01.03.01 PLAFOND LT.1-40 01.01.03.02 LANTAI LT.1-40 01.01.03.03 EL.STD LT.1-40 01.02.01.01 EL.N0NSTD LT.1-40 01.02.01.02 EL.KUSUS LT.1-40 01.02.01.03 TLP.LT.1-40 01.02.02.01 T.SUARA LT.1-40 01.02.02.02 MATVCCTV LT.1-40 01.02.02.03 PLUMBING LT.1-40 01.02.03.01 HVAC LT.1-40 01.02.03.02 LIFT/ESC LT.1-40 01.02.03.03 ACC.ROAD 01.03.02.01 GEDUNG 01.03.02.02 DIAFR.WLL 01.01.01.02. 01 STRT 01.01.01.02. 02 BALANC. 01.01.01.02. 03 FW.BLK&PL LT.1-40 01.01.01.02. 01 BS.BLK&PL LT.1-40 01.01.01.02. 02 PR.BLK&PL LT.1-40 01.01.01.02. 03 PL.ACUS LT.1-40 01.01.03.02. 01 PL.GYP LT.1-40 01.01.03.02. 02 PL.MET LT.1-40 01.01.03.02. 03 COND LT.1-40 01.02.01.01. 01 KABEL LT.1-40 01.02.01.01. 02 ARMATUR LT.1-40 01.02.01.01. 03 COND LT.1-40 01.02.02.01. 01 KABEL LT.1-40 01.02.02.01. 02 PABX&UNIT LT.1-40 01.02.02.01. 03 AIR BERSIH LT.1-40 01.02.03.01. 01 AIR KOTOR LT.1-40 01.02.03.01. 02 HYDRAN LT.1-40 01.02.03.01. 03 TC 01.03.01.03. 01 LIFT ORG 01.03.01.03. 02 SCHAFF 01.03.01.03. 03 LEVEL 1 LEVEL 2 LEVEL 3 LEVEL 4 LEVEL 5 WBS SAMPLE
3. WBS Dictionary
Dokumen yang dihasilkan pada waktu proses menciptakan WBS disebut WBS dictionary termasuk :
Code of account identifier, a statement of work, responsible organization, list of schedule mailestones. Informasi lain adalah contract information, quality requirements, dan technical references untuk memberikan
memfasilitasi kinerja pekerjaan.
Informasi lain untuk maksud pengendalian account dengan menggunakan cost code.
3. WBS Dictionary
Dokumen yang dihasilkan pada waktu proses menciptakan WBS disebut WBS dictionary termasuk :
Code of account identifier, a statement of work, responsible organization, list of schedule mailestones. Informasi lain adalah contract information, quality requirements, dan technical references untuk memberikan
memfasilitasi kinerja pekerjaan.
Informasi lain untuk maksud pengendalian account dengan menggunakan cost code.
4. Activity Cost Estimates
Penilaian secara kuantitative dari biaya seperti biaya sumberdaya yang diperlukan untuk menyelesaikan jadwal kegiatan. Type estimate ini bisa disajikan dalam
bentuk ringkasan atau secara detail. Termasuk didalamnya Upah, Material, equipment, layanan, fasilitas, IT, dan spesial kategori seperti inflasi atau biaya cadangan.
CONTOH FORMULIR ESTIMASI ( gedung )
No. Item Pekerjaan Quantity Harga
satuan Jumlah harga 1. 2. 3. 4. 5. 6. Preliminaries ……… Pek. Substruktur ………. Pek. Struktur ………. Pek.M / E ………. Pek. Finishing …………. Pek. Landscaping Jumlah
Ppn 10% Jumlah akhir Asianto
Cost Group Template (Buildings)
1. Substructure 2. Superstructure 3. Internal Finishes
4. Fittings and Furnishings 5. Services :
o Plumbing & Sanitary Instalations o Electrical Instalations
o HVAC Instalations o Lift Instalations
o Fire Alarm & Fire Fighting Instalations
o Etc…
6. External works
5. Activity Cost Estimates Supporting Detail
Jumlah dan jenis dari rincian tambahan didalam menunjang estimasi biaya kegiatan tergantung dari aplikasinya. Sehubungan dengan level dari detail, dokumen yang menunjangnya harus disediakan secara jelas, profesional, dan lengkap dengan gambar yang mana estimasi biaya diperoleh.
Termasuk :
Deskripsi scope of work
Dokumen sebagai dasar untuk estimating. Dokumen berbagai asumsi yang digunakan Dokumen berbagai batasan batasan
Indikasi range seperti US$ 10,000 (-10%/+15%) mengindikasikan item tersebut diperkirakan antara US$9,000 and US$ 11,500)
6. Project Schedule
Jadwal proyek termasuk perencanaan tanggal start dan finish untuk jadwal kegiatan proyek, Jadwal milstone, Paket pekerjaan, Perencanaan paket, dan control accounts. Informasi ini digunakan untuk mengumpulkan biaya biaya terhadap periode waktu kapan biaya direncanakan untuk digunakan.
7. Resources Calendars
Penanggalan sumberdaya gabungan untuk hari kerja dan hari libur/tidak kerja ditetapkan pada sumberdaya khusus. Meskipun tenaga kerja dan material bisa aktive atau idle. Pada umumnya digunakan untuk mengidentifikasi hari tidak kerja untuk sumberdaya khusus dalam waktu ketersediaan sumberdaya.
Kalender sumberdaya proyek mengidentifikasikan kuantitas dari setiap ketersediaan sumberdaya pada periode waktu yang diperlukan.
8. Contract
Kontrak - informasi yang berhubungan dengan pruduksi, jasa layanan, atau hasil yang telah dibeli – biayanya – semua digunakan untuk pengembangan penetapan anggaran
9. Cost Management Plan
Cost Management Plan adalah komponen dari Project Management Plan dan derivasi perencanaan lain disesuaikan sepanjang penetapan cost budgeting.
1. Cost Aggregation
Menjadwalkan perkiraan biaya kegiatan yang dikumpulkan pada paket pekerjaan sesuai dengan WBS.
Estimasi biaya paket pekerjaan kemudian dikumpulkan pada level komponen yang lebih tinggi dalam WBS. Seperti control accounts, dan pada akhirnya untuk
seluruh proyek.
COST BUDGETING
2. Reserve Analysis
Banyak estimator mempertimbangkan adanya suatu biaya cadangan ( contingency allowances).
Pertimbangan dalam mengantisipasi, akan tetapi belum tentu terjadi. Kejadian ini disebut “ Known-unknowns” dan ini menjadi bagian dari ruang lingkup proyek dan garis acuan biaya (cost baseline)
Agar mendekati akurat, pilih yang bukan pessimestic
COST BUDGETING
3. Parametric Estimating
Parametric Modeling,
Melibatkan penggunaan parameter dari karakteristik proyek kedalam model matematik untuk memprediksi biaya proyek.
Penggunaan statistik antara Informasi secara historis dan variable lain (SqM, LM di konstruksi, Code pada software dan kebutuhan jam orang/hari orang) digunakan untuk mengembangkan model dalam mengestimasi biaya pada jadwal kegiatan sumberdaya. Teknik ini bisa meningkatkan keakuratannya pada level yang lebih tinggi dan tergantung
dari komplexitas atau tingkat kesulitan sepanjang jumlah dan data biaya termasuk dalam model.
Quantity X harga satuan historis = estimasi biaya.
COST BUDGETING
4. Funding limit reconciliation
Banyak macam didalam periode penggunaan dana, biasanya dibawah pengaturan operasional. Namun didalam penggunaan dana proyek dikonsulidasikan dengan batasan pendanaan yang dibutuhkan pelanggan atau perusahaan.
Rescheduling bisa berdampak pada pengalokasian sumberdaya. Jika dana
digunakan sebagai sumberdaya yang terbatas didalam proses penjadwalan proyek, maka harus melakukan peninjauan terhadap batasan waktu.
Produk final dari perencanaan berulang menjadi Cost baseline.
COST BUDGETING
1. Cost Baseline
Cost Baseline adalah komponent dari Project management plan Sebagai acuan
anggaran yang digunakan sebagai dasar pengukuran, monitor, dan kontrol seluruh kinerja biaya proyek.
Biasanya disajikan dalam bentuk S-curve
C om m ulat iv e V alue Time 100 50 P rog ress 0
CURVA “ S “
Bentuk curva “ S “ , berbeda tiap strategi insert mark up
Strategi merata Strategi Front Loading
Rp.
Bln
Asianto2. Project Funding Requirements
Total & Periode didapat dari cost baseline dan bisa ditetapkan melebihi, biasanya menggunakan margin didalam menentukan early progress atau cost overruns. Funding terjadi biasanya pada kenaikan tertentu yang tidak sama jumlah maupun periodenya. Kebutuhan funding termasuk didalam cost baseline ditambah management contingency, tergantung kebijakan perusahaan.
C om m ulat iv e V alue Time
Expected Cash flow Funding requirements
Cost Baseline
The difference between the maximum funding and the end of the cost baseline is Management Reserve
Contoh Formulir Master Cost Budget
Kel. Sub.Kel PEMBEBANAN Rp. Keterangan I BIAYA LANGSUNG PROYEK
1. BAHAN / MATERIAL 2. UPAH 3. ALAT 4. SUBKONTRAKTOR 5. PERSIAPAN / PENYELESAIAN 6. OVERHEAD LAPANGAN SUB TOTAL II KEWAJIBAN PAJAK 1. PPN ( 10% )
2. UANG MUKA PPH / PPH final
SUB TOTAL III BIAYA TIDAK LANGSUNG
1. OVERHEAD PUSAT / CABANG/ PERW. 2. PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
SUB TOTAL
CADANGAN
TOTAL
( NILAI KONTRAK )
COST CONTROL
Merupakan salah satu aspek dalam pengendalian proyek (Project Control) Harapan Manajemen :
Tercapainya kualitas pekerjaan sesuai persyaratan yang ditetapkan, Dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan,
Dalam batas anggaran yang disediakan (Budget), bahkan kalau bisa dibawah budget yang ada.
Cost Control :
Sebaiknya berpedoman pada cost Budget yang realistis, artinya walaupun cost estimatenya tidak akurat, cost budgetnya harus tetap realistik.
COST CONTROL
Mempunyai kaitan dengan :
a). Faktor yang menciptakan perubahan pedoman biaya guna memastikan bahwa perubahan dapat disetujui,
b). Penetapan perubahan pedoman biaya yang terjadi, dan pengelolaan perubahan yang nyata ketika perubahan terjadi.
c). Jaminan bahwa cost overrun tidak melebihi pembiayaan yang diberi hak pada waktu tertentu dan di dalam total proyek.
d) Monitoring kinerja biaya untuk mendeteksi dan memahami perbedaan (cost variance) dari cost baseline.
e). Pencatatan semua perubahan secara teliti terhadap cost baseline.
f). Pencegahan kesalahan, ketidak sesuaian, atau perubahan yang tidak disetujui terhadap maksud laporan biaya atau pemakaian sumber daya.
g). Pemberitahuan kepada stakeholders terhadap perubahan yang disetujui. h). Tindakan untuk membawa terjadinya cost overrun dalam batas yang bisa diterima.
COST CONTROL PROCESS
INPUTS
.1. Cost Baseline
.2. Project Funding Requirements .3. Performance Reports
.4. Work Performance Information .5. Approved Changes Requests .6. Project Management Plan
TOOLS & TECHNIQUES
.1. Cost Change Control System
.2. Performance Measurement Analysis .3. Forcasting
.4. Project Performance Reviews .5. Project Management Software
OUTPUTS
.1. Cost Estimate (updates) .2. Cost Baseline (updates) .3. Performance Measurements .4. Forcasted Completion
.5. Requested Changes
.6. Recommended Corrective Actions
.7. Organizational Process Assets (updates) .8. Project Management Plan (updates)
1. Cost Baseline
Cost Baseline adalah komponent dari Project management plan Sebagai acuan
anggaran yang digunakan sebagai dasar pengukuran, monitor, dan kontrol seluruh kinerja biaya proyek.
Biasanya disajikan dalam bentuk S-curve
C om m ulat iv e V alue Time 100 50 P rog ress 0
2. Project Funding Requirements
Total & Periode didapat dari cost baseline dan bisa ditetapkan melebihi, biasanya menggunakan margin didalam menentukan early progress atau cost overruns. Funding terjadi biasanya pada kenaikan tertentu yang tidak sama jumlah maupun periodenya. Kebutuhan funding termasuk didalam cost baseline ditambah management contingency, tergantung kebijakan perusahaan.
C om m ulat iv e V alue Time
Expected Cash flow Funding requirements
Cost Baseline
The difference between the maximum funding and the end of the cost baseline is Management Reserve
3. Performance Reports
Laporan progres disusun secara ringkas dari hasil pengumpulan dari beberapa informasi lapangan. Hasilnya dianalisis dan dibandingkan dengan pengukuran kinerja baseline
Laporan harus meliputi Status dan informasi progres, detail persyaratan dari stakeholder, seperti yang telah didokumentasikan pada communication management plan.
Biasanya format terdiri dari bar-chart, S-curve, tabular report.
CONTOH FORMULIR COST CONTROL No . URAIAN Total budget Realisasi s/d tgl. Sisa budget Perkira-an sisa biaya Penyim-pangan ( + / - ) Budget realisasi Realisasi biaya a b c d = a - c e f = d - e 1. Material 2. Upah 3. Alat 4. Subkon 5. Pekerjaan persiapan 6. Overhead lapangan TOTAL BCWP ACWP
4. Work Performance Information
Pengumpulan informasi dari status dan biaya proyek yang telah dilaksanakan. Termasuk :
Pekerjaan yang ditetapkan sudah selesai atau belum ? Biaya yang dianggarkan dan yang telah digunakan? Estimasi biaya untuk menyelesaikan pekerjaan? Berapa Percent telah selesai secara fisik?
Project Project ID
Project Sponsor Client
Business Area Project Manager
Document Version Document No. Softcopy Name
Prepared by Approved by Page No. . of
WBS CODE TASK DESCRIPTION MAJOR DELIVERABLES PLANED MILESTONE CURRENT STATUS/ PROBLEM PROPOSED SOLUTION ACTION BY RE-PLANNED MILESTONE PROGRESS REPORT FORM (PRF)
PROJECT PROJCT ID
PROJECT SPONSOR CLIENT
BUSINESS AREA PROJECT MANAGER
DOCUMENT VERSION DOCUMENT NO.
SOFTCOPY NAME PAGE NO. . OF
CUT OF DATE PREPARED BY APPROVED BY
PROJECT COST ( Rp)
LAST PERIOD COMMITTED THIS PERIOD
ACTUAL COST VARIANCE
WORK COMPLETED THIS PERIOD
CURRENT ISSUES
PROPOSED SOLUTIONS
PLAN NEXT PERIOD
ATTACHMENT
5. Approved Changes Requests
Persetujuan pengajuan Perubahan dari proses pengendalian terintegrasi bisa termasuk modifikasi terminologi biaya dalam kontrak, lingkup, cost baseline, atau cost management plan.
PROJECT PROJCT ID
PROJECT SPONSOR CLIENT
BUSINESS AREA PROJECT MANAGER
DOCUMENT VERSION DOCUMENT NO.
SOFTCOPY NAME PAGE NO. . OF
DESCRIPTION AND IMPACT
(on benefits, costs, timescales, resource requirements, other projects, risk etc) of proposed scope change : (use attachments if necessary)
REASON FOR CHANGE (DESCRIBE BENEFITS) : IMPLICATIONS OF NOT MAKING THIS CHANGE :
APPROVED BY : (1) DATE (2) DATE
STATUS :
( ) APPROVED ( ) REJECTED ( ) DEFERRED REASONS :
6. Project Management Plan
Project management plan dan komponen Cost management plan
dan perencanaan lain disesuaikan dan diintegrasikan ketika
melaksanakan proses kontrol biaya.
1. Cost Change Control System
Didokumentasikan pada cost management plan, menggambarkan
prosedur yang mana cost baseline bisa dirubah.
Termasuk bentuk formulir, dokumen, cara penelusuran, dan
persetujuan perubahan
Integrated dengan integrated change control process.
COST CONTROL
2. Performance Measurement Analysis
Dengan cara Earned Value analysis
mengukur kinerja dengan membandingkan besar pekerjaan yang
direncanakan dengan actual pekerjaan yang selesai, untuk menentukan kinerja jadwal & biaya sesuai rencana.
Memungkinkan manager proyek mendetaksi penyimpangan dari rencana sedini mungkin dan mengambil tindakan korektif yang sesuai.
COST CONTROL
Basic Value in Earned value Analysis
Project
The planned Value (PV)
or Budgeted Cost of Work Scheduled (BCWS) :The sum of approved cost estimates for activities scheduled to be performed.
The Earned Value (EV)
or Budgeted Cost of Work Performed (BCWP) :The sum of the approved cost estimates for activities completed.
The Actual Cost (AC)
or Actual Cost of QWork Performed (ACWP) :Konsep Earned Value
Gambar 1 : Grafik status kinerja biaya pelaksanaan proyek
8 50 0 2 5 Biaya 10 Waktu 50% Aktual biaya Rencana Kerja 56%
56% Rencana kerja
Gambar 2 : Grafik Earned Value
8 50 0 2 5 Biaya 10 Waktu 50% Aktual biaya Rencana Kerja 45% Aktual Fisik
Elemen Elemen Earned Value
BCWS (PV)
Gambar 3 : Elemen-elemen Earned Value
8 50 0 2 5 Biaya 10 Waktu ACWP (AC) BCWP (EV)
Basic Formulas in Earned Value
Project
Cost Varian (CV) = EV - AC Schedule Variance (SV) = EV - PV
% Over/Under = (AC – EV) / EV * 100 Earned Value = % complete * BAC Cost Performance Index (CPI) = EV / AC
Schedule Performance Index (SPI) = EV / PV
CV < 0 : ?, CV = 0 : ?, CV > 0 : ?, CPI < 1 : ?, CPI = 1 : ?, CPI > 1 : ? SV < 0 : ?, SV = 0 : ?, SV > 0 : ?, SPI < 1 : ?, SPI = 1 ?, SPI > 1 : ?
Example :
Project
Contract :
To build 10 houses in 12 months
Construction budget :
10 houses @ Rp 100 mio = Rp 1,000 mio
Construction period : 12 months
Condition After 5 Moths :
Planned Value ( PV) : Rp. 360 mio or 36 (from S-curve).
Actual Cost (AC) : Rp. 310 mio or 31 (from accounting dept). Earned Value (EV) : Rp. 250 mio or 25 (from site actuals)
Curve
Project
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (MONTHS) Time 36 PV PV - CURVE 100 50 PRO G RESS 31 AC 25 EV PV = 36 (Planned Value) AC = 31 (Actual Cost) EV = 25 (Earned Value)Progress for EV
Project
House No 1 = 40 House No 2 = 30 House No 3 = 50 House No 4 = 50 House No 5 = 10 House No 6 = 20 House No 7 = 20 House No 8 = 10 House No 9 = 10 House No 10 = 10 Average = 250 / 10 = 25Variances & Indexes :
Project
Cost Variance (CV) : EV-AC = 25 – 31 = - 6 Schedule Variance (SV) : EV – PV = 25 – 36 = - 11 Cost Performance Index (CPI) : (EV) / (AC) = 25 / 31 = .806 Schedule Performance Index (SPI) : (EV) / (PV) = 25 / 36 = .694
Estimate at Completion (EAC)
Project
Alternative 1:
EAC = Actual + Remining Budget = 310 + (1000 – 250) = 1,060 mio
Alternative 2:
EAC = Actual + New estimate for Remining Budget = 310 + 800 (est) = 1,110 mio
Alternative 3:
EAC = Actual + Remining Budget/CPI = 310 + (750/0.806) = 1,240 mio
Alternative 4:
EAC = Actual + Remining /CPI/SPI = 310 + (750/0.806) : 0.694 = 310 + 1341 = 1,651mio
3. Forecasting
Forecasting termasuk membuat estimate atau memprediksi kondisi proyek yang akan datang berdasarkan informasi dan pengetahuan yang ada pada saat
melakukan forecasting.
Forecasts dihasilkan, diupdate, dan di review atas dasar informasi progres.
Informasi progres terdiri dari hasil progres yang lalu dan dan informasi lain yang akan mempengaruhi proyek yang akan datang contohnya :
Estimate at completion dan Estimate to complete.
COST CONTROL
4. Project Performance Reviews
Review kinerja dengan membandingkan kinerja biaya melebihi waktu, Jadwal kegiatan atau melewati paket pekerjaan yang direncanakan dan tidak
terpenuhinya anggaran (planed value). Variance analysis
Trend analysis
Earned value techniques.
COST CONTROL
Progress Monitoring
Progress Progress Progress Progress
Aggregate Progress
Approve Cost budget
Assessment
Yes No
Earned Value Analysis
JutaIDR % 2000 100 1800 90 1600 80 1400 70 1200 60 1000 50 800 40 600 30 400 20 200 10 0 0 3 6 12 25 35 52 75 85 95 98 99 100 % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Month Planned Value (PV) (BCWS)Actual Cost (AC) (ACWP)
Co
st
Data Date
Projected Budget Completed
Projected Time Completed
Schedule Overrun
Cost Overrun
Work Performed (EV) (BCWP)
5. Project Management Software
Dapat menggunakan spreadsheet atau PM software seperti Artemis-7, P3, MSOP
COST CONTROL
6. Variance Management
Cost management plan menjelaskan bagaimana cost variance dikelola, contoh : adanya tanggapan yang berbeda terhadap masalah “major atau minor”.
Besarnya varian menuju ke penurunan seperti tambahan pekerjaan yang terpenuhi.
Variance lebih besar diijinkan pada awal proyek dan bisa menurun pada akhir proyek.
COST CONTROL
COST CONTROL
outputs
OUTPUTS
.1. Cost Estimate (updates) .2. Cost Baseline (updates) .3. Performance Measurements .4. Forcasted Completion
.5. Requested Changes
.6. Recommended Corrective Actions
.7. Organizational Process Assets (updates) .8. Project Management Plan (updates)
3. Performance Measurements
Hasil perhitungan CV, SV, CPI dan nilai SPI untuk komponen WBS, khususnya paket pekerjaan dan control accounts, didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada stakeholders.
4. Forecasted Completion
Perhitungan nilai EAC atau laporan nilai EAC didokumentasikan dan nilai dikomunikasikan dengan stakehloders.
Perhitungan nilai ETC atau laporan nilai ETC yang disajikan perusahaan didokumentasikan dan nilai dikomunikasikan kepada stakeholders.
6. Recommended Corrective Actions
Tindakan koreksi dilaksanakan untuk membawa perkiraan kinerja proyek yang akan datang segaris dengan project management plan.
Tindakan koreksi didalam cost management sering melibatkan penyesuaian jadwal anggaran kegiatan.
Seperti tindakan khusus diambil untuk menyeimbangkan cost variances.
Contoh Evaluasi Akhir
Kel. Sub.Kel PEMBEBANAN BUDGET REALISASI
I. BIAYA LANGSUNG PROYEK 1. BAHAN / MATERIAL 2. UPAH 3. ALAT 4. SUBKONTRAKTOR 5. PERSIAPAN / PENYELESAIAN 6. OVERHEAD LAPANGAN SUB TOTAL II KEWAJIBAN PAJAK 1. PPN ( 10% )
2. UANG MUKA PPH / PPH final
SUB TOTAL III BIAYA TIDAK LANGSUNG
1. OVERHEAD PUSAT / CABANG/ PERW. 2. PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
SUB TOTAL
CADANGAN / LABA
TOTAL
CONTOH : CONSTRUCTION COST
ACCOUNT
Variable Cost ( biaya tidak tetap ) , adalah biaya yang
selalu berubah tiap bulannya sesuai dengan intansitas
kegiatan proyek . Kelompok biaya ini terdiri dari :
• Biaya Bahan / Material Konstruksi
• Biaya Upah Konstruksi
• Biaya Alat Konstruksi
• Biaya Subkontraktor ( Kontraktor )
• Biaya Overhead Lapangan/ Proyek
Fix Cost ( biaya tetap ) , adalah biaya yang relatif tidak
berubah tiap bulannya atau tidak terkait dengan intansitas
kegiatan proyek . Kelompok biaya ini terdiri dari :
• Biaya Overhead Perusahaan
• Biaya Pemasaran Perusahaan
COST CONTROL
• Yang mendorong peran cost control jadi penting di
konstruksi , adalah :
– Harga jual bersifat konservatif ( relatif tetap)
– Biaya produksi bersifat fluktuatif ( sangat mudah
berubah bila tidak dikendalikan )
• Untuk mengatasi kondisi yang delematis tsb diatas , maka
diperlukan :
– Kemampuan tentang construction cost .
– Kemampuan dalam cost control
ASPEK - ASPEK KONTROL
• Untuk dapat berhasil mengendalikan biaya proyek dengan
baik , maka perlu dilakukan pengendalian terhadap
aspek-aspek yang mempengaruhinya :
• Time Control
• Quality Control
• Safety Control
• Cost Control
ASPEK TIME CONTROL
• Kegiatan pekerjaan harus dikendalikan
sesuai jadwal yang ada .
• Bila pekerjaan terlambat , dapat timbul
resi-ko tambahan biaya akibat terkena pinalti
maupun kenaikan harga
• Bila kegiatan harus dipercepat , karena
berbagai alasan , cenderung akan
menam-bah biaya .
ASPEK QUALITY CONTROL
• Mutu pekerjaan harus dikendalikan agar
selalu masuk dalam toleransi keberterimaan
• Mutu yang lebih rendah dari persyaratan ,
akan menambah cost untuk perbaikan .
• Mutu yang lebih tinggi dari persyaratan ,
juga akan menambah biaya ( material /
proses ) .
• Inti dari manajemen mutu , adalah
mengu-rangi terjadinya kegagalan mutu (
perbaik-an / penolakperbaik-an pekerjaperbaik-an )
ASPEK SAFETY CONTROL
• Safety harus dikendalikan untuk menekan
accident cost sekecil mungkin , dengan
menyediakan biaya safety yang layak .
• Biaya safety yang terlalu rendah , dapat
me-nyebabkan accident yang tidak diinginkan
• Biaya safety yang terlalu tinggi (oversafety),
selain menambah biaya secara lngsung juga
dapat menambah biaya secara tidak
lang-sung ( turunnya produktivitas )
• Inti dari manajemen safety ( K3 ) adalah
mengurangi terjadinya kecelakaan proyek .
ANALISIS / PENGUKURAN KINERJA
• SV = EV – PV atau BCWP – BCWS
• CV = EV – AC atau BCWP – ACWP
• SV Ratio = BCWP : BCWS
• CV Ratio = BCWP : ACWP
• CS Ratio = SV Ratio X CV Ratio =
BCWP2 : (ACWP x BCWS)
•
CPI (Cost Performance Index) = EV:AC > = 1•
SPI (Schedule Performance Index) = EV:PV > = 1•
Projected Time completed = Sisa waktu : SPI + Waktu Yang sudah selesai.•
Projected Budget Completed atau Estimate At Completion (EAC) =Alternative 1 : Continuing the cost performance trend until project completion = AC + Remaining Budget : CPI
Alternative 2 : Negative impact is limited to the first 5 months only =AC + Remaining Budget (Unchanged).
Alternative 3 : Continuing the negative trend, but also have to catch up with the time delay = AC + Remaining Budget : CPI : SPI.
Alternative 4 : Recalculate the remaining portion including all cost saving efforts. = AC + New estimate for remaining budget