Lampiran 1. Prosedur Metode Paraffin
1. Melakukan isolasi jaringan (usus halus bagian ileum) kemudian dibilas dengan menggunakan NaCl fisiologis.
2. Melakukan tahapan fiksasi dengan menggunakan larutan Bouin dan Alkohol 70% selama dua hari.
3. Melakukan tahapan dehidrasi dengan memberikan alkohol secara bertingkat yaitu 70%, 80%, 90% dan 100%. Masing-masing perlakuan dilakukan selama 30 menit.
4. Pada tahapan penjernihan (clearing) diberikan xilol : alkohol 100% (1:3); xilol : alkohol 100% (1:1); xilol : alkohol 100% (3:1); dan xilol murni. Masing-masing perlakuan dilakukan selama 5 menit.
5. Melakukan Infiltrasi di dalam oven dengan suhu 56oC dan diberi xilol : parafin (3:1); xilol parafin (1:1); dan parafin murni. Masing-masing perlakuan dilakukan selama 15 menit.
6. Selanjutnya dilakukan tahap Embedding (penanaman jaringan) dalam blok paraffin.
7. Melakukan proses penyayatan dengan mikrotom putar dengan ketebalan 6-8 µm. Hasil sayatan disimpan sementara pada baki preparat.
8. Sayatan ditempelkan pada kaca obyek diatas heating plate, dengan perekat Albumen Meyers, kemudian disimpan minimal 1 hari (didalam kulkas) sebelum diwarnai.
9. Tahap akhir melakukan proses deparafinisasi dimana preparat direndam dalam xilol selama 10 menit, dan dilakukan sebanyak dua kali.
Lampiran 2. Prosedur Pewarnaan Mallory-Azan
Metode mallory trichome digunakan untuk menghasilkan warna dengan kontras yang lebih jernih dan variasi struktur dengan lebih jelas. Metode ini ditujukan untuk melihat struktur seperti tisu, serat, otot, glial sel, kolagen, glomerulus ginjal, eritrosit, dan kromatin.
Reagen Larutan A 1. Aniline Oil 0,1 ml 2. Ethanol 95% 100 ml 3. Aquades Larutan B 1. Azocarmine G Cl n. 50085 0,1 gram
2. Asam Asetat Glacial 1 ml
3. Aquades 100 ml
Larutan C
1. Ethanol 95% 100 ml
2. Asam Asetat Glacial 1 ml
3. Asam Phosphomolybdic
Larutan D. Trikrom Mallory
1. Aniline Blue Cl n. 42755 0,5 gram
2. Orange G Cl n. 16230 2 gram
3. Aquades 100 ml
Larutan Preparat Larutan A
1. Menyiapkan larutan aniline oil 0,1% dalam ethanol 95%
Larutan B
1. Melarutkan Larutan Azocarmine G dengan aquades, dan didihkan 2. Tambahkan asam asetat glasial, dinginkan lalu saring
3. Masukkan ke dalam oven suhu 50oC selama 24 jam
4. Sebelum digunakan tambahkan 1 ml asam asetat glasial dan di oven selama 1 jam
Larutan C
1. Melarutkan aniline blue dan orange G dalam aquades, dan didihkan 2. Tambahkan asam asetat glasial
3. Didihkan sebentar, lalu dinginkan dan saring
4. Sebelum digunakan encerkan terlebih dahulu dengan aquades dengan perbandingan 1:3
Metode Pewarnaan
1. Hilangkan lilin lalu bilas dengan air
2. Letakkan dalam larutan A selama 1-2 menit 3. Bilas dengan ethanol 95%
4. Bilas dengan aquades
5. Letakkan dalam larutan B (azocarmine) suhu 50oC selama 1 jam 6. Dinginkan lalu bilas dengan aquades
7. Pisahkan dengan larutan A (aniline) selama 10 menit
8. Letakkan potongan dalam larutan C (alkohol asetat) selama 1 menit 9. Letakkan potongan dalam larutan asam phosphomolybdic selama 1-3 jam
10. Bilas dengan aquades
11. Letakkan potongan dalam larutan D (mallory) selama 1-3 jam 12. Bilas dengan aquades
13. Pisahkan dengan ethanol 95%
14. Keringkan dengan ethanol penuh selama 2-4 menit 15. Absolute ethanol selama 2-4 menit
16. Xylene atau pengganti selama 5-10 menit 17. Xylene atau pengganti selama 10-15 menit 18. Tutup dengan menggunakan eukitt.
Hasil
Kromatin, eritrosit dan granula asidofil sitoplasma dari sel gland pituitary adalah berwarna merah, neurofibril berwarna merah muda. Otot dan eritrosit berwarna orange. Serat reticular granula, granula basofil dari sel gland pituitary, granula glomerulus dan ginjal berwarna biru. Serat retikular berwarna biru muda dan nukleus berwarna merah.
Modifikasi Mallory-Azan
1. Mencelupkan sampel ke dalam air, dan celupkan ke azocarmine B selama 1 jam. Sampel dibilas ke dalam air suling.
2. Memisahkan aniline ETOH sampai tersisa nukleus, eritrosit dan otot (tergantung fiksasi).
3. Membilas asam asetat ETOH dengan hati-hati untuk memisahkan dan menghilangkan aniline.
4. Melakukan prosedur kerja Mordanting, yaitu melarutkan asam
phosphotungistic 50 gram selama 1-3 jam (pada prosedur kerja metode
pewarnaan).
5. Melakukan prosedur kerja Aniline blue-orange G, yaitu menambahkan aniline
blue 5 gram, orange G 20 gram, asam asetat glasial 80 ml. Panaskan larutan
dan biarkan larutan menjadi dingin. Setelah selesai, lakukan proses pencelupan dan penyaringan.
6. Membilas sampel dengan air suling.
7. Terakhir mengeringkan counterstan ke dalam larutan ETOH/IPA.
Hasil Akhir
Kolagen dan jaringan ikat berwarna biru; otot berwarna orange kemerahan (tergantung fiksasi); eritrosit, nukleus, dan serat glia berwarna merah.
Keterangan:
1. Prosedur Kerja Azocarmine
Melarutkan 0,1 gram azocarmine G ke dalam 100 ml air suling rebus. Dinginkan dan tambahkan 1 ml asam asetat glasial atau larutkan 0,1 gram azocarmine B ke dalam 100 ml air suling dan tambahkan 1 ml asam asetat glasial.
2. Prosedur kerja Aniline dengan campuran ETOH, ETOH 96% : 100 ml, Aniline 1 ml. Jika aniline tidak tersedia, maka gunakanlah kayu kasar sebagai pembeda atau ETOH 96% : 100 ml, dan pyridin 1 ml.
3. Campuran larutan ETOH, bilasan cairan asam asetat, ETOH 96% : 1000 ml, dan asam asetat glasial 10 ml.
Lampiran 3. Anova Output SPSS Jumlah Sel Goblet dan Luas Sekret Mucus Sel Goblet Ileum Itik Cihateup ANOVA (Analysis of Variance)
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.**
J.Goblet*
Between Groups (Combined) 6917.458 3 2305.819 4010.121 .000
Linear Term Contrast 5782.408 1 5782.408 10056.362 .000
Deviation 1135.050 2 567.525 987.000 .000
Within Groups 11.500 20 .575
Total 6928.958 23
L.Sekret*
Between Groups (Combined) 15.767 3 5.256 3.944 .023
Linear Term Contrast 1.329 1 1.329 .998 .330
Deviation 14.437 2 7.219 5.417 .013
Within Groups 26.650 20 1.332
Total 42.416 23
Keterangan :
*) J.Goblet : Jumlah Sel Goblet **) Sig. : Signifikansi (P<0,01 dan P<0,05) L.Sekret : Luas Sekret Mucus Sel Goblet
Lampiran 4. Uji Contrast Orthogonal Output SPSS Jumlah Sel Goblet dan Luas Sekret Mucus Sel Goblet Ileum Itik Cihateup
Contrast Tests
Contrast Value of
Contrast Std. Error t df Sig. (2-tailed)**
J.Goblet*
Assume equal variances
1 -110.5000 1.07238 -103.042 20 .000
2 -14.0000 .75829 -18.463 20 .000
3 -14.3333 .43780 -32.740 20 .000
Does not assume equal variances
1 -110.5000 .85959 -128.550 13.715 .000
2 -14.0000 .78881 -17.748 11.200 .000
3 -14.3333 .49441 -28.991 9.918 .000
L.Sekret*
Assume equal variances
1 -4.6050 1.63248 -2.821 20 .011
2 2.2200 1.15434 1.923 20 .069
3 .2800 .66646 .420 20 .679
Does not assume equal variances
1 -4.6050 1.54289 -2.985 9.357 .015
2 2.2200 .95659 2.321 14.650 .035
Contrast Coefficients Contrast FOS P0 P1 P2 P3 1 3 -1 -1 -1 2 0 2 -1 -1 3 0 0 1 -1 Keterangan :
*) J.Goblet : Jumlah Sel Goblet **) Sig. : Signifikansi (P<0,01 dan P<0,05) L.Sekret : Luas Sekret Mucus Sel Goblet
Lampiran 5. Dokumentasi Rangkaian Proses Penelitian
Gambar 1. Pembuatan Skat Ram Kandang
Gambar 2. Penyusunan Tata Letak Kandang
Gambar 4. Mixing Ransum Itik dengan Mixer
Gambar 5. Timbangan Analitik
Gambar 7. Kegiatan Pemotongan
Itik
Gambar 8. Itik yang Sudah di Potong
Gambar 9. Sel Goblet Hasil Pewarnaan Mallory-Azam Sel Goblet
RIWAYAT PENULIS
Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 15 November 1994, sebagai anak kedua dari dua bersaudara (Sri Nurbaeti dan Indra Permana) dari pasangan ayahanda Supriatna (alm) dan Ibunda Humaedah. Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 2006 di Sekolah Dasar Negeri 1 Padabeunghar, Kab. Sukabumi. Kemudian pada tahun 2009 penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jampang Tengah, Kab. Sukabumi, dan pada tahun 2012 menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cikembar, Kab. Sukabumi. Penulis diterima sebagai mahasiswa Strata satu (S1) pada Program Studi Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Sumedang, pada tahun 2012 melalui jalur Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP).
Selain di akademik, penulis aktif di organisasi intra kampus menjadi anggota di UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Merpati Putih Kolat Unpad, anggota di UKM KSPTP (Kelompok Studi Profesi Ternak Perah) Fapet Unpad, dan menjadi staf di Kementrian Pengabdian kepada Masyarakat BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fapet Unpad pada tahun 2013 serta menjadi Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fapet Unpad pada tahun 2015.
Indra Permana
___________________ Tanggal: 18 Januari 2016